Anda di halaman 1dari 20

BAB V ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN WISATA

KAWASAN PASIR PAWON

5.1 Aspek Fisik

Analisis fisik dilakukan terhadap kemampuan komponen 3A (atraksi, amenitas,


aksesibilitas) Kawasan Pasir Pawon dalam menarik wisatawan nusantara dan mancanegara.

5.1.1 Atraksi

Kawasan Pasir Pawon berada di Kawasan Karst Formasi Rajamandala yang mempunyai
salah satu singkapan batu gamping tertua di Jawa Barat berusia sekitar 20-30 juta tahun. Kawasan
ini pernah menjadi sebuah laut dangkal yang menghidupi binatang koral dan biota laut yang
membentang dari Padalarang sampai Teluk Pelabuhan Ratu. Ini merupakan bukti dari sejarah
Laut Bandung Purba berupa fosil-fosil yang dapat dilihat secara langsung seperti fosil koral dan
biota laut.

Analisis produk Kawasan Pasir Pawon diuraikan melalui tabel berikut ini:

Tabel 5.1 Analisis Produk Kawasan Wisata Pasir Pawon

Lokasi Daya Tarik Aktivitas Kondisi


(fisik) (yang telah ada) (unique selling point)
Pasir Pawon Taman batu Edukasi § Taman batu yang luas di puncak
Penelitian bukit berupa singkapan batu
Swafoto gamping tertua di Jawa Barat
Menikmati pemandangan
berusia sekitar 20-30 juta tahun,
Camping
Prewedding yang dapat melihat secara
Shooting langsung fosil-fosil, seperti fosil
koral dan biota laut
§ Panorama yang indah

Jalur Trekking ke Trekking § Fun Trekking


Gua Pawon
Gua Pawon Gua Edukasi § Salah satu bentukan gua karst,
Penelitian termasuk fauna kelelawar

Fosil manusia Edukasi § Situs kerangka manusia purba


purba Penelitian dalam gua

Indiana Tebing Gunung Menikmati pemandangan § Spot foto ketinggian


Camp Masigit Swafoto § Wisata ekstrim
Panjat tebing

83
Kawasan Pasir Pawon memiliki nilai wisata edukasi yang tinggi karena keragaman bentuk
batuan geologi yang unik dan langka. Kawasan Pasir Pawon berpotensi dikembangkan sebagai
geopark dan dapat menjadi alat untuk meningkatkan kepedulian orang terhadap nilai warisan
geologi dan geomorfologi. Penemuan kerangka manusia purba di Gua Pawon memberi nilai
bobot keilmuan dan edukasi yang semakin tinggi.

Keragaman bentukan karst yang dimiliki, menjadikan Kawasan ini memiliki potensi untuk
pengembangan aktivitas selain wisata edukasi, antara lain wisata rekreasi dan wisata ekstrim.

5.1.2 Amenitas

Analisis amenitas yang mencakup prasarana dan sarana dalam mendukung daya tarik yang
dimiliki dalam menarik kunjungan dan menciptakan kualitas pengalaman berwisata.

Selaras dengan jenis daya tarik wisata yang memiliki nilai keilmuan dan sejarah yang tinggi
dan harus dilestarikan keberadaannya, maka pengembangan prasarana dan sarana dilakukan
secara terkendali di zona pelayanan. Zona ini dipertahankan kealamiahannya, pengembangan
prasarana dan sarana akan dilakukan apabila dibutuhkan baik untuk pelayanan ataupun
pengamanan kepada wisatawan.

Analisis amenitas Kawasan Pasir Pawon diuraikan melalui tabel berikut ini:

Tabel 5.2 Analisis Amenitas Kawasan Pasir Pawon

Lokasi Jenis Kondisi Yang Perlu


(Prasarana/sarana) Dilakukan
Pasir Pawon Prasarana
§ Air bersih Di supply dari luar Perlu dibuat
§ Listrik Mencukupi penampungan air
bersih yg besar & baik
§ Pengelolaan sampah Cukup baik
Sarana
§ Gerbang masuk & loket Tersedia, kurang memadai Perlu perbaikan,
§ Parkir Tersedia, kurang memadai pemeliharaan,
pengembangan sarana
§ Toilet Tersedia, kurang memadai
§ Mushola Tersedia, kurang memadai
§ Jalan setapak & pengamanan Tersedia, kurang memadai
§ Sarana informasi & Tersedia, kurang memadai
interpretasi
§ Kios makan minum Tersedia, kurang memadai
§ Sistem pengawasan dari Tersedia, cukup memadai
vandalism
§ Sarana kesehatan Tersedia, kurang memadai
§ Asuransi Tersedia
§ Sarana pendukung aktivitas Tidak tersedia

84
Lokasi Jenis Kondisi Yang Perlu
(Prasarana/sarana) Dilakukan
Gua Pawon Prasarana
§ Air bersih Di supply dari luar Perlu penampungan
§ Listrik Mencukupi air bersih yg lebih
besar & baik
§ Pengelolaan sampah Cukup baik
Sarana
§ Gerbang masuk & loket Tersedia, kurang memadai Perlu perbaikan,
§ Parkir Tersedia, memadai pemeliharaan,
pengembangan sarana
§ Toilet Tersedia, kurang memadai
§ Mushola Tersedia, memadai
§ Jalan setapak & pengamanan Tersedia, kurang memadai
§ Sarana informasi & Tersedia, kurang memadai
interpretasi
§ Kios makan minum Tersedia, kurang memadai
§ Sistem pengawasan dari Tersedia, cukup memadai
vandalism
§ Sarana kesehatan Tersedia, kurang memadai
§ Asuransi Tersedia
§ Sarana pendukung aktivitas Tidak tersedia
Indiana Prasarana
Camp § Air bersih Di supply dari luar Perlu penampungan
§ Listrik Mencukupi air bersih yg lebih
besar & baik
§ Pengelolaan sampah Cukup baik
Sarana
§ Gerbang masuk & loket Tersedia, kurang memadai Perlu perbaikan,
§ Parkir Tersedia, kurang memadai pemeliharaan,
pengembangan sarana
§ Toilet Tersedia, kurang memadai
§ Mushola Tidak tersedia
§ Jalan setapak & pengamanan Tersedia, kurang memadai
§ Sarana informasi & Tidak tersedia
interpretasi
§ Kios makan minum Tersedia, cukup memadai
§ Sistem pengawasan dari Tidak tersedia
vandalism
§ Sarana kesehatan Tidak tersedia
§ Asuransi Tersedia
§ Sarana pendukung aktivitas Tersedia, kurang memadai

Aspek prasarana dan sarana yang tersedia di Kawasan Pasir Pawon secara umum
kondisinya masih belum optimal dan sebagian besar kualitasnya kurang baik. Diperlukan
perbaikan dan pengembangan prasarana dan sarana untuk dapat mendukung tercapainya kualitas
pengalaman berwisata.

85
Namun demikian, meskipun kondisi prasarana dan sarana masih belum optimal,
Kawasan ini sudah mampu menarik kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara. Oleh
sebab itu, fokus pengembangannya di masa datang adalah meningkatkan kualitas prasarana dan
sarana dalam mendukung pelayanan dan aktivitas wisatawan.

5.1.3 Aksesibilitas

Analisis aksesibilitas dilakukan untuk menilai tingkat kemudahan dan kenyamanan


wisatawan untuk berkunjungn ke Kawasan Pasir Pawon dan konektivitas antar daya tarik wisata
yang ada di Kawasan.

Analisis aksesibilitas Kawasan Pasir Pawon diuraikan melalui tabel berikut ini:

Tabel 5.3 Analisis Aksesibilitas Kawasan Pasir Pawon

Lokasi Jalur Kondisi Yang Perlu Dilakukan


Pasir Pawon Jalan raya – Pasir 750m Mempertahankan sewa
Pawon Tanah berbatu, buruk seperti yang sudah
Milik perusahaan dilakukan saat ini
Terdapat rambu penunjuk arah
Jalan setapak Gua 750m Sosialisasi dengan pemilik
Pawon – Pasir Tanah, belum ada pengaman & lahan untuk
Pawon rambu, buruk pengembangannya
Melalui tanah masyarakat
Jalan beton Gua 1km Sosialisasi dengan pemilik
Pawon – Pasir Tanah berbatu, buruk lahan untuk pembebasan
Pawon lahan.
Gua Pawon Jalan raya – Gua 1.2km Pemeliharaan dan
Pawon Jalan beton, baik penjajagan untuk pelebaran
Terdapat rambu penunjuk arah jalan akses
Jalan setapak Pasir 750m Sosialisasi dengan pemilik
Pawon – Gua Tanah, belum ada pengaman & lahan untuk
Pawon rambu, buruk pengembangannya
Melalui tanah masyarakat
Indiana Jalan raya – 750m Mempertahankan sewa
Camp Indiana Camp Tanah berbatu, buruk seperti yang sudah
Milik perusahaan dilakukan saat ini
Terdapat rambu penunjuk arah

Aspek aksesibilitas menuju Kawasan Pasir Pawon (Pasir Pawon dan Indiana Camp)
kondisinya kurang baik. Terdapat kendala dalam pengembangan karena jalan akses tersebut
dimiliki oleh masyarakat/pengusaha dan digunakan sebagai akses kendaraan berat perusahaan
tambang. Status kepemilikan jalan tersebut menjadikan anggaran pemerintah daerah tidak dapat
digunakan untuk membangun infrastruktur jalan.

86
Disisi lain, akses jalan berupa jalan beton ke Gua Pawon dalam kondisi baik. Sehingga
opsi pengembangan aksesibilitas ke Pasir Pawon dan Indiana Camp melalui jalan akses Gua
Pawon dapat dikembangkan. Untuk itu, diperlukan adanya pembebasan lahan dari masyarakat
yang dipergunakan untuk pembangunan jalan menuju Pasir Pawon. Bila ini direalisasikan,
permasalahan kualitas aksesibilitas ke Pasir Pawon dan Indiana Camp dapat diatasi, dan juga akan
menjadikan Pasir Pawon, Indiana Camp dan Gua Pawon dalam satu jalur wisata. Hal ini
diharapkan dapat menimbulkan minat berkunjung ke Gua Pawon yang lebih tinggi dan
meningkatkan nilai daya tarik Kawasan.

5.2 Aspek Pasar

5.2.1 Profil Pasar

Kawasan Pasir Pawon, yang mencakup Pasir Pawon, Gua Pawon, dan Indiana Camp
memiliki keragaman jenis daya tarik wisata yang berpotensi untuk dapat saling melengkapi.
Keragaman ini menjadikan Kawasan Pasir Pawon dapat dikembangkan sebagai tujuan wisata
edukasi, rekreasi, hingga lebih menantang. Kapasitas yang dimilikinya ini menjadikan Kawasan
Pasir Pawon akan mampu meraih segmen pasar yang lebih luas.

Berdasarkan profil produk Kawasan dan tren pasar yang sudah berkunjung, maka profil
pasar Kawasan Pasir Pawon dapat diproyeksikan sebagai berikut :

Tabel 5.4 Tabel Profil Pasar Kawasan Pasir Pawon

Jenis Daya Tarik Wisata Gambaran Profil Segmen


Wisata edukasi Berdasarkan profil geografi
Dapat dilakukan di: § Nusantara
® Pasir Pawon § Mancanegara
® Gua Pawon Berdasarkan profil demografi
® Indiana Camp § Pelajar
§ Mahasiswa
§ Peneliti
Berdasarkan profil perilaku kunjungan
§ Kunjungan individual
§ Kunjungan rombongan
Wisata rekreasi Berdasarkan profil geografi
Dapat dilakukan di: § Masyarakat Jawa Barat dan Jakarta
® Pasir Pawon § Saat libur pertengahan dan akhir/awal tahun : penduduk Pulau Jawa
® Gua Pawon Berdasarkan profil demografi
® Indiana Camp § Milenial
§ Keluarga
Berdasarkan profil perilaku kunjungan
§ Kunjungan individual
§ Kunjungan rombongan

87
Wisata ekstrim Berdasarkan profil geografi
Dapat dilakukan di: § Masyarakat Jawa Barat dan Jakarta
® Indiana Camp Berdasarkan profil demografi
§ Milenial
Berdasarkan profil perilaku kunjungan
§ Kunjungan individual
§ Komunitas

Jenis Daya Tarik Wisata Gambaran Profil Segmen

Prewedding & shooting Berdasarkan profil geografi


Dapat dilakukan di: § Masyarakat Jawa Barat dan Jakarta
® Pasir Pawon Berdasarkan profil demografi
® Gua Pawon § Milenial

5.2.2 Tingkat Popularitas Kawasan

Kawasan Pasir Pawon yang berada di Kawasan Karst Formasi Rajamandala saat ini telah
dikenal masyarakat khususnya di Jawa Barat, terutama Daya Tarik Wisata Pasir Pawon yang
popular dengan nama Stone Garden. Wisatawan yang datang secara umum sudah mengetahui
karakteristik berupa batuan geologi yang unik dan langka. Tingkat pengetahuan wisatawan akan
karakteristik daya tarik Pasir Pawon memperlihatkan bahwa kawasan wisata ini memiliki telah
brand identity yang spesifik.

Data kunjungan wisatawan ke Pasir Pawon memperlihatkan tingkat popularitas Pasir


Pawon (Stone Garden). Sejak tahun 2014 memperlihatkan bahwa daya tarik wisata ini cukup
diminati wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara. Tahun 2019 jumlah kunjungan
wisatawan nusantara mencapai 110.490 orang dan 1.565 orang wisatawan mancanegara. Pada
tahun 2020, di masa pandemi covid-19, juga memperlihatkan bukti ketertarikan wisatawan
nusantara pada daya tarik wisata ini. Jumlah kunjungan pada Bulan Oktober 2020 telah mencapai
14.407 orang dengan pertumbuhan rata-rata 20% sejak awal pandemi Covid-19 Bulan Maret
2020. Jumlah kunjungan Oktober 2020 setara dengan rata-rata bulanan pada tahun 2019,
sebelum pandemi. Pasir Pawon dengan kondisi yang relatif belum dikembangkan secara optimal
ternyata tetap mampu menarik kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara.

Popularitas Stone Garden ini dapat dimanfaatkan untuk mengangkat nilai daya tarik
Kawasan, terutama bila dalam rencana pengembangannya dapat diintegrasikan.

Gua Pawon sebenarnya memiliki nilai produk yang tinggi. Ditemukannya kerangka
manusia purba dalam Gua Pawon menjadikannya memiliki nilai edukasi dan keilmuan yang lebih
langka. Namun potensi ini belum termanfaatkan dengan baik. Pamor Gua Pawon kalah dengan
Pasir Pawon.

88
5.2.3 Proyeksi Kunjungan

Sebagai dasar dalam menyusun proyeksi kunjungan di masa yang akan datang,
dipergunakan data histori yang berhasil dihimpun berupa data kunjungan wisatawan ke Pasir
Pawon selama kurun waktu Tahun 2014 s.d. Tahun 2020 seperti yang tercantum pada Bab III.

Berdasarkan data kunjungan tersebut, terlihat adanya pertumbuhan kunjungan wisatawan


di beberapa bagian yang positif sehingga jumlah kunjungan wisatawan secara optimis dapat lebih
dikembangkan di masa yang akan datang. Proyeksi kunjungan wisatawan ke depan ke Pasir
Pawon didasarkan pada data pertumbuhan ekonomi Indonesia selama kurun waktu 10 tahun
kebelakang, sebagai berikut :

Tabel 5.5 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Sumber : BPS, 2020

Rata-rata pertumbuhan ekonomi di Indonesia selama kurun waktu 10 tahun ke belakang


adalah sebesar 5,42%. Data ini selanjutnya menjadi rujukan untuk menyusun proyeksi kunjungan
wisatawan ke Kawasan Pasir Pawon untuk kurun waktu 10 tahun ke depan.

Proyeksi Kunjungan selama 10 tahun ke depan di Pasir Pawon dan Gua Pawon dilakukan
dengan menggunakan tren data kunjungan sebelumnya. Namun untuk Indiana Camp, mengingat
tidak tersedia data kunjungan sebelumnya, maka proyeksi dilakukan dengan menggunakan
simulasi.

Berikut hasil proyeksi Kunjungan selama 10 tahun ke depan di Pasir Pawon, Gua Pawon,
dan Indiana Camp sebagai berikut :

89
Tabel 5.6 Proyeksi Kunjungan selama 10 tahun ke depan di Pasir Pawon

Tabel 5.7 Proyeksi Kunjungan selama 10 tahun ke depan di Gua Pawon

Tabel 5.8 Proyeksi Kunjungan selama 10 tahun ke depan di Indiana Camp

5.3 Aspek Ekonomi

Analisis aspek ekonomi, dilihat dari sudut perekonomian sebagai suatu keseluruhan,
dalam artian yang menjadi fokus utama dari perhitungan adalah hasil total atau produktivitas atau
keuntungan yang didapat dari semua sumber yang dipakai dalam proyek bagi masyarakat atau
perekonomian secara keseluruhan – tanpa melihat siapa yang menyediakan sumber-sumber
tersebut dan siapa yang menerima hasilnya (istilah ini sering disebut sebagai social/economic return).

Adapun dalam studi kelayakan ini, analisis ekonomi yang digunakan adalah dengan
analisis rasio pertumbuhan (growth ratio). Rasio Pertumbuhan merupakan rasio yang
menggambarkan kemampuan suatu daerah dalam mempertahankan posisi ekonominya di tengah
pertumbuhan perekonomian dan sektor usahanya. Adapun rasio yang dianalisis dalam studi
kelayakan ini adalah pertumbuhan jumlah wisatawan (menunjukkan permintaan pariwisatanya)
dan pertumbuhan jumlah tenaga kerja (yang ditunjukkan dengan jumlah anggota pokdarwis dan
usaha pariwisata di kawasan Pasir Pawon). Dalam analisis aspek ekonomi studi kelayakan ini,
analisis rasio yang digunakan untuk melihat manfaat (benefit) yang didapat dari adanya aktivitas
wisata terhadap penyerapan tenaga kerja di kawasan Pasir Pawon adalah;

90
&'()*ℎ ,-
!"# =
&'()*ℎ ./

Dimana; Ben = Manfaat yang didapat

Growth TK = Pertumbuhan Tenaga Kerja (%)

Growth JW = Pertumbuhan Jumlah Wisatawan (%)

Berdasarkan data yang didapat dari Pokdarwis, maka diketahui bahwa rata-rata
pertumbuhan jumlah tenaga kerja (yang diproksikan oleh jumlah anggota pokdarwis dan usaha-
usaha masyarakat lokal) di kawasan Pasir Pawon adalah sebesar 5,13 % sedangkan rata-rata
pertumbuhan jumlah wisatawan yang berkunjung ke kawasan Pasir Pawon adalah sebesar 3,66
%. Sehingga dengan menggunakan formulasi diatas, maka hasil rasio pertumbuhannya adalah
sebesar 1,4. Karena hasil rasio > 1, hal ini berarti bahwa adanya aktivitas wisata di kawasan Pasir
Pawon yang ditunjukkan dengan banyaknya wisatawan yang berkunjung ke kawasan Pasir
Pawon, telah memberikan manfaat terhadap penyerapan tenaga kerja yang ditandai dengan
semakin banyaknya masyarakat lokal yang dilibatkan dalam kegiatan pariwisata (yang terdiri dari
Pokdarwis dan Usaha-usaha masyarakat lokal). Artinya, kegiatan wisata di Kawasan Pasir Pawon
telah membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar kawasan Pasir Pawon.

Terbukanya lapangan kerja di Kawasan Pasir Pawon akan berdampak pada penghasilan
masyarakat sekitar terutama anggota Pokdarwis. Berdasarkan data dari Pokdarwis Pasir Pawon,
rata-rata anggota Pokdarwis mendapatkan insentif antara Rp. 20.000,- – Rp. 30.000,- setiap
harinya. Nilai insentif ini akan berubah setiap harinya, tergantung dari banyaknya jumlah
wisatawan yang berkunjung ke kawasan Pasir Pawon. Kondisi menandakan bahwa, adanya
kegiatan pariwisata di Kawasan Pasir Pawon memberikan dampak positif terhadap pendapatan
masyarakat sekitar.

5.4 Aspek Keuangan

Dengan maksud untuk mendapatkan gambaran proyeksi keuangan secara komprehensif,


kajian keuangan ini disusun untuk periode selama 10 (sepuluh) tahun kedepan. Sumber data
utama dari kajian keuangan ini menggunakan data-data yang dihasilkan dari kajian aspek Pasar
dan Pemasaran sebagai stimulus terjadinya pendapatan yang berujung pada perolehan sisa hasil
usaha dari Kawasan wisata Pasir Pawon.

91
Proyeksi Pendapatan :
Sebagai dasar dalam menyusun proyeksi pendapatan di masa yang akan datang,
dipergunakan data proyeksi kunjungan wisatawan yang merupakan keluaran dari hasil kajian
aspek pasar dan pemasaran untuk tiga daya tarik wisata yakni Pasir Pawon, Gua Pawon dan
Indiana Camp. Aspek pasar dan pemasaran bertujuan untuk mengetahui berapa besar pasar yang
akan dimasuki, struktur dan peluang pasar yang ada, prospek pasar di masa yang akan datang.
Berikut disampaikan proyeksi kunjungan wisatawan ke tiga objek wisata dalam kajian ini sebagai
berikut :
Tabel 5.9 Proyeksi Kunjungan Wisatawan Ke Pasir Pawon
Sumber Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
Pendapatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Wisnus 127.000 134.000 142.000 150.000 158.000 165.000 173.000 181.000 189.000 196.000
Wisman 2.500 2.600 2.700 2.800 2.900 3.000 3.100 3.200 3.300 3.400
Prewedding 1.700 1.750 1.850 1.950 2.050 2.100 2.200 2.300 2.400 2.450
Shooting - Film 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Shooting - Video 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Parkir Motor 12.600 13.300 14.000 14.800 15.600 16.300 17.000 17.800 18.600 19.300
Parkir Mobil 5.400 5.700 6.000 6.400 6.700 7.000 7.300 7.700 8.000 8.300
Parkir Bus/Travel 300 320 340 350 370 390 410 420 440 460
Kegiatan/Event 12 13 13 14 15 16 16 17 18 19
Camping/Lain-lain 400 430 450 470 490 520 540 560 580 610

Tabel 5.10 Proyeksi Kunjungan Wisatawan Ke Gua Pawon


Sumber Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
Pendapatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tiket masuk Wisnus 14.400 15.200 16.000 17.000 18.000 18.000 18.800 19.600 20.600 21.600
Tiket masuk Wisman 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Parkir Motor 4.400 4.600 4.800 5.100 5.400 5.400 5.600 5.800 6.100 6.400
Parkir Mobil 1.100 1.200 1.300 1.400 1.500 1.500 1.600 1.700 1.800 1.900

Tabel 5.11 Proyeksi Kunjungan Wisatawan Ke Indiana Camp


Sumber Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
Pendapatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tiket Masuk 3.650 3.850 4.100 4.300 4.500 4.500 4.700 4.950 5.150 5.350
Sewa Hammock 360 390 410 430 450 450 480 500 520 540
Sewa Sarang Elang 360 390 410 430 450 450 480 500 520 540
Sewa Kursi Tebing 360 390 410 430 450 450 480 500 520 540
Jumlah 4.730 5.020 5.330 5.590 5.850 5.850 6.140 6.450 6.710 6.970

Tarif pendapatan dari tiga daya tarik wisata yang saat ini diberlakukan berupa pungutan
kepada wisatawan untuk tiket masuk dan pungutan atas aktivitas wisatawan terhadap penggunaan
fasilitas wisata yang disediakan oleh daya tarik wisata. Tarif pendapatan yang diberlakukan saat ini
di tiga daya tarik wisata termaksud disajikan pada tabel berikut ini :

92
Tabel 5.12 Tarif Pendapatan Pasir Pawon saat Ini
Sumber Pendapatan Tarif
Tiket masuk Winus Rp 12.000
Tiket masuk Wisman Rp 25.000
Prewedding Rp 300.000
Shooting - Film Rp 18.000.000
Shooting - Video Rp 7.000.000
Parkir Motor Rp 5.000
Parkir Mobil Rp 7.000
Parkir Bus / Travel Rp 30.000
Kegiatan / Event Rp 10.000.000
Camping / Lain-lain Rp 20.000

Tabel 5.13 Tarif Pendapatan Gua Pawon Saat Ini


Sumber Pendapatan Tarif
Tiket masuk Wisnus Rp 5.000
Tiket masuk Wisman Rp 5.000
Parkir Motor Rp 2.000
Parkir Mobil Rp 5.000

Tabel 5.14 Tarif Pendapatan Indiana Camp Saat Ini


Sumber Pendapatan Tarif
Tiket Masuk Rp 10.000
Sewa Hammock Rp 50.000
Sewa Sarang Elang Rp 50.000
Sewa Kursi Tebing Rp 50.000

Untuk masa yang akan datang, tarif ini akan disesuaikan mengikuti laju inflasi yakni suatu
keadaan di mana terjadi kenaikan harga-harga barang dan jasa secara umum dalam waktu yang
panjang (kontinu) disebabkan adanya ketidakseimbangan arus uang dan barang. Berikut disajikan
data laju inflasi yang terjadi selama 10 tahun kebelakang sebagai berikut :
Tabel 5.15 Data Laju Inflasi
Tahun Inflasi (%)
2010 6,62
2011 3,10
2012 3,86
2013 9,15
2014 7,60
2015 2,73
2016 2,75
2017 3,63
2018 3,54
2019 3,21
Sumber : BPS, 2020
Rata-rata laju inflasi yang terjadi selama kurun waktu 10 tahun kebelakang adalah sebesar
4,62%, atas dasar data ini dan pertimbangan dari aspek pasar dan pemasaran, maka proyeksi
penyesuaian tarif selama 10 tahun kedepan diproyeksikan sebagai berikut :

93
Tabel 5.16 Proyeksi Tarif Pendapatan Pasir Pawon
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Tahun 6 Tahun 7 Tahun 8 Tahun 9 Tahun 10
Sumber Pendapatan
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Tiket masuk Wisnus 13.000 13.000 14.000 14.000 15.000 15.000 16.000 16.000 17.000 17.000
Tiket masuk Wisman 27.000 27.000 29.000 29.000 31.000 31.000 33.000 33.000 35.000 35.000
Prewedding 315.000 315.000 330.000 330.000 350.000 350.000 365.000 365.000 385.000 385.000
Shooting - Film 18.850.000 18.850.000 19.750.000 19.750.000 21.000.000 21.000.000 22.000.000 22.000.000 23.000.000 23.000.000
Shooting - Video 7.325.000 7.325.000 7.700.000 7.700.000 8.100.000 8.100.000 8.500.000 8.500.000 9.000.000 9.000.000
Parkir Motor 6.000 6.000 7.000 7.000 8.000 8.000 9.000 9.000 10.000 10.000
Parkir Mobil 10.000 10.000 12.000 12.000 15.000 15.000 17.000 17.000 20.000 20.000
Parkir Bus/Travel 35.000 35.000 40.000 40.000 45.000 45.000 50.000 50.000 55.000 55.000
Kegiatan/Event 10.500.000 10.500.000 11.000.000 11.000.000 11.500.000 11.500.000 12.000.000 12.000.000 12.500.000 12.500.000
Camping 21.000 21.000 22.000 22.000 23.000 23.000 24.000 24.000 25.000 25.000

Tabel 5.17 Proyeksi Tarif Pendapatan Gua Pawon


Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Tahun 6 Tahun 7 Tahun 8 Tahun 9 Tahun 10
Sumber Pendapatan
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Tiket masuk Wisnus 5.000 5.000 6.000 6.000 7.000 7.000 7.000 8.000 8.000 9.000
Tiket masuk Wisman 5.000 5.000 6.000 6.000 7.000 7.000 7.000 8.000 8.000 9.000
Parkir Motor 2.000 2.000 3.000 3.000 4.000 4.000 4.000 5.000 5.000 6.000
Parkir Mobil 5.000 5.000 7.500 7.500 10.000 10.000 10.000 12.500 12.500 15.000

Tabel 5.18 Proyeksi Tarif Pendapatan Indiana Camp


Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Tahun 6 Tahun 7 Tahun 8 Tahun 9 Tahun 10
Sumber Pendapatan
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Tiket Masuk 10.000 10.000 10.000 12.000 12.000 12.000 12.000 12.000 14.000 14.000
Sewa Hammock 50.000 50.000 50.000 60.000 60.000 60.000 60.000 60.000 70.000 70.000
Sewa Sarang Elang 50.000 50.000 50.000 60.000 60.000 60.000 60.000 60.000 70.000 70.000
Sewa Kursi Tebing 50.000 50.000 50.000 60.000 60.000 60.000 60.000 60.000 70.000 70.000

94
Proyeksi Pendapatan untuk ke tiga daya tarik wisata dalam kajian ini selama 10 tahun ke depan, dihitung dengan cara melakukan kompilasi
terhadap Proyeksi Kunjungan Wisatawan dan Proyeksi Penyesuaian Tarif Pendapatan. Pendapatan ke tiga daya tarik wisata untuk masa 10 tahun ke
depan diproyeksikan sebagai berikut :
Tabel 5. 19 Proyeksi Pendapatan Pasir Pawon
Sumber Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Tahun 6 Tahun 7 Tahun 8 Tahun 9 Tahun 10
Pendapatan (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Tiket masuk
1.651.000.000 1.742.000.000 1.988.000.000 2.100.000.000 2.370.000.000 2.475.000.000 2.768.000.000 2.896.000.000 3.213.000.000 3.332.000.000
Wisnus
Tiket masuk
67.500.000 70.200.000 78.300.000 81.200.000 89.900.000 93.000.000 102.300.000 105.600.000 115.500.000 119.000.000
Wisman
Prewedding 535.500.000 551.250.000 610.500.000 643.500.000 717.500.000 735.000.000 803.000.000 839.500.000 924.000.000 943.250.000
Shooting - Film 282.750.000 282.750.000 296.250.000 296.250.000 315.000.000 315.000.000 330.000.000 330.000.000 345.000.000 345.000.000
Shooting -
183.125.000 183.125.000 192.500.000 192.500.000 202.500.000 202.500.000 212.500.000 212.500.000 225.000.000 225.000.000
Video
Parkir Motor 75.600.000 79.800.000 98.000.000 103.600.000 124.800.000 130.400.000 153.000.000 160.200.000 186.000.000 193.000.000
Parkir Mobil 54.000.000 57.000.000 72.000.000 76.800.000 100.500.000 105.000.000 124.100.000 130.900.000 160.000.000 166.000.000
Parkir Bus /
10.500.000 11.200.000 13.600.000 14.000.000 16.650.000 17.550.000 20.500.000 21.000.000 24.200.000 25.300.000
Travel
Kegiatan /
126.000.000 136.500.000 143.000.000 154.000.000 172.500.000 184.000.000 192.000.000 204.000.000 225.000.000 237.500.000
Event
Camping 8.400.000 9.030.000 9.900.000 10.340.000 11.270.000 11.960.000 12.960.000 13.440.000 14.500.000 15.250.000
Jumlah Rp 2.994.375.000 3.122.855.000 3.502.050.000 3.672.190.000 4.120.620.000 4.269.410.000 4.718.360.000 4.913.140.000 5.432.200.000 5.601.300.000

Tabel 5.20 Proyeksi Pendapatan Gua Pawon


Sumber Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Tahun 6 Tahun 7 Tahun 8 Tahun 9 Tahun 10
Pendapatan (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Tiket masuk
72.000.000 76.000.000 96.000.000 102.000.000 126.000.000 126.000.000 131.600.000 156.800.000 164.800.000 194.400.000
Wisnus
Tiket masuk
300.000 300.000 360.000 360.000 420.000 420.000 420.000 480.000 480.000 540.000
Wisman
Parkir Motor 8.800.000 9.200.000 14.400.000 15.300.000 21.600.000 21.600.000 22.400.000 29.000.000 30.500.000 38.400.000
Parkir Mobil 5.500.000 6.000.000 9.750.000 10.500.000 15.000.000 15.000.000 16.000.000 21.250.000 22.500.000 28.500.000
Jumlah Rp 86.600.000 91.500.000 120.510.000 128.160.000 163.020.000 163.020.000 170.420.000 207.530.000 218.280.000 261.840.000

95
Tabel 5.21 Proyeksi Pendapatan Indiana Camp
Sumber Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Tahun 6 Tahun 7 Tahun 8 Tahun 9 Tahun 10
Pendapatan (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Tiket Masuk 36.500.000 38.500.000 41.000.000 51.600.000 54.000.000 54.000.000 56.400.000 59.400.000 72.100.000 74.900.000
Sewa
18.000.000 19.500.000 20.500.000 25.800.000 27.000.000 27.000.000 28.800.000 30.000.000 36.400.000 37.800.000
Hammock
Sewa Sarang
18.000.000 19.500.000 20.500.000 25.800.000 27.000.000 27.000.000 28.800.000 30.000.000 36.400.000 37.800.000
Elang
Sewa Kursi
18.000.000 19.500.000 20.500.000 25.800.000 27.000.000 27.000.000 28.800.000 30.000.000 36.400.000 37.800.000
Tebing
Jumlah Rp 90.500.000 97.000.000 102.500.000 129.000.000 135.000.000 135.000.000 142.800.000 149.400.000 181.300.000 188.300.000

96
Selama kurun waktu 10 tahun kedepan, proyeksi pendapatan untuk Kawasan Pa
yang mencakup ke tiga daya tarik wisata dalam kajian ini yakni Pasir Pawon, Gua P
Indiana Camp adalah sebesar Rp 45.308.180.000,- dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 5. 22 Proyeksi Pendapatan Kawasan Pasir Pawon


Periode Pasir Pawon Gua Pawon Indiana Camp Jumlah
Tahun 1 Rp 2.994.375.000 Rp 86.600.000 Rp 90.500.000 Rp 3.171.475.000
Tahun 2 Rp 3.122.855.000 Rp 91.500.000 Rp 97.000.000 Rp 3.311.355.000
Tahun 3 Rp 3.502.050.000 Rp 120.510.000 Rp 102.500.000 Rp 3.725.060.000
Tahun 4 Rp 3.672.190.000 Rp 128.160.000 Rp 129.000.000 Rp 3.929.350.000
Tahun 5 Rp 4.120.620.000 Rp 163.020.000 Rp 135.000.000 Rp 4.418.640.000
Tahun 6 Rp 4.269.410.000 Rp 163.020.000 Rp 135.000.000 Rp 4.567.430.000
Tahun 7 Rp 4.718.360.000 Rp 170.420.000 Rp 142.800.000 Rp 5.031.580.000
Tahun 8 Rp 4.913.140.000 Rp 207.530.000 Rp 149.400.000 Rp 5.270.070.000
Tahun 9 Rp 5.432.200.000 Rp 218.280.000 Rp 181.300.000 Rp 5.831.780.000
Tahun 10 Rp 5.601.300.000 Rp 261.840.000 Rp 188.300.000 Rp 6.051.440.000
Jumlah Rp 42.346.500.000 Rp 1.610.880.000 Rp 1.350.800.000 Rp 45.308.180.000

Rata-rata pertumbuhan pendapatan di tiga daya taraik wisata termaksud untuk p


tahun ke depan adalah sebesar 8,71%, pertumbuhan pendapatan dari satu periode
berikutnya dinilai positif dikarenakan lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan ekonom
selama kurun waktu 10 tahun kebelakang yakni sebesar 5,42%.

Biaya Operasional :
Entitas usaha yang bertujuan mencari laba maupun yang tidak bertujuan me
mengolah masukan berupa sumber ekonomi untuk menghasilkan keluaran berup
ekonomi lain yang nilainya harus lebih tinggi dari pada nilai masukannya. Nila
dimaksud adalah biaya operasional yakni semua jenis biaya yang melekat untuk mengel
obyek wisata dalam upaya memberikan pelayanan kepada wisatawan.
Komponen Biaya Operosional terdiri dari : Biaya Pemasaran, Gaji Tenaga Kerja
Bahan Bakar, Biaya Listrik, Biaya Pemeliharaan Zona Inti dan Zona Penyangga Obj
Biaya Sewa Lahan, Kontribusi kepada Pokdarwis dan Desa setempat. Besaran Biaya O
pada setiap periodenya dianggarkan sebesar 60% dan surplus sisa hasil usaha seb
dianggarkan sebagai alokasi untuk pengembalian investasi atas pembebasan lahan atau
Kawasan wisata atau pembayaran sewa dibayar dimuka mengikat dalam kurun wa
panjang.
Proyeksi Arus Kas :
Laporan arus kas atau yang dikenal dengan cash flow statement merupakan elemen penting yang berfungsi untuk memberikan informasi mengenai
kondisi keuangan sebuah usaha pada suatu periode. Metode yang digunakan dalam penyusunan kajian keuangan ini adalah metode Dasar Kas (cash
basis) sehingga asumsi keuanganya adalah pendapatan sama dengan penerimaan dan biaya sama dengan pengeluaran, sehingga laba/rugi usaha sama
dengan surplus atau defisit atas hasil usaha.
Proyeksi Arus Kas ke tiga daya tarik wisata dalam kajian ini selama kurun waktu 10 tahun kedepan disusun sebagai berikut :
Tabel 5.23 Proyeksi Arus Kas Pasir Pawon
Bobot Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Tahun 6 Tahun 7 Tahun 8 Tahun 9 Tahun 10
Perkiraan
(%) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Penerimaan 100,00% 2.994.375.000 3.122.855.000 3.502.050.000 3.672.190.000 4.120.620.000 4.269.410.000 4.718.360.000 4.913.140.000 5.432.200.000 5.601.300.000
Pengeluaran 60,00% 1.796.625.000 1.873.713.000 2.101.230.000 2.203.314.000 2.472.372.000 2.561.646.000 2.831.016.000 2.947.884.000 3.259.320.000 3.360.780.000
Surplus Hasil
40,00% 1.197.750.000 1.249.142.000 1.400.820.000 1.468.876.000 1.648.248.000 1.707.764.000 1.887.344.000 1.965.256.000 2.172.880.000 2.240.520.000
Usaha

Tabel 5.24 Proyeksi Arus Kas Gua Pawon


Bobot Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Tahun 6 Tahun 7 Tahun 8 Tahun 9 Tahun 10
Perkiraan
% (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Penerimaan 100,00% 86.600.000 91.500.000 120.510.000 128.160.000 163.020.000 163.020.000 170.420.000 207.530.000 218.280.000 261.840.000
Pengeluaran 60,00% 51.960.000 54.900.000 72.306.000 76.896.000 97.812.000 97.812.000 102.252.000 124.518.000 130.968.000 157.104.000
Surplus Hasil
40,00% 34.640.000 36.600.000 48.204.000 51.264.000 65.208.000 65.208.000 68.168.000 83.012.000 87.312.000 104.736.000
Usaha

Tabel 5.25 Proyeksi Arus Kas Indiana Camp


Bobot Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Tahun 6 Tahun 7 Tahun 8 Tahun 9 Tahun 10
Perkiraan
% (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Penerimaan 100,00% 90.500.000 97.000.000 102.500.000 129.000.000 135.000.000 135.000.000 142.800.000 149.400.000 181.300.000 188.300.000
Pengeluaran 60,00% 54.300.000 58.200.000 61.500.000 77.400.000 81.000.000 81.000.000 85.680.000 89.640.000 108.780.000 112.980.000
Surplus Hasil
40,00% 36.200.000 38.800.000 41.000.000 51.600.000 54.000.000 54.000.000 57.120.000 59.760.000 72.520.000 75.320.000
Usaha
Dari tabel diatas, maka dapat disimpulkan bahwa proyeksi arus kas kawasan Pasir Pawon
adalah sebagai berikut :
Tabel 5.26 Proyeksi Arus Kas
Bobot
Perkiraan Pasir Pawon Gua Pawon Indiana Camp Total
(%)
Penerimaan 100,00% Rp 42.346.500.000 Rp 1.610.880.000 Rp 1.350.800.000 Rp 45.308.180.000
Pengeluaran 60,00% Rp 25.407.900.000 Rp 966.528.000 Rp 810.480.000 Rp 27.184.908.000
Surplus Hasil Usaha 40,00% Rp 16.938.600.000 Rp 644.352.000 Rp 540.320.000 Rp 18.123.272.000

Selama kurun waktu 10 tahun kedepan proyeksi jumlah surplus hasil usaha dari Kawasan
Pasir Pawon adalah sebesar Rp 18.123.272.000,- jumlah inilah yang dialokasikan menjadi sumber
dana untuk alokasi pengembalian investasi atas pembebasan lahan atau revitalisasi Kawasan
wisata atau pembayaran sewa dibayar dimuka mengikat dalam kurun waktu jangka panjang. Dana
sejumlah Rp 18.123.272.000,- masih berupa nilai yang akan datang (future value) untuk
mendapatkan nilai sekarang (present value). Dari jumlah tersebut, di formulasikan dalam
perhitungan analisis kelayakan investasi berikut ini.

Analisis kelayakan Investasi :


Pertimbangan utama dalam penilaian kelayakan investasi adalah Biaya Modal (Cost of
Capital) yakni merupakan pengorbanan atau konsekuensi berupa biaya yang secara riil harus
dikeluarkan untuk memperoleh modal atau kapital. Penentuan besarnya Biaya Modal yang akan
menjadi dasar dalam penghitungan faktor diskonto ditentukan dengan notasi i (interest/bunga).
Perhitungan besaran i didasarkan pada data pertumbuhan suku pinjaman investasi selama kurun
waktu 10 tahun kebelakang sebagai berikut :
Tabel 5.27 Data Pertumbuhan Suku Pinjaman Investasi
Tahun Interest (%)
2010 11,48
2011 10,60
2012 10,05
2013 10,39
2014 11,21
2015 11,44
2016 10,94
2017 10,42
2018 10,15
2019 10,01
Sumber : BPS, 2020

99
Rata-rata pergerakan suku bunga pinjaman selama kurun waktu tersebut adalah sebesar
10,67% dibulatkan menjadi 11,00%, untuk kepentingan analisis investasi digunakan besaran i
sebesar 11,00%.
Analisis kelayakan investasi menggunakan pendekatan Net Present Value (NPV) yaitu
penilaian keuangan bersih yang ada di perusahaan setelah dikurangi oleh biaya lainnya sehingga
nilai pertambahan atau kekurangan uang perusahaan yang ada bisa dijadikan acuan untuk menilai
layak tidaknya keuangan perusahaan tersebut. Perhitungan Net Present Value (NPV) dari setiap
daya tarik wisata dalam kajian ini disajikan sebagai berikut :

Tabel 5.28 Net Present Value (NPV) Daya Tarik Wisata Pasir Pawon
i
Year Operating Cash Flow Proceed Present Value
(11,00%)
1 Rp 1.197.750.000 0,9009 Rp 1.079.054.054
2 Rp 1.249.142.000 0,8116 Rp 1.013.831.670
3 Rp 1.400.820.000 0,7312 Rp 1.024.267.511
4 Rp 1.468.876.000 0,6587 Rp 967.594.118
5 Rp 1.648.248.000 0,5935 Rp 978.154.965
6 Rp 1.707.764.000 0,5346 Rp 913.040.373
7 Rp 1.887.344.000 0,4817 Rp 909.055.112
8 Rp 1.965.256.000 0,4339 Rp 852.776.650
9 Rp 2.172.880.000 0,3909 Rp 849.432.617
10 Rp 2.240.520.000 0,3522 Rp 789.076.368
Total Rp 16.938.600.000 Rp 9.376.283.438

Proceed Present Value Rp 9.376.283.438


Rekomendasi investasi Rp 9.376.283.437
Net Present Value (NPV) Rp 1

100
Tabel 5.29 Net Present Value (NPV) Daya Tarik Wisata Gua Pawon
i
Year Operating Cash Flow Proceed Present Value
(11,00%)
1 Rp 34.640.000 0,9009 Rp 31.207.207
2 Rp 36.600.000 0,8116 Rp 29.705.381
3 Rp 48.204.000 0,7312 Rp 35.246.349
4 Rp 51.264.000 0,6587 Rp 33.769.185
5 Rp 65.208.000 0,5935 Rp 38.697.774
6 Rp 65.208.000 0,5346 Rp 34.862.860
7 Rp 68.168.000 0,4817 Rp 32.833.691
8 Rp 83.012.000 0,4339 Rp 36.021.106
9 Rp 87.312.000 0,3909 Rp 34.132.424
10 Rp 104.736.000 0,3522 Rp 36.886.394
Total Rp 644.352.000 Rp 343.362.370

Proceed Present Value Rp 343.362.370


Rekomendasi investasi Rp 343.362.369
Net Present Value (NPV) Rp 1

Tabel 5.30 Net Present Value (NPV) Daya Tarik Wisata Indiana Camp
i
Year Operating Cash Flow Proceed Present Value
(11,00%)
1 Rp 36.200.000 0,9009 Rp 32.612.613
2 Rp 38.800.000 0,8116 Rp 31.490.950
3 Rp 41.000.000 0,7312 Rp 29.978.847
4 Rp 51.600.000 0,6587 Rp 33.990.518
5 Rp 54.000.000 0,5935 Rp 32.046.372
6 Rp 54.000.000 0,5346 Rp 28.870.605
7 Rp 57.120.000 0,4817 Rp 27.512.328
8 Rp 59.760.000 0,4339 Rp 25.931.447
9 Rp 72.520.000 0,3909 Rp 28.349.864
10 Rp 75.320.000 0,3522 Rp 26.526.535
Total Rp 540.320.000 Rp 297.310.080

Proceed Present Value Rp 297.310.080


Rekomendasi investasi Rp 297.310.079
Net Present Value (NPV) Rp 1

101
Hasil kajian kelayakan analisisis investasi untuk ke tiga daya tarik wisata, yakni Pasir Pawon,
Gua Pawon dan Indiana Camp disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel 5.31 Net Present Value (NPV) Kawasan Pasir Pawon


Perkiraan Pasir Pawon Gua Pawon Indiana Camp Total
Proceed Present Value Rp 9.376.283.438 Rp 343.362.370 Rp 297.310.080 Rp 10.016.955.888
Rekomendasi investasi Rp 9.376.283.437 Rp 343.362.369 Rp 297.310.079 Rp 10.016.955.885
Net Present Value (NPV) Rp 1 Rp 1 Rp 1

Jumlah yang tertuang dalam Rekomendasi Investasi adalah jumlah yang dialokasikan
untuk pengembalian investasi atas pembebasan lahan atau revitalisasi kawasan wisata atau
pembayaran sewa dibayar dimuka mengikat dalam kurun waktu jangka panjang.
Rincian Rekomendasi besaran Investasi dari hasil kajian Net Present Value (NPV) adalah
sebagai berikut:
- Daya Tarik Wisata Pasir Pawon Rp 9.376.283.437,-
- Daya Tarik Wisata Gua Pawon Rp 343.362.369,-
- Daya Tarik Wisata Indiana Camp Rp 297.310.079,-
- Total Kawasan Pasir Pawon Rp 10.016.955.885,-

Pendanaan investasi tersebut di atas, apabila menggunakan dana yang mengandung biaya
modal (cost of capital), dari hasil kajian keuangan ditetapkan penyelesaiannya selama kurun waktu
10 (sepuluh) tahun dengan besaran biaya modal yang relevan sebesar 11%.

102

Anda mungkin juga menyukai