F3
Make It Easier
Rute Situs
TRANSLATE
Rute Situs
Bahasa Indonesia
DRILLING
GEOTECHNICCAL INSTRUMENT
Bore Pile
Auger
PT. Belani Global Persada
Kontraktor Bored Pile dan
Preboring Murah dengan
a) Strength of Intact Rock
(Kekuatan batuan utuh)
Alat Berat, Alat Borpile
Data ini dapat diperoleh melalui uji kuat
tekan di laboratorium, dan juga Minicrane Gawang
melalui penyelidikan/pengamatan di lapangan.
Kekuatan batuan di
lapangan diperkirakan dengan penentuan “index strength”,
yaitu borpile.com
dengan menggunakan pisau lipat atau palu geologi pada batuan,
mengacu pada
standar ISRM (Tabel 3). Data ini dapat diperoleh dari inti
bor maupun dari
pemetaan permukaan.
Pada tambang batubara di Indonesia, kekuatan
batuan biasanya
berada pada rentang Extremely Weak Rock sampai Weak Rock dengan
index strength 0-25MPa.
OPEN
b) RQD (Rock Quality
Designation)
c) Spacing of Discontinuities
(Spasi joint)
Auger
Dari inti bor, spasi joint ditentukan dengan
cara menghitung banyaknya PT. Belani Global Persada
fracture dalam satu run pengeboran, yaitu dengan cara
panjang run
dibagi banyaknya fracture. Dari pemetaan permukaan, spasi joint
dapat
Kontraktor Bored Pile dan
juga ditentukan dengan cara dengan cara membagi panjang tali Preboring Murah dengan
sepanjang
pengamatan dibagi banyaknya fracture sepanjang tali Alat Berat, Alat Borpile
tersebut. Minicrane Gawang
d) Condition of
Discontinuities (Kondisi joint)
borpile.com
Kondisi joint yang diamati adalah
kememenerusan joint
(persistence/length), lebar rekahan (separation), kekasaran
bidang
(roughness), kekerasan dan lebar material isian (gouge/infilling
material), dan kondisi pelapukan bidang (weathering). Jika terdapat
lebih dari
satu set joint, rating RMR dihitung berdasarkan kondisi joint
dengan
jarak antar joint yang paling dominan (Goodman, 1989). Namun
untuk keperluan
karakterisasi tetap harus mempertimbangkan kondisi
OPEN
Jln Gambiran Km 1 sine BUKA 08.00–16.00
set joint yang lain untuk
memeriksa set joint mana yang menimbulkan
resiko paling tinggi atau total
rating paling rendah.
https://facefairfuture.blogspot.com/2015/12/deskripsi-pemboran-inti-geoteknik.html?m=1 2/6
8/17/22, 12:43 PM DESKRIPSI PEMBORAN INTI GEOTEKNIK BATUAN STANDART ISRM ~ F3
e) Groundwater Condition
(Kondisi air tanah)
penerang.
d) Alat Pengaman Diri : helm,
kacamata, sarung tangan, safety shoes,
ear-plug, dan rompi lapangan.
2. Isi informasi awal pada
lembar deskripsi (Tabel 1) seperti : nama
perusahaan, kode lubang bor, nomor
sheet, metode pengeboran, nama
proyek, nama lokasi pengeboran, koordinat UTM,
inclination, azimut,
total kedalaman, mesin bor yang digunakan, tanggal mulai
pengeboran,
dan nama logger/ wellsite/ engineer/ geologist/ geotechnician.
3. Koordinasikan semua
rangkaian kegiatan pengeboran geoteknik pada
seluruh crew pengeboran. Arahkan
driller untuk mendapatkan core
yang mulus dan recovery tinggi. Lakukan
safety-talk setiap dimulai
proses pengeboran untuk mengidentifikasi apakah
status kondisi
tempat kerja dalam kondisi aman atau tidak.
4. Ukur kedalaman muka air
tanah dengan water level indicator, kemudian
catat hasil pengukuran di lembar
deskripsi kolom “Water Level”. Lewati
langkah ini di hari pertama pengeboran.
Data ini tidak diambil jika
pengeboran dilakukan 24 jam atau jarak waktu antar
shift terlalu
berdekatan.
5. Persilahkan crew untuk
memulai proses pengeboran.
6. Setelah core barel
diangkat, keluarkan splitter berisi core dari core-barrel
dan letakkan di atas
core table (meja deskripsi). Pastikan meja
deskripsi berada di tempat teduh
dengan pencahayaan yang memadai.
7. Buka splitter bagian atas.
Jika core dalam keadaan kotor/tertutup lumpur,
basuh core dengan air. Keruk
lumpur menggunakan sendok dempul.
8. Bentangkan alat ukur
(metaran) sepanjang core. Letakkan papan core-
info di sebelah core. Papan
core-info telah ditulisi informasi nomor run,
kedalaman top dan bottom.
9. Potret batuan inti.
Pastikan tulisan pada papan core-info dan angka pada
meteran dapat
terbaca dengan jelas.
10. Mulailah melakukan
deskripsi batuan inti dengan prosedur pengisian
sebagai berikut :
a) Isilah bagian “DRILLING”
dengan rincian: kolom “Date” diisi dengan
tanggal dan jam dimulainya
pengeboran, kolom “From” dan “To” diisi
dengan batas atas dan batas bawah run
pengeboran, dan kolom
“Length” diisi dengan panjang run pengeboran,
b) Isilah bagian “RECOVERY”
dengan rincian : kolom “Core length” diisi
dengan panjang total core yang
diperoleh, dan kolom “Recovery” diisi
dengan hasil perhitungan Recovery =
(core/run) x 100%.
c) Isilah bagian “MATERIAL
DESCRIPTION” dengan rincian : kolom
“From” dan “To” diisi dengan batas litologi
(samakan dengan interval
run jika dalam satu run memiliki litologi yang sama),
dan kolom
“Lithology” diisi dengan informasi yang cukup menggambarkan kondisi
fisik tanah atau batuan, seperti batuan utama, batuan tambahan,
warna,
kekompakan, laminasi, hancuran, kekasaran, ukuran butir, dan
informasi lainnya.
d) Isilah bagian “STRENGTH”
dengan rincian : kolom “From” dan “To”
dengan batas kekuatan batuan (samakan
dengan interval run jika
dalam satu run memiliki kekuatan yang sama), dan kolom
“UCS” diisi
dengan kode/nilai kuat tekan batuan inti. Gunakan pisau lipat atau
palu
geologi untuk memperkirakan kekuatan batuan sesuai panduan pada
Tabel 2
bagian 1 dan Tabel 3.
e) Isilah bagian “RQD” dengan
rincian : kolom “Tot ≥ 10cm” diisi dengan
Jumlah total patahan batuan inti yang
memiliki panjang ≥10cm, dan
https://facefairfuture.blogspot.com/2015/12/deskripsi-pemboran-inti-geoteknik.html?m=1 4/6
8/17/22, 12:43 PM DESKRIPSI PEMBORAN INTI GEOTEKNIK BATUAN STANDART ISRM ~ F3
https://facefairfuture.blogspot.com/2015/12/deskripsi-pemboran-inti-geoteknik.html?m=1 5/6
8/17/22, 12:43 PM DESKRIPSI PEMBORAN INTI GEOTEKNIK BATUAN STANDART ISRM ~ F3
Share :
Facebook
Google+
Twitter
Related Posts :
Home
View web version
Copyright © 2014 F3 All Right Reserved Design by PBBlog And Published By Aku Templates Blogger Indonesian
- Powered by Blogger