Anda di halaman 1dari 2

Mengapa clay dapat menyerap air?

Masalah umum sebagai akibat hilangnya filtrat dari water base mud adalah pengaruhnya terhadap lempung alami di dalam formasi. Banyak jenis lempung dalam reservoir gas dan minyak yang sensitif terhadap air dan bilamana terjadi perubahan salinitas sistem air-lempung pada bidang kontaknya, maka sifat lempung akan berubah. Bila salinitas dari filtrat lumpur lebih tinggi dari air formasi, maka ukuran lempung akan menyusut dan sebaliknya bila salinitasnya lebih rendah maka lempung akan mengembang. Ukuran lempung yang menyusut dapat menyebabkan terlepasnya partikel-partikel lempung dari ikatan alaminya sehingga memungkinkan terjadinya penyumbatan di porethroat. Dari keempat jenis clay, hanya montmorillonite yang memiliki kemampuan mengembang, jika kontak dengan air khususnya fresh water. Menyusut dan mengembangnya clay dapat menyebabkan terjadinya penurunan permeabilitas formasi. Montmorillonite clay atau disebut juga bentonite terbagi menjadi dua jenis, yaitu a-bentonite dan !a-bentonite. "odium # a$-bentonite lebih mudah mengembang bila dibandingkan dengan !a-montmorillonite, karena mampu mengembang sampai % kali bila dicampur dengan air. &emampuan mengembang #swelling$ yang besar diantara tipe lempung yang lainnya, montmorillonite clay akan membentuk suatu larutan dengan viskositas yang cukup besar, hal ini penting untuk pembersihan dasar. &aolinite, !hlorite dan 'llite relatif kurang sensitif terhadap salinitas filtrat lumpur, tetapi mudah terdispersi oleh dispersing agent di dalam filtrat lumpur. (al ini menimbulkan dampak yang sama, yaitu penyumbatan pori-pori dan penurunan kemampuan alir formasi. )resh water sebagai fasa kontinyu dalam water base mud, invasi mud filtrat menyebabkan lempung mengembang dalam pori batuan sehingga pori-pori batuan mengalami clay blocking. *empung #clay$ adalah material dari tanah dengan ukuran koloid yang mengembang bila basah dan bersifat mengabsorbsi terhadap air. +leh karena itu disebut hydrophilic, sedangkan perbedaan clay dengan shale adalah kalau clay bersifat hydrophilic sedangkan shale bersifat hydrophobic #mempunyai sifat dapat menghidrat$. Bentuk partikel lempung adalah mirip timbunan dari plat-plat datar yang tipis yang bentuknya menyerupai mika. ,lat-plat ini terdiri atas lapisan molekul yang terikat satu diatas lainnya. &isi-kisinya terikat secara kovalen dan sulit

terputuskan. Untuk berbagai kation a- dan !a-- atau ion-ion lainnya terikat lemah di antara plat-plat tersebut. 'katan antara ion terjadinya karena adanya gaya .an der /alls yang begitu lemah dan mudah berputar sehingga menyebabkan molekul-molekul air masuk ke dalam ruang antara plat-plat. (al ini menyebabkan partikel-partikel clay akan terdispersi bila bertemu dengan air. ,roses ini menyebabkan terhidrasi dan mengembang pada clay. 0ir yang terperangkap diantara plat-plat, begitu terikat akan mengandung sebagian besar dari total air yang ditahan oleh sistem koloid clay. Banyaknya air yang diserap oleh partikel clay tergantung pada sifat-sifat ikatan ionnya. a adalah kation monovalen oleh karena itu, ion-ion ini terikat begitu lemah pada batas-batas permukaan memungkinkan masuknya air lebih banyak yang menyebabkan clay lebih mudah mengembang. (ingga dapat disimpulkan bahwa potensi lempung untuk menimbulkan kerusakan formasi dapat direduksi dengan mengurangi invasi filtrat lumpur yang masuk ke dalam formasi. +il base mud biasa digunakan untuk membor formasi lempungan atau shaly formation karena kecil pengaruhnya terhadap lempung di dalam formasi. Minyak sering mengandung surfactant kationic yang cenderung menyebabkan formasi menjadi oil wet sehingga mengurangi permeabilitas relatif terhadap minyak dari batuan, sedangkan oil base mud hampir selalu menurunkan permeabilitas relatif terhadap gas dan sangat dianjurkan untuk tidak menggunakan oil base mud untuk membor suatu formasi yang potensial mengandung gas.

Anda mungkin juga menyukai