Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN HASIL RISET LAPANGAN

TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS

DISUSUN OLEH:
KHAIRUNISA (120380045)

KELAS RB
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL I
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
JURUSAN TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah rahmatnya
sehingga terselesaikannya laporan hasil riset yang berjudul “Taman Nasional Way Kambas”.
Tanpa ridho darinya mungkin laporan ini tidak akan terselesaikan dengan baik.
Adapun laporan ini dibuat untuk dijadikan sebagai pedoman untuk memudahkan
pengerjaan tugas dari mata kuliah Desain Komunikasi Visual I mengenai Graphic Standard
Manual.
Melalui laporan ini, penulis sadar bahwasanya masih banyak kekurangan baik dari segi
kualitas maupun segi kuantitas subjek observasi. Karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak yang membantu baik dalam bentuk dukungan, kritik ataupun saran.
Terakhir, penulis berharap laporan ini dapat menjadi pedoman yang baik dan dapat memberikan
manfaat.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Way Kambas merupakan salah satu kawasan konservasi berbentuk taman nasional
di provinsi lampung. Way Kambas terletak di kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur. Pada
tahun 1985 Way Kambas berdiri sebagai sekolah gajah pertama di Indonesia. Saat ini Taman
Nasional Way Kambas ditetapkan sebagai kawasan taman warisan ASEAN.
Dengan luas 125.000 hektar, Way Kambas terdiri dari hutan air rawa dengan
hamparan padang rumput, semak belukar, serta hutan pantai. Tidak hanya menjadi rumah bagi
gajah, way kambas juga melindungi beberapa jenis binatang yang dilindungi seperti beruang
madu, badak sumatera, harimau ssumatera, dan sebagainya. Selain menjadi tempat konservasi,
Taman nasional Way Kambas juga menjadi tempat pariwisata Lampung Timur.
Taman Nasional Way Kambas memiliki peran penting mengingat kawasan
tersebut menjadi kawasan konservasi sekaligus destinasi wisata. Namun meskipun memiliki 2
peran, Taman nasional Way Kambas harus tetap mengutamakan tujuan utamanya yaitu sebagai
tempat Konservasi. Karena itu penulis memilih tempat ini untuk di riset dan diteliti lebih jauh
untuk mencari solusi dari permasalahan yang ada dari bidang desain komunikasi visual.

1.2 Identifikasi Masalah


a) Kurangnya informasi yang tersampaikan ke masyarakat luas mengenai Taman
Nasional Way Kambas.
b) Sumber Daya Alam yang ada di Taman Nasional Way Kambas tidak terekspose
dengan efektif.
c) Kurangnya media yang menyampaikan informasi serta edukasi mengenai Taman
nasional Way Kambas.

1.3 Rumusan Masalah


a) Apa saja permasalahan yang ada di Taman Nasional Way kambas?
b) Apa saja yang menjadi penyebab munculnya masalah di Taman Nasional Way
Kambas?
c) Apa solusi untuk permasalahan-permasalahan yang ada di Taman Nasional Way
Kambas?
d) Apa saja yang perlu dirancang untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada?
e) Apa saja yang perlu disampaikan untuk menarik minat masyarakat luas mengenai
Taman Nasional Way Kambas.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Taman Nasional Way Kambas


Taman Nasional Way Kambas ditetapkan sebagai kawasan konservasi
sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 670/Kpts-II/1999
tanggal 26 Agustus 1999. Pada awalnya, kawasan pelestarian way kambas mulai
didirikan pada tahun 1936. Dan pada tanggal 10 Juli tahun 1978 diubah oleh
menteri perhutanan menjadi Kawasan Pelestarian Alam (KPA).
Pada Tahun 1985, Kawasan Pelestarian Alam diubah menjadi Konservasi
Sumber Daya Alam (KSDA). Dan pada tanggal 1 April 1989, ditetapkan sebagai
Kawasan Taman nasional Way Kambas. Dan berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Kehutanan nomor 144/Kpts/II/1991, ditetapkan sebagai Taman Nasional
Way Kambas.

2.2 Visi Misi Taman Nasional Way Kambas


2.2. 1 Visi
“Mewujudkan Kawasan Taman Nasional Way Kambas Sebagai Habitat
Ideal bagi Satwa Liar Sumatera yang Dilindungi”. Visi tersebut diharapkan
mendukung peletarian satwa liar khas Sumatera yang dapat dijumpai di kawasan
TNWK yang didukung oleh keberadaan dan keutuhan ekosistem unik seperti
hutan tropis dataran rendah dan rawa air tawar.
2.2.2 Misi
Misi yang diemban oleh Taman Nasional Way Kambas dalam rangka
mewujudkan visinya adalah:
1. Melindungi kawasan TNWK secara keseluruhan yang berfungsi sebagai sistem
penyangga kehidupan
2. Mengawetkan keanekaragaman jenis flora dan fauna beserta ekosistemnya di
dalam kawasan TNWK
3. Menggali dan memanfaatkan secara lestari sumberdaya alam hayati dan
ekosistemnya yang ada di dalam kawasan TNWK terutama untuk pemanfaatan
wisata alam
4. Mendayagunakan secara optimal potensi ekonomi kawasan TNWK pada zona
pemanfaatan dan zona lainnya di luar zona inti untuk memberikan manfaat bagi
peningkatan perekonomian daerah dan
kesejahteraan masyarakat terutama di sekitar kawasan.
5. Mensinergikan manfaat ekologi, sosial, dan ekonomi kawasan TNWK dengan
kepentingan daerah dan pihak-pihak terkait di dalam dan luar negeri.

2.3 Kondisi Alam Taman Nasional Way Kambas


Taman Nasional Way Kambas terletak pada ketinggian 0-50 dpl. Dilansir
dari Peta Satuan Lahan dan Tanah Lembar Tanjungkarang, Taman Nasional Way
Kambas memiliki 10 satuan peta tanah. Jenis tanah yang paling luas adalah jenis
podsolik.
Bagian dari Taman Nasional Way Kambas yang memiliki ketinggian 50
meter dpl adalah kecamatan Purbolinggo. Pada bagian timur terdapat lembah
yang terpotong sungai sehingga permukaannya bergelombang.

2.4 Lingkungan Taman Nasional Way Kambas


2.4.1 Tempat Mandi Gajah
2.4.2 Atraksi Gajah

2.4.3 Kandang Gajah


2.4.4 Hewan-Hewan yang Dilindungi

2.4.5 Peta Taman Nasional Way Kambas

2.4.6 Sign System Taman Nasional Way Kambas


2. 4.7 Website Taman Nasional Way Kambas
2.5 Analisi SWOT Taman Nasional Way Kambas

Strenghts Weaknesses Opportunities Threats

Memiliki Fasilitas kurang Dapat menjadi Konflik antara


berbagai jenis terawat tempat edukasi satwa dengan
Fauna dan Flora mengenai flora warga
dan fauna

Tersedia Kurangnya papan Menjadi tempat Konflik antara


warung-warung interpretasi dan wisata khusus bidang pariwisata
papan peringatan bagi para pecinta dengan
di kawasan hewan dan lingkungan
wisata. lingkungan

Memiliki Pengamanan yang Banyak Penebangan dan


souvenir yang masih kurang stakeholder yang perburuan liar.
khas baik. menaruh
perhatian.

Tempat yang luas Kurangnya Pengembangan Pencurian satwa.


promosi wisata di teknologi yang
dalam maupun semakin maju.
luar Lampung.

Sarana dan Adanya pihak Kurangnya


prasarana wisata yang edukasi mengenai
yang memadai menyediakan arti konservasi.
akomodosai.

Banyaknya Kurangnya
kegiatan wisata dukungan dari
yang dapat pemerintah
dilakukan. daerah.

Sumberdaya
manusianya
memiliki kualitas
yang cukup.
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Taman Nasional Way Kambas merupakan kawasan konservasi yang juga
memiliki peran sebagai destinasi wisata. Taman Nasional Way Kambas memiliki
banyak potensi yang seharusnya dapat dimaksimalkan dengan efektif seperti
beragamnya flora dan fauna yang ada, beragamnya sarana dan prasana wisata,
serta masih banyak lagi.. Namun selain memiliki potensi, banyak
masalah-masalah yang terdapat di Taman Nasional Way Kambas seperti
perburuan liar, kurang terawatnya fasilitas yang ada, kurangnya promosi yang
dilakukan, dan sebagainya.
Karena itu perlu dilakukan langkah yang tepat untuk menemukan solusi
dari masalah tersebut dan mengembangkan potensi yang ada dengan efektif.

Anda mungkin juga menyukai