Anda di halaman 1dari 1

Saudara mahasiswa,

Di bawah ini telah disediakan forum untuk berdiskusi, silakan saudara


berdiskusi untuk menanggapi pertanyaan yang ada, saya harap untuk aktif
berdiskusi pada forum yang telah disediakan. Apabila ada yang ingin
ditanyakan atau memiliki keraguan pada topik yang akan kita bahas pada
inisiasi 2, bisa ditanyakan pada forum diskusi ini. Terima kasih.

Soal Diskusi 2 :

1. Sistem pemungutan pajak yang berlaku di Indonesia adalah


sistem Self Assessment. Namun banyak Wajib Pajak yang kurang
pengetahuannya dalam melaksanakan hak dan kewajiban
perpajakan. Sehingga mereka menggunakan Jasa Konsultan Pajak.
Tidak jarang konsultan pajak mendapatkan permintaan dari kliennya
untuk melakukan tax avoidance atau tax evasion. Menurut Saudara
apakah konsultan pajak dapat menerima permintaan tersebut?
Jelaskan alasannya!

Konsultan pajak tidak seharusnya menerima permintaan klien untuk


melakukan tax avoidance ataupun tax evasion. Kedua tindakan tersebut
dapat merugikan negara. Bila dilihat dari pengertiannya, tax avoidance
atau penghindaran pajak adalah suatu skema penghindaran pajak untuk
tujuan meminimalkan beban pajak dengan memanfaatkan celah (loophole)
ketentuan perpajakan suatu negara. Pada dasarnya, tax avoidance ini
bersifat sah karena tidak melanggar ketentuan perpajakan apapun.
Namun, praktik ini dapat berdampak pada penerimaan pajak negara.
Karena itu, tax avoidance berada di kawasan grey area, antara tax
compliance dan tax evasion. Sedangkan Tax evasion adalah suatu skema
memperkecil pajak terutang dengan cara melanggar ketentuan perpajakan,
seperti tidak melaporkan sebagian penjualan atau memperbesar biaya
dengan cara fiktif. Secara sederhana, tax evasion sama dengan
penggelapan pajak.

Lathifa, Dina. 2019. “Hubungan Tax Avoidance, Tax Planning, Tax Evasion & Anti Avoidance Rule”.
https://www.online-pajak.com/tentang-pajak/hubungan-tax-avoidance-tax-planning-tax-evasion-
anti-avoidance-rule

Anda mungkin juga menyukai