Anda di halaman 1dari 118

BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


2022

KOMUNIKASI KESEHATAN

ASNI HASANUDDIN, SKM.,M.Kes


JURNAL SYARIF, SKM.,M.Kes

Mega Press

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT i


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
KOMUNIKASI KESEHATAN

Penulis : 1. Asni Hasanuddin, SKM.,M.Kes


2. Jurnal Syarif, SKM.,M.Kes
ISBN : 978-623-99966-7-3
Editor : Zulakrnain Hamson, S.Sos.M.Si
Setting Layout : Vina ‘ Alimah
Design Sampul : Muhammad Zaky

Diterbitkan & dicetak oleh CV. MEGA PRESS NUSANTARA


Cetakan Pertama, Juni 2022

Alamat Redaksi :

Komplek Perumahan Janatipark III, Cluster Copernicus Blok D-


07, Cibeusi, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat
45363
Isi diluar tanggung jawab percetakan

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang Dilarang memperbanyak


karya tulis dalam bentuk dan dengan cara apapun, tanpa izin
tertulis dari penerbit.

ii FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

Sanksi Pelanggaran

Undang-Undang Republik Indonesia No 28 Tahun 2014

Tentang Hak Cipta

Pasal 113

1. Setiap orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak


ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk
Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling
lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 100.000.000
(seratus juta rupiah).

2. Setiap orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau
pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f,
dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan
pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling
banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

3. Setiap orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau
pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf
e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan
pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling
banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

4. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat


(3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana
penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling
banyak Rp 4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT iii


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
KATA PENGANTAR
Kuliah komunikasi kesehatan meliputi komunikasi
intrapribadi, kelompok kecil serta komunikasi organisasi,
komunikasi publik, komunikasi antarbudaya dan komunikasi
massa. Mata kuliah ini mencakup teori dasar komunikasi dan
aplikasinya dalam proses komunikasi untuk menyampaikan
informasi kesehatan baik kepada individu maupun kepada
kelompok masyarakat luas. Kemampuan komunikasi seorang
public health sangat diperlukan untuk membantu mengarahkan
dan mempercepat perubahan perilaku masyarakat kearah
perilaku sehat.

Mata kuliah ini dirancang khusus untuk


mengembangkan pengetahuan mahasiswa mengenai hakikat
komunikasi antarmanusia, prinsip-prinsip umum komunikasi,
peran diri dalam berkomunikasi dan proses menerima pesan;
persepsi dan mendengarkan. Kurikulum materi dikembangkan
sedemikian rupa untuk menuntun komunikasi sehari-hari serta
aspek sosial dari bahasa sehingga menambah pengetahuan dan
keterampilan mahasiswa. Bahasa dan interaksi verbal serta
komunikasi nonverbal akan dibahas secara mendalam. Akhir
kata, selamat belajar dan semoga apa yang kita pelajari, mampu
kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Salam,
Pengampu Mata Kuliah Komunikasi Kesehatan
Asni Hasanuddin,SKM.,M.Kes

iv FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................. iv


DAFTAR ISI ............................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ............................................................. viii
BAB 1 TEORI JOHARI WINDOW...................................... 3
1.1 Deskripsi Topik........................................................... 3
1.2 Tujuan mempelajari topik ........................................... 4
1.3 Pokok bahasan ............................................................ 5
1.4 Metode Pembelajaran ............................................... 13
1.5 Model Dan Strategi Yang Digunakan Umpan Balik
(Feedback) ................................................................ 17
BAB 2 MENDENGAR AKTIF DAN EFEKTIF ............... 26
2.1 Deskripsi : ................................................................. 26
2.2 Tujuan mempelajari : ................................................ 26
2.3 Pokok Bahasan .......................................................... 26
BAB 3 PENYUSUNAN PESAN .......................................... 29
3.1 Deskripsi ................................................................... 29
3.2 Tujuan mempelajari .................................................. 29
3.3 Pokok Bahasan .......................................................... 29
3.4 Metode ...................................................................... 33

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT v


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
3.5 Strategi ...................................................................... 34
BAB 4 KOMUNIKASI MASSA ......................................... 35
4.1 Deskripsi Topik......................................................... 35
4.2 Tujuan Mempelajari Topik ....................................... 36
4.3 Pokok Bahasan Yang Dibahas .................................. 36
4.4 Metode dan Strategi Pembelajaran ........................... 37
BAB 5 KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN
INTRAPERSONAL .................................................. 38
5.1 Deskripsi Mata Kuliah .............................................. 38
5.2 Komunikasi dalam diri individu (intrapersonal
communication) ........................................................ 39
5.3 Komunikasi antarpribadi (interpersonal
communication) ........................................................ 49
5.4 Masalah Hubungan Interpersonal ............................. 78
5.5 Komunikasi Intrapersonal Pondasi Komunikasi
Interpersonal ............................................................. 80
BAB 6 KOMUNIKASI PUBLIK ........................................ 82
6.1 Deskripsi Topik Komunikasi Publik......................... 82
6.2 Tujuan Mempelajari Topik Komunikasi Publik ....... 83
6.3 Pokok Bahasan yang Dibahas ................................... 83
6.4 Metode dan Strategi Pembelajaran ........................... 84
BAB 7 PERSEPSI ................................................................ 86
7.1 Deskripsi Teori ......................................................... 86
vi FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

7.2 Tujuan Pembelajaran ................................................ 86


7.3 Pokok Bahasan .......................................................... 86
7.4 Perbedaan Persepsi dengan Sensasi .......................... 87
7.5 Jenis-jenis persepsi ................................................... 87
7.6 Pengertian Persepsi Dalam Komunikasi ................... 89
7.7 Definisi Persepsi Menurut Para Ahli ........................ 93
7.8 Proses Persepsi .......................................................... 97
7.9 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi dan
Metode Yang Digunakan Dalam Persepsi ................ 99
DAFTAR PUSTAKA ........................................................... 103
TENTANG PENULIS .......................................................... 107

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT vii


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Empat Perspektif Jendela Johari ............................. 7


Gambar 2 Proses Komunikasi Intrapersonal .......................... 42
Gambar 3 Komunikasi Interpersonal ..................................... 51
Gambar 4 Tahapan-tahapan Persepsi ..................................... 91

viii FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

DESKRIPSI SINGKAT MATA KULIAH


Mata kuliah ini merupakan pendukung mata kuliah
Kesehatan Masyarakat Program Studi D3 Analis. Dalam mata
kuliah ini akan dibahas konsep, prinsip dan jenis jenis
komunikasi dan aplikasi teori komunikasi baik kepada individu,
kelompok, maupun masyarakat luas. Mata kuliah ini mencakup
teori dasar komunikasi dan aplikasinya dalam proses
komunikasi untuk menyampaikan informasi kesehatan baik
kepada individu maupun kepada kelompok masyarakat luas.
Kemampuan komunikasi sangat diperlukan untuk membantu
mengarahkan dan mempercepat perubahan perilaku masyarakat
kearah perilaku sehat.

Beban Kredit
Mata kuliah ini memiliki beban kredit sebesar 1 SKS .
Dalam mata kuliah ini kompetensi mampu melakukan
komunikasi intrapribadi dan antarpribadi, komunikasi masa,
komunikasi public dan komunikasi antarbudaya untuk
membantu mengarahkan dan mempercepat perubahan perilaku
masyarakat kearah perilaku sehat.

Tujuan Instruksional
Pada akhir kuliah mahasiswa diharapkan mampu untuk
memahami pengertian dasar-dasar komunikasi yang meliputi
batasan, komponen komunikasi dan fungsi masing masing
komponen tersebut dalam proses komunikasi. Mahasiswa juga
diharapkan memahami berbagai jenis komunikasi dan faktor-

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 1


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
faktor yang dapat mempengaruhi proses komunikasi tersebut.
Selanjutnya mahasiswa juga dapat memahami berbagai cara
untuk menjadi komunikator dan komunikan yang efektif. Untuk
itu mahasiswa akan diberikan berbagai cara untuk menjadi
pembicara maupun sebagai pendengar yang baik. Pada akhirnya
mahasiswa juga diharapkan mampu untuk menjadi pembicara
yang efektif melalui pengayaan teori penyusunan informasi,
pengembangan media komunikasi dan teknik-teknik presentasi
berbagai upaya untuk meningkatkan kredibilitas sebagai
pembicara

Situasi Pembelajaran
Metode pembelajaran yang diterapkan pada mata kuliah
ini adalah metode pembelajaran orang dewasa dan terpusat pada
mahasiswa (student centered learning). Dimana mahasiswa
menjadi subjek dan dosen berfungsi sebagai nara sumber dan
sebagai fasilitator. Situasi pembelajaran yang akan di terapkan
adalah :

1. Perkuliahan tatap muka dan tanya jawab


2. Diskusi kelompok
3. Tugas dan presentasi mahasiswa

Penilaian
Hasil belajar mahasiswa akan dinilai pada tahap proses dan
output sebagai berikut :
1. Ujian tengah semester dengan bobot 40%
2. Ujian akhir semester, dengan bobot 40%
3. Tugas kelompok/individu, dengan bobot 20

2 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

BAB 1
TEORI JOHARI WINDOW

1.1 Deskripsi Topik


Dalam berkomunikasi seharusnya seorang komunikator
mengetahui siapa dirinya dan siapa lawan yang di ajaknya untuk
berkomunikasi. Maka oleh sebab itu, diperlukan untuk
mempelajari teori johari window. Dimana seseorang dapat
melihat siapa dirinya dari segala kekurangan dan kelebihan. Dari
sifat uang tertutup sampai sifat yang terbuka diketahui oleh
orang lain. Hal ini sangat dibutuhkan dalam berkomunikasi.
Agar komunikasi dapat berjalan secara efektif. Joseph Luft dan
Harrington Ingham (Higgins, 1982), mengembangkan konsep
Johari Window sebagai perwujudan bagaimana seseorang
berhubungan dengan orang lain yang digambarkan sebagai
sebuah jendela. ‘Jendela’ tersebut terdiri dari matrik 4 sel,
masing-masing sel menunjukkan daerah self (diri) baik yang
terbuka maupun yang disembunyikan.

Dalam kehidupan sosial, setiap orang (individu) dengan


orang lain (individu lain) selalu berinteraksi karena semua orang
atau manusia adalah makhluk sosial yaitu makhluk yang selalu
membutuhkan orang lain. Proses interaksi sosial terjadi melalui
kontak sosial dan komunikasi. Tanpa keduanya,proses interaksi
sosial takkan pernah terjadi karena keduanya merupakan syarat
mutlak untuk melakukan interaksi. Kontak sosial dapat terjadi
walaupun tanpa komunikasi.

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 3


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
1.2 Tujuan mempelajari topik
Konsep diri adalah sistem operasi yang menjalankan
komputer mental, yang mempengaruhi kemampuan berpikir
seseorang. Konsep diri ini setelah terinstall akan masuk di
pikiran bawah sadar dan mempunyai bobot pengaruh sebesar
88% terhadap level kesadaran seseorang dalam suatu saat.
Semakin baik konsep diri maka akan semakin mudah seseorang
untuk berhasil, demikian pula sebaliknya.

Adapun tujuan untuk mempelajari teori ini agar kita dapat


melihat konsep diri seseorang dari sikap mereka. Konsep diri
yang jelek akan mengakibatkan rasa tidak percaya diri, tidak
berani mencoba hal-hal baru, tidak berani mencoba hal yang
menantang, takut gagal, takut sukses, merasa diri bodoh, rendah
diri, merasa diri tidak berharga, merasa tidak layak untuk sukses,
pesimis, dan masih banyak perilaku inferior lainnya.

Sebaliknya orang yang konsep dirinya baik akan selalu


optimis, berani mencoba hal-hal baru, berani sukses, berani
gagal, percaya diri, antusias, merasa diri berharga, berani
menetapkan tujuan hidup, bersikap dan berpikir positip, dan
dapat menjadi seorang pemimpin yang handal.Komunikasi
sebagai kegiatan sehari-hari yang dilaksanakan individu
berhubungan erat dengan perilaku individu itu sendiri.
Perbedaan perilaku individu dalam melakukan komunikasi dan
atau berhubungan dengan orang lain merupakan situasi yang
berkaitan dengan psikologis individu. Komunikasi juga
berkaitan dengan asumsi manusia. Contohnya seorang anak

4 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

kecil akan merasa takut dan terancam bila ia tidak memahami


hal yang terjadi disekitarnya.

1.3 Pokok bahasan


Keterbukaan dan kerja sama tim sangat diperlukan dalam
hubungan antarpribadi maupun kelompok. Bagaimana tim dapat
memahami anggota satu sama lain jika mereka tidak saling
terbuka. Untuk mengungkap itu, manajemen sebenarnya bisa
menggunakan pendekatan model Johari Window.

Johari Window adalah suatu teknik yang dicetuskan oleh


Joseph Luft dan Harry Ingham pada sekitar tahun 1955. Model
ini menjelaskan tentang bagaimana seseorang bisa memahami
dirinya dan tim melalui komunikasi terbuka untuk saling
meningkatkan kesadaran dan pemahaman satu sama lain.
Sederhananya, dalam teori Johari Window semakin orang lain
memahami kamu dan semakin kamu terbuka pada orang lain,
maka, hubungan yang terjalin akan semakin baik dan
kepercayaan terhadap orang lain akan meningkat.

Pada dasarnya, teori jendela Johari dibangun atas dua prinsip.


Kedua prinsip dalam Johari Window adalah :

 Kepercayaan kepada orang lain saat anda mengungkapkan


informasi tentang diri anda
 Belajar lebih banyak tentang diri sendiri melalui umpan balik
yang diberikan orang lain untuk meningkatkan kesadaran dan
efektivitas diri sebagai individu.

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 5


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
Teori Johari Window (Jedela Johari) merupakan perangkat
sederhana dan berguna dalam mengilustrasikan dan
meningkatkan kesadaran diri serta pengertian bersama individu-
individu yang ada dalam suatu kelompok tertentu. Model ini
juga berfungsi dalam meningkatkan hubungan antar kelompok
yang sekaligus mengilustrasikan kembali proses memberi
maupun menerima feedback.

Jendela Johari sendiri dikembangkan atau dipelopori oleh


Psikolog Amerika, Joseph Luft dan Harry Ingham pada tahun
1950-an ketika meneliti untuk program proses dari kelompok
mereka. Uniknya, nama "Johari" sendiri sebenarnya diambil dari
potongan masing-masing nama mereka. "Jo" untuk Luft, dan
"Harry" untuk Ingham. Dalam selang waktu yang tak lama,
Jendela Johari banyak dimanfaatkan sebagai pengertian dan
latihan kesadaran diri, peningkatan personal & komunikasi.
Hubungan inter-personal, kelompok-kelompok dinamis, dan
peningkatan tim dan hubungan inter-grup.

Terdapat 4 perspektif Jendela Johari yang biasa disebut


dengan 'daerah' atau 'kuadran'. Masing-masing daerah
mengandung informasi perasaan, motivasi, dan lain- lain yang
dikenali oleh individu, dengan catatan apakah informasi tersebut
dikenali ataupun tidak terdeteksi oleh si individu, dan apakah
informasi tersebut juga bisa dikenali oleh kelompok lain, atau
malah tidak tahu sama sekali. Keempat kuadran tersebut Antara
lain:

6 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

Gambar 1 Empat Perspektif Jendela Johari

1. Open atau Free Area


Area open atau free area menjelaskan tentang apa yang
diketahui oleh dirimu sendiri dan diketahui juga oleh orang lain.
Biasanya dalam kuadran pertama ini, informasi yang bisa
didapatkan berupa emosi, sikap, perilaku, pengalaman,
pengetahuan, keterampilan, perasaan, pandangan dan
sebagainya yang diketahui oleh dirimu yang juga diketahui oleh
orang lain. Saat bekerja dalam kelompok, yang harus
dikembangkan adalah area open atau area terbuka ini agar tim
bisa bekerja efektif dan lebih produktif. Melalui open area ini
komunikasi dan kerja sama tim bisa berjalan dengan baik,
menghindari kebingungan, ketidakjelasan, gangguan dan
konflik.

Untuk memperluas area terbuka ini bisa dilakukan dengan


cara menawarkan umpan balik secara sensitif untuk
mengungkapkan informasi, pemikiran atau perasaan tiap

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 7


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
anggota tim. Selain itu, seorang pemimpin juga harus memiliki
tanggung jawab untuk membuka open area ini melalui
komunikasi yang terbuka, positif, konstruktif, sensitif dan
berbagi pengetahuan di seluruh kelompoknya.
Makin besar open area, makin produktif dan menguntungkan
hubungan interpersonal kita. Menggambarkan keadaan atau hal
yang diketahui diri sendiri dan orang lain. Hal-hal tersebut
meliputi sifat-sifat, perasaan-perasaan, dan motivasi-
motivasinya.

Orang yang “Open” bila bertemu dengan seseorang akan


selalu membuka diri dengan menjabat tangan atau secara formal
memperkenalkan diri bila berjumpa dengan seseorang. Diri yang
terbuka, mengetahui kelebihan dan kekurangan diri sendiri
demikian juga orang lain diluar dirinya dapat.

2. Blind area
Kuadran kedua dari pendekatan Johari Window adalah untuk
mengetahui apa yang tidak diketahui oleh diri anda tetapi
diketahui oleh orang lain. Cara meminta umpan balik tadi dalam
kuadran pertama, sebenarnya bisa digunakan untuk mengurangi
blind area ini. Blind area ini bukanlah area produktif karena
kamu menjadi tidak tahu tentang diri sendiri. Area buta ini juga
mencakup masalah yang disembunyikan orang lain darimu
karena ia kesulitan untuk mengungkapkannya.

Disebut “Blind” karena orang itu tidak mengetahui tentang


sifat-sifat, perasaan-perasaan dan motivasi-motivasinya sendiri
padahal orang lain melihatnya. Sebagai contoh, ia bersikap

8 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

seolah-olah seorang yang sok akrab, padahal orang lain


melihatnya begitu berhati-hati dan sangat tertutup, tampak
formal dan begitu menjaga jarak dalam pergaulan.
Orang ini sering disebut sebagai seseorang yang buta karena dia
tidak dapat melihat dirinya sendiri, tidak jujur dalam
menampilkan dirinya namun orang lain dapat melihat ketidak
tulusannya. yang menentukan bahwa orang lain sadar akan
sesuatu tapi kita tidak. Misalnya bagaimana cara mengurangi
grogi, bagaimana caranya menghadapi dosen A, dll. Sehingga
dengan mendapatkan masukan dari orang lain, blind area akan
berkurang. Makin kita memahami kekuatan dan kelemahan diri
kita yang diketahui orang lain, maka akan bagus dalam bekerja
tim. (Blind) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi
yang diketahui oleh orang lain, tetapi tidak diketahui oleh diri
kita sendiri.

Beberapa cara mengurangi blind area ini bisa dilakukan


melalui upaya berikut :

 Memberikan umpan balik sensitif serta mendorong seseorang


untuk menceritakan kesulitannya.
 Manajer sebaiknya membangun suasana lingkungan kerja
yang tidak menghakimi, sehingga tidak membuat takut
seseorang untuk mengungkapkan masalahnya.
 Memberikan perhatian ketika mental dari karyawan tersebut
tidak bisa menerima umpan balik yang diberikan.

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 9


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
3. Hidden area atau area tersembunyi
Maksud dari hidden area adalah tentang apa yang diketahui
oleh anda tentang diri anda dan tidak juga diketahui oleh orang
lain. Umumnya area tersembunyi ini bisa meliputi ketakutan,
rahasia, niat manipulatif yang diketahui olehmu namun tidak
diungkap untuk alasan tertentu.Menjadi hal wajar bila perasaan
atau informasi pribadi yang tidak terkait dengan pekerjaan
disembunyikan dari diri seseorang.

Hidden berisi informasi yang kita tahu tentang diri kita tapi
tertutup bagi orang lain. Informasi ini meliputi perhatian kita
mengenai atasan, pekerjaan, keuangan, keluarga, kesehatan, dll.
Dengan tidak berbagi mengenai hidden area, biasanya akan
menjadi penghambat dalam berhubungan. Hal ini akan membuat
orang lain miskomunikasi tentang kita, yang kalau dalam
hubungan kerja akan mengurangi tingkat kepercayaan orang.
Ada hal-hal atau bagian yang saya sendiri tahu, tetapi orang lain
tidak. Hal ini sering teramati, ketika seseorang menjelaskan
mengenai keadaan hubungannya dengan seseorang. “Saya ingat
betul bagaimana rasanya dikhianati pada waktu itu, padahal aku
begitu mempercayainya”. Luka hati masa lalunya tidak
diketahui orang lain, tetapi ia sendiri tak pernah melupakannya.
(Hidden) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang
diketahui oleh diri kita sendiri, tetapi tidak diketahui oleh orang
lain.

Namun, jangan sampai ada informasi terkait pekerjaan yang


disembunyikan dan akan lebih baik ditempatkan di open area.
Cara yang sama berupa pengungkapan dan pemaparan informasi

10 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

juga bisa dilakukan untuk mengurangi hidden area ini. Oleh


karena itu, tidak heran bila budaya kerja dapat memengaruhi
seberapa besar kesiapan karyawan untuk mengungkap jati diri
mereka.

4. Unknown area atau area yang tidak diketahui


Unknown area menjelaskan tentang apa yang anda tidak
diketahui tentang diri anda dan tidak diketahui juga oleh orang
lain. Kuadran empat ini menyimpan tentang informasi,
kemampuan, bakat pengalaman yang tidak diketahui oleh anda
dan juga tidak diketahui oleh orang lain. Contoh dari unknown
area ini seperti :

 Kemampuan yang diremehkan karena minimnya pengalaman


dan dorongan
 Bakat yang tidak disadari ada dalam diri seseorang
 Perasaan tertekan atau tidak sadar
 Penyakit yang tidak diketahui
Proses ditemukannya beberapa contoh unknown area ini bisa
terjadi karena anda melakukan pencarian sendiri, pengamatan
yang dilakukan oleh orang lain atau bersama-sama atau karena
proses konseling yang dilakukan. Manajer juga bisa membantu
karyawan mengikis kuadran keempat ini dengan menciptakan
lingkungan kerja yang mendorong self discovery,
mempromosikan self discovery, pemberian feedback dari tim
hingga proses penelitian konstruktif.

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 11


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
Unknown area Adalah informasi yang orang lain dan juga
kita tidak mengetahuinya. Sampai kita dapat pengalaman
tentang sesuatu hal atau orang lain melihat sesuatu akan diri kita
bagaimana kita bertingkah laku atau berperasaan. Misalnya
ketika pertama kali seneng sama orang lain selain anggota
keluarga kita. Kita tidak pernah bisa mengatakan perasaan
“cinta”. Jendela ini akan mengecil sehubungan kita tumbuh
dewasa, mulai mengembangkan diri atau belajar dari
pengalaman. (Hidden) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan
motivasi yang diketahui oleh diri kita sendiri, tetapi tidak
diketahui oleh orang lain.

Jendela Ideal
Adapun jendela ideal itu ialah sebuah jendela diri yang
bisa dilihat dari tingginya tingkat kepercayaan dalam kelompok
ataupun hubungan dengan individu lain, jika berada pada
jendela ini ukuran arena atau diri terbuka akan meningkat,
dikarenakan tingginya tingkat kepercayaan dalam kelompok
sosial. Norma-norma pun dikembangkan oleh kelompok untuk
saling memberi feedback dan difasilitasi tentunya untuk
pertukaran ini.

Daerah diri terbuka menyarankan kita untuk membuka


diri kepada anggota kelompok lainnya, karena dengan adanya
keterbukaan, anggota kelompok lain tidak akan bersikap
intropert (tertutup) atau malah akan lebih memberikan
pengertiannya. Mereka akan mengerti bagaimana sikap dan sifat
kita, dan mengatahui kita bisa dikritik yang pada akhirnya akan
memberikan feedback yang positif pula.

12 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

Faktor-faktor yang menghambat individu dalam


memperbaiki jendela dirinya, adalah dari faktor lingkungan dan
hubungan dari individu itu sendiri.
a. Faktor penghambat dari lingkungan
Adalah sistem yang dianut oleh lingkungan sekitar kita,
misalnya; ada pihak yang lebih dominan sehingga
menghambat pengembangan diri.
b. Faktor Intern
Merupakan faktor yang menyebabkan kita enggan untuk
menelaah diri, terkadang kita tidak bisa menerima kenyataan,
misalnya saja faktor tujuan hidup dan usia
c. Faktor tujuan hidup
Dimana faktor ini yang belum tergambarkan dengan
jelas, faktor motivasi dan keenganan untuk menelaah diri,
kadang-kadang manusia takut untuk menerima kenyataan
bahwa ia memiliki kekurangan ataupun kelebihan pada
dirinya.
d. Faktor Usia.
Kadang-kadang orang yang sudah tua dalam usia tidak
melihat bahwa kearifan dan kebijaksanaan dapat dicapainya,
mereka cenderung usia muda lebih hebat karena produktif.

1.4 Metode Pembelajaran


Adapun metode pembelajaran yang di gunakan ialah bermain
peran. Untuk memahami maksud dari teori johari window ini,
bias dilihat pada Skenario film Badik. Badik adalah Badik
bukanlah alat kekerasan, badik adalah simbol ketegasan dan
keberanian Inilah konten utama dari film ini yang kami padukan

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 13


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
dengan beberapa muatan Perlindungan dan kecintaan terhadap
hayati laut yang menjadi sumber Penghidupan utama
Masyarakat pesisir Sulawesi Selatan. Indonesia Khususnya
Sulawesi Selatan dan sekitarnya mempunyai keragaman dan
kekayaan pariwisata laut terkaya di Dunia.

Tapi banyak dari kita melakukan pengabaian Perlindungan


dan pemanfaatan seluas-luasnya untuk Kesejahteraan ekonomi
masyarakat kita. Ancaman kerusakan laut dan habitatnya serta
pengerukan kekayaan laut kita oleh pihak asing bukan hal yang
mustahil.

Badik adalah jalan ahir, ketika orang asing merusak laut,


merampas tanah, Mencederai hak-hak masyarakat dan adat
maka harga diri harus ditegakkan. Film ini juga akan menggugah
kesadaran bersama dan bersatu Menjaga hayati laut dan
pariwisata laut kita.
Aso adalah pemuda nelayan yang hidup dipesisir pantai, tapi
dia mempunyai pikiran maju dan modern, bersama pemuda
dikampungnya dia mendirikan LSM yang konsern terhadap
pemberdayaan nelayan dan perlindungan hayati laut, selain aktif
diLSM Aso membuka jasa guide untuk turis lokal dan asing, Aso
juga mempunyai kemampuan diving dan photography yang
mumpuni karena kemauannya yang kuat menggali ilmu dari
klien turis asing, national geographic dan green peace yang
pernah dipandunya saat berkeliling diwilayah sulawesi selatan.

Walaupun berpikiran modern aso tidak melupakan budaya


dan adat leluhurnya, setelah menamatkan beladiri sendeng dari

14 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

sang paman, Aso diberikan badik peninggalan almarhum


ayahnya yang merupakan warisan turun – temurun, badik dan
beladiri sendeng menjadi senjata yang sangat mematikan bila
jatuh ketangan orang-orang dzalim, maka garis keturunan
mereka selalu diwasiatkan bahwa ”badik adalah jalan terakhir
bila jalan musyawarah kekeluargaan gagal, badik bukan alat
kekerasan tapi adalah simbol ketegasan dan keberanian
melawan ke dzaliman” suatu saat Aso bertemu Tenri gadis
cantik mahasiswa UI Jakarta, yang sedang melakukan riset biota
laut untuk skripsinya, tenri menggunakan jasa Aso untuk
memandunya kelokasi-lokasi yang dituju untuk kepentingan
risetnya.

Tenri yang sebelumnya angkuh, sok modern ala jakarta


sentries, jadi terkesan dengan Aso karena pengetahuannya
sangat dalam tentang hayati laut dan perlindungannya, Tenri
semakin impresif saat perjalanannya bersama Aso mendapatkan
banyak pengalaman menantang dan unik yang memacu
adrenalinnya. Terkadang mereka mencapai sebuah lokasi
menggunakan perahu tradisional, bahkan ketika mereka
menjumpai tempat indah dan eksotis Tenri memaksa Aso untuk
mengajarinya snorkling dan diving. tempat-tempat indah dan
eksotis membuai sisi romantis Aso dan Tenri, yang membuat
mereka saling jatuh cinta.

Ternyata Tenri anak dari juragan ikan kaya raya berasal dari
tetangga kampung Aso, ayah Tenri orang licik yang
menghalalkan segala cara untuk mendapat tangkapan ikan yang
banyak, dia juga menjadi kaki tangan asing untuk mengeruk

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 15


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
hasil laut, yang berimbas pada tangkapan nelayan setempat
berkurang.

Hubungan Aso dan Tenri diketahui ayah Tenri yang


membuatnya sangat murka, ayah Tenri sejak awal sudah
membenci Aso karena aktifitasnya menggalang masyarakat
untuk pelestarian hayati laut, yang pasti akan mengancam
kelangsungan bisnisnya. Kemurkaan ayah Tenri semakin
menjadi ketika beberapa kali Aso menggagalkan transaksi ilegal
ayah Tenri, yang kemudian berusaha menggunakan berbagai
macam cara untuk mencelakai Aso.

Suatu saat ayah Tenri menemukan file rahasia hasil riset


Tenri yang menyimpan peta tentang titik-titik kakayaan laut dan
minyak bumi yang kemudian dijualnya kepihak asing. Tenri
disekap ayahnya agar tidak bertemu aso lagi, ayah tenri juga
menculik adik perempuan aso, agar aso tidak lagi mengganggu
aktifitas bisnisnya.
Kemarahan aso memuncak, tapi dia berusaha mengontrol
emosinya, dia membuka kotak badik peninggalan sang ayah,
inilah saatnya menegakkan harga dirinya, melawan kedzaliman
sesuai dengan filosofi badik. Pertarungan hidup mati antara Aso
dan para kaki tangan ayah tenri pun tidak terelakkan.

Sesuai dengan teori Jendela Johari yang membagi areanya


menjadi 4 bagian, yaiut: open area, blind area, hidden area, dan
unknown area. Dalam film Badik ini juga terdapat beberapa
adegan yang termasuk dalam kategori area sesuai dengan teori
Jendela Johari.

16 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

Pesan yang disampaikan juga meliputi beberapa faktor yang


menjadikan analisis ini termasuk dalam teori hubungan
interpersonal, komunikasi antar pribadi. Salah satunya adalah
adegan dimana Aso bertemu dengan Tenri yang di point
perkenalan diri itulah terjadi komunikais interpersonal, yaitu
komunikasi yang terjadi diantara dua atau tiga orang secara
langsung dan menimbulkan feedback.

1.5 Model Dan Strategi Yang Digunakan Umpan Balik


(Feedback)
Pada saat siswa sudah mampu melaksanakan tugas gerak dan
memiliki pemahaman tentang apa yang sudah dilakukannya,
maka pada saat itu guru tidak harus memberikan tantangan sebab
siswa telah belajar sesuatu yang sesuai dengan tujuan dan
harapan guru. Sebagai penggantinya, pada saat itu guru dapat
memberikan umpan balik (feedback) yaitu sebagai salah satu
upaya mengobservasi siswa berkaitan dengan bagaimana ia
melakukan aktivitas serta apa yang harus dilakukan guru untuk
meningkatkan kemampuan siswa itu.

Guru yang baik harus berterus terang memberikan hasil


observasinya terhadap kemampuan siswa dengan menceritakan
hal yang sesungguhnya dengan cara yang tidak membuat siswa
semakin terpuruk, semakin minder akibat kehilangan
kepercayaan pada dirinya. Misalnya guru harus menghindarkan
katakata “kamu tidak bisa”, “kamu tidak mengerti apa-apa”,
tetapi diutarakan dengan kata “belum bisa” ketika siswa belum
mampu melaksanakan tugas gerak sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan harapan guru. Hal terpenting lagi adalah guru

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 17


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
tetap memiliki pendirian yang konsisten terhadap ucapan dan
perilakunya. Guru penjas yang baik adalah guru yang selalu
berupaya mendengarkan dan memperhatikan segala hal yang
diutarakan siswa untuk memperbaiki kinerja pembelajaran
penjas. Guru penjas yang baik pun adalah orang yang mampu
mengerti dan menerima perasaan orang lain (berempati),
termasuk perasaan siswa. Indikator-indikator yang termuat
dalam komunikasi yang efektif seperti uraian di atas
sesungguhnya merupakan proses pemberian feedback atau
umpan balik yang dilakukan guru selama proses pembelajaran.
Hal itu dilakukan sebaiknya tidak saja dalam kegiatan belajar
mengajar di kelas atau di lapangan melainkan ketika aktivitas
belajar telah selesai dilaksanakan.

Misalnya di sela-sela waktu istirahat, guru biasanya


melakukan percakapan dengan siswa sambil mengingatkan
siswa untuk terus berlatih atau aktif dalam kegiatan
ekstrakurikuler sesuai dengan cabang olahraga yang dipilih
siswa. Secara tidak langsung, peristiwa komunikasi tersebut
dapat menjadi umpan balik (feedback) bagi siswa untuk selalu
diingatkan akan keharusannya berlatih.

Umpan balik dikatakan oleh Johnson (1993) ditujukan untuk


membuktikan informasi yang konstruktif dalam rangka
membantu seseorang untuk menjadi sadar bagaimana perilaku
seseorang mempengarui orang lain. Umpan balik bermakna
dalam kegiatan pembelajaran penjas akan mampu terwujud
apabila guru penjas telah benar-benar memahami pengertian
(konsep) umpan balik, fungsi umpan balik, jenis-jenis umpan

18 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

balik, dan siapa yang harus dengan cepat dan tepat diberikan
umpan balik selama kegiatan pembelajaran dilaksanakan.
Dengan memahami konsep-konsep ini maka pemberian umpan
balik akan tepat sasaran. Pemberian umpan balik tidak malah
menghambat kegiatan belajar siswa.

A. Pengertian Umpan Balik (Feedback)


Umpan balik adalah perilaku guru untuk membantu setiap
siswa yang mengalami kesulitan belajar secara individu dengan
cara menanggapi hasil kerja siswa sehingga lebih menguasai
materi yang disampaikan oleh guru. Umpan balik yang
dilakukan guru antara lain memberikan penjelasan terhadap
kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan tugas
yang diberikan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Umpan balik adalah koreksi terhadap jawaban-jawaban atas
respon siswa dalam mengerjakan tes atau latihan. Umpan balik
adalah suatu proses dengan hasil atau akibat dari suatu respon
untuk mengontrolnya.

Menurut Apruebo (2005), “Feedback is information that


athletes would receive from coach/trainer or environment
regarding the level of their motor skill or performance. It serves
as a groundwork for the athletes learning development”.
Feedback menurut Apruebo lebih menekankan kepada aktivitas
latihan berkenaan dengan informasi dari pelatih terkait dengan
tingkat motor skill atau penampilan atletnya sebagai dasar dalam
mengembangkan penampilan atlet. Rink (1985:34)
mengemukakan “Feedback is sensory information that a person

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 19


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
receives as a result of a response”. Feedback yang dikemukakan
Rink lebih bersifat umum sebagai sensori informasi yang
diterima seseorang sebagai hasil meresponnya.

Menurut Rusli Lutan (1988), “Umpan balik adalah


pengetahuan yang diperoleh berkenaan dengan sesuatu tugas,
perbuatan atau respons yang telah diberikan”. Dalam konteks
pembelajaran pendidikan jasmani, Adang Suherman (1998:124)
mengemukakan, “Umpan balik (feedback) yaitu guru
mengobservasi siswa secara individu dan menilai bagaimana
siswa melakukan aktivitas serta apa yang harus dilakukan guru
untuk meningkatkan kemampuan siswa itu”.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa


umpan balik (feedback) adalah infromasi yang berkenaan
dengan kemampuan siswa dan guru guna lebih meningkatkan
kemampuan yang dimiliki oleh keduanya, baik dalam konteks
pembelajaran maupun dalam pelatihan olahraga. Infromasi yang
dimasud adalah berkaitan dengan apa yang sudah dilakukan,
bagaimana hasilnya, dan apa yang harus dilakukan untuk
memperbaikinya.

B. Manfaat dan Fungsi Umpan Balik (Feedback)


Manfaat umpan balik bagi guru, dapat dipergunakan dalam
mengambil keputusan, apakah mata pelajaran yang telah
dilaksanakan perlu diperbaiki atau dilanjutkan (Cooper,1982)
dan bagi siswa akan meningkatkan prestasi belajar secara
konsisten (Blocks, J.H., 1971).

20 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

Beberapa keuntungan penggunaan umpan balik menurut


Adang Suherman (1998) antara lain sebagai berikut :

a. Mendorong siswa untuk terus berlatih. Proses pemberian


umpan balik kepada siswa secara tidak langsung akan
memberi tahu siswa bahwa latihannya selalu dilihat dan
diperhatikan oleh gurunya.
b. Mencerminkan perilaku guru yang efektif. Dalam
prosesnya, umpan balik hanya akan diperoleh apabila guru
aktif selama kegiatan pembelajaran. Guru harus selalu
memperhatikan siswa, bergerak untuk memantau dan
mengamati aktivitas belajar yang dilakukan oleh setiap
siswa di sekitar tempat belajar (berlatih).
c. Membantu siswa untuk menilai penampilan (kemampuan)
yang tidak bisa dilihat dan dirasakannya sendiri. d.
Mendorong guru untuk menilai seberapa relevansi antara
aspek-aspek pembelajaran dengan tingkat kemampuan
siswa dalam menguasai tugas gerak (bahan ajar) seperti
yang diinginkan oleh gurunya.
C. Jenis-Jenis Umpan Balik (Feedback)
Secara umum umpan balik atau feedback terbagi ke dalam
dua jenis yaitu intrinsic feedback dan extrinsic feedback
(Apruebo, 2005). Intrinsik feedback atau umpan balik intrinsik
berkaitan dengan penilaian terhadap dirinya sendiri, tentang
sikap, aktivitas dan atau perilaku yang telah dilakukannya, derta
tentang kemampuan yang telah ditunjukkannya. Misalnya dalam
melaksanakan tugas gerak, apakah aktivitas yang dilakukan
sudah sesuai dengan yang diinstruksikan guru, apakah sudah

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 21


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
mampu menyelesaikan keseluruhan tugas gerak, apakah merasa
nyaman dengan alat bantu yang digunakan, atau menilai bahwa
rangkaian gerakan senam telah sesuai dengan urutan yang harus
dilakukan. Sedangkan extrinsik feedback adalah umpan balik
yang berasal dari luar dirinya. Misalnya koreksi dari guru penjas
atas gerakan yang sudah dilakukan, cemoohan rekan karena
salah memberikan umpan ketika bermain bola, atau dari
lingkungan sekitar seperti cuaca yang terlalu panas sehingga
mengharuskannya sering beristirahat di tempat yang teduh.

Umpan balik dapat diberikan dalam beberapa jenis, misalnya


seperti knowledge of result, objective measures, self monitoring,
snap judgement, video playback (Butler, 1996 dalam Apruebo,
2005).

Adang Suherman (1998:124-16) mengemukakan beberapa


jenis umpan balik berdasarkan kajian dari beberapa literatur.
Jenis-jenis umpan balik tersebut diantaranya adalah sebagai
berikut :

a. General dan specific feedback


General feedback atau umpan balik umum misalnya
berkaitan dengan gerakan umum, tingkah laku siswa, atau
pakaian yang digunakan. General feedback digunakan guru
untuk mendorong siswa terus belajar dan mencobanya.
Biasanya feedback jenis ini diungkapkan dengan kata-kata
seperti: bagus, hebat, mengagumkan. Ungkapan dengan kata-
kata itu masih bersifat umum sehingga tidak mencerminkan
informasi yang spesifik untuk meningkatkan kemampuan dan
keterampilan siswa.

22 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

Spesifik feedback atau umpan balik khusus adalah


berisikan informasi yang menyebabkan siswa mengetahui
apa yang harus dilakukan dan mengetahui bagaimana
seharusnya siswa melakukan tugas gerak dengan benar dan
bagaimana harus berlatih. Feedback ini diberikan manakala
siswa menyadari bahwa ia melakukan kesalahan akan tetapi
belum atau tidak tahu bagaimana cara memperbaikinya.
Contoh ungkapan specific feedback misalnya: “ Bagus! Mata
kamu tidak terpejam pada saat menyundul bola itu!”, atau
“Dapatkah lututmu lebih ditekuk lagi !”
b. Congruent dan Incongruent feedback
Congruent feedback adalah umpan balik yang terfokus
pada aktivitas belajar yang sedang dipelajari siswa. Misalnya
pada saat siswa sedang mempelajari footwork dalam stroke
bulu tangkis. Umpan balik yang berhubungan dengan
footworks tersebut dapat dikatakan congruent feedback.
Sedangkan yang berhubungan dengan stroke sebagai
incongruent feedback. Misalnya yang berkaitan dengan
stroke dalam bulu tangkis adalah cara memegang raket,
follow through, dan aspek lainnya selain footworks.
c. Simple Feedback
Simple feedback adalah umpan balik yang hanya
terfokus pada satu komponen keterampilan dalam satu saat.
Simple feedback biasanya berisi satu atau dua buah kata
kunci (key words) yang menggambarkan aktivitas
penyempurnaan dan diulang-ulang sebagai umpan balik
selama pembelajaran berlangsung. Keuntungan dari
penggunaan simple feedback diantaranya adalah :

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 23


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

 Guru lebih mudah dan lebih akurat dalam memberikan


umpan balik karena hanya terfokus pada satu komponen
saja.
 Memudahkan siswa menerima dan melatih
penyempurnaan gerakan yang menjadi fokus
pembelajarannya.
 Siswa akan mengingat terus apa yang dipelajarinya pada
kegiatan belajar tersebut
d. Positive, Netral, dan Negatif Feedback
Jenis umpan balik yang lain dikemukakan oleh Adang
Suherman (1998) yaitu umpan balik positif, umpan balik netral,
dan umpan balik negatif. Ketiga jenis umpan balik ini paling
sering dijumpai dalam kegiatan belajar mengajar penjas yang
bersifat praktik di lapangan dan lebih mudah dilakukan oleh
guru.

 Umpan balik positif adalah umpan balik yang diungkapkan


dengan kata-kata bagus, menyenangkan, pintar, menarik, dan
hebat.
 Umpan balik netral adalah umpan balik yang tidak merujuk
secara khusus kepada siswa yang melakukan kesalahan
melakukan tugas gerak, tetapi secara netral mengingatkan
kepada seluruh siswa yang sedang melakukan tugas gerak.
Misalnya ketika berlatih menyundul bola, guru berkata “lihat
bola !”
 Umpan balik negatif adalah lawan dari umpan balik positif,
meskipun jarang dianjurkan mengingat khawatir akan

24 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

merusak kepercayaan diri siswa tetapi pemberian negatif


feedback dilakukan cara-cara :
1) Implisit (tidak langsung), misalnya “Pakai awalan
sebelum melempar, jangan asal lempar saja !”.
2) Diberikan pada siswa yang tidak mengerti setelah
beberapa kali diberikan umpan balik.
3) Diberikan pada siswa yang tidak memperhatikan
penjelasan gurunya (biasanya siswa yang menjadi atlet
atau yang sudah terampil).

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 25


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
BAB 2
MENDENGAR AKTIF DAN EFEKTIF

2.1 Deskripsi :
Materi yang ditujukan kepada mahasiswa agar mahasiswa
dapat mengerti bagaimana cara menjadi pendengar yang baik.
Cara menjadi pendengar yang baik yaitu menjadi pendengar
yang aktif.
2.2 Tujuan mempelajari :
 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan mendengar
aktif.
 Untuk mempelajari bagaimana cara menjadi pendengan yang
baik.

2.3 Pokok Bahasan


1. Pengertian Mendengar aktif dan efektif
Suatu proses psikologis dalam usaha memahami/memandang
ide dan sikap yang diekspresikan seseorang dari sudut pandang
orang tersebut. Mempersepsikan suatu keadaan atau situasi dari
sudut persepsi orang lain. Dengan ketrampilan mendengar, kita
akan membuat orang yang diajak berkomunikasi merasa
nyaman dan memberikan informasi yang kita inginkan.
Mendengar menunjukkan bahwa kita memperhatikan orang lain.
Perhatian merupakan salah satu ketrampilan dasar dalam
komunikasi. Mendengar adalah sengaja, ada unsur keinginan
atau niat untuk mengetahui isi atau apa yang dibicarakan orang
lain. Mendengar adalah ketrampilan yang dibutuhkan dalam
berkomunikasi. Seorang pendengar yang aktif harus peka

26 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

terhadap bahasa verbal dan nonverbal dari orang yang diajak


berkomunikasi. Mendengar orang lain dapat ditunjukkan
melalui ekspresi yang tepat (non verbal) ,seperti : Tatapan mata,
Sikap duduk, Posisi duduk, Ekspresi wajah, Pertanyaan lanjutan.

Dengan ketrampilan mendengar akan tercipta suasana yang


menyenangkan dalam berkomunikasi. Seringkali hanya dengan
ketrampilan mendengar, seorang konselor mendapatkan
kepercayaan yang sangat besar dari orang lain (klien). Sikap
yang diperlukan dalam mendengar aktif, yaitu : bersedia
mendengar, bersedia membantu, menerima perasaan konseli,
mempercayai, dan tidak melibatkan diri ke dalam masalah
konseli.

Manfaat mendengar aktif, yaitu: mengurangi rasa takut


kepada perasaan-perasaan negative, menimbulkan hubungan
yang hangat, menfasilitasi pemecahan masalah, membuat orang
menjadi lebih bersedia mendengarkan orang lain, dan
meletakkan ‘kendali’ ke tangan orang lain itu.
Cara atau tips untuk menjadi pendengar aktif, yaitu:

 Bertanya jika tidak jelas.


 Hindari gangguan/fokus pada penutur.
 Kontak mata (jangan buat hal lain).
 Jangan potong pembicaraan/interupsi.
 Perhatikan bahasa verbal dan nonverbal.
 Bersikap empati.
 Uraikan pendapat kita untuk hindari misinterpretasi .

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 27


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

 Evaluasi pesan setelah informasi selesai disampaikan.


 Fokus/konsentrasi pada pemberi pesan.
 Beri feedback untuk pastikan akurasi informasi.
 Mendengarkan dengan totalitas tubuh.
 Jangan terlalu banyak berbicara

2. Metode Mendengar Aktif dan Efektif


Diskusi Mendengarkan dan memberikan pendapat tentang
topik yang di diskusikan yaitu dengan metode tanya jawab.
Yang mana metode tanya jawab antara dosen dan mahasiswa.
Contoh: Dosen memberikan materi pembelajaran dan mahasiwa
mendengarkan materi yang disampaikan oleh dosen, apabila
mahasiswa kurang mengerti terhadap materi yang disampaikan
oleh dosen mahasiswa dapat bertanya ke dosen, dan dosen akan
menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh mahasiswa.
Begitu juga sebaliknya, apabila dosen memberikan pertanyaan
ke mahasiswa, mahasiswa dapat menjawab pertanyaan yang
disampaikan oleh dosen.

28 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

BAB 3
PENYUSUNAN PESAN
3.1 Deskripsi
Materi yang ditujukan kepada mahasiwa agar mahasiswa
dapat mengerti bagaiman cara dalam menyusun pesan, pesan
yang disampaikan ada 2 yaitu pesan Informaf dan Persuasif

3.2 Tujuan mempelajari


1. Untuk mempelajari bagaimana cara meyusun pesan yang
bersifat informatif.
2. Untuk mempelajari bagaimana cara meyusun pesan yang
bersifat persuasif agar dapat mempengaruhi individu atau
kelompok.

3.3 Pokok Bahasan


1. Pesan Informatif
Informatif merupakan segala hal yang bersifat memberikan
atau menerkan hal yang berupa fakta yang bertujuan untuk
menambah wawasan pembaca pesan tersebut. Pesan informatif
biasa dapat kita temui pada buku panduan barang- barang
elekronik seperti: Mesin cuci, Kulkas dan lain lain

1) Prinsip-prinsip Komunikasi informatif


A. Jumlah Informasi.
Batasi jumlah informasi yang akan dikomunikasikan dan
kembangkan presentasinya. Akan lebih baik menyajikan 2
informasi baru dan menjelaskan dengan contoh dan
ilustrasi.
B. Manfaat

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 29


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
Pendengar akan mengingat informasi dengan baik bila
mreka merasa informasi itu bermanfaat utk kebutuhan atau
tujuan mereka. Jika kita ingin audience mendengarkan
pembicaraan kita kaitkan informasi dengan kebutuhan,
keinginan dan tujuan mereka
C. Kaitkan informasi baru dengan yang lama
Para pendengar akan lebih mudah mencerna informasi
dan mengingatnya lebih lama bila kita mengkaitkan dengan
apa yang telah mereka ketahui.
D. Sajikan informasi melalui beberapa alat indera
Pendengar akan mengingat dengan baik informasi yg
mereka terima melalui bbrapa alat indera yaitu pendengar,
penglihatan,penciuman, pengecap dan peraba

2) Teknik pengelolaan penyusunan pesan yang bersifat


informative
Model penyusunan pesan yang bersifat informatif lebih
banyak ditujukan pada perluasan wawasan dan kesadaran
khalayak. Prosesnya lebih banyak bersifat difusi, sederhana,
jelas dan tidak banyak menggunakan jargon yang kurang
populer di kalangan masyarakat.
Ada 4 macam penyusunan pesan bersifat informatif :

 Space Order Penyusunan pesan yang melihat kondisi tempat


atau ruang, seperti: Internasional, Nasional dan Daerah.
 Time Order Penyusunan pesan berdasarkan waktu atau
periode yang disusun secara kronologis.

30 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

 Deductive Order Penyusunan pesan mulai dari hal-hal yang


bersifat umum kepada yang khusus, misalnya: Penyusunan
GBHN
 Inductive Order
Kebalikan dari Deductive Order, Penyusunan pesan yang
dimulai dari hal-hal khusus kepada yang bersifat umum. Model
penyusunan pesan informatif biasanya banyak dilakukan dalam
layanan iklan masyarakat ketika ada program pemerintah baru
yang ingin masyrakat sekedar tahu saja dulu, sebelum kemudian
pesan tersebut akan berlanjut dalam proses tuntutan untuk
seperti dalam pesan tersebut. Contoh misalnya, program kartu
jakarta sehat kemarin di Jakart, sebelum jakarta sehat
diberlakukan, pemerintah giat dalam memperkenalkan Kartu
Jakarta Sehat

2. Pesan Pesuasif Persuasif


Pesan pesuasif persuasif merupakan segala hal yang bersifat
mengajak atau mempengaruhi orang lain akan suatu hal yang
bertujuan agar orang lain mau mengikuti isi dari pesan yang
disampaikan. Pesan persuasif biasa ada pada iklan.

 Ruang Lingkup komunikasi persuasi


a. Sumber
b. Pesan
c. Saluran
d. Penerima
e. Efek

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 31


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
f. Umpan balik
g. Kontek sosia
 Teknik pengelolaan penyusunan pesan yang bersifat
persuasive

Model penyusunan pesan yang bersifat persuasif memiliki


tujuan untuk mengubah persepsi, sikap dan pendapat khalayak.
Oleh karena itu penyusunan pesan yang bersifat persuasif
mrmiliki sebuah proposisi. Proposisi disini ialah apa yang
dikehendaki sumber terhadap penerima sebagai hasil pesan
yang disampaikannya, artinya setiap pesan yang dibuat
diinginkan adanya perubahan Ada beberapa cara yang dapat
digunakan dalam penyusunan pesan yang memakai teknik
persuasi, antara lain yaitu :
1. Fear Appeal Metode penyusunan atau penyampaian pesan
dengan menimbulkan rasa ketakutan pada khalayak
2. Emotional Appeal Cara penyusunan atau penyampaian
pesan dengan berusaha menggugah emosional khalayak.
Bentuk lain dari emotional appeal ialah propoganda.
3. Reward Appeal Cara penyusunan atau penyampaian pesan
dengan menawarkan janji-janji pada khalayak. Mengenai
metode reward appeal, Heilman dan Garner (1975) dalam
risetnya menemukan bahwa khalayak cenderung
menerima pesan atau ide yang penuh janji-janji daripada
pesan yang disertai ancaman.
4. Motivational Appeal Teknik penyusunan atau
penyampaian pesan yang dibuat bukan karena janji-janji,
tetapi disusun untuk menumbuhkan internal psikologis

32 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

khalayak sehingga mereka dapat mengikuti pesan-pesan


itu.
5. Humorious Appeal Teknik penyusunan atau penyampaian
pesan yang disertai dengan gaya humor, sehingga dalam
penerimaan pesan khalayak tidak merasa jenuh. Pesan
yang disertai humor mudah diterima, enak dan
menyegarkan tetapi diusahakan jangan sampai terjadi
humor yang lebih dominan daripada materi yang ingin
disampaikan. Penyusunan bersifat persuasif ini sangat
efektif untuk membujuk masyrakat dalam penyampaian
pesan kesehatan. Sebagai komunikator atau sumber pesan
akan sangat terbantu dalam bentuk penyusunan seperti ini,
karena masyrakat akan lebih cepat meresap pesan dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

3.4 Metode
Metode yang digunakan dalam penyusunan pesan adalah
sebagai berikut :

 Diskusi mengemukakan pendapat sendiri, serta ikut


memberikan sumbangan pikiran dalam satu masalah
bersama yang terkandung banyak alternatif jawaban.
 Metode Tanya jawab Metode tanya jawab ialah cara
penyampaian pelajaran dengan jalan pengajar mengajukan
pertanyaan dan mahasiswa memberikan jawaban. Contoh :
Ada Sebuah iklan . dari pesan yang disampaikan iklan
pengajar dapat memberikan pertanyaan kalimat mana yang
merupakan kalimat pesusiat dan kalimanat yang merupakan
kalimay yang besisikan pesan informatif.

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 33


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

3.5 Strategi
Strategi yang digunakan dalam penyusunan pesan yaitu
sebagai berikut :

 Dalam menyampaikan materi bisa menggunakan Power


Ponit.
 Melibatkan mahasiswa agar dapat menarik perhatian.
 Memberikan kuis di akhir sesi agar dapat mengetahui atau
mengukur sejauh mana pemahaman mahasiwa

34 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

BAB 4
KOMUNIKASI MASSA

4.1 Deskripsi Topik


Joseph A. Devito ( dalam Effendy, 2000 : 61) Komunikasi
interpersonal adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan-
pesan antara dua orang, atau diantara sekelompok kecil orang-
orang, dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik
seketika. Kompetensi komunikasi interpersonal adalah tingkat
dimana perilaku seseorang dalam berkomunikasi secara
interpersonal sesuai dan cocok dengan situasi sehingga dapat
membantu untuk mencapai tujuan komunikasi interpersonal.
Tujuan ini mencakup isi pesan komunikasi yang disampaikan,
dan tujuan hubungan dengan orang lain yang berkomunikasi.

Menurut Liliweri (2011: 3), Komunikasi massa merupakan


bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam
menghubungkan komunikator dan komunikan secara masal,
berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar),
sangat heterogen dan meninggalkan efek tertentu.

Elvinaro dan Lukiati (2007:3) mengatakan bahwa “mass


communication is technologically and institutionally based
production and distribution of the most broadly shared continous
flow of messages in industrial societies” (Komunikasi massa
adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan
lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki
orang dalam masyarakat industry).

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 35


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
Beberapa ciri-ciri komunikasi massa yaitu : Memiliki sifat
terbuka, Sumber dan penerima pesan dihubungkan oleh saluran
yang diproses secara mekanik, Komunikasi berlangsung satu
arah, Sifat penyebaran pesan berlangsung cepat dan serempak
serta memiliki sifat luas yang mampu melampaui jarak dan
waktu.

Komunikasi Massa memiliki fungsi pengawasan, fungsi


pertalian, fungsi penyebaran nilai-nilai dan berfungsi sebagai
hiburan. Pelaksanaan komunikasi massa dapat berefek kognitif
yaitu memberikan pengetahuan, efek afektif yaitu komunikasi
yang mempengaruhi perasaan dan emosi dan efek behavioral
yang mempengaruhi perilaku seseorang.

4.2 Tujuan Mempelajari Topik


- Untuk mengkomunikasi sesuatu kepada khalayak yang
tersebar di tempat yang berbeda.
- Untuk memberikan informasi yang dapat diterima serentak
dan sesaat.
- Untuk memberikan informasi secara luas kepada masyarakat.
- Untuk menghubungkan masyarakat dengan informasi yang
diterima oleh masyarakat.
- Digunakan juga untuk menggerakan massa sebagai tujuan
mempersuasi atau mempengaruhi masyarakat

4.3 Pokok Bahasan Yang Dibahas


Pokok bahasan yang dibahas didalam komunikasi massa
adalah sebagai berikut :
- Ciri-ciri Komunikasi Massa

36 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

- Fungsi Komunikasi Massa


- Tujuan Penggunaan Komunikasi Massa
- Perbedaan Komunikasi Massa dengan Komunikasi Publik
- Cara Mengaplikasikan Komunikasi Massa

4.4 Metode dan Strategi Pembelajaran


A. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan antara lain dengan
tatap muka atau dengan melakukan praktik langsung dalam
menggunakan komunikasi massa.
B. Metode dan Strategi Pembelajaran :
Metode pembelajaran dengan tatap muka dilakukan dengan
strategi memberikan tutorial kepada mahasiswa dengan
menggunakan Power Point atau dengan menayangkan video
tentang komunikasi massa. Selain itu metode yang dapat
dilakukan dengan melaksanakan praktik langsung seperti
melakukan orasi.

Pada saat melakukan praktik langsung sebaiknya diajarkan


oleh seseorang yang sudah berpengalaman melakukan orasi agar
mahasiswa dapat lebih mengerti langkah-langkah yang tepat
dalam melakukan orasi.

Pada saat melakukan praktik langsung sebaiknya diajarkan


oleh seseorang yang sudah berpengalaman melakukan orasi agar
mahasiswa dapat lebih mengerti langah-langkah yang tepat
dalam melakukan orasi.

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 37


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
BAB 5
KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN
INTRAPERSONAL

5.1 Deskripsi Mata Kuliah


Kegiatan komunikasi selau terjadi dalam kehidupan sehari-
hari, terutama dalam kehidupan public relations. Bagi public
relations dalam melaksanakan fungsi dan kegiatannya, berpusat
pada komunikasi. Ini berarti bahwa tidak ada aktivitas tanpa ada
komunikasi secara langsung maupun tidak langsung. Dalam
komunikasi di bidang kesehatan merupakan pengiriman pesan
antara pengirim dan penerima disertai interaksi di antara
keduanya. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan kepercayaan,
menyebabkan kenyamanan, menimbulkan kepuasan,
meningkatkan pengobatan, dan menuju kesembuhan. Menurut
Rasmuson dkk. (1988), komunikasi kesehatan adalah usaha
sistematis untuk memengaruhi prilaku kesehatan penduduk
besar jumlahnya dengan menggunakan prinsip dan metode
komunikasi massa, desain instruksional, pemasaran sosial,
analisi prilaku, dan antropologi kesehatan.

Dengan meningkatkan perhatian pada pemeliharaan


kesehatan dasar, teknologi kesehatan, kampanye massa,
komunikasi pembangunan, prinsip pemasaran sosial dan analisis
perilaku berkontribusi terhadap perkembangan komunikasi
kesehatan masyarakat. Perkembangan yang terjadi telah
menyebabkan pergeseran komunikasi kesehatan masyarakat
dari strategi yang sebagian demi sebagian kearah proses yang
menyeluruh berdasarkan hasil penelitian dan perencanaan yang
38 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

berfokus pada konsumen. Bentuk komunikasi yang yang sering


digunakan dalam program-program kesehatan adalah
komunikasi di dalam diri, komunikasi antarpribadim, dan
komunikasi massa.

5.2 Komunikasi dalam diri individu (intrapersonal


communication)
Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang terjadi
dengan diri sendiri. Ini merupakan dialog internal dan bahkan
dapat terjadi saat bersama dengan orang lain sekalipun. Sebagai
contoh: ketika anda bersama seseorang, apa yang anda pikirkan
termasuk dengan komunikasi intrapersonal. Pada komunikasi
intrapersonal seringkali mempelajari peran kognisi dalam
perilaku manusia. Dalam konteks ini biasanya dilakukan
berulangulang daripada dengan komunikasi lainnya. Uniknya
lagi, komunikasi intrapersonal mencakup dimana kita bisa
membayangkan, melamun, mempersepsikan dan memecahkan
masalah dalam pikiran kita.

Komunikasi intrapersonal dapat menjadi pemicu bentuk


komunikasi yang lainnya. Pengetahuan mengenai diri pribadi
melalui proses-proses psikologis seperti persepsi dan kesadaran
(awareness) terjadi saat berlangsungnya komunikasi intrapribadi
oleh komunikator. Untuk memahami apa yang terjadi ketika
orang saling berkomunikasi, makaseseorang perlu untuk
mengenal diri mereka sendiri dan orang lain.
Dijelaskan oleh Devito (1997), komunikasi intrapersonal atau
komunikasi intrapribadi merupakan komunikasi dengan diri

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 39


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
sendiri dengan tujuan untuk berpikir, melakukan penalaran,
menganalisis dan merenung. Menurut Nina (2011) menjelaskan
komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang terjadi pada
diri manusia, meliputi proses sensasi, asosiasi, persepsi, memori
dan berpikir. Sedangkan menurut Effendy seperti yang dikutip
oleh Rosmawaty (2010) mengatakan bahwa komunikasi
intrapersonal atau komunikasi intrapribadi merupakan
komunikasi yang berlangsung dalam diri seseorang. Orang itu
berperan baik sebagai komunikator maupun sebagai komunikan.
Dia berbicara kepada dirinya sendiri. Dia berdialog dengan
dirinya sendiri. Dia bertanya dengan dirinya sendiri dan dijawab
oleh dirinya sendiri. Selanjutnya Rakhmat seperti dikutip oleh
Rosmawaty (2010) mengatakan komunikasi intrapersonal
adalah suatu proses pengolahan informasi, meliputi sensasi,
persepsi, memori, dan berpikir.

Dari konsep tentang komunikasi intrapersonal dari beberapa


ahli komunikasi penulis mensintesakan bahwa komunikasi
intrapersonal adalah komunikasi pada diri sendiri atau dengan
dirinya sendiri. Tipe komunikasi intrapribadi sama dengan
proses berpikir, yaitu ketika seseorang secara sadar (sengaja)
mengirimkan informasi pada dirinya untuk menganalisis sebuah
situasi dan mengambil sikap atau keputusan. Ketika kita ingin
memecahkan suatu masalah, membuat keputusan, ataupun
mencari sebab dan akibat, kita akan berinteraksi dengan diri kita
sendiri apa yang baik, apa yang buruk, serta apa yang dapat kita
lakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut. komunikasi
seseorang dengan dirinya sendiri (communication with the self).
Tipe komunikasi intrapribadi sama dengan proses berpikir, yaitu

40 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

ketika seseorang secara sadar (sengaja) mengirimkan informasi


pada dirinya untuk menganalisis sebuah situasi dan mengambil
sikap atau keputusan.

A. Contoh Komunikasi Intrapersonal


Ketika anda ingin membeli sebuah buku di sebuah toko, Anda
melihat ada banyak pilihan judul dalam satu topik bahasan di
toko tersebut. Kemudian anda berfikir untuk memutuskan topik
seperti apa yang anda inginkan, apakah anda ingin mencoba
topik atau tema baru atau membeli buku karya penulis favorit
anda. Mampu berdialog dengan diri sendiri, menunjukan bahwa
kita mampu mengenali dan memahami diri kita. Dengan begitu
kita dapat belajar bagaimana kita bisa mengamati dan
memberikan makna (intelektual dan emosional) kepada
lingkungan kita.

Dari konsep tentang komunikasi intrapersonal dari beberapa


ahli komunikasi penulis mensintesakan bahwa komunikasi
intrapersonal adalah komunikasi dengan diri sendiri meliputi
proses sensasi, asosiasi, persepsi memori dan berpikir dengan
tujuan untuk berpikir, melakukan penalaran, menganalisis dan
merenung.
Dalam komunikasi intrapersonal, seorang komunikator
(encoder) melakukan proses komunikasi intrapersonal dengan
menggunakan seluruh energi yang dimilikinya agar pesan yang
akan disampaikan kepada komunikan (decoder) dapat diterima
dengan jelas, dan komunikan pun dapat melakukan umpan balik
(feedback) terhadap pesan tersebut.

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 41


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
Adapun proses komunikasi intrapersonal sebagai berikut :

Gambar 2 Proses Komunikasi Intrapersonal

1) Sensasi
Sensasi adalah proses pencerapan informasi
(energy/stimulus) yang datang dari luar melalui panca indra.
Sebagai contoh: Ketika kita sedang mendengarkan
permasalahan yang disampaikan oleh seseorang. Di sini
terjadi proses pencerapan informasi dengan melalui indera
pendengaran.
2) Asosiasi
Asosiasi adalah pengalaman dan kepribadian yang
mempengaruhi proses sensasi. Thorndike seperti yang
dikutip oleh Nina (2011) mengemukakan bahwa terjadinya
asosiasi antara stimulus dan respons ini megikuti hukum-
hukum berikut, yaitu:
 Hukum latihan (law of exercise), yaitu apabila asosiasi
antara stimulus dan respons sering terjadi, asosiasi itu akan
terbentuk semakin kuat. Interpretasi dari hukum ini adalah

42 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

semakin sering suatu pengetahuan yang telah terbentuk


akibat terjadinya asosiasi antara stimulus dan respons
dilatih (digunakan), maka asosiasi tersebut akan semakin
kuat.
 Hukum akibat (law of effect), yaitu apabila asosiasi yang
terbentuk antara stimulus dan respon diikuti oleh suatu
kepuasan, maka asosiasi akan semakin meningkat. Ini
berarti (idealnya), jika suatu respon yang diberikan oleh
seseorang terhadap suatu stimulus adalah benar dan ia
mengetahuinya, maka kepuasan akan tercapai dan asosiasi
akan diperkuat.
Dari pendapat Thorndike ini , kita dapat mengetahui
bahwa sering terjadinya pengalaman yang terjadi terhadap
suatu peristiwa, maka semakin menguatkan asosiasi dan pada
gilirannya akan semakin menguatkan sensasi kita terhadap
peristiwa tersebut. Selain itu penguatan asosiasi juga
terbentuk karena akibat dari suatu peristiwa (asosiasi
stimulus dan respon)
3) Persepsi
Persepsi adalah pemaknaan/arti terhadap informasi
(energy/stimulus) yang masuk ke dalam kognisi manusia.
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau
hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan
informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan
makna pada stimuli indrawi (sensory stimuli). Sensasi adalah
bagian dari persepsi. Meskipun demikian Desiderato seperti
yang dikutip oleh Nina (1976) menafsirkan makna informasi

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 43


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
indrawi tidak hanya melibatkan sensasi, tetapi juga atensi
(perhatian), ekspektasi, motivasi, dan memori.
4) Memori

Memori adalah stimuli yang telah diberi makna, direkam, dan


kemudian disimpan dalam otak manusia. Secara singkat memori
meliputi 3 proses, yaitu :

 Perekaman (encoding) yaitu pencatatan informasi melalui


reseptor indra dan sirkuit syaraf internal.
 Penyimpanan (storage) yang menentukan berapa lama
informasi itu berada beserta kita, dalam bentuk apa, dan di
mana. Penyimpanan bisa bersifat aktif atau pasif.
 Pemanggilan (retrieval), yang dalam sehari-hari disebut
mengingat kembali adalah menggunakan informasi yang
disimpan
5) Berpikir

Berpikir adalah akumulasi dari proses sensasi, asosiasi,


persepsi, dan memori yang dikeluarkan untuk mengambil
keputusan. Selain itu berpikir juga diartikan sebagai kegiatan
yang dilakukan untuk memahami realitas dalam rangka
mengambil keputusan (decision making), memecahkan
persoalan (problem solving) dan menghasilkan sesuatu yang
baru (creativity).

Salah satu fungsi berfikir adalah menetapkan keputusan.


Keputusan yang kita ambil sangatlah beraneka ragam. Adapun
tanda-tanda umumnya adalah :

44 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

 Keputusan merupakan hasil berpikir, dan merupakan hasil


usaha intelektual.
 Keputusan merupakan pilihan berbagai alternatif.
 Keputusan selalu melibatkan tindakan nyata, walaupun
pelaksanaannya boleh ditangguhkan atau dilupakan.
Adapun faktor-faktor personal yang sangat menentukan
terhadap apa yang diputuskan, antara lain :

- Kognisi. Kualitas dan kuantitas pengetahuan yang dimiliki.


- Motif. Biasa disebut konatif/konasi, dorongan, gairah yang
amat memengaruhi pengambilan keputusan.
- Sikap.

Disebut juga afektif/afeksi/emosi yang menjadi faktor penentu


lainnya.

Menurut Perry dan Potter (2005), komunikasi intrapersonal


merupakan model bicara seorang diri atau dialog internal yang
terjadi secara konstan dan tanpa disadari. Howard Gardner,
dalam buku Frames of Mind, mendefinisikan intrapersonal
intelligence (skill) sebagai sensitivitas seseorang terhadap
perasaannya, keinginannya, hal-hal yang mengancam dirinya,
riwayat hidupnya. Termasuk dalam pengertian kesadaran
seseorang terhadap kekuatan, kelemahan, rencana, dan
tujuannya. Intrapersonal komunikasi mengacu pada kemampuan
seseorang dalam memahami dirinya, siapa dirinya, apa yang
dapat dilakukan, apa yang ingin dicapai, bagaimana dirinya

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 45


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
memberikan respon terhadap keadaannya, apa saja yang perlu di
pelajari, dan lain-lain.

Hal ini merupakan dialog internal dan bahkan dapat terjadi


bahkan saat bersama dengan orang lain sekalipun. Sebagai
contoh, ketika anda sedang bersama seseorang, apa yang anda
pikirkan merupakan komunikasi intrapersonal. Para teoritikus
komunikasi intraoersonal sering kali mempelajari peran kognisi
dalam prilaku manusia. Komunikasi intrapersonal biasanya
lebih sering berulang daripada komunikasi lainnya. Lance
Morrow dalam majalah Time mengatakan bahwa “berbicara
dengan diri sendiri seringkali merupakan hal yang tidak
bermatabat pikiran jahat, pembenaran terhadap diri sendiri, serta
makian-makian”. Joan Aitken dan leonard Shedletsky (1997)
menyatakan bahwa komunikasi intrapersonal sebenarnya lebih
dari itu.

Komunikasi macam ini juga melibatkan banyak penilaian


akan prilaku orang lain. Contohnya, seorang atasan mungkin
akan ingin tahu mengapa seorang karyawannya datang selalu
datang terlambat dan berantakan ke kantor. Si supervisor
mungkin akan menduga bahwa keterlambatan dan sikap si
karyawan merupakan akinat dari permasalahan rumah tangga.
Padahal, mungkin saja pada kenyataannya si karyawan
sebenarnya sedang bekerja di tempat lain juga demi membayar
biaya kuliah anakanya. Kita semua memiliki dialog internal, dan
suara-suara di dalam batin ini dapat bervariasi dari satu orang ke
orang lainnya.

46 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

Selain membuat penilaian terhadap orang lain, komunikasi


intrapersonal dapat dibedakan dari konteks lainnya karena
komunikasi ini juga memberikan kesempatan bagi komunikator
untuk menilai dirinya sendiri. Walaupun beberapa orang
berpendapat bahwa berbicara dengan diri sendiri adalah hal yang
aneh, Virginia Setir (1988) berpendapat bahwa dialog-dialog
internal ini dapat membantu individu-individu untuk
memperkuat penghargaan diri seseorang suatu orientasi positif
yang dimiliki orang terhadap dirinya sendiri. Sering kali,
komunikasi intrapersonal sangatlah sulit hal ini mengharuskan
seseorang untuk menerima prestasi mereka dan menghadapi
ketakutan dan kekhawatiran mereka.

Tujuan komunikasi intrapersonal adalah kesadaran diri yang


memengaruhi konsep diri dan perasaan dihargai. Konsep diri
yang positif dan kesadaran diri yang datang melalui dialog
internal dapat membantu petugas kesehatan mengekspresikan
diri secara tepat kepada orang lain.

B. Metode Pembelajaran Komunikasi Intrapersonal


Cermin diri (reflective self) terjadi saat kita menjadi subyek
dan obyek diwaktu yang bersamaan, sebagai contoh orang yang
memiliki kepercayaan diri yang tinggi biasanya lebih mandiri.

Pribadi sosial (social self) adalah saat kita menggunakan


orang lain sebagai kriteria untuk menilai konsep diri kita, hal ini
terjadi saat kita berinteraksi. Dalam interaksi, reakasi orang lain
merupakan informasi mengenai diri kita, dan kemudian kita
menggunakan informasi tersebut untuk menyimpulkan,

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 47


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
mengartikan, dan mengevaluasi konsep diri kita. Menurut pakar
psikologi Jane Piaglet, konstruksi pribadi sosial terjadi saat
seseorang beraktivitas pada lingkungannya dan menyadari apa
yang bisa dan apa yang tidak bisa ia lakukan.
Contoh: Seseorang yang optimis tidak melihat kekalahan
sebagai salahnya, bila ia mengalami kekalahan, ia akan berpikir
bahwa ia mengalami nasib sial saja saat itu, atau kekalahan itu
adalah kesalahan orang lain. Sementara seseorang yang pesimis
akan melihat sebuah kekalahan itu sebagai salahnya,
menyalahkan diri sendiri dalam waktu yang lama dan akan
memengaruhi apapun yang mereka lakukan selanjutnya, karena
itulah seseorang yang pesimis akan menyerah lebih mudah.

Perwujudan diri (becoming self). Dalam perwujudan diri


(becoming self) perubahan konsep diri tidak terjadi secara
mendadak atau drastis, melainkan terjadi tahap demi tahap
melalui aktivitas serhari hari kita. Walaupun hidup kita
senantiasa mengalami perubahan, tetapi begitu konsep diri kita
terbentuk, teori akan siapa kita akan menjadi lebih stabil dan
sulit untuk diubah secara drastis.

Contoh, bila kita mencoba mengubah pendapat orang tua kita


dengan memberi tahu bahwa penilaian mereka itu harus diubah
biasanya ini merupakan usaha yang sulit. Pendapat pribadi kita
akan 'siapa saya' tumbuh menjadi lebih kuat dan lebih sulit untuk
diubah sejalan dengan waktu dengan anggapan bertambahnya
umur maka bertambah bijak pula kita.Konsep diri adalah
bagaimana kita memandang diri kita sendiri, biasanya hal ini

48 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

kita lakukan dengan penggolongan karakteristik sifat pribadi,


karakteristik sifat sosial, dan peran sosial.

5.3 Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication)


Tidak asing bagi kita membaca atau mendengar istilah
komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi. Istilah
ini nampak sederhana. Pemahaman masyarakat luas mengenai
komunikasi, justeru mengesankan pengertian komunikasi
interpersonal. Komunikasi interpersonal merupakan suatu
proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang
lain/pihak lain. Menurut pemahaman seperti ini, komunikasi
dikaitkan dengan pertukaran informasi yang bermakna dan
harus membawa hasil di antara orang-orang yang
berkomunikasi.

Komunikasi interpersonal menghendaki informasi atau pesan


dapat tersampaikan dan hubungan di antara orang yang
berkomunikasi dapat terjalin. Oleh karena itu setiap orang
apapun tujuan mereka, dituntut memiliki keterampilan
komunikasi interpersonal agar mereka bisa berbagi informasi,
bergaul dan menjalin kerjasama untuk bisa bertahan hidup.
Dalam teori kompetensi, keahlian interpersonal ini diartikan
sebagai keinginan untuk memahami orang lain, dapat juga
diartikan sebagai kempuan dalam menyimak secara akurat atau
kemampuan dalam memahami muatan perasaan dan pikiran
yang tak terucapkan melalui mulut orang lain sacara objektif.
Dalam konsep komunikasi, Thomas F. Mader dan Diane C.
Mader membedakan antara impersonal dan interpersonal

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 49


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
communication. Komunikasi impersonal ketika masing-masing
kita saling memahami namun sebetulnya tidak ada keterlibatan
emosi secara pribadi. Menurut kedua pakar ini, interpersonal
mempunyai kualitas kedekatan yang lebih tinggi daripada
impersonal. Interpersonal adalah komunikasi anatar dua orang
atau lebih yang masingmasingnya mempunyai keterlibatan
emosi personal, komitmen dalam menjalani hubungan itu.

Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi langsung


bertatap muka, baik secara individu maupun kelompok. Menurut
Devito (1997) komunikasi interpersonal adalah pengiriman
pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain dengan efek
dan umpan balik yang langsung. Menurut Effendi yang dikutip
Liliweri (1991) komunikasi interpersonal adalah komunikasi
antara seorang komunikator dan seorang komunikan yang
sangat efektif dalam upaya mengubah sifat, pendapat dan
perilaku seseorang, karena sifatnya dialogis berupa percakapan
dan arus balik yang bersifat langsung dimana komunikan pada
saat itu juga yaitu pada saat komunikasi berlangsung. Sehingga
dapat disimpulkan komunikasi interpersonal adalah pengiriman
pesan yang terjadi antara komunikator dan komunikan atau
pribadi yang satu dengan pribadi yang lain dengan efek dan
umpan balik secara langsung yang sangat efektif dalam upaya
mengubah sifat, pendapat dan perilaku seseorang. Kekurangan
komunikasi antarpribadi adalah membutuhkan waktu, tenaga,
dan biaya lebih dengan keterbatasan sasaran yang terjangkau.
Komunikasi antarpribadi yang sehat dapat menghasilkan
pemecahan masalah, menumbuhkan berbagai ide, pengambilan
keputusan, dan perkembangan pribadi yang bermakna.

50 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

Dalam pandangan Bocner (1978); Cappella (1987); Miller


(1990) sebagaimana dikutip DeVito (1991) membahas tiga
hampiran untuk membicarakan komunikasi interpersonal

Gambar 3 Komunikasi Interpersonal

1. Konsep yang mendasarkan pada komponen komunikasi

Pengertian ini menjelaskan bahwa komunikasi interpersonal


dipahami dengan mengamati komponen-komponen utamanya.
Komponen-komponen itu diidentifikasi dari dan dalam proses
penyampaian dan penerimaan pesan dari seseorang kepada
orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai
dampak dan peluang untuk memberikan umpan balik segera.
DeVito (1996; alih bahasa Maulana, 1997: 26) mengemukakan
komponen-komponen itu dapat ditelusuri dari bagan komunikasi
antarmanusia secara universal berikut ini.

Pada dasarnya setiap proses komunikasi bertujuan


menyampaikan suatu pesan atau informasi hingga pesan tersebut
dapat diterima oleh si-penerima setepat mungkin; apapun bentuk

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 51


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
dan cara penyampaiannya. Namun demikian, apa yang sering
terjadi; pesan atau informasi itu berubah arti (distorsi) dari pesan
yang diharapkan untuk diterima. Suatu distorsi
(penyimpangan/kekeliruan) terjadi akibat gangguan (noise)
dalam proses komunikasi. Distorsi sebenarnya tidak boleh
terlalu banyak dan sering terjadi. Kalaupun tidak bisa dihindari
keterjadian distorsi berlangsung secara minimal. Untuk itu
hendaknya dapat ditelusuri dan dipelajari komponen-komponen
komunikasi yang terlibat sebagai potensi terjadinya distorsi
tersebut. Dengan cara demikian komunikasi kita akan menjadi
lebih hati-hati dan efektif. Bagan di atas memperlihatkan 8
(delapan) komponen dari proses komunikasi yang perlu
dicermati setiap komunikator, yaitu: (1) Konteks (lingkungan)
komunikasi, (2) Sumber-penerima, (3) Enkoding-dekoding (4)
Kompetensi komunikasi, (5) Pesan dan saluran, (6) Umpan
balik, (7) Gangguan, dan (8) Efek komunikasi. Pertama:
Konteks (lingkungan) merupakan sesuatu yang kompleks.
Antara dimensi fisik, sosial-psikologis dan dimensi temporal
saling mempengaruhi satu sama lain. Kita mesti memahami
bahwa kenyamanan ruangan, peranan seseorang dan tafsir
budaya serta hitungan waktu, merupakan contoh dari sekian
banyak unsur lingkungan komunikasi. Komunikasi sering
berubah-ubah, tidak pernah statis melainkan selalu dinamis.
Kedua: Komponen sumber-penerima menunjukkan bahwa
keterlibatan seseorang dalam berkomunikasi bahwa ia adalah
sumber yang juga penerima. Sebagai sumber dalam
berkomunikasi menunjukkan bahwa Anda mengirim pesan.
Anda mengirim pesan berarti Anda berbicara, menulis,

52 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

memberikan isyarat tubuh atau tersenyum. Tetapi ingat, pada


saat Anda mengirim pesan, Andapun menerima pesan. Anda
menerima pesan berarti Anda menerima pesan Anda sendiri
dengan mendengar diri sendiri dan merasakan gerakan atau
isyarat tubuh Anda sendiri. Anda menerima pesan orang lain,
berati Anda mendengarkan, melihat secara visual bahkan
melalui merabanya atau menciumnya. Pada saat Anda berbicara
dengan orang lain, Anda berusaha memAndangnya untuk
memperoleh tanggapan: dukungan, pengertian, simpati, dan
sebagainya; dan pada saat Anda menyerap isyarat-isyarat non-
verbal, Anda menjalankan fungsdi penerima dalam
berkomunikasi.

Ketiga: Enkoding-Dekoding. Baik sebagai sumber ataupun


sebagai penerima, seseorang mengawali proses komunikasi
dengan mengemas pesan (pikiran atau suatu ide) yang
dituangkan ke dalam gelombang suara (lembut, berapi-api,
tegas, marah dan sebagainya) atau ke dalam selembar kertas.
Kodekode yang dihasilkan ini berlangsung melalui proses
pengkodean (enkoding). Bagaimana suatu pesan terkodifikasi,
amat tergantung pada keterampilan, sikap, pengetahuan dan
sistem sosial budaya yang mempengaruhi. Artinya, keyakinan
dan nilai-nilai yang dianut memiliki peranan dalam menentukan
tingkat efektivitas sumber komunikasi. Proses kodifikasi
(pengkodean) di pihak sumber komunikasi hingga pesan itu
terkode, pada dasarnya mengandung unsur penafsiran subjektif
atas simbol-simbol atau artifak yang dari perspektif sosial
budaya bisa menimbulkan distorsi bahkan makna yang berlainan

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 53


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
sama sekali. Distorsi atau erat dengan istilah ini adalah istilah
noise atau gangguan seringkali semakin sulit diatasi karena
terjadi oleh perbedaan persepsi yang dilAndasi motivasi
kebudayaan yang berbeda. Sebelum suatu pesan itu disampaikan
atau diterimakan, dalam berkomunikasi kita berusaha
menghasilkan pesan simbol-simbol patut diterjemahkan lebih
dahulu kedalam ragam kode atau simbol tertentu oleh
sipenerima melalui mendengarkan atau membaca. Inilah
pengkoden kembali (dekoding) dari pesan yang dikirim dan
tentu saja tidak akan lepas dari adanya keterbatasan penafsiran
pesan. Sepertihalnya kodifikasi pesan oleh sipengirim,
pengkodean di pihak si-penerimapun dibatasi oleh keterampilan,
sikap, pengetahuan dan sistem sosial budaya yang dianut. Suatu
distorsi komunikasi akan terjadi di sini. Karena itu, jika si-
pengirim harus terampil berbicara dan menulis, si-penerima
pesan harus terampil mendengarkan dan membaca.

Keempat: Kompetensi Komunikasi; mengacu pada


kemampuan Anda berkomunikasi secara efektif (dari Spitzberg
dan Cupach, 1989). Kompetensi ini mencakup pengetahuan
tentang peran lingkungan dalam mempengaruhi isi dan bentuk
pesan komunikasi. Suatu topik pembicaraan dapat dipahami
bahwa hal itu layak dikomunikasikan pada orang tertentu dalam
lingkungan tertentu, tetapi hal itu pula tidak layak untuk orang
dan lingkungan yang lain. Kompetensi komunikasi juga
mencakup kemampuan tentang tatacara perilaku non-verbal
seperti kedekatan, sentuhan fisik, dan suara keras. Masalah
kompetensi komunikasi dapat mengungkapkan mengapa
seseorang begitu mudah menyelesaikan studi, begitu cepat

54 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

membina karir, begitu menyenangkan dalam berbicara, sedang


yang lainnya tidak. Anda di sini dituntut dapat meningkatkan
kompetensi komunikasi, sehingga menjadi banyak pilihan untuk
Anda berperilaku. Kelima: Pesan dan Saluran. Pesan sebenarnya
merupakan produk fisik dari proses kodifikasi. Jika seseorang
itu berbicara, maka pembicaraan itu adalah pesan. Jika
seseorang itu menulis, maka tulisan itu adalah pesan. Bila kita
melakukan suatu gerakan, maka gerakan itu adalah pesan. Pesan
itu dipengaruhi oleh kode atau kelompok simbol yang digunakan
untuk mentransfer makna atau isi dari pesan itu sendiri dan
dipengaruhi oleh keputusan memilih dan menata kode dan isi
tersebut. Menurut Sendjaja (1994) mengutip pendapat Reardon
bahwa kendala utama dalam berkomunikasi seringkali lambang
atau simbol yang sama mempunyai makna yang berbeda.
Artinya, kekurangcermatan di dalam memilih kode atau
mentransfer makna dan menata kode dan isi pesan, dapat
menjadi sumber distorsi komunikasi. Karena itu komunikasi
menurut mereka seharusnya dipertimbangkan sebagai aktivitas
dimana tidak ada tindakan atau ungkapan yang diberi makna
secara penuh, kecuali jika diinterpretasikan oleh partisipan yang
terlibat.

Saluran merupakan medium; lewat mana suatu pesan itu


berjalan. Saluran dipilih oleh sumber komunikasi. Sumber
komunikasi dalam organisasi biasanya ditetapkan menurut
jaringan otoritas yang berlaku bertalian dengan pelaksanaan
pekerjaan secara formal dalam organisasi itu. Sedangkan saluran
informal biasanya biasanya digunakan untuk meneruskan pesan-

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 55


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
pesan pribadi atau pesanpesan sosial yang menyertai pesan-
pesan yang disampaikan secara formal. Dalam memilih saluran
atau medium untuk penyampaian pesan inipun tidak pernah
luput dari kelemahan dan kekurangan yang ada yang
menimbulkan suatu distorsi dalam komunikasi. Keenam:
Umpan Balik dan Maju. Suatu cara yang dapat dipertimbangkan
untuk menghindari dan mengoreksi terjadinya distorsi
disarankan untuk menggunakan komunikasi interpersonal; dan
menghidupkan proses umpan balik secara efektif. Umpan balik
merupakan pengecekan tentang sejauhmana sukses dicapai
dalam mentransfer makna pesan sebagaiman dimaksudkan
semula. Setelah si-penerima pesan melaksanakan pengkodean
kembali, maka yang bersangkutan sesungguhnya telah berubah
menjadi sumber. Maksudnya bahwa yang bersangkutan
mempunyai tujuan tertentu, yakni untuk memberikan respon
atas pesan yang diterima, dan ia harus melakukan penkodean
sebuah pesan dan mengirimkannya melalui saluran tertentu
kepada pihak yang semula bertindak sebagai pengirim. Umpan
balik menentukan apakah suatu pesan telah benar-benar
dipahami atau belum dan adakah suatu perbaikan patut
dilakukan. Karena itu umpan balik harus dihidupkan! Ketujuh:
Gangguan; merupakan komponen yang mendistorsi pesan.
Gangguan merintangi sumber dalam mengirim pesan dan
merintangi penerima dalam menerima pesan. Gangguan ini
dapat berupa fisik, psikologis dan semantik. Bukankah desingan
suara mobil, pAndangan atau pikiran yang sempit dan
penggunaan istilah yang menimbulkan arti yang berbeda-beda,
merupakan contoh dari masing-masing jenis gangguan yang

56 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

dapat mendistorsi pesan yang dimaksudkan dalam komunikasi.


Kedelapan: Efek Komunikasi. Pada setiap peristiwa komunikasi
selalu mempunyai konsekuensi atau dampak atas satu atau lebih
yang terlibat. Dampak itu berupa perolehan pengetahuan, sikap-
sikap baru atau memperoleh cara-cara/gerakan baru sebagai
refleksi psiko-motorik.

Komunikasi (interpersonal) adalah alat yang sebenarnya


sangat ampuh untuk mengefektifkan pelaksanaan pekerjaan,
tetapi prosesnya bisa sangat rawan, karena mudah sekali
menimbulkan distorsi dengan akibat-akibat yang kerapkali
sangat gawat. Distorsi menjadi fatal bila tidak ditangani secara
serius, lebih-lebih dalam tempo yang terhitung amat panjang
2. Konsep yang mendasarkan pada hubungan diadik

Konsep komunikasi interpersonal yang mendasarkan pada


hubungan diungkapkan sebagai komunikasi yang berlangsung
diantara dua orang yang mempunyai hubungan yang mantap dan
jelas, misalnya komunikasi antara seorang anak dengan
ayahnya, komunikasi di antara dua orang dalam suatu
wawancara, dan seterusnya. Dengan definisi ini hampir tidak
mungkin ada komunikasi diadik (dua orang) yang bukan
komunikasi interpersonal. Dari konsep ini lebih lanjut dapat
dipelajari masalah hubungan interpersonal pada bagian lain
modul ini.
3. Konsep yang mendasarkan pada perkembangan komunikasi

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 57


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
Konsep komunikasi interpersonal yang mendasartkan
pada perkembangan dilihat sebagai akhir dari rentang
perkembangan komunikasi yang bersifat tak pribadi
(impersonal) pada ekstrim yang satu menjadi komunikasi
pribadi atau intim pada ekstrim yang lain. Perkembangan ini
mengisyaratkan perkembangan komunikasi interpersonal yang
menurut DeVito (1997) mengutip Gerald Miller (1978) ditAndai
oleh dan dibedakan sedikitnya dari tiga faktor, yaitu :
a. Prediksi berdasarkan data psikologis

Untuk komunikasi interpersonal kita merespon pihak lain


berdasarkan data psikologis, yakni bagaimana seseorang itu
berbeda dari yang lain (kelompoknya). Akan tetapi untuk, suatu
perjumpaan impersonal (tak pribadi) kita menanggapi orang lain
berdasarkan data sosiologis, yakni berdasarkan atribut sosialnya
seperti kelas, kelompok atau organisasi tempat yang
bersangkutan menjadi anggotanya. Sebagai contoh, Anda
berperilaku terhadap profesor X seperti halnya Anda berperilaku
terhadap profesor-profesor lainnya. Tetapi, pada saat hubungan
Anda berkembang menjadi lebih pribadi (interpersonal) baik
profesor ataupun Anda sendiri mulai berinteraksi satu sama lain
sebagai pribadi, tidak lagi sebagai anggota dari kelompoknya
masing-masing (guru besar pada perguruan tinggi versus
seorang pengawas/penilik).

b. Pengetahuan yang menjelaskan (explanatory knowledge)

58 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

Komunikasi interpersonal mendasarkan pada pengetahuan


yang menjelaskan masing-masing pihak yang berkomunikasi.
Saat Anda mengenal seseorang, Anda akan menduga-duga
bagaimana orang itu bertindak dalam beberapa situasi. Untuk
situasi komunikasi interpersonal perilaku Anda tidak hanya
menduga-duga bagaimana orang itu akan bertindak, melainkan
Anda dapat menjelaskan tindakan orang itu. Seorang pengawas
secara impersonal akan melihat guru baru itu belum dapat
menyesuaikan diri dalam situasi pekerjaannya. Akan tetapi,
untuk komunikasi interpersonal pengawas tersebut menyatakan
bahwa guru itu tidak akan kaku dalam bekerja karena ia tahu
bahwa guru tersebut seorang yang lincah bergaul dan gesit
dalam bekerja
c. Aturan yang ditetapkan secara pribadi

Setiap masyarakat selalu memiliki dan menetapkan aturan-


aturan interaksi secara impersonal. Hubungan pengawas-kepala
sekolah akan menunjukkan perilaku satu tehadap lainnya
menurut aturan atau kultur yang berlaku (birokratik atau bahkan
feodalistik?). Akan tetapi, saat hubungan terjalin secara
interpersonal, maka aturan itu menjadi tidak begitu penting,
hubungan peroranganlah yang menetapkan aturan.
Perkembangan ini sering terpeleset, bentuk komunikasi
interpersonal berubah menjadi suatu hubungan kolusi, korupsi
dan nepotisme. Perkembangan yang diharapkan adalah bentuk
hubungan profesional yang menunjang budaya kerja produktif,
inovatif dan dinamis. Mulyana (2000: 73) menjelaskan
keberhasilan komunikasi interpersonal sesungguhnya menjadi

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 59


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
tanggungjawab para peserta komunikasi. Kedekatan hubungan
pihak-pihak yang berkomunikasi akan tercermin pada jenis-jenis
pesan atau respon non-verbal mereka, seperti sentuhan, tatapan
mata yang ekspresif, dan jarak fisik yang sangat dekat.
Meskipun setiap orang dalam komunikasi interpersonal bebas
mengubah topik pembicaraan, kenyataannya bisa saja
komunikasi tersebut didominasi oleh seseorang atau satu pihak.
Kesemua indra adalah potensial sebagai alat sensasi dalam
komunikasi interpersonal meskipun nampak bahwa
pendengaran, penglihatan menjadi primer. Komunikasi
interpersonal akan selalu berperan penting sampai kapanpun
selama manusia masih memiliki emosi.

Safaria (2005) mengungkapkan ciri-ciri individu yang


memiliki kecerdasan interpersonal yang tinggi dan yang rendah.
Berikut karakteristik anak yang memiliki kecerdasan
interpersonal yang tinggi, yaitu :

1. Anak mampu mengembangkan dan menciptakan relasi sosial


baru secara efektif.
2. Anak mampu berempati dengan orang lain atau memahami
orang lain secara total.
3. Anak mampu mempertahankan relasi sosialnya secara efektif
sehingga tidak musnah dimakan waktu dan senantiasa
berkembang semakin intim/mendalam/penuh makna.
4. Anak mampu menyadari komunikasi verbal maupun non
verbal yang dimunculkan orang lain, atau dengan kata lain
sensitif terhadap perubahan situasi sosial dan tuntutan-

60 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

tuntutannya. Sehingga anak mampu menyesuaikan dirinya


secara efektif dalam segala macam situasi.
5. Anak mampu memecahkan masalah yang terjadi dalam relasi
sosialnya dengan pendekatan win-win solution, serta yang
paling penting adalah mencegah munculnya masalah dalam
relasi sosialnya.
6. Anak memiliki ketrampilan komunikasi yang mencakup
ketrampilan mendengarkan efektif, berbicara efektif dan
menulis secara efektif.

Termasuk pula di dalamnya mampu menampilkan


penampilan fisik (model busana) yang sesuai dengan tuntutan
lingkungan sosialnya. Individu yang memiliki tingkat
kecerdasan interpersonal yang rendah memiliki ciri-ciri sebagi
berikut :

1. Tidak suka berbaur dengan teman yang lain atau orang lain
2. Lebih suka menyendiri
3. Tidak memiliki keterampilan sosial yang baik
4. Berperilaku agresif seperti menendang atau memukul orang
lain.
5. Sulit untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar dan
tidak suka mendengarkan pendapat orang lain 6. Merasa
kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang baru

Menurut Supratiknya (2000) menunjukkan beberapa peranan


yang diberikan oleh komunikasi interpersonal dalam
menciptakan kebahagiaan manusia, yaitu :

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 61


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
- Komunikasi interpersonal membantu kemampuan
intelektual.
- Identitas atau jati diri terbentuk lewat komunikasi yang kita
lakukan dengan orang lain.
- Membantu individu dalam memahami realitas di sekeliling
individu serta untuk menguji kebenaran kesan-kesan dan
pengertian yang dimiliki tentang dunia di sekitar, yaitu
dengan membandingkan dengan orang lain.
- Kesehatan mental sebagian besar juga ditentukan oleh
kualitas komunikasi atau hubungan dengan orang lain

Muhari (1998) mengatakan bahwa semakin baik hubungan


interpersonal akan menyebabkan :

- Semakin terbuka klien mengungkapkan pendapatnya.


- Semakin cenderung ia meneliti pesannya secara mendalam
bersama penolongnya.
- Semakin cenderung ia mendengarkan dengan penuh
perhatian dan bertindak atas nasehat yang diberikan
penolongnya (konselor).

Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik komunikasi


interpersonal yang dilakukan akan membuat hubungan sosial
antar pribadi menjadi lebih baik. Menurut Effendi (dalam Wita,
2011) terdapat dua macam komunikasi interpersonal :
1. Komunikasi diadik (Dyadic communication)

Komunikasi diadik adalah komunikasi interpersonal yang


berlangsung antara dua orang yakni yang seorang adalah
komunikator yang menyampaikan pesan dari seorang lagi

62 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

komunikan yang menerima pesan, oleh karena itu perilaku


komunikasinya dua orang, maka dialog yang terjadi
berlangsung secara intens, komunikator memusatkan
perhatianya kepada diri komunikan seorang itu.
2. Komunikasi triadik (Triadik communication)

Komunikasi triadik adalah komunikasi interpersonal (antar


persona) yang pelakunya terdiri dari tiga orang, yakni seorang
komunikator dan dua orang komunikan. Apabila dibandingkan
dengan komunikasi diadik, maka komunikasi diadik lebih
efektif, karena komunikator memusatkan perhatiannya kepada
seorang komunikan, sehingga ia dapat menguasai frame of
reference(kerangka acuan) komunikan sepenuhnya juga umpan
balik yang berlangsung, kedua faktor yang sangat berpengaruh
terhadap efektif atau tidaknya proses komunikasi.

Rakhmat (2005) menyatakan bahwa faktor-faktor yang


mempengaruhi komunikasi interpersonal adalah :

- Persepsi interpersonal
Persepsi interpersonal adalah pengalaman tentang
manusia, perasaan atau hubungan-hubungan yang diperoleh
dengan menyimpulkan informasi dan menyampaikan pesan.
- Konsep diri
Konsep diri adalah pandangan seseorang dalam
perasaannya tentang dirinya, konsep diri sangat
mempengaruhi komunikasi interpersonal. c.Atraksi
interpersonal
- Atraksi interpersonal

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 63


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
Atraksi interpersonal adalah suatu kesukaan pada orang
lain, sikap positif, daya tarik yang dapat memperbesar
kecenderungan seseorang untuk berkomunikasi dengan orang
lain
- Hubungan interpersonal
Setiap melakukan komunikasibukan hanya
menyampaikan isi pesan tetapi juga menentukan kadar
hubungan interpersonal.
Menurut Devito (1997) efektivitas komunikasi
interpersonal dimulai dengan lima kualitas umum yang
dipertimbangkan yaitu keterbukaan (openness), empati
(empathy), sikap mendukung (supportiveness), sikap positif
(positiveness), dan kesetaraan (equality). Penjelesannya adalah
sebagai berikut :
1. Keterbukaan (Openness)
Kualitas keterbukaan mengacu pada sedikitnya tiga aspek
dari komunikasi interpersonal. Pertama, komunikator
interpersonal yang efektif harus terbuka kepada orang yang
diajaknya berinteraksi. Ini tidaklah berarti bahwa orang harus
dengan segera membukakan semua riwayat hidupnya.memang
ini mungkin menarik, tapi biasanya tidak membantu
komunikasi. Sebaliknya, harus ada kesediaan untuk membuka
diri mengungkapkan informasi yang biasanya disembunyikan,
asalkan pengungkapan diri ini patut.

Aspek keterbukaan yang kedua mengacu kepada kesediaan


komunikator untuk bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang

64 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

datang. Orang yang diam, tidak kritis, dan tidak tanggap pada
umumnya merupakan peserta percakapan yang menjemukan.
Kita ingin orang bereaksi secara terbuka terhadap apa yang kita
ucapkan. Dan kita berhak mengharapkan hal ini. Tidak ada yang
lebih buruk dari pada ketidak acuhan, bahkan
ketidaksependapatan jauh lebih menyenangkan. Kita
memperlihatkan keterbukaan dengan cara bereaksi secara
spontan terhadap orang lain.

Aspek ketiga menyangkut “kepemilikan” perasaan dan


pikiran. Terbuka dalam pengertian ini adalah mengakui bahwa
perasaan dan pikiran yang anda lontarkan adalah memang milik
anda dan anda bertanggungjawab atasnya. Cara terbaik untuk
menyatakan tanggung jawab ini adalah dengan pesan yang
menggunakan kata Saya (kata ganti orang pertama tunggal).
2. Empati (empathy) Devito (1997)
Mendefinisikan empati sebagai ”kemampuan seseorang
untuk mengetahui‟ apa yang sedang dialami orang lain pada
suatu saat tertentu, dari sudut pandang orang lain itu, melalui
kacamata orang lain itu.” Bersimpati, di pihak lain adalah
merasakan bagi orang lain atau merasa ikut bersedih. Sedangkan
berempati adalah merasakan sesuatu seperti orang yang
mengalaminya, berada di kapal yang sama dan merasakan
perasaan yang sama dengan cara yang sama. Orang yang
empatik mampu memahami motivasi dan pengalaman orang
lain, perasaan dan sikap mereka, serta harapan dan keinginan
mereka untuk masa mendatang. Kita dapat mengkomunikasikan

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 65


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
empati baik secara verbal maupun non verbal. Secara nonverbal,
kita dapat mengkomunikasikan empati dengan memperlihatkan
(1) keterlibatan aktif dengan orang itu melalui ekspresi wajah
dan gerak-gerik yang sesuai; (2) konsentrasi terpusat meliputi
komtak mata, postur tubuh yang penuh perhatian, dan kedekatan
fisik; serta (3) sentuhan atau belaian yang sepantasnyaEmpati
(empathy).

Devito (1997) mendefinisikan empati sebagai ”kemampuan


seseorang untuk mengetahui‟ apa yang sedang dialami orang
lain pada suatu saat tertentu, dari sudut pandang orang lain itu,
melalui kacamata orang lain itu.” Bersimpati, di pihak lain
adalah merasakan bagi orang lain atau merasa ikut bersedih.
Sedangkan berempati adalah merasakan sesuatu seperti orang
yang mengalaminya, berada di kapal yang sama dan merasakan
perasaan yang sama dengan cara yang sama. Orang yang
empatik mampu memahami motivasi dan pengalaman orang
lain, perasaan dan sikap mereka, serta harapan dan keinginan
mereka untuk masa mendatang.
Kita dapat mengkomunikasikan empati baik secara verbal
maupun non verbal. Secara nonverbal, kita dapat
mengkomunikasikan empati dengan memperlihatkan (1)
keterlibatan aktif dengan orang itu melalui ekspresi wajah dan
gerak-gerik yang sesuai; (2) konsentrasi terpusat meliputi
komtak mata, postur tubuh yang penuh perhatian, dan kedekatan
fisik; serta (3) sentuhan atau belaian yang sepantasnya.
3. Sikap mendukung (Supportiveness)

66 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan


dimana terdapat sikap mendukung (supportiveness). Suatu
konsep yang perumusannya dilakukan berdasarkan karya Jack
Gibb (1961). Komunikasi yang terbuka dan empatik tidak dapat
berlangsung dalam suasana yang tidak mendukung. Kita
memperlihatkan sikap mendukung dengan bersikap (1)
deskriptif, bukan evaluatif, (2) spontan, bukan strategik, dan (3)
provisional, bukan sangat yakin.
4. Sikap positif (Positiveness)

Kita mengkomunikasikan sikap positif dalam komunikasi


interpersonal dengan sedikitnya dua cara: (1) menyatakan sikap
positif dan (2) secara positif mendorong orang yang menjadi
teman kita berinteraksi. Sikap positif mengacu pada sedikitnya
dua aspek dari komunikasi interpersonal. Pertama, komunikasi
interpersonal terbina jika seseorang memiliki sikap positif
terhadap diri mereka sendiri. Kedua, perasaan positif untuk
situasi komunikasi pada umumnya sangat penting untuk
interaksi yang efektif. Tidak ada yang lebih menyenangkan
daripada berkomunikasi dengan orang yang tidak menikmati
interaksi atau tidak bereaksi secara menyenangkan terhadap
situasi atau suasana interaksi.
5. Kesetaraan (Equality)

Dalam setiap situasi, barangkali terjadi ketidaksetaraan.


Salah seorang mungkin lebih pandai. Lebih kaya, lebih tampan
atau cantik, atau lebih atletis daripada yang lain. Tidak pernah
ada dua orang yang benar-benar setara dalam segala hal.

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 67


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
Terlepas dari ketidaksetaraan ini, komunikasi interpersonal akan
lebih efektif bila suasananya setara. Artinya,, harus ada
pengakuan secara diam-diam bahwa kedua pihak sama-sama
bernilai dan berharga, dan bahwa masing-masing pihak
mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan. Dalam
suatu hubungan interpersonal yang ditandai oleh kesetaraan,
ketidak-sependapatan dan konflik lebih dillihat sebagai upaya
untuk memahami perbedaan yang pasti ada daripada sebagai
kesempatan untuk menjatuhkan pihak lain. Kesetaraan tidak
mengharuskan kita menerima dan menyetujui begitu saja semua
perilaku verbal dan nonverbal pihak lain. Kesetaraan berarti kita
menerima pihak lain.

A. Tujuan Komunikasi Interpersonal


Tujuan komunikasi interpersonal sebagaimana dikemukakan
DeVito (1992: 13- 14), nampaknya bisa gayut dengan kehidupan
para pengawas/penilik, yaitu :
1) Untuk mempelajari secara lebih baik dunia luar, seperti
berbagai objek, peristiwa dan orang lain. Meskipun informasi
tentang dunia luar itu kita kenal umumnya melalui mass-
media, tetapi hal itu pada akhirnya seringkali didiskusikan,
dipelajari, diinternalisasi melalui komunikasi interpersonal.
Nilainilai, sistem kepercayaan, dan sikap-sikap nampaknya
lebih banyak dipengaruhi oleh pertemuan interpersonal
daripada dipengaruhi media bahkan sekolah. Oleh karena itu
komunikasi interpersonal sebenarnya memberi peluang
kepada kita untuk belajar tentang diri kita sendiri. Sangat
mungkin hal itu menarik perhatian atau mengejutkan dan

68 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

bahkan amat berguna karena yang dibicarakan perasaan kita,


pemikiran kita dan perilaku kita sendiri. Selanjutnya, melalui
komunikasi interpersonal kita mengevaluasi keadaan diri kita
untuk kemudian kita membandingkannya dengan kondisi
sosial orang lain. Cara seperti ini menghasilkan self-concept
yang makin berkembang dan mendorong perluasan
pengetahuan dan keterampilan yang pada akhirnya
melakukan perubahan/inovasi.
2) Untuk memelihara hubungan dan mengembangkan
kedekatan atau keakraban. Melalui komunikasi
interpersonalkita berkeinginan untuk menjalin rasa cinta dan
kasih sayang. Di samping cara demikian mengurangi rasa
kesepian atau rasa depresi, komunikasi interpersonal
bertujuan membagi dan meningkatkan rasa bahagia yang
pada akhirnya mengembangkan perasaan positif tentang diri
kita sendiri. Kita diajari tidak boleh iri, dengki, dendam,
saling fitnah dan saling bunuh; kita semua akan mati dan
dikuburkan orang lain.
3) Untuk mempengaruhi sikap-sikap dan perilaku orang lain.
Dalam kehidupan bermasyarakat, kita sering mengajak dan
membujuk seseorang untuk menetapkan cara-cara tertentu
yang lebih menguntungkan, untuk mendengarkan musik atau
isi suatu rekaman, untuk mengambil kursus tertentu, untuk
menggunakan obat atau ramuan tertentu, untuk bersama-
sama terlibat dalam kegiatan dan sebagainya. Upaya
mempengaruhi pihak lain menjadi demikian penting bagi
pengawas/penilik kependidikan yang memang tugasnya
melakukan pembinaan.

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 69


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
4) Untuk menghibur diri atau bermain. Kita bisa mendengarkan
pelawak, pembicaraan, dan musik. Kita juga bisa menghibur
orang lain, mengutarakan lelucon menceriterakan kisah-kisah
yang menarik. Tujuan demikian menjadi penting manakala
orang-orang sudah demikian serius dan beranjak stres dalam
melaksanakan pekerjaan.
5) Arni Muhammad (2005:168) menyatakan bahwa komunikasi
interpersonal mempunyai beberapa tujuan, yaitu :
a. Menemukan Diri Sendiri

Salah satu tujuan komunikasi interpersonal adalah


menemukan personal atau pribadi. Bila kita terlibat dalam
pertemuan interpersonal dengan orang lain kita belajar
banyak sekali tentang diri kita maupun orang lain.
Komunikasi interpersonal memberikan kesempatan kepada
kita untuk berbicara tentang apa yang kita sukai, atau
mengenai diri kita. Adalah sangat menarik dan mengasyikkan
bila berdiskusi mengenai perasaan, pikiran, dan tingkah laku
kita sendiri. Dengan membicarakan diri kita dengan orang
lain, kita memberikan sumber balikan yang luar biasa pada
perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita.
b. Menemukan Dunia Luar

Hanya komunikasi interpersonal menjadikan kita dapat


memahami lebih banyak tentang diri kita dan orang lain yang
berkomunikasi dengan kita. Banyak informasi yang kita
ketahui datang dari komunikasi interpersonal, meskipun
banyak jumlah informasi yang datang kepada kita dari media

70 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

massa hal itu seringkali didiskusikan dan akhirnya dipelajari


atau didalami melalui interaksi interpersonal.
c. Membentuk Dan Menjaga Hubungan Yang Penuh Arti

Merupakan salah satu keinginan orang yang paling besar


adalah membentuk dan memelihara hubungan dengan orang
lain. Banyak dari waktu kita pergunakan dalam komunikasi
interpersonal diabadikan untuk membentuk dan menjaga
hubungan sosial dengan orang lain.
d. Berubah Sikap Dan Tingkah Laku

Banyak waktu kita pergunakan untuk mengubah sikap


dan tingkah laku orang lain dengan pertemuan interpersonal.
Kita boleh menginginkan mereka memilih cara tertentu,
misalnya mencoba diet yang baru, membeli barang tertentu,
melihat film, menulis membaca buku, memasuki bidang
tertentu dan percaya bahwa sesuatu itu benar atau salah. Kita
banyak menggunakan waktu waktu terlibat dalam posisi
interpersonal.
e. Untuk Bermain Dan Kesenangan Bermain

Mencakup semua aktivitas yang mempunyai tujuan


utama adalah mencari kesenangan. Berbicara dengan teman
mengenai aktivitas kita pada waktu akhir pecan, berdiskusi
mengenai olahraga, menceritakan cerita dan cerita lucu pada
umumnya hal itu adalah merupakan pembicaraan yang untuk
menghabiskan waktu. Dengan melakukan komunikasi
interpersonal semacam itu dapat memberikan keseimbangan

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 71


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
yang penting dalam pikiran yang memerlukan rileks dari
semua keseriusan di lingkungan kita. 6) Untuk Membantu
Ahli-ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis dan terapi
menggunakkan komunikasi interpersonal dalam kegiatan
profesional mereka untuk mengarahkan kliennya. Kita semua
juga berfungsi membantu orang lain dalam interaksi
interpersonal kita sehari-hari. Kita berkonsultasi dengan
seorang teman yang putus cinta, berkonsultasi dengan
mahasiswa tentang mata kuliah yang sebaiknya diambil dan
lain sebagainya.

B. Metode Komunikasi Interpersonal


Bentuk komunikasi interpersonal yang paling baik dan paling
banyak digunakan adalah konseling. Bentuk komunikasi
interpersonal ini banyak digunakan di dunia pendidikan,
perusahaan atau masyarakat, misalnya konseling perkawinan.
Komunikasi interpersonal dapat digunakan untuk konseling.
Pada pokoknya konseling merupakan usaha dari pihak konselor,
yaitu orang yang membantu untuk menjernihkan masalah orang
yang meminta bantuan dengan mendampinginya dalam melihat
masalah, memutuskan masalah, menemukan cara-cara
pemecahan yang tepat dan (mungkin) dalam menemukan cara
yang paling tepat untuk pelaksanaan keputusan itu.

Bahan atau materi yang pada umumnya dijadikan bahasan


konsultasi, antara lain frustasi konflik dan stress. Frustasi adalah
rasa yang tidak enak, kecewa, loyo, kehabisan semangat, energi
dan motivasi sebagai akibat dari rasa kebutuhan yang dihalangi.

72 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

Yang dilaksanakan hanyalah membantu agar orang yang


meminta konseling dapat melihat masalahnya dengan benar,
merumuskan dengan baik, mencari cara-cara pemecahan yang
mungkin, membantu menilai cara-cara itu secara objektif, dan
sejauh mana dapat memecahkan masalahnya.

Jika orang yang meminta konseling sudah memutuskan,


konselor membantu mempertimbangkan langkah-langkah
pelaksanaan pemecahannya. Dia tidak boleh mendikte orang
yang meminta konseling dengan langkah-langkah tertentu,
betapun baiknya. Biarlah orang orang yang minta konsultasi
menetapkannya sendiri.

Agar dapat menjadi konselor yang baik dan memberi


konseling yang baik, sebaiknya konselor :

- Memiliki pengetahuan teori psikologi tentang perkembangan


hidup manusia, kepribadian yang sehat, dan hidup yang
produktif. Dengan demikian, dalam konseling tidak hanya
berbicara subjektif, tetapi ada dasarnya;
- Tahu hakikat konseling dan metode-metode dasarnya;
- Memiliki kepribadian yang seimbang, matang, dan dewasa;
- Memiliki human skill (kecakapan hubungan dengan
manusia) yang cukup seperti mendengarkan, menanggapi,
bertanya, memberi umpan baik, dan sebagainya;
- Menguasai secara cukup teknik-teknik konseling;
- Memiliki cinta yang tinggi kepada sesame. Untuk tugas
konselor, orang memang akan membalas jasanya, tetapi
konselor tidak membantu orang sekedar untuk mendapatkan

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 73


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
uang. Tugas utama konselor adalah membantu manusia agar
dapat berkembang dan mampu mengatasi sendir hambatan
dan halangan menuju perkembanganitu. Konselor haruslah
bermotif cinta sesame, bukan sekedar mencari uang
C. Konseling Kelompok
Layanan konseling kelompok yang memungkinkan siswa
memperoleh kesempatan bagi pembahasan dan pengentasan
masalah yang dialami melalui dinamika kelompok. Layanan
konseling kelompok diselenggarakan dalam suasana kelompok.
Pelaksanaan dilakukan di seting sekolah maupun diluar sekolah
seperti di masyarakat luas. Konseling kelompok bersifat
pencegahan dalam arti klien-klien yang bersangkutan
mempunyai kemampuan untuk berfungsi secara wajar dalam
masyarakat tetapi mungkin memiliki titik lemaah dalam
kehidupannya sehingga mengganggu kelancaran dalam
berhubungan dengan orang lain. Apabila konseling kelompok
berhasil, titik lemah itu akan dapat ditanggulangi tanpa terjadi
gangguan kepribadian yang gawat (Rochman Natawidjaja,
1987).

Konseling kelompok bersifat memberi kemudahan dalam


pertumbuhan dan perkembangan individu dalam arti bahwa
konseling kelompok itu menyajikan dan memberikan dorongan
kepada individu yang bersangkutan untuk mengubah dirinya
selaras dengan minatnya sendiri. Dalam hal ini, individuindividu
tersebut di dorong untuk melakukan tindakan yang selaras
dengan kemampuannya semaksimal mungkin melalui prilaku
perwujudan diri. Menilik berbagai aspek penting konseling

74 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

kelompok, dapat dimengerti bahwa layanan tersebut dapat


menyajikan pengalaman terapiutik bagi individu-individu normal
yang tidak mengalami permasalahan emosional serius. Tujuan
yang ingin dicapai dalam konseling kelompok yaitu :

a. Pemecahan masalah
b. Pengembangan komunikasi dan interaksi sosial (Parytno,
1994)

Tenaga yang diandalkan untuk dapat menyelenggarakan


konseling kelompok adalah konselor. Konselor yang efektif
dalam konseling perorangan akan efektif juga dalam konselor
kelompok. Menurut George M. Gazda (1971), konseling
kelompok adalah proses interpersonal yang dinamis yang
memusatkan pada kesadaran berfikirdan bertingkah laku, serta
melibatkan pada fungsi-fungsi terapi yang dimungkinkan, serta
berorientasi pada kenyataan-kenyataan, mebersihkan jiwa,
saling mempercayai, pemeliharaan, pengertian, penerimaan dan
bantuan. Merle M. Ohlen (1970) menyatakan bahwa konseling
kelompok adalah suatu hubungan antara konselor dengan satu
atau lebih klien yang penuh perasaan, penerimaan, kepercayaan
dan rasa aman. Dalam hubungan ini klien belajar menghadapi,
mengekspresikan dan menguasai perasaan-perasaan, serta
pemikiran-pemikiran yang mengganggunya dan merupakan
suatu masalah baginya. Mereka mengembangkan keberanian
dan rasa percaya diri sendiri, mengamalkan apa yang
dipelajarinya dalam mengubah tingkah lakunya.

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 75


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
Konseling kelompok bersifat penyembuhan diri bagi klien
yang “terperangkap” dalam prilaku yang cenderung
menyalahkan diri sendiri, akan tetapi persoalan dan kesalahan
tindakannya itu tidak terlalu parah (Rochman Natawidjaja,
1997). Sesungguhnya klien yang bersangkutan masih dapat
menyelesaikan sendiri tanpa bimbingan, dalam hal ini konseling
kelompok hanya mempercepat dan memperlancar penyelesaian
masalah yang dihadapi oleh individu-individu yang
bersangkutan.

Metode pembelajaran yang berpusat pada siswa (students


center) antara lain metode belajar kooperatif (cooperative
learning). Belajar kooperatif merupakan suatu metode
pembelajaran dalam bentuk kelompok kecil. Siswa belajar
dalam kelompok yang masing-masing anggotanya memiliki
kemampuan yang berbedabeda. Jumlah anggota kelompok
antara empat sampai enam siswa yang bekerjasama antara yang
satu dengan yang lain dalam kegiatan belajar. Kelompok
biasanya diberi rewards sesuai dengan seberapa banyak setiap
anggota kelompok telah belajar (Slavin,1991). Pada
pembelajaran kooperatif guru bukan lagi berperan sebagai satu-
satunya narasumber dalam proses belajar mengajar, tetapi
berperan sebagai mediator, stabilisator dan menejer
pembelajaran. Iklim belajar yang berlangsung dalam suasana
keterbukaan dan demokratis akan memberikan kesempatan yang
optimal bagi siswa untuk memperoleh informasi yang lebih
banyak mengenai materi yang dibelajarkan dan sekaligus
melatih sikap keterampilan sosialnya sebagai bekal dalam

76 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

kehidupannya dimasyarakat, sehingga perolehan dan hasil


belajar siswa akan meningkat (Umar, 2011)

Jadi belajar kooperatif secara tepat dirancang untuk


melengkapi dan membantu sehingga siswa dapat saling
mengajar dengan sesama siswa lainnya dan menjadi bergairah.
Siswa yang kurang bergairah dalam belajar akan dibantu oleh
siswa lain yang mempunyai gairah tinggi dan memiliki
kemampuan untuk menerapkan apa yang telah dipelajarinya.
Suasana belajar seperti itu, disamping proses belajar
berlangsung lebih efektif, juga akan terbina nilai-nilai seperti
gotongroyong, kepedulian sosial, saling percaya, kesediaan
menerima dan memberi serta tanggung jawab siswa, baik
terhadap dirinya ataupun terhadap kelompoknya. Belajar
kooperatif merupakan strategi yang dilakukan dengan cara siswa
berinteraksi satu dengan lainnya untuk memahami isi pelajaran
dan bekerja sama secara aktif dalam menyelesaikan tugas.
Ditambahkan ditambahkan oleh Tran and lewis (2012) bahwa
model pembelajaran kooperatif mampu meningkatkan harga diri
mahasiswa dalam situasi kooperatif. Salah satu bentuk belajar
kooperatif adalah metode jigsaw, yang dalam penelitian ini,
akan diuji dampaknya terhadap keterampilan hubungan
interpersonal dan kerjasama kelompok. Pada pembelajaran
dengan metode jigsaw, siswa belajar dalam kelompok yang
anggotanya berkemampuan heterogen dan masing-masing siswa
bertanggungjawab atas satu bagian dari materi (Arends, 2007).
Topik pembelajaran ditentukan oleh guru, sedangkan tugas
siswa adalah mempelajari dan mendiskusikan berbagai materi di

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 77


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
kelompok ahli, selanjutnya saling berbagi. (sharing) berbagai
materi di kelompok asal. Menurut Crouch dan Mazur (dalam
Amador, 2013) bahwa jigsaw adalah metode yang menekankan
belajar bersama dengan membagi ke dalam kelompokkelompok
kecil. Jigsaw dibentuk untuk meningkatkan kerja sama antar
kelompok dan melakukan pembiasaan bekerja bersama dalam
kelompok (Lopiccolo, 2012). Model pembelajaran Kooperatif
Jigsaw dapat digunakan untuk meningkatkan kerjasama,
keterampilan sosial, interaksi antar siswa, dan mengurangi
kesenjangan prestasi diantara para siswa yang berbeda budaya,
dapat mengembangkan sifat positif, kemampuan berkomunikasi
serta dapat meningkatkan prestasi akademik siswa terutama
pada siswa yang memiliki kemampuan rendah dan sedang
(Saguni, 2010).

5.4 Masalah Hubungan Interpersonal


Hasil Penelitian. Masalah kesamaan dan ketidak-samaan
seringkali menjadi sorotan dalam komunikasi interpersonal,
sehingga penelitian yang dilakukan sering menekankan pada
analisa hubungan di antara pihak yang berkomunikasi. Tidak
semua hubungan dalam komunikasi interpersonal harus
diarahkan agar menjadi akrab dan keputusan rasional dapat
dibuat. Perspektif hasil penelitian Delia (1980) sebagaimana
dikutip Stewart dan Sylvia (1991: 202-203) memperlihatkan
bahwa :

1. Bentuk suatu hubungan seringkali tidak sebagai sesuatu yang


dibutuhkan untuk kebaikan hubungan itu. Hubungan muncul
bukan karena keinginan terjalinnya hubungan tetapi lebih

78 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

disebabkan oleh sesuatu yang tumbuh dalam pekerjaan atau


kegiatan yang dilakukan bersama, misalnya Anda diminta
untuk mengerjakan sebagain dari kegiatan suatu proyek.
2. Tuntutan keadaan seringkali mengatur dugaan dan persepsi,
membentuk harapan mengenai suatu hubungan dan
membentuk cara pengungkapannya, misalnya Anda tertarik
dengan sebuah sepatu untuk kemudian Anda memiliki
harapan untuk membelinya dan menjelaskan bagaimana
Anda menawar harganya supaya lebih murah dibeli Anda.
3. Banyak hubungan yang berlangsung lama dibatasi oleh suatu
konteks khusus atau rentang konteks dan tidak
mengakibatkan peningkatan keakraban, misalnya dua orang
mitra kerja berhubungan baik namun tidak pernah
berkomunikasi secara interpersonal di luar jam kerja.
4. Meskipun derajat kepuasan yang diperoleh (Anda) dari
hubungan dan cara hubungan itu berkembang akan
didasarkan atas penilaian implisit tentang orang (lain) itu,
penilaian berubah mengikuti konteks dan sifat hubungan itu.
Artinya, beberapa kualitas dan penilaian adalah penting
dalam suatu hubungan, tetapi beberapa sifat dan penialaian
lainnya.

Dapat disimpulkan bahwa ketika melakukan komunikasi


interpersonal, setiap individu dapat mempunyai tujuan yang
berbedabeda, sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 79


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
5.5 Komunikasi Intrapersonal Pondasi Komunikasi
Interpersonal
Komunikasi intrapersonal merupakan pondasi untuk
melakukan komunikasi interpersonal. Mampu berdialog dengan
diri sendiri berarti mampu mengenal diri sendiri. Suatu hal yang
penting bagi seseorang untuk mengenal diri sendiri. Belajar
mengenai diri sendiri berarti belajar bagaimana kita berpikir,
merasakan, dan bagaimana kita mengamati,
menginterprestasikan dan mereaksi lingkungan kita. Dengan
memahami komunikasi intrapersonal memudahkan kita untuk
mengenal pribadi kita.

G. Wiseman dan L. Barker dalam karyanya “speech-


interpersonal communication” seperti yang dikutip oleh
Rosmawaty (2010) menjelaskan mengenai proses komunikasi
intrapersonal yang terjadi pada diri komunikator. Pada
prinsipnya komunikasi intrapersonal dipengaruhi oleh
perangsang internal dan perangsang eksternal. Perangsang
internal dipengaruhi oleh kondisi KURIKULUM PS IKM
MODUL MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
DAN STUDY GUIDE 2016 Program Studi Ilmu Kesehatan
Masyarakat Page 63 psikologis atau fisiologis, misalnya rasa
lapar atau gelisah. Sedangkan perangsang eksternal datang dari
lingkungan sekitar komunikator baik secara terbuka dan sengaja
atau secara tertutup dan tidak disadari. Alurnya adalah sebagai
berikut :

1) Rangsangan baik internal maupun eksternal itu diterima oleh


organisme sebagai getaran-getaran syaraf yang disampaikan

80 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

kepada otak dan ini pada gilirannya memutuskan perangsang


mana yang diperhatikan dan diperkirakan (proses
diskriminasi).
2) Perangsang-perangsang yang dipilih pada tahap diskriminasi
itu kemudian dikelompokkan lagi yaitu ditata menjadi
beberapa susunan yang bermakna bagi komunikator. Sekali
dikelompokkan, perangsang-perangsang yang didiskriminasi
disandi balik ke dalam lambang (symbol decoded) diubah
menjadi lambang-lambang pikiran di dalam diri
komunikator, suatu tahap yang diperlukan jika perangsang
akan diberi makna.
3) Setelah penyandibalikan (decoding), proses bergerak menuju
proses ideasi (ideation) pemikiran, perencanaan, dan
pengorganisasian pikiran. Di sini lambang-lambang yang
datang dihubungkan dengan pengetahuan dan pengalaman
terdahulu, maka terumuskan pesan yang direncanakan
komunikator untuk dilontarkan.
4) Tahap ini diikuti oleh inkubasi (incubation), apabila ide-ide
dibagikan menetas menjadi bentuk-bentuk tertentu.Pada titik
ini lambang-lambang pikiran siap untuk disandi (encoded)
diubah menjadi kata atau kial (gesture) yang bermakna.
5) Pada tahap transmisi (transmission) yang terakhir, lambang-
lambang kata atau kial yang disandi, secara fisik dipancarkan,
dalam bentuk ucapan, tulisan, dan lain-lain, yang dapat
diterima dan dimengerti oleh komunikan yang dituju.
Terjadilah komunikasi interpersonal

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 81


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
BAB 6
KOMUNIKASI PUBLIK

6.1 Deskripsi Topik Komunikasi Publik


Komunikasi publik merupakan bentuk komunikasi dari satu
orang kepada banyak orang. Tujuannya adalah untuk
menyebarkan informasi, menghibur, dan membujuk khalayak
(West, Richard. 2008). Komunikasi publik cenderung bersifat
formal dan disengaja, sehingga peristiwa komunikasi publik
telah terencana dan melalui proses persiapan yang baik
(Mulyana, 2009 dalam Supratman, 2016).

Komunikasi publik mengutamakan pengalihan pesan yang


tersusun dengan baik dalam bentuk tulisan maupun lisan, yang
dimulai dengan proses satu arah kemudian dibuka dialog antara
pembicara dengan audiens. Komunikasi publik dapat
menggunakan sarana media massa cetak maupun elektronik.
Contoh dari peristiwa komunikasi publik yaitu pidato, orasi,
ceramah, public speaking, seminar dan lain sebagainya
(Supratman, 2016).

Filosof Yunani, Aristoteles adalah tokoh paling dini yang


mengkaji komunikasi, yang intinya adalah persuasi. Beliau
berjasa dalam merumuskan model komunikasi verbal pertama.
Komunikasi terjadi ketika seorang pembicara menyampaikan
pembiacaraanya kepada khalayak dalam upaya mengubah sikap
mereka. Tepatnya, ia mengemukakan tiga unsur dasar proses
komunikasi, yaitu pembicara, pesan, dan pendengar (Mulyana,
D., 2008).

82 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

6.2 Tujuan Mempelajari Topik Komunikasi Publik


Tujuan mempelajari topik komunikasi publik dalam mata
kuliah komunikasi kesehatan adalah agar mahasiswa dapat
memahami dan mempraktekan bagaimana cara berkomunikasi
dengan benar, baik itu dalam organisasi maupun ketika
menyampaikan informasi kesehatan kepada masyarakat atau
bahkan mengajak masyarakat untuk berperilaku hidup sehat.

6.3 Pokok Bahasan yang Dibahas


1. Definisi komunikasi publik. Komunikasi publik merupakan
bentuk komunikasi dari satu orang kepada banyak orang dan
terdapat pesan atau informasi yang disampaikan (Mulyana,D,
2008).
2. Bentuk dan fungsi komunikasi publik. Komunikasi publik
berbentuk verbal dan nonverbal, berlangsung komunikasi
satu arah dan berasal dari satu orang untuk disampaikan
kepada banyak orang/publik/masyarakat dan terdapat
informasi yang disampaikan. Dapat disampaikan melalui
media cetak (surat kabar, majalah, brosur) dan elektronik
(internet, wordpress, blog, televisi, radio). Fungsinya
komunikasi publik adalah sebagai komunikasi sosial,
komunikasi ekspresif, komunikasi ritual, serta komunikasi
instrumental yang mengandung muatan persuasif (Mulyana,
D., 2008).
3. Faktor-faktor pendukung kredibilitas pembicara publik
(public speaking). Faktor-faktor pendukung
kredibilitas/kualitas seorang pembicara publik yaitu
personality, knowledge, dan skill. Ketiga faktor tersebut

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 83


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
diperlukan oleh seorang public speaker untuk memilih topik
yang sesuai dan agar dapat diterima dengan baik oleh audiens
(Wahyu, 2013)

6.4 Metode dan Strategi Pembelajaran


A. Metode Pembelajaran

Metode yang digunakan dalam pembelajaran komunikasi


publik adalah sebagai berikut:

- Ceramah Dosen akan menjelaskan dan memaparkan materi


mengenai komunikasi publik kepada mahasiswa.
Mahasiswa menyimak dan mencatat penjelasan tersebut.
- Diskusi kelompok dimana setelah diberikan materi siswa
akan diberi tugas dan membuat kelompok diskusi yang
terdiri dari 4-5 orang yang membahas mengenai tugas
tersebut.
- Powerpoint/slide show Merupakan alat bantu untuk
menampilkan ringkasan dan penjelasan topik komunikasi
publik kepada mahasiswa agar mudah dipahami.
B. Metode dan Strategi yang Digunakan

Metode yang digunakan dalam peyampaian


pesan/informasi/gagasan ke hadapan publik yaitu impromptu
(tanpa persiapan dan catatan), ekstemporer (terencana dengan
persiapan), manuskrip (berbicara dengan menggunakan catatan
yang berisi detail pokok bahasan yang ingin disampaikan oleh
pembicara), dan memorization (menyiapkan dan menghapal
seluruh pokok bahasan dan kata yang ingin disampaikan)
(Griffin, Michael A. 2015).

84 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

Dalam berbicara di hadapan khalayak diperlukan strategi-


strategi untuk bisa menarik perhatian audiens menurut Michael
A. Griffin (2015) yaitu :
- Eye contact Untuk menarik perhatian audiens diperlukan
kontak mata antara komunikator dengan audiens.
- Conversational style Menggunakan kalimat dan parafrase
lengkap yang disesuaikan dengan intonasi dan nada suara
agar pendengan merasa nyaman untuk mendengarkan dan
pesan dapat diterima dengan baik.
- Pronunciation Pembicara menguasai topik dan
pronunciation yang diucapkannya kepada audiens.
- Gesture Menggunakan gestur atau gerak tubuh untuk
menegaskan apa yang disampaikan .
- Vocal changes merupakan pembicara memerlukan variasi
nada suara dan hindari nada yang monoton atau datar saja
untuk mencegah audiens merasa bosan dan berhenti
mendengarkan.

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 85


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
BAB 7
PERSEPSI

7.1 Deskripsi Teori


Persepsi berhubungan untuk memahami ketika individu-
individu mengamati perilaku untuk menentukan apakah hal ini
disebabkan secara internal atau eksternal.

7.2 Tujuan Pembelajaran


1. Memahami Pengertian Persepsi
2. Memahami perbedaab Persepsi dan Sensasi
3. Memahami Jenis Persepsi
4. Memahami Pengertian Persepsi dalam Komunikasi
5. Memahami Proses Persepsi

7.3 Pokok Bahasan


Persepsi (dari bahasa Latin perceptio, percipio) adalah
tindakan menyusun, mengenali, dan menafsirkan informasi
sensoris guna memeberikan gambaran dan pemahaman tentang
lingkungan. Persepsi meliputi semua sinyal dalam sistem saraf,
yang merupakan hasil dari stimulasi fisik atau kimia dari organ
pengindra.] Seperti misalnya penglihatan yang merupakan
cahaya yang mengenai retina pada mata, pencium yang memakai
media molekul bau (aroma), dan pendengaran yang melibatkan
gelombang suara. Persepsi bukanlah penerimaan isyarat secara
pasif, tetapi dibentuk oleh pembelajaran, ingatan, harapan, dan
perhatian. Persepsi bergantung pada fungsi kompleks sistem
saraf, tetapi tampak tidak ada karena terjadi di luar kesadaran.
Sejak ditemukannya psikologi eksperimen pada abad ke-19,

86 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

pemahaman psikologi terhadap persepsi telah berkembang


melalui penggabungan berbagai teknik.

Dalam bidang psikofisika telah dijelaskan secara kuantitatif


hubungan antara sifatsifat fisika dari suatu rangsangan dan
persepsi. Ilmu saraf sensoris mempelajari tentang mekanisme
otak yang mendasari persepsi. Sistem persepsi juga bisa
dipelajari melalui komputasi, dari informasi yang diproses oleh
sistem tersebut. Persepsi dalam filosofi adalah sejauh mana
unsur-unsur sensori seperti suara, aroma, atau warna ada dalam
realitas objektif, bukan dalam pikiran perseptor.

7.4 Perbedaan Persepsi dengan Sensasi


Istilah persepsi sering dikacaukan dengan sensasi. Sensasi
hanya berupa kesan sesaat, saat stimulus baru diterima otak dan
belum diorganisasikan dengan stimulus lainnya dan ingatan-
ingatan yang berhubungan dengan stimulus tersebut. Misalnya
meja yang terasa kasar, yang berarti sebuah sensasi dari rabaan
terhadap meja. Sebaliknya persepsi memiliki contoh meja yang
tidak enak dipakai menulis, saat otak mendapat stimulus rabaan
meja yang kasar, penglihatan atas meja yang banyak coretan,
dan kenangan pada masa lalu saat memakai meja yang mirip lalu
tulisan menjadi jelek.

7.5 Jenis-jenis persepsi


Proses pemahaman terhadap rangsang atau stimulus yang
diperoleh oleh indera menyebabkan persepsi terbagi menjadi
beberapa jenis yaitu sebagai berikut :
- Persepsi visual

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 87


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
Persepsi visual didapatkan dari indera penglihatan
Persepsi ini adalah persepsi yang paling awal berkembang
pada bayi, dan memengaruhi bayi dan balita untuk
memahami dunianya. Persepsi visual merupakan topik utama
dari bahasan persepsi secara umum, sekaligus persepsi yang
biasanya paling sering dibicarakan dalam konteks sehari-hari.
Persepsi kaum muslimin harus mengacu pada Al Qur'an dan
As-Sunnah, ini yang kemudian disebut Islamic Worldview.
Persepsi visual merupakan hasil dari apa yang kita lihat baik
sebelum kita melihat atau masih membayangkan dan sesudah
melakukan pada objek yang dituju.
- Persepsi auditori
Persepsi auditori didapatkan dari indera pendengaran
yaitu telinga.
- Persepsi perabaan
Persepsi pengerabaan didapatkan dari indera taktil yaitu
kulit
- Persepsi penciuman
Persepsi penciuman atau olfaktori didapatkan dari indera
penciuman yaitu hidung. Persepsi pengecapan
- Persepsi pengecapan
Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera
pengecapan yaitu lidah.
- Persepsi selektif
Persepsi selektif adalah menginterpretasikan secara
selektif apa yang dilihat seseorang yang berdasarkan minat,
latar belakang, pengalaman, dan sikap seseorang.

88 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

7.6 Pengertian Persepsi Dalam Komunikasi


Dalam perspektif ilmu komunikasi, persepsi bisa dikatakan
sebagai inti komunikasi, sedangkan penafsiran (interpretasi)
adalah inti persepsi, yang identik dengan penyandian balik
(decoding) dalam proses komunikasi. Hal ini tampak jelas pada
defenisi John R Wenburg dan William W Wilmot: ”Persepsi
didefenisikan sebagai cara organisme memberikan makna”, atau
definisi Rudolf F.Verderber: ”Persepsi adalah proses
menafsirkan informasi indrawi” (Mulyana,2005:167).

Persepsi Secara etimologis, persepsi atau dalam bahasa


Inggris perception berasal dari bahasa latin perception dari
percipere yang artinya menerima atau mengambil. Persepsi
dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana cara seseorang
melihat sesuatu. Sedangkan dalam arti luas ialah pandangan atau
pengertian yaitu bagaimana seseorang memandang atau
mengartikan sesuatu (Sobur, 2003:445)
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau
hubunganhubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan
informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan
makna pada stimuli indrawi (sensory stimuli). Hubungan sensasi
dengan persepsi sudah jelas. Sensasi adalah bagian dari persepsi.
Walaupun begitu , menafsirkan makna informasi indrawi tidak
hanya melibatkan sensasi, tetapi juga atensi, ekspektasi,
motivasi dan memori. (Rakhmat 2005:51).

Sementara menurut Brian Fellows persepsi adalah proses


yang memungkinkan suatu organisme menerima dan

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 89


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
menganalisa informasi. Persepsi meliputi pengindraan (sensasi)
melalui alat-alat indra kita (yakni indra peraba, indra penglihat,
indra pencium, indra pengecap, atau indra pendengar), atensi,
dan interpretasi. Sensasi merujuk pada pesan yang di kirimkan
ke otak lewat penglihatan, pendengaran, sentuhan, penciuman
dan pengecapan. Persepsi manusia sebenarnya terbagi dua yaitu
persepsi terhadap objek (lingkungan fisik) dan persepsi terhadap
manusia. Persepsi terhadap manusia lebih sulit dan kompleks
karena manusia bersifat dianmis. Persepsi sosial adalah proses
menangkap arti objek-objek sosial dan kejadian-kejadian yang
kita alami dalam lingkungan kita. Manusia bersifat emosional,
sehingga penilaian terhadap mereka mengandung
resiko(Mulyana 2005:168).

Persepsi pada dasarnya merupakan suatu proses yang terjadi


dalam pengamatan seseorang terhadap orang lain. Persepsi juga
bisa diartikan sebagai proses. Pemahaman terhadap suatu
informasi yang disampaikan oleh orang lain yang sedang saling
berkomunikasi, berhubungan atau bekerjasama, jadi setiap
orang tidak terlepas dari proses persepsi. Kita biasanya
menganggap bahwa kita bisa melihat hal-hal yang benar-benar
faktual atau nyata didunia sekitar kita. Kita mengira bahwa
benda-benda yang kita lihat atau persepsi adlah hal-hal yang
nyata, sedangkan hal-hal lain seperti ide dan etori merupakan
sesuatu yang kurang nyata, bagi setiap orang apa yang
dipersepsikan adalah kenyataan (Matsumono, 2004:59)

Persepsi itu bersifat kompleks dengan pesan yang akhirnya


memasuki otak kita dan apa yang terjadi diluar dapat sangat

90 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

berbeda denga apa yang mencapai otak kita. Mempelajari


bagaimana dan mengapa pesan-pesan ini berbeda sangat penting
dalam memahami komunikasi. Kita dapat mengilustrasikan
bagaimana persepsi bekerja dengan menjelaskan tiga langkah
yang terlibat dala proses ini. Tahapan-tahapan ini tidak saling
terpisah, dalam kenyataan ketiganya bersifat kontiniu,
bercampur baur, dan bertumpang tindih satu sama lain (lihat
gambar)

Gambar 4 Tahapan-tahapan Persepsi

1. Terjadinya stimulasi alat indra

Pada tahap pertama, alat-alat indra distimulasi (dirangsang),


kita mendengar suara musik, kita melihat orang yang telah lama
tidak kita jumpai, kita mencium parfum orang yang berdekatan
dengan kita. Meskipun memiliki kemampuan pengindraan untuk

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 91


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
merasaka stimulus (rangsangan), kita tidak selalu
menggunakannya.sebagai contoh bila kita melamun di kelas,
anda tidak mendengar apa yang dikatakan dosen sampai dia
memanggil nama anda, barulah. anda sadar. Anda tahu bahwa
anda mendengar nama anda disebut-sebut tetapi anda tidak tahu
apa penyebabnya
2. Stimulasi terhadap alat indar diatur

Pada tahap kedua, rangsangan terhadap alat indra diatur


menurut berbagi prinsip. Salah satu prinsip yang sering
digunakan adalah prinsip proksimitas atau kemiripan. Orang atau
pesan yang secara fisik mirip satu sama lain dipersepsikan
bersama-sama atau sebagai satu kesatuan (unity). Kita
mempersepsikan orang yang sering bersama-sama sebagai satu
unity (sebagai satu pasangan). Prinsip lain adalah kelengkapan
(closure), kita memandang atau mempersepsikan suatu gambar
atau pesan yang dalam kenyataan lengkap sebagai gambar atau
pesan yang lengkap, sebagai contoh kita mempersepsikan
gambar potongan lingkaran sebagai lingkaran penuh meskipun
sebagian dari lingkaran itu tidak ada. Atau kita akan
mempersepsikan serangkaian titik atau garis putus yang ditata
dalam pola melingkar sebagai lingkaran.
3. Stimulasi alat indra ditafsirkan-dievaluasi

Langkah ketiga dari proses perseptual adalah penafsiran-


evaluasi. Kedua istilah penafsiran-evaluasi digabungkan untuk
menegaskan bahwa keduanya tidak dapat dipisahkan. Langkah
ketiga ini merupakan proses subjektifyang melibatkan evaluasi di

92 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

pihak pertama. Penafsiran masa lalu tidak semata-mata


didasarkan pada rangsangan luar, melainkan juga sangat
dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, kebutuhan, keinginan,
sistem nilai, keyakinan, tentang yang seharusnya, keadaan fisik
dan emosi pada saat itu, dan sebagainya yang ada pada kita
(Sobur,2003:449).

7.7 Definisi Persepsi Menurut Para Ahli


Persepsi disebut inti komunikasi, karena jika persepsi kita
tidak akurat, kita tidak mungkin berkomunikasi dengan efektif.
Perepsilah yang menentukan kita memilih suatu pesan dan
mengabaikan pesan yang lain. Semakin tinggi derajat kesamaan
persepsi antar individu, semakin sering dan semakin mudah
mereka berkomunikasi (Mulyana, 2005:167-268).

Persepsi adalah sumber pengetahuan kita tentang dunia, kita


ingin mengenali dunia dan lingkungan yang mengenalinya.
Pengetahuan adalah kekuasaan. Tanpa pengetahuan kita tidak
apat bertindak secara efektif. Persepsi adalah sumber utama dari
pengetahuan itu. Dari defenisi yang dikemukakan oleh Pareek
(dalam Sobur, 2003:451) yaitu ” proses menerima, menyeleksi,
mengorganisir, mengartikan, menguji, dan memberikan reaksi
kepada rangsangan panca indra dan data”, tercakup beberapa
segi atau proses yang selanjutnya dijelaskan sebagai berikut :

1) Proses menerima rangsangan Proses pertama dalam persepsi


adalah menerima rangsangan atau data dari berbagai sumber.
Kebanyakan data diterima melalui panca indra. Kita melihat
sesuatu, mendengar, mencium, merasakan atau

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 93


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
menyentuhnya, sehingga kita mempelajari segi-segi lain dari
sesuatu itu.
2) Proses menyeleksi rangsangan Setelah rangsangan diterima
atau data diseleksi. Tidaklah mungkin untuk memperhatikan
semua rangsangan yang telah diterima. Demi menghemat
perhatian yang digunakan, rangsangan-rangsanga itu disaring
dan diseleksi untuk proses yang lebih lanjut.
3) Proses pengorganisasian Rangsangan yang diterima
selanjutnya diorganisasikan dalam suatu bentuk. Ada tiga
dimensi utama dalam pengorganisasian rangsangan, yakni
pengelompokan (berbagai rangsanga yang diterima
dikelompokkan dalam suatu bentuk), bentuk timbul dan latar
(dalam melihat rangsangan atau gejala, ada kecendrungan
untuk memusatkan perhatian pada gejalagejala tertentu yang
timbul menonjol, sedangkan gejala atau rangsangan yang lain
berada di latar belakang), kemantapan persepsi (ada suatu
kecendrunan untuk menstabilkan perepsi, dan perubahan-
perubahan konteks tidak mempengaruhinya).
4) Proses penafsiran Setelah rangsanga atau data diterima dan
diatur, si penerima lalu menafsirkan data itu dengan berbagai
cara. Dikatakan bahwa telah terjadi persepsi setelah data itu
ditafsirkan. Persepsi pada pokoknya memberikan arti pada
berbagai data dan informasi yang diterima.
5) Proses pengecekan Sesudah data diterima dan ditafsirkan, si
penerima mengambil tindakan untuk mengecek apakah
penafsirannya benar atau salah. Proses pengecekan ini terlalu
cepat dan orang mungkin tidak menyadarinya.

94 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

6) Proses reaksi Tahap terakhir dari proses perseptual adalah


bertindak sehubungan dengan apa yang telah diserap. Hal ini
biasanya dilakuka jika seseorang bertindak sehubungan
denga persepsinya. Misalnya seseorang bertindak
sehubungan dengan persepsi yang baik atau buruk sesuai
dengan yang dibentuknya. Lingkaran persepsi tersebut
sebenarnya belum sempurna sebelum menimbulkan suatu
tindakan . tindakan ini bisa tersembunyi dan bisa pula
terbuka. Tindakan tersembunyi berupa pembentukan
pendapat atau sikap, sedangkan tindakan yang terbuka berupa
tindakan nyata sehubungan dengan persepsi tersebut. Satu
gejala yang telah menarik perhatian sehubungan dengan
tindakan tersembunyi ialah ”pembentukan kesan”(Sobur,
2003:463.

Persepsi sering dimaknakan dengan pendapat, sikap,


penilaian, perasaan dan lainlain. Yang pasti tindakan persepsi,
penilaian, perasaan, bahkan sikap selalu berhadapan dengan
suatu objek atau peristiwa tertentu. Berhubung persepsi
melibatkan aktivitas manusia terhadap objek tertentu, maka
persepsi selalu menggambarkan pengalaman manusia tentang
objek, peristiwa, atau hubunganhubungan yang diperoleh
dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan tentang
objek terebut.

Persepsi manusia sebenarnya terbagi dua yaitu persepsi


terhadap objek (lingkungan fisik) dan persepsi terhadap manusia
(lingkungan sosial). Lebih sulit dan kompleks, karena manusia
bersifat dinamis.

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 95


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
Persepsi terhadap lingkungan fisik sangat berbeda dengan
persepsi terhadap lingkungan sosial, perbedaan tersebut
mencakup hal-hal berikut :

a. Persepsi terhadap objek melalui lambang-lambang fisik,


sedangkan persepsi terhadap orang melalui lambang-
lambang verbal maupun non verbal. Orang lebih aktif
daripada kebanyakan objek dan lebih sulit diramalkan.
b. Persepsi terhadap objek menanggapi sifat-sifat luar,
sedangkan persepsi terhadap orang menanggapi sifat-sifat
luar dan dalam (perasaan, motif, harapan, dan sebagainya).
c. Objek tidak bereaksi, sedangkan manusia bereaksi. Dengan
kata lain objek bersifat statis, sedangkan manusia bersifat
dinamis. Oleh karena itu persepsi terhadap manusia dapat
berubah dari waktu ke waktu, lebih cepat daripada persepsi
terhadap objek.

Persepsi juga ditentukan oleh faktor fungsional dan


struktural. Beberapa faktor fungsional atau faktor yang bersifat
personal antara lain kebutuhan individu, pengalaman, usia, masa
lalu, kepribadian, jenis kelamin, dan lain-lain yang bersifat
subjektif. Faktor struktural atau faktor dari luar individu antara
lain lingkungan keluarga, hukum-hukum yang berlaku, dan
nilai-nilai dalam masyarakat. Jadi, faktor-faktor yang
mempengaruhi perepsi terdiri dari faktor personal dan struktural.
Faktor-faktor personal antara lain pengalaman, proses belajar,
kebutuhan, motif dan pengetahuan terhadap objek psikologis.
Faktorfaktor struktural meliputi lingkungan keadaan sosial,

96 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

hukum yang berlaku, nilainilai dalam masyarakat (Rakhmat,


2005:58).

7.8 Proses Persepsi


Salah satu pandangan yang dianut secara luas menyatakan
bahwa psikologi sebagai telaah ilmiah berhubungan dengan
unsur dan proses yang merupakan perantara rangsangan di luar
organisme dengan tanggapan fisik organisme yang dapat
diamati terhadap rangsangan. Menurut rumus ini, yang dikenal
dengan teori rangsangan-tanggapan (stimulus-responden/S-R),
persepsi merupakan bagian dari keseluruhan proses yang
mengahasilkan tanggapan setelah rangsangan diterapkan kepada
manusia. Subproses psikologis lainnya adalah pengenalan,
penalaran, perasaan, tanggapan. Seperti dinyatakan dalam bagan
berikut, persepsi dan kognisi diperlukan dalam semua kegiatan
psikologis. Bahkan diperlukan bagi orang yang paling sedikit
terpengaruh atau sadar akan adanya rangsangan menerima dan
dengan suatu cara menahan dampak dari rangsangan.

Rasa dan nalar merupakan bagian yang perlu dari setiap


situasi rangsangatanggapan, sekalipun kebanyakan tanggapan
indivdu yang sadar dan bebas terhadap satu rangsangan atau
terhadap satu bidang rangsangan sampai tingkat tertentu
dianggap dipengaruhi oleh akal atau emosi, atau kedua-duanya.

Secara singkat persepsi dapat didefenisikan sebagai cara


manusia menangkap rangsangan. Kognisi adalah cara manusia
memberi arti terhadap rangsangan. Penalaranadalah proses
sewaktu rangsangan dihubungkan dengan rangsangan lainnya

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 97


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
pada tingkat pembentukan psikologi. Perasaan adalah konotasi
emosional yang dihasilkan oleh rangsangan baik sendiri atau
bersama-sama dengan rangsangan lain pada tingkat kognitif atau
konseptual.
Dari segi psikologi dikatakan bahwa tingkah laku seseorang
merupakan fungsi ari cara di amemandang. Oleh sebab itu untuk
mengubah tingkah laku seseorang harus dimulai dengan
mengubah persepsinya. Dalam persepsi terdapat tiga komponen
utama berikut (Sobur, 2003:446) :

- Seleksi, adalah proses penyaringan oleh indra terhadap


rangsangan dari luar, intensitas dan jenisnya dapat banyak
atau sedikit.
- Interpretasi, yaitu proses mengorganisikan informasi
sehingga mempunyai arti bagi seseorang. Interpretasi
dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti pengalaman masa
lalu, sistem nilai yang dianut, motivasi kepribadian, dan
kecerdasan. Interpretasi juga bergantung pada kemampuan
seseorang untuk mengadakan pengkategorian informasi yang
diterimanya, yaitu proses mereduksi informasi yang
kompleks menjadi sederhana.
- Interpretasi dan persepsi kemudian diterjemahkan dalam
bentuk tingkah laku sebagai reaksi

98 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

7.9 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi dan


Metode Yang Digunakan Dalam Persepsi
A. Faktor-faktor yang memperngaruhi persepsi
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pada dasarnya
dibagi menjadi 2 yaitu Faktor Internal dan Faktor Eksternal,
maka penjelesannya sebagaii berikut ini :

1) Faktor Internal yang mempengaruhi persepsi, yaitu faktor-


faktor yang terdapat dalam diri individu, yang mencakup
beberapa hal antara lain :
 Fisiologis. Informasi masuk melalui alat indera,
selanjutnya informasi yang diperoleh ini akan
mempengaruhi dan melengkapi usaha untuk
memberikan arti terhadap lingkungan sekitarnya.
Kapasitas indera untuk mempersepsi pada tiap orang
berbeda-beda sehingga interpretasi terhadap
lingkungan juga dapat berbeda.
 Perhatian. Individu memerlukan sejumlah energi yang
dikeluarkan untuk memperhatikan atau memfokuskan
pada bentuk fisik dan fasilitas mental yang ada pada
suatu obyek. Energi tiap orang berbeda-beda sehingga
perhatian seseorang terhadap obyek juga berbeda dan
hal ini akan mempengaruhi persepsi terhadap suatu
obyek.
 Minat. Persepsi terhadap suatu obyek bervariasi
tergantung pada seberapa banyak energi atau
perceptual vigilance yang digerakkan untuk
mempersepsi. Perceptual vigilance merupakan

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 99


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
kecenderungan seseorang untuk memperhatikan tipe
tertentu dari stimulus atau dapat dikatakan sebagai
minat.
 Kebutuhan yang searah. Faktor ini dapat dilihat dari
bagaimana kuatnya seseorang individu mencari obyek-
obyek atau pesan yang dapat memberikan jawaban
sesuai dengan dirinya.
 Pengalaman dan ingatan. Pengalaman dapat dikatakan
tergantung pada ingatan dalam arti sejauh mana
seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian lampau
untuk mengetahui suatu rangsang dalam pengertian
luas.
 Suasana hati. Keadaan emosi mempengaruhi perilaku
seseorang, mood ini menunjukkan bagaimana perasaan
seseorang pada waktu yang dapat mempengaruhi
bagaimana seseorang dalam menerima, bereaksi dan
mengingat.
2) Faktor Eksternal yang mempengaruhi persepsi, merupakan
karakteristik dari linkungan dan obyek-obyek yang terlibat
didalamnya. Elemen-elemen tersebut dapat mengubah
sudut pandang seseorang terhadap dunia sekitarnya dan
mempengaruhi bagaimana seseoarang merasakannya atau
menerimanya. Sementara itu faktor-faktor eksternal yang
mempengaruhi persepsi adalah :
 Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus.
Faktor ini menyatakan bahwa semakin besrnya
hubungan suatu obyek, maka semakin mudah untuk
dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi persepsi

100 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

individu dan dengan melihat bentuk ukuran suatu


obyek individu akan mudah untuk perhatian pada
gilirannya membentuk persepsi.
 Warna dari obyek-obyek. Obyek-obyek yang
mempunyai cahaya lebih banyak, akan lebih mudah
dipahami (to be perceived) dibandingkan dengan yang
sedikit.
 Keunikan dan kekontrasan stimulus. Stimulus luar
yang penampilannya dengan latarbelakang dan
sekelilingnya yang sama sekali di luar sangkaan
individu yang lain akan banyak menarik perhatian.
 Intensitas dan kekuatan dari stimulus. Stimulus dari
luar akan memberi makna lebih bila lebih sering
diperhatikan dibandingkan dengan yang hanya sekali
dilihat. Kekuatan dari stimulus merupakan daya dari
suatu obyek yang bisa mempengaruhi persepsi.
 Motion atau gerakan. Individu akan banyak
memberikan perhatian terhadap obyek yang
memberikan gerakan dalam jangkauan pandangan
dibandingkan obyek yang diam.
B. Metode yang digunakan dalam persepsi
Metode yang digunakannya adalah sebagai berikut :

1) Diskusi dan Latihan mengemukakan pendapat sendiri, serta


ikut memberikan sumbangan pikiran dalam satu masalah
bersama yang terkandung banyak alternatif jawaban.

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 101


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
2) Metode Tanya jawab Metode tanya jawab ialah cara
penyampaian pelajaran dengan jalan pengajar mengajukan
pertanyaan dan mahasiswa memberikan jawaban.

102 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

DAFTAR PUSTAKA

Agus. (1997). Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: Professional


Books
Asch, S. E. "Forming Impressions of Personality," Journal of
Abnormal and Social Psychology, Juli 1946, hal. 258-290.
Bjorklund, D.V (2000) Children's Thinking: Developmental
Function and individual Differences. 3rd Ed. Belmont, CA :
Wadsworth, hal. 2-13
Cangara, Hafied. 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi Edisi
Revisi, Jakarta
Devito, Joseph A. (1996). Human Communication. Alih bahasa
oleh Maulana,. Maulana, Heri D.J. 2007. Promosi Kesehatan.
Jakarta : Buku Kedokteran EGC. Rumanti, Maria Assumpta.
2005. Dasar-Dasar Public Relations. Jakarta : Grasindo.
Devito A Josep. 1997. Komunikasi antar manusia : Kuliah
Dasar. hunter College of the City University of New York
Devito A Josep, 1998. Essentials of Human Comunication,
hunter College of the City University of New York.
Dinamika Komunikasi. Bandung; PT. Remaja Rosdakary
Cangara, Hafied. 2007.
Effendy, M.A. Prof. Drs. Onong Uchjana. 2008.
Essentials of Human Comunication, hunter College of the City
University of New York

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 103


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
Fechner, Gustav Theodor. 1860. Elemente der Psychophysik.
Leipzig.
Franklin Lakes. Effendy., Onong Uchjana. 2000. Ilmu, Teori
dan Filsafat
Graeff A. Judith , 1996. Komunikasi untuk Kesehatan dan
Perubahan perilaku, Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
Griffin, Michael A. 2015. Public Speaking Basics. University
Press of America:USA.
Helmi, A. F. Dan Ramdhani, N. 1992. Konsep Diri dan
Kemampuan Bergaul. Laporan Penelitian. Yogyakarta :
Fakultas Psikologi UGM
Higgins, J.M. 1982. Human Relations. Concepts and Skills. New
York : Random House, Inc.
Johnson, D.W. 1993 Reaching Out : Interpersonal Effeciveness
and Selfactualization. Boston : Allyn and Bacon
Joseph Devito A., 2004, The Interpersonal Communication
Book (10th, Ed, Person, New York)
Jufri. M.Si, Drs. Muhammad. 2012. Komunikasi Kesehatan.
Palu (Modul Pembelajaran Jurusan Ilmu Komunikasi)
Jurnal Iqra, Pemanfaatan Media Komunikasi Massa seperti
televise, radio dan surat kabar sebagai sumber informasi,
Volume 02 Nomor 01 2008.73 Diakses dari
http://oaji.net/articles/2015/1937-1429525135.pdf

104 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

Kelley, H. "Attribution in Social Interaction," Attribution,


Morristown, NJ: General Learning Press, 1972, hal. 7-10
Koentjoro. 1989. Konsep Pengenalan Diri dalam AMT.
Makalah. Dalam Modul Pelatihan AMT. Jurusan Psikologi
Sosial UGM, dalam rangka Lustrum V Fak. Psikologi UGM,
Yogyakarta
Komunikasi. Bandung : PT Citra Aditya Bakti
Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. PT.
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Mulyana, Dedy. 2008. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar.
Remaja Rosdakarya:Bandung.
Murphy, K. R. "Is Halo a Property of a Rater, the Ratees, or the
Specific Behaviors Observed?" Journal of Applied Psychology,
Juni 1992, hal. 494-500.
Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta; Raja Grafindo Persada
Devito A Josep, (1997). Komunikasi antar manusia : Kuliah
Dasar, hunter College of the City University of New York
Devito A Josep, (1998).
Rakhmat, J. (2005). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya Ubaedy, AN. 2008. Berkarier di Era Global.
Jakarta : Elex Media Komputindo West, Richard dan Lynn H.
Turner. 2008. Pengantar Teori Komunikasi. Jakarta : Salemba
Humanika

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 105


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
Schacter, Daniel (2011). Psychology. Worth Publishers.
Gregory, Richard. "Perception" in Gregory, Zangwill (1987) pp.
598–601.
Supratman, Lucy Pujasari dan Adi Bayu Mahadian. 2016.
Psikologi Komunikasi. Edisi pertama. Deepublish: Yogyakarta.
Sobur, Alex. 2003. Psikologi umum. Pustaka Setia, Bandung.
Sunarwinadi, Ilya. 1993. Komunikasi Antar Budaya.UI
Pers,Jakarta
Thomas, Nikodemus. 2014. Keterampilan Mendengarkan
Secara Aktif Dalam Komunikasi Interpersonal. Character
Building Development Center, BINUS University : Jakarta
Wahyu, Ardian S. 2013. Mengembangkan Kemampuan
Komunikasi Publik: The Art of Public Speaking. Diakses
melalui laman http://www.slideshare.net/ardiansetiawan/public-
speakingmengembangkan-kemampuan-komunikasi-
publik?qid=0f27cb5c-b79f4b4f-afb6-
6e2b262e05e3&v=&b=&from_search=1 [disitasi pada tanggal
31 Juli 2016 pukul 13.42]
West, Richard dan Turner, Lynn H. 2008. Pengantar Teori
Komunikasi: Analisis dan Aplikasi. Edisi ketiga. Salemba
Humanika: Jakarta

106 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

TENTANG PENULIS

Asni Hasanuddin merupakan anak


pertama dari pasangan H. Hasanuddin
Naba dengan Hj. Hasniati Sahid, Ia
memiliki tiga anak yang senantiasa
menjadi spirit baginya, mereka adalah
Aulia Imtiaz Putri Mentari, Oruzgan
Mourad Karzani, dan Azura Aziz. Asni
Hasanuddin ini merupakan seorang
pendidik, penulis dan gemar membaca
Puisi yang Ia tuangkan pada link youtubenya yaitu sebagai
berikut (http://www.youtube.com/c/HijabMerah), Asni
Hasanuddin telah mengabdi selama Empat belas Tahun di
Universitas Indonesia Timur sebagai dosen tetap yayasan, dan
juga pernah menjabat sebagai Ketua Jurusan Epidemiologi dan
Biostatistik di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tamalatea
Makassar, Dosen di Akademi Gizi Ammanagappa Makassar,
selain itu Ia juga aktif dalam program pemberdayaan masyarakat
sebagai Fasilitator Desa Siaga Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan proyek DHS2 Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia Tahun 2008-2011, serta asisten konsultan Nederland
Leprosy Relief (NLR) pada program Penanggulangan Penyakit
Kusta dan Tuberculosis di Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2003, Buku pertamanya adalah Tanya Jawab
Epidemiologi, Aplikasi Penelitian Epidemiologi, Siklus Gizi
Kehidupan dan sebuah buku puisi berjudul Dermaga Cinta Biru,

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 107


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022
Ia pun aktif dalam menulis artikel yang dipublikasikan dalam
jurnal nasional (SINTA) maupun internasional Scopus (Q2).

Selama mengenyam pendidikan Asni Hasanuddin selalu


mewakili sekolah dalam kompetisi cerdas cermat tingkat SD,
SMP dan SMA, Ia menamatkan pendidikan SMA nya di SMA
Negeri 1 Ujung Pandang (Makassar), kemudian mengambil
pendidikan Asisten Paramedis, S1 Kesehatan Masyarakat
jurusan Epidemiologi dan Biostatistik di STIK Tamalatea
Makassar, dan mengambil pasca sarjana di Universitas Gadjah
Mada Yogyakarta program studi Epidemiologi Lapangan
Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat Keperawatan yang
dibiayai Ford Foundation IIEF Beasiswa Budaya dan
Masyarakat Indonesia 2004. Saat ini Ia sedang proses
penyelesaian Doktoral di Universitas Negeri Makassar jurusan
Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup dan
memperoleh beasiswa studi PhD di Prince Of Songkla
University Hat Yai Bangkok bidang Epidemiologi.

108 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


BUKU AJAR MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2022

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 111

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai