Anda di halaman 1dari 3

POINTER

RAKOR BERSAMA MENKO KEMARITIMAN DAN INVESTASI


ROADMAP MINYAK GORENG “MINYAK KITA”
Juni 2022

1. Latar belakang: Rendahnya ekspor CPO dan tidak lancarnya distribusi Minyak Goreng di
level retail sampai ke tangan konsumen.
2. Hasil Rapat Percepatan Ekspor dan Distribusi Minyak Goreng di Indonesia, Jumat 24
Juni 2022
3.

a. Eksportir segera merealisasikan ekspor CPO dan melaporakn kendala yang dihadapi
dalam merealisasikan ekspor. Produsen CPO dan minyak goreng melakukan langkah-
langkah untuk membantu meningkatkan harga TBS (Tandan Buah Segar) petani sawit.
b. Produsen minyak goreng untuk dapat mengisi distribusi ke provinsi-provinsi yang
belum terpenuhi kebutuhannya, terutama wilayah timur atau remote area. Untuk
distributor memastikan distribusi berjalan lancar hingga ke level pengecer dan data
diinput dalam aplikasi SIMIRAH.
c. Proses peralihan ke minyak goreng kemasan dengan merek Minyak Kita akan segera
dilakukan:
 Kemasan dapat berupa kemasan bantal atau pouch atau kemasan lain yang tidak
mudah rusak
 Akan dilakukan relaksasi persyaratan SNI dari Kementerian Perindustrian
(Permenperin No. 46/2019 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia
Minyak Goreng Sawit Secara Wajib) dan izin edar BPOM.
3. Tindak Lanjut yang TELAH dilakukan BPOM:
a. Terbit Surat Keputusan Kepala BPOM No. HK.02.02.1.2.01.22.76 Tahun 2022
tentang Relaksasi Penerbitan Izin Edar Minyak Goreng Sawit Kemasan Sederhana
per 15 Januari 2022 untuk 6 bulan (15 Juli 2022). Adapun waktu ijin edar 1 hari
kerja.
Mengacu Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36 Tahun 2020 tentang Minyak
Goreng Sawit Wajib Kemasan dan Keputusan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam
Negeri Nomor 01/2022 tentang Penetapan Pelaku Usaha Penyediaan Minyak Goreng
Kemasan Sederhana Untuk Kebutuhan Masyarakat.
Berdasarkan data produk yang terdaftar di Badan POM:
i) Jumlah produk MGS terdaftar periode 1 Jan 2022 sd 24 Jun 2022 sebanyak 218
NIE (antara lain Merk Fortune, Tropical, Sania, Cammila, Bukit Zaitun)
ii) Jumlah produk MGS Minyakita periode 1 Jan 2022 sd 24 Jun 2022 sebanyak 7
Produk. Sedangkan jumlah produk Minyakita terdaftar selama 5 tahun terakhir
(tahun 2017 sd 2022) terdapat 32 Produk dengan produsen antara lain PT Wilmar
Nabati Asahan, PT Salim Ivomas Pratama Tbk, PT Smart Tbk)
b. Hasil Pengawasan MGS oleh BPOM
Sebagai pelaksanaan Surat Edaran Deputi Nomor HK.02.02.5.53.03.22.02 tanggal 24
Maret 2022, hasil pengawasan MGS sebagai berikut:

i. Data hasil pemeriksaan terhadap sarana produksi dan peredaran sebagai berikut :
a. Sejumlah 20,88% Sarana Produksi masih tidak memenuhi ketentuan
(TMK) CPPOB.
1
Sarana produksi telah diperiksa: 123, terdiri dari 87 produsen MGS dan 36
pengemas MGS. Dari sarana produksi yang aktif terdapat 72 sarana (79,12%)
sudah memenuhi ketentuan (MK) dan 19 sarana (20,88%) masih belum
memenuhi ketentuan (TMK) penerapan Cara Produksi Pangan Olahan yang
Baik (CPPOB).
Faktor penyebab sarana menerapkan CPPOB di sarana produksi MGS
paling banyak terjadi terkait (1) higiene sanitasi sarana, (2) tidak ada fasilitas
cuci tangan, (3) pakaian kerja untuk karyawan produksi tidak ada, (4) kondisi
ruangan kotor, (5) tidak ada program pembersihan dan (6) pengolahan
sampah yang kurang baik.
b. Sejumlah sarana peredaran / distribusi 21,6% tidak memenuhi
ketentuan (TMK) Cara Peredaran Pangan Olahan yang Baik (CPerPOB).
Sejumlah 375 sarana peredaran telah diperiksa, terdapat 81 sarana (21,6%)
Faktor penyebab sarana Peredaran tidak menerapkan CPerPOB paling
banyak terjadi terkait (1) penyimpanan yang tidak terlindung dari sinar
matahari langsung, (2) penyimpanan produk rusak kemasan belum terpisah,
(3) tidak terdapat pengecekan legalitas produk, dan (4) penyimpanan tanpa
menggunakan palet. Grafik hasil pemeriksaan sarana produksi – peredaran
serta hasil uji MGS terkemas dan curah ditunjukkan pada Lampiran 1.
ii. Hasil Sampling dan Pengujian
Sejumlah 13% Tidak memenuhi syarat (TMS)
Jumlah sample : 514 sampel yang terdiri dari 350 MGS terkemas (bermerek) dan
164 MGS curah.
Sampel tidak memenuhi syarat disebabkan (1) Bilangan peroksida melebihi batas
(66.22%), (2) Tidak memenuhi syarat karena kadar asam lemak bebas (Free Fatty
Acid-FFA) melebihi batas (18.92%), dan (3) Cemaran logam berat Pb melebihi
batas (14.86%).
Penyebab: paparan sinar matahari dan udara bebas (teroksidasi).
4. Berdasarkan hal tersebut, maka tindak lanjut yang akan dilakukan oleh BPOM yaitu:
a. Perpanjangan Keputusan Kepala Badan POM tentang Penerbitan Izin Edar Minyak
Goreng Sawit Kemasan Sederhana sampai dengan 31 Desember 2022 bersama Biro
Hukor.
b. Ketentuan pengawasan untuk minyak goreng curah rakyat yang dikemas tanpa merek
di Badan POM.

2
DATA
Hasil Pengawasan MGS (Per tanggal 24 juni 2022)
Sebagai Pelaksanaan SE Deputi 3 BPOM Nomor HK.02.02.5.53.03.22.02 24 Maret 2022

90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
PRODUKSI PEREDARAN

Hasil Sampling dan Pengujian MGS


13%

MS
TMS

87%
Total sampel : 514

Hasil MGS Tidak Memenuhi syarat

14.86%
18.92%

66.22% Total sampel : 67

TMS FFA TMS Bilangan Peroksida TMS Cemaran Logam Pb

TMS: karena tidak memenuhi syarat untuk parameter Free Fatty Acid, Bilangan Peroksida dan Cemaran Logam Pb

Anda mungkin juga menyukai