Pengertian
Suatu metode yang mengasumsikan bahwa ada
dua jenis air yang berbeda yang mengisi lubang
pori suatu batuan (clavier 1977) yaitu
1. Air yang terkontasinasi/terikat oleh lempung yang
biasa di sebut air ikat (bound water) atau shale
water
2. Air yang tidak terkontaminasi oleh batuan yang
biasa disebut fres water
Bound water
Mineral shale yang berupa partikel2 yang sangat halus dan
mempunyai permukaan yang besar sehingga dapat
menyerap atau mengikat air
Air yang berasosiasi dengan lempung (shale), akan
memberikan perubahan/ganguan terhadap kemampuan
suatu fluida/batuan dalam menghantarkan listrik
Bound water perlu diperhitungkan dalam menghitung
porositas total reservoir karna pada bound water dapat
menutup lubang pori2 pada batuan
Metode dual water mengasumsikan bahwa bound water
secara langsung berkaitan dengan kandungan shale yang
ada di formasi (clavier et al 1984).
K dual water
Metode dual water dapat memperhitungkan dampak dari
kehadiran shale secara lebih spesifik baik jenis shale maupun
pendistribusiannya yang dapat dilihat dari nilai CEC (coefition
exchange cation) atau kemampuan suatu partikel2 shale
yang yang bermmuatan negatif untuk dapat menyerap ion
yang bersifat positife.
Nilai CEC hanya dapat diketahui dengan analisa laboratorium
karna melibatkan reaksi kimia yang perlu penelitian kusus.
Jenis shale dan pendistribusiannya dapat terlihat dari nilai CEC
pada Metode Dual Water tidak memperhitungkan volume
shale (Vcl) dan resistivity shale, sebagai gantinya Metode Dual
Water memperhitungkan keberadaan bound water yang
berkaitan dengan shale serta memperhitungkan porositas
efektif pada formasi/batuan di zona resevoar.
Suatu lapangan eksplorasi sangat perlu diketahui kondisi yang ada pada
reservoarnya guna mengetahui lebih spesifik jenis batuan penyusun maupun
kandungannya yang dapat kita ketahui dengan berbagai tahap analisis
Salah satunya adalah dengan menganalisis kejenuhan fluida pada reservoar karna
biasanya fluida yang ada di reservoar multi fasa (air dan hdrokarbon).
Suatu saturasi hidrokarbon dapat diketahui dengan menghitung terlebuh
dahulu saturasi airnya, contoh apa bila suatu reservoir terisi 20% air
maka sisanya 80% adalah hidrokarbon
Untuk menggunakan suatu metode terlebih dahulu kita harus
mengetahui formasinya
Dalam pengembangan lokasi eksplorasi diperlukan adanya data–data
yang dapat memberikan petunjuk bahwa formasi yang akan
dieksploitasi tersebut memiliki nilai porositas dan permeabilitas yang
cukup baik,
maka sangat diperlukan adanya suatu karakterisasi reservoar.
Dimana Karakterisasi reservoar merupakan suatu proses untuk
mendiskripsikan secara kualitatif atau kuantitatif. dengan menggunakan
data yang ada sehingga dengan adanya karakterisasi reservoar, maka
kita dapat mendapatkan model reservoar secara lengkap baik litologi,
porositas, maupun fluida di dalamnya.
Salah satu tahapan dalam melakukan karakterisasi reservoar adalah
water saturation atau kejenuhan air.
Data saturasi pada umumnya dilaporkan dalam satuan persen,
meskipun ada sebagian kecil yang masih dalam bentuk persamaan
(Crain, E. R.., 2012).
Saturasi water
Saturasi merupakan persentasi volume pori batuan (porositas) yang terisi
oleh suatu fluida.
Untu menentukan nilai dari saturasi perlu terlebih dahulu kita harus
menentukan pada formasi apa yang akan ditentukan nilai saturasinya
apaka berupa shaly sand formasi atau clean sand formation.
Pada formasi clean sand formation penentuan saturasi air lebih muda
karna tidak adanya shale yang dapat mengganggu perhitungan
saturasi
Pada shaly sand formation penentuan nilai saturasi sulit atau harus
menggunakan berbagai pertimbangan sehingga nanntinya akan
didapatkan dampak dari kehadiran shale maupun rongga yang
terbentuk dengan cara mecari volume shale shale, kemudian mencari
persebarannya serta memperhitungkan porositas efektif pada
reservoar.
Hasil saturasi air SW dapat diketahui dengan menggunakan parameter
log porositas dan log resistivitas
Untuk mencari SW
Jika nilai porositas efektif dapat diketahui dari croosplot log
neutron dan log densitas,
Jika hanya terdapat satu paramater porositas yang ada, maka
yang akan digunakan adalah parameter densitas dan
porositas efektif, dimana Vlam dapat diketahui dari indikator
lainnya (GR atau SP).
Untuk mencari nilai saturasi menggunakan persamaan
(Bateman, R. M., 1985).
Kelebihan
Persebaran shale sudah diperhitungkan dengan mengetahui
porositas efektif dari shale,Baik digunakan pada formasi shaly
sand
Kekurangan
pada metode ini jika laminasi shale yang terbentuk cukup
tebal, maka perhitungan akan menjadi kurang tepat
Shale
Shale (serpih) merupakan jenis batuan sedimen yang tersusun dari
mineral yang berukuran halus yang terlarut dan terendapkan memiliki
partikel2 yang dapat menyerap air.
Mineral – mineral yang pada shale