BAB IX
KESIMPULAN UMUM
1.
Analisa inti batuan adalah merupakan tahapan analisa batuan dari suatu sample
formasi, yang merupakan rangkaian kegiatan pemboran. Sedangkan kegiatan
pengambilan sample tersebut untuk dianalisa sering disebut dengan Coring.
Yang semuanya ini untuk mendapatkan informasi tentang sifat-sifat fisik batuan
formasi selama proses pemboran, untuk mendukung pada proses eksplorasi
maupun eksploitasi Migas.
2.
Dari analisa core dapat diketahui besarnya porositas, untuk menentukan jumlah
fluida yang dapat dikandung oleh batuan. Pada formasi dimana tempat
diambilnya sample tersebut.
3.
Dengan analisa inti batuan dapat diperoleh informasi tentang sifat-sifat fisik
batuan dari contoh formasi yang dibawah permukaan (core).
4.
5.
Mineral pada batuan juga mempengaruhi porositas pada suatu batuan, yaitu
batuan reservoir terdiri dari batuan pasir dan batuan karbonat jadi batuan
karbonat lebih mudah larut dibandingkan dengan batu pasir, itu sebabnya
porositas batuan karbonat lebih besar dari pada batu pasir.
6.
Dengan melakukan pengukuran saturasi dapat diketahui volume air, gas dan
minyak dalam batuan reservoir sehingga kita dapat mengetahui apa yang akan
diproduksi.
7.
8.
Semakin besar harga saturasi fluida maka semakin besar juga harga
permeabilitas relatifnya.
94
9.
Permeabilitas memiliki satuan yaitu darcy, dimana satu darcy berlaku, dengan
viscositas 1 Cp, dengan laju alir 1 cc/dt melalui luas penampang 1 cm2 dan
mengalami penurunan tekanan 1 atm/ cm.
10.
Harga permeabilitas yang ditentukan dalam percobaan ini, merupakan sifat fisik
batuan yang dapat kita ketahui tentang besarnya aliran fluida pada formasi
reservoir tersebut, yang dapat diketahui besarnya aliran produksinya. Besarnya
permeabilitas tergantung pada jumlah macam fluida yang ada dalam reservoir,
maka akan didapat harga permeabilitas relatif atau efektif. Harga permeabilitas
efektif maupun relatif, sangat dipengaruhi oleh besarnya saturasi pada reservoir
tersebut.
11.
12.
13.
14.
Percobaan pada screen liner dan penentuan kadar kelarutan sample formasi
disini, guna mengetahui atau memantau besarnya produksi fluida yang sudah
menurun karena telah memasuki formasi lepas (unconsolidated). Dari sieve
analysis kita dapat mengetahui pemasangan screen agar pasir tidak ikut
terproduksi seminimal mungkin. Dan pada formasi batuan karbonat dapat
distimulasikan asam guna mengoptimalkan kembali laju produksi tersebut.
15.
Harga opening size menetuka rencana pemasangan sand pack atau grfel pack,
atau dapat diambil dari data sorting coefficient. Karena hasil dari distribusi pasir
dapat ditentukan pemilihan ukuran screen dan gravel yang tepat.
16.
95
18.
19.
Kita dapat mengetahui prinsip kerja dari stimulasi yaitu, untuk menaikan harga
permeabilitas dari oil dan menurunkan viskositas dari minyak, minyak menjadi
lebih encer sehingga memudahkan untuk mengalir .
20.
21.
Dan dari penentuan besar tekanan kapiler pada suatu sample formasi dapat
diperkirakan adanya distribusi saturasi dari beberapa fluida dari suatu formasi
itu (secara vertikal). Maka hal ini pun dapat secara langsung dikatakan efisien
dalam penentuan letak kedalaman fluida tertentu pada formasi reservoir yang
ada.
22.
23.
24.
25.