TUJUAN
Mengetahui Penyebab-Penyebab
CaraPenanggulangannya
Terjadinya
Lost
Circulation
dan
2. Formation Damage
Terjadinya invasi mud filtrat ke dalam formasi produktif yang mengandung
clay (formasi shale atau formasi dirty sands dengan kandungan claynya lebih
tinggi) akan mengakibatkan terjadinya hidrasi air filtrat oleh clay sehingga
terjadi pembengkakan (swelling) dari partikel-partikel clay tersebut. Keadaan
tersebut mengakibatkan well bore damage (formation damage), yaitu
pengurangan permeabilitas dari formasi produktif disebabkan berubahnya sifatsifat fisik batuan reservoir karena swelling tadi di daerah formasi produktif.
17)
Apabila mud filtratnya adalah air (dari water base mud) dan formasinya
mengandung clay yang menghidrate (formasi shale atau formasi dirty
sands), maka akan terjadi hidrasi dan swelling (pembengkakan) dari
partikel clay tadi sehingga menyebabkan berkurangnya ruang pori-pori
Dril-007 Hole Problem
mula-mula dari batuan reservoir, seperti yang kita lihat pada (Gambar 2),
dimana didalam formasi yang bersangkutan terdistribusi material clay
yang dapat mengembang (material expandable clays).
wnm
S wi h
clean sand
Gambar 4. Hidrasi air oleh partikel clay pada formasi shaly sands 17).
Dengan terpengaruhnya harga saturasi oleh adanya hidrasi clay, maka
"Performance" saturasi terhadap aliran fluida juga akan berubah. Terjadinya
clay swelling juga akan mempengaruhi tekanan kapiler, dimana
pembengkakan partikel clay yang memperkecil jari-jari ruang pori-pori
mengakibatkan turunnya permeabilitas. Dengan demikian tekanan kapiler
akan meningkat, karena hubungannya berbanding terbalik dengan jari-jari
ruang pori-pori sehingga akan menghambat pergerakan fluida yang
terkandung di dalam media berpori tersebut.
Secara tidak langsung, terjadinya clay swelling di dalam formasi juga
akan mempengaruhi sifat kebasahan (wettability) batuan, karena
hubungannya merupakan fungsi dari tekanan kapiler dan permeabilitas
batuan tadi.
Tentang perubahan harga saturasi dan permeabilitas batuan akibat
adanya invasi mud filtrat ke dalam formasi produktif, dapat kita lihat dari
data testing pengaruh lumpur pemboran terhadap kerusakan formasi
(formation damage) pada formasi "Steven sand Paloma Field USA", seperti
yang ditunjukan pada (Tabel 1).
Dari Tabel 1. dapat kita lihat :
1. Efek invasi filtrat dari lumpur fresh water, starch menimbulkan
kerusakan yang cukup besar terhadap formasi, dimana interstitial
water naik dari 34,5 % menjadi 45,3 %, sedangkan permeabilitas
minyak turun dari 100 % menjadi 30 %.
dimana :
ke = Permeabilitas undamage reservoir
ka = Permeabilitas zonal damage (altered zone)
ra = Jari-jari zonal damage
Menurut Everdingen dan Hurst besarnya harga skin factor "S" adalah :
ra
ke
1 ln
rb .........................................................................(1)
ka
P1 jam Pwf
ko
S 1.151
log
2
m
Crw 3.23
.................................(2)
dimana :
P1 jam = Tekanan setelah satu jam test, psi
m
= Kemiringan kurva build up test
= Porositas, fraksi
= Permeabilitas, md
= Viscositas, cp
Dril-007 Hole Problem
C
rw
Gambar 5.8. Kurva dari PBU test untuk menentukan harga skin
162.6qo o Bo
ko h
.........................................................................(4)
dimana
Pskin S
141.46qo o Bo
ko h
...............................................................(5)
10
= Ps Pwf ),
draw-down
PI.
Productivity
indeks
q
Ps Pwf .......................................................................(6)
PI actual
PI ideal
q
Ps Pwf Pskin ............................................................(7)
PR
PI actual Ps Pwf Ps
PI ideal
Ps Pwf
......................................................(8)
PI
PI mula mula
k o / o Bo
ln re / ra k e / k a ln ra / rw ..........................................(9)
PR
k avg
ko
ln re / rw
ln re / ra k e / k a ln ra / rw ...........................................(10)
dimana
k avg
ke
= Permeabilitas mula-mula
ka
ra
rw
= Jari-jari sumur
11
12
13
14
15
Hilangnya lumpur.
Bahaya terjepitnya pipa.
Formation demage.
Kehilangan waktu.
Tidak diperolehnya cutting untuk sample log.
Penurunan permukaan lumpur dapat menyebabkan blowout pada
formasi berikutnya.
16
2kh Pw Pf
ln Rw / R f
.........................................................(11)
dimana :
h
k
Pw
Pf
= Tinggi lapisan, ft
= Permeabilitas, md
= Tekanan lubang bor, psi
= Tekanan radius efektif, psi
Rw
Rf
17
yang lebih dari 0,22 inch material ini tidak berguna lagi. Penggunaan
bahan plug yang dapat terhidrasi dengan cepat jika bercampur
dengan air atau water base mud, seperti bentonit + diesel oil (BDO)
akan memberikan efektivitas penyumbatan yang baik.
18
19
20
21
22
23
24
ka
ra
Pe
Ps
= Tekanan reservoir
Pw
q
= Permeabilitas, md
= Viscositas, Cp
C
rw
qo
= Porositas, fraksi
Bo
ko
= Permeabiltas minyak, md
h
k avg
ke
= Permeabilitas mula-mula
ra
rw
= Jari-jari sumur
25
DAFTAR PUSTAKA
1. Adams, N.J., "Drilling Engineering A Complete Well Planning Aproach", Company,Tulsa
Oklahoma.
2. Aguilera R., "Horizontal Wells: Formation Evaluation, Drilling, and Production,Including
Heavy Oil Recovery", Gulf Publishing Company, Houston,1991.
3. Alliquander, "Das Moderne Rotarybohren", VEB Deutscher Verlag Fuer
Grundstoffindustrie,Clausthal-Zellerfeld, Germany, 1986
4. Azar J.J., "Drilling in Petroleum Engineering", Magcobar Drilling Fluid Manual.
5. Amyx J.W., ".Petroleum Reservoir Engineering", Penn Well Publishing
6. Arthur, W.,Mc. Cray and Frank Cole, "Oil Well Drilling Technology", University of Norman,
Oklahoma Press, 1979.
7. Bland F. William., and Robert L. Davidson., "Petroleum Processing Handbook"., Mc Graw
Hill Book Company. Inc, USA, 1967.Petroleum Engineers, Richardson
TX, 1986.
8. Booth J.E., Provost C.E., "Drilling Abnormal Pressure", Courtesy of Mobil Oil Corporation.
9. Bourgoyne A.T. et.al., "Applied Drilling Engineering", First Printing Society of Pe7.
10. Doddy Abdassah, "Analisa Metoda-Metoda Perencanaan dan Perhitungan Koordinat
Titik-Titik Sutvey di Dalam pemboran Berarah".
11. Dyna Drill, Div. of Smith International, Inc.
12. Gatlin C., "Petroleum Engineering: Drilling and Well Completions", Prentice Hall Inc.,
Englewood Cliffs, New Jersey, 1960.
13. Goodman.R.E.,"Introduction to: Rock Mechanics", John Wiley & Sons, Second Edition,
New York, 1989.Hole Problem (Dril-007) 33
14. Gorman, "The Petroleum Industry : Drilling Equipment and Operations", Third Edition,
Smith International Inc. Dallas - Texas, 1982.
15.Lapeyrouse N.J., "Formulas and Calculations for Drilling", Production and Workover",
Gulf Publishing Company, Houston, 1992.
16.Lummus. J.L, J.J Azar.,"Drilling Fluids Optimization A Practical Field Approach",PennWell
Publishing Company, Tulsa, Oklahoma, 1986.
17.Lynch E.J., "Formation Evaluation", Harper & Row Publishers, New York,1962.
18. Magcobar, "Data Engineering Manual", Dresser Industries Inc.
19. Moore P.L., "Drilling Practices Manual", Penn Well Publishing Company, TulsaOklahoma, 1974.
20. Moore P.L., "Drilling Practices Manual", Penn Well Publishing Company,Second Edition,
Tulsa-Oklahoma, 1986.
21.McCray A.W., Cole F.W., "Oil Well Drilling Technology", The University of Oklahoma
Press,1979.
22.Mian M.A., "Petroleum Engineering Handbook for Practicing Engineer", Vol.1,Penn Well
Publishing Company, Tulsa-Oklahoma, 1992.
23. Mian M.A., "Petroleum Engineering Handbook for Practicing Engineer", Vol.2,Penn Well
Publishing Company, Tulsa-Oklahoma, 1992.
24.Nelson E.B., "Well Cementing", Schlumberger Educational Series, Houston-Texas, 1990.
25. n.n. "Offshore Technology Yearbook", Energy Communications Inc.
26. n.n. "Lesson In Rotary Drilling, The Bit", Petroleum Extension Service, The University of
Texas - Division of Extension, Austin, Texas, 1966.
27.nn., "Drilling", SPE Reprint Series no. 6a., SPE of AIME, Dallas-Texas, 1973.
28.nn., "Cementing Tables", Halliburton Servives, 1981.
29.nn., "Cementing Technology", Dowel Schlumberger, London, 1984. 34 Hole Problem (Dril007)
30. nn., "Principles of Drilling Fluid Control", Twelfth Edition, Petroleum Extension Service
The University of Texas of Austin, Texas, 1969.
31. nn., "Powerpak Steerable Motor Handbook", Anadrill Educational Services, Sugarland,
Texas, 1993.
26
32.
nn.,"Selected
27