Anda di halaman 1dari 12

TAMAN NASIONAL WAKATOBI

Dosen Pengampu : Dr. Diana Azizah, S.Pi., M.Si


ANGGOTA KELOMPOK 2

1. YOLA GUSPITA (2002020017) 9. M. FACY CHAN (2002020025)


2. AGUNG GUNAWAN S (2002020018) 10.YULISA KASRADIANTI (2002020026)
3. ANGGRIANI (2002020019) 11. AZZAHRA MAULIDINA (2002020027)
4. WIDYA SIREGAR (2002020020) 12.DEBY MAUREN S (2002020028)
5. RIDUAN H HUTABARAT (2002020021) 13. BRASINTA N.A.I (2002020030)
6. TIMBUL RIAN M (2002020022) 14. DEPITRA (2002020031)
7. IQBAL DZULQAIDAH N. A (2002020023) 15. RAMA ALJANDRI (2002020048)
8. M. ALFAN HIDAYAT (2002020024)
1

Bentuk Pengelolaan di Kawasan


Konservasi
TAMAN
2 Batasan dan Rambu-Rambu
NASIONAL Pemanfaatan Lestari

Penentuan Zonasi dan Program


WAKATOBI Perlindungan Jenis Biota Perairan

3
Bentuk Pengelolaan di Kawasan Konservasi
1 Pemerintah (KLHK) selalu menempatkan masyarakat sebagai stakeholder di Kawasan konservasi
Taman Nasional Wakatobi dengan tujuan adanya keterkaitan untuk mendorong terjaganya
Kawasan konservasi dan masyarakat itu sendiri. Pemerintah memberikan modal untk
membudidayakan lobster Mutiara. Lobster mutiara merupakan hewan konsumsi air laut yang
memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Keistimewaan lainnya adalah rasa daging yang gurih dan
lezat. Permintaan pasar yang tinggi baik dari dalam maupun luar negeri. Peluang pembudidayaan
2 masih sangat terbuka dengan adanya potensi lahan perairan di Desa Horuo dan Desa Mantigola
dan belum dilakukan secara optimal. pengembangan ekonomi masyarakat sekitar kawasan adalah
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya alam laut, dan
peningkatan kelembagaan kelompok agar dapat bersinergi untuk menghasilkan suatu produk yang
mampu memberikan nilai tambah dan bermanfaat bagi masyarakat. Keramba/Rumah Budidaya
dibangun dan dikelola bersama-sama oleh anggota kelompok masyarakat, baik secara individu
ataupun secara gotong-royong. Jumlah bantuan modal yang diberikan kepada Forum Kemitraan
Nelayan sebesar 50 juta rupiah, untuk pembelian bahan bangunan, bibit dan pakan lobster
3 mutiara. 
Batasan Dan Rambu Rambu Pemanfaatan Lestari Di
1 Wakatobi
Pembatasan Penangkapan 1 5 Pengelolaan Wisata
Ikan yang Bertanggung
Jawab
Larangan Penggunaan
Bahan Kimia Berbahaya 2 6 Kampanye Edukasi dan
Kesadaran Masyarakat
2
Pengawasan dan Patroli
Zonasi Wilayah 3 7

Penegakan Larangan
Pencurian Benda-Benda 4
Bersejarah
3
Batasan Dan Rambu Rambu Pemanfaatan
Lestari Di Wakatobi
1 Berikut pembahasan terkait batasan dan rambu-rambu pemanfaatan lestari di Wakatobi :

1. Pembatasan
pembuatan Penangkapan Ikan
keputusan
Dilakukan pembatasan jumlah dan jenis ikan yang dapat ditangkap di perairan Taman Nasional Wakatobi.
Hal ini bertujuan untuk menjaga keberlanjutan populasi ikan dan memastikan keseimbangan ekosistem laut.

2. Larangan Penggunaan Bahan Kimia Berbahaya


2 Dilarang penggunaan bahan kimia berbahaya, seperti bahan peledak, racun, atau bahan pencemar lainnya
yang dapat merusak ekosistem terumbu karang.

3. Zonasi Wilayah
Taman Nasional Wakatobi dibagi menjadi beberapa zona dengan penggunaan yang ditentukan. Misalnya,
zona lindung yang melarang segala bentuk aktivitas manusia untuk melindungi area dengan
keanekaragaman hayati yang tinggi.

4. Penegakan Larangan Pencurian Benda-Benda Bersejarah


3 Taman Nasional Wakatobi juga melindungi situs-situs arkeologi dan benda-benda bersejarah yang ada di
wilayahnya. Larangan pencurian dan kerusakan terhadap benda-benda bersejarah diberlakukan dengan
ketat.
Batasan Dan Rambu Rambu Pemanfaatan
1 Lestari Di Wakatobi

5. Pengelolaan
pembuatan Wisata yang Bertanggung Jawab
keputusan
Dalam upaya mempromosikan wisata alam yang berkelanjutan, Taman Nasional Wakatobi menerapkan
rambu-rambu terkait pengelolaan wisata yang bertanggung jawab. Misalnya, pembatasan jumlah wisatawan,
penggunaan panduan lokal, atau penggunaan alat-alat snorkeling dan selam yang tidak merusak terumbu
karang.
2  
6. Kampanye Edukasi dan Kesadaran Masyarakat
Dilakukan kampanye edukasi dan kesadaran masyarakat untuk membangun pemahaman yang baik tentang
pentingnya melestarikan ekosistem Wakatobi. Hal ini melibatkan partisipasi aktif masyarakat lokal,
pengunjung, dan pelaku wisata dalam upaya konservasi.
 
7. Pengawasan dan Patroli
Diperlukan pengawasan dan patroli reguler oleh petugas taman nasional untuk memastikan kepatuhan
terhadap batasan dan rambu-rambu yang telah ditetapkan. Hal ini juga melibatkan kerjasama dengan aparat
3 penegak hukum dan komunitas setempat.
Deskripsi zonasi taman nasional
1 wakatobi

Dalam penentuan zonasi taman nasional indonesia mengacu pada pemerintahan


nomor P.26/menhut-II/2006 tanggal 29 agustus 2006 tentang pedoman zonasi taman
nasional indonesia yang dilakukannya sosialisasi di 64 desa, tingkat kabpaten
2
wakatobi yang dilakukan sebanyak 2 kali dan tingkat kecamatan 2 kali dan sampai
pada kelurahan kelurahan di daerah wakatobi yang bertujuan untuk merumuskan
daerah daerah pembentukan daerah wakatobi. Adapun zonasi zonasi yang telah di
tentukan dalam taman nasional wakatobi diantaranya sebagai berikut :
3
1 a. Zona Inti ( core zone )
Ialah zona pusat yang dimana kondisi alam nya baik baik dari biota dan fisiknya
lingkungannya dan masih asli yang jauh dari gangguan tangan manusia yang mutlak
dilindungi Berfungs sebagai wilayah perlindungan keanekaragaman hayati yang khas.
Zona inti ini memiliki tipe ekosistem yang khusus dan khas serta memiliki keanekaragaman
jenis flora fauna yang tinggi dan memiliki endemic yang langka yang wajib untuk di lindungi,
selain untuk perlindungan hewan hewan endemic yang langka zonasi taman inti ini berfungsi
2 sebagai sumber plasma nutfah dari jenis satwa liar dan tumbuhan untuk kepentingan
penelitian,ilmu pengetahuan,pendidikan dan penunjang budi daya.

b. Zona Perlindungan Bahari ( No Take Zone)


Tidak jauh berbeda dengan zona sebelumnya, zona ini masih mendukung kegiatan
perlindungan flora fauna yang endemic dan langka, namun dalam zona ini terdapat beberapa
kegiatan manusia yang dibatasi dalam batas batas yang telah di tentukan. Dalam zona ini
3 aktifitas manusia yang di ijin kan seperti kegiatan pariwisata alam dan rekreasi dan zona ini
pun mendukung zona inti
1
c. Zona Pariwisata ( Tourism Zone )
Bagian taman nasional yang letak kondisi dan potensi alamnya keseluruhan dimanfaatkan untuk
kepentingan pariwisata bahari serta ekoedukasi. Dalam zona ini emiliki flora dan fauna dengan
ciri khas tertentu yang tidak rentan dengan perlindungan perlindungan, zona ini dekat dengan
lokasi oemukman masyarakat dan serta mudah di jangkau transportasi fisik serta erat kaitanya
dengan pembangunan pembangunan sarana dan prasarana fisik sehingga dapat meningkatkan
2 pereknomian masyarakat setempat.

d. Zona Pemanfaatan local ( Lokal Using Zone)


Ialah zona yang di kembangkan untuk kepentingan masyarakat secara tradisional untuk
memenuhi kebutuhannnya sehari hari kepada masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada
sumber daya alam laut, serta mencegah kemungkinan terjadinya tingkat pemanfaatan yang dapat
merukak ekosistem yang di lindungi mencegah timbulnya rasa ingin memiliki taman nasional dari
3 masyarakat. jenis pemafaatan telah ditentukan oleh pihak wisata yang ada.
 
1 e. Zona Pemanfaatan umum ( Common Using Zone)
Ialah zona yang tekah dutetapkan untuk kepentingan pengembangan dan pemanfaatan
perikanan laut dalam. Zona ini di bentuk karena banyaknya masyarakat masyarakat tradisional
memiliki uasaha penangkapan ikan pelagis maupun damersal sehingga mampu mendukung
serta meningkatkan pembangunan di daerah wakatobi yang mendukung baik sarana dan
prasarana serta meningkatkan pendapatan ekonomi tradisional yang keluruhan wilayahnya
2 dapat dimanfaatkan secara umum.

f. Zona daratan / Khusus ( land Zone)


Wilayah daratan yang berbentuk pulau pulau yang berpenghuni yang telah memiliki hak
kepemilikan atas tempat tinggal yang di tempatinya dan memiliki sarana dan prasarana yang
telah di tetapkan sebagai taman nasional yang telah memiliki sarana telekomunikasi fasilitas
transportasi dan listrik yang telah ada dan menunjang kehidupan masyarakat sebagaimana yang
telah di tentukan. Daerah ini meliputi daerah daerah kepulauan yang ada dalam taman nasional
3 wakatobi .
JENIS BIOTA
1

2
Terumbu Karang Ikan Biota lain nya

Acropora Formosa Argus Bintik (Cephalopholus Argus) Jenis burung laut seperti:An gsa-batu
Hyacinthus Takhasang (Naso Unicorenes) coklat (Sula leucogaster plotus), Cerek
Psammocora Profundasafla Pogo-pogo (Balistoides viridescens) melayu (Charadrius peronii), dan Raja
3 Vavona cactus
Leptoseries Yabei
Ikan Napoleon (Cheilinus
undulatus)
udang Erasia (Alcedo atthis).
Jenis penyu yaitu: penyu sisik
Fungia Molucensis Ikan merah (Lutjanus biguttatus) (Eretmochelys imbricata), penyu
Lobophyllia robusta Baronang (Siganus guttatus) tempayan (Caretta caretta), dan penyu
Merunlina ampliyata Amphiprion melanopus lekang (Lepidochelys olivacea)
Platigyra versifora Chaetodon specullum
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai