Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN RENCANA KEGIATAN

(Individu)

KULIAH KERJA NYATA


PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
TAHUN 2019

SUB UNIT : 01
UNIT : JI-058
KECAMATAN : TAMBAK
KABUPATEN : GRESIK
PROVINSI : JAWA TIMUR

Disusun oleh

Nama Mahasiswa : ANNISA KURNIA SARI


Nomor Mahasiswa : 16/394290/PN/14529

SUBDIREKTORAT KKN
DIREKTORAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2019
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

No. Permasalahan Lokasi Sumber


(P/M/D)
1 Terdapat penyu tetapi Dusun Kebalan M
kepemilikan pribadi
2 Belum terdapat tempat sampah di Dusun Gunung Barat dan Gunung M
setiap rumah warga, masih ada Timur
warga yang membuang sampah
ke laut maupun ke sungai
3 Potensi sumberdaya pesisir yang Dusun Kebalan M
belum termanfaatkan dengan baik
4 Pemeliharaan penyu yang tidak Dusun Kebalan M
sesuai dengan standar
konservasi penyu
5 Maraknya pengambilan ikan laut Dusun Kebalan D
dengan menggunakan obat/racun
6 Rusaknya terumbu karang akibat Dusun Kebalan D
ulah manusia dan penggunaan
alat tangkap yang tidak ramah
lingkungan
7 Pengolahan perikanan yang Dusun Kebalan, Gunung Barat, D
masih kurang variatif Gunung Timur
8 Tanaman kelapa dan pisang Dusun Gunung Barat M
cukup melimpah namun
pengolahan sangat minim
9 Masalah OPT pada tanaman Dusun Kebalan M
budidaya menjadi kendala utama
pertanian (Misal hama tikus pada
tanaman padi dan penyakit layu
fusarium pada tanaman pisang)

*P: Perangkat Desa, M: Masyarakat, D: Dinas Instansi Vertikal/Stakeholder


PRIORITAS PEMILIHAN PERMASALAHAN

No. Permasalahan Alasan Pemilihan*


1. Potensi sumberdaya pesisir yang belum Terdapat mangrove yang cukup
termanfaatkan dengan baik rindang terletak di dekat
pemeliharaan penyu milik Pak
Lurah. Adanya mangrove tersebut
dapat digunakan sebagai lokasi
eko wisata daerah pesisir. Selain
dapat dimanfaatkan sebagai
tempat wisata dan sebagai
edukasi, adanya mangrove juga
memiliki valuasi ekonomi yang
tinggi.

2. Terdapat penyu tetapi kepemilikan pribadi Terdapat 7 ekor penyu yang


dimiliki oleh Pak Lurah dengan
berbagai umur yang berbeda.
Adanya penyu tersebut dapat
digunakan sebagai daerah wisata,
dimana pengunjung selain dapat
melihat penyu juga dapat ikut
memberikan makan pada penyu.
Eko wisata penyu juga memiliki
nilai valuasi ekonomi yang tinggi.

3. Pengolahan perikanan yang masih kurang variatif Hasil tangkapan ikan laut yang
melimpah membuat harga ikan
disini sangat murah. Pengolahan
nugget dari ikan terbuat dari
bahan2 yang menyehatkan dan
tanpa pengawet tetapi memiliki
daya tahan yang lama.

4. Belum banyak terdapat tempat sampah di setiap Di sekitar rumah-rumah penduduk


rumah warga, masih ada warga yang membuang masih belum terlihat adanya
sampah ke laut maupun sungai tempat sampah. Kebanyakan
warga membakar sampah mereka
di halam rumah. Warga yang
tinggal di dekat laut sudah
mendapat peringaran dari Pak
Lurah untuk tidak membuang
sampang di laut maupun sungai
tetapi kenyataannya masih
terdapat sampah yang ada di
sekitar pantai.

5. Pemeliharaan penyu yang belum sesuai dengan Penyu merupakan salah satu biota
standar konservasi laut yang dilindungi. Lokasi
pemeliharaan penyu yang terdapat
di dusun kebalan masih dapat
dikatakan jauh dari tempat
penangkaran untuk konservasi
penyu. Pemeliharaan penyu yang
tidak sesuai dengan standar
konservasi akan membuat penyu
stress dan nantinya akan mati.

Masalah OPT yang sulit ditangani


Masalah OPT pada tanaman budidaya menjadi akan sangat mengganggu warga
6. kendala utama pertanian (Misal hama tikus pada baik si pemilik tanaman maupun
tanaman padi dan penyakit layu fusarium pada warga sekitar yang tidak memiliki
tanaman pisang) tanaman karena dapat terkena
dampak dari masalah tersebut.
Tetapi kini masalah tersebut dapat
diatasi dengan sebuah teknologi
yakni Desa Apps, dimana Desa
Apps akan membantu semua
kalangan untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada dibantu
oleh orang2 yang perpengalaman
dan ahli dibidang tersebut.

7. Tanaman kelapa dan pisang cukup melimpah Terdapatnya pohon pisang dan
namun pengolahan sangat minim kelapa yang banyak di Dusun
Gunung Barat serta hasil
olahannya yang sedikit membuat
dua buah tersebut terbuang sia-
sia. Maka dari itu, pengolahan
pisang dan kelapa sangat
dibutuhkan karena pisang da
Kelapa dapat diolah menjadi
makanan yang enak.
*Uraikan secara rinci mengapa permasalahan diprioritaskan penanganannya
sehingga layak diangkat sebagai program KKN-PPM UGM
RENCANA PROGRAM KKN-PPM UGM

No. Nama Program No. Bahan Volume Waktu Sumber


Sektor Dana
1. Sosialisasi eko 2.5.14 Laptop 5 orang 25 jam Mahasiswa
wisata daerah Rp100.000
pesisir

2. Pelatihan 2.5.6 Ikan, Wortel, 30 orang 30 jam Mahasiswa


. pembuatan nugget Terigu, Maizena, Rp300.000
ikan Telur, Tepung
roti/panir, Bawang
putih, Bawang
merah, Garam,
Lada, Pala,
Minyak

3. Pelatihan 2.5.6 Ikan tongkol, 30 orang 30 jam Mahasiswa


pembuatan abon santan kental, Rp230.000
ikan gula jawa, serai,
lengkuas, jahe,
daun salam, lada
bubuk, asam
jawa, garam,
margarin, bawang
merah, bawang
putih, cabe
merah, ketumbar

4. Sosialisasi 2.5.15 Jaring seser 5 orang 20 jam Mahasiswa


pemeliharaan besar, ikan-ikan Rp100.000
penyu kecil

5 Sosialisasi Bahaya 1.7.02 Laptop 50 orang 35 jam Mahasiswa


Sampah bagi Rp100.000
Perairan

LCD, Proyektor,
6. Sosialisasi Desa 2.2.19 Speaker, Leaflet, 30 orang 40 jam Mahasiswa
Apps Pamflet, Sticker Rp480.000

7. Pengolahan Hasil 2.2.13 Pisang, kelapa 20 orang 30 jam Mahasiswa


Pertanian muda, tepung, Rp250.000
garam, gula, susu

Anda mungkin juga menyukai