Anda di halaman 1dari 17

MENGEMBANGKAN PARIWISATA

DI OBYEK WISATA HUTAN


MANGROVE

Oleh : Kelompok 6
Hutan Mangrove atau dikenal dengan sebutan hutan bakau, berfungsi atau bermanfaat
untuk menahan gelombang air laut yang masuk ke daratan. Dengan adanya hutan bakau,
maka abrasi atau pengikisan tanah pinggir pantai dapat dikurangi.
Pulau Bali dikelilingi oleh laut dan ombak besar, adanya di pantai yang berada di Bali
Selatan. Untuk melindungi pantai di Bali selatan dari abrasi, maka dibuatlah hutan bakau,
kerjasama antara pemeritah provinsi Bali dengan negara Jepang.
Setelah hutan bakau berkembang dan menghijau, pemeritah provinsi Bali melihat peluang
untuk menjadikan hutan bakau sebagai tempat rekreasi setidaknya pada awalnya
ditunjukan untuk masyarakat lokal sekitar.
Akses untuk menyusuri Hutan Mangrove
pengelola hutan mangrove di Bali, menyediakan jembatan kayu dengan panjang jembatan mencapai
2 km, untuk menelusuri kawasan hutan bakau. Disediakan beberapa gazebo agar pengunjung dapat
menikmati suasana hutan bakau.
Lokasi Obyek Wisata Hutan Mangrove
Letak hutan mangrove Bali sangat dekat jaraknya dengan bandara Ngurah Rai, anda hanya
memerlukan waktu 10 menit dari bandara Ngurah Rai. Alamat hutan mangrove Bali tepatnya di jalan
By pass Ngurah Rai Kuta Bali, sekitar 100 meter dari simpang Dewa Ruci.
Tarif Tiket Masuk ke Obyek Wisata Hutan
Mangrove

Dewasa WNI 10.000/orang Dewasa WNA 200.000/orang

Anak-anak WNI 3.000/orang Anak-anak WNA 50.000/orang

Foto Pre Wedding 500.000

Shooting film 1.500.000

Kegiatan Penelitian 250.000


Kenapa sih Obyek Wisata Hutan
Mangrove perlu dikembangkan?
Alasan Obyek Wisata Hutan Mangrove perlu
dikembangkan
1. Kian hari kian sepi pengunjung
2. Banyaknya sampah
3. Fasilitas yang penuh dengan coretan
4. Jembatan kayu banyak yang rusak
Apa yang perlu dilakukan agar
pariwisata di Obyek ini berkembang?
1. Menyusuri hutan mangrove dengan kano

Masyarakat sekitar bisa memanfaatkan kano yang biasa mereka pakai untuk
mencari ikan.
2. Paket wisata menanam mangrove
Paket wisata menanam mangrove bisa sebagai sarana rekreasi, juga sebagai sarana edukasi
khususnya bagi pengunjung. Bibit mangrove akan disediakan oleh pengelola. Nantinya pohon-pohon
mangrove itu akan menjadi perisai yang melindungi daratan dari abrasi air laut.
3. Mendirikan camping ground/penginapan/rumah tenda
Camping ground ini bisa di bangun juga di atas lahan Hutan Mangrove. Dengan material
berbahan kayu akan menambah suasana asri jika bermalam di Hutan Mangrove. Maka bagi
pengunjung yang belum puas untuk menjelajahi Hutan Mangrove ini dalam sehari maka
bisa mencoba sensasi bermalam di Hutan Mangrove.
4. Mendirikan spot foto yang Instagramable
Masyarakat sekarang banyak memanfaatkan alamnya sebagai obyek wisata dengan menambahkan
tempat berfoto yang unik. Seperti di Wanagiri, Buleleng. Hal ini juga bisa diterapkan di Hutan
Mangrove yang berada di Suwung Kauh untuk meningkatkan jumlah pengunjung.
5. Meningkatkan fasilitas di Obyek Wisata Hutan Mangrove
1. Tempat Sampah 5. Memberi Papan
2. Toilet Larangan, Petunjuk Arah
3. Tempat Parkir
4. Jembatan sebagai akses
menyusuri hutan mangrove
6. Mengatasi masalah sampah
1. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat dan pengunjung akan
pentingnya menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah
sembarangan.
2. Dengan membuat papan larangan tidak buang sampah sembarangan.
3. Menambah tempat sampah yang ada.
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai