A. Profil Bisnis
Usaha budidaya ikan lele untuk pembesaran dan pembibitan nila merah yang
akan dibudidayakan di Pondok Pesantren Al-Fatwa guna demi kemandirian Pondok
Pesantren yang bertempat di Kampung Pajagan RT.002 RW.001 Desa Cimayang
Kecamatan Bojongmanik Kabupaten Lebak Provinsi Banten, Jl. Raya Bojongmanik –
Cirinten KM.04 Kode Pos 42363.
Pondok Pesantren Al-Fatwa memiliki lahan yang belum digunakan ± 6.000 M²
(kurang lebih enam ribu meter persegi) serta menjadi tempat yang strategis untuk
perikanan dan peternakan. Pada saat ini, bisnis yang ingin dikembangkan yaitu
budidaya ikan lele dan nila karena dua jenis ikan air tawar ini sangat laku dipasaran
baik dalam negeri ataupun luar negeri.
Oleh karena itu, dengan adanya sarana lahan dan sumber air yang cukup untuk
budidaya ikan tersebut kami sangat antusias dalam bisnis budidaya ini demi
kemandirian Pondok Pesantren Al-Fatwa serta membuka lahan pekerjaan khususnya
untuk alumni-alumni dan masyarakan sekitar pada umumnya. Meningkatkan ekonomi
pondok pesantren dan membantu pemerintah dalam peningkatan perekonomian.
Ikan lele tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin. Habitatnya di sungai
dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air. Ikan lele
bersifat nocturnal, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari. Pada siang
hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Di alam ikan lele
memijah pada musim penghujan.
Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air Tawar yang sudah di Budidayakan
secara komersial oleh masyarakat Indonesia. Budidaya ikan lele berkembang pesat
dikarenakan :
1) dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan menggunakan
kolam beton maupun terpal;
2) teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat;
3) pemasarannya relatif mudah;
4) tingkat permintaan pasar yang tinggi.
Adapun ikan nila (Oreochromis nioticus) adalah jenis ikan tawar yang banyak
diminati oleh masyarakat pada umumnya, akan tetapi pada saat ini kami ingin budidaya
ikan nila dengan penjualan benih ikan nila (burayak) dikarenakan banyak permintaan
untuk benih ikan nila merah ini baik dikalangan masyarakat ataupun pedagang-
pedagang benih ikan yang ada diberbagai wilayah khususnya di banten.
Sumber Daya
Sumber daya alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki
sangat memungkinkan keberhasilan bisnis budidaya ini karena sumber daya alam yang
strategis untuk perikanan baik lahan ataupun sumber mata air yang dimiliki. Begitu
juga dengan sumber daya manusianya yang memadai karna lokasi budidaya berada
dipedesaan atau perkampungan yang memungkinkan biaya upah pekerja pun relatif
masih rendah.
Permasalahan
Dalam usaha/bisnis pasti ada resiko dan berbagai masalah, begitu juga dengan
bisnis budidaya ikan terutama pada perawatan ikan dari berbagai jenis penyakit dan
hama tentunya ini bukan lagi hal baru dalam budidaya perikanan, dengan adanya
berbagai pengalaman dan obat-obatan tentunya akan meminimalisir kemungkinan
terjangkitnya penyakit dan hama.
Adapun dalam pemasaran tidak menutup kemungkinan juga akan terjadinya
harga yang rendah dari biasanya akan tetapi kami sudah mempunyai cara dalam hal ini
yaitu dengan membuat pakan ikan olahan sendiri dengan membudidayakan maggot
sebagai pakan alternatif bahkan maggot itu sendiri bisa kita olah untuk dijadikan
pelet/pakan ikan olahan sendiri, maggot ini adalah binatang sejenis serangga yang
berasal dari lalat BSF yang mempunyai kandungan protein yang tinggi berkisar 40%-
50% kandungan protein dan baik untuk dikonsumsi oleh ikan ataupun hewan ternak.
C. Rencana Ke Depan
Rencana untuk kedepan kami akan terus meningkatkan pembudidayaan serta
pemasaran yang lebih luas lagi, terutama pemasaran karena dengan banyaknya
permintaan pasar maka pembudidayaan pun akan terus ditingkatkan. Pada awal ini
mungkin pasar yang kami tuju baru didalam wilayah kabupaten/kota atau provinsi
tempat kami budidaya, akan tetapi langkah kedepan harus bisa menjangkau berbagai
daerah baik dalam negeri sampai tingkat luar negeri.
Selain dari pada itu, kami juga akan memproduksi pakan buatan sendiri. Dengan
bahan dasar dari maggot yang akan kami budidaya dan diproduksi menjadi pelet
sebagai pakan ikan yang bisa tahan lama serta tidak mengurangi kandungan kebutuhan
protein pada ikan yang dibudidaya karena kandungan protein yang ada pada maggot
yang cukup baik.
Dengan seiring berjalannya waktu dan bertambahnya pengalaman serta peluang-
peluang kedepan tentu kami akan terus meningkatkan baik dari segi produksi ataupun
pengembangan-pengembangan usaha lainnya.
D. Pendanaan
Biaya yang dibutuhkan untuk modal awal yang diajukan dalam Rencana Anggaran
Biaya (RAB) yang terlampir dalam proposal adalah Rp. 250.000.000,- (Dua Ratus
Lima Puluh Juta Rupiah). Yang diperuntukan :
1 ekor nila menghasilkan 400 larva dengan tingkat persentase yang hidup sampai panen
yaitu 60% jadi 400 x 60% = 240 benih ikan siap jual, benih ikan nila biasa dijual
dengan literan, biasanya perliter d jual dengan harga 60.000,- rupiah dengan jumlah
benih ikan perliter ± 100-120 ekor. Adapun rencana kita jual dengan harga 40.000
rupiah pada penjual.
Dapat kita ambil kesimpulan bahwa 1 ekor nila menghasilkan 2 liter benih ikan siap
jual, jadi untuk 400 ekor indukan menghasilkan 800 liter benih ikan per 2 bulan.
Keuntungan dari benih ikan nila didapatkan = 800L x 40.000 = 32.000.000,-
Per 1 bulan = 32.000.000,- : 2 = 16.000.000,-
Kalo kita hitung perbulan menjadi = 16.000.000,-
Kemudian dari keuntungan ikan lele yang didapatkan senilai 24.300.000,- x 3 kali
panen
24.300.000,- x 3 kali panen = 72.900.000,-
Dengan beban selama 3 x panen = 50.300.000,- --
Keuntungan dalam 3x panen = 22.600.000,-