Anda di halaman 1dari 38

SHALY FORMATION INTERPRETATION

Keberadaan shale dalam batuan reservoir mempersulit


evaluasi formasi:
- dalam mengevaluasi jumlah h/c dalam reservoir
- dalam memproduksikan h/c (karena shale
mempengaruhi permeabilitas formasi).
Pada umumnya sands mengandung shale atau clay.
Pengaruh shale adalah:
- mengurangi porositas effekif
- mengurangi permeabilitas.
- merubah resistivitas.
Air yang terikat oleh clay memberi kontribusi kepada
keseluruhan konduktivitas pasir.
Air ini tidak bisa digusur oleh hydrocarbon dan tidak
akan mengalir.

Porositas effektif adalah:


bagian ruang pori-pori yang diisi cairan yang tak
terikat oleh clay.
Porositas total porosity adalah:
ruang pori-pori yang terisi oleh cairan baik yang
terikat oleh clay maupun yang tak terikat oleh clay
Suatu reservoir yang berisi hydrocarbon tapi
mengandung shale mungkin punya resistivitas yang
sama dengan resistivitas reservoir tetangga yang clean.
 jadi kadang-kadang sulit menentukan pay-zones.
Sebuah contoh diperlihatkan pada fig 7-1:
Interval yang diberi tanda PERF pada mulanya tidak
dianggap sebagai pay zone.
Tapi setelah dilakukan “shaly sand analysis” diketahui
bahwa zona PERF mempunyai 14% hydrocarbon seca-
ra volumetric dan menghasilkan 161 000 bbl oil, 61 000
Mcf gas dan 114 000bbl air dalam dua tahun pertama.
Produksi ini dapat dengan mudah terlewatkan kalau
tidak dilakukan shaly sand analysis.
Bila sebuah reservoir mengandung terlalu banyak shale,
permeabilitas-nya akan sangat rendah sehingga
produksinyapun rendah.
Namun, sedikit shale yang berada dalam pori-pori
akan menolong mengikat air yang ada dalam
pori-pori sehingga memungkinkan adanya
produksi hydrocarbon dari zona-zona yang water
saturation-nya tinggi
Dalam contoh diatas :
shales yang terkandung dalam PERF
membantu produksi pada water-oil ratio sebesar
0.7:1 .
Kalau seandainya reservoir-nya clean, mungkin
produksi dilakukan pada water-oil ratio sebesar 4:1
karena butiran pasirnya besar-besar (coarse) dan
water saturation cukup besar : Sw=55%
Pengaruh shaliness pada konduktivitas di-illustrasi-
kan dengan fig 7-2.
Co - konduktivitas SS yang terisi air 100%.
Cw - konduktivitas air formasi.
Untuk pasir murni (clean sand) yang terisi air 100% :
Ro = F Rw
Persamaan ini kita tulis ulang dalam conductivitas:
Co = 1/F . Cw  2 . Cw
Fungsi diatas akan membentuk garis yang akan
melalui titik awal dengan slope 1/F
[garis putus-putus melalui (0,0) ].

Bila sebagian sand diganti oleh shale, tapi porositas


effektif-nya tetap sama, garis tadi akan tergeser keatas.

Garis ini akan memotong sumbu vertikal pada harga


Cexcess.
Inilah konduktivitas tambahan (excess conductivity)
yang dikontribusikan oleh shale.
Konductivitas tambahan ini akan:
menurunkan resistivitas reservoir dan pengaruhnya
akan menambah water saturation yang dihitung dengan
formula Archie.
Untuk mengatasi masalah ini kita harus pakai Archie
formula yang termodifikasi (a modified Archie formula)
dimana
shaliness ikut diperhitungkan .
THE NATURE OF SHALE
Shale adalah :
campuran antara clay minerals dengan silt.
Shale diendapkan dari air yang mengalir dengan
kecepatan rendah.
Silt terdiri dari partikel partikel silica yang halus dan
sejumlah kecil carbonates serta mineral mineral lain.
Benda benda padat yang menyusun shale biasanya
terdiri dari:
- clay 50 %
- silica 25 %
- feldspar 10 %
- oksida besi 3 %
- bahan bahan organic 1 % dan
- bahan bahan lain 1 %
Air merupakan penyusun dari 2-40% secara volumetric.
Komponen clay-lah yang membuat log log berubah
harganya.

Clay terdiri dari mineral mineral berbentuk kristal, yang


pada dasarnya adalah hydrous aluminium silicates de-
ngan formula sbb:
X(Al2O3).Y(SiO2).Z(OH)
dan mengandung sejumlah kecil elemen elemen lain
seperti magnesium,potassium,iron dan titanium.

Clay dapat berada dalam detrital form.


Dia merupakan hasil pelapukan suatu batuan.
Komposisinya tergantung pada keadaan lingkungan

serta kondisi temperature,humidity and acidity


saat batuan tsb terbentuk.
Partikel partikel clay tersusun sebagai lempengan
lempengan yang berlapis-lapis.
Ketebalan lempengan tadi sangat tipis, 5-10  tapi
panjang dan lebarnya dapat mencapai 10 000 
[ 1  (angstrom) sama dengan 10-8 cm ]
Lempengan lempengan tadi ditumpuk satu diatas
yang lain dengan spasi sebesar 20-100  menjadi
suatu partikel clay.
Partikel partikel clay ini sangat kecil - paling besar
sebesar kira-kira 2  [ 1  (micron) sama dengan
10-4 cm]
Dimensi ini 10 sampai 100 kali lebih kecil dari pada
ukuran rata-rata butiran pasir .
Oleh sebab itu, ruang antara butiran-butiran pasir
sangat longgar bagi partikel partikel clay.

Mineral mineral clay diklasifikasi berdasarkan struktur


kristal mereka dalam grup-grup sbb:
- montmorillonite ( suatu bentuk smectite)
- illite
- kaolinite
- chlorite
- mixed-layer minerals.
Tabel 7-1 memperlihatkan sifat sifat masing masing
grup yang penting untuk evaluasi formasi.
Harga-harga Cation Exchange Capacity (CEC):
besar untuk montmorillonite dan illite,
kecil untuk chlorite dan kaolinite.
CNL adalah porositas dalam suatu formasi yang
100% terdiri dari clay kering (dry clay) yang membaca
hydrogen yang terikat didalam kristal:
- kecil pada montmorillonite dan illite
- besar pada chlorite dan kaolinite.
Kolom ketiga adalah densitas clay kering:
- bervariasi sesuai dengan konsentrasi hydrogen
- juga bervariasi menurut banyaknya mineral-
mineral berat (yang biasanya jumlahnya tidak
besar).
Tiga kolom terakhir memperlihatkan konsentrasi kom-
ponen komponen radioaktif alamiah yang dikandung
oleh clay:
- konsentrasi potassium tinggi dalam illite
- konsentrasi thorium tinggi dalam montmorillonite
• Montmorillonite membengkak bila mengalami kontak
dengan air.
Air masuk diantara lempengan lempengan dan
memaksa lempengan lempengan tadi menjadi lebih
renggang.
Makin tawar airnya, makin besar bengkaknya.
Jarak antara lempengan-lempengan tadi
d = (21 + 11/C) 
dimana :
C adalah salinitas air dalam satuan moles/liter
( 1 mole/liter ~ 60 000 ppm)
• Montmorillonite mengalami diagenesis menjadi illite
pada suhu bawah tanah yang tinggi. Dalam proses ini
air terbebaskan yang lalu bermigrasi kedalam reser-
voirs/sands dan menyebabkannya “overpressured”
(bertekanan terlalu tinggi)

Distribusi SHALE atau CLAY dalam SHALY SANDS


Ada tiga macam distribusi shale didalam sands:
- berlapis-lapis (laminated)
- strukturil (structural)
- tersebar (dispersed).
Shale yang berlapis-lapis ( Laminated shale):
Lapisan lapisan shale yang tipis terletak berselang-
seling dengan pasir murni (clean sand).
Ketebalan lapisan lapisan shale tadi satu sampai
beberapa inches.
Karena effective porosity dan permeability shale adalah
zero, maka keseluruhan porositas dan permeabilitas
shaly sand berkurang sebanding dengan volume shale.
Example:shale dalam shaly sand yang berjumlah se-
besar 40% akan mengurangi effective porosity dan
permeability sampai sebesar 60% dari harga-
harga yang dimiliki oleh pasir murni.
Suatu jumlah kandungan shale-yang-berlapis-lapis
maksimal sebesar 30-40% adalah jumlah yang masih
dapat ditolerir dalam suatu reservoir untuk bisa
berproduksi.

Clay dalam laminated shale berasal dari batuan detrital.


Batuan aslinya bisa dua macam atau lebih.
Setelah pengendapan, lapisan lapisan shale dan sand
dapat menjadi homogen melalui
- aktivitas berbagai macam organisme,
- infiltrasi partikel clay kedalam ruang
pori-pori pasir dengan pertolongan
aliran air.
Dapat diharapkan bahwa lapisan lapisan shale tadi
mempunyai komposisi yang sama dengan komposisi
lapisan shale tebal yang berdekatan dengan reservoir.

Dispersed (to disperse = menyebar)


Dalam bentuk ini clay, bukan shale, disebarkan
kedalam ruang pori-pori pasir.
Clay tadi menggantikan fluida yang ada dalam
ruang pori-pori.
Hanya dalam jumlah kecil saja, clay ini dapat mengu
rangi porosity and permeability sampai kepada harga
dimana fluid tidak dapat diproduksikan.
Kandungan yang bisa ditolerir maksimal adalah 40% da-
ri ruang pori-pori atau kira-kira 15% secara volumetrik.
Dispersed clay mempunyai asal usul yang “authigenic”
yaitu dia tumbuh membesar ditempat setelah
pengendapan pasir berkat adanya interaksi kimiawi
antara cairan yang ada dalam ruang pori-pori
dengan mineral minoritas misalnya feldspar.
Hampir semua sandstone sedikit banyak mengandung
clay jenis ini
Ada beberapa jenis authigenic clay : (see fig 7-4)
- discrete-particle
- porelining
- pore-bridging
•Jenis discrete-particle terdiri dari terutama kaolinite.
Disini clay berwujud seperti buku yang terisolir (sendiri-
sendiri) yang hanya sedikit menurunkan porositas dan
permeabilitas.
•Jenis porelining berwujud seperti jambang/jenggot
yang menutupi permukaan butiran. Clay ini mengikat
banyak sekali air dalam pori-pori dan banyak sekali
menurunkan permeabilitas.
• Jenis pore-bridging berwujud seperti gumpalan sulur
sulur dalam ruang pori-pori yang secara signifikan me-
nurunkan effective porosity dan permeability.
Pengaruh terhadap permeability diperlihatkan dalam
fig 7-5.
Authigenic clay cenderung lebih murni, lebih berbentuk
kristal, dan lebih berkemungkinan terdiri dari mineral
tunggal. Komposisinya mungkin berbeda dengan
komposisi clay yang ada dalam lapisan clay tetangga.
Shale structuril (Structural)
Dalam bentuk ini butiran clay menggusur butiran pasir.
Porositas dan permeabilitas shaly sand tidak
mengalami perubahan.
Tapi sayangnya jenis ini jarang ada.

================================
Jenis jenis distribusi clay tidak mempengaruhi pengukur
an alat alat induction, density dan neutron walaupun
sonic bekerja berbeda dalam laminated and dispersed
clay.
Distribusi clay sangat mempengaruhi kemampuan
produksi suatu reservoir.
Dispersed clay lebih berbahaya dari pada laminated
shale.

Model-model Interpretasi Shaly Sand

Beberapa metode interpretasi shaly sand:


- The automatic compensation method (1950)
Log induction dan porositas sonic dipakai langsung
dalam rumus Archie. Disini dipakai “compensating
effects”.
Metode ini paling cocok dalam pasir berporositas me-
dium sampai tinggi yang mengandung dispersed
clay.
- The dispersed model (1960) memakai porositas sonic
dan porositas densitas. Dalam pasir yang mengan-
dung dispersed clay : sonic mengukur porositas total,
sedangkan density mengukur effective porosity.
Perbedaannya mengindikasikan tingkat shaliness.
Methode ini cocok untuk pasir yang mengandung
authigenic clay, tapi juga baik untuk yang mengan-
dung laminated clay.
- The Simandoux model (1970) memakai log log
density dan neutron.
Banyaknya shale ditentukan dengan beberapa
clay indicators.
Methode ini cocok untuk dispersed dan laminated
shale.
- Methode-metode yang memakai CEC untuk melaku
kan transformasi ke model shaly sand.
Ada dua versi:
Waxman-Smith dan Dual Water models.
Model-model ini memerlukan harga CEC atau Qv
yang tidak dapat diturunkan langsung dari data log.
Dalam praktek parameter-parameter diatas dikon-
versi menjadi Vsh yang dihitung dengan pertolong-
an clay indicators.

CATION EXCHANGE CAPACITY

Akibat adanya substitusi ion didalam rangkaian-kimia,


lemengan lempengan kristal jadi bermuatan negatif.
Ion-ion Na+ datang dan menempati permukaan lempeng
lempengan untuk menetralkan muatan
negatif tadi.
Ketika clays melakukan kontak dengan larutan garam,
cation-cation Na+ dibuat mengambang dekat dengan
permukaan clay.
Konsentrasi cation-cation Na+ ini disebut CEC -
Cation Exchange Capacity.
Satuannya adalah milliequivalents tiap gram clay kering.
(1 milliequivalent = 6 x 1020 atoms).
CEC dapat dinyatakan dalam :
milliequivalent tiap satuan volume fluid dalam ruang
pori-pori, Q:
Q = CEC. (1-  )/  meq/cc.
dimana :
-  adalah porositas clay
-  adalah densitas clay kering
dalam gr/cc

Hubungan antara CEC dengan Luas Permukaan.

Luas permukaan tiap tiap jenis clay adalah sbb:


- Kaolinite ……. 20 m2/gr
- Illite…………….. 90 m2/gr
- Montmorillonite.. 800 m2/gr
Sebagai perbandingan, luas permukaan pasir adalah:
- sand……………. 0.01 to 5 m2/gr
Tapi luas permukaan tiap meq of cations adalah sama
bagi semua jenis clay (independent of clay type).
See fig 7-7
Luas permukaan tiap meq of clay kira-kira 450 m2/meq.
Ini berarti bahwa densitas muatan negatif pada permu
kaan clay sama bagi semua jenis clay.
Air yang terikat oleh clay.

Dari fig 7-6 kita mengetahui sifat clay yang penting:


ada suatu lapisan air menempel pada permukaan clay
yang pada dasarnya tidak bisa dipisahkan.
Air ini tidak bisa digusur walaupun dengan tekanan
overburden yang sangat besar sekalipun.

Berat air yang terikat oleh clay ini :


W = 0.22 + 0.084/C gr/meq of cation (7.4)
dimana C adalah konsentrasi sodium chloride dalam
satuan moles/liter.
Bila berat jenis air 1 gr/cc, maka W juga merupakan
volume air, dalam satuan cc/meq.

Untuk menghitung ketebalan air yang terikat oleh clay


ini, kita bagi volume air per meq dengan luas permukaan
per meq (yang adalah 450 m2/meq):
ketebalan = 4.9 + 1.9 C []
Bila volume air adalah W [cc/meq]
dan volumetric CEC adalah Q [ meq/cc ]
maka bagian air yang mengisi pori-pori dan terikat oleh
clay Sb adalah:
Sb = W.Q
Dalam shaly sands yang bisa diproduksikan:
Q punya harga sampai dengan 1.0 meq/cc
W kira-kira 0.3 cc/meq
ini berarti 30% dari air pori-pori dapat terikat
dalam sands seperti itu (Sb=0.3)
Shaly sands dengan Q>1.0 meq/cc terlalu sulit untuk
di- produksikan.
Jadi suatu shaly sand yang mengandung air
mempunyai dua jenis air:
- air yang terikat oleh clay,
- air bebas (free water) dalam ruang pori
selebihnya.

Dalam kategori air bebas (free water) ini juga termasuk


irreducible water, yang terikat oleh butiran pasir dengan
pertolongan surface tension dan daya kapiler .

Pembagian Shaly Sand

Fig 7-8 memperlihatkan pembagian shaly sand yang


mengandung hydrocarbon:
Matrix batuan terdiri dari :
- sand , silt dan dry clay
Fluidanya terdiri dari :
- bound water, free water and
hydrocarbons
Total porosity t terdiri dari :
- bound water, free water and
hydrocarbons
Effective porosity atau free porosity e :
- free water and hydrocarbons
- e = t . (1 - Sb)
The volumetric fraction of hydrocarbons is:
- h = t . (1 - Swt)
dimana:
Swt adalah bagian dari ruang pori total yang berisi air.
Besaran ini sangat sulit ditentukan dalam interpretasi
shaly sand.
Kation-kation Na+ yang terassosiasi dengan clay
memberi kontribusi kepada electrical conductivity dari
pada shaly sand karena apabila medan listrik
dikenakan, kation-kation ini bermigrasi dari satu
tempat ketempat lainnya.
Kation-kation inilah yang membangun “konduktivitas
tambahan” (excess conductivity) seperti diilustrasikan
dalam fig 7-2.
Cara memandang conductivitas kation-kation dalam
ruang pori mempengaruhi kalkulasi conductivitas total
shaly sand serta evaluasi water saturation Sw.
Ada dua model :
Model Waxman-Smits dan model Dual Water.
Model Waxman-Smits (W-S)

Daya hantar yg ditimbulkan oleh cation dan


daya hantar yg ditimbulkan oleh garam sodium chlorite
diasumsikan bekerja sendiri sendiri dalam ruang pori
dan membentuk dua jalan yang sejajar.

Dalam 100% water saturation, conductivitas effectif :


Cwe = Cw + BQ (7.8)
dimana:
Cw - adalah conductivitas free water [mho/m]
B - specific counterion conductivity, [mho/m per meq/cc]
Q - volumetric CEC [ meq/cc].

Dalam reservoir yang mengandung h/c, hydrocarbons


memasuki ruang pori-pori dan menggusur free water.
Counterions lebih terkonsentrasikan dalam air yang
tersisa;
dan conductivitas efektif air menjadi:
Cwe = Cw + BQ/Swt (7.9)
Kita masukkan persamaan diatas ke rumus Archie:
Ct = (Swt . t )2 (Cw + BQ/Swt)
Ct, t, dan Cw didapatkan dari data log.
Untuk menghitung Swt kita perlu harga B dan Q .
Keberatan terhadap metode ini:
Dengan persamaan (7.8) metode ini meramalkan bahwa
pasir yang mengandung air yang punya Cw konstan
tapi shaliness bertambah akan punya conductivitas
efektif air yang juga bertambah seolah-olah shale
mengandung air yang sangat asin.
Kenyataan menunjukkan hal yang sebaliknya.
Guna mengatasi masalah ini, didesign model dual water.
Model Dual-Water (D-W)

Model D-W menganggap bahwa:


- konduktivitas counterion BQ bekerja terbatas
dalam bound water dimana counterion tadi
berada.
- konduktivitas elektrolit Cw bekerja terbatas da-
lam free water.
Jadi ada campuran dua jenis air:
- bound water dengan konduktivitas Cb yang
menempati sebagian ruang pori sebesar Sb,
- free water dengan konduktivitas Cw yang
menempati ruang yang tersisa sebesar (1-Sb).
Bila Sw=100% , konduktivitas air efektif adalah:

Cwe = Cw(1-Sb) + Cb. Sb (7.11)

Dalam reservoir yang mengandung h/c,hydrocarbons


menggusur free water:
Cwe = Cw(1 - Sb/Swt) + Cb . Sb/Swt (7.12)
Konduktivitas pasir yang mengandung h/c menjadi:
Ct = (Sw . t)2 [Cw(1-Sb/Swt) + Cb . Sb/Swt] (7.13)
Konduktivitas bound water adalah konduktivitas
counterion dibagi oleh volume bound water Sb:
Cb = BQ/WQ = B/W (7.14)
Dengan memakai persamaan terakhir ini, konduktivitas
pasir menjadi :
Ct = (Sw . t)2 [Cw(1 - WQ/Swt) + BQ/Swt] (7.15)
Inilah persamaan untuk menghitung water saturation da-
lam metode Dual Water.
Bila dipakai harga B, m and n yang sama
dalam persamaan W-S dan D-W, maka harga
water saturation yang dihitung dengan D-W
akan 10% lebih tinggi dibanding dengan hasil W-S .

Bila dipakai harga m lebih tinggi dalam W-S


(misalnya 2 diganti 2.2 ) maka kedua harga saturasi
akan berdekatan kembali.

Porositas dan Konduktivitas Shale.

Proses pemadatan:
Mula-mula shales diendapkan sebagai lumpur, yang
mengandung air sebanyak 80% secara volumetrik.
Ketika lumpur tadi tertimbun, terjadi dua phenomena:
-partikel-partikel clay, yang berukuran sangat kecil, di-
paksa masuk kedalam ruang pori-pori dan menggusur
air yang ada disitu keluar.
-bound water yang tidak terikat kuat diantara lempengan
lempengan clay terperas keluar. Air ini bermigrasi seca-
ra vertikal kedalam pasir tetangga lalu secara horisontal
masuk kedalam acquifer atau sesar.
Proses pemadatan ini berlangsung dalam kedalaman
3000 ft, tapi sebagian besar dalam 1000ft yang pertama.
Suatu shale yang sudah padat punya bound water yang
tidak bisa dikeluarkan dengan menaikkan lagi tekanan
overburden sebab daya ikat elektrostatik-nya terlalu
kuat.
Untuk shale seperti itu:
Sb = 1 (7.17)
Kita tulis ulang persamaan (7.5):
Sb = W . Q (7.5)
lalu:
Qsh = 1/W (7.18)
Shales biasanya diendapkan dalam air yang salinitas-
nya sedang atau moderate.
Kondisi ini membuat harga W kira-kira 0.30
Sehingga Qsh = 3.3 Inilah harga Q untuk semua shale
yang sudah padat tanpa memandang jenis clay serta
kandungan solid-nya.

Porositas Shale

Dalam suatu shale dimana:


Y - adalah bagian yang solid dan merupakan dry clay,
CECcl - adalah harga cation exchange capacity daripada
clay dalam satuan meq/gr
Bila grain density dari pada dry clay dan silt sama,
maka
CECsh = CECcl . Y (7.19)
Kita tulis ulang (7.3) untuk shale itu:
Qsh = CECsh . (1-sh)/sh [meq/cc] (7.3)
inputting Qsh= 3.3 and  = 2.65, maka porositas shale :
sh = 0.80 (CECcl .Y)/(1+0.80CECcl .Y) (7.20)
Persamaan (7.20) memperlihatkan bahwa porositas shale
ditentukan oleh kandungan solid-nya Y dan harga CEC
dan bukan oleh overburden pressure.
Makin besar harga Y dan CEC, makin tinggi harga poro-
sitas shale.
Tabel 7-2 memperlihatkan harga porositas dihitung dengan
persamaan (7.20).
Porositas shale diturunkan dari log density:
Log density membaca shale porosity shale secara benar
yang dekat dengan harga porositas dihitung dengan
persamaan (7.20), dengan syarat harga grain density
dari pada shale dekat dengan harga density pasir dan
densitas bound water sama dengan water density
yang berada di pasir yaitu 2.65 gr/cc dan 1.00 gr/cc.
Kalau densitas shale lebih besar,maka porositas shale
akan lebih rendah.
Porositas shale dari log Neutron:
Log Neutron akan memperlihatkan porositas yang jauh
lebih tinggi sebab disamping porositas yang aktual juga
ada kontribusi dari hydrogen yang terikat dalam susunan
kristal clay.
Tabel 7-3 memperlihatkan porositas shale seperti yang
terbaca oleh log neutron.
Log neutron tidak dapat mengenali clay.
Porositas shale punya harga dari 14 sampai 50%.
Bila “neutron absorbers” seperti:
boron,lithium,cadmium,gadolinium dan samarium
ada dalam shale dalam jumlah banyak,porositas thermal
neutron akan makin tinggi.
Meskipun shales yang padat bisa punya kandungan air
yang banyak, porositas effective mereka adalah zero,
sebab air-nya terikat kuat pada permukaan clay.
Akibatnya permeabilitas mereka juga hampir nol.

Shale conductivity

Shale padat hanya mengandung bound water.


Konduktivitas mereka, menurut rumus Archie, adalah :
Csh = sh2 . Cb (7.21)
dimana:
sh dicari dengan pers.(7.20) dan Cb dengan pers.(7.14)
Pers. (7.21) memperlihatkan bahwa konduktivitas shale
tergantung pada kandungan solid dan CEC, yang
menentukan sh, dan tergantung pada temperature,
yang menentukan Cb.
Konduktivitas shale yang dihitung dengan pers. (7.21)
dan konduktivitas shale yang diukur oleh log di-plot
dalam fig 7-9.
Cb tergantung pada temperatur dan dihitung sbb:
Cb = 6.8 (1 + 0.0545 t - 1.127 .10-4.t2)
dimana t = (degC - 25)
Satuan Cb adalah mho/m
Ada kecocokan yang bagus antara calculated dan
observed conductivity seperti terlihat dalam fig 7-9.

Model D-W memperlihatkan bahwa porositas shale


punya harga antara 2% sampai 35% dan
resistivitas shale antara 0.3 sampai 100 ohmm
Aplikasi metode Dual-Water pada
shaly sand

Kita ganti conductivities dengan resistivities dalam


pers.
7.13 sehingga didapat:
Swt2 - Swt . Sb(1-Rw/Rb) = Rw/(Rt .t2) (7.23)
Suku kedua adalah kontribusi shale.
Kita tulis ulang pers. (7.5):
Sb = W .Q
dan pers. (7.18):
Qsh = 1/W
(dimuka telah ditunjukkan bahwa Qsh=3.3)
maka Sb dapat ditulis sebagai ratio (dinamakan
normalised Q):
Sb = Q/Qsh = 0.3 Q

Persamaan terakhir memperlihatkan bahwa untuk


menentukan Sb secara akurat diperlukan pengukuran
langsung harga Q ( dengan kata lain: sebuah Q-log).
Sayangnya kemajuan technology belum sampai ketahap
itu. Oleh karena itu kita harus memakai metode tidak
langsung (dengan pertolongan shale indicators untuk
menghitung Vsh (yaitu volume shale termasuk bound
water-nya).
Porositas effectif dapat dihitung sbb:
e = t - Vsh. tsh (7.25)
dimana:
t adalah porositas total dari pada shaly sand.
tsh adalah porositas total dari pada komponen shale
dalam pasir.
Kita tulis ulang pers. 7.6:
e = t ( 1 - Sb) (7.6)
Dari kedua persamaan diatas:
Sb = Vsh . tsh/ t

Penentuan Sb sekarang dirubah menjadi perhitungan


Vsh dari beberapa shale indicators.

Kini tiba saatnya membahas tentang clay indicators.


Harus diingat bahwa harga Vsh yang akurat
memegang peran yang sangat penting dalam
interpretasi shaly sand .

Evaluasi Vsh
Tidak ada satu log-pun yang mengukur Vsh secara
akurat.
Vsh harus diperkirakan dari beberapa shale indicators
lalu dipilih harga yang terendah.
Dua buah shale indicators yang paling baik adalah:
- Selisih Density-Neutron dan
- Log Gamma Ray.
Log SP kurang reliable.

Semua shale indicators berasumsi bahwa shale yang


ada dalam shaly sand adalah sama dengan shale
yangada dalam lapisan shales tetangga.
(assumsi ini dapat diterima untuk pasir dengan
laminated shale, tapi tidak cocok untuk pasir
dengan dispersed shale).
1. Vsh diturunkan dari Selisih Density-Neutron .
Karena adanya hydrogen yang terikat dalam susunan
kristal clay, suatu shaly sand yang tidak mengandung
gas akan selalu mempunyai porositas neutron yang
lebih tinggi dari pada porositas dari log density.
(lihat tabel 7-2 and 7-3).
Makin besar fraksi shale, makin besar selisih
antara porositas Neutron dan density.
Fraksi shale adalah :
(Vsh)ND = (n - d)/ (nsh - dsh)
pembilang adalah selisih dalam shaly sand, dan
penyebut adalah selisih dalam shale tetangga.
Metode ini tidak dapat dipakai dalam pasir yang
mengandung gas, sebab gas akan merubah harga
harga n dan d .

2. Vsh diturunkan dari log gamma ray .


Harga GR naik dengan bertambahnya kandungan
shale suatu formasi.
Suatu index yang menunjukkan banyaknya shale
dalam pasir dapat diturunkan dengan melakukan
interpolasi linear antara harga pada tingkat pasir
murni dan pada tingkat shale:
Ish = (GR - GRcl)/(GRsh - GRcl) (7.28)
dimana:
GR - harga pada sand yang dicari, APIU
GRcl- harga rata-rata dalam pasir murni , APIU
GRsh- harga rata-rata dalam shales100%,APIU
Ish akan bervariasi dari zero dalam pasir murni
sampai 1.0 dalam shale.
Volume shale Vsh akan sama dengan shale index Ish
bila densitas formasi tidak berubah pada variasi
kandungan shale.
Ini adalah situasi dimana lapisan lapisan shale yang
tipis berselang seling dengan lapisan pasir murni yang
bulk density-nya sama.
Dalam hal ini Vsh = Ish seperti diperlihatkan oleh garis
lurus dalam fig 7-11.
Bila kenaikan kandungan clay diikuti oleh kenaikan
bulk density (ini adalah kasus untuk authigenic clays)
maka garis melengkung dalam fig 7-11 dipakai untuk
merubah Ish menjadi Vsh.
Kebanyakan kasus-kasus jatuh antara kedua extremes,
dan suatu rumus umum sbb dipakai:
Vsh = Ish . ( / sh)3 (7.29)
Kalau ada data Spectral GR (Schlumberger NGT log)
hasil yg lebih baik bisa didapatkan dengan menghilang
kan komponen U lalu Vsh ditentukan hanya memakai
komponen Th+K .
Bila feldspars atau formasi yang mengandung mica
merupakan bagian yang dominan, maka komponen
potasium harus dihilangkan.
Ada report tentang korelasi yang bagus antara
(Vsh)GR dan harga CEC yang diukur pada cores,
tapi ada korelasi tidak bagus antara
(Vsh)ND dan harga CEC pada core yang sama.
Ini disebabkan karena GR sensitive terutama pada
montmorillonite dan illite yang mengandung K dan U,
disamping punya CEC yang tinggi. Dilain pihak separasi
N-D sensitive terhadap Kaolinite dan chlorite, yang
punya CEC rendah.
Argumentasi ini mengatakan pada kita bahwa GR
adalah indikator CEC yang lebih baik.

3. Vsh diturunkan dari log SP.


Vsh dapat dihitung dari log SP :
(Vsh)SP = (SP - SPcl)/(SPsh - SPcl) (7.30)
dimana :
SP - harga log
SPcl - harga log dimuka formasi murni
SPsh - harga log dimuka formasi shale
(SPsh - SPcl) - harga SSP (static SP)

Persamaan (7.30) berlaku untuk kondisi-kondisi


yang sudah dibahas dalam bab SP.
Setelah menentukan Vsh dengan pertolongan beberapa
indicators, menurut “standard procedure” lalu dipilih har-
ga yang terendah sebagai harga yang benar.
Alasannya adalah bahwa kebanyakan side effects
menyebabkan harga perhitungan Vsh terlalu tinggi :
- heavy minerals dan neutron absorbers dalam
pasir menyebabkan (Vsh)ND terlalu besar.
- lubang yang membesar dalam shales menyebab
kan (Vsh)SP terlalu besar.
- H/C dalam shaly sand menyebabkan (Vsh) SP
terlalu besar.
Consequently, harga yang terrendah-lah yang dipakai,
walaupun sebenarnya belum tentu akurat.

Penentuan porositas effective.


Untuk menentukan porositas effective suatu shaly sand,
porositas porositas density dan neutron mula mula di-
koreksi terhadap shaliness:
dc = d - Vsh . dsh (7.31)
nc = n - Vsh . nsh (7.32)
Bila tidak ada gas, kedua porositas diatas akan punya
harga yang hampir sama.

Porositas effective adalah harga rata-rata keduanya:

e = (dc + nc )/2 (7.33)


Kalau ada gas, nc lebih kecil dari pada dc .
Porositas efective dihitung sebagai :

e = [ (dc2 + nc2 )/2] (7.34)


Effect kalkulasi diatas diilustrasikan dalam fig 7-12.
• Titik-titik formasi murni jatuh pada garis 45 derajad.
• Formasi yang mengandung shale jatuh disebelah
kanan garis.
• Titik titik yang mengandung gas jatuh disebelah kiri
garis (bila kandungan shale-nya tidak terlalu banyak)
• Shale point S bisa jatuh disebarang tempat dalam
shale zone yang diperlihatkan disitu.
• Titik P adalah shaly formation yg tidak mengandung
gas.
• Mengkoreksi titik P terhadap shale menggeser titik
P ke P1 (paralel dengan garis OS)
• Kalkulasi rta-rata titik P1 menghasilkan porositas
effective P2
• Bila titik yang sama mngandung gas, titik itu akan
jatuh dikiri garis 45 derajad, misalnya P3.
• Mengkoreksi P3 terhadap shale membawanya
ke titik P4 (sepanjang garis yang sejajar dengan OS),
menegaskan adanya efek gas.

• Mengkoreksi terhadap gas dengan pers. 7.34 adalah


ekwivalen dengan membawa titik P4 ke garis 45
derajad dalam arah paralel dengan garis koreksi gas.
Ini menggeser P4 ke P2.

Penentuan tsh
Tidak ada metode yang akurat untuk mengukur tsh .
- dry clay density bervariasi antara 2.4 sampai
3.00 gr/cc, sehingga porositas density yang
dihitung berdasarkan 2.65 gr/cc akan jadi terlalu
tinggi atau rendah.
- porositas neutron akan selalu terlalu tinggi.
Suatu persamaan yang umum untuk tsh adalah:
tsh =  dsh + (1 -  ) nsh (7.35)
dimana  adalah suatu consanta antara 0.5 dan 1.0,
tergantung pada local experience.
Porositas total lalu dihitung sebagai:
t = e + Vsh . tsh (7.36)
Dan the bound water fraction Sb:
Sb = Vsh . tsh / t (7.37)
Evaluasi resistivitas air.
The free water resistivity, Rw, paling baik didapat dari
pasir murni yang mengandung air.
Untuk pasir-pasir seperti itu: Sb = 0 dan Swt =1
sehingga pers.(7.23):
Swt2 - Swt . Sb(1-Rw/Rb) = Rw/(Rt .t2) (7.23)
menjadi:
Rw = Rcl . cl2 (7.38)
dimana:
Rcl dan cl adalah harga-harga untuk pasir murni.
Harga Rw bisa dihitung dari SP seperti telah dibahas
dimuka.
Resistivitas bound water, Rb, paling baik ditentukan
dari lapisan shale tetangga.
Untuk shale Sb=1 dan Swt= 1 lalu pers. (7.23) menjadi
Rb = Rsh . tsh2

Penentuan water saturation


Kita tulis ulang (7.23):
Swt2 - Swt . Sb(1-Rw/Rb) = Rw/(Rt .t2) (7.23)
Semua factors dalam persamaan itu sekarang sudah
ada untuk menghitung water saturation Swt.
Untuk memudahkan, mula-mula kita hitung “apparent
water resistivity”:
Rwa = Rt . t2 (7.40)
Pers. (7.23) lalu bisa ditulis sbb:
Swt2 - Swt . Sb(1-Rw/Rb) = Rw/Rwa (7.41)
dari sini:

Swt = b + [ b2 + (Rw/Rwa)] (7.42)

dimana: b = Sb (1-Rw/Rb)/2 (7.43)


The effective water saturations bisa dihitung sebagai:
Swe = (Swt- Sb)/(1 - Sb) (7.44)
Kandungan H/C sebagai bagian dari volume total:
h = h (1 - Swt) (7.45)
Meskipun kita sudah punya semua persamaan persama
an diatas, interpretsi shaly sand interpretation dikatakan
sebagai “more art than science” karena:
• Parameter yg paling menentukan Vsh sulit ditentukan.
• Belum ada persamaan yang established untuk total
shale porosity
• Mungkin tidak ada pasir murni untuk menghitung Rw.
• The cementation and saturation exponents mungkin
tidak sama dengan 2.
Singkatnya, tidak ada yang dapat menggantikan
local experience.

Catatan terakhir:
Harga d dan n yang didapat dari log harus dikoreksi
menurut jenis batuannya.
Maksudnya: bila log direkam dalam limestone matrix,
tapi formasi yang diselidiki ternyata sandstone, maka log
harus dikonversikan ke sandstone matrix dengan perto-
longan fig 5-15 atau fig 5-21.
Begitu pula: environmental correkctions harus dilakukan
sebelum melakukan computation:
- koreksi harga Rt terhadap invasion
- koreksi GR terhadap ukuran lubang sumur
- koreksi porositas neutron terhadap temperature dan
pressure.
Indonesia equation

Indonesia equation, seperti Simandoux,


merupakan model “laminated clay”.
Kita tulis ulang rumus Archie untuk formasi
murni sbb:
a . Rw
Swn = -------------------
m. Rt
atau:
1 m Swn
------- = ---------------------
Rt a . Rw
Bila ada clay dengan volume Vcl :

1  Vcl (1- Vcl)/2 m/2 2


--- =  ---------------- + ---------------  . Swn
Rt   Rcl  a. Rw 
Nigeria saturation equation

Persamaan ini merupakan modifikasi


Indonesia equation dimana pangkat Vcl
dibuat konstan.

1 Vcl evcl m/2


----- = ( ---------- + ----------- ) 2 . Swn
Rt  Rcl  a Rw

harga evcl biasanya diambil = 1.4

Anda mungkin juga menyukai