Anda di halaman 1dari 5

Dalam dunia pendidikan, tipe belajar dikategorikan kedalam tiga golongan, ditinjau dari cara

atau gaya belajarnya. Maka dari itu dilakukan suatu survei pada satu sekolah tertentu. Satu
pertanyaan yang ditanyakan pada responden:dengan tipe manakah anda merasa nyaman bila
belajar? Klasifikasi hasil jawaban responden dan 3 tipe belajarnya  adalah:

Tipe Sangat Mengerti Tidak Mengerti Sangat T.M Jumlah


Mengerti
Visual 30 15 10 5 60
Auditori 40 10 15 10 75
Kinestetik 10 15 20 40 85
Jumlah 80 40 45 55 220

Hipotesis:

H0: Tidak ada hubungan antara kedua variabel

H1: Ada hubungan antara kedua variabel

Taraf signifikansi:

α= 5%

Statistik Uji

Uji signifikansi korelasi cramers V menggunakan Chi-Square


2 r c
X
dimana X =∑ ∑ ¿ ¿ ¿¿
2
V=
N (k −1) i =1 j=1

Komputasi

Tipe Sangat Mengerti Tidak Mengerti Sangat T.M Jumlah


Mengerti
Visual 30 15 10 5 60
(21,82) (10,91) (12,27) (15)
Auditori 40 10 15 10 75
(13,64) (13,64) (15,34) (18,75)
Kinestetik 10 15 20 40 85
(30,91) (15,45) (17,39) (21,25)
Jumlah 80 40 45 55 220
2
X =¿ ¿

Daerah Kritis

Derajat kebebasan = df = v = (r-1)(c-1) = (3-1)(3-1)= 4


2
X 0,05; 4=¿ 9,488

Keputusan Uji

Karena X 2obs > X 2tabel maka, tolak H0

Kesimpulan

Ada hubungan yang signifikan antara gaya tipe belaja dengan hasil belajar siswa.

Koefisien Cramer’s V

√ √
2
X 53.178
V= = =0,28
N (k −1) 220(4−1)

Berdasarkan acuan tabel tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang cukup
kuat antara tipe belajar dengan hasil belajar

2. UJI KORELASI KENDALL TAU

Dalam sebuah penelitian ingin diketahui apakah nilai matakuliah statistik teori mempunyai
hubungan dengan nilai matakuliah statistik praktek. Peneliti mengambil sampel sebanyak 12
orang mahasiswa secara acak dan diperoleh hasil sebagai berikut:
Apakah ada hubungan nilai mata kuliah statistik teori dan nilai matakuliah statistik praktek?
Gunakan tingkat signifikansi 1%.

Pembahasan:

Hipotesis:

H0: tidak ada kesesuaian ranking skor hasil belajar statistik teori dan praktik mahasiswa di
tingkat populasi.

H1: ada kesesuaian ranking skor hasil belajar statistik teori dan praktik mahasiswa di tingkat
populasi.

Tingkat signifikansi (alpha = 0,01)

Statistik uji:

Ranking berdasarkan urutan mahasiswa:

Urutan berdasarkan peringkat nilai statistik:


Sesudah mengatur ranking-rangking itu, variabel X dalam urutan yang wajar, kita tetapkan harga
S untuk ranking yang saling berhubungan dengan variabel Y:

Ranking nilai statistik praktek yang paling kiri adalah ranking 1, ini memiliki 11 ranking yang
lebih besar sebelah kanannya dan 0 ranking yang lebih kecil di sebelah kirinya, jadi skornya (11-
0), begitu seterusnya sehingga didapat harga S = 44.

Dengan demikian, korelasi atau tingkat hubungan antara mata kuliah statistik teori dan praktek
adalah

Karena n > 10, maka kita dapat gunakan pendekatan sampel besar. Kita hitung statistik Z, yakni
Keputusan: Dengan melihat tabel nilai-nilai z, kita mengetahui bahwa z > 3,03 mempunyai
kemungkinan kemunculan, di bawah H0, sebesar p = 0,0012. Dengan demikian, kita dapat
menolak H0 pada tingkat signifikansi alpha =0,01.

Kesimpulan: Dengan tingkat sigifikansi 1% cukup bukti untuk mengatakan ada hubungan
antara nilai mata kuliah statistik teori dengan nilai mata kuliah statistik praktek.

Anda mungkin juga menyukai