Anda di halaman 1dari 23

PERMUKIMAN PEMBUDIDAYA RUMPUT LAUT

BERBASIS KONSERVASI DAN EDUKASI


DI KAMPUNG KAILI, KABUPATEN BANTAENG

HILTON JR WIRADIRNATA
D511 15 009
A. Latar Belakang
o Permukiman pembudidaya rumput laut adalah suatu permukiman yang sebagian
besar penduduknya merupakan masyarakat yang memiliki pekerjaan sebagai petani
rumput laut.
o Kabupaten Bantaeng ditetapkan sebagai Sentra Pengolahan Rumput Laut melalui
Surat Keputusan Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan
Nomor: KEP.08 /DJP2HP/2009.
o Kabupaten Bantaeng terbagi atas 8 kecamatan serta 46 desa dan 21 kelurahan.
Kecamatan di Kabupaten Bantaeng meliputi Kecamatan Bantaeng, Kecamatan
Bissappu, Kecamatan Eremerasa, Kecamatan Gantarangkeke, Kecamatan
Pajukukang, Kecamatan Sinoa, Kecamatan Tompobulu, Kecamatan Uluere.
o Menurut data Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantaeng 2015, Bisappu
merupakan salah satu kecamatan yang menjadi sentra penghasil rumput laut kedua
terbesar di Kabupaten Bantaeng yaitu dengan persentase 31,20 %.
o Mata pencaharian warga Kampung Kaili sebagian besar sebagai petani rumput laut
yaitu sebanyak 256 orang (Data Kelurahan Bonto Lebang).
o Ketersedian sarana dan prasarana yang ada di permukiman petani rumput laut
saat ini kurang maksimal, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun untuk
kebutuhan budidaya rumput laut seperti kondisi ruang penjemuran, ruang
penyimpanan (gudang), jalan, drainase, air bersih dan persampahan.
B. Rumusan Masalah
1. Non Arsitektural
a. Kurangnya pemanfaatan dan pengelolaan terhadap
sumber daya alam di Kampung Kaili yang berbasis
pendidikan rumput laut.
b. Bagaimana cara mengelola sumber daya alam rumput
laut Kampung Kaili dengan mengacu pada
peningkatan mutu pendidikan dan ekonomi
masyarakat yang berkaitan dengan pemanfaatan serta
pelestarian sumber daya alam yang tersedia ?
c. Bagaimana cara menjadikan Kampung Kaili sebagai
salah satu permukiman berbasis konservasi dan
edukasi rumput laut yang dikenal secara global ?
2. Arsitektural
a. Bagaimana menentukan konsep perencanaan dan
perancangan permukiman pembudidaya rumput
laut berbasis konservasi dan edukasi di Kampung
Kaili ?
b. Bagaimana menentukan jumlah dan jenis
kebutuhan ruang dalam tatanan massa pada satu
komplek permukiman agar dapat menampung
kegiatan – kegiatan yang direncanakan sesuai luas
lahan yang ada ?
C. Tujuan dan Sasaran
1. Tujuan
Menyusun suatu konsep perancangan yang
dapat dijadikan sebagai acuan dalam perancangan
fisik permukiman pembudidaya rumput laut
berbasis konservasi dan edukasi di Kampung
Kaili, Kelurahan Bonto Lebang, Kecamatan
Bisappu, Kabupaten Bantaeng.
2. Sasaran
a) Non Arsitektural
1) Mengadakan studi tentang kemungkinan pengadaan
permukiman pembudidaya rumput laut berbasis
konservasi dan edukasi di Kampung Kaili.
2) Mengetahui teori yang dibutuhkan untuk merancang
sebuah permukiman pembudidaya rumput laut berbasis
konservasi dan edukasi.
3) Menguraikan kegiatan – kegiatan dalam permukiman
pembudidaya rumput laut berbasis konservasi dan
edukasi sebagai wadah yang menampung upaya
pelestarian dan pengelolaan rumput laut.

b) Arsitektural
1) Mendapatkan konsep perancangan yang meliputi standar
bangunan secara fungsional.
2) Menentukan sistem pembagian ruang secara fleksibel
terhadap fungsi bangunan yang berbeda – beda.
D. Lingkup Pembahasan
1. Pembahasan ditinjau dari disiplin ilmu
arsitektur yang berkaitan dengan
permukiman pembudidaya rumput laut
berbasis konservasi dan edukasi dan
spesifikasi perencanaan.
2. Pembahasan diarahkan pada pembahasan
arsitektural yang merupakan alternatif
rancangan perencanaan tapak, tata fisik
bangunan bermassa, ungkapan program
ruang, serta sistem struktur dan persyaratan
ruang.
E. Sistematika Pembahasan
1. Bab I Pendahuluan
2. Bab II Tinjauan Pustaka
3. Bab III Metode Perancangan
4. Bab IV Analisis Perancangan
5. Bab V Kesimpulan dan Konsep
Perancangan
Tinjauan Tentang Permukiman
Doxiadis (1974) dalam Yusuf (2017) mengatakan
bahwa permukiman merupakan totalitas
lingkungan yang terbentuk oleh 5 (lima) unsur
utama yaitu :
a. Alam (nature)
b. Manusia (antropos)
c. Masyarakat (society)
d. Ruang kehidupan (shell)
e. Jaringan (network)
Tinjauan Tentang Budidaya
Rumput Laut
Pengembangan budidaya rumput laut merupakan
salah satu alternatif pemberdayaan masyarakat
pesisir yang mempunyai keunggulan dalam hal
(Departemen Kelautan dan Perikanan, 2001
dalam Yusuf 2017) :
a. Produk yang dihasilkan mempunyai
kegunaan yang beragam
b. Tersedianya lahan untuk budidaya yang
cukup luas
c. Mudahnya teknologi budidaya yang
diperlukan
Wisata Konservasi dan Edukasi
Menurut Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan
dan Konservasi Alam(PHKA), Kawasan Konservasi
adalah kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan
suaka alam, kawasan pelestarian alam, taman buru
dan hutan lindung.

Menurut Rodger (1998:28 dalam Widhiarini


2016), wisata edukasi atau edutourism adalah
suatu program dimana wisatawan berkunjung ke
suatu lokasi wisata dengan tujuan utama untuk
memperoleh pengalaman belajar secara langsung
di objek wisata yang dikunjungi.
Tinjauan Tentang Sarana dan Prasarana
Permukiman Budidaya Rumput Laut
a. Ruang Penjemuran
b. Ruang Penyimpanan
c. Jalan
d. Drainase
e. Air Bersih
f. Persampahan
Tahapan Budidaya Rumput Laut di
Perairan Pantai
a. Pemilihan Lokasi
b. Melakukan Uji Penanaman
c. Menyiapkan Areal Budidaya
d. Memilih Metode Budidaya yang akan
digunakan
e. Penyediaan Bibit
f. Penanaman Bibit
g. Perawatan selama Pemeliharaan
h. Pemanenan
i. Pengeringan Hasil Panen
Studi Banding
1. Kawasan Budidaya Rumput Laut di Pantai
Pandawa
Kegiatan Fasilitas Kelebihan Kekurangan Elemen Yang Akan di
Adopsi
Mengunjungi lima patung ksatria Area Parkir Memisahkan zona pariwisata Tidak adanya transportasi Pembagian zona antara
Pandawa dan zona budidaya rumput (sepeda atau mobile car) zona pariwisata,
laut sehingga pelestarian yang dapat mengantar konservasi dan edukasi
rumput laut bisa lebih aman pengunjung dari satu
fasilitas menuju fasilitas
lainnya

Berenang sambil menikmati Pusat Informasi Memiliki fasilitas penunjang Tidak tersedia homestay Menyediakan pondok
suasana pantai pasir putih yang cukup lengkap atau penginapan di dalam petani rumput laut dan
kawasan Pantai Pandawa warung olahan hasil
rumput laut

Bermain perahu kano Zona Budidaya Suasana pantai yang sejuk Tidak tersedia wadah Menciptakan suasana
Rumput Laut karena berada di balik tebing untuk menjemur hasil pantai yang sejuk dan
rumput laut tenang dengan konsep
pantai pasir putih

Melihat budidaya rumput laut Zona Pariwisata Merupakan pantai dengan


pasir putih yang bersih

Bermain parangliding di Bukit Tempat View pantai yang indah dari


Timbis Penyewaan atas tebing
Atraksi Kano

Merelaksasi tubuh dengan pijit Tempat Ibadah


tradisional
Berselancar Toilet
Berburu souvenir Pondok Petani
Rumput Laut

Warung Olahan
Rumput Laut
2. Permukiman Petani Rumput Laut di
Kelurahan Ela – Ela, Kecamatan Ujung
Bulu, Kabupaten Bulukumba
Kegiatan Fasilitas Kelebihan Kekurangan Elemen Yang Akan
di Adopsi

Bermukim Rumah Warga Terdapat rumah warga Kondisi jalan di daerah Konsep rumah warga
yang dapat dijadikan permukiman budidaya yang dijadikan
homestay rumput laut yang homestay bagi
rusak pengunjung

Mengadakan kegiatan Ruang Memiliki ruang Ketersediaan jaringan Ketersediaan ruang


perdagangan dan jasa Penjemuran penjemuran dan persampahan yang penjemuran dan
penyimpanan rumput laut kurang memadai penyimpanan rumput
sehingga kondisi laut
pinggiran laut
tercemar

Bertani Ruang Jumlah produksi rumput Ukuran drainase yang Mempelajari cara agar
Penyimpanan laut yang tinggi sejak tidak sesuai standar jumlah produksi
Rumput Laut tahun 2009 rumput
laut dapat maksimal

Membudidaya rumput Jaringan Air Kondisi dan tekstur tanah Tidak adanya warung
laut Bersih yang baik yaitu jenis tanah yang memperkenalkan
alluvium dan endapan potensi rumput laut di
kipas alluvial Kelurahan Ela - Ela

Aksesibilitas

Jaringan
Persampahan
3. PPLH Puntondo, Takalar
Kegiatan Fasilitas Kelebihan Kekurangan Elemen Yang Akan di
Adopsi
Diskusi di alam terbuka Pendopo Kesan alami dengan suasana Material alam seperti Desain rumah yang
pesisir pantai kayu dan jerami memaksimalkan udara
terekspos oleh cuaca alami melalui bukaan
sehingga butuh yang ideal
perawatan yang lebih
Belajar menanam dan Ruang Seminar Mengoptimalkan penghawaan Tidak adanya Menggunakan konsep
merawat tumbuhan dengan desain bukaan yang transportasi (sepeda vernakuler arsitektur
lebar sehingga aliran udara atau mobile car) yang
memenuhi seluruh ruangan dapat mengantar
dan tidak menutupi view dari pengunjung dari satu
bangunan keluar fasilitas ke fasilitas
lainnya
Menyantap makanan khas Perpustakaan Terdapat banyak vegetasi Kurangnya fasilitas Bentuk aula dengan
Sulawesi yang membuat udara sekitar pendukung kegiatan kursi audiance yang
menjadi sejuk budidaya rumput laut berundak
Menikmati pasir putih Bungalow View pesisir pantai dengan Ketersediaan
pantai Puntondo pasir putih yang eksotis perpustakaan dan
pendopo untuk
mendukung konsep
konservasi dan edukasi
rumput laut
Ekosistem laut Asrama

Rumah nelayan Musholla

Budidaya rumput laut Restoran

Tempat
Penjemuran
Rumput Laut
LATAR BELAKANG

PERUMUSAN MASALAH

TUJUAN & SASARAN

STUDI PUSTAKA
DATA PRIMER DATA SEKUNDER
TINJAUAN PROYEK

ANALISIS & KONSEP DASAR PERANCANGAN

ANALISIS BANGUNAN KONSERVASI DAN EDUKASI


ANALISIS TAPAK

•DIMENSI TAPAK •KEBUTUHAN RUANG •TEMPAT PENJEMURAN


•EXISTING CONDITION
•ORIENTASI MATAHARI
•POLA RUANG RUMPUT LAUT
•BESARAN RUANG •DERMAGA
•ARAH ANGIN
•HOMESTAY
•UTILITAS •SISTEM SIRKULASI
•KEBISINGAN •GALERI
•SISTEM STRUKTUR
•SIRKULASI •AULA
•ZONASI
•SISTEM •RESTORAN
•VIEW DALAM DAN LUAR PENCAHAYAAN •GIFT SHOP
•ANALISIS ELEMEN INTERIOR •SISTEM UTILITAS
•ANALISIS ELEMEN EXTERIOR &
LANSEKAP

PERANCANGAN

Anda mungkin juga menyukai