Nim 201114075
Prodi : Bimbingan dan Konseling
Identitas Konseli
Nama siwa : Arifin
Umur : 17 Tahun
Kelas : X11
Arifin atau sering disapa Arif adalah anak laki-laki yang memiliki hobi bermain bola
dan bercita-cita menjadi pemain bola, namun disisi lain Arif adalah perokok aktif.
Arif ingin berhenti dari kebiasaan merokok, karena Arif merasa bahwa tubuhnya
sudah kurang sehat seperti dulu lagi dan ketika Arif bermain bola, Arif selalu
merasakan sesak pada dadanya dan tidak bisa terlalu lama bermain bola, sehingga
Arif memutuskan untuk datang ke guru BK, dan meminta pengarahan agar Arif bisa
berhenti merokok, dan cita-citanya menjadi pemain bola bisa diwujudkannya.
SKEMA KONSELING
Konseli mampu untuk mengubah perilaku nya agar tidak terlalu sering
mengisap rokok
Hal ini juga dibuktikan dengan konseli yang dapat mengurangi rokok
mengisap rokok dengan melakan aktivitas yang bermanfaat
Fase 1 : Pembukaan
1. Ki : ( mengetuk pintu) Selamat pagi bu, mohon maaf menganggu waktu ibu.
2. Ko : Selamat pagi juga nak, oh sama sekali tidak mengganggu nak. Mari masuk
( penerimaan )
3. Ki : Baik bu,
4. Ko : Silahkan duduk
5. Ki : Terimakasih bu.
9. Ki : Luamayan bu
12. Ko : owalah lumyan sehat ya nak ? semoga nanti menjadi lebih sehat ya nak
13. Ki : Aminnnn
14. Ko: Oh ya, sebelumnya ibu mau bertanya apakah nak Arif sudah mengetahui
apa itu layanan konseling ?
15. Ki : Belum bu
17. Ki : Baik bu
18. Ko : Konseling merupakan sebuah proses bantuan yang dilakukan oleh konselor
kepada konseli, dalam rangka membantu menemukan masalah konseli.
Dimana konseli dituntut secara aktif menyelesaikan masalahnya sendiri
dengan bantuan strategi konseling yang diberikan oleh konselor. Sudah
paham
20. Ko : Baiklah, kalau begitu, ada perlu apa sehingga, nak Arif datang keruangan
ibu?
21. Ki : Ah… begini bu, saya ingin meminta pendapat ibu, tapi,, ...( ragu-ragu)
22. Ko : Tapi apa nak ? apa kamu ragu untuk meminta pendapat kepada ibu ?
( Klarifikasi perasaan )
24. Ko : Baik, Kamu tidak usah khawatir. Sebelumnya ibu mau memberi tahu kamu
terlebih dahulu, bahwa kegiatan konseling selalu bersifat rahasia, hanya
pihak konselor dan konseli saja yang mengetahuinya. Maka ibu sangat
berharap bahwa kamu dapat terbuka selama proses kegiatan konseling ini..
( Pemberian informasi )
26. Ko : Nah tadi kamu ingin meminta pendapat ibu, kalau boleh tau masalah apa
sehingga kamu meminta pendapat ibu ? ( Ajakan untuk memulai )
28. Ko: Sebelumnya kalau boleh tau, masalah apa yang sedang nak Arif alami ?
( Pertanyaan terbuka)
30. K0 : Baik, sejak kapan nak Arif ini merokok ? ( verbal direktif )
33. Ki : Sebenarnya sudah lama bu, namun sekarang dampaknya semakin terasa bu.
34. Ko : Baik, ibu ingin mengetahui, bagaimanan awalnya kamu merokok nak ?
35. Ki : Jadi begini bu, awalnya dulu pada saat duduk dibangku kelas X SMA, saya
pernah membolos sekolah karena berangkatnya kesiangan, dan pada saat
membolos, saya diajak oleh kedua teman saya ke tempat rental PS,
( Penjelasan Masaalah )
37. Ki : Di tempat itu, pemilik rentalnya menjual rokok, disaat itu teman-teman saya
sudah pada ketagihan merokok. Saat itu teman saya membeli rokok dan
merokok di tempat itu, merekajuga menawarkan rokok pada saya bu.
( Penjelasan Masalah )
45. Ki : saya ingin berubah dan menghentikan kebiasaan merokok saya secara
penuh bu.
48. Ko : Baik, diawal tadi, kamu menjelaskan bahwa kondisi kamu kurang fit seperti
dulu, berarti nak Arif tau dong dampak merokok bagaimana ?
49. Ki : Saya hanya tau beberapa bu, seperti mengalami batuk, paru – parunya kotor
dan ketagihan.
50. Ko : Baik, nak Arif sudah mengetahui sdikit, untuk itu ibu ingin menambahkan
bahwa merokok merupakan tindakan dimana kita itu menghisap asap dari
batang rokok itu kedalam tubuh kita yang mengakibatkan asap rokok
tersebut masuk ke paru – paru kita, nah dampaknya bikin batuk, susah
bernafas, cepet lelah. Dan juga rokok itu membuat ketagihan karena ada zat
adiktif menyebabkan kita susah untuk menghentikannya. ( Pemberian
Informasi )
51. Ko : Dan dalam kasus ini nak Arif ingin berhenti merokok dan nak Arif sudah
berusaha namun hasilnya tidak berubah ya?
54. Ki : Saya berusaha menghentikan kebiasaan rokok saya dengan tidak bermain,
namun hasilnya percuma, dan malah saya menjadi berani merokok dirumah.
56. Ki : Tidak bu, saya merokok ketika orangtua tidak ada di rumah.
58. Ki : petani bu
61. K0 : Baik, nak Arif pernah melihat orang – orang yang ketagihan rokok maupun
narkoba ?
64. Ki : Iya bu
65. K0 : Namun walaupun menderita, dan sudah ketagihan berat, mereka bisa
berubah, karena apa? karena mereka mau bekerja keras untuk berubah
menjadi lebih baik. Dengan cara sedikit demi sedikit. Coba deh nak Arif
menirunya, nak Arif belajar berusaha dengan tekun, kasian juga orang tua
nak Arif yang setiap hari panas – panasan untuk membiayai nak Arif
sekolah, kasian juga adik – adik nak Arif yang nantinya akan menjadi
tanggung jawab nak Arif karena nak Arif anak pertama, ibu yakin nak Arif
pasti bisa lebih baik lagi dari sekarang dan membuat orang tua nak Arif
menjadi lebih bangga lagi.
68. Ki : iya bu, tapi kalo aku gak beli rokok, terkadang teman saya pada ngasih bu
71. Ko: Jika nak Arif mau berubah nak Arif harus tegas kepada diri nak Arif dan
juga teman-teman nak Arif.
73. Ko : Selanjutnya nak Arif bisa merubah perilaku maupun kebiasaan merokok,
dengan menggunakan metode menulis di kertas larangan dan slalu nak Arif
bawa kemana – mana, tujuanya agar nak Arif bisa mengingat kalau nak Arif
ingin berubah dan menjauhi kebiasan itu.
74. Ki : Mungkin saya bisa menggunakan dengan metode itu bu ? namun sekali lagi
ketagihan saya yang susah dihilangkan bu.
75. Ko : Ada banyak cara lain, kalau cara itu tidak berhasil
76. Ki : Apa bu ?
77. Ko : Apa kamu sudah memiliki tekad yang kuat untuk berubah?
80. Ki : Baik Bu
81. Ko: Selain tekad, nak Arif harus berpikir positif. Jangan menyerah, berhenti
merokok memang tidak mudah dan butuh usaha. Tetaplah berpikir positif
agar Anda dapat terus termotivasi dan semangat untuk terbebas dari
kecanduan
82. Ki : Baik bu
83. Ko : Selanjutnya nak Arif bisa memberitahukan kepada teman nak Arif, bahwa
nak Arif mau berhenti merokok, membuang sisa rokok yang disimpan,
pernak-pernik yang berbau rokok, seperti korek kesayangan, dan koleksi
kotak-kotak rokok di kamar dan mengganti rokok entah itu permen karet,
lollipop, atau apa pun yang sekiranya bisa dijadikan alternatif.
84. Ki: Baik bu, tapi apakah itu bisa berhasil ?
85. Ko : Kalau cara itu belum berhasil, nak Arif, bisa menggunakan dengan cara
menambah aktifitas dirumah, seperti membantu orangtua, melakukan
olahraga di setiap pagi atau sore agar nafas lebih stabil lagi dan membuat
daftar merokok, yang biasanya satu hari merokok menghabiskan satu
bungkus rokok, dengan membuat daftar merokok, serta menuliskan bahwa
hari ini delapan batang rokok besok akan merokok cukup tujuh batang saja,
selanjutnya mengurangi satu batang rokok lagi menjadi enam batang saja
setiap hari, coba mengurangi satu persatu dalam jangka waktu selama satu
bulan, pasti berhasil, oh ya trik seperi ini pernah dilakukan teman ibu, dan
hasilnya teman ibu berhasil, dan sekarang dia sudah tidak merokok lagi.
86. Ki : wah, terimakasih bu, saya akan mencoba trik yang diberikan ibu.
87. Ko : sekarang kalau boleh tahu kapan nanda akan melakukan perubahan itu?
89. Ko : Ibu ingn tahu sesegera mungkin itu kapan, apakah besok? Lusa atau seminggu
kemudian?
90. Ki : saya akan melakukan itu mulai besok bu, saya akan coba, dengan semaksimal
mungkin.
91. Ko : Nah sekarang ibu ingin kamu merumuskan dengan jelas bagaimana seharusnya
yang kamu lakukan untuk benar-benar berhenti merokok.
92. Ki : baiklah bu, emm.. yang pertama saya harus meyakinkan diri saya agar tidak
lagi merokok, saya juga akan membuat catatan atau list merokok saya, dibuku
atau handphon saya, sehingga saya akan selalu mengiingatnya, dan saya akan
membuang pernak-pernik yang berbau rokok, seperti korek aupun koleksi-
koleksi kotak rokok di kamar saya bu. Saya juga akan menolak secara tegas
ajakan dan tawaran dari teman-teman saya bu, dengan menambah aktivitas di
rumah dan berolahraga.
93. Ko : Bagus sekali, Ibu sangat senang mendengarnya, dan juga melihat keantusiasan
Arif, sekarang Arif sudah dapat merumuskan tujuan agar berhenti merokok
secara total dengan baik dan jelas.
95. Ko : Untuk memanfaatkan sisa waktu yang ada, ibu ingin mendengar Arif
mengungkapkan kembali isi pokok pembicaraan kita tadi.
96. Ki : yang pertama saya harus meyakinkan diri saya agar benar-benar berhenti
merokok, membuang pernak-pernik yang berbau rokok, seperti korek
kesayangan, dan koleksi kotak-kotak rokok di kamar, menambah aktifitas
dirumah, seperti membantu orangtua, melakukan olahraga di setiap pagi atau
sore agar nafas lebih stabil lagi dan membuat daftar merokok.
97. Ko :bagus, rupanya Arif benar-benar sudah paham ya, bagaimana perasaan Arif
sekarang?
99. Ko : sekarang ibu ingin Arif berjanji kepada ibu untuk melakukan perubahan itu
dengan maksimal, ibu juga akan mengamati perubahanArif dalam waktu
seminggu kedepan.
100..Ki : ya bu
101. Ko : bisakah kita atur lagi pertemuan di hari dan jam yang sama minggu depan
untuk menceritakan bagaimana pengalaman Arif dalam waktu seminggu
pertama, sampai nanti Arif benar-benar berubah secara permanen.
102. Ki : ya bu bisa, dan saya berjanji untuk melakukan perubahan itu secara
maksimal mungkin, saya akan berusaha.
Fase 5 Penutup
103. Ko : Wah tidak terasa kita sudah mengobrol hampir satu jam ya.
104. Ki : Iya bu, kalau begitu terimakasih banyak ya bu, sudah mau mendengarkan
curhatan masalah saya dan mau memberikan pandangan untuk
menghentikan kebiasaan merokok saya
105. Ko : iya sama – sama nak, ibu juga sangat senang kamu mau membagi
pengalaman kamu ke dengan ibu. jangan sungkan – sungkan datang kesini
ya nak, ya mau berbagi pengalaman pengalaman menarik ataupun
pengalaman yang kurang mengenakan atau mau minta pendapat, silahkan
datang saja kesini ya nak