Anda di halaman 1dari 17

MEKANIKA RESERVOIR

D. SUBYAR M, ST, M,IL


POROSITAS

 Pendahuluan
 Definisi porositas (pengertian, jenis, dan klasifikasi)
 Tujuan mengetahui porositas
 Perhitungan porositas
 Pengujian porositas
Unsur Penyusun Reservoir
3

Wadah : Batuan Reservoir

KOMPONEN
RESERVOIR Isi : Fluida Reservoir (Hidrokarbon)

Kondisi : P dan T

Jurusan Teknik Perminyakan - UPN[V]Yk


Cross Section Of A Petroleum System
(Foreland Basin Example)

Geographic Extent of Petroleum System


Extent of Play
Extent of Prospect/Field
O
O O
Stratigraphic
Extent of
Petroleum
Overburden Rock
System

Sedimentary
Essential
Elements Seal Rock
of Reservoir Rock
Petroleum
Pod of Active System Source Rock
Source Rock
Underburden Rock
Petroleum Reservoir (O)
Basement Rock
Fold-and-Thrust Belt Top Oil Window
(arrows indicate relative fault motion)
Top Gas Window

(modified from Magoon and Dow, 1994)


Seal

Fault
(impermeable) Oil/water
contact (OWC)

Migration route

Seal
Hydrocarbon Reservoir
accumulation rock
in the
reservoir rock

Top of maturity

Source rock
POROSITAS

POROSITAS ADALAH VOLUME PORI BATUAN


DIBAGI DENGAN VOLUME KESELURUHAN
BATUAN, ATAU DAPAT DITULISKAN DENGAN :

Vpori
 , fraksi
Vkeseluruhan
Porositas batuan reservoir dapat diklasifikasikan
menjadi dua :

 Porositas
absolute, yang merupakan persen
volume pori-pori total terhadap volume batuan
total.

volumeporitotal
 x100%
volumebatuantotal
 Porositas efektif, yang merupakan persen volume
pori-pori yang saling berhubungan terhadap
volume batuan total.

volumeporiyangberhubungan
 x100%
volumebatuantotal
Selain itu, menurut terjadinya, porositas dapat
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :

a. Porositas primer, merupakan porositas yang


terbentuk pada waktu batuan sediment diendapkan.

b. Porositas sekunder, merupakan porositas batuan


yang terbentuk sesudah batuan sediment
terendapkan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi porositas :

 Bentuk partikel
 Susunan pengepakan partikel
 Distribusi ukuran partikel
 Sementasi
 Rekahan dan gerowongan
SAMPEL BATUAN (CORE)

Sebelum batuan yang akan diukur sifat


fisiknya seperti porositas, permeabilitas
dan saturasi batuan. Core yang telah
dikirim ke laboratorium akan di analisa
sebelumnya dengan dilakukan spectra
gamma ray, lalu di scan dengan
menggunakan CT-Scan setelah itu core
dari lapangan dibor untuk menjadi
sample atau plugging, kemudian
dilakukan pencucian dan pengeringan
Alat CT-Scan, alat yang menggunakan
media X-Ray untuk menditeksi kondisi
batuan
Hasil plugging atau sample batuan yang sudah
dipotong untuk dianalisa
Pengukuran porositas di laboratorium berdasarkan
persamaan :

Vb  Vm Vp
 
Vb Vb

Keterangan :
Vb = bulk volume
Vm = volume matrix
Vp = volume pori
 Referensi :
 Ahmed, Tarek. 2001, “ Reservoir Engineering
Handbook”, Gulf Professional Publishing, USA
 LP. Dake. 1977. “Fundamental of Reservoir
Engineering”, Shell Learning and Development, USA
 BC. Crawt dan Hawkins. 1990. “Applied Petroleum
Reservoir Engineering”, Lousiana State University,
USA

Anda mungkin juga menyukai