Anda di halaman 1dari 2

Bisnis Belut dan Sidat

Judul Buku : Untung Besar Belut dan Sidat

Pengarang : Andi Irmawan

Penerbit : Araska

Jumlah Halaman : 112

Kota/Tahun Terbit : Yogyakarta/2015

Belut adalah predator ganas di lingkungan rawa dan sawah. Makanannya ikan kecil,
cacing, krustasea. Ia aktif pada malam hari. Hewan ini dapat mengambil oksigen langsung
dari udara dan mampu hidup berbulan-bulan tanpa air, asalkan lingkungannya tetap basah.

Belut juga termasuk jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk tubuh bulat
memanjang, memiliki sirip, punggung yang licin saat dipegang. Belut berbeda dengan sidat.
Belut tidak memiliki sirip kecuali sirip di ekor yang samar-samar, sedangkan sidat memiliki
sirip yang jelas. Belut merupakan hewan air darat (amfibi), sementara sidat kebanyakan hidup
di laut (beberapa hidup di air tawar). Belut sering memakan ikan kecil, katak, serangga, dan
krustasea kecil. Jenis belut di antaranya yaitu belut rawa, belut sawah, dan belut kali (laut).

Belut adalah makanan yang enak dan kaya akan gizinya. Salah satunya kaya akan
hormon kalsitonin yang berfungsi untuk memelihara kesehatan tulang. Belut juga kaya akan
zat besi dibandingkan dari telur dan daging. Zat besi tersebut berfungsi atau sangat
diperlukan oleh tubuh untuk mencegah penyakit anemia gizi. Namun, perlu diketahui harga
belut sangatlah bagus. Banyak permintaan belut oleh konsumen luar negeri ataupun
konsumen dalam negeri. Karena itu, pembudidayaan belut dalam skala besar memiliki
prospek harapan sangat cerah.

Jenis kolam pembudidayaan belut adalah dalam kolam penampungan induk, kolam
pemijahan, kolam pendederan, dan kolam pembesaran. Kolam penampungan berfungsi
sebagai penempatan belut hasil panen dan dapat digunakan pula sebagai tempat karantina
belut sebelum ditebar di kolam. Pembuatan kola mini satu-satunya masalah pokok yang
dirasakan oleh pembudidaya belut tersebut. Memilih bibit belut adalah hal yang utama dan
harus cermat. Normalnya waktu 7 bulan budidaya belut sudah siap dipanen. Dan adapun yang
hanya 4 hari sudah siap dipanen. Dalam membudidayakan belut pakan yang dimakan harus
diperhatikan.

Masalah yang lebih utama dari keberhasilan budidaya belut adalah hama. Hama pada
belut adalah binatang yang mengganggu kehidupan belut yaitu berang-berang, ular, katak,
serangga, musang air, dan ikan gabus. Membudidayakan belut tidak cukup hanya ini saja,
masih banyak proses yang dilakukan contoh proses perkawinan, penetasan, pemisahan belut,
pemilahan induk belut, dan pemisahan dari anak belut. Budidaya belut di air jernih dapat
dilakukan beberapa jenis teknik yaitu teknik budidaya kolam terpal dan teknik budidaya di
drum (tong).

Sedangkan, sidat memiliki kandungan vitamin yang sangat dibutuhkan tubuh,


mengandung kandungan gizi sangat penting untuk imunitasi, mendukung perkembangan
otak, dan berfungsi seperti ginseng. Sidat cocok untuk peluang bisnis yang sangat
menggiurkan. Peluang ekspor dari Indonesia kian terbuka lebar. Kekayaan kelautan dan
perikanan Indonesia menjadi prospek sendiri yang menggiurkan. Selain banyak hidup di
perairan Indonesia, bangsa sidat sangatlah jelas. Harga sidat sangatlah tinggi. Walaupun
benih hanya bisa didapat dari tangkapan dalam, namun sidat sudah banyak yang
membudidayakan. Masalah lain yang dihadapi pembudidaya sidat adalah masalah ketatnya
daya saing dengan negara produsen lain.

Sidat dapat dibudidayakan dalam dua ruang yaitu tertutup dan tebuka. Tapi, di
Indonesia pembudidayaan sidat dilakukan di luar ruangan. Sidat juga dapat dipelihara di
beberapa media, seperti kolam tanah bak fiber, akuarium, kolam bak beton, dan jaring apung.
Cara membudidayakan sidat hampir sama dengan membudidayakan belut, akan tetapi sidat
ada tahapan tentang perawatan Glass Ell.

Buku ini memiliki kelebihan yaitu isi dari buku ini dapat bermanfaat bagi pengusaha yang
kebingungan. Selain kelebihan, buku ini juga memiliki kekurangan yaitu kurang menarik
untuk dibaca dan kurang jelas ejaan katanya. Jadi, buku ini cocok untuk para pengusaha dan
para pengangguran agar termotivasi

Anda mungkin juga menyukai