Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN TENGAH SEMESTER

PRAKTIKUM
GEOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI
Disusun sebagai syarat memenuhi nilai Ujian Tengah Semester Ganjil
Tahun Ajaran 2022/2023

PETROLEUM SYSTEMS MODELLING

GILBERT YEHEZKIEL
101220091

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNOLOGI EKSPLORASI DAN PRODUKSI
UNIVERSITAS PERTAMINA
DESEMBER 2022
PETROLEUM SYSTEMS MODELLING
BAB I
GEOLOGI REGIONAL

1.1 Struktur Geologi

(Jelaskan dalam bentuk paragraf, struktur geologi yang berkembang di South Arjuna Basin
beserta gambarnya berdasarkan hasil kerja Anda pada Modul-1 Review Petroleum Systems)
Pada sesar berarah utara-selatan di south arjuna basin ini terdapat berupa kelurusan manifestasi,
munculnya sesar serta terdapat perbedaan ketinggian pada topografi yang cukup terjal.
Pada sesar berarah barat-timur penarikan didasarkan pada kelurusan topografi dan citra landsat.
No. Nama Struktur Jenis Struktur Lokasi Pola Struktur
(Graben, Horst, (Utara/Barat/Timur
Arch, Sesar Naik, /Selatan/Tengah)
Turun, dll)

1. Seribu Platform Platform Barat N-S

2. Ciputat Basin Graben Barat N-S

3. Rengasdengklok Horst Barat N-S


High

4. Pasir Putih Basin Graben Selatan N-S

5. Pamanukan High Horst Selatan N-S

6. Kandanghaur- Horst Selatan N-S


Gantar Horst

7. Jatibarang Basin Graben Timur N-S

8. Arjuna Basin Graben Utara N-S

9. F High Trend Horst Tengah N-S

10. Vera Basin Graben Utara NE-SW


1.2 Stratigrafi Cekungan
(Jelaskan dalam bentuk paragraf, stratigrafi South Arjuna Basin dari tua ke muda beserta
kolom stratigrafinya berdasarkan hasil kerja Anda pada Modul-1 Review Petroleum Systems)
Pada stratigrafi south arjuna basin yang tertua sampai termuda yang pertama terdapat pada umur
52-22 pada zaman eosen awal-sampai awal miosen awal, fasenya merupakan rifting, dan
kejadiannya terbentuk graben, terendapkan formasi jatibarang dan lower talang akar.
Dan kedua terdapat pada umur 22-2 pada zaman awal miosen awal sampai pliosen awal, fase
yang terjadi merupakan fase sag phase, dan kejadiannya terendapnya formasi baturaja, cibulakan,
Parigi, dan cisubuh.
Dan terakhir yang ketiga terdapat pada umur 2-0 pada zaman pliosen akhir, fase yang terjadi
merupakan fase compression dan uplift, dan kejadiannya terjadi pengangkatan yang
terkonsentrasi di bagian selatan cekungan.

No. Umur (Ma) Zaman Geologi Fase (Rifting, Kejadiaan


Uplift, dll)
1. 52-22 Eosen Awal – Awal Rifting Terbentuk Graben,
Miosen Awal terendapkan Formasi
Jatibarang dan Lower
Talang Akar

2. 22-2 Awal Miosen Awal- Sag Phase Terendapkan Formasi


Pliosen Akhir Baturaja, Cibulakan,
Parigi dan Cisubuh

3. 2-0 Pliosen Akhir Compression dan Terjadi pengangkatan


Uplift yang terkonsentrasi di
bagian selatan
cekungan

1.3 Sejarah Geologi


(Jelaskan dalam bentuk paragraf, fase-fase tektonik yang telah berlangsung dari masa lalu
hingga hari ini berdasarkan hasil kerja Anda pada Modul-2 Introduction to Petroleum Basins)
Sejarah geologi south arjuna basin dimulai pada celah lembah Formasi lower talang akar, dengan
umur 32-26 Ma dan kedalaman basement sekitar 0-4400 ft. Kemudian dari formasi Baturaja
sampai hulu Cibulakan terjadi depresi (sag phase) dari umur 20-12,5 Ma, dan kedalaman
basement 5100-6500ft. Lapisan Parigi hingga Cisubuh mulai terkompresi dari era 7,5-0 Ma, dan
kedalaman basement 7500-8000 kaki.
BAB II
PETROLEUM SYSTEMS ELEMENTS

2.1 Source Rock


(Jelaskan dalam bentuk paragraf, mengenai kualitas, kuantitas dan kematangan berdasarkan
hasil kerja Anda pada Modul-3 Source Rock Analysis)
Dengan melihat indeks hidrogen dan kemudian mengidentifikasi jenis kerogen, maka kualitas
source rock dalam formasi dapat ditentukan jika memiliki nilai indeks hidrogen (> 600) maka
dapat diidentifikasi sebagai kerogen tipe I (oil), nilai indeks hidrogen (300-600) dapat
diidentifikasi sebagai kerogen tipe II (oil), nilai indeks hidrogen (200 -300 )) dapat diidentifikasi
sebagai kerogen tipe II/III (oil/Gas), nilai Indeks Hidrogen (50-200) dapat diidentifikasi sebagai
kerogen tipe III (Gas), nilai Indeks Hidrogen (<50) dapat diidentifikasi sebagai kerogen Tipe IV
(gas).
Jumlah batuan induk dapat dilihat dari persentase total organic carbon (TOC). Jika nilai TOC
0-0,5 buruk, maka nilai TOC 0,5-1 wajar, kemudian nilai TOC 1-2 baik, maka nilai TOC 2-4
sangat baik, dan nilai TOC >4 luar biasa.

2.2 Overburden Rock


(Jelaskan dalam bentuk paragraf, overburden rock apa saja yang ada di South Arjuna Basin.
Overburden Rock adalah formasi batuan yang berada di atas source rock berdasarkan hasil
kerja Anda pada Modul-1 Review Petroleum Systems)
Overburden rock yang ada di South Arjuna Basin terdapat pada Formasi Baturaja Upward.

2.3 Reservoir
(Jelaskan dalam bentuk paragraf, mengenai batuan dan formasi apa yang sudah dinyatakan
proven sebagai reservoir berdasarkan hasil kerja Anda pada Modul-5 Migration Analysis dan
Modul-6 Trapping Analysis)
Formasi Talang akar, Parigi dan Cibulakan Atas merupakan reservoir di south arjuna basin.
Formasi Talangakar dan Cibulakan Atas merupakan litologi batu pasir, sedangkan Formasi Parigi
merupakan litologi batu gamping, sehingga menjadi reservoir south arjuan basin.

2.4 Seal
(Jelaskan dalam bentuk paragraf, mengenai batuan dan formasi apa yang sudah dinyatakan
proven sebagai seal berdasarkan hasil kerja Anda pada Modul-5 Migration Analysis dan
Modul-6 Trapping Analysis)
Formasi yang sudah dinyatakan proven sebagai seal merupakan formasi talang akar yang
memiliki litologi batu gamping dan formasi batu raja yang memiliki litologi batu gamping. Pada
formasi upper cibulakan yang memiliki batu lempung yang berperan sebagai seal local.
BAB III
PETROLEUM SYSTEMS PROCESS

3.1 Trap Formation


(Jelaskan dalam bentuk paragraf, mengenai tipe trap dan bagaimana detailnya berdasarkan
hasil kerja Anda pada Modul-6 Trapping Analysis)
Pada modul 6 memiliki empat jenis trap yang berbeda. Trap 1 dan 2 adalah trap bertingkat. Trap
3 dan 4 adalah trap struktural. Trap 1 merupakan trap berlapis karena hidrokarbon yang
terakumulasi pada lapisan tersebut berbentuk penyempitan, dan trap 2 merupakan trap berlapis
karena hidrokarbon terakumulasi di atas karbonat. Trap 3 disebut trap minyak bumi karena
hidrokarbon terakumulasi dalam struktur tersuspensi dalam arah miring yang sama dengan arah
kemiringan lantai, dan disebut trap 4 karena hidrokarbon terakumulasi dalam struktur
kecenderungan.

3.2 Generation, Migration and Accumulation


Generation: Jelaskan dalam bentuk paragraf, kapan hidrokarbon pada masing-masing source
rock mulai memasuki tahap-tahap generasi hidrokarbon berdasarkan hasil kerja Anda pada
Modul-4 Burial History
Migration: Jelaskan dalam bentuk paragraf, bagaimana proses migrasi hidrokarbon dari
source rock menuju Trap, jelaskan juga struktur apa yang berperan berdasarkan hasil kerja
Anda pada Modul-5 Migration Analysis
Accumulation: Jelaskan apakah pada masing-masing Trap sudah terakumulasi hidrokarbon?
berdasarkan hasil kerja Anda pada Modul-6 Trapping Analysis
Tahap pembangkitan dapat dibagi menjadi 4 tahap sesuai dengan persentase Ro dari TTI dan
nilai TTI.Jika nilai TTI adalah (15) dan Ro (0,65%), maka Ronya dibagi menjadi awal
pembangkitan minyak, jika TTI (75) dan Ro (1,00%), jika TTI (160) dan Ro (1,30%) berakhir,
dan terakhir jika TTI (1500) dan Ro (2,20%) muncul di bagian atas kelembaban.
Migrasi adalah proses minyak dan gas dari sumber ke reservoir dan kemudian ke akumulasi
minyak dan gas, dan dipindahkan di bawah aksi daya apung. Menurut kerja modul migrasi
minyak dan gas lima arah south arjuna basin, ada dua arah, NW dan NE, dan patahan di cekungan
berfungsi sebagai jalur migrasi.
Proses akumulasi hidrokarbon yang besar ditemukan pada trap 1 dan 4 di lapisan Tarang akar
dan upper cibulakan. Pada trap 1, terdapat reservoir heterogenity yang dapat menurunkan nilai
kandungan hidrokarbon. Dalam trap 2, endapan hidrokarbon cenderung tidak terakumulasi
karena masalah permeabilitas dalam endapan karbonat. Trap 3 juga lebih kecil kemungkinannya
untuk mengakumulasi hidrokarbon karena patahan di dalam trap, jadi jika struktur patahan tetap
ada, mungkin akan mengalami migrasi sekunder.

3.3 Preservation
(Jelaskan dalam bentuk paragraf, apakah hidrokarbon yang sudah terakumulasi dapat
terpreservasi dengan baik atau tidak dan faktor apa yang mempengaruhinya? Apakah terjadi
event tektonik pasca accumulation? Jika iya, ada kemungkinan preservation gagal)
Hidrokarbon dalam bentuk minyak dan gas terakumulasi dengan baik, tetapi ada juga yang
kurang baik. Hal ini disebabkan adanya hambatan yang memungkinkan terjadinya proses migrasi
sekunder sehingga akumulasi hidrokarbon terus berkurang dan akhirnya menghilang.
BAB IV
PETROLEUM SYSTEMS CHART

Compression
Sag phase
Rifting
(Gambarkan persegi panjang pada masing-masing element dan proses sesuai dengan warna
yang sudah ditentukan. Titik awal dan akhir persegi panjang menunjukkan rentang waktu
kerjadian/pembentukan. Untuk geological events, buatlah garis VERTIKAL dari UMUR sampai
ke bawah, kemudian beri keterangan event geologi apa yang terjadi pada waktu tersebut.
Untuk mempermudah pekerjaan ini silakan lihat hasil kerja Anda pada Modul-2 Introduction to
Petroleum Basins)

(Critical Moment cukup diberi tanda bintang berwarna merah. The critical moment is the time
of highest probability of entrapment and preservation of hydrocarbons in a petroleum system,
after traps form and hydrocarbons migrate into a reservoir and accumulate-and marks the
beginning of preservation in a viable petroleum system (www.glossary.oilfield.slb.com))

REFERENSI
(Tulislah referensi yang Anda gunakan disini)
Tim Laboratorium Praktikum Geologi Minyak dan Gas Bumi. 2021. BUKU PANDUAN
PRAKTIKUM GEOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI, Review Petroleum Systems, Untuk
Praktikan Teknik Geologi. Jakarta: Universitas Pertamina
Modul 1-6 Tugas Praktikum Geologi Minyak dan Gas Bumi 2021.

Ubah file dalam bentuk PDF dan disubmitt maksimal pada hari Jumat, 23 Desember 2022
Pukul 16.00 WIB di Microsoft Teams.

Anda mungkin juga menyukai