PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
dari Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko terdapat pada Pusat Segi Tiga Karang
Dunia (Coral Tri-angle Center) yang mempunyai ± 25 gugusan terumbu karang yang masih
asli dengan spesies beraneka ragam bentuk. Keempat pulau besar dengan luas sekitar 821
km2 di gugusan Kepulauan yang dulu lebih dikenaal dengan sebutan Kepulauan Tukang
Besi tersebut telah dimekarkan menjadi kabupaten sendiri, terpisah dari Kabupaten Buton.
30 Juli 1996 Kepulauan Wakatobi, ditetapkan sebagai Taman Nasional Laut Yang terletak
pada 5o12’ – 6o10’ LS dan 123o20’ – 124o39’ BT, dengan luas 1.390.000 Ha. Taman
Nasional merupakan salah satu bentuk kawasan konservasi yang mempunyai fungsi dan
peran paling lengkap jika dibandingkan dengan kawasan konservasi lainnya. Taman
Nasional dapat dianggap “Monumen Hidup” yang menggambarkan hubungan timbal balik
antara manusia dengan alam sehingga perlu adanya kepedulian dan peran aktif masyarakat
luas dalam pengelolaanya. Karena pulau Wakatobi merupakan tempat yang menyenangkan.
Di Taman Nasional Laut Wakatobi kita dapat menikmati suasana penyelaman (diving) atau
snorkeling yang mengagumkan dengan beraneka biota laut yang hanya ditemui pada
kawasan ini. Wakatobi terkenal dengan potensi sumber daya alam laut yang bernilai tinggi
baik jenis dan keunikannya serta panorama bawah laut yang menakjubkan. Kepulauan
1
Wakatobi merupakan salah satu tempat penyelaman terbaik di Indonesia dengan
keanekaragaman terumbu karang dan ikan yang tinggi (survey ilmiah FDC-IPB, 1994).
Keadaan semacam ini merupakan suatu kebangaan bagi kabupaten Wakatobi, yang
dimana dalam pengelolaan Sumber Daya laut di Pulau Wakatobi terutama di lingkungan
masyarakat pesisir pantai ini sangat membutuhkan pengelolaan yang arif dan bijaksana
sebab dapat mempengaruhi fungsi ekosistem laut dan perekonomian masyarakat Wakatobi
yang Persentase mata pencaharian penduduk 37,95 % adalah nelayan, 34 % pertanian dan
29 % lain-lain yang tidak jelas. Sedangkan peranannya pada PDRB Sektor Pertanian
(peternakan, kehutanan dan perikanan) berfluktuasi 41,44 % tahun 2003, 41,21% tahun
2004 dan 51,91% pada tahun 2005 dan yang mendominasi adalah sektor-sektor lain. (Dok.
TNC-WWF)
Mengingat Sumber daya laut di pulau Wakatobi merupakan urat nadi kegiatan
ekonomi bagi para nelayan dan sebagai objek wisata bawah laut yang indah. Maka
masyarakat, yang tentunya telah luput dari pengawasan pemerintah Kab. Wakatobi.
masyarakat pesisir pantai, yaitu masyarakat yang hidup dan kehidupannya bergantung pada
sumber daya laut. Pelibatan masyarakat ini sangat sejalan dengan UU Nomor 22 tahun
1999 dimana pemerintah dan masyarakat lokal mempunyai wewenang untuk mengelola
sumberdaya alamnya sendiri. Tujuannya antara lain membangun masyarakat pesisir pantai
sejahtera, yang diukur tidak hanya dari kemajuan fisik dan ekonomi melainkan juga dari
solidaritas sosial yang tinggi dan komitmenya terhadap pelestarian sumber daya laut dan
2
Kenyataannya kebijakkan ini belum terealisasi dan dipahami oleh sebagaian
masyarakat. Hal ini terbukti karena masih banyaknya ditemukan bentuk-bentuk eksploitasi
sumber daya laut seperti pengeboman ikan, penggunaan pukat harimau, perusakkan
lainnya, sehingga nantinnya akan berpengaruh pada ekosistem laut, berkurangya ikan-ikan
dan langkanya terumbu karang serta bencana alam lainnya yang berubungan dengan aksi
tersebut.
Berdasarkan fenomena yang telah disebutkan diatas, maka salah satu upaya yang
adalah dengan merencanakan suatu strategi komunikasi yang matang dan sistem
penerangan yang efektif. Bagi setiap instansi atau lembaga tertentu sangat menginginkan
rencana yang dicapai dapat terlaksana dengan baik, namun terkadang apa yang diinginkan
tersebut sangat sulit untuk dicapai, hal ini dikarenakan munculnya berbagai hambatan yang
tidak diperitungkan sebelumnya. Untuk itulah, agar tujuan yang telah ditetapkan dengan
mudah dapat diraih, maka perlu komunikasi yang jelas, yaitu mudah dipahami dan masuk
akal. Serta melibatkan orang lain untuk memberikan dukungan terhadap kelompok
TNC (The Nature Conservancy) – WWF (World Wild Fund) merupakan salah satu
pengelolaan Sumber daya laut Wakatobi. Beberapa program kegiatan yang dilakukan dalam
upaya pelestarian lingkungan khsusnya Sumber daya laut Wakatobi, Mulai berbagi peran,
tahun 2000 TNC-WWF mengawali program outreach yang bekerja di 67 desa dengan
bantuan para tim fasilitator. Outreach ini bertugas sebagai ‘penysambung diskusi’ warga,
3
pemerintah maupun stakeholders atas keinginan bersama di taman nasional Wakatobi.
Tahun 2005, kajian terhadap efektivitas pengelolaan taman nasional Wakatobi dibahas oleh
tim independen yang berasal dari PHKA, LIPI, IPB, Unhalu, Pemda Wakatobi, BTNW, dan
TNC-WWF, bersamaan dengan tahun itu tim juga melakukan monitoring persepsi terhadap
warga. Tahun 2006 hingga 2007 konsultasi publik mulai dilakukan dan hasilnya : revisi
zonasi yang kini terbentang di Taman Nasional Wakatobi. (Dok. WONUA; SABTU, 3
pelestarian dan pemanfaatan lingkungan yang sesuai dengan aturan pemerintah kepada
Selain itu juga TNC-WWF Wakatobi telah berupaya membantu pemerintah mengatasi
zonasi di Taman Nasional Kepulauan Wakatobi dengan zona yang terdiri atas zona inti,
antara Pemerintah dan masyarakat, yang dimana TNC-WWF merupakan Penegah dan
sekaligus pendengar masayarakat kecil dengan kapasitas yang terukur dalam menigkatkan
4
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang dan dalam konteks pengelolaan Sumber daya Laut
di Wangi-wangi, Wakatobi, masalah-masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah
1. TUJUAN PENELITIAN
daerah Wakatobi.
2. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi TNC-WWF
2. Manfaat dari penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah
5
D. KERANGKA PIKIR
dianggap cukup relevan adalah teori komunikasi antar pesona yang dikembangkan oleh
Aristoteles (Devito, 1997). Teori komunikasi antar pesona ini diguakan untuk mengetahui
bagaimana komunikasi yang digunakan peneliti untuk mendapatkan informasi yang akurat
pada responden. Teori komunikasi antar pesona ini menekankan bahwa suatu proses
Siahaan (1991), ciri khas Komunikasi antar pesona bersifat dua arah atau timbal balik
yang biasa disebut Two way traffic ommunication. Komunikator dan komunikan terjadi
saling tukar fungsi dalam menjalin komunikasi mereka, Komunikator pada tahap pertama
menjadi komunikan dan pada tahap berikutnya saling berganti fungsi. Komunikator yang
dimaksud adalah WWF dan komunikan adalah Masyarakat pesisir pantai Wangi-wangi,
Sejak diberlakukannya UU No. 32 dan UU No. 33/2004 tentang otonomi daerah dan
perimbangan keuangan pada tahun 2004, maka kewenangan daerah untuk mengelola
sumber daya alam menjadi lebih besar dibandingkan sebelumnya. Arah kebijakan ini
6
masyarakat. Untuk itu pemerintah bekerjasama dengan lembaga atau kelompok yang
berkompoten untuk merumuskan strategi komunikasi yang akan digunakan, dalam rangka
secara adil. Strategi komunikasi adalah rencana yang meliputi metode, teknik dan tata
hubungan fungsional antara unsur-unsur dan faktor-faktor dari proses komunikasi guna
kegiatan operasional dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran (Effendy, 1986).
Komunikasi antra pesona merupakan saluran komunikasi yang dapat digunakan oleh
masyarakat terhadap pesan yang disampaikan. Teori ini berorientasi pada khalayak,
sehingga penerapan strategi komunikasi yang dilaksanakan, baik itu secara langsung
pantai. Upaya tersebut merupakan suatu pendidikan sangat khusus yang ditujukan kepada
mereka dalam mengelola sumber daya alam secara arif dan bijaksana.
7
KERANGKA PIKIR
VARIABEL X VARIABEL Y
STRATEGI KOMUNIKASI MENINGKATKAN
(Effendy, 1998) KESADARAN
(Atkinson, 1983)
TEHNIK KOMUNIKASI
Persuasif MENIGKATKAN
Informatif KESADARAN
Koersif Mengelola Pantai
Pelestarian
Lingkungan
Dampak kerusakan
Lingkungan
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. STRATEGI KOMUNIKASI
Strategi komunikasi adalah suatu siasat, cara atau metode yang dilakukan dalam
melakukan suatu kegiatan komunikasi yang dapat membantu mencapai tujuan. Namun,
untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak dapat berfungsi sebagai petunjuk atau peta
jalan yang hanya menunjukan arah, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana
siasat operasionalnya.
Pencapaian efektif dari suatu komunikasi selain tergantung dari kemantapan isi pesan
yang diselaraskan dengan kondisi khalayak tersebut, maka juga turut dipengaruhi metode-
Strategi komunikasi dapat dirumuskan sebagai suatu siasat atau cara-cara yang
ditetapkan terlebih dahulu yang meliputi rencana menyeluruh dan pengarahan kegiatan atau
yang mungkin akan dihadapi dalam mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian
merumuskan strategi komunikasi berarti memperhitungkan kondisi dan situasi (ruang dan
waktu) yang dihadapi dan yang akan dihadapi dimasa depan, guna mencapai efektivitas.
Dengan strategi komunikasi, berarti dapat ditempuh beberapa cara dalam memaami
komunikasi secara sadar untuk menciptakan perubahan pada diri khalayak atau sasaran
meliputi metode, teknik dan tata hubungan fungsional antara unsur-unsur dan faktor-faktor
9
dari proses komunikasi guna kegiatan operasional dalam rangka pencapaian tujuan dan
sasaran.
Menurut Seitoe (Effendy, 1986) bawa strategi komunikasi sebagai suatu kegiatan
dalam rangka menyusun suatu rencana jangka panjang. Selanjutnya Ahmad (Effendy,
1983). Strategi komunikasi adalah alternatif optimal yang dipilih untuk mencapai tujuan
a) STRATEGI
pengenalan serta komunikator dipilih sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada
sebagai upaya untuk merubah pengetahuan, sikap dan tingkah laku khalayak atau
karena pendekatan terhadap efek yang diharapkan dari satu kegiatan komunikasi
10
a. Menyebarkan informasi.
b. Melakukan persuasi
c. Melaksanakan instruksi.
Salah satu tatanan seseorang untuk berkomunikasi yaitu komunikasi tatap muka.
b) KOMUNIKASI
manusia. Kehidupan manusia akan tampak hampa atau tiada kehidupan sama sekali
apabila tidak ada komunikasi. Karna tanpa komunikasi interaksi antar manusia baik
Jika dua orang berkomunikasi maka pemahaman yang sama terhadap pesan yang
saling dipertukarkan adalah tujuan yang diinginkan oleh keduanya. Webster’s New
Collegiate Dictionary edisi tahun 1977 antara lain menjelaskan bahwa komunikasi
11
adalah suatu proses pertukaran informasi diantara individu melalui sistem lambang-
Lima komponen yang terlibat dalam komunikasi, yaitu :(1) Siapa (pelaku
komunikasi pertama yang mempunyai inisiatif atau sumber), (2) Mengatakan apa
( isi informasi yang disampaikan), (3) Kepada siapa (pelaku komunikasi lainnya
penyampaian informasi), (5) Dengan akibat/hasil apa (hasil yang terjadi pada diri
penerima).
lain :
penerima.
antara unsur-unsur tersebut ssaling terkait. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan
Cangara, 1998) yakni komunikasi adala suatu transaksi, proses simnolik yang
12
menghendaki orang-orang lain mengatur lingkungannya dengn membangun
penyampaian informasi, maksud dan pengertian dari seseorang kepada orang lain.
a. Suatu perintah dalam hal mana komunikasi merupakan bagian dari proses
memimpin.
13
Arah sasaran komuniksi pada efek yang positif atau efektivitas supaya
komunikasii lebih jelas dan terarah maka komunikasi tersebut harus memenuhii
b. Warta, adalah suatu pengertian yang akan disampaikan oleh pengirim warta
c. Saluran, adalah alat untuk menyampaikan warta dari sumber warta pada
penerima warta
dan antara unsur-unsur trsebut saling trkait. Namun dalam mencapai efektivitas
R. Wayne Pace (1979), komunikasi antar pesona adalah proses komunikasi yang
berlansung antara dua orang atau lebih secara tatap muka. Menurut sifatnya, komunikasi
antar pesona dibedakan atas dua macam, yakni Komunikasi Diadik (Diadic
Communication) ialah proses komnikasi yang berlangsung antara dua orang dalam situasi
tatap muka. Komunikasi diadik menurut Pace dapat dilakukan dalam tiga bentuk, yakni
percakapan, dialog dan wawancara. Pecakapan berlangsung dalam suasana yng bersahabat
dan informal. Dialog berlangsung dalam situasi yang lebih intim, lebih dalam dan lebih
personal, sedangkan wawancara sifatnya lebih serius, yakni adanya pihak yang dominan
14
pada posisi bertanya dan yang lainnya pada posisi menjawab. dan komunikasi Kelompok
Kecil (Small Group Communication) ialah proses komunikasi yang berlangsung antara
tiga orang atau lebih secara tatap muka, dimana anggota-anggotanya saling berinteraksi
satu sama lainnya. Oleh banyak kalangan dinilai sebagai tipe komunikasi antar pesona
di mana semua peserta bisa berbicara dalam kedudukan yang sama, dengan kata lain tidak
ada pembicara tunggal yang mendominasu situasi. Ketiga, sumber dan penerima sulit di
identifikasi, karena semua anggota berperan sebagai sumber dan juga sebagai penerima.
Tidak ada batas yang menentukan secara tegas berpa besar jumlah anggota suatu kelompok
kecil. Biasanya antara 2-3 orang, bahkan ada yang menggembangkan sampai 20-30 orang,
adalah komunikasi antar komunikator dengan seorang komunikan. Komunikasi jenis ini
dianggap palingg efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau perlikau seseorang,
karena sifatnya yang dialogis, berupa percakapan, arus balik langsung. Komunikator
mengetahui anggapan komunikasi pada saat itu juga atau pada saat komunikasi
berlangsung. Komunikator mengetahui secara pasti apakah komunikasinya itu positif atau
negatif, berhasil atau tidak, maka ia memberikan kesempatan kepada komunikan untuk
bertanya seluas-luasnya.
15
pastian sesuatu, serta berbagai pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain. (Cangara,
1998).
saluran antara pesona yaitu, (1) Arus pesan yang cenderung dua arah, (2) konteks
komunikasinya tatap muka, (3) Tingkat umpan balik yang terjadi tinggi, (4) Kecepatan
jangkauan terhadap audience, yang besar relatif lambat, (6) menggunakan berbagai
C. KONSEP KESADARAN
pemikiran, perasaan dan ingatan seseorang yang aktif pada saat tertentu. Dalam pengertian
ini kesadaran sama artinya dengan mawas diri (awareness). Namun, seperti apa yang kita
lihat, kesadaran juga mencakup presepsi dan pemikiran yang secara samar-samar disadari
oleh individu hingga akhirnya perhatian terpusat. Oleh sebab itu ada tingkatan mawas diri
Deikman (Atkinson, 1983) menyatakan bahwa terdapat dua perbedaan dasar antara
dua macam kesadaran yang menunjukan sifat juga biasa : kesadaran fasif, dimana
seseorang bersikap menerima apa yang terjadi pada saat itu. Dan kesadaran aktif, yang
menitik beratkan pada inisatif dan mencari, atau merencanakan berbagai kemungkinan
dimasa depan.
Kampanye sosial yang dilakukan pada masyarakat sebagai wujud pembinaan, sudah
16
sejauhmana penigkatan kesadaran perubahan pengetahuan sikap serta perilaku kelompok
sasaran dalam kepeduliannya terhadap lingkungan, dimana yang berperan dalam tingkat
dan diadopsi oleh masyarakat. Teori ini berguna dalam menganalisis kolaborasi yang tepat
antara penggunaan komunikasi massa dan komunikasi antar pribadi untuk membuat
masyarakat mengadopsi suatu produk, perilaku atau ide tertentu yang dianggap baru
(Inovasi).
Adanya produk, perilaku atau ide terbaru akan membuat sebagian orang ingin
menjadi pihak pertama yang mengadopsi pertemuan tersebut. Sementara sebagian lainnya
akan menunggu hingga sebagian besar kelompok mereka menerima dan mengadopsi hal
baru tersebut. Ada pula pihak yang sama sekali tidak ingin mengubah perilaku mereka.
Menurut teori ini, saluran komunikasi yang paling efektif yang dapat digunakan
untuk menyampaikan ide-ide serta penemuan baru adalah opinion leaders dan jaringan
sosial dalam kampanye masyarakat. Sebuah Inovasi akan dapat diadopsi secara maksimal
oleh masyarakat dengan menggunakan two flow communication. Langkah pertama adalah
transmisi informasi melalui media kepada khalayak massa. Selanjutnya untuk langkah
kedua adalah validasi pesan oleh orang yang dihormati khalayak tersebut. Jadi, ada
kolaborasi antara media massa dan kontak antar pribadi. Kolaborasi tersebut akan sangat
Daya penerimaan dan kepekaan merupakan bagian dari kesadaran. Hal-hal yang
17
mendatang dan alternative skenario yang dibayangkan, pilihan yang akan dibuat (menerima
sepanjang waktu. Prubahan keadaan kesadaran akan terjadi bila terjadi perubahan dari satu
pola fungsi mental yang biaa menjadi ke suatu keaddaan yang kelihatannya berbeda bagi
individu yang mengalami perubahan tersebut. Keadaan kesadaran yang berubah-ubah dapat
mempunyai bentuk dan bermacam-macam mulai dari selingan melawan, sampai keadaan
kesadaran seseorang dapat ditandai dengan perubahan pngetauan, sikap dan prilaku.
a. Pengetahuan
yang diorganisasikan dalam kondisi manusia atau pengetahuan pribadi yang sangat
Menurut Rogers dan Shomaker (1985) terdapat tiga tipe pengetahuan dalam
18
b. Sikap
berhadapan dengan objek sikap. Sikap adalah suatu reaksi evaluasi yang
tersebut, selanjutnya memberikan nilai terhadap stimulus dalam bentuk baik dan
buruk, positive dan negative, menyenangkan atau tidak menyenangkan, setuju atau
tidak setuju kemudian menginstal sebagai potensi reaksi terhadap objek sikap.
c. Perilaku
Perilaku merupakan suatu tindakan nyata (actiom) yang dapat dilihat atau
diamati (Rogers dan Shoemaker, 1986). Perilkau tersebut terjadi akibat adanya
untuk bertindak atau tidak bertindak, hal ini dapat dilihat dengan menggunakan
panca indera. Selanjutnya Arif (1995) menjelaskan bahwa perilaku atau tingkah
laku adalah kebiasaan bertindak yang menunjukan tabiat seseorang yang terdiri dari
pola-pola tingkah laku yang digunakan oleh individu dalam melakukan kegiatan.
Pola perilaku seseorang bisa saja berbeda satu sama lain, tetapi proses
terjadinya adalah mendasar bagi semua individu, yakni dapat terjadi karena
19
disebabkan, digerakkan dan di tujukan pada sasaran. Ini berarti bahwa perilaku itu
tidak bisa secara spontan tanpa tujuan, melainkan harus ada sasaran baik eksplisit
maupun implisit.
pesisir dan lingkungan alam (ekosistem) yang secara potensial terkena dampak
20
segenap sumberdaya alam yang terdapat didalamnya, bagi
TNC-WWF)
oleh masyarakat yang bertempat tinggal di kawasan tersebut yang pada umumnya
mulai dari ikan, rumput laut, terumbu karang dan sebagainya untuk memenuhi
dimanfaatkan oleh para nelayan baru terbatas pada upaya pemenuhan kebutuhan
hidup.
ekonomi dalam skala besar baru dilakukan pada sebagian daerah yang berada di
daerah pesisir. Pada umumnya usaha ekonomi pemanfaatan daerah pesisir ini
Asli Daerah (PAD). Disamping itu Pemerintah Daerah juga memanfaatkan potensi
di Daerah.
21
Mengingat kewenangan Daerah untuk melakukan pengelolaan bidang
kelautan yang termasuk juga daerah pesisir masih merupakan kewenangan baru
bagi Daerah maka pemanfaatan potensi daerah pesisir ini belum sepenuhnya
dilaksanakan oleh Daerah Kabupaten atau Kota yang berada di pesisir. Jadi belum
sumber daya alam secara lestari dan berkelanjutan. Hal ini akan berpengaruh
kondisi daerah pesisir secara tidak langsung juga disebabkan oleh pengelolaan
Perizinan pengembangan usaha bagi kalangan dunia usaha selama ini sebagian
besar menjadi kewenangan Pusat. Kadangkala dalam hal pemberian izin tersebut
Tekanan akan muncul dari perahu-perahu wisatawan yang akan segera menjadi
lintasan agar usaha tradisional berupa hamparan rumput laut, dan terumbu
22
Berbagai lahan pesisir pantai di kawasan taman Nasional Wakatobi akan
menjadi sasaran empuk para pemilik modal yang menginginkan hidup tenang,
dengan pemandangan indah laut. Transaksi jual beli lahan bisa saja terjadi tanpa
pantauan jelas pemerintah dan akan memberi efek terhadap habitat lain.
Ancaman lain bisa saja datang dari kekacauan alam yang bisa terjadi kapan saja.
Musim angin, ombak dan serangan hama seperti Crown of thorn starfish
(COT’s) atau yang dikenal dengan nama bintang laut berduri yang kini terjadi di
perairan Tomia dan sekitarnya. kini COT’s bahkan bisa ditemukan di perairan
sebelumnya dinyatakan bersih dari hama itu. Hama ini bisa merusak terumbu
karang dalam tempo singkat dan lambat laun mempengaruhi jumlah ikan di
berkurangnya predator alami seperti ikan napoleon wrasse dan triton yang
Ancaman lain berasal dari minimnya kesadaran warga atas peraturan yang
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. LOKASI PENELITIAN
Secara administrasi lokasi Penelitian ini dilaksanakan pada Kantor TNC-WWF yang
1. POPULASI
2. INFORMAN
Penentuan informan dalam penelitian ini dilakukan secara selektif dalam mencari
orang yang dianggap objektif dalam memberikan informasinya. Yang menjadi informan
4. Outreach : 1 Orang
Jumlah 8 Orang
24
C. TEHNIK PENENTUAN INFORMAN
Teknik penarikan informan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik
purposive sampling, yaitu memilih informan secara sengaja dengan perimbangan informan
dapat memberikan data objektif mengenai aktivitas TNC-WWF dalam upaya peningkatan
D. JENIS DATA
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif, yaitu data yang
E. SUMBER DATA
1. DATA PRIMER
Data primer adalah data yang diperoleh dan di kumpulkan melalui hasil wawancara
2. DATA SEKUNDER
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dengan mngumpulkan data dalam pnelitian
yang dilakukan dengan menelah serta mengumpulkan hasil dokumentasi dari tiap-
25
F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Analisis data yang dilakukan dalam pnlitian ini adalah secara deskriptif kualitatif,
dimana keseluruhan data yang diperoleh akan dikaji dan dikelola scara analisis dan
H. VARIABEL PENELITIAN
Variabel dalam penlitian ini terdiri dari Variabel bebas dan Variabl terikat. Variabel
bebas dala Stratgi Komunikasi TNC-WWF Wakatobi sedangkan Variabel terikat adalah
26
I. OPERASIONALISASI VARIABEL
Indikator : Kampanye
- Tidak pernah
Indikator : Penyuluhan
- Tidak pernah
Kategori : - tahu
- Tidak tahu
Kategori : - tahu
- Tidak tahu
Kategori : - tahu
- Tidak tahu
27
J. KONSEPTUALISASI
1. Strategi komunikasi adalah suatu siasat, cara atau metode yang dilakukan dalam
2. Strategi adalah cara, teknik, metode atau langkah-langkah yang akan dilakukan dalam
komunikan.
pemikiran, perasaan dan ingatan seseorang yang aktif pada saat tertentu.
28