Anda di halaman 1dari 14

Perancangan Sea

Turtle Sanctuary
and Education Center di Kabupaten Cilacap
dengan Pendekatan Arsitektur Ekologi

Merancang suatu bangunan yang bertujuan untuk digunakan sebagai pokok kegiatan pengelolaan
penyu sehingga dapat dicapai keberlangsungan ekosistem lingkungannya dan untuk melakukan
kegiatan edukasi seperti pendidikan, penelitian, pemanfaatan dan pelatihan. Melalui pendekatan
yang dipilih diharapkan mampu menghasilkan konsep perancangan yang ramah lingkungan,
menjaga keberlangsungan ekosistem dan bersinergi dengan manusia sehingga dapat terjadi
hubungan timbal balik bagi keduanya
LATAR BELAKANG
PERMASALAHAN
HEWAN DILINDUNGI


Indonesia memiliki 6 dari 7 spesies penyu di dunia yang rentan,
terancam atau sangat terancam punah berdasarkan data IUCN
Red List of Threatened Species dan di Indonesia dilindungi oleh
UU No.5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya. Tidak banyak hasil regenerasi dari
seekor penyu dari ratusan telur hanya ada sekitar belasan yang
berhasil sampai ke laut dan tumbuh sampai dewasa di mana
masa peneluran dari seekor penyu hanya 2-8 tahun sekali.

Red List of Regenerasi Lama Dilindungi oleh UU
Threatened Species Nasional/Internasional

ANCAMAN PERBURUAN

“ S e l a i n re n t a n d i b u r u o l e h
predator alaminya baik tukik
maupun penyu juga diburu oleh
manusia untuk dikonsumsi
sebagai bahan makanan seperti
daging dna telurnya, diperjual
Bahan Makanan Diperjualbelikan Predator Alami belikan sebagai aksesoris serta
dijadikan untuk upacara adat
contohnya di Bali. Parahnya
tokoh pemburu penyu ini ialah
nelayan yang menjadikan penyu
senagai alternatif apabila
mereka gagal mendapatkan ikan.

Alternatif Nelayan Kegiatan Upacara Adat

PENYU TERDAMPAR

“ Penyu - penyu dewasa yang sedang bermigrasi juga


masih rentan akan kondisi lingkungan yang tidak
mendukung, sehingga akhir - akhir ini (2020) sering
ditemukan bangkai penyu yang terdampar maupun “
penyu yang terluka akibat memakan sampah atau
Bangkai Terdampar Penyu Sakit terkena tumpahan minyak.
LATAR BELAKANG
LOKASI Jalan Selok Maya,
Karangbenda, Adipala,
Cilacap, Jawa Tengah

TELUK PENYU

“ Teluk Penyu dari penamaannya itu sendiri dapat


disimpulkan bahwa daerah teluk yang dihuni banyak
penyu sebagai tempat pendaratan dan peneluran.
Namun, kini seperti tinggal namanya saja. Di Pantai

Icon Asal Mula


Teluk Penyu sendiri yang menjadi icon adanya penyu
seperti beralih fungsi lahan .

KOMUNITAS KONSERVASI

“ Pada September tahun 2019, menjadi langkah pertama


upaya konservasi penyu oleh Komunias Nagaraja dengan
Balai Konservasi Sumber Daya Alam yang kolaborasi
dengan PT. Pertamina TBB Maos dan didukung oleh
masyarakat sekitar yang ditunjukkan dengan
masyarakat yang turut serta dalam pelepasan tukik,
menginformasikan akan ada penyu yang terdampar,
Komunitas Konservasi
Penyu Nagaraja
Lembaga Kerjasama menjaga sarang telur penyu dan mennyumbangkan
tukik atau penyu dipelihara.

KARAKTERISTIK HABITAT

“ Tersisa 5 titik pantai yang sering menjadi tujuan


pendaratan penyu-penyu itu, yaitu Pantai Sodong,
Pantai Srandil, Pantai Wagir Indah di Kecamatan
Adipala dan Pantai Widarapayung Kulon serta Pantai
Sidayu di Kecamatan Binangun dan didukung dengan
pernyataan dari Ahli Biologi UNSOED bahwa

Titik Pendaratan Karakteristik Pantai Jalur Migrasi


karakteristik pantai tersebut cocok, terutama untuk
jenis lekang.

LATAR BELAKANG
PENDEKATAN
KONDISI KAWASAN

“ Kawasan Teluk Penyu yang dulunya menjadi tempat


pendaratan penyu kini seperti hilang dikarenakan
adanya perubahan guna lahan menjadi kawasan industri
dan wisata. Kondisi lingkungan yang semakin lama tidak

Peralihan Sampah
mendukung dari limbah industri, sampah di pantai yang
luput dari pemantauan .

Fungsi Lahan

MINIMNYA PENGETAHUAN MASYARAKAT

“ Menurut Ketua Konservasi, masih ada yang melakukan


perburuan penyu dan hasilnya dijual melalui media
sosial dengan harga yang murah. Selain itu, ada beberapa
warga yang sembaranng memelihara tukik atau penyu

Masih Ada Awam akan Penyu kura.



dan ada pula yang tidak tahu apakah itu penyu atau kura -

Perburuan Penyu dan Ekosistemnya

“ Perancangan diharapkan dapat memberikan edukasi terhadap masyarakat akan


kepedulian penyu dan lingkungannya, melalui penerapkan dan memanfaatkan
ekosistem lingkungan sebagai tema perancangan dengan pendekatan yang
digunakan adalah arsitektur ekologi. Pada perancangan arsitektur ekologi
terdapat hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungan diharapkan
dapat saling menguntungkan dan memberikan dampak baik, bagi masyarakat
akan kepedulian lingkungan sehingga terbentuk kawasan produktif dan

berwawasan lingkungan
DATA EKSISTING
LAND USE

Kabupaten Cilacap memiliki tata Perda No. 9 tentang RTWR Tahun 2011
guna lahan yang beragam dengan - 2031 merupakan kawasan lindung
pusat perkotaannya berada di sempadan pantai sehingga terdapat
Kecamatan Cilacap Tengah dan ketentuan minimal lebar 100 m dari
Kecataman Cilacap Selatan.
LAHAN KAWASAN

titik pasang tertinggi kearah darat.


Berhubungan dengan lokasi
TATA GUNA

REGULASI
perancangan, Kecamatan Adipala
termasuk kawasan lindung berupa 3,5Ha 80% 40%
kawasan lindung pelestarian alam
dan budaya.
SITE KDB KDH

8 1,5m 2,25m

KLB GSB GSJ

URBAN CONTEXT

4
3

KOMPETITOR
SITE USER

5
AKTIVITAS
MAGNET

2
6
1
Magnet aktivitas di sekitar lokasi ialah kawasan wisata Calon pengujung adalah wisatawan dari pariwisata di
baik alam maupun budaya sekitar kawasan sekitar lokasi perancangan, pelajar atau
1. Pantai Srandil 4. Pura Mandara mahasiswa dan masyarakat setempat.
2. Goa Nagaraja 5. Gunung Srandil Area Wisata Area Pendidikan
6. Pantai Bunton Penangkaran Penyu Jogosimo Penangkaran Batu Hiu
3. Wisata Gunung Selok
Kebumen Pangandaran
Area Pemukiman
DATA EKSISTING
INFRASTRUKTUR

SIMPUL TRANSPORTASI
3 1
2
Ÿ Stasiun Kroya 15 km, waktu tempuh ±27 menit.
Ÿ Stasiun Cilacap 29km, waktu tempuh ±52 menit.

Stasiun

Terminal Bus Kecamatan Adipala 7.4 km, waktu tempuh ±15

UTILITAS
3

menit.
Terminal
1 2 3

MODA TRANSPORTASI
Jaringan Irigasi Jaringan
Telekomunikasi Listrik

Kawasan lokasi perancangan sudah cukup dilengkapi


berbagai macam jaringan utilitas, di antaranya jaringan
listrik, jaringan telekomunikasi, dan jaringan air bersih.
Ojek Online Kendaraan Pribadi Bus Umum
Mobil/Motor/Sepeda Bus Pariwisata
AKSESIBILITAS

JARINGAN JALAN

SIRKULASI
Pencapaian menuju site cukup mudah dikarenakan
hanya memiliki satu arah dan dengan kondisi jalan yang
sudah beraspal. Sedangkan dari site ke pantai
memanfaatkan jalur tak sengaja yang terbentuk di dalam
Jalan Lokal Primer Jalan dengan sistem 2 arah site yang nantinya dapat diperbaiki dan diperjelas dan
Jalan Lokal Kondisi jalan beraspal d a p a t d i g u n a ka n u n t u k s i rku l a s i s e r v i s g u n a
memudahkan pengelolaan penyu.
PROGAMMING
PENGGUNA

PENGUNJUNG STAF KONSERVASI PENGELOLA

MASYARAKAT PELAJAR KOMUNITAS TRAINEE DOKTER LABORAN PELATIH ADMINISTRASI SERVIS MANAGERIAL

KEBUTUHAN RUANG

RUANG UTAMA
Kebutuhan Ruang Sifat Ruang
Kebutuhan Ruang Sifat Ruang Penetasan Telur Publik
Perpustakaan Publik Pemeliharaan Tukik Publik
Ruang Belajar dan Diskusi Publik Rehabilitasi Tukik dan Penyu Privat
Auditorium Publik Klinik Privat
LEARNING SPACE Laboratorium Privat CAPTIVITY SAVE
Laboratorium Privat
THE SEA TURTLE

RUANG PENDUKUNG

Kebutuhan Ruang Sifat Ruang Kebutuhan Ruang Sifat Ruang


Ruang Staf dan Karyawan Privat ME Privat
Ruang Rapat Privat Plumbing Privat
Ruang Arsip Privat Restroom Privat
Front Office Publik SERVICES SPACE Parkir Publik
OFFICE SPACE

RUANG PELENGKAP
Kebutuhan Ruang Sifat Ruang
Cafetaria Publik
Toko Sovernir Publik
Penginapan Privat
SUPPORTING Lansekap Publik
FACILITIES
PROGRAMMING
BESARAN RUANG

REGULASI RUANG UTAMA

Dimensi
3,5Ha 80% 40% 8 1,5m No Nama Ruang Jml Ruang Kapasitas Total (m²) Sumber
L.Ruang Sirkulasi Jml (m²)
SITE KDB KDH KLB GSB
Captivity Save The Sea Turtle
A Penetasan Telur
SIRKULASI 1 Penetasan Telur Semi Alami 4 450 Telur 36 20% 43.20 172.80 AP
Penetasan Telur Semi Alami
5-10% 20% 30% 2 1 225 Telur 75 20% 90.00 90.00 AP
Inkubator
Standar Keluasaan Tuntutan B Pemeliharaan Tukik dan Penyu
Minimum Sirkulasi Kenyamanan Fisik 1 Pemeliharaan Tukik 1 10 Bak 50 20% 60.00 60.00 US
2 Pemeliharaan Penyu 1 10 Bak 200 20% 240.00 240.00 US
40% 50% 70% 3 Akuarium 1 750 40% 1050.00 1050.00 AP
Tuntutan Tuntutan Spesi ik Keterkaitan
C Rehabilitasi Tukik dan Penyu
Kenyamanan Fisik Kegiatan Banyak Kegiatan 1 Rehabilitasi Tukik 1 5 Bak 25 20% 30.00 30.00 US
2 Rehabilitasi Penyu 1 5 Bak 100 20% 120.00 120.00 US
Standar Sirkulasi Menurut Time Server
D Klinik
SUMBER 1 Ruang Penerimaan 1 1 Unit 12 20% 14.40 14.40 ARF
Ÿ Data Arsitek Jilid 1 dan 2 (DA) 2 Ruang Diagnostik 1 1 Unit 20 20% 24.00 24.00 ARF
Ÿ Time Saver Standard Edisi ke 2 (TSS) 3 Ruang Nekropsi 1 1 Unit 12 20% 14.40 14.40 ARF
Ÿ Peraturan Menteri Pertanian
4 Ruang Persiapan + Operasi 1 1 Unit 45 20% 54.00 54.00 ARF
No.2/Permentan/OT.140/1 Tahun 2009
Ÿ Animal Research Facilities (ARF) Ruang Pembersihan + Ganti
5 1 6 Orang 10 20% 12.00 12.00 ARF
Ÿ Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Dokter
Parkir (PTP) 6 Ruang Farmasi 1 1 Unit 12 20% 14.40 14.40 ARF
Ÿ Pedoman Teknis Pengelolaan Penyu
Ÿ U.S. Department of The Interior Fish and 7 Ruang Dokter dan Perawat 1 6 Orang 36 20% 43.20 43.20 ARF
Wildlife Services (US) E Laboratorium 1 4 Lab 200 20% 240.00 240.00 TSS
Ÿ Analisis Penulis (AP F Ruang Penyimpanan Pakan 1 1 Unit 33 20% 39.60 39.60 ARF
Jumlah Luasan 2218.80
PROGRAMMING
BESARAN RUANG

RUANG UTAMA RUANG PENDUKUNG


Dimensi Dimensi
No Nama Ruang Jml Ruang Kapasitas Total (m²) Sumber Total
No Nama Ruang Jml Ruang Kapasitas Sumber
L.Ruang Sirkulasi Jml (m²) L.Ruang Sirkulasi Jml (m²) (m²)
Learning Space Office Space
A Perpustakaan A Ruang Staf dan Karyawan
1 1 Unit 235 20% 282.00 282.00 TSS
Ruang Belajar dan Diskusi 1 Ruang Direktur 1 1 Orang 15 20% 18.00 18.00 DA
B Auditorium 1 200 Orang 175 20% 210.00 210.00 DA 2 Ruang Staf 1 30 Orang 240 20% 288.00 288.00 DA
C Ruang Pameran Sementara 1 210 40% 294.00 294.00 DA 3 Ruang Istirahat Karyawan 1 20 Orang 15 20% 18.00 18.00 DA
D Ruang Workshop 4 Pos Satpam 2 2 Orang 4 20% 4.80 9.60 DA
1 Penetasan Telur Semi Alami 1 180 Telur 20 20% 24.00 24.00 AP 5 Restroom 2 6 Toilet 18 20% 21.60 43.20 TSS
2 Pengelolaan Barang Bekas 1 1 Unit 60 30% 78.00 78.00 AP 6 Pantry 1 1 Unit 25 20% 30.00 30.00 DA
3 Gudang Peralatan 1 1 Unit 15 20% 18.00 18.00 TSS B Ruang Rapat 1 20 Orang 40 20% 48.00 48.00 DA
E Restroom 2 6 Toilet 24 20% 28.80 57.60 TSS C Ruang Arsip 1 4 Orang 12 20% 14.40 14.40 DA
Jumlah Luasan 963.60 D Front Office
1 Lobby + Lounge 3 1 Unit 135 40% 189.00 567.00 DA
2 Ticketing 3 1 Unit 30 20% 36.00 108.00 TSS
Jumlah Luasan 1144.20

RUANG PELENGKAP
Dimensi Dimensi
Total Total
No Nama Ruang Jml Ruang Kapasitas Sirkulas JS Jml Sumber No Nama Ruang Jml Ruang Kapasitas Sirkulas Sumber
L.Ruang (m²) L.Ruang Jml (m²) (m²)
i (m²) (m²) i
Supporting Facilities Services
A Cafetaria A ME
1 Ruang Makan 1 100 Orang 150 20% 30 180.00 180.00 DA 1 Ruang Genset + Bahan Bakar 1 1 Unit 72 20% 86.40 86.40 AP
2 Ruang Panel 1 1 Unit 24 20% 28.80 28.80 AP
2 Dapur + Serving 1 1 Unit 100 20% 20 120.00 120.00 DA
3 Ruang AC VRV 6 1 Unit 24 20% 28.80 172.80 AP
3 Gudang 1 3 Unit 30 20% 6 36.00 36.00 DA
B Plumbing
4 Restroom 2 6 Toilet 24 20% 4.8 28.80 57.60 TSS 1 Ruang Pompa 1 1 Unit 30 20% 36.00 36.00 AP
B Toko Sovernir 1 1 Unit 140 20% 28 168.00 168.00 DA 1 Resevoir Air Laut 1 1 Unit 56.4 20% 67.68 67.68 TSS
C Retail 1 1 Unit 80 20% 16 96.00 96.00 DA 2 Tangki Bulanan 1 1 Unit 21.2 20% 25.44 25.44 TSS
D Penginapan 3 Ruang Pompa Filtrasi Air 2 2 Unit 40 20% 48.00 96.00 TSS
1 Penginapan 10 2 -3 Orang 40 20% 8 48.00 480.00 DA C Parkir
3 Camping Outdoor 5 8-10 Orang 15 50% 7.5 22.50 112.50 AP 1 Parkir Bus 4 4 Bus 42.5 30% 55.25 221.00 PTP
4 Restroom + Shower 2 12 Toilet 60 20% 12 72.00 144.00 TSS 2 Parkir Mobil 1 40 Mobil 500 30% 650.00 650.00 PTP
3 Parkir Motor 1 100 Motor 112.5 30% 146.25 146.25 PTP
E Mushola
D Lain - lain
1 Ruang Shalat 1 50 Orang 50 20% 10 60.00 60.00 DA
1 Bongkar Muat Barang 1 1 Unit 20 30% 26.00 26.00 DA
2 Restroom + Wudu 2 3 Toilet 24 20% 4.8 28.80 57.60 DA 2 TPS 1 1 Unit 24 20% 28.80 28.80 AP
Jumlah Luasan 1511.70 Jumlah Luasan (m²) 1585.17

Jumlah Keseluruhan 7423.47


PROGRAMMING
HUBUNGAN RUANG

HUBUNGAN LANGSUNG

HUBUNGAN TAK LANGSUNG


RUANG PUBLIK
Perpustakaan
Penetasan Telur
RUANG PRIVAT
Semi Alami
Ruang Diskusi dan Belajar

Penginapan
Penetasan Telur Buatan
Restroom

Auditorium
Penangkaran Penyu
Ruang
Rehabilitasi Toko Sovernir
Ruang Utlitas

Laboratorium Klinik LOBBY Cafetaria

Parkir Pengunjung
Ruang
Karyawan
DROP
FOH OFF
Dorm EXTRANCE

BOH Parkir
Pengelola

ENTRANCE
ANALISIS PENDEKATAN

SOLUTION GROWS FROM PLACE ECOLOGICAL ACCOUNTING INFORMS DESIGN

Kawasan Penghijauan Bangunan Tidak Menimbulkan Dampak Negatif


Data : bagi Lingkungan dan Menggunakan Energi
Kawasan lindung Gunung Selok, Gunung Srandil, dan Seminimal Mungkin
kawasan hutan rakyat serta kawasan lindung Data :
sempadan pantai Kabupaten Cilacap merupakan kawasan industri dan PT.
Pertamina menjadi salah satu faktor yang sering diprotes
Analisis : warga karena hasil limbahnya.
Membuat kawasan hijau di dalam site lebih banyak dari
min.kdh untuk mengikuti peraturan setempat dan Analisis :
mengoptimalkan kawasan hijau sekaligus dapat Kondisi kawasan pantai tercemar akibat kurangnya
mempengaruhi iklim mikro pengelolaan limbah dan sampah wisatawan menjadi salah
satu faktor penyu enggan mendarat, memakan sampah atau
Respon : bahkan mati di kawasan tersebut
Mempertahankan dan mengoptimalkan vegetasi
setempat. Respon :
Menggunakan sistem bangunan yang dapat mengolah
limbah, sistem hemat energi, serta memelihara lingkungan.
Ÿ Minimalisir Tumpahan Minyak di Laut dan Pantai
Ÿ Stormwater Management
Ecological Forest Open Lawn Ÿ Penggunaan Panel Surya

Mempertimbangkan Rantai Bahan DESIGN WITH NATURE


Data : Mempertimbangkan Bentuk dan Proporsi Ruang
Data :
Pemilihan bahan bangunan yang ramah lingkungan,
Banyak bangunan wisata dan industri dengan aktivitas yang
nilai energi yang cukup rendah atau pemanfaatan
ramai serta penggunaan cahaya yang terlalu mencolok.
bahan bangunan di sekitar kawasan lokasi
perancangan Analisis :
Kondisi tersebut membuat penyu tidak tertarik untuk
Analisis : mendarat terutama jenis penyu yang hanya mendarat pada
Kabupaten Cilacap penghasil batu bata dan pohon malam hari
karet yang mana pohon karet yang sudah tidak
mengeluarkan getah kayunya dapat digunakan sebagai Respon :
bahan dasar Ÿ Menyiapkan area dan fasilitas yang dapat menarik penyu
Ÿ Meminimalsir membangun bangunan tinggi

Respon :
Menggunakan material setempat untuk mendapatkan
dengan mudah, mengolah bahan bangunan agar dapat
dimaksimalkan penggunaaannya, dan dapat membantu
masyarakat setempat.
contohnya : penggunaan pohon karet untuk decking,
parquet looring, material plafon.
ANALISIS PENDEKATAN

EVERYONE IS A DESIGNER MAKE NATURE VISIBLE

Bangunan Bebas Hambatan Memperhatikan dan Memeliharan Sumber Daya


Data : Alam Sekitar Kawasan
Data :
Terdapat beragam pengguna dan aktivitas, dari
Kawasan rentan erosi pantai dengan hutan bakau dan hutan
pengguna berkebutuhan khusus atau aktivitas khusus,
cemara laut yang belum dioptimalkan sebagai upaya
baik fasilitas maupun sirkulasinya
mengurangi erosi pantai

Analisis : Analisis :
Membutuhkan desain yang diakses dan digunakan Pengoptimalan hutan cemara laut atau hutan bakau dapat
secara isik maupun visual bagi seluruh pengguna pjuga memunculkan ekosistem baru. Contohnya: ikan,
untuk berbagai aktivitas udang yang bisa dimanfaatkan untuk pakan penyu

Respon :
Ÿ Bangunan bebas hambatan bagi pengguna untuk Respon :
melakukan aktivitas di dalamnya Ÿ Pembuatan lahan basah

Ÿ alternatif 1

Ramp Space in Between Inclusivity

Ÿ Bangunan bebas hambatan untuk dapat pengguna Ÿ alternatif 2


memiliki atau membuat ruang untuk aktivitas
tertentu yang dapat dilakukan secara berkelompok
ANALISIS RUANG LUAR
AKSESIBILITAS PARKIR

Data :
Data :
Parkir Sisi Timur Mengantisipasi lonjakan pengunjung di hari libur,
Site terlewati jalan lokal pantai dengan kondisi jalan kebutuhan akan ruang dan letak parkir perlu
yang teraspal serta terdapat jalan yang tidak sengaja dipertimbangkan agar tak menggangu aktivitas servis
Akses Servis terbentuk

Analisis :
Analisis :
Ÿ Perlu adanya pemilihan pola parkir yang efektif
Membutuhkan aksesibilitas yang bebas hambatan baik sehingga penggunaan perangkat keras lanskap bisa
untuk antisipasi pengunjung di hari ramai serta tidak diminimalisir
menggangu aktivitas servis Ÿ Pemilihan letak parkir agar tidak menggangu
Parkir Sisi Utara aktivtas servis yang berkaitan dengan penyu
Respon :
Akses Pengunjung Ÿ Memisahkan akses pengunjung dan servis Respon :
Jalan lokal pantai Ÿ Membuat dua akses - jalur masuk dan jalur keluar Ÿ Perletakan area parkir pada sisi Timur atau Utara
Ÿ Pemilihan sudut parkir dan sisinya

ANALISIS TEKBANG
AIR LAUT UNTUK TUKIK/PENYU AIR BERSIH

Data : Data :
Kualitas air sangat mempengaruhi bagi kesehatan Site berada di kawasan pesisir pantai sehingga dapat
penyu memanfaatkan sistem desalinasi air laut atau pemanfaatan
air hujan untuk mengurangi penggunaan air sumur/PDAM
Analisis :
Analisis :
Kualitas air harus dijaga, hal ini dikarenakan tangki – Pemanfaatkan dan mengelola air yang sudah ada dapat
tangki penampungan tukik dan penyu memerlukan diolah untuk digunakan untuk kebutuhan air dalam
penggantian air untuk menjaga kualitas airnya aktivitas lainnya seperti di toilet
Respon :
Respon :
Pemilihan sistem sirkulasi air laut yang tepat sesuai
Ÿ Sea Water Reverse Osmosis (SWRO)
kebutuhan dan kondisi air laut setempat
Ÿ Filtrasi air dari Rain Water Harvesting
Ÿ Sistem Tertutup
Ÿ Sistem Terbuka
Ÿ Sistem Semi Tertutup
ANALISIS FASILITAS
PENETASAN TELUR PEMELIHARAAN PENYU PENGINAPAN
Data : Data : Data :
Ruang penetasan telur cukup rentan dari berbagai gangguan Penyu termasuk hewan yang sensitif dan bak penampungan atau Pengunjung yang melakukan penelitian dan mengikuti pelatihan yang
baik dari predator alami, perburuan manusia maupun kondisi tangki tukik dan penyu harus yang mampu membuat penyu dapat berkaitan tentang penyu maupun lingkungan membutuhkan tempat
lingkugan bermanuver minimal luasannya menyesuaikan dari spesies yang menginap terutama dalam masa – masa penyu mendarat
paling besar di antaranya
Analisis : Analisis : Analisis :
Telur yang berhasil melakukan penetasan hanya belasan dari Jenis bak penampungan atau tangki yang digunakan juga harus yang Menyediakan tempat penginapan guna memudahkan bagi pengunjung
ratusan telur yang ada belum lagi jenis kelamin yang keluar tidak abrasif, bebas dari logam berat, menghindari penggunaan mapun pelatih dan staf yang bersangkutan saling memantau dan
apabila nantinya tidak seimbang, maka keseimbangan tangki beton yang belum jadi dan pemisahan bak atau tangki untuk berkoordinasi
populasi pada masa kawin tukik atau penyu yang berkelainan serta pemilihan fasilitas harus
menyesuaikan kondisi tukik atau penyu baik untuk yang
Respon : dikembangbiakan, dilepas, direhabilitasi, atau dipamerkan Respon :
Pembuatan sarang semi alami menjadi alternatif untuk Ÿ Penginapan dengan bangunan permanen
mempermudah pengawasan dan penelitian Respon :
Ÿ Pemilihan jenis dan kondisi bak/tangki penampungan
Ÿ Ruang penetasan semi alami tanpa wadah

Ÿ Penginapan dengan konsep berkemah


Ÿ Pemilihan fasilitas tukik dan penyu untuk dipamerkan
Ÿ Ruang penetasan semi alami tanpa wadah

Anda mungkin juga menyukai