Anda di halaman 1dari 5

JURNAL WW2

B. BLOK POROS (NAZI JERMAN)


1. LATAR BELAKANG
Rezim Nazi mendominasi negara tetangga melalui ancaman militer
pada tahun-tahun menjelang Perang Dunia II. Jerman Nazi
melayangkan permintaan wilayah yang semakin agresif, mengancam
dengan perang jika hal tersebut tidak dipenuhi. Nazi
menguasai Austria dan hampir seluruh Cekoslowakia pada tahun
1938 dan 1939. Jerman menandatangani pakta nonagresi dengan Uni
Soviet, dan menginvasi Polandia pada 1 September 1939,
memicu Perang Dunia II di Eropa. Pada awal 1941, Jerman telah
menguasai sebagian besar Eropa. Reichskommissariat mengambil
kendali atas wilayah yang ditaklukkan dan pemerintahan
Jerman ditegakkan di Polandia. Jerman mengeksploitasi bahan
mentah dan tenaga kerja, baik di wilayah yang diduduki maupun di
negara sekutunya. Einsatzgruppen membentuk skuad kematian di
wilayah yang diduduki Jerman untuk melakukan pembunuhan massal
terhadap jutaan Yahudi dan kelompok lainnya yang dianggap tidak
dikehendaki oleh negara. Jutaan lainnya dipenjara, dipekerjakan
sampai mati, atau dibunuh di kamp pemusnahan dan kamp
konsentrasi Nazi. Genosida ini dikenal dengan sebutan Holocaust.
abinet Hitler menggunakan ketentuan dalam Maklumat Kebakaran
Reichstag dan Undang-Undang Pemberian Kuasa untuk memulai
proses Gleichschaltung ("koordinasi"), yang menempatkan seluruh
aspek kehidupan di bawah kendali partai.[25] Negara bagian yang
pemerintah terpilihnya tidak berada di bawah kendali Nazi atau
koalisi pimpinan Nazi dipaksa menyetujui penunjukan Komisaris
Reich, yang berkewajiban memastikan agar negara bagian tersebut
sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat. Para Komisaris ini
memiliki kuasa untuk mengangkat dan memberhentikan pejabat
pemerintah daerah, anggota parlemen negara bagian, dan hakim.
Melalui cara ini, Jerman secara de facto menjadi negara
kesatuan karena semua pemerintah negara bagian dikendalikan oleh
pemerintah pusat di bawah NSDAP.[26][27] Parlemen negara bagian
dan Reichsrat (dewan perwakilan daerah) dihapuskan pada Januari
1934,[28] dan segenap kekuasaan negara bagian dilimpahkan ke
pemerintah pusat.[27]
Semua organisasi sipil, termasuk kelompok tani, organisasi
sukarelawan, dan klub olahraga, diganti kepemimpinannya dengan
simpatisan atau anggota partai Nazi; organisasi-organisasi sipil ini
wajib digabung dengan NSDAP atau dibubarkan.[29] Pemerintah Nazi
merayakan "Hari Buruh Nasional" pada May Day (1 Mei) 1933 dan
mengundang seluruh perwakilan serikat buruh ke Berlin. Sehari
setelahnya, pasukan SA menghancurkan kantor-kantor serikat buruh
di seluruh negeri; semua serikat buruh dipaksa bubar dan para
pemimpinnya ditangkap.[30] Undang-Undang Pemulihan Kepegawaian
Negeri Profesional disahkan pada bulan April, yang melarang profesi
guru, profesor, hakim, magistrat, dan pejabat pemerintah ditempati
oleh Yahudi atau orang-orang yang dicurigai tidak berkomitmen
kepada partai.[31] Dengan ini, satu-satunya lembaga nonpolitik yang
tidak berada di bawah kendali NSDAP adalah gereja.[32]
Rezim Nazi menghapuskan simbol-simbol Republik Weimar
(termasuk bendera triwarna hitam, merah dan emas) dan
menciptakan simbolisme baru. Bendera triwarna hitam, putih, dan
merah yang dipakai kekaisaran sebelumnya digunakan kembali
sebagai satu dari dua bendera resmi Jerman; satu lagi
adalah bendera swastika NSDAP, yang menjadi satu-satunya bendera
nasional pada tahun 1935. Mars partai NSDAP, "Horst-Wessel-Lied"
("Lagu Horst Wessel"), menjadi lagu kebangsaan kedua.[33]
Jerman masih berada dalam situasi ekonomi yang kacau; sebanyak
enam juta warga Jerman menganggur dan neraca
perdagangan mengalami defisit parah.[34] Dengan meningkatkan
belanja negara melebihi pendapatan ("pengeluaran defisit"), proyek-
proyek pekerjaan umum digalakkan sejak tahun 1934, menciptakan
1,7 juta lapangan kerja baru pada akhir tahun tersebut.[34] Upah rata-
rata pun mulai mengalami kenaikan.[35]

Berikut lambing partai tersebut:

Anda mungkin juga menyukai