Disusun Oleh :
Silvia Nur C1914201013
2022
N N
Bekerja 17 8 25
Tidak bekerja 7 18 25
Jumlah 24 26 50 0,011
Berdasrkan tabel 1.1 diatas menunjukan bahwa ibu yang tidak bekerja lebih tinggi
memberikan ekslusif dibandingkan ibu yang bekerja. artiany ada hubungan stataus pekerjaan
dengan status menyusui dengan nilai P value 0,011
N N
SD- SMP 11 6 17
SMA- PT 15 9 24
Jumlah 26 15 41 0,100
Berdasarkan tabel 1.2 menunjukan bahwa ibu yang lulusan SMA-PT lebh banyak setuju-
sangat setuju dalam memberikan ASI sesegera dibandingkan ibu yang lulusan sd-smp.
Artinya tidak ada hubungan antara pendidikan dengan ASI diberi sesegera dengan nilai p
value 0,100
N N
SD- SMP 14 7 21
SMA 12 4 15
PT 8 5 13
Jumlah 34 16 50 0,100
Berdasarkan tabel 1.3 menunjukan bahwa ibu yang lulusan sd – smp sangat tidak setuju dan
kurang setuju di bandingkan ibu yang lulusan sma dan pt. Dengan nilai p value 0,100
Analisa pendiidikan dengan sejak lahir diberi ASI
Tabel 1.4
Karakteristik STS- KS S - SS Jumlah P Value
N N
SD- SMP 12 9 21
SMA 8 8 16
PT 9 4 13
Jumlah 29 21 50 0,577
Berdasarkan tabel 1.4 menunjukan bahwa ibu yang lulusan sd-smp lebih banyak kurang seuju
dan sangat tidak setuju dibandingkan ibu yang lulusan sma dan pt. Artinya tidak ada
hubungan antara pendidikan dengan sejak lahir diberi ASI degan hASIl 0,577
N N
SD- SMP 14 7 21
SMA 10 6 16
PT 7 6 13
Jumlah 31 19 50 0,755
Beradasrkan tabel 1.5 menunjukan bahwa ibu yang lulusan sd-smp lebih banyak kurang seuju
dan sangat tidak setuju dibandingkan ibu yang lulusan sma dan pt. Artinya tidak ada
hubungan antara pendidikan dan dengan diberi ASI sampai 2 tahun dengan nilai 0,755
N N
SD- SMP 8 13 21
SMA 11 7 16
PT 6 25 13
Jumlah 25 25 50 0,172
Berdarakan tabel 1.6 menunjukan bahwa ibu yang lulusan pt lebih banyak setuju dan setuju
dibandingkan ibu yang lulusan sd, smp dan sma. Artinya tidak ada hubungan antara
pendidikan dan ststus pendidikan dengan nilai p value 0,172
N N
SD- SMP 7 14 21
SMA 11 5 16
PT 6 7 13
Jumlah 24 26 50 0,101
Berdasrkan tabel 1.7 diatas menunjukan bahwa ibu yang lulusan sd-smp lebih tinggi
memberikan ekslusif dibandingkan ibu yang lulusan sma dan pt. Artinya tidak ada hubungan
anatara pendidikan dengan status menyusui dengan nilai 0,101
N N
bekerja 20 5 25
Tidak bekerja 15 10 25
Jumlah 35 15 50 0,101
Berdasarkan tabel 1.8 diatas menunjukan bahwa ibu yang tidak bekerja sangat tidak setuju
lebih banyak dang kurang setuju dibandingna ibu yang bekerja. Artinya tidak ada hubungan
antara pekerjaan dengan ASI diberi sesegra degan nilai 0,101
Jumlah 34 16 50 0,034
Berdasarkan tabel 1.9 diatas menunjukan bahwa ibu yang bekerja lebih sangat tidak setuju
dan kurang setuju dibandigkan ibu yang tidak setuju. Artinya ada hubungan antara pekerjaan
dengan bayi diberi kolostrum dengan nilai p value 0,034
N N
Bekerja 17 8 25
Tidak bekerja 12 13 25
Jumlah 29 21 50 0,252
Berdasarkan tabel 1.10 diatas menunjukan bahwa ibu yang bekerja lebih tinggi sanagat tidak
setuju da kurang setuju dibanding ibu yang tidak bekerja. Artinya tidak ada hubungan antara
pekerjaan dengan sejak lahir diberi ASI dengan nilai p value 0,252
N N
Bekerja 16 9 25
Tidak bekerja 15 10 25
Jumlah 31 19 50 0,252
Berdarakan tabel diatas 1.11 diatas menunukan bahwa ibu yang bekerja lebih tinggi sangat
tidak seetuju dan kurang setuju dibanding ibu yang tidak bekerja. Artinya tidak ada hubungan
anatara pekerjaan ibu dengan diberi ASI sampai 2 tahun dengan nilai p value 0,252
Jumlah 34 16 50 0,000
Berdasrkan tabel 1.12 diatas menunjukan bahwa ASI sesegera lebih tinggi sanagt tidak setuju
dan kurang setuju dibandingkan setuju dan sangat setuju. Artinya ada hubungan antara ASI
sesegera diber dengan bayi diberi kolostrum dengan nilai p value 0,000
N N
STS – KS 27 8 35
S-SS 2 13 15
Jumlah 29 21 50 0,000
Berdasarkan tabel 1.13 diatas menunjukan bahwa ASI sesegera lebih tinggi sangat tidak
setuju dan kurang setuju dibandingkan setuju dan sangat setuju. Artinya ada hubungan antara
ASI sesegera diberi dengan sejak lahir diberi ASI dengan nilai p value 0,000
N N
STS – KS 31 4 35
S-SS 0 15 15
Jumlah 31 19 50 0,000
Berdasarkan tabel 1.14 diatas menunjukan bahwa ASI sesegera lebih tinggi sangat tidak
setuju dan kurang setuju dibandingkan setuju dan sangat setuju. Artinya ada hubungan antara
ASI sesegera diberi dengan diberi ASI sampai 2 tahun dengan nilai p value 0,000
Jumlah 29 21 50 0,000
Berdasarkan tabel 1.15 diatas menunjukan bahwa bayi diberi kolostrum lebih tinggi sangat
tidak setuju dan kurang setuju dibandingkan setuju dan sangat setuju. Artinya ada hubungan
antara bayi diberi kolostrum dengan sejak lahir diberi ASI dengan nilai p value 0,000
N N
STS – KS 29 5 34
S-SS 2 14 16
Jumlah 31 19 50 0,000
Berdasarkan tabel 1.16 diatas menunjukan bahwa bayi diberi kolostrum lebih tinggi sangat
tidak setuju dan kurang setuju dibandingkan setuju dan sangat setuju. Artinya ada hubungan
antara bayi diberi kolostrum dengan diberi ASI sampai 2 tahun dengan nilai p value 0,000
Analisa sejak lahir diberi ASI dengan diberi ASI sampai 2 tahun
Tabel 1.17
Karakteristik STS-KS S-SS Jumlah P Value
N N
STS – KS 25 4 29
S-SS 6 15 21
Jumlah 31 19 50 0,000
Berdasarkan tabel 1.17 diatas menunjukan bahwa sejak lahir diberi ASI lebih tinggi sangat
tidak setuju dan kurang setuju dibandingkan setuju dan sangat setuju. Artinya ada hubungan
antara sejak lahir diberi ASI dengan diberi ASI sampai 2 tahun dengan nilai p value 0,000