Anda di halaman 1dari 24

UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA

Mempelajari Alur Rantai Pasokan Bawang Merah Serta Margin


Pemasaran dan Margin Keuntungannya di Kabupaten Ende

SKRIPSI / TESIS

MUHAMAD ALBAR
19.01.042.042

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN


TEKNOLOGI IDUSTRI PERTANIAN

SUMBAWA
12 NOVEMBER 2021
UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA

Mempelajari Alur Rantai Pasokan Bawang Merah Serta Margin


Pemasaran dan Margin Keuntungannya di Kabupaten Ende

SKRIPSI / TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

MUHAMAD ALBAR
19.01.042.042

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN


TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

SUMBAWA

12 NOVEMBER 2021
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi/tesis ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik
yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : MUHMAD ALBAR


NIM : 19.01.042.042
Tanda Tangan : ……………………………

Tanggal : 12 NOVEMBER 2021


HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh :


Nama : MUHAMAD ALBAR
NIM : 19.01.042.042
Program Studi : TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
Judul Skripsi : MEMPELAJARI ALUR RANTAI PASOKAN
BAWANG MERAH SERTA MARGIN
PEMASARAN SERTA MARGIN KEUNTUNG-
AN DI KABUPATEN ENDE

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima


sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana
Teknologi Industri Pertanian pada Program Studi Teknologi Industri Pertania ,
Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Teknologi Sumbawa.

DEWAN PENGUJI

Pembimbing I : …………………………………. (…………)


Pembimbing II : …………………………………. (…………)
Penguji I : …………………………………. (…………)
Penguji II : …………………………………. (…………)

Ditetapkan di : Sumbawa
Tanggal : 12 NOVEMBER, 2021
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul “Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Dan Pertumbuhan Ekonomi
Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Di Kabupaten Sumbawa Tahun 2004-
2017” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi program studi Ekonomi Pembangunan pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Teknologi Sumbawa.
Penulis menyadari kelemahan serta keterbatasan yang ada sehingga dalam
menyelesaikan skripsi ini memperoleh bantuan dari berbagai pihak, dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Bapak X, selaku dosen pembimbing I yang telah menyediakan waktu,
tenaga dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyususan skripsi
ini.
2. Ibu Y, selaku dosen pembimbing II yang telah menyediakan waktu
tenaga dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan skripsi
ini.
3. Seluruh Staf Program Studi dan Fakultas yang telah banyak membantu
dalam proses administrasi.
4. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan bantuan dukungan
material dan moral.
5. Sahabat yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan
skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan baik isi
maupun susunannya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat tidak hanya bagi
penulis juga bagi para pembaca.

Sumbawa, ........................

MUHAMMAD ALBAR
HALAMAN PENYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Teknologi Sumbawa, saya yang


bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Muhammad Albar


NIM : 19.01.042.042
Program Studi : Teknologi Industri Pertanian
Fakultas : Teknologi Pertanian
Jenis Karya : Skripsi / Tesis

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan


kepada Universitas Teknologi Sumbawa Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non-
Exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
……………………..
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Universitas Teknologi Sumbawa berhak menyimpan,
mengalihmedia/ format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.


Dibuat di : Sumbawa
Pada tanggal : 12 November, 2021

Yang menyatakan,

Materai 10.000

(MUHAMMAD ALBAR)
ABSTRAK

Nama : Muhammad Albar


Program Studi : Teknologi Industri Pertanian
Judul : MEMPLAJARI ALUR RANTAI PASOKAN
BAWANG MERAH SERTA MARGIN
PEMASARAN DAN MARGIN KEUNTUNGNNYA
DI KABUPATEN ENDE
Pembimbing : ……………………………………..
……………………………………..

Sejak tahun 2013, Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) telah bekerja sama
dengan BRI untuk sistem pembayaran gaji. Namun, baru-baru ini UTS juga
bekerja sama dengan BNI Syariah untuk pembayaran gaji. Kerja sama ini
membuka kesempatan kepada pegawai Universitas Teknologi Sumbawa untuk
memilih BNI Syariah dalam hal pembayaran gaji. Tujuan penelitian ini adalah
untuk menganalisis faktor penyebab pegawai UTS, dalam hal ini dosen dan tenaga
kependidikan, memilih menggunakan jasa Bank BNI Syariah. Pengumpulan data
menggunakan angket dan observasi lapangan pada 80 responden yang diambil
berdasarkan teknik random sampling. Data dianalisis menggunakan analisis
faktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 8 faktor atau variabel yang
menjadi alasan dosen dan tenaga kependidikan dalam memilih menggunakan
Bank BNI Syariah untuk pembayaran gaji, yaitu: budaya, sosial, pribadi,
psikologi, persepsi kualitas, reputasi bank, pengaruh dari lingkungan sosial, dan
agama

Kata Kunci :
Analisis faktor, bank, pembayaran gaji
ABSTRACT

Name : Muhammad Albar


Study Program : Teknologi Industri Pertanian
Tittle : MEMPLAJARI ALUR RANTAI PASOKAN
BAWANG MERAH SERTA MARGIN
PEMASARANNYA DAN MARGIN
KENTUNGANNYA DI KABUPATEN ENDE
Supervisors : ……………………………………..
……………………………………..

Since 2013, the Sumbawa University of Technology (UTS) has cooperated with
BRI for the salary payments system. However, recently UTS has also collaborated
with BNI Syariah for salary payments. This collaboration opens opportunities for
UTS employees to choose BNI Syariah in terms of salary payments. This study
analyzes the factors that cause UTS employees (lecturers and education staff) to
use BNI Syariah for their salary payment. Data were collected using a
questionnaire with the sample consisted of 80 respondents, taken by using a
random sampling technique. Data were analyzed using factor analysis. The results
showed eight factors or variables that became the reasons for lecturers and
education staff to choose to use BNI Syariah for salary payments, namely: culture,
social, personal, psychological, perceived quality, bank reputation, influence from
the social environment, and religion

Keywords :
Bank, factor analysis, salary payment
DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS.....................................................iii


HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iv
KATA PENGANTAR...............................................................................................v
HALAMAN PENYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS...............................................................vi
ABSTRAK.............................................................................................................vii
ABSTRACT.........................................................................................................viii
DAFTAR ISI...........................................................................................................ix
DAFTAR TABEL....................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Subbab Derajat Kesatu...................................................................................1
1.1.1. Subbab Derajat Kedua Butir yang Pertama............................................2
1.1.2. Subbab Derajat Kedua Butir yang Kedua...............................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................3
2.1. Teori Kinerja..................................................................................................3
2.1.1. Subbab Derajat Kedua Butir yang Pertama............................................3
2.1.2. Subbab Derajat Kedua Butir yang Pertama............................................3
2.2. Subbab Derajat Kesatu Butir yang Kedua.....................................................3
BAB III METODE PENELITIAN..........................................................................4
3.1. Subyek Penelitian..........................................................................................4
3.1.1. Subbab Derajat Kedua Butir yang Pertama............................................4
3.1.2. Subbab Derajat Kedua Butir yang Kedua...............................................4
3.2. Subbab Derajat Kesatu Butir yang Kedua.....................................................4
BAB IV PEMBAHASAN........................................................................................5
4.1. Subyek Penelitian..........................................................................................5
4.1.1. Subbab Derajat Kedua Butir yang Pertama............................................5
4.1.2. Subbab Derajat Kedua Butir yang Kedua...............................................5
4.2. Subbab Derajat Kesatu Butir yang Kedua.....................................................5
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................6
5.1. Subbab Derajat Kesatu Butir yang Kesatu....................................................6
5.2. Subbab Derajat Kesatu Butir yang Kedua.....................................................6
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Populasi perduduk per Kecamatan.........................................................1


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Siklus manajemen kinerja....................................................................2


DAFTAR LAMPIRAN
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara agraris dalam bidang pertanian, kurang lebih 60%
penduduknya bekerja dalam bidang pertanian. Budidaya -tanaman bawang merah
menjadi kebudayaan yang turun-temurun dilakukan oleh masyarakatnya.
Pertanian sngat berperan penting bagi perekonomian bangsa ini. Pertanian
merupakan penda patan paling utama dan sumber devisa Negara Indonesia.
Kabupaten Ende adalah salah satu penghasil bawang merah, Pasokan bawang
merah di Kabupaten Ende tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan di Pulau
Ende, tetapi juga bawang merah tersebut mampu terjual diluar pulau, surabaya.
Keadaan geografis Kecamatan Pulau Ende yang merupakan daerah penghasil
bawang merah paling banyak di Kabupaten Enrekang. Varietas bawang merah
yang ditanam petani di Kabupaten Ende cukup banyak macamnya, akan tetapi
yang paling banyak dibudidayakan oleh petani yaitu variates bawang
merah(Nurhapsa dan Kartini, 2015).
Bawang merah merupakan salah satu Jenis sayuran yang sangat di
butuhkan mengingat fungsinya yang hampir digunakan dalam seluruh menu
makanan di Indonesia. Sebagai sayuran unggulan nasional, keberadaan produksi
dan konsumsinya selalu menjadi perhatian para pemangku
kepentingan.Kecamatan pulau ende Kabupaten Ende memproduksi bawang merah
pada tahun 2018, mencapai 562 120 (Kw) dengan luas panen 4.780,00 (Ha), dan
mengalami peningkatan pada tahun 2019 sebanyak 604 890 (Kw) dengan luas
panen 5.260,00 (Ha) (Sumber: Badan Pusat Statistik 2020).
Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan
mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada
pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Aliran distribusi komoditi
pertanian.Aliran distribusi komoditi pertanian dipengaruhi oleh panjang
pendeknya mata rantai jalur distribusi oleh besarnya margin keuntungan yang
diterapkan oleh mata rantai tersebut. Semakin pendek mata rantai distribusi dan
semakin kecil margin keuntungan yang ditetapkan, maka kegiatan distribusi
tersebut semakin efisien(Widiastuti dan M. Harisudin, 2013).
Dalam proses pemasaran bawang merah akan melibatkan lembaga-lembaga
pemasaran. Peran para lembaga pemasaran ini sangat diperlukan dan penting
sekali untuk menyampaikan hasil-hasil prduksi dari petani ke konsumen. Semakin
efisien kerja lembaga-lembaga pemasaran maka akan semakin menguntungkan
bagi semua pihak, baik para petani, konsumen maupun bagi lembaga-lembaga
pemsaran itu sendiri. Bagi petani akan bertambahnya keuntungan yang di terima.

UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA


2

Dengan demikian pemasaran merupakan hal yang sangat penting dalam


menjalankan usaha pertanian karena pemasaran merupakan tindakan ekonomi
yang berpengaruh pada tinggi rendahnya pendapatan petani.
Secara regional kontribusi sektor pertanian khusnya bawang merah
di Kabupaten Ende yang demikian besar ternyata belum dinikmati secara adil oleh
petani, mereka hanya mendapatkan kurang lebih 40% dari harga jual yang di
berikan kepada konsumen akhir, sedangkan yang 60% dimiliki oleh para
pedagang. Idealnya petani harus mampu menjual sendiri produknya, namun dalam
prakteknya petani bawang merah yang ada di Kabupaten Ende sangat tergantung
pada pedagang perantara, akibatnya posisi petani dalam sistem pemasaran selama
ini masi sangat lemah. Padahal, sektor pertanian terutama bawang merah
merupakan komoditi yang dapat diandalkan untuk menambah penghasilan petani.
Suatu penerapan manajemen rantai pasok bawang merah yang baik dan
efisiensi mampu mewujudkan aktivitas rantai pasok bawang merah memberikan
solusi optimal untuk ketepatan produk, ketepatan tempat, dan kebutuhan pasar.
Konsep rantai pasok juga sangat diharapkan mampu meningkatkan daya saing
yang tinggi semua pihak didalam rantai pasok bawang merah di Kecamatan pulau
ende Kabupaten ende.
Ada beberapa lembaga pemasaran yang membantu dalam memasarkan
bawang merah di kecamatan anggeraja kabupaten ende, sering kali di jumpai
banyak pelaku pemasaran, yang mengakibatkan banyak balas jasa keuntungan
yang di ambil dari pelaku pemasaran, sehingga mampu mempengaruhi harga yang
di terima oleh petani produsen dan yang di bayar oleh konsumen. Permasalahan
yang dialami petani bawang merah adalah harga yang fluktuasi tidak tetap, tidak
jelasnya informasi harga pasaran. Sehingga petani sering kesulitan memprediksi
perhitungan usaha taninya, panjangnya mata rantai pemasaran hasil produksi
bawang merah sehingga membuat biaya pemasaran cukup tinggi. Upaya efisiensi
rantai pasok diperlukan untuk memaksimalkan nilai yang diterima petani dan
kepuasan pelaku rantai pasok. Hal ini yang melatar belakangi penulis
mengambilan.

1.2 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui rantai pasok pemasaran komoditi bawang merah
di kabupaten ende.
2. Untuk mengetahui margin pemasaran komoditi bawang merah

UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA


3

di kabupaten ende.
3. Untuk mengetahui farmer’s share pemasaran komoditi bawang merah
di kabupaten ende.
4. Untuk mengetahui Efisiensi pemasaran komoditi bawang merah di
kabupaten ende.

1.3 Manfaat Penelitian


Sebagai upaya untuk mengembangkan sekaligus mewujudkan harga
bawang merah di kabupaten ende.

UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA


4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. K0m0diti Bawang Merah


Bawang merah (Allium ascalonicumL) merupakan salah satu kebutuhan
pokok di Indonesia, namun kebutuhan bawang merah tidak dapat di hindari oleh
konsumen rumah tangga sebagai pelengkap bumbu masakan sehari-hari.
Kegunaan lain dari bawang merah ialah sebagai obat tradisional yang manfaatnya
sudah di rasakan oleh masyarakat luas. Demikian pula pesatnya pertumbuhan
industri pengolahan makanan akhir-akhir ini juga cenderung meningkatkan
kebutuhan bawang merah di dalam negeri (Firmansyah dan Sumarni, 2013) dalam

Yulianus Laila 2017.


Bawang merah mengandung gizi dan vitamin yang tinggi serta berperan
sebagai biofaktor enzim. Setiap 100 gram bawang merah mengandung energi 72
kcal, air 79,8 g, protein 2,5 g, vitamin c 8 mg, karbohidrat 16,8 g, vitamin B-60,
345 mg, kalsium 37 mg, fosfor 60 mg dan kalium 334 mg. Bawang merah adalah
tanaman semusim yang berbentuk rumput, berbatang pendek dan berakar serabut,
tinggi dapat mencapai 15-20 cm dan membentuk rumpun. Bentuk daun tanaman
bawang merah seperti pipa, yakni bulat kecil memanjang antara 50-70 cm,
berlubang bagian ujungnya, berwarna hijau muda sampai hijau tua dan letak daun
melekat pada tangkai yang ukurannya relatif pendek. Pangkal daunnya dapat
berubah fungsi seperti menjadi umbi lapis (Hapsoh dan Yaya Hasanah, 2011)
dalam Yulianus Laila 2017.
2.2 Rantai Pasok /Supply Chain (Sc)
Rantai pasok/Supply Chain (SC) didefinisikan oleh Indrajit dan
Djokopranoto (2003) dalam Novianti Prihatiningsih (2007) sebagai suatu sistem
tempat organisasi menyalurkan barang produksi dan jasanya kepada para
pelanggan. Rantai ini juga merupakan jaringan atau jejaring dari berbagai
organisasi yang saling berhubungan dan mempunyai tujuan yang sama, yaitu
sebaik mungkin menyelenggarakan pengadaan dan penyaluran barang bagi
konsumen. Tujuan utama dari setiap rantai pasok adalah untuk memenuhi
kebutuhan konsumen dan menghasilkan keuntungan yang banyak.
2.3 Manajemen Rantai Pasok
Supply chain management adalah hubungan timbal balik anatara penyedia
dan pelanggan untuk menyampaikan nilai-nilai yang sangat optimal kepada
pelanggan dengan biaya yang cukup rendah namun memberikan keuntungan
supplay chain secara menyaluruh. (Christopher, 2011).
Pengertian manajemen rantai pasokan menurut Heizer & Render (2015)
adalah suatu proses yang menggambarkan koordinasi dari keseluruhan kegiatan

UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA


5

rantai pasokan dimulai dari bahan baku dan diakhiri dengan konsumen atau
pelanggan puas. Tujuan dari manajemen rantai pasokan adalah mengkoordinasi
kegiatan dalam rantai pasokan untuk memaksimalkan keunggulan kompetitif dan
manfaat dari rantai pasokan bagi konsumen akhir. Fitur utama dari rantai pasokan
adalah perandari anggota-anggotanya demi kepentingan timnya (rantai pasokan).
Supply Chain Management berfokus pada mengintegrasikan dan mengelola
aliran barang, jasa, dan informasi melalui rantai suplai untuk membuatnya
responsif terhadap kebutuhan pelanggan sambil menurunkan total biaya dan
manajemen rantai pasokan juga berfokus pada manajemen proses di dalam dan di
luar batas-batas organisasi (Chopora, Shweta, dkk. 2017).
2.4 Kelembagaan Rantai Pasok
Kelembagaan rantai pasok adalah hubungan manejemen atau sistem kerja
yang sistematis dan salin mendukung diantara beberapa lembaga kemitraan pasok
atau komoditas. Kelembagaan tersebut mencapai satu atau lebih tujuan yang
menguntungkan semua pihak yang ada didalam dan diluar kelembagaan tersebut.
Komponen kelembagaan kemitraan pasok mencakup pelaku dan seluruh rantai
pasok, mekanisme yang berlaku, pola interaksi antar pelaku, serta dampaknya
bagi pengembangan usaha satu komoditas maupun bagi peningkatan
kesejahteraan pelaku pada rantai pasok tersebut (Marimin dan Maghfiroh, 2011).
Dalam perkembangannya bentuk kelembagaan rantai pasok pertanian terdiri
dari dua pola, yaitu pola perdagangan umum dan kemitraan. Pola perdagangan
umum melibatkan berbagai pelaku tataniaga yang umum ditemukan di banyak
lokasi, antara lain petani baik secara individu atau kelompok dan pedagang. Pola
kemitraan rantai pasok adalah hubungan kerja di antara beberapa pelaku rantai
pasok yang menggunakan makanisme perjanjian atau kontrak tertulis dalam
jangka waktu tertentu.
Menurut Marimin dan Maghfiroh,(2011) menjelaskan bahwa pola kemitraan
rantai pasok pertanian umum dilakukan oleh petani, antara lain kemitraan petani
dengan KUD atau sosialisasi tani dan petani dengan manufaktur atau pengolah.
Gambaran kesepakatan kemitraan rantai pasok yang umum terjadi adalah antara
petani secara individu dengan KUD asosiasi tani. Kemitraan juga terjadi antara
manufaktur dengan distributor atau asosiasi tani dengan distributor. Distributor
disini selaku supplier untuk retail modern seperti supermarket, supplier untuk
konsumen institusional seperti hotel, restoran, rumah sakit, supplier untuk
konsumen luar negeri atau supplier untuk industri pengelolahan.

UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA


6

UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA


7

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini di laksanakan di Desa Bontotiro Kecamatan puau ende
Kabupaten ende dan Kota ende, dilaksanakan pada bulan April Sampai
Juni 2017.
3.2. Teknik Penentuan Sampel
teknik penentuan sampel (informan) pada penelitian ini akan dilakukan
dengan cara Teknik snowball sampling adalah suatu metode untuk
mengidentifikasi, memilih dan mengambil sampel dalam suatu jaringan atau
rantai hubungan yang menerus. Peneliti menyajikan suatu jaringan melalui
gambar sociogram berupa gambar lingkaran-lingkaran yang dikaitkan atau
dihubungkan dengan garis-garis. Setiap Lingkaran mewakili satu respon dan atau
kasus, dan garis-garis Menunjukkan hubungan antar responden atau antar kasus
(Neuman 2003). Pengambilan sampel pada penelitian ini yakni dengan cara
menunjuk langsung informan yang akan di wawancarai dengan jumlah informan
sebanyak 6 orang yang terdiri dari 3 orang petani, manejer ea-frul (lembaga
pemasok), bayer G7 (modern stor), pemilik rumah makan ayam B22 (resto)
masing-masing 1 orang.

3.3. Jenis dan Sumber Data


Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah menggunakan data
primer dan data sekunder , dimana data primer adalah data 38 yang diperoleh atau
dikumpulkan langsung dari sumber datanya. Sedangkan data sekunder adalah data yang
diperoleh atau dikumpulkan dari berbagai sumber yang telah ada, data sekunder dapat
diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal
(Cahaya Suryana 2010).

3.4. Observasi
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan
langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap obyek yang akan diteliti.
Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan
mengenai usaha yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA
Chopra, S dan P. Meindl. 2001. Supply Chain Management : Strategi, Planning
and Operation. Prentice-Hall, Inc., New Jersey.

UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA


8

Caplice dan Sheffi .1994. Dalam Tobing, B 2017 Rantai Pasokan Pangan ( Food
supply chain . Supply chein Indonesia.com
Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian,Departemen
Pertanian. 2006. Pedoman Umum Pelaksanaan Program dan Anggaran
Kinerja PPHP Tahun 2006. http://agribisnis.deptan.go.id/Pustaka
/Pedoman %20Umum%20Tahun%202006.pdf. [2 Desember 2006]

Eltram, LM. 1991. Supply Chain Management : The Industrial Organisation


Perspective. International Journal ofPhysical Distribution & Logistics
Management Vol. 21 No. 1 pp 13-22. MCB University Press.

UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA


9

BAB IV PEMBAHASAN

4.1. Subyek Penelitian


Nama untuk subbab derajat kesatu pada bab IV ini disesuaikan dengan
ketentuan yang berlaku di fakultas masing-masing dan sekolah pacsca sarjana.
Secara umum, pada pembahasan memuat tentang hasil penelitian, interpretasi data
dan pembahasan hasil penelitian.

4.1.1. Subbab Derajat Kedua Butir yang Pertama


Penamaan judul untuk subbab ini disesuaikan dengan kebutuhan dimasing-
masing fakultas dan sekolah pasca sarjana.

4.1.2. Subbab Derajat Kedua Butir yang Kedua


Penamaan judul untuk subbab ini disesuaikan dengan kebutuhan dimasing-
masing fakultas dan sekolah pasca sarjana.

4.2. Subbab Derajat Kesatu Butir yang Kedua


Nama untuk subbab derajat kesatu pada bab IV ini disesuaikan dengan
ketentuan yang berlaku di fakultas masing-masing dan sekolah pacsca sarjana.

UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA


10

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Subbab Derajat Kesatu Butir yang Kesatu


Nama untuk subbab derajat kesatu pada bab IV ini disesuaikan dengan
ketentuan yang berlaku di fakultas masing-masing dan sekolah pacsca sarjana.

5.2. Subbab Derajat Kesatu Butir yang Kedua


Nama untuk subbab derajat kesatu pada bab IV ini disesuaikan dengan
ketentuan yang berlaku di fakultas masing-masing dan sekolah pacsca sarjana

UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA

Anda mungkin juga menyukai