TEKNIS
BANTUAN PEMERINTAH KHUSUS
UNTUK SARANA RUANG KREATIF
2021
Petunjuk Teknis
Bantuan Pemerintah Khusus
untuk
Fasilitasi Sarana Ruang Kreatif
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................................iii
RINGKASAN EKSEKUTIF........................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................................................1
B. Tujuan..................................................................................................................................................2
BAB II BANTUAN PEMERINTAH KHUSUS..................................................................................3
A. Pengertian...........................................................................................................................................3
B. Dasar Hukum.....................................................................................................................................4
C. Jenis dan Bentuk Bantuan Pemerintah Khusus.......................................................................4
D. Kategori Pengusul............................................................................................................................5
E. Persyaratan Pengusul.......................................................................................................................5
F. Persyaratan Pengajuan Proposal...................................................................................................5
G. Pihak-Pihak yang Terlibat.............................................................................................................7
BAB III PELAKSANAAN BANTUAN PEMERINTAH KHUSUS........................................10
A. Tahapan Pelaksanaan Bantuan Pemerintah Khusus............................................................10
B. Proses Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah............................................................................13
C. Ketentuan Perpajakan...................................................................................................................13
BAB IV LARANGAN.................................................................................................................................14
BAB V MONITORING DAN EVALUASI........................................................................................15
BAB VI PERNYATAAN PENYANGKALAN.................................................................................16
BAB VII SANKSI.........................................................................................................................................17
BAB VIII PENUTUP..................................................................................................................................18
LAMPIRAN
iii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Bantuan Pemerintah Khusus ini diberikan dalam bentuk barang dan bersifat stimulan
untuk Fasilitasi Sarana Ruang Kreatif.
Kategori Pengusul dan/atau Penerima Paket Sarana Ruang Kreatif sebagai berikut:
Kriteria Pengusul
Pengusul telah menjalankan kegiatan terkait dengan subsektor ekonomi kreatif sebelum
pengajuan proposal minimal 1 (satu) tahun yang dibuktikan dengan foto/video pendek, tautan
media sosial dan/atau dokumen pendukung lainnya (dilampirkan), menyusun rencana
kegiatan yang berkelanjutan minimal 1 (satu) tahun ke depan sejak tahun proposal diajukan.
Pengusul Seleksi
Sosialisasi Penerimaan Administrasi
Mengirimkan
Banper Khusus Proposal dan Teknis Tidak
Proposal
Ya
Surat
Pemberitahuan
Tidak Lolos
Pelaksanaan
Tim Menyusun PPK Menetapkan Ya Verifikasi Tidak
Pengadaan
Dokumen Penerima Administrasi
Pengadaan Banper Khusus dan Teknis
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif merupakan dua sektor yang dapat saling berkaitan
dan/atau dapat memperkuat satu dengan lainnya. Untuk mengembangkan kegiatan wisata,
daerah tujuan wisata setidaknya harus memiliki komponen-komponen sebagai berikut
(UNESCO, 2009): 1. Obyek/atraksi dan daya tarik wisata 2. Transportasi dan
infrastruktur 3. Akomodasi (tempat menginap) 4. Usaha makanan dan minuman 5. Jasa
pendukung lainnya (hal-hal yang mendukung kelancaran berwisata misalnya biro
perjalanan yang mengatur perjalanan wisatawan, penjualan cindera mata, informasi, jasa
pemandu, kantor pos, bank, sarana penukaran uang, internet, wartel, tempat penjualan
pulsa, salon, dll). Berdasarkan hal tersebut, industri/sektor pariwisata bukanlah industri
yang berdiri sendiri, tetapi dapat menjadi penarik bagi industri lainnya termasuk
perkembangan industri kreatif beserta ekosistemnya.
Berdasarkan pada hal tersebut Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur
melalui Direktorat Infrastruktur Ekonomi Kreatif melaksanakan pemberian dukungan
penyediaan infrastruktur ekonomi kreatif bagi pelaku ekonomi kreatif, berupa Program
Bantuan Pemerintah Khusus untuk Fasilitasi Sarana Ruang Kreatif. Program ini sejalan
dengan fungsi Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur yaitu
pelaksanaan pemberian dukungan kepada semua pemangku kepentingan terkait
pengembangan infrastruktur ekonomi kreatif.
Dasar kebijakan untuk pelaksanaan program adalah Peraturan Menteri Keuangan Nomor
168/PMK.05/2015 jo 173/PMK.05/2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 Tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran
Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga dan Peraturan Menteri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor
10 Tahun 2020 Tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di Lingkungan
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Program bantuan pemerintah ini bersifat stimulan dan merupakan usulan kebutuhan dari
pelaku ekonomi kreatif. Aktivitas pelaku ekonomi kreatif yang difasilitasi dalam bantuan
pemerintah khusus harus terkait dengan salah satu dari 8 (delapan) subsektor
ekonomi kreatif, sebagai berikut:
1. Aplikasi;
2. Pengembang Permainan;
1
3. Film, Animasi dan Video;
4. Fotografi;
5. Kriya;
6. Kuliner;
7. Fesyen;
8. Musik.
B. Tujuan
2
BAB II
A. Pengertian
Bantuan Pemerintah Khusus adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria bantuan
sosial, yang diberikan sebagai stimulan oleh Pemerintah kepada kelompok masyarakat
atau lembaga pemerintah/non-pemerintah, bersifat tematik dan hanya mengampu 8
(delapan) subsektor dari sektor ekonomi kreatif.
Pengusul adalah pihak yang menyiapkan dan mengajukan proposal Bantuan Pemerintah
Khusus.
Penerima adalah pihak yang ditetapkan sebagai penerima Bantuan Pemerintah Khusus
oleh Deputi Bidang Pengambangan Destinasi dan Infrastruktur.
Sarana ruang kreatif adalah berbagai bentuk barang yang berkaitan dengan kebutuhan
subsektor ekonomi kreatif yang dimanfaatkan oleh pelaku/komunitas ekonomi kreatif,
tidak terbatas pada peralatan multimedia untuk mendukung kegiatan seni
pertunjukan/seni rupa/film/video; peralatan/teknologi terbaru untuk pembuatan produk
kriya; peralatan musik, perangkat, lunak, perangkat keras, dan lain sebagainya.
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) pada Sektor Ekonomi Kreatif adalah
- Usaha Mikro : usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro;
- Usaha Kecil : usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Besar yang memenuhi
kriteria Usaha Kecil;
- Usaha Menengah : usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah
kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sesuai ketentuan Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;
3
- Bergerak pada sektor Ekonomi Kreatif meliputi subsektor: Aplikasi; Pengembang
Permainan; Film, Animasi, dan Video; Fotografi; Kriya; Kuliner; Fesyen; dan Musik.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;
2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2019 Tentang Ekonomi Kreatif;
3. Peraturan Presiden Nomor 96 Tahun 2019 tentang Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif;
4. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2019 tentang Badan Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif;
5. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden
Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2007 Tentang Pedoman Fasilitasi
Organisasi Kemasyarakatan Bidang Kebudayaan, Keraton dan Lembaga Adat dalam
Pelestarian dan Pengembangan Budaya Daerah;
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 jo 173/PMK.05/2016
Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015
Tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian
Negara/Lembaga;
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 111/PMK.06/2016 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan Pemindahtanganan Barang Milik Negara;
9. Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif;
10. Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nomor 10
Tahun 2020 Tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di Lingkungan
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
4
C.2 Sarana Ruang Kreatif
1. Pengusul dapat mengajukan bantuan Sarana Ruang Kreatif maksimal senilai Rp
50.000.000,- (lima puluh juta rupiah), sudah termasuk ongkos kirim, biaya
instalasi, dan pajak;
2. Sarana Ruang Kreatif yang diajukan harus mengacu pada menu paket;
3. Setiap kegiatan instalasi Sarana Ruang Kreatif tidak boleh mengganggu fungsi
yang sudah ada.
D. Kategori Pengusul
E. Persyaratan Pengusul
Pengusul Bantuan Pemerintah Khusus untuk Fasilitasi Sarana Ruang Kreatif harus
memenuhi persyaratan:
5
4. Melampirkan rencana kegiatan subsektor ekonomi kreatif selama 1 (satu) tahun
yang berkelanjutan sejak tahun proposal diajukan;
5. Pada tahun anggaran berjalan tidak sedang atau akan menerima fasilitasi sejenis
pada objek yang sama dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah)
dan/atau APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) dari Kementerian/
Lembaga lain, dan sumber pendanaan lainnya;
6
5) Paket Subsektor Kriya
a. Bor Duduk g. Spray Gun
b. Mesin Gerinda Tangan h. Bor Tangan
c. Belt & Disc Sander i. Mesin Serut
d. Bandsaw j. Mesin Potong Meja Duduk
e. Gerinda Duduk k. Mata Bor Set
f. Kompresor Diesel l. Alat Ukir
4. Bagi Pengusul Sarana Ruang Kreatif harus memiliki ruang penyimpanan yang
memadai dan mencukupi;
5. Waktu pengajuan proposal mulai pada hari Senin, tanggal 14 Juni 2021
sampai dengan Selasa, tanggal 31 Agustus 2021 jam 23.59 WIB dan
diunggah pada google form melalui tautan http://bit.ly/bprss21 (dokumen
kelengkapan dalam format .zip dengan ukuran maksimal 50MB).
Pihak-pihak yang terlibat pada pelaksanaan program Bantuan Pemerintah Khusus untuk
Fasilitasi Sarana Ruang Kreatif memiliki tugas masing-masing sebagai berikut:
7
d. Melakukan pendaftaran dan penerimaan proposal Bantuan Pemerintah Khusus;
dan
e. Mendukung tugas PPK antara lain:
1. Tahap seleksi:
- Membantu melaksanakan proses seleksi proposal administrasi dan
teknis hingga selesai; dan
- Membantu melaksanakan verifikasi dengan calon penerima.
2. Tahap pelaksanaan:
- Membantu melaksanakan proses pengadaan barang/jasa sesuai
Peraturan Perundang-undangan, mulai dari tahap persiapan hingga
pelaksanaana pekerjaan;
- Membantu melaksanakan kegiatan monitoring program dan
pelaksanaan pekerjaan barang/jasa;
- Membantu melaksanakan kegiatan evaluasi program; dan
- Membantu melaksanakan seluruh kegiatan serah terima.
8
G.4 Pengusul
a. Mengajukan dan mengirimkan proposal kepada Menteri Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif UP. Deputi
Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur (format 1) melalui:
unggahan pada google form melalui tautan http://bit.ly/bprss21 (dokumen
kelengkapan dalam format .zip dengan ukuran maksimal 50MB).
b. Mencantumkan di judul proposal dan subjek surat dengan huruf kapital dan
tebal yaitu “PROPOSAL BANTUAN PEMERINTAH KHUSUS UNTUK
SARANA [tuliskan nama pengusul]”;
c. Menandatangani Surat Pernyataan Tidak Terjadi Konflik Internal (format 4);
d. Menandatangani Surat Pernyataan Tidak Terkait/Afiliasi dengan Partai Politik
(format 5);
e. Menandatangani Surat Pernyataan akan menerima dan memanfaatkan apabila
menerima bantuan pemerintah khusus tahun 2021 (format 6).
G.5 Penerima
a. Menandatangani Surat Perjanjian Kerja Sama (format C);
b. Menandatangani Berita Acara Serah Terima (format B).
9
BAB III
Mekanisme pelaksanaan Bantuan Pemerintah Khusus ini terdiri dari: Pengusulan Proposal,
Penilaian dan Seleksi, Penetapan Penerima Bantuan Pemerintah Khusus, Proses Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah, Monitoring Proses Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa, Serah
Terima Barang/Jasa kepada Penerima, Monitoring paska penerimaan Bantuan Pemerintah
Khusus.
10
5. PPK melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan Penerima Bantuan
Pemerintah Khusus yang telah ditetapkan Surat Keputusan (SK) sebagaimana dalam
angka 4 (empat) BAB III;
6. Tim Penilai Teknis menyiapkan dan melengkapi dokumen Pengadaan Barang/Jasa
untuk dilakukan pengadaan barang/jasa;
7. Direktur infrastruktur Ekonomi Kreatif melalui PPK melaksanakan proses pengadaan
barang/ jasa pemerintah;
8. Pada proses pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah PPK Direktorat
infrastruktur Ekonomi Kreatif dan Tim Penilai Teknis dapat melakukan monitoring
dan pengawasan untuk memastikan kuantitas, kualitas dan spesifikasi teknis barang
dilaksanakan oleh penyedia, sekurang-kurangnya 1 (satu) kali untuk setiap paket
pekerjaan, dan/atau melalui moda TIK seperti penggunaan aplikasi/media sosial dan
lain sebagainya;
9. Penyedia barang/jasa melakukan serah terima dengan penerima;
10. PPK mengusulkan kepada Kuasa Pengguna Barang (KPB)/Pengguna Barang (PB)
untuk melakukan serah terima Bantuan Pemerintah Khusus Tahun 2021 kepada
penerima;
11. Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif melaporkan pelaksanaan dan hasil pelaksanaan
program Bantuan Pemerintah Khusus untuk Fasilitasi Sarana Ruang Kreatif kepada
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur pada akhir tahun anggaran.
11
PELAKSANA
NO AKTIVITAS TIM TEKNIS Dit. IEK TIM PENILAI PPK PENERIMA KETERANGAN
DEPUTI TEKNIS BANPER PENYEDIA
Melaksanakan Sosialisasi
1 Bantuan Pemerintah Khusus
Tahun 2021 Mengumumkan
Penerimaan
2 Proposal Bantuan
Pemerintah
Mengirimkan proposal
(a.) Surat
4 Melakukan seleksi Tidak Pemberitahuan Tidak
administrasi dan teknis a. selsai Lolos Seleksi Banper
Khusus
5 Melakukan verifikasi Ya
Tidak
administrasi dan teknis
Ya
6 Menetapkan Penerima (b.) SK PPK Penerima
Menyiapkan dokumen
7 pengadaan
8 Melaksanakan Pengadaan
11 KPB/PB untuk
melakukan Serah Terima
dengan Penerima Bantuan
12 Penerima Bantuan
Menerima laporan evaluasi
13 pemanfaatan bantuan
pemerintah khusus
12
B. Proses Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Bantuan Pemerintah Khusus Tahun 2021 diadakan melalui proses pengadaan sesuai
Peraturan Perundangan-undangan Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
C. Ketentuan Perpajakan
Bantuan Pemerintah Khusus Tahun 2021 untuk Fasilitasi Sarana Ruang Kreatif
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundangan-undangan Tentang
Perpajakan.
13
BAB IV
LARANGAN
14
BAB V
A. Monitoring
3. Keaslian barang;
4. Fungsionalitas produk.
B. Evaluasi
Evaluasi dilakukan oleh Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif dan Tim Penilai Teknis
setelah Bantuan Pemerintah diserahterimakan kepada Penerima. Komponen yang dievaluasi
antara lain:
15
BAB VI
SANKSI
Ketentuan sanksi diatur lebih lanjut pada Perjanjian Kerjasama Penunjukan Penerima Bantuan
Pemerintah Khusus 2021 Antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif dan Penerima Bantuan Pemerintah Khusus 2021 (format 7).
16
BAB VII
PERNYATAAN PENYANGKALAN
17
BAB VIII
PENUTUP
Petunjuk Teknis Tentang Bantuan Pemerintah Khusus untuk Fasilitasi Sarana Ruang Kreatif
merupakan acuan bagi pelaksanaan Bantuan Pemerintah Khusus tahun 2021 dalam
melaksanakan penyaluran bantuan secara akuntabel, transparan, dan efektif sehingga penyaluran
bantuan dapat memberikan dampak yang lebih baik terhadap perkembangan pariwisata dan
ekonomi kreatif juga meningkatkan perekonomian masyarakat pada umumnya.
Hal-hal yang belum diatur dalam Petunjuk Teknis ini, akan diatur lebih lanjut sesuai dengan
peraturan undang-undang yang berlaku.
18
DAFTAR LAMPIRAN DAN DOKUMEN KELENGKAPAN
PROPOSAL BANTUAN PEMERINTAH KHUSUS DEPUTI
BIDANG PENGEMBANGAN DESTINASI DAN
INFRASTRUKTUR
Yth,
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif UP. Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur
Gedung Sapta Pesona, lantai 14
Kemenparekraf/Baparekraf
Jl. Medan Merdeka Barat No. 17, Gambir, Jakarta Pusat 10110
Bersama ini kami … (nama lembaga pengusul) mengajukan Permohonan Bantuan Pemerintah
Khusus untuk Paket Sarana Ruang Kreatif …… (nama lembaga pengusul) dengan rincian singkat
sebagai berikut:
… (jelaskan secara singkat (1/4 halaman) paket bantuan yang diajukan, alasan kenapa
membutuhkan bantuan, tujuan mengajukan bantuan, dan manfaatmya bagi pengembangan
ekosistem ekonomi kreatif di lingkungan/wilayahnya).
Berkaitan dengan hal tersebut, bersama ini terlampir kami sampaikan proposal untuk mendapatkan
Bantuan Pemerintah Khusus dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif.
Ketua/Pimpinan
(nama lembaga pengusul)
(meterai Rp 10.000,-)
………………., …………20…
Ketua/Pimpinan
(nama lembaga pengusul)
PROPOSAL
SARANA RUANG KREATIF
(nama lembaga pengusul)
A. Latar Belakang
Termasuk penjelasan subsektor ekraf yang dipilih (maksimal 3 subsektor)
B. Maksud dan Tujuan
C. Kegiatan (dalam 1 tahun terakhir)
Penjelasan singkat terkait kegiatan serta prestasi yang diterima oleh lembaga pengusul
dalam kurun waktu 1 (satu) tahun terakhir dengan melampirkan dokumentasi (foto/video)
serta bukti lainnya (seperti publikasi media cetak dan elektronik).
D. Program dan kegiatan berkelanjutan dari pemanfaatan Bantuan Pemerintah Khusus sampai
dengan 1 tahun ke depan
Dalam bentuk matriks kegiatan disertai dengan keterangannya
E. Penutup
Format 4 : Surat Pernyataan Tidak Terjadi Konflik Internal
Nama :
Tempat/Tgl lahir :
Jabatan : Ketua/Pimpinan
Nama Lembaga :
Alamat :
Nama :
Tempat/Tgl lahir :
Jabatan : Sekretaris
Nama Lembaga :
Alamat :
Menyatakan bahwa …. (nama lembaga pengusul ) tidak ada konflik internal dan/atau
kepengurusan ganda selama proses pengajuan proposal hingga serah terima, dan apabila hal tersebut
diatas tidak benar adanya, maka kami bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
..............................., .................20....
Pengurus (nama lembaga pengusul)
Ketua/Pimpinan Sekretaris
(meterai Rp 10.000,-)
Nama :
Tempat/Tgl lahir :
Jabatan : Ketua/Pimpinan
Nama Lembaga :
Alamat :
Nama :
Tempat/Tgl lahir :
Jabatan : Sekretaris
Nama Lembaga :
Alamat :
Menyatakan bahwa Lembaga … (nama lembaga pengusul ) tidak berafiliasi kepada salah satu
Partai Politik, dan apabila hal tersebut diatas tidak benar adanya, maka kami bersedia menerima
sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
..............................., .................20....
Pengurus (nama lembaga pengusul)
Ketua/Pimpinan Sekretaris
(meterai 10.000)
Demikian pernyataan ini dibuat dalam rangka perencanaan anggaran kepada Direktorat Jenderal
Anggaran, Kementerian Keuangan dan selama alokasinya masih tersedia.
…… , …… 2021
Penerima Barang/Jasa
(meterai 10.000)
(nama lengkap)
DOKUMEN KELENGKAPAN PAKET
Fitur :
- Resolution Support: 1280x720 &
1920x1080 (@60hz), 3840x2160 (@60hz)
- Max. Resolution Scale: 16:9
- Audio & Video sync
- Power Supply USB 2.0 CGT (Up to
5V/1A)
- Android, Windows, Mac OS Support
3 Kabel unit 1
Spesifikasi :
- Panjang Kabel : 1M / 1.5M / 2M
- Tipe Konektor CGS : Type-C Male to
HDMI Male
- Konduktor : Tinned Copper
- Chipset : LT8711HE
- AWG : 30AWG+24AWG
- Jacket Shell : PVC Enviromental Material
Jangkauan wireless: 10 meter 4Jangkauan
wireless mungkin bervariasi, bergantung
pada kondisi lingkungan dan komputasi.
Keyboard
Desain anti tumpahan cairan 5Diuji dalam
kondisi terbatas (maksimum tumpahan
cairan sebanyak 60 ml). Jangan
benamkan keyboard ke dalam cairan.
4 Keyboard dan Bentuk dan nuansa tombol yang familier unit 1
Mouse dan hening
Tinggi yang dapat disesuaikan, 3 posisi
kemiringan (alami, 4°, dan 8°)
Tombol khusus: Kontrol Musik, Tombol
yang dapat diprogram
Palm Rest
Cetakan karakter tombol yang tahan
abrasi
Number pad 10 tombol
NO NAMA BARANG SPESIFIKASI SATUAN JUMLAH FOTO
(UNIT)
Jenis tombol: deep profile
Switch daya On/Off
Lampu indikator caps lock
Lampu indikator baterai
2 baterai AA (Baterai Alkaline)
Daya tahan baterai: 36 bulan 6Daya
tahan baterai mungkin bervariasi
berdasarkan kondisi pengguna dan
komputasi.
Mouse
Teknologi sensor: Penelusuran Optik
Presisi
Jumlah tombol: 7
Scrolling: line-by-line
Scroll Wheel: Ya, 2D, karet
Tilt Wheel: Ya
Koneksi/Daya: Tombol daya On/Off
1 baterai AA (Baterai Alkaline)
Daya tahan baterai: 24 bulan 7Daya
tahan baterai mungkin bervariasi
berdasarkan kondisi pengguna dan
komputasi.
Software opsional
Logitech Options
Format A.2 : Paket Subsektor Pengembang Permainan
50 to 204800)
Shutter Speed Mechanical Shutter 1/4000 to
30 Second Bulb Mode Electronic Shutter
1/8000 to 30 Second Bulb Mode
1 Kamera Metering Method Average, Center-Weighted Unit 1
Average, Highlight Weighted, Multi-Zone,
Spot
Exposure Modes Aperture Priority, Manual,
Program, Shutter Priority
Exposure Compensation -5 to +5 EV (1/3, 1/2
EV Steps)
Metering Range -3 to 20 EV
White Balance Auto, Cloudy, Color
Temperature, Custom, Daylight, Flash,
Fluorescent, Incandescent, Shade,
Underwater
Continuous Shooting Up to 10 fps at 24.2 MP
for up to 223 Frames (JPEG) / 115 Frames
(Raw) Up to 8 fps at 24.2 MP Up to 6 fps at
24.2 MP Up to 3 fps at 24.2 MP
Interval Recording Yes
Self-Timer 2/5/10-Second Delay
Kapasitas 16.4 Wh; 2280 mAh
(mm) 2180
1 Lemari Pendingin - Suhu (°c) 4~8; Tegangan 220V / 1-Phase; unit 1
Kapasitas (Liter) 1050; Daya (W) 630; Berat
(Kg) 180; Penambahan Rak: 5 buah; Asli
China; Pendingin R134a
Tipe : GN 794D
Made in : China
Kelas Mesin : Mesin Obras Industrial Garmen
Specs :
Tipe : YS-4455
Made in Taiwan
Fungsi :
Kancing adalah;
- Cara kerja alat ini adalah menggerakan
bahan ke arah kiri dan kanan, hingga
jahitan yang dihasilkan menyerupai
zigzag. Alhasil, hasil lubang kancing tidak
se-rapi dan rapat seperti Mesin Lubang
Kancing
NO NAMA BARANG SPESIFIKASI SATUAN JUMLAH FOTO
(UNIT)
- Alat ini tidak dapat langsung melubangi
lubang, beda dengan Mesin Lubang
Kancing yang langsung membuat
potongan.
HANYA cocok untuk mesin jahit industri
*Switch On-Off
*Pengasah Pisau Auto
Mesin Potong Bahan Kain Tegak 6" KM AUV
(China)
Mesin Potong Bahan Kelas Industrial sangat
system
1/4” audio cable, AC adapter and rackmount
kit included
CR288 Wireless Receiver
Multiple frequency options for interference-
Features:
High output dynamic element
Unidirectional cardioid polar pattern for
maximum gain before feedback
Withstands high sound pressure levels
Dual stage windscreen
6 Microphone Gold plated XLR connector Pack 1
Mic clip and carry case included
Specs
Pada hari ini …….., tanggal ………. bulan …….. tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu (DD-MM-
2021), kami yang bertanda tangan dibawah ini:
1. (Nama Lengkap Pejabat Pembuat Komitmen):
Pejabat Pembuat Komitmen yang beralamat di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jl. Medan Merdeka Barat Nomor 17,
Gambir, Jakarta Pusat 10110, yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
2. (Nama Lengkap Ketua/Pimpinan Lembaga Penerima):
Ketua/Pimpinan (nama lembaga penerima) selaku Penerima Bantuan Pemerintah Khusus
Fasilitasi Sarana Ruang Kreatif untuk (nama lembaga penerima), yang berkedudukan di (alamat
lengkap lembaga penerima) , yang selanjutnya disebut PIHAK KED
UA.
Demikian Berita Acara Serah Terima Bantuan Pemerintah Khusus ini dibuat untuk digunakan
sebagaimana mestinya.
Ketua/Pimpinan NIP.
Catatan:
TENTANG
PENUNJUKAN PENERIMA BANTUAN PEMERINTAH KHUSUS 2021
Pada hari ini, tanggal …….bulan …….. tahun dua ribu dua puluh satu (..-…-2021) bertempat
di ……..(lokasi penerima banper), yang bertandangan tangan dibawah ini kami:
II. Nama :
Jabatan :
NIK :
Alamat :
*Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Komunitas Ekonomi Kreatif ____________
berdasarkan Anggaran Dasar Yayasan/Perkumpulan _____ yang telah ditetapkan dalam
Akta Notaris Tanggal _____ Nomor _____ tersebut selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
**Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Lembaga Adat ____________
berdasarkan Anggaran Dasar Yayasan/Perkumpulan _____ yang telah ditetapkan dalam
Akta Notaris Tanggal _____ Nomor _____ tersebut selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
tersebut selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
***Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama UMKM Subsektor Ekonomi
Kreatif____________ berdasarkan Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK) Tanggal _____ Nomor
_____ tersebut selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sendiri-sendiri disebut PIHAK dan secara
bersama-sama disebut PARA PIHAK.
1. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah Kementerian yang mempunyai tugas perumusan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif, yang melaksanakan
program bantuan pemerintah kepada Penerima Bantuan Pemerintah dalam hal ini
merupakan PIHAK KEDUA.
3. Bahwa PIHAK KEDUA memiliki kemampuan dan pengalaman yang dibutuhkan untuk
mengelola bantuan Pemerintah yang akan di berikan oleh PIHAK PERTAMA.
5. Bahwa PIHAK KEDUA menerima bantuan Pemerintah dari PIHAK PERTAMA dengan
menyetujui sebagaimana syarat dan ketentuan yang diatur dalam Perjanjian ini.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, PARA PIHAK setuju dan sepakat untuk membuat dan
menandatangani Perjanjian Kerja sama Penunjukan Penerima Bantuan Pemerintah Khusus
2021 dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
DEFINISI
(1) “Perjanjian” adalah Perjanjian ini yang dibuat oleh dan antara PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA, termasuk segala amandemen, addendum, dan lampiran-lampiran (jika ada)
yang merupakan satu kesatuan dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan
Perjanjian ini.
(2) “Hari” adalah perhitungan hari yang didasarkan pada perhitungan hari kalender termasuk
didalamnya hari libur dan libur nasional.
(3) “Komunitas Ekonomi Kreatif” adalah wadah berhimpunnya pelaku ekonomi kreatif,
berbentuk organisasi berbadan hukum dalam hal ini yayasan, perkumpulan, dan/atau
ditetapkan lain oleh Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur.
(4) “Objek Bantuan Pemerintah Khusus 2021” adalah bantuan Pemerintah Sarana meliputi
pemberian barang yang berkaitan dengan kebutuhan subsektor ekonomi kreatif yang
dimanfaatkan oleh pelaku/komunitas.
(5) “Berita Acara Serah Terima (BAST)” adalah berita acara serah terima penyerahan Bantuan
Pemerintah dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA baik itu BAST yang
ditandatangani antara PARA PIHAK ataupun BAST yang ditandatangani antara PIHAK
KEDUA dan Kuasa Penguna Barang (KPB) Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan
Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif.
PASAL 2
TUJUAN
PASAL 3
RUANG LINGKUP KERJA SAMA DAN OBJEK BANTUAN
(1) Ruang lingkup Perjanjian Kerja Sama ini meliputi proses Pelaksanaan dan Pemanfaatan
Bantuan Pemerintah Khusus di lingkungan Direktorat Infrastruktur Ekonomi Kreatif Deputi
Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
(2) PIHAK PERTAMA bertanggung jawab terhadap pengadaan Bantuan Pemerintah Khusus
dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan kesediaannya menerima objek Bantuan Pemerintah
dari PIHAK PERTAMA sesuai dengan syarat dan ketentuan dalam Perjanjian ini.
PASAL 4
PELAKSANAAN
Pelaksanaan Bantuan Pemerintah Khusus ini dilakukan sepenuhnya oleh PIHAK PERTAMA
melalui Penyedia dengan mengikuti mekanisme peraturan yang berlaku di bidang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
PASAL 5
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
Perjanjian Bantuan Pemerintah Khusus ini dilangsungkan sampai jangka waktu 2 (dua)
tahun terhitung sejak BAST yang ditandatangani PARA PIHAK.
PASAL 6
HAK DAN KEWAJIBAN
b. Bahwa PIHAK PERTAMA berhak mendapatkan informasi dari PIHAK KEDUA mengenai
pemanfaatan objek bantuan Pemerintah secara optimal oleh PIHAK.
a. Bahwa PIHAK KEDUA berhak untuk mendapatkan informasi terkait proses pengadaan
Bantuan Pemerintah Khusus yang dilaksanakan oleh PIHAK PERTAMA sampai serah
terima Bantuan Pemerintah kepada PIHAK KEDUA.
b. Bahwa PIHAK KEDUA berhak memanfaatkan objek Bantuan Pemerintah sesuai dengan
rencana kerja dan kegiatan ekonomi kreatif internal PIHAK KEDUA.
(4) PIHAK KEDUA memiliki Kewajiban, sebagai berikut:
b. Bahwa PIHAK KEDUA berkewajiban untuk melengkapi semua dokumen adminitrasi yang
diminta pihak pertama termasuk menandatangani BAST terkait Bantuan Pemerintah
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun
2021
PASAL 7
TANGGUNG JAWAB
(1) PIHAK KEDUA bertanggung jawab terhadap Pemanfaatan Bantuan Pemerintah Khusus
yang diterima dari PIHAK PERTAMA.
PASAL 8
JAMINAN
(1) PIHAK KEDUA menjamin bahwa selama Perjanjian Kerja Sama ini berlaku, PIHAK
PERTAMA tidak akan mendapat gangguan dan/atau tuntutan dari siapa pun juga yang
menyatakan mempunyai hak terlebih dahulu atau turut berhak atas apa yang dijanjikan
dalam Perjanjian ini.
(2) PIHAK KEDUA menjamin bahwa objek perjanjian ini berupa Bantuan Pemerintah
Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif Tahun 2021 digunakan dengan baik, bijak dan tanggung jawab dalam
mendukung kegiatan dan pengembangan ekonomi kreatif yang dilakukan oleh PIHAK
KEDUA.
(3) PIHAK KEDUA tidak diperbolehkan untuk memindahtangankan dan/atau menjual objek
perjanjian ini tanpa sepengetahuan PIHAK PERTAMA selama 2 (dua) tahun setelah serah
terima.
(4) PIHAK KEDUA dan/atau Pihak Lain tidak diperbolehkan mengagunkan Objek Bantuan
Pemerintah selama batas waktu sebagaimana yang ditentukan dalam Perjanjian Kerja
Sama ini.
(5) Perjanjian Kerja Sama ini tidak berakhir apabila objek Perjanjian ini dijual kepada Pihak
lain ataupun karena sebab lain menjadi milik atau dikuasai oleh Pihak lain.
PASAL 9
PENGAWASAN DAN EVALUASI
(1) PIHAK PERTAMA dapat melaksanakan pengawasan dan evaluasi baik langsung dan atau
tidak langsung atas pelaksanaan dan pemanfaatan Bantuan Pemerintah sewaktu-waktu.
(2) Pengawasan dan evaluasi Bantuan Pemerintah dilakukan oleh Tim Direktorat
Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
PASAL 10
PENYERAHAN DAN KEPEMILIKAN
(2) Berpindahnya status kepemilikan atas Bantuan Pemerintah Khusus ini tidak
menggugurkan kewajiban PIHAK KEDUA seperti yang termuat dalam Pasal 6.
PASAL 11
KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE)
(1) PARA PIHAK dibebaskan dari tanggung jawab atas keterlambatan atau kegagalan
dalam melaksanakan kewajibannya sesuai dengan isi perjanjian ini, apabila tidak
dimungkinkan akibat keadaan dan sebab-sebab di luar dari kemampuan PARA PIHAK atau
karena adanya keadaaan kahar (Force Majeure).
(2) Keadaan Kahar (Force Majeure) merupakan peristiwa, keadaan/kondisi, atau kejadian
yang terjadi di luar kemampuan, kekuasaan, atau kendali wajar suatu Pihak dan tidak
disebabkan karena kesalahan Pihak tersebut, dan peristiwa, keadaan/kondisi, atau kejadian
tersebut menghambat, menghalangi, atau menunda Pihak itu dalam menjalankan
kewajibannya berdasarkan Perjanjian Kerja Sama ini. Hal-hal disebut atau dikategorikan
sebagai force majeure mencakup, antara lain:
a. Bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, letusan gunung berapi, angin
topan, badai, gempa bumi, atau petir;
b. Wabah penyakit menular;
c. Pemberontakan, huru hara, kerusuhan, perang (baik yang diumumkan atau
tidak), atau tindakan militer;
d. Kebakaran;
e. Embargo;
f. Pemogokan;
g. Sabotase;
h. Gangguan pada jaringan telekomunikasi, baik terestrial maupun ekstra-terestrial
(ruang angkasa), yang disebabkan karena peristiwa yang terjadi di ruang
angkasa termasuk, namun tidak terbatas pada, sun-outage, gerhana matahari,
kejadian astronomi, atau kejadian meteorit; dan/atau
(3) Dalam keadaan kahar (Force majeure) sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) maka
PIHAK yang mengalami keadaan kahar tersebut wajib memberitahukan secara tertulis
kepada Pihak lainnya selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah Keadaan kahar tersebut
terjadi, disertai dokumen pendukung yang valid/dapat diterima, kemudian Pihak lainnya
akan memberikan pengakuan secara tertulis mengenai kejadian keadaan kahar (Force
majeure) tersebut.
PASAL 12
PEMBATALAN DAN BERAKHIRNYA PERJANJIAN
(1) Perjanjian Kerja Sama ini berakhir apabila jangka waktu berakhir sesuai dengan
ketentuan pada Pasal 5 dan PARA PIHAK telah mendapatkan pemenuhan Hak dan telah
melaksanakan seluruh Kewajiban sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 Perjanjian Kerja
Sama ini.
(2) Perjanjian ini berakhir tanpa ganti rugi apabila PIHAK KEDUA mengundurkan diri
sebagai Penerima Bantuan Pemerintah Khusus 2021 sebelum pelaksanaan pengadaan
Bantuan Pemerintah Khusus 2021 dimulai.
(3) Pembatalan Perjanjian Kerja Sama ini hanya dapat dilakukan sepihak oleh PIHAK
PERTAMA dan apabila pembatalan Perjanjian Kerja Sama terjadi dikarenakan kesalahan
PIHAK KEDUA, PIHAK KEDUA berkewajiban untuk menerima sanksi sesuai Pasal 13.
(4) Perjanjian Bantuan Pemerintah Khusus ini tidak akan berhenti sebelum jangka waktu
tersebut dalam Pasal 5 berakhir dan juga tidak akan berhenti karena salah satu pihak
meninggal dunia atau dipindahtangankannya secara bagaimana pun atas apa yang
dijanjikan tersebut kepada pihak lain sebelum jangka waktu perjanjian tersebut berakhir.
(5) Dalam hal salah satu pihak meninggal dunia, maka para ahli waris yang meninggal dunia
berhak atau diwajibkan untuk memenuhi ketentuan-ketentuan atau melanjutkan Bantuan
Pemerintah Khusus ini sampai jangka waktu perjanjian tersebut berakhir.
PASAL 13
SANKSI
(1) Dalam hal pembatalan Perjanjian dilakukan karena kesalahan PIHAK KEDUA, PIHAK
KEDUA berkewajiban untuk:
b. Bertanggung jawab secara penuh dengan menempuh Jalur Hukum yang diakui
oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia baik; dan/atau
(2) Bahwa PIHAK KEDUA mendapatkan sanksi administrasi berupa pemberian Surat
Peringatan apabila:
(3) Bahwa PIHAK KEDUA mendapatkan sanksi administrasi berupa dimasukkan dalam
Daftar Hitam apabila:
PASAL 14
PENYELESAIAN PERSELISIHAN DAN HUKUM YANG BERLAKU
(1) Hal-hal yang belum diatur di dalam Perjanjian Kerja Sama ini tunduk pada hukum dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.
(2) PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan segala perselisihan yang timbul sehubungan
dengan pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini dengan cara musyawarah untuk mufakat
dalam jangka waktu maksimal selama 14 (empat belas) hari.
(3) Segala sengketa yang timbul dari atau yang berkaitan dengan Perjanjian Kerja Sama ini
(termasuk segala kewajiban non-kontraktual yang timbul dari atau yang berkaitan dengan
Perjanjian ini dan segala permasalahan sehubungan dengan keberadaan, keabsahan atau
pembatalan Perjanjian ini) akan dirujuk ke/dan diselesaikan oleh badan arbitrase menurut
peraturan prosedur arbitrase pada Badan Arbitrase Nasional Indonesia ("BANI") yang pada
tanggal Perjanjian ini beralamat di Wahana Graha Lantai 1 dan 2, Jl. Mampang Prapatan No.
2 Jakarta 12760, dengan ketentuan sebagai berikut:
d. Biaya arbitrase dan biaya hukum wajib ditanggung oleh Pihak yang kalah; dan
PASAL 15
LAIN-LAIN
(1) Perjanjian ini beserta seluruh lampiran-lampirannya tunduk pada ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.
(2) Hak dan kewajiban dalam Perjanjian Kerja Sama ini tidak dapat dipindahtangankan
baik sebagian atau seluruhnya oleh salah satu Pihak kepada pihak ketiga tanpa
persetujuan terlebih dahulu dari Pihak lainnya.
(3) Perubahan atau penambahan terhadap Perjanjian Kerja Sama ini akan dituangkan
dalam suatu amandemen atau addendum tersendiri yang hanya berlaku dan mengikat jika
dibuat secara tertulis dan ditandatangani oleh PARA PIHAK atau perwakilannya yang sah
yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Perjanjian ini.
(4) Dalam hal terjadi pertentangan antara syarat dan ketentuan dalam batang tubuh
Perjanjian ini dengan yang terkandung dalam Lampiran-Lampiran terlampir, maka syarat
dan ketentuan yang termuat dalam batang tubuh Perjanjian Kerja Sama ini yang berlaku.
(5) Apabila terdapat ketentuan dalam Perjanjian Kerja Sama ini yang menjadi tidak sah
karena hukum, tidak dapat dilaksanakan atau bertentangan dengan ketentuan
perundangan yang berlaku di wilayah hukum Negara Republik Indonesia, selanjutnya
dimengerti dan disetujui oleh PARA PIHAK bahwa pasal yang tidak sah, tidak dapat
dilaksanakan atau pasal yang bertentangan dengan ketentuan perundangan tersebut tidak
mengakibatkan berakhirnya Perjanjian ini dan karenanya pasal-pasal yang lain masih
tetap berlaku dan mengikat PARA PIHAK. PARA PIHAK sepakat untuk segera
memasukkan ketentuan baru yang serupa dengan pemahaman komersial untuk
mengganti ketentuan yang tidak sah dan tidak dapat dilaksanakan tersebut.
(6) Ketentuan ini dibuat dalam keadaan sadar dan tidak ada tekanan atau paksaan dari
Pihak manapun dalam pembuatan Perjanjian ini.
(7) Lampiran dalam Perjanjian ini merupakan satu kesatuan dan bukan merupakan dua
lampiran yang berbeda.
(8) Setiap komunikasi diantara PARA PIHAK yang berkaitan dengan Perjanjian ini
dilakukan dengan tertulis melalui email atau melalui jasa kurir yang dialamatkan kepada:
PIHAK PERTAMA
Nama : Anton Suprayogi
Email : ditiek.d3@kemenparekraf.go.id
Alamat : Jl. Medan Merdeka Barat No.17-19, RT.2/RW.3, Gambir, Kecamatan
Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10110
PIHAK KEDUA
Nama :
Email :
Alamat :
atau alamat lainnya yang disetujui secara tertulis oleh PARA PIHAK.
(9) Surat yang dikirim melalui kurir akan dianggap telah dikirim di alamat surat pada Hari
Kerja berikutnya setelah hari penyerahan surat, sedangkan surat yang diterima melalui
pos kilat tercatat akan dianggap telah diterima di alamat surat pada hari ke-7 (tujuh)
terhitung sejak tanggal pengiriman berdasarkan stempel pos.
(10) Surat yang dikirim melalui faksimili akan dianggap telah diterima di alamat surat pada
hari pengiriman apabila terdapat bukti pengiriman diterima atau terhadap surat itu
diperoleh tanggapan secara tertulis baik melalui faksimili, melalui kurir atau pos tercatat.
(11) Setiap perubahan alamat korespondensi atau orang atau jabatan kepada siapa surat-
surat harus ditujukan wajib diberitahukan secara tertulis kepada Pihak lainnya selambat-
lambatnya 3 (tiga) hari kalender setelah perubahan tersebut melalui cara-cara tersebut
dalam pasal ini.
PASAL 16
PENGALIHAN PERJANJIAN
PASAL 17
PENUTUP
Surel : idek.ditiek.d3@kemenparekraf.go.id
Direktorat Infrastruktur Ekonomi Kreatif
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Gedung Kesenian Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jl.
Kimia Nomor 12-20, Pegangsaan, Menteng Jakarta Pusat 10320