Anda di halaman 1dari 8

Abstrak 

Luminisensi adalah suatu peristiwa ketika suatu bahan dapat menyerap


cahaya dan dapat mengemisikan kembali cahaya tersebut. Terdapat dua macam
 jenis luminisensi diantaranya fluroesensi dan juga Phosporesensi. Fluorosensi
merupakan proses dimana akan terjadi emisi langsung setelah proses absorbansi
dari bahan, sedangan untuk phosporesensi cahaya yang do absorbsi akan disimpan
terlebih dahulu. Baru beberpa waktu setelah itu di emisikan. Bahan uang dapat
dujian berupa bahan organik, anorganik. Dan juga bahan hybrid. Bahan organic
 bahan yang penyusunnya terdapat monomer karbon !", hydrogen #" dan
oksigen $", sedangan bahan nonorganic merupakan bahan yang penyusunnya
tidak
tidak terdapat
terdapat unsur
unsur karbon
karbon,, hiroge
hirogen
n ataupun
ataupun oksige
oksigen.
n. !ontoh
!ontoh bahan
bahan organ
organic
ic
disini adalah nilre red. Pada percobaan spektroskopi fluoresensi kita dapat melihat
apakah bahan tersebut fluoresens atau tidak, suatu bahan dikatakan fluoresens
apabila dia dapat mengemisikan kembali cahaya yang diserapnya. $leh karena itu
akan dapat terjadi emisi panjang gelombang cahaya pengeksitasinya harus lebih
kecil dari panjang gelombang absorbansi bahan, agar didapat energy pengeksitasi
sesuai dengan energy gap. !ontoh bahan fluoresens adalah nile red dan comarin %,
sedangkan yang bukan contohnya adalah bahan pewarna makanan hijau.
 Abstract 

 Luminisense happens when a material can absorb light and can re-
emit the light. There are two types of luminisensi, Fluorescence and also
 Phosporesensi. Fluorescence is the process by which emissions will occur 
immediately after the absorbance of the material, whereas phosporesensi light 
absorption will be saved first, and will be emitted later. Materials tested can be
organic, inorganic. And also the hybrid material. rganic material contained 
monomer constituent materials of carbon !"#, hydrogen !$# and o%ygen !#,
whereas nonorganic materials are materials that are not constituent elements of 
carbon, o%ygen or hydrogen. &%amples of organic material here is 'ile red. (n
 fluorescence spectroscopy e%periments we can see if the material is fluorescent or 
not, the material is fluorescence when the sample able to emit the absorbed light.
Therefore emission occur when emission wavelength of light source smaller than
the wavelength of the absorbance of the material, in order to obtain e%citation
energy corresponding to the energy gap. An e%ample materials are 'ile red 
 fluorescence and "omarin ), while the e%ample is not a matter of green food 
coloring.
BAB 1
PENDAHULUAN

I.I LATAR BELAKANG


&pektroskopi adalah ilmu yang mempelajari materi dan atributnya
 berdasarkan cahaya, suara atau pratikel yang dipancarkan, diserap atau
dipantulkan oleh materi tersebut. &pektroskopi juga dapat didefinisikan
sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara cahaya dan materi. Dalam
catatan sejarah, spektroskopi mengacu kepada cabang dimana 'cahaya
tampak( digunakan dalam teori)teori struktur materi serta analisa kualitatif 
dan kuantitatif. Dalam masa modern, definisi spektroskopi berkembang
seiring teknik)teknik baru yang dikembangkan untuk memanfaatkan tidak 
hanya cahaya tamoak, tetapi juga bentuk lain dari radiasi elektromagnetik 
dan non)elektromagnetik seperti gelombang mikro, gelombang radio,
elektron, fonon, gelombang suara, sinar *, dan lain sebagainya.
&pektroskopi umunya digunakan dalam kimia fisik dan kimia
analisis untuk mengidentifikasikan suatu substansi melalui spektrum yang
dipancarkan atau yang diserap. +lat untuk merekam spektrum disebut
spectrometer. &pektroskopi juga digunakan secara intensif dalam
astronomi dan penginderaan jarak jauh. ebanyakan teleskop)teleskop
 besar mempunyai spektrograf yang digunakan untuk mengukur komposisi
kimia dan atribut fisik lainnya dari suatu objek astronomi atau untuk 
mengukur komposisi kimia dan atribut fisik lainnya dari suatu objek 
astronomi atau untuk mengukur kecepatan objek astronomi atau untuk 
mengukur kcepatan objek astronomi berdasarkan pergeran Doppler garis)
garis spectral. &alah satu jenis spektroskopi adalah spektroskopi
fluoresensi.
&pektroskopi fluoresensi merupakan suatu metode yang didasarkan
 pada penyerapan energi oleh suatu materi sama seperti spektroskopi
lainnya. Bedanya terletak pada energi yang dibebaskannya setelah terjadi
 peristiwa eksitasi. Dengan spektroskopi fluoresensi, energi yang
dipancarkan lebih kecil dari energi untuk eksitasi, karena sebagian energi
yang digunakan misalnya untuk getaran -ibrasi". +kibat panjang
gelombang untuk eksitasi berbeda dengan panjang gelombang untuk 
 pancaran emisi" dan perubahan panjang gelombang.

I.2 TUJUAN MAKALAH


Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian dari
spektroskopi fluresensi, alat yang digunakan, prinsip penggunaannya, dan
manfaat penerapan" dalam mengidentifikasi berbagai jenis sampel.

I.3 RUMUSAN MASALAH


a. Pengertian dari spektroskopi fluoresensi
 b. +lat yang digunakan spektroskopi fluoresensi
c. Prinsip spektroskopi fluoresensi
d. anfaat penerapan" dalam mengidentifikasi berbagai jenis sampel
dari spektroskopi fluoresensi

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
//.% &pektroskopi Luminesensi

Penyerapan energi oleh molekul memungkinkan terjadinya 0ksitasi, Fluoresensi,


dan Fosforesensi. Banyak senyawa kimia memiliki sifat luminensi dapat
dieksitasikan oleh cahaya dan memancarkan kembali sinar dengan panjang
gelombang sama atau berbeda dengan semula". +da dua peristiwa luminensi yaitu
Fluorosensi dan Fosforesensi

//.1 &pektroskopi Fosforesensi

&pektroskopi fosforesensi merupakan salah satu metode dari fenomena


luminesensi, dimana cahaya dipancarkan setelah terjadinya penyerapan energi dari
radiasi gelombang pendek, pemancaran cahaya masih diteruskan beberapa saat
walaupun radiasi gelombang pendek sudah berhenti menyinarinya. /stilah ini
disebut juga dengan after glow.

//.2 &pektroskopi Flouresensi

&pektroskopi fluoresensi merupakan suatu prosedur yang menggunakan


 pengukuran intensitas cahaya fluoresensi yang dipancarkan oleh 3at uji
dibandingkan dengan yang dipancarkan oleh suatu baku tertentu. Pada umumnya
cahaya yang diemisikan oleh larutan berfluoresensi mempunyai intensitas
maksimum pada panjang gelombang yang biasanya 14 nm hingga 24 nm lebih
 panjang dari panjang gelombang radiasi eksitasi gelombang pita penyerapan
sinar yang membangkitkannya". 0misi cahaya terjadi karena proses absorbsi
cahaya oleh atom yang mengakibatkan keadaan atom tereksitasi. eadaan
atom yang tereksitasi akan kembali keadaan semula dengan melepaskan energi
yang berupa cahaya deeksitasi". Fluoresensi spektroskopi menggunakan foton
energi yang lebih tinggi untuk merangsang sampel, yang kemudian akan
memancarkan foton energi yang lebih rendah.

+. /nstrumentasi
5ambar %. &pektroskopi Flouresensi

%. &umber energi eksitasi


Lampu merkuri relatif stabil dan memancarkan energi terutama
 pada panjang gelombang diskret. Lampu tungsten memberikan energi
kontinyu di daerah tampak. Lampu pancar *enon bertekanan tinggi
seringkali digunakan pada spektrofluorometer karena alat tersebut
merupakan sebuah sumber dengan intensitas tinggi yang menghasilkan
energi kontinyu dengan intensitas tinggi dari ultra-iolet sampai
inframerah.
1. u-et untuk sample
&el spesimen yang digunakan dalam pengukuran fluoresensi dapat
 berupa tabung bulat atau sel empat persegi panjang ku-et", sama seperti
yang digunakan pada spektrofotometri resapan, terkecuali keempat sisi
-ertikalnya dipoles. Bila panjang gelombang untuk eksitasi di atas 214nm
dapat digunakan ku-et dari gelas, akan tetapi untuk eksitasi pada panjang
gelombang yang lebih pendek digunakan ku-et dari silika. u-et tidak 
 boleh berfluoresensi dan tidak boleh tergores karena dapat
menghamburkan.
2. Detektor
Pada umumnya, detektor ditempatkan di atas sebuah poros yang membuat
sudut 64o dengan berkas eksitasi. 5eometri sudut siku ini memungkinkan
radiasi eksitasi menembus spesimen uji tanpa mengkontaminasi sinyal
luaran yang diterima oleh detektor fluoresensi. +kan tetapi tidak dapat
dihindarkan detektor menerima sejumlah radiasi eksitasi sebagai akibat
sifat menghamburkan yang ada pada larutan itu sendiri atau jika adanya
debu atau padatan lainnya. 7ntuk menghindari hamburan ini maka
digunakan instrument yang bernama filter.

B. Fluorimetri
MAKALAH SPEKTROSKOPI LUMINISENSI

akalah ini Disusun untuk emenuhi

7jian Tengah &emester ata uliah &pektroskopi olekul

Dis(s(& O"$* 0
KELOMPOK 2
Mira&%a Saitri 131122
A&''ia Er%i$&,- 1311224
5i&&a Prasita P 13112

DEPARTEMEN )ISIKA
)AKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNI6ERSITAS PADJADJARAN
21

Anda mungkin juga menyukai