Anda di halaman 1dari 10

PENENTUAN SATURASI AIR

TUJUAN

Tujuan penentuan saturasi air dalam suatu formasi tidak lain adalah untuk mengetahui
seberapa banyak atau volume fluida tertentu pada suatu formasi. Karena dengan data
saturasi air, maka dapat diketahui banyaknya suatu fluida dalam suatu formasi. Dan
juga bertujuan untuk mengetahui batas lapisan formasi yang mengandung minyak atau
water oil contact yang kemudian dapat dijadikan panduan untuk melakukan perforasi
pada formasi-formasi tertentu
DEFINISI SATURASI

• Ruang pori–pori batuan reservoir mengandung fluida yang biasanya terdiri dari air,
minyak dan gas. Untuk mengetahui jumlah masing – masing fluida, maka perlu
diketahui saturasi masing – masing fluida tersebut. Saturasi adalah sebagai
perbandingan antara volume fluida tertentu (air, minyak dan gas) terhadap jumlah
volume pori – pori.
DASAR PENENTUAN SATURASI AIR ARCHIE
• Pada percobaan Archie menggunakan batugamping, nilai a (eksponen tortuosity)
dan m (eksponen sementasi) selalu konstan (a=1 dan m=2). Untuk, batupasir akan
berbeda pula nilai a dan m-nya. Pada umumnya a dan m yang digunakan adalah
sebagai berikut :
METODE-METODE PENENTUAN SATURASI AIR

• Automatic Compensated Method


• Simandoux Method
• Dispersed Clay Method
• Indonesia Equation Method
AUTOMATIC COMPENSATED METHOD

• Metode ini pada dasarnya menggunakan data sonic porosity dan Induction resistivity
langsung ke dalam rumus Archie. Efek dari porositas yang dihitung sonic log dijadikan
faktor kompensasi untuk mengoreksi perhitungan saturasi (Dewan, J. T., 1983). Metode
ini cocok digunakan untuk dispersed shale dan batuan berporositas tinggi (Dewan, J. T.,
1983). Metode Automatic Compensation ini hanya menggunakan log resistivitas dan log
sonic dalam melakukan analisis saturasi air. Kehadiran shale dalam metode ini diduga
mengakibatkan pembacaan Rt menjadi terlalu kecil dan membuat pembacaan Φs terlalu
tinggi, kedua faktor tersebutlah yang dapat membuat kesalahan pada penentuan nilai
saturasi air (Dewan, J. T., 1983). Meskipun demikian penelitian tentang porositas tetap
membutuhkan adanya koreksi atas kehadiran shale untuk mendapatkan nilai porositas
efektif. (Dewan, J. T., 1983). Dalam menentukan nilai saturasi air
SIMANDOUX METHOD

• Pada tahun 1963, Simandoux mempublikasikan persamaan saturasi yang dibuatnya,


dimana pada saat itu banyak berbagai kalangan yang menerimanya. Persamaan
saturasi yang dipublikasikannya ini berdasarkan log resisitivitas, log densitas dan
log neutron (Dewan, J. T., 1983). Metode simandoux menggunakan log densitas dan
log neutron untuk menentukan porositas. Adapun fraksi lempung dapat ditentukan
dari log Gamma Ray, SP dan indikator kehadiran shale lainnya. Metode ini telah
menjadi tulang punggung bagi service company, dan program interpretasi untuk
shaly sand selama 10 tahun terakhir. Metode ini baik digunakan pada pasir yang
mengandung dispersed dan laminated shale.(Dewan, J. T., 1983) Dalam bentuk yang
berbeda, dan pada reservoar yang terdiri dari batupasir
DISPERSED CLAY METHOD

• Dispersed clay menggunakan log densitas dan log sonic untuk mendapatkan data porositas. Peneliti
terdahulu menggunakan porositas total, sedangkan peneliti yang sekarang menggunkan porositas efektif
pada dispersed clay. Perbedaan ini akan menunjukkan beda derajat kelempungan yang berada pada suatu
shaly sand formation (Dewan, J. T., 1983). Metode ini mengusulkan bahwa clay atau shale memiliki ukuran
halus dan mengalami pertumbuhan pada batupasir menggantikan rongga pori pada batupasir. Akibat
pertumbuhan lempung atau clay tersebut luas permukaan menjadi lebih besar dan banyak air yang
terserap oleh lempung atau clay tersebut. Dispersed clay menggantikan porositas yang ada. Sehingga nilai
maksimum Vdis sama dengan nilai porositas asli, akan tetapi nilai dari volume batupasir bernilai tetap dan
tak terubah (Bateman, R. M., 1985). Electrical model dari dispersed clay mempertimbangkan bahwa
porositas total terisi dengan resistivitas campuran lempung dengan kandungan fluida seperti air dan
hidrokarbon (Bateman, R. M., 1985). Jika demikian, maka konduktivitas total formasi merupakan
pertambahan dari total porositas yang didefinisikan oleh Archie (baik lubang pori yang saling
berhubungan dan lubang pori yang terisi oleh lempung atau clay) dan konduktivitas lempung yang
bergantung baik pada saturasi air dan fraksi lempung, oleh karena itu pada kasus dispersed clay
INDONESIA EQUATION METHOD

• Pada tahun 1971, Poupon and Leveaux mengusulkan sebuah model empiris yang
disebut sebagai “Indonesia Equation Method”. Persamaan ini dikembangkan
berdasarka karakteristik tipikal dari fresh water atau air fresh yang berada pada suatu
formasi dan tingginya kandungan shale yang berkisar antara 30% - 70% yang sering
dijumpai pada reservoar minyak di Indonesia (Poupon & Leveaux, 1971). Dalam
metode ini, hubungan konduktivitas antara Rt dan Sw merupakan hasil dari
konduktivitas lempung, air formasi dan konduktivitas lainnya yang diakibatkan
interaksi anatara kedua konduktivitas tersebut tersebut. Berikut ini adalah hubungan
empiris dari penjelasan di atas (Poupon & Leveaux, 1971).
TRIMA KAS

Anda mungkin juga menyukai