Kelompok 21 - Waste Management and Re-Use
Kelompok 21 - Waste Management and Re-Use
BENCANA
Dosen pengampu: Dr. Dra. Nur Endah Wahyuningsih, MS.
Disusun oleh:
Kelompok 21
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
2.4.2 Pengelolaan Sampah dan Penggunaan Kembali
Pengelolaan sampah berdasarkan prinsip 5R (Reduce, Re-Use,
Repair, Recycle dan Residual Management) harus dipertimbangkan dalam
keadaan bencana. Sistem pengelolaan dan pembuangan sampah yang aman
harus diterapkan pada tahap paling awal keadaan darurat. Pendekatan
tersebut menjadikan sampah sebagai input dalam produksi (mengubah
sampah menjadi sesuatu yang memiliki manfaat dan nilai potensial).
Partisipasi dan komitmen masyarakat sangat penting dalam perencanaan,
desain, dan implementasi sistem pengelolaan sampah yang efektif.
Pembagian tugas dalam pengelolaan sampah di masyarakat juga perlu
diperhatikan. Misalnya perempuan bertanggungjawab atas pengelolaan
sampah rumah tangga sedangkan laki-laki sebagai pemuat sampah dalam
pengumpulan, daur ulang atau penggunaan kembali. Selain itu, diperlukan
kerjasama dengan beberapa organisasi kemanusiaan dan LSM untuk
mengembangkan pengelolaan sampah.
Sampah Bencana
Menurut EPA (2008) sampah bencana dapat diolah dalam du acara
yaitu pengomposan dan penggunaan kembali. Pengomposan dilakukan
pada puing-puing bahan biodegradable. Sedangkan penggunaan kembali
atau daur ulang dapat diterapkan pada sampah berupa beton, batu bata,
logam, kayu dan material karet.
Sampah Kemasan
Banyaknya pasokan bahan bantuan meningkatkan jumlah sampah
kemasan seperti kertas, elemen kayu, kardus, dan plastic. Berikut beberapa
prototype yang telah diproduksi di Laboratorium Departemen DIN
Universitas Bologna sebagai solusi pengelolaan sampah kemasan.
1. Tas Ransel
Untuk membantu para pengungsi di penampungan darurat dalam hal
mengumpulkan makanan atau mendapatkan berbagai barang, peneliti
merancang dan membuat tas punggung tahan dari kardus (dari
kemasan kitchen set ukuran 35x35x34). Ketahanan tas ransel kardus
telah diuji dan dapat memuat 10 kg.
2. Sandal
Banyak orang di pengungsian berjalan tanpa alas kaki, memunculkan
ide untuk membuat sandal kardus dengan pita perakat yang tahan air.
3. Dudukan
Pembuatan dudukan karton dengan menggunakan kemasan karton dan
pita perekat yang dapat menampung hingga 15 kg.
Telekomunikasi
[kWh/hari]
Tabel 6 (Salehin et al., 2011; UNEP, 2010) Permintaan listrik dalam modul kamp
pengungsi untuk kebutuhan yang berbeda.