Anda di halaman 1dari 27

permenkes RI

No. 28 Tahun
2017

1
PERATURAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

Permenkes RI Permenkes RI
No.1464/MENK No.28 Tahun
ES/PER/X/2010 2017 Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes)
adalah Peraturan Perundang-undangan yang
ditetapkan oleh menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di
Tentang Tentang bidang kesehatan untuk
Izin Dan Izin Dan menjalankan Peraturan Perundang-
Penyelengga Penyelengga undangan yang lebih tinggi atau dibentuk
raan Praktik raan Praktik berdasarkan kewenangan.
Bidan Bidan

3
Permenkes
Permenkes RIRI
No. 28Tahun
No. 28 Tahun2017
2017
“IZIN &
PENYELENGGARAAN
“IZIN & PENYELENGGARAAN
PRAKTIK BIDAN”
PRAKTIK BIDAN”

4
Permenkes Kebidanan

Permenkes RI
Permenkes RI
No.1464/MENKES/
No.28 Tahun 2017
PER/X/2010

7 BAB 8 BAB

30 pasal 50 pasal

5
BAB I KETENTUAN UMUM
01 Pasal 1

BAB II PERIZINAN
02 Bagian kesatu Kualifikasi Bidan: pasal 2
Bagian kedua STRB: pasal 3 dan pasal 4
Bagian ketiga SIPB: pasal 5-14

BAB III PENYELENGGARAAN KEPROFESIAN


Isi dari Permenkes 03 Bagian kesatu UMUM: pasal 15-17
RI No. 28 Tahun Bagian Kedua KEWENANGAN: pasal 18-21
Bagian ketiga PELIMPAHAN KEWENANGAN: pasal 22-27
2017 Bagian keempat KEWAJIBAB & Hak: pasal 28-29
“IZIN &
PENYELENGGARAAN
BAB IV MANDIRI BIDAN
PRAKTIK
KEBIDANAN ”
04 Pasal 30-44

6
BAB V PENCATATAN & PELAPORAN
05 Pasal 45

BAB VI PEMBINAAN & PENGAWASAN


06 Pasal 46

BAB VII KETENTUAN PERALIHAN


Isi dari Permenkes 07 Pasal 47-48
RI No. 28 Tahun
2017
“IZIN &
PENYELENGGARAAN 08 BAB VIII KETENTUAN PENUTUP
PASAL 49-50
PRAKTIK
KEBIDANAN ”

7
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Bidan yaitu Praktik STRB (Surat SIPB (Surat Izin Praktik mandiri
seorang kebidanan yaitu Tanda Register Praktik Bidan) bidan yaitu
perempuan yang kegiatan Bidan) yaitu bukti yang diberikan tempat
lulus dari pemberian tertulis yang pemerintah pelaksanaan
pendidikan bidan pelayanan dalam diberikan oleh kab/kota untuk pelayanan
yang telah bentuk asuhan pemerintah menjalankan kebidanan yang
teregistrasi sesuai kebidanan. kepada bidan praktik kebidanan. dilakukan bidan
perpu. yang memiliki secara
sertifikat. perorangan.

8
BAB II PERIZINAN

Bagian kesatu Bagian kedua


Bagian ketiga
Kualifikasi Bidan: STRB: pasal 3 dan
SIPB: pasal 5-14
pasal 2 pasal 4

Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5


Pasal 2
Bidan harus memiliki Bidan yang berpraktik
Jenjang pendidikan Setelah STRB habis maka
STRB untuk melakukan wajib memiliki SIPB
D3 kebidanan paling dapat diperpanjang
praktik keprofesian. (Surat Izin Praktik
rendah selama memenuhi
STRB diperoleh setelah Bidan). SIPB diberikan
persyaratan sesuai
Bidan memiliki sertifikat kepada bidan yang
dengan peraturan
kompetensi. STRB memiliki STRB. SIPB
perundang-undangan.
berlaku selama 5 tahun. berlaku untuk 1 fasilitas
pelayanan kesehatan.
9
Bagian ketiga Pasal 8
SIPB: pasal 5-14 Untuk memperoleh SIPB harus
mengajukan permohonan dan
melampirkan:
o Fotokopi STRB yang masih berlaku
o Surat keterangan sehat
o Surat pernyataan klinik
Pasal 6 Pasal 7 o Surat keterangan tempat bidan yang
Bidan dapat memiliki SIPB diterbitkan oleh akan berpraktik
SIPB 2 paling banyak instansi pemberi izin o Pas foto ukuran 4x6 3 lembar
dan harus melakukan yang ditunjuk oleh o Rekomendasi dari organisasi profesi
permohonan jika ingin pemerintah kota.
membuat SIPB ke 2.
Pasal 9 Pasal 10
SIPB ditunggu dalam SIPB tidak berlaku jika
jangka waktu paling tempat praktik tidak
lama 14 hari sejak sesuai dengan SIPB,
berkas permohonan masa berlaku STRB
diberikan dan dibuktikan habis, bidan meninggal
dengan surat tanda dunia.
penerimaan
10 kelengkapan berkas.
Bagian ketiga
SIPB: pasal 5-14

Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14


Bidan WNA dapat STR dan SIPB Bidan WNI yang Pimpinan fasilitas
berpraktik di Indonesia sementara untuk bidan berlulusan di luar negeri pelayanan kesehatan
tapi harus memiliki WNA berlaku selama 1 harus memiliki STRB, melarang
sertifikasi kompetensi, tahun dan dapat SIPB, melakukan memperkerjakan bidan
STR sementara, SIPB, diperpanjang untuk 1 evaluasi kompetensi, yang tidak memiliki
dan juga memenuhu tahun berikutnya saja. dan melakukan SIPB.
persyaratan perpu. permohonan melalui
persyaratan.

11
BAB III PENYELENGGARAAN
KEPROFESIAN
Bagian kesatu
01
UMUM: pasal
15-17
Bagian ketiga
03 PELIMPAHAN
KEWENANGAN:
pasal 22-27
Bagian Kedua
02 KEWENANG
AN: pasal 18- Bagian keempat
21 04 KEWAJIBAB &
Hak: pasal 28-
29

12
Pasal 16
Bagian kesatu
01
UMUM: pasal Bidan desa
15-17 bertugas di
puskesmas.

Pasal 17
Pasal 15
Bidan desa
Bidan dapat dapat mengajukan
menjalankan SIPB ke 2 berupa
praktik mandiri. praktik mandiri bidan
selama memenuhi
persyaratan.

13
Bagian Kedua
02 KEWENANG
AN: pasal 18-
21
Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21

Pelayanan kesehatan Pelayanan kesehatan Pelayanan


Kewenangan ibu diberikan sebelum anak yaitu bayi baru kesehatan
bidan yaitu hamil, masa hamil, lahir, bayi, anak balita, reproduksi
pelayanan masa persalinan, masa dan prasekolah. Bidan perempuan dan KB,
kesehatan nifas, masa menyusui, berwenang untuk bidan berwenang
ibu, anak, dan masa antara dua pelayanan neonatal, untuk penyuluhan
dan kehamilan. penanganan dan konseling
reproduksi Pelayanannya yaitu kegawatdaruratan, kesehatan
perempuan konseling sebelum pemantauan tumbuh reproduksi
dan KB. hamil, antenatal pada kembang bayi, anak perempuan dan KB,
kehamilan normal, balita, prasekolah, pelayanan
persalinan normal, ibu konseling, dan kontrasepsi oral,
nifas normal, dan ibu penyuluhan. kondom, dan
menyusui. suntukan.
14
Pasal 22
Bidan berwenang memberikan pelayanan
Bagian ketiga berdasarkan penugasan dari pemerintah sesuai 22
03
PELIMPAHAN kebutuhan dan diberikan pelimpahan wewenang
KEWENANGAN: oleh dokter.
pasal 22-27
Pasal 23
Kewenangan berdasarkan penugasan pemerintah yaitu
23
program pemerintah dan bertugas ke suatu wilayah.

Pasal 24
Bidan yang melakukan penugasan pemerintah harus 24
berkompetensi yang didapat selama pelatihan (6
bulan).

15
Pasal 25
Kewenangan program pemerintah yaitu
Bagian ketiga pemberian pelayanan alat kontrasepsi, 25
03
PELIMPAHAN penanganan bayi dan anak balita sakit sesuai
KEWENANGAN: pedoman, melakukan pembinaan peran serta
pasal 22-27 masyarakat, melaksanakan deteksi dini.

Pasal 26
Kewenangan di suatu wilayah tempat bidan terdapat
26
tenaga kesehatan lain dengan kompetensi dan
wewenang yang sesuai.

Pasal 27
Pelimpahan wewenang dari dokter diberikan pada 27
pelayanan kesehatan tingkat pertama. Pelimpahan
wewenang ini tetap berada di bawah pengawasan
dokter yang bersangkutan.

16
Bagian keempat
04 KEWAJIBAB &
Hak: pasal 28-
29
Pasal 28 Pasal 29
Dalam praktik kebidanan, bidan wajib Bidan memiliki hak, yaitu
untuk menghormati hak pasien, memperoleh perlindungan
memberikan informasi, merujuk hukum, memperoleh informasi
kasus yang bukan wewenangnya,
yang lengkap dan benar dari
meminta persetujuan, menyimpan
pasien/keluarganya,
rahasia, melakukan pencatatan dan
pelaporan, mematuhi standard melaksanakan tugas sesuai
profesi, satndar pelayanan, dan kompetensi dan wewenang, dan
standard prosedur operasional. menerima imbalan jasa profesi.

17
BAB IV MANDIRI BIDAN
Pasal 30-44
Lokasi praktik mandiri harus mudah
Bidan praktik mandiri harus
akses rujukan dan memperlihatkan
memenuhi persyaratan. Yaitu
30 aspek kesehatan lingkungan.
persyaratan lokasi, bangunan,
prasarana, peralatan, serta
Ruangan dalam praktik mandiri
obat, dan bahan habis pakai.
terdiri atas ruang tunggu, ruang
31 priksa, ruang bersalin, ruang nifas,
WC/kamar mandi, dan ruang lain
sesuai kebutuhan.
32 Bangunan praktik
mandiri harus
memperlihatkan
keamanan, Bangunan praktik
kenyamanan, dan 33 mandiri bidan harus
kemudahan dalam permanen dan tidak
pelayanan. berbgabung dengan
bangunan lainnya.

18
BAB IV MANDIRI BIDAN
Pasal 30-44
Persyaratan prasarana praktik
mandiri bidan yaitu air bersih,
34
pencahayaan cukup, ventilasi
udara baik, dll sesuai
kebutuhan.
Peralatan praktik mandiri harus
35 terpelihara fungsinya dengan baik.

36 Pengelolaan obat
dan bahan habis
pakai hanya
diperoleh dari apotek Pasal 30 sampai dengan
37
melalui surat Pasal 36 tercamtum
pesanan. dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
19
BAB IV MANDIRI BIDAN
Pasal 30-44
Praktik mandiri bidan harus
38 melaksanankan pengelolaan
limbah medis.

Hasil penilaian kelayakan menjadi


40 dasar dalam pembuatan
rekomendasi.

39 Harus memasang
papan nama pada
bagian yang mudah
dibaca masyarakat. Praktik mandiri bidan
ukuran 60x90cm, 41 tidak memerlukan izin
dasar berwarna putih penyelenggaraan
dan tulisan berwarna
hitam.

20
BAB IV MANDIRI BIDAN
Pasal 30-44
Bidan praktik mandiri dapat
42 dibantu oleh tenaga medis
lainnya atau non kesehatan.

Praktik bidan mandiri dapat


44 melakukan pemeriksaan
laboratorium sederhana antenatal
sesuai dengan ketentuan perpu.
43 Bidan yang
berhalangan dapat
menunjuk untuk
bidan pengganti.

21
BAB V
PENCATATAN &
PELAPORAN

Bidan wajib
Pasal 45
melakukan
pencatatan
dan
pelaporan.
22
BAB VI
PEMBINAAN & Pasal 46
PENGAWASAN
Menteri, kepala dinas
kesehatan provinsi/kota
melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap
pelaksanaan praktik bidan
sesuai dengan
kewenangannya.

23
BAB VII KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 47-48
Prakti mandiri bidan telah terselenggara Proses permohonan/ perpanjangan
berdasarkan Permenkes No SIPB yg telah memenuhi persyaratan
1464/Menkes/Per/X/2010 “izin dan Permenkes
penyelenggaraan praktik bidan tetap No.1464/Menkes/Per/X/2010 tetap di
dapat menyelenggarakan pelayanan proses sesuai Permenkes
sampai habis masa izinnya” No.1464/Menkes/Per/X/2010, jika
diajukan sebelum berlakunya Peraturan
Meteri ini.

Bidan desa yang telah memiliki SIPB berdasarkan Permenkes


No.1464/Menkes/Per/X/2010 belum mengikuti ketentuan Peraturan
Menteri ini, harus menyesuaikan diri paling lambat 3 thn sejak peraturan
Menteri ini diundangkan.

24
BAB VIII KETENTUAN
PENUTUP
PASAL 49-50
Pasal 49

Saat peraturan ini berlaku,


Permenkes
No.1464/Menkes/Per/X /2010
tentang izin praktik bidan,
dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 50

Peraturan Menteri ini mulai


berlaku (Jakarta, 13 Juli 2017)
Dengan penempatannya dalam
berita NRI
25
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

26
SUMBER:

Permenkes RI No. 28 Tahun 2017

(http://www.ibi.or.id/media/PMK%20No.%2028%20ttg%20Izi
n%20dan%20Penyelenggaraan%20Praktik%20Bidan.pdf)

Permenkes RI No. 1464/Menkes/Per/X/2010

(https://ngada.org/bn501-
2010.htm#:~:text=Permenkes%201464%2FMenkes%2FPer
%2F,SIPB%3A%3ABN%20501%2D2010&text=KEMENTERI
AN%20KESEHATAN.&text=(4)Selama%20memberikan%20p
elayanan%20kesehatan,mengutamakan%20kepentingan%2
0yang%20bernilai%20materi.)

27

Anda mungkin juga menyukai