Turtle Sanctuary
and Education Center di Kabupaten Cilacap
dengan Pendekatan Arsitektur Ekologi
Merancang suatu bangunan yang bertujuan untuk digunakan sebagai pokok kegiatan pengelolaan
penyu sehingga dapat dicapai keberlangsungan ekosistem lingkungannya dan untuk melakukan
kegiatan edukasi seperti pendidikan, penelitian, pemanfaatan dan pelatihan. Melalui pendekatan
yang dipilih diharapkan mampu menghasilkan konsep perancangan yang ramah lingkungan,
menjaga keberlangsungan ekosistem dan bersinergi dengan manusia sehingga dapat terjadi
hubungan timbal balik bagi keduanya
LATAR BELAKANG
PERMASALAHAN
HEWAN DILINDUNGI
“
Indonesia memiliki 6 dari 7 spesies penyu di dunia yang rentan,
terancam atau sangat terancam punah berdasarkan data IUCN
Red List of Threatened Species dan di Indonesia dilindungi oleh
UU No.5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya. Tidak banyak hasil regenerasi dari
seekor penyu dari ratusan telur hanya ada sekitar belasan yang
berhasil sampai ke laut dan tumbuh sampai dewasa di mana
masa peneluran dari seekor penyu hanya 2-8 tahun sekali.
“
Red List of Regenerasi Lama Dilindungi oleh UU
Threatened Species Nasional/Internasional
ANCAMAN PERBURUAN
“ S e l a i n re n t a n d i b u r u o l e h
predator alaminya baik tukik
maupun penyu juga diburu oleh
manusia untuk dikonsumsi
sebagai bahan makanan seperti
daging dna telurnya, diperjual
Bahan Makanan Diperjualbelikan Predator Alami belikan sebagai aksesoris serta
dijadikan untuk upacara adat
contohnya di Bali. Parahnya
tokoh pemburu penyu ini ialah
nelayan yang menjadikan penyu
senagai alternatif apabila
mereka gagal mendapatkan ikan.
“
Alternatif Nelayan Kegiatan Upacara Adat
PENYU TERDAMPAR
TELUK PENYU
Peralihan Sampah
mendukung dari limbah industri, sampah di pantai yang
luput dari pemantauan .
“
Fungsi Lahan
Kabupaten Cilacap memiliki tata Perda No. 9 tentang RTWR Tahun 2011
guna lahan yang beragam dengan - 2031 merupakan kawasan lindung
pusat perkotaannya berada di sempadan pantai sehingga terdapat
Kecamatan Cilacap Tengah dan ketentuan minimal lebar 100 m dari
Kecataman Cilacap Selatan.
LAHAN KAWASAN
REGULASI
perancangan, Kecamatan Adipala
termasuk kawasan lindung berupa 3,5Ha 80% 40%
kawasan lindung pelestarian alam
dan budaya.
SITE KDB KDH
8 1,5m 2,25m
URBAN CONTEXT
4
3
KOMPETITOR
SITE USER
5
AKTIVITAS
MAGNET
2
6
1
Magnet aktivitas di sekitar lokasi ialah kawasan wisata Calon pengujung adalah wisatawan dari pariwisata di
baik alam maupun budaya sekitar kawasan sekitar lokasi perancangan, pelajar atau
1. Pantai Srandil 4. Pura Mandara mahasiswa dan masyarakat setempat.
2. Goa Nagaraja 5. Gunung Srandil Area Wisata Area Pendidikan
6. Pantai Bunton Penangkaran Penyu Jogosimo Penangkaran Batu Hiu
3. Wisata Gunung Selok
Kebumen Pangandaran
Area Pemukiman
DATA EKSISTING
INFRASTRUKTUR
SIMPUL TRANSPORTASI
3 1
2
Ÿ Stasiun Kroya 15 km, waktu tempuh ±27 menit.
Ÿ Stasiun Cilacap 29km, waktu tempuh ±52 menit.
Stasiun
UTILITAS
3
menit.
Terminal
1 2 3
MODA TRANSPORTASI
Jaringan Irigasi Jaringan
Telekomunikasi Listrik
JARINGAN JALAN
SIRKULASI
Pencapaian menuju site cukup mudah dikarenakan
hanya memiliki satu arah dan dengan kondisi jalan yang
sudah beraspal. Sedangkan dari site ke pantai
memanfaatkan jalur tak sengaja yang terbentuk di dalam
Jalan Lokal Primer Jalan dengan sistem 2 arah site yang nantinya dapat diperbaiki dan diperjelas dan
Jalan Lokal Kondisi jalan beraspal d a p a t d i g u n a ka n u n t u k s i rku l a s i s e r v i s g u n a
memudahkan pengelolaan penyu.
PROGAMMING
PENGGUNA
MASYARAKAT PELAJAR KOMUNITAS TRAINEE DOKTER LABORAN PELATIH ADMINISTRASI SERVIS MANAGERIAL
KEBUTUHAN RUANG
RUANG UTAMA
Kebutuhan Ruang Sifat Ruang
Kebutuhan Ruang Sifat Ruang Penetasan Telur Publik
Perpustakaan Publik Pemeliharaan Tukik Publik
Ruang Belajar dan Diskusi Publik Rehabilitasi Tukik dan Penyu Privat
Auditorium Publik Klinik Privat
LEARNING SPACE Laboratorium Privat CAPTIVITY SAVE
Laboratorium Privat
THE SEA TURTLE
RUANG PENDUKUNG
RUANG PELENGKAP
Kebutuhan Ruang Sifat Ruang
Cafetaria Publik
Toko Sovernir Publik
Penginapan Privat
SUPPORTING Lansekap Publik
FACILITIES
PROGRAMMING
BESARAN RUANG
Dimensi
3,5Ha 80% 40% 8 1,5m No Nama Ruang Jml Ruang Kapasitas Total (m²) Sumber
L.Ruang Sirkulasi Jml (m²)
SITE KDB KDH KLB GSB
Captivity Save The Sea Turtle
A Penetasan Telur
SIRKULASI 1 Penetasan Telur Semi Alami 4 450 Telur 36 20% 43.20 172.80 AP
Penetasan Telur Semi Alami
5-10% 20% 30% 2 1 225 Telur 75 20% 90.00 90.00 AP
Inkubator
Standar Keluasaan Tuntutan B Pemeliharaan Tukik dan Penyu
Minimum Sirkulasi Kenyamanan Fisik 1 Pemeliharaan Tukik 1 10 Bak 50 20% 60.00 60.00 US
2 Pemeliharaan Penyu 1 10 Bak 200 20% 240.00 240.00 US
40% 50% 70% 3 Akuarium 1 750 40% 1050.00 1050.00 AP
Tuntutan Tuntutan Spesi ik Keterkaitan
C Rehabilitasi Tukik dan Penyu
Kenyamanan Fisik Kegiatan Banyak Kegiatan 1 Rehabilitasi Tukik 1 5 Bak 25 20% 30.00 30.00 US
2 Rehabilitasi Penyu 1 5 Bak 100 20% 120.00 120.00 US
Standar Sirkulasi Menurut Time Server
D Klinik
SUMBER 1 Ruang Penerimaan 1 1 Unit 12 20% 14.40 14.40 ARF
Ÿ Data Arsitek Jilid 1 dan 2 (DA) 2 Ruang Diagnostik 1 1 Unit 20 20% 24.00 24.00 ARF
Ÿ Time Saver Standard Edisi ke 2 (TSS) 3 Ruang Nekropsi 1 1 Unit 12 20% 14.40 14.40 ARF
Ÿ Peraturan Menteri Pertanian
4 Ruang Persiapan + Operasi 1 1 Unit 45 20% 54.00 54.00 ARF
No.2/Permentan/OT.140/1 Tahun 2009
Ÿ Animal Research Facilities (ARF) Ruang Pembersihan + Ganti
5 1 6 Orang 10 20% 12.00 12.00 ARF
Ÿ Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Dokter
Parkir (PTP) 6 Ruang Farmasi 1 1 Unit 12 20% 14.40 14.40 ARF
Ÿ Pedoman Teknis Pengelolaan Penyu
Ÿ U.S. Department of The Interior Fish and 7 Ruang Dokter dan Perawat 1 6 Orang 36 20% 43.20 43.20 ARF
Wildlife Services (US) E Laboratorium 1 4 Lab 200 20% 240.00 240.00 TSS
Ÿ Analisis Penulis (AP F Ruang Penyimpanan Pakan 1 1 Unit 33 20% 39.60 39.60 ARF
Jumlah Luasan 2218.80
PROGRAMMING
BESARAN RUANG
RUANG PELENGKAP
Dimensi Dimensi
Total Total
No Nama Ruang Jml Ruang Kapasitas Sirkulas JS Jml Sumber No Nama Ruang Jml Ruang Kapasitas Sirkulas Sumber
L.Ruang (m²) L.Ruang Jml (m²) (m²)
i (m²) (m²) i
Supporting Facilities Services
A Cafetaria A ME
1 Ruang Makan 1 100 Orang 150 20% 30 180.00 180.00 DA 1 Ruang Genset + Bahan Bakar 1 1 Unit 72 20% 86.40 86.40 AP
2 Ruang Panel 1 1 Unit 24 20% 28.80 28.80 AP
2 Dapur + Serving 1 1 Unit 100 20% 20 120.00 120.00 DA
3 Ruang AC VRV 6 1 Unit 24 20% 28.80 172.80 AP
3 Gudang 1 3 Unit 30 20% 6 36.00 36.00 DA
B Plumbing
4 Restroom 2 6 Toilet 24 20% 4.8 28.80 57.60 TSS 1 Ruang Pompa 1 1 Unit 30 20% 36.00 36.00 AP
B Toko Sovernir 1 1 Unit 140 20% 28 168.00 168.00 DA 1 Resevoir Air Laut 1 1 Unit 56.4 20% 67.68 67.68 TSS
C Retail 1 1 Unit 80 20% 16 96.00 96.00 DA 2 Tangki Bulanan 1 1 Unit 21.2 20% 25.44 25.44 TSS
D Penginapan 3 Ruang Pompa Filtrasi Air 2 2 Unit 40 20% 48.00 96.00 TSS
1 Penginapan 10 2 -3 Orang 40 20% 8 48.00 480.00 DA C Parkir
3 Camping Outdoor 5 8-10 Orang 15 50% 7.5 22.50 112.50 AP 1 Parkir Bus 4 4 Bus 42.5 30% 55.25 221.00 PTP
4 Restroom + Shower 2 12 Toilet 60 20% 12 72.00 144.00 TSS 2 Parkir Mobil 1 40 Mobil 500 30% 650.00 650.00 PTP
3 Parkir Motor 1 100 Motor 112.5 30% 146.25 146.25 PTP
E Mushola
D Lain - lain
1 Ruang Shalat 1 50 Orang 50 20% 10 60.00 60.00 DA
1 Bongkar Muat Barang 1 1 Unit 20 30% 26.00 26.00 DA
2 Restroom + Wudu 2 3 Toilet 24 20% 4.8 28.80 57.60 DA 2 TPS 1 1 Unit 24 20% 28.80 28.80 AP
Jumlah Luasan 1511.70 Jumlah Luasan (m²) 1585.17
HUBUNGAN LANGSUNG
Penginapan
Penetasan Telur Buatan
Restroom
Auditorium
Penangkaran Penyu
Ruang
Rehabilitasi Toko Sovernir
Ruang Utlitas
Parkir Pengunjung
Ruang
Karyawan
DROP
FOH OFF
Dorm EXTRANCE
BOH Parkir
Pengelola
ENTRANCE
ANALISIS PENDEKATAN
Respon :
Menggunakan material setempat untuk mendapatkan
dengan mudah, mengolah bahan bangunan agar dapat
dimaksimalkan penggunaaannya, dan dapat membantu
masyarakat setempat.
contohnya : penggunaan pohon karet untuk decking,
parquet looring, material plafon.
ANALISIS PENDEKATAN
Analisis : Analisis :
Membutuhkan desain yang diakses dan digunakan Pengoptimalan hutan cemara laut atau hutan bakau dapat
secara isik maupun visual bagi seluruh pengguna pjuga memunculkan ekosistem baru. Contohnya: ikan,
untuk berbagai aktivitas udang yang bisa dimanfaatkan untuk pakan penyu
Respon :
Ÿ Bangunan bebas hambatan bagi pengguna untuk Respon :
melakukan aktivitas di dalamnya Ÿ Pembuatan lahan basah
Ÿ alternatif 1
Data :
Data :
Parkir Sisi Timur Mengantisipasi lonjakan pengunjung di hari libur,
Site terlewati jalan lokal pantai dengan kondisi jalan kebutuhan akan ruang dan letak parkir perlu
yang teraspal serta terdapat jalan yang tidak sengaja dipertimbangkan agar tak menggangu aktivitas servis
Akses Servis terbentuk
Analisis :
Analisis :
Ÿ Perlu adanya pemilihan pola parkir yang efektif
Membutuhkan aksesibilitas yang bebas hambatan baik sehingga penggunaan perangkat keras lanskap bisa
untuk antisipasi pengunjung di hari ramai serta tidak diminimalisir
menggangu aktivitas servis Ÿ Pemilihan letak parkir agar tidak menggangu
Parkir Sisi Utara aktivtas servis yang berkaitan dengan penyu
Respon :
Akses Pengunjung Ÿ Memisahkan akses pengunjung dan servis Respon :
Jalan lokal pantai Ÿ Membuat dua akses - jalur masuk dan jalur keluar Ÿ Perletakan area parkir pada sisi Timur atau Utara
Ÿ Pemilihan sudut parkir dan sisinya
ANALISIS TEKBANG
AIR LAUT UNTUK TUKIK/PENYU AIR BERSIH
Data : Data :
Kualitas air sangat mempengaruhi bagi kesehatan Site berada di kawasan pesisir pantai sehingga dapat
penyu memanfaatkan sistem desalinasi air laut atau pemanfaatan
air hujan untuk mengurangi penggunaan air sumur/PDAM
Analisis :
Analisis :
Kualitas air harus dijaga, hal ini dikarenakan tangki – Pemanfaatkan dan mengelola air yang sudah ada dapat
tangki penampungan tukik dan penyu memerlukan diolah untuk digunakan untuk kebutuhan air dalam
penggantian air untuk menjaga kualitas airnya aktivitas lainnya seperti di toilet
Respon :
Respon :
Pemilihan sistem sirkulasi air laut yang tepat sesuai
Ÿ Sea Water Reverse Osmosis (SWRO)
kebutuhan dan kondisi air laut setempat
Ÿ Filtrasi air dari Rain Water Harvesting
Ÿ Sistem Tertutup
Ÿ Sistem Terbuka
Ÿ Sistem Semi Tertutup
ANALISIS FASILITAS
PENETASAN TELUR PEMELIHARAAN PENYU PENGINAPAN
Data : Data : Data :
Ruang penetasan telur cukup rentan dari berbagai gangguan Penyu termasuk hewan yang sensitif dan bak penampungan atau Pengunjung yang melakukan penelitian dan mengikuti pelatihan yang
baik dari predator alami, perburuan manusia maupun kondisi tangki tukik dan penyu harus yang mampu membuat penyu dapat berkaitan tentang penyu maupun lingkungan membutuhkan tempat
lingkugan bermanuver minimal luasannya menyesuaikan dari spesies yang menginap terutama dalam masa – masa penyu mendarat
paling besar di antaranya
Analisis : Analisis : Analisis :
Telur yang berhasil melakukan penetasan hanya belasan dari Jenis bak penampungan atau tangki yang digunakan juga harus yang Menyediakan tempat penginapan guna memudahkan bagi pengunjung
ratusan telur yang ada belum lagi jenis kelamin yang keluar tidak abrasif, bebas dari logam berat, menghindari penggunaan mapun pelatih dan staf yang bersangkutan saling memantau dan
apabila nantinya tidak seimbang, maka keseimbangan tangki beton yang belum jadi dan pemisahan bak atau tangki untuk berkoordinasi
populasi pada masa kawin tukik atau penyu yang berkelainan serta pemilihan fasilitas harus
menyesuaikan kondisi tukik atau penyu baik untuk yang
Respon : dikembangbiakan, dilepas, direhabilitasi, atau dipamerkan Respon :
Pembuatan sarang semi alami menjadi alternatif untuk Ÿ Penginapan dengan bangunan permanen
mempermudah pengawasan dan penelitian Respon :
Ÿ Pemilihan jenis dan kondisi bak/tangki penampungan
Ÿ Ruang penetasan semi alami tanpa wadah