Anda di halaman 1dari 12

PENERAPAN GOOD MANUFACTURING PRACTICES(GMP) DAN

SANITATION STANDARD OPERATING PROCEDURE(SSOP) PADA


PRODUK BAKSO IKAN BANDENG (Chanos chanos) DI PT INDO LAUTAN
MAKMUR SIDOARJO JAWA TIMUR

Basri1* , dan Andiki Yelofeva2


1 Dosen Jurusan Pengolahan Hasil Laut Polteknik KP Dumai
2 Taruna Jurusan Pengolahan Hasil Laut Polteknik KP Dumai

*Email : tanjungbasri29@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui secara langsung bagaimana cara
penerapan GMP dan SSOP pada produk bakso ikan bandeng di PT indo lautan
makmur, Mengetahui persentase tingkat penerapan good manufacturing practices
(SSOP) dan sanitation standard operating procedure (SSOP). Simpulan pengamatan
di PT Indo Lautan Makmur sidoarjo jawa timur megenai kesesuaian penerapan GMP
pada pengolahan bakso ikan bandeng memiliki nilai rata-rata presentase sebesar
93,78%. Hasil tersebut menunjukkan skala penilaian 90%-94,9% yaitu sangat baik.
Hal ini menunjukan bahwa PT indo Lautan Makmur sudah menerapkan prinsip Good
Manufacturing Practices (GMP) sesuai dengan yang berlaku. Namun ada beberapa
hal yang perlu diperbaiki pada ruang lingkup fasilitas dan progam sanitasi, khususnya
pada poin lokasi dan lingkungan serta penerapan program sanitasi dimana PT Indo
Lautan makmur terletak dekat dengan pemukiman warga serta karyawan yang saat
melakukan pengemasan tidak memasang masker dengan baik dan juga berbicara saat
melakukan pengemasan . Secara keseluruan kesesuaian penerapan GMP di PT Indo
lautan makmur sudah sesuai dengan GMP pada UPI menurut SNI. Pada kesesuaian
SSOP di PT Indo Lautan Makmur telah sesuai karena memiliki hasil rata-rata
persentase 94,12% . Hasil tersebut menunjukkan skala penilaian90 %-94,9% yaitu
sangat baik. Hal ini menunjukan bahwa PT Indo Lautan Makmur sudah menerapkan
prinsip Sanitation Standard Operation Procedure (SSOP) dengan baik. Namun ada
yang perlu diperbaiki dan di evaluasi lagi pada perlindungan bahan dari cemaran
berbahaya karena persentase bobotnya 91%.
Kata Kunci : PT Indo Lautan Makmur, Good Manufacturing Practices (GMP)

ABSTRACT
The purpose of research is to find out firsthand how to apply GMP and SSOP to
milkfish meatball products at PT Indo Samudra Prosperous, Knowing the percentage
level of application good manufacturing practices (SSOP) and sanitation standard
operating procedure (SSOP). The conclusion of observations at PT Indo Lautan
Makmur, Sidoarjo, East Java regarding the suitability of the application of GMP in
the processing of milkfish meatballs has an average value of 93.78%. These results
show a rating scale of 90%-94.9% which is very good. This shows that PT Indo
Lautan Makmur has implemented the principles of Good Manufacturing Practices
(GMP) in accordance with the applicable regulations. However, there are some things
that need to be improved on the scope of sanitation facilities and programs, especially

34
at the point of location and environment as well as the implementation of a sanitation
program where PT Indo Lautan prosperous is located close to residential areas and
employees who do not put masks on properly when packing and also talk when do the
packing. Overall, the suitability of the application of GMP at PT Indo Samudera
prosperous is in accordance with GMP at UPI according to SNI. On the suitability of
the SSOP at PT Indo Lautan Makmur it is appropriate because it has an average
percentage of 94.12%. These results show a rating scale of 90% -94.9% which is very
good. This shows that PT Indo Lautan Makmur has implemented the principles of
Sanitation Standard Operation Procedure (SSOP) well. However, there is something
that needs to be improved and evaluated again on the protection of materials from
harmful contamination because the percentage of weight is 91%.
Keywords : PT Indo Lautan Makmur, Good Manufacturing Practices (GMP)

I. PENDAHULUAN
Latar Belakang sampai mengapung sebagai tanda
Ikan yaitu bahan pangan bakso tersebut sudah masak (Bakar &
hewani dengan produksi yang Usmiati, 2007).
melimpah dan sangat penting karena Peningkatan keanekaragaman
memiliki kandungan gizi yang sangat olahan makanan yang semakin tinggi,
berkualitas tinggi. Ikan bandeng apabila tidak diiringi dengan kualitas
memiliki kandungan omega 3 sebesar pangan yang baik, maka dapat
14,2 % sedangkan ikan lain seperti menyebabkan keracunan makanan dan
sardin mengandung 3,9 %, tuna 0,2 %, menimbulkan berbagai penyakit.
dan salmon 2,6 %. Asam lemak pada Penyebab keracunan pangan ini
omega yaitu omega 3, 6, dan 9. Omega disebabkan karena hygiene perorangan
3 sebagai asam lemak esensial yang yang buruk, cara penanganan makanan
berbentuk dari asam lemak EPA yang tidak sehat dan perlengkapan
(Eicosapantaenoic acid), DHA pengolahan yang tidak bersih
(Docosahexaenoic acid), dan ALA (Ningsih,2014).,
(alinolenat). Besarnnya kandungan Program kelayakan dasar
protein pada ikan bandeng yaitu 20,38 dalam industri pengolahan
%, jauh lebih tinggi dari pada diversivikasi sangat diperlukan untuk
kandungan ikan lainnya.oleh karena itu menjamin keamanan pangan. Program
ikan bandeng di jadikan bahan baku tersebut adalah prosedur operasi
pengolahan bakso. standar sanitasi (Sanitation Standart
Bakso merupakan jenis Operating Procedures/SSOP) dan cara
makanan yang banyak disukai produksi makanan yang baik (Good
masyarakat yang dibuat dari bahan Manufacturing Practices/GMP). Good
baku ikan atau daging ayam, sapi, dan Manufacturing Practices (GMP)
kambing yang di tambah dengan bahan adalah persyaratan dasar yang
tambahan seperti tepung kanji, tepung semestinya dipenuhi oleh suatu
tapioka, bawang merah, bawang putih, perusahaan yang ingin menghasilkan
dan ditambahkan bahan perasa lainnya pangan yang bermutu dan aman secara
kemudian di bentuk bulat-bulat yang konsisten. Persyaratan dalam Good
selanjutnya dilakukan perebusan Manufacturing Practices (GMP)

35
mencakup persyaratan untuk sosis, nugget, bakso dan lain-lain yang
persyaratan produksi, persyaratan di pasarkan di beberapa wilayah.
lokasi, bangunan dan fasilitas, Berdasarkan latar belakang diatas,
peralatan produksi dan karyawan penulis tertarik untuk menganalisa
(Dewanti dan Hariyadi, 2013). pengendalian mutu terhadap proses
PT. Indo Lautan Makmur produksi bakso ikan bandeng yang ada
merupakan Perusahaan yang didirikan di PT. Indo Lautan Makmur Sidoarjo.
sejak 3 tahun 2010. Perusahaan ini Tujuan dari penulisan jurnal ini adalah
bergerak di bidang value added untuk mengetahui secara langsung
pengolahan daging ikan menjadi bagaimana penerapan GMP dan SSOP
produk antara lain surimi, tempura, di PT. Indo Lautan Makmur Sidoarjo.

II. METODE PENELITIAN


Penelitian ini dilakukan selama PT. Indo Lautan Makmur Sidoarjo.
empat bulan, terhitung dari tanggal 01 .Alat dan bahan yang digunakan pada
Maret 2021 hingga 30 Juni 2021 di penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Alat dan bahan


Alat Fungsi
Kuisioner Survei kondisi
lapangan
Form GMP dan SSOP Menentukan
kesesuaian GMP dan SSOP
HP Alat dokumentasi
Alat tulis Mencatat data
lapangan
Ruang proses Objek penelitian

Pada aspek ini penerapan dalam bahan pangan sehingga aman


prinsip Good Manufacturing Practices untuk dikonsumsi. Metode ini
(GMP) bertujuan untuk mencegah dan menggunakan pembobotan pada tiap
mengendalikan keberadaan bahaya ruang lingkup GMP.

Tabel 2. Pembobotan Nilai GMP


Skala penilaian Score
Luar biasa 95% - 100%
Sangat baik 90% - 94,9%
Baik 80% - 89,9%
Memuaskan 70% - 79,9%
Bersyaraat 60% - 69,9%
Tidak memuaskan 50% - 59,9%

36
Sanitation Standard Operation Procedure (SSOP) merupakan metode yang
ditulis untuk menentukan praktek atau langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi
kebersihan umum. Selain itu, implementasi SSOP bertujuan untuk mencegah pangan
dari kemungkinan kontaminasi karena berbagai aspek, seperti kontaminasi di
lingkungan makanan diolah. Metode ini menggunakan pembobotan tiap ruang
lingkup SSOP.

Tabel 3. Pembobotan Nilai SSOP

Skala penilaian Score


Luar biasa 95% - 100%
Sangat baik 90% - 94,9%
Baik 80% - 89,9%
Memuaskan 70% - 79,9%
Bersyaraat 60% - 69,9%
Tidak memuaskan 50% - 59,9%

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Pengolahan Bakso Ikan Bandeng menit, adonan yang sudah direbus
Pada aspek ini penerapan kemudian dimasukan ke air dingin,
prinsip Good Manufacturing Practices pendinginan ini hanya berfungsi
(GMP) bertujuan untuk mencegah dan sebagai pendingan awal sebelum
mengendalikan keberadaan bahaya dimasukan kemesin pembekuan.
dalam bahan pangan sehingga aman Produk yang sudah didinginkan
untuk Proses pengolahan bakso ikan kemudian di bekukan dimesin IQF 20
bandeng meliputi beberapa tahapan menit dengan suhu -80˚C. Produk
yaitu persiapan bahan baku, persiapan yang sudah beku dilakukan
bumbu, pencampuran adonan, pengemasan dengan menggunakan
pencetakan dan perebusan, plastic polyethilen dengan berat 250
pendinginan, pembekuan, pengemasan, gram atau sesuai pesanan pembeli
pengecekan logam, penyimpanan. selanjutnya dimasukan ke dalam
Surimi yang sudah di keluarakan master carton dengan berat 5 kg atau
dari mesin cold storage di potong kecil sesuai pesanan pelanggan. Pengecekan
kecil, Bumbu ditimbang sesuai dengan sensitifitas mesin metal detector
takaran komposisi yang sudah di sebelum setiap 1 jam selama proses.
tetapkan oleh PT. indo lautan makmur. Produkyang tidak terdeteksi logam
Surimi dan bumbu dimasukan yang langsung dapat diproses lebih lanjut.
sudah disediakan sesuai takaran Sedangkan produk yang terdeteksi
dimasukan kedalam mesin adonan. logam dilakukan identifikasi untuk
Adonan yang sudah tercampur di kemudian dipisahkan dan dilakukan
masukan kemesin pencetak yang di pencarian metal fragment. Produk
bawahnya ada mesin perebus. dikemas akan di simpan kedalam cold
Perebusan dilakukan selama 20 storage dengan suhu -20˚C.

37
Tingkat Penerapan GMP (GMP). Penelitian membuat daftar
Penerapan higenitas Apel penilaian skala presentase ruang
Katering dianalisis menggunakan lingkup GMP.
prinsip Good Manufacturing Practices

Gambar 1. Persentase penerapan GMP

Lokasi dan Lingkungan sampah tertutup agar tidak


Lokasi PT. Indo Lautan Makmur menimbulkan bau dan mengundang
terletak di jalan raya Sawocangkring, lalat, lingkungan PT sudah di rancang
Desa Sawocangkring No.02 Kecamatan agar tidak masuknya bintanang
Wonoayu, Sidoarjo, Jawa Timur. pengganggu, adanya Saluran
Lokasi pabrik memiliki luas tanah pembuangan air pada sekeliling PT,
16.000 m² dan luas bangunan 9.339,5 luas bangunan yang memadai untuk
m². Berdasarkan pengamatan yang melakukan aktivitas produksi dan lokasi
dilakukan di PT. Indo Lautan Makmur yang jauh dari pemukiman warga dan
Sidoarjo terkait sanitasi yaitu tempat tidak terletak di pusat kota.

Bangunan dan Fasilitas tidak mencemari produk. Penerapan


PT. Indo Lautan Makmur sanitasi dan hygiene penyedian dan
merupakan salah satu perusahan yang pemeliharan fasilitas sanitasi yang
memproduksi pengolahan value auded dilakukan di PT. Indo Lautan Makmur
yang dilakukan dengan cara produksi Sidoarjo adalah lantai ruangan
nya yang memperhatikan persyaratan produksi memiliki kemiringan 5˚,
mutu sanitasi dan hygiene , sehingga setiap dinding pada ruangan produksi
desain bangunan untuk menunjang dilapisi keramik setinggi >3 m, setiap
kegiatan produksi harus mudah pertemuan dinding satu dengan yang
dibersihkan dan mudah dirawat agar lainnya tidak membentuk sudut, lantai

38
sudah terbuat dari bahan marmer yang (gudang kering).
berwarna hijau, ventilasi yang cukup
untuk sirkulasi udara, luas bangunan Fasilitas dan Program Sanitasi
yang cukup luas untuk melekukan Fasilitas sanitasi sangat
kegiatan produksi, penerangan yang diperlukan untuk menjaga ke
cukup untuk melakukan aktivitas higieniasan suatu produk. Dengan
produksi, ruang ganti karyawan yang adanya fasilitas sanitasi juga dapat
memadai, toilet yang berjumlah 30 meningkatkan kualitas produk pangan
yang cukup untuk karyawan produksi, olahan yang akan di pasarkan.
pasokan air yang memadai yang Penerapan sanitasi dan hygiene fasiltas
memenuhi persyaratan air minum, dan program sanitasi di PT. Indo
tempat pembuangan limbah padat, cair, Lautan Makmur Sidoarjo adalah
dan gas yang sudah di tentukan dan penggunaan air yang berstandar air
memenuhi persyaratan dan pasokan minum, pengolahan limbah padat, cair,
listrik yang cukup memadai untuk dan gas, pembersihan pada kantor,
aktivitas pengolahan yang ruang produksi, peralatan dan
menggunakan tenaga listrik. lingkungan, tempat pencuci tangan
yang di sediakan sabun, handuk, dan
Peralataan Produksi alat pengering tangan, toilet yang
Berdasarkan PERMENKP/17/2019 memadai untuk jumlah karyawan.
kondisi dan kebersihan permukaan
yang kontak dengan bahan pangan Pengawasan Proses
terbuat dari bahan yang tahan karat, Pengawasan proses adalah suatu
mudah dibersihkan, tidak pengawasan yang dilakukan oleh
menyebabkan kontaminasi, dan seorang pemilik/ penanggung jawab
dipisahkan antara pemakaian untuk untuk mengetahui apakah jalannya
Bahan Baku dan produk, serta didesain proses produksi tersebut telah berjalan
sehingga air dapat mengalir dengan sesuai prosedur yang berlaku di
baik peralatan dan perlengkapan diberi perusahaan tersebut. Pengawasan
tanda untuk setiap area kerja yang proses di PT. Indo Lautan Makmur
berbeda yang berpotensi menimbulkan Sidoarjo adalah surimi yang di
kontaminasi silang monitoring kondisi gunakan dilakukan pengecekan suhu
dan kebersihan permukaan yang dan pengecekan mutu oleh QC, pada
kontak dengan bahan pangan secara saat proses produksi dilakukan
periodik dan/atau sesuai kebutuhan. pengecekan suhu dan mutu oleh QC,
Kondisi peralatan produksi di PT. Indo karyawan yang melakukan proses
Lautan Makmur Sidoarjo adalah produksi wajib memakai pakai yang
peralatan dan mesin yang di gunakan telah di tetapkan oleh perusahaan,
dalam produksi di bersihkan sebelum, pencegahan kontaminasi silang,
selama dan sesudah produksi, pengawasan penggunaan bahan
peralatan dan mesin yang digunakan tambahan pangan dan pengawasan
dalam pengolahan terbuat dari bahan cemaran logam, fisik, dan kimia.
yang mudah di bersihkan tahan karat
dan tidak menyerap air, peralatan yang
rusak disimpan di tempat khusus

39
Produk Akhir seperti penutup kepala, masker, sarung
Produk akhir merupakan suatu tangan, apround, baju khusus produksi
produk yang siap dipasarkan dengan dan mengenakan sepatu boot. Penerapan
ketentuan produk tersebut sesuai hygiene karyawan menurut pengamatan
dengan standar mutu yang berlaku dan di PT.Indo Lautan Makmur adalah
aman bagi konsumen Hasil karyawan memiliki pakaian khusus
pengamatan yang telah dilakukan untuk memasuki ruangan produksi,
produk akhir Apel Katering telah karyawan memakai penutup kepala,
sesuai dengan otoritas kompeten yang celemek, sarung tangan, masker, sepatu
tidak membahayakan kesehatan boot, sebelum memasuki ruang
konsumen. Penerapan sanirasi dan produksi dan sebelum memasuki ruang
hygiene produk akhir di PT. Indo produksi karyawan mengganti pakaian
Lautan Makmur Sidoarjo adalah di ruangan khusus dan memekai semua
produk akhir di antar kan ke lab untuk standard yang di haruskan oleh
di uji kesehatan produk, persyaratan perusahaan dan juga karyawan
standar mutu yang diterapkan pada mencuci tangan dan membasuh sepatu
saaat proses dan pemantauan dan di bak pencucian sebelum masuk ruang
pemeriksaan produk akhir sebelum produksi.
diedarkan.
Pengemasan
Label dan Keterangan Produk Menurut Menteri Perindustrian
Label dan keterangan produk (2010), penggunaan bahan pengemas
digunakan untuk memudahkan dalam yang sesuai dan memenuhi persyaratan
memisahkan suatu produk berdasarkan akan mempertahankan mutu dan
pesanan, bahan, pengolahan, dan melindungi produk terhadap pengaruh
penyimpanannya. Label pangan dari mutu seperti sinar matahari,
sangatlah penting karena menjadi panas, kelembaban, kotoran benturan,
sarana informasi dari produsen ke dan lain-lain menurut pengamatan
konsumen mengenai produk yang akan pengemasan yang dilakukan di PT
dijual. Sehingga konsumen benar- benar indo lautan makmur adalah
mengetahui bahan apa saja yang pengemasan dilakukan diruangan
digunakan dalam membuat suatu bersih dan steril, bahan yang di
produk (Chen, 2016). Label dan lakukan untuk pengemasan adalah
keterangan produk di PT. Indo Lautan bahan yang berkualitas tidak mudah
Makmur Sidoarjo adalah label telah robek dan tahan lama, kemasan diberi
memenuhi persyaratan pemerintah, label label yang berisi informasi produk,
yang tertera sudah ada label halal dan nama produk, komposisi, label halal,
label yang digunakan telah BPOM dll. Karyawan yang melakukan
mencantumkan semua keterangan proses pengemasan menggunakan
produk. perlengkapan yang sudah ditetapkan
oleh perusahaan.
Hygiene Karyawan
Menurut Bimantara dan Triastuti Penyimpanan
(2018), khusus untuk karywan UPI Menurut Menteri Perindustrian
harus memiliki atribut yang lengkap (2010), Penyimpanan bahan yang

40
digunakan dalam proses produksi dan Penerapan sanitasi bahan di PT. Indo
produk akhir harus dilakukan dengan Lautan Makmur Sidoarjo adalah bahan
baik agar tidak mengakibatkan yang digunakan di bungkus dalam
penurunan mutu dan keamanan bentuk formula dan memenuhi standar
pangan. Menurut pengamatan persyaratan, bahan yang digunakan
dilapangan penerapan sanitasi dan tidak rusak, busuk atau mengandung
hygiene pengemasan di PT. Indo bahan berbahaya, bahan yang
Lautan Makmur di Sidoarjo adalah digunakan tidak berbahaya bagi
Produk disimpan di tempat yang steril kesehatan konsumen dan memenuhi
dan bebas dari kontaminasi supaya standar mutu atau persyaratan yang di
produk tidak berjamur, produk di tetapkan, penggunaan BTP yang
simpan tidak berdektan dengan dinding standar mutu dan Penggunaan air yang
dan tidakbersentuhan dengan lantai dan memenuhi standar air minum.
ruangan penyimpanan terhindar dari
binatang yang dapat merusak dan Pencatatan dan Dokumentasi
mencemari produk. Menurut BPOM (2003)
pencatatan dan dokumentasi yang baik
Pengangkutan diperlukan untuk memudahkan
Permenkes No.715/Menkes/SK/ penelusuran masalah yang berkaitan
V/2003 yang menyebutkan bahwa dengan proses produksi. Pencatatan dan
alat atau tempat angkut makanan harus dokumentasi di PT. Indo Lautan
tertutup sempurna, dibuat dari bahan Makmur Sidoarjo adalah perusahaan
kedap air, permukaan halus dan mudah melakukan dokumentasi dan pencatatan
dibersihkan. Pengamatan yang dilakuan mengenai proses produksi dan distribusi
di PT Indo Lautan Makmur adalah yang di simpan batas waktu yang
mobil box yang diguanakan untuk melebihi masa simpan produk dan
penganngkutan dilakukan pengawasan dokumentasi pencatatan yang di
untuk menghindari kesalahan dari lakukan yaitu, catatan bahan masuk,
pengangkutan yang mengakibatkan proses produksi, jumlah dan tanggal
kerusakan produk dan penuruanan produksi, distribusi, pengujian,
mutu produk serta keamanan produk penyimpanan, kesehatan karyawan.
olahan dan alat pengangkutan sudah di
desain khusus supaya tidak Tingkat Penerapan sanitation
mencemari produk, mudah standard operating procedure
dibersihakan, terhindar dari bahan non (SSOP)
pangan, bisa mempertahan suhu, dan Penerapan sanitasi dan hygiene
melindungi produk dari bahan Pengolahan dianalisis menggunakan
kontaminan. prinsip Sanitation Standard Operation
Procedure (SSOP). Pada pengamatan
Bahan terdapat beberapa aspek yang perlu di
Menurut BPOM (2003) Bahan amati yaitu keamanan air dan es,
dan produk akhir harus disimpan permukaan yang kontak langsung
terpisah dalam ruangan yang bersih, dengan produk, pencegahan
sesuai dengan suhu penyimpanan, kontaminasi silang, fasilitas sanitasi,
bebas hama, penerangannya cukup. perlindungan produk dari bahan

41
cemaran, pelabelan, kesehatan ini menggunakan metode skala
karyawan, pest control, pengamatan presentase ruang lingkup SSOP.

Score (%)
9
8
97 97 97

9 94
93
6 92 91 92
Score (%)

Gambar 2. Diagram persentse SSOP

Keamanan Air dan Es asahan dan pan panjang terbuat dari


Penerapan sanitasi dan hygiene stainleestel den dibersihkan sebelum,
keamanan air dan es yang dilakukan selama, dan sesudah proses. Peralatan
di PT. Indo Lautan Makmur Sidoarjo dan perlengkapan yang rusak
adalah Air yang digunakan yaitu air disimpan di tempat khusus pada
artesis yang di sedot menggunakan ruangan terpisah (gudang kering)
pompa dan di tamping pada tendon untuk menghindari penyalah gunaan
stanlisteel dan diolah dengan system barang yang rusak. Wadah untuk
RO kemudian di alirkan menuju ruang produk menggunakan keranjang
proses menggunakan pipa pipa. sehingga air lelehan es dapat
Kebersihan tandon air dijaga dengan langsung terbuang. Plastik untuk
cara melakukan pengurasan setiap 2 mengemas produk harus disimpan
bulan sekali, air yang di gunakan di ditempat yang bersih, kering dan
uji di lab secara eksternal setiap 6 bebas dari kontaminasi. Wadah untuk
bulan sekali di BLPMHP. Es yang limbah tidak berlubang dan mudah di
dgunakan dibuat sendiri menggunakan bersihkan.
air bersih dan peralatan dan tempat
yang akan digunakan dibersihkan Kontaminasi Silang
dengan cara di semprot sampai Penerapan sanitasi dan hygiene
bersih. pada pencegahan kontaminasi silang
di PT. Indo Lautan Makmur Sidoarjo
Permukaan Yang Kontak adalah Peralatan yang digunakan
Langsung Dengan Produk untuk produk ditaruh di ruangan
Penerpan sanitasi dan hygiene proses dan peralatan yang lain diruhdi
permukaan yang kontak dengan tempat yang khusus dan antara
produk di PT. Indo Lautan Makmur tahapan proses tempatnya terpisah
Sidoarjo adalah peralatan pisau, sekat dinding. Ruang untuk packing

42
dan produksi terpisah, terdapat bak yang digunakan tidak mengguanakan
pencuci kaki dan pencuci tangan bahan perekat melainkan sudah di
sebelum ruangan proses. Terdapat desain khusus dengan kemasanuntuk
peringatan yang tertempel untuk cuci menghindari adanya racun atau
tangan, terdapat peringatan yang di bahan kimia yang terdapat pada
tempel tentang larangan makan produk,
minum dan meludah di ruangan
produksi. Kesehatan Karyawan
Penerapan sanitasi dan hygiene
Fasilitas Sanitasi kesehatan karyawan di PT. Indo
Penerapan sanitasi dan hygiene Lautan Makmur Sidoarjo adalah
fasilitas sanitasi di PT. Indo Lautan karyawan harus sehat jasmani dan
Makmur Sidoarjo adalah sarana rohani dan tidak menderita penyakit
pencuci tangan diletakkan ditempat menular, setiap karyawan wajib
yang di perlukan dilengkapi dengan memakai seragam lengkap, benar dan
air mengalir. Fasilitas ganti pakaian bersih serta mencuci tangan sebelum
di sesuaikan dengang jumlah masuk ruangan proses. Pengecekan
karywanan dan tersedia fasilitas kesehatan karyawan satu tahun sekali,
pencucian sepatu diruangan masuk pemeriksaan seragam sebelum masuk
proses. ruangan proses. Memeriksa
kebersihan karywan sebulan dua kali
Perlindungan Produk dari Bahan yang meliputi kuku rambut perhiasan
Cemaran jenggot dan seragam.
Penerapan sanitasi perlindungan
produk dari bahan cemaran di PT. Pest Control
Indo Lautan Makmur Sidoarjo adalah Penerapan sanitasi dan hygiene
terdapat penyimpanan khusus untuk pest control di PT. Indo Lautan
bahan pengemas atau alat alat Makmur Sidoarjo adalah setiap saluran
produksi dan kemasan dan bahan air (selokan ) bagian ujung di beri
bahan lain yang digunakan disimpan penutup untuk mencegah masuknya
terpisah dari bahan bahan sanitasi. binatang pengerat keruangan proses.
Pemasangan perangkap tikus stiap akhir
Pelabelan proses dan di chek keesokan harinya,
Sanitasi dan hygiene jika ditemukan binatang pengerat
pelabelan di PT. Indo Lautan seperti tikus maka tikus dibunuh dan
Makmur Sidoarjo adalah label sudah dibakar kemudian dikubur untuk
berisi tentang informasi penting mencegah kontaminasi dan pemasangan
yang bermanfaat untuk memberitahu insekiler di setiap ruangan produk.
konsumen tentang produk. Label

IV. KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan timur megenai kesesuaian penerapan
Simpulan pengamatan di PT GMP pada pengolahan bakso ikan
Indo Lautan Makmur sidoarjo jawa bandeng memiliki nilai rata-rata

43
presentase sebesar 93,78%. Hasil menerapkan prinsip Sanitation
tersebut menunjukkan skala penilaian Standard Operation Procedure (SSOP)
90%-94,9% yaitu sangat baik. Hal ini dengan baik. Namun ada yang perlu
menunjukan bahwa PT indo Lautan diperbaiki dan di evaluasi lagi pada
Makmur sudah menerapkan prinsip perlindungan bahan dari cemaran
Good Manufacturing Practices (GMP) berbahaya karena persentase bobotnya
sesuai dengan yang berlaku. Namun 91%.
ada beberapa hal yang perlu diperbaiki
pada ruang lingkup fasilitas dan Saran
progam sanitasi, khususnya pada poin Diharapkan PT Indo Lautan
lokasi dan lingkungan serta penerapan Makmur lebih mengawasi karyawan
program sanitasi dimana PT Indo yang sedang melakukan proses
Lautan makmur terletak dekat dengan produksi untuk menghindari
pemukiman warga serta karyawan yang kontaminasi silang dari pegawai dan
saat melakukan pengemasan tidak agar higienitas pada produk tetap
memasang masker dengan baik dan terjaga serta kualitas produk menjadi
juga berbicara saat melakukan lebih baik. Perlunya dilakukannya
pengemasan. Secara keseluruan penambahan pada fasilitas ruang ganti
kesesuaian penerapan GMP di PT Indo pakaian untuk pegawai. Perlunya
lautan makmur sudah sesuai dengan perbaikan pada penutup lubang angin
GMP pada UPI menurut SNI. Pada agar ditmbahkan kawat kasa yang
kesesuaian SSOP di PT Indo Lautan berfungsi sebagai filter udara serta
Makmur telah sesuai karena memiliki penambahan alat pengendalian hama
hasil rata-rata persentase 94,12% . agar kulitas dari hasil produk PT Indo
Hasil tersebut menunjukkan skala Lautan Makmur tetap baik dan
penilaian 90%-94,9% yaitu sangat memberikan kepuasan yang baik pada
baik. Hal ini menunjukan bahwa PT konsumen.
Indo Lautan Makmur sudah

DAFTAR PUSTAKA Tangga (Cppb-Irt). Badan


Bakar A, Usmiati S. (2007). Pengawas Obat dan
Teknologi Pengolahan Makanan. Jakarta.
Daging. Bogor: Balai Besar Badan Pengawas Obat dan
Penelitian dan Pengembangan Makanan. (2012). Peraturan
Pasca panen Pertanian. Kepala Badan PengawasObat
Badan Pengawas Obat dan Dan Makanan Republik
Makanan. (2003). Keputusan Indonesia Nomor
Kepala Badan Pengawas Obat Hk.03.1.23.04.12.2206
Dan Makanan Republik Tahun
Indonesia Nomor : Hk. 2012 Tentang Tentang Cara
00.05.5.1639 Tahun 2003 Produksi Pangan Yang
Tentang Tentang Pedoman Baik Untuk Industri
Cara Produksi Pangan Yang Rumah Tangga. Badan
Baik Untuk Industri Rumah Pengawas Obat dan Makanan.

44
Jakarta. Indonesia. 2011. Peraturan
Chen, H.J.2016.The application of Mentri Kesehatan Republik
traffic light food labelling in a Indonesia Nomor
worksite canteen intervention in 1096/Menkes/Per/VI/2011.
Taiwan.Jurnal Public Healt Tentang Higiene Sanitasi
Vol.150 : 17-25 Jasaboga. Diakses pada tanggal
Dewanti R, Hariyadi. (2013). HACCP 22 Januari 2017. Didapakandari
(Hazard Analusis Critical www.hukor.depkes.go.id
Control Point) Pendekatan Peraturan Mentri Kelautan dan
Sistematik Pengendalian Perikanan Republik Indonesia.
Kemanan Pangan. Dian Rakyat. No 17 Tahun 2019 Tentang
Jakarta. Hal 30-31. Persyaratan dan Tata Cara
Kementrian Kesehatan Republik Penerbitan Sertifikat Kelayakan
Pengolahan.

45

Anda mungkin juga menyukai