1 PENDAHULUAN
Nama Cekungan
Lokasi cekungan
2 STRUKTURAL
Gambar garis-garis patahan cekungan
3 STRATIGRAFI
3.1 Gambar Kolom Stratigrafi regional
4 PETROLEUM SYSTEM
4.3 Reservoir
4.4 Trap
4.5 Seal
5.1 Eksplorasi
5.2 Produksi
DAFTAR PUSTAKA
Item Penilaian
Tuliskan arah patahan sesuai arah mata angin (N-S, E-W, NW-SW, dll)
Tuliskan jenis patahan; normal, naik, geser, wrench fault, dan lain-lain
Tuliskan mengenai tingkat kematangan batuan induk; TOC, VR, dan lain-lain
Tuliskan jenis carrier bed (penyalur HC dari batuan induk ke tempat akumulasi migas)
Tuliskan nama-nama blok (Wilayah Kerja) migas yang ada di cekungan tersebut
Tuliskan sejarah eksplorasi migas di cekungan tersebut; nama-nama operator atau
perusahaan migas yan pernah melakukan kegiatan eksplorasi di cekungan tersebut, nama-
nama sumur eksplorasi yang pernah dibor, dan lain-lain
Tuliskan nama nama lapangan yang sudah atau sedang memproduksikan minyak dan atau
gas
Tuliskan metode artificial lift dilapangan tersebut, dan tuliskan sebab digunakan artificial lift
tersebut
TOTAL NILAI
JAWABAN Nomor Penilaian
tuliskan sumber referensinya (nama belakang, tahun),
contoh di awal / tengah kalimat: Koesoemadinata (1980), .....
contoh awal / tengah kalimat: ..... (Koesoemadinata, 1980).
Bintuni 1
Papua Barat 2
Soro Manok
ng wari
AYAMA KEMUMBL
SALAWATI RU OCK
PLATE (BASEME
BASIN AU NT)
K E PA LA B U R
UNG
SEK
AK
2 RID
O GE
BERAUB BintuniB 4
ASIN ay
BINTUNI
Fakf BASIN
ak
BOMBE
LENGG
RAI
URU
PENINS
FOLDB
N ULA
ELT
4
O 0 6
20 K 0
m
menurut Phleger (1951), menunjukkan bahwa bathimetri Satuan ini diendapkan pada
11
neritik tengah dengan kedalaman 30 meter – 100 meter.
Tipe I
Kerogen tipe ini dikarakterisasikan dengan rasio H/C
(hydrocarbon/carbon) yang tinggi >1.5 dan rasio O/C
(oxygen/carbon) rendah <0.1
Tipe II
Kerogen tipe ini dikarakterisasikan dengan rasio H/C relatif tinggi
(1.0 – 1.4) dan rasio O/C relatif rendah (0.09 – 1.5).
Tipe III
Kerogen tipe ini dikarakterisasikan dengan rasio H/C relatif rendah 12
(<01.0) rasio O/C relatif rendah (0.2 – 0.3).
Tipe IV
Ada juga tipe IV yang dikenal sebagai inertinite. Tipe ini biasanya
berasosiasi dengan batubara atau materi organik yang mengalami
proses oksidasi parah serta tidak mempunyai potensial untuk
menghasilkan minyak dan gas.
13
Batuan induk dapat dikatakan berada dalam tingkat matang apabila nilai Tmaks hasil
analisis > 435o C atau Indeks Produksi (PI) sebesar 0,1 (Waples, 1985).
Migrasi diyakini telah terjadi di sepanjang sisi barat laut Cekungan Bintuni yang
landai di sepanjang sumbu antiklinal regional dengan jarak lebih dari lima puluh
kilometer. Migrasi jarak jauh dibantu oleh sifat pasca-keretakan yang ditafsirkan
secara masif dan berkelanjutan. Reservoir batupasir delta Jurassic, yang memiliki
akses luas ke batuan sumber Jurassic post-rift yang interbedded dan urutan rift 14
yang mendasari batuan sumber Permian. Migrasi gas baru-baru ini dari Cekungan
Bintuni yang dalam mungkin telah memindahkan minyak apa pun yang bermigrasi
dari batuan sumber yang lebih dangkal ke dalam perangkap di sisi cekungan,
termasuk perangkap Roabiba yang berisi kondensat fraksional yang berasal dari
minyak.
19
20
Formasi Jass Cekungan Bintuni terutama terdiri dari serpih laut dan serpih karbonat
dengan banyak lapisan batupasir tipis 21
.
Dalam beberapa tahun terakhir, konsentrasi wilayah kegiatan hulu
minyak dan gas bumi (migas) bergeser ke kawasan timur Indonesia.
Kawasan ini ditengarai menyimpan cekungan-cekungan yang belum
terjamah dengan potensi endapan hidrokarbon yang cukup signifikan.
Sejumlah temuan cadangan migas dalam jumlah sangat besar berhasil
ditemukan pada kawasan tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir,
proses pencarian atau eksplorasi cadangan baru minyak dan gas bumi
(new oil and gas reserves) telah bergeser ke kawasan timur (eastern)
Indonesia. Pada dasarnya, hal ini disebabkan masih banyak cekungan
migas di kawasan tersebut yang masih belum dieksplorasi secara
maksimal. Beberapa faktor yang menjadi penyebabnya antara lain
adalah lokasi yang terpencil, infrastruktur atau sarana-prasarana yang 24
terbatas, tatanan sosial masyarakat yang unik, belum terlalu terbinanya
hubungan baik dengan pemerintah daerah (Pemda) setempat, dan
sebagainya. Namun, sebagai pengawas kegiatan di hulu migas, SKK
Migas selalu mendorong dan mendukung Kontraktor Kontrak Kerja
Sama (KKKS) yang menjalankan operasinya di kawasan timur Indonesia
25
26
Darman H., dan Hasan Sidi F., 2000, Garis Besar Geologi Indonesia, Diterbitkan
oleh IAGI-2000, hlm 169-180.
Perkins T.W., dan Livsey A.R., 1993, Geology of the Jurassic Gas Discovery in
Bintuni Bay, Irian Jaya Barat, Lanjutkan. Indonesia Bensin. Assoc.22 Ann. konv.
hal 793-830.
Samuel L., Lukman K., dan Suharno, 1990, Faktor Geologi Dominan yang
Mengontrol Potensi Minyak Bumi di Cekungan Salawati dan Bintuni, Irian Jaya, 27
Lanjutkan. PIT XIX IAGI, hal 41-51.
Chevallier B., dan Bordenave M.L., 1986, Kontribusi Geokimia Eksplorasi di
Cekungan Bintuni, Irian Jaya, Lanjutkan. Indonesia Bensin. Asosiasi 15th Ann.
konv. hal 439-460.
=
Bobot Penilaian
5
5
10
15
10
10
25
70
30
100
17010036 IQBAL NURHUDA Cekungan Jawa Barat Utara
17010047 AZIZURAHMAN Cekungan Jawa Timur Utara
18010048 FACHRY FRIZANA WIBAWA Cekungan Sumatera Tengah
18010049 RIYANTO Cekungan Kutai
19010041 JEJE DENAHWAN Cekungan Bintuni
19010042 M. FAHMI ASH-SHIDIQY Cekungan Natuna
19010043 MUHAMMAD FARIS MUFID Cekungan Jawa Barat Utara
19010044 MARIA SINKA ELIZABETH SITOMPUL Cekungan Jawa Timur Utara
19010045 TENGKU AQSA MADANI Cekungan Sumatera Tengah
19010046 BAGUS WIBAWANTO Cekungan Kutai
19010047 ILHAM ARIQ PRATAMA Cekungan Bintuni
19010048 IBNU SUBKHAN FAJAR Cekungan Natuna
19010051 DAFFA ABDUL QOBIDH Cekungan Jawa Barat Utara
19010052 MUHAMMAD ZAMIL ARRAFLI Cekungan Jawa Timur Utara
19010054 ALVIKAM PRATAMA DM Cekungan Sumatera Tengah
19010056 LIA NURMEILIANI Cekungan Kutai
19010057 URFAN RAIHAN Cekungan Bintuni
19010058 ANISA MEILANI ZEANE Cekungan Natuna
19010059 M. IRFAN KURNIAWAN Cekungan Jawa Barat Utara
19010060 TUSILAH Cekungan Jawa Timur Utara
19010062 DAVI LENTANG Cekungan Sumatera Tengah
19010064 SERIDARMIYAH Cekungan Kutai
19010065 ANDI VIRA DIRGANTARA Cekungan Bintuni
19010066 KARLOS DELELO NADEAK Cekungan Natuna
19010067 AKA ANDIKA Cekungan Jawa Barat Utara
19010068 PUTRI NURUL AFIAH Cekungan Jawa Timur Utara
19010070 DENI HAMDANI Cekungan Sumatera Tengah
19010071 YOKIE SURYO PRAYOGO Cekungan Kutai
19010072 MUHAMMAD AQIL AL-MUNAWAR Cekungan Bintuni
19010074 GINKA RAWAMBA HESTARIA SARAGIH MUNTHE Cekungan Natuna
19010075 ALDIAN PRIAMBODO Cekungan Jawa Barat Utara
19010076 NURFAISAL Cekungan Jawa Timur Utara
19010077 MOH GANANG ULIL ALBAB Cekungan Sumatera Tengah
19010078 MUHAMMAD ZAKIYYAN RAMDHANI Cekungan Kutai
19010120 WINDARU KUSUMA Cekungan Bintuni
19010121 FAHRURROSI Cekungan Natuna