Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL KERJA SAMA PENGADAAN DAN

DISTRIBUSI KEDELAI
PROPOSAL KERJASAMA
PENDAHULUAN
Kedelai merupakan salah satu komoditas pangan utama setelah pa- di dan jagung. Komoditas ini memiliki
kegunaan yang beragam, terutama sebagai bahan baku industri makanan kaya protein nabati dan sebagai bahan
baku industri pakan ternak. Selain sebagai sumber protein nabati, kedelai merupakan sumber lemak, mineral,
dan vitamin serta dapat diolah menjadi berbagai makanan seperti tahu, tempe, tauco, kecap, dan susu. Saat ini,
Indonesia termasuk negara produsen kedelai keenam terbesar di dunia setelah Amerika Serikat, Brasil,
Argentina, Cina, dan India. Namun, produksi kedelai domestik belum mampu mencukupi kebutuhan dalam
negeri yang terus meningkat dari waktu ke waktu jauh melampaui peningkatan produksi domestik.

PERKEMBANGAN KEDELAI NASIONAL


2000 areal panen kedelai menjadi 0,82 juta ha dan terendah terjadi pada tahun 2007 yaitu hanya 0,46 juta ha.
Hal ini sebagai akibat menurunnya animo petani dalam menanam kedelai karena usaha tani kedelai tidak
memberikan keuntungan yang memadai. Luas panen kedelai kemudian meningkat lagi menjadi 0,59 juta ha pada
tahun 2008 dan 0,70 juta ha pada tahun 2009, sejalan dengan diimplementasikannya program kebijakan insentif
(Tabel 1). Berdasarkan data luas areal panen kedelai, laju pertumbuhan pada periode 1970 1980 sebesar
0,52%/tahun dan pada tahun 1980-1990 tetap menunjukkan pertumbuhan yang positif yaitu 6,19%/ tahun.
Namun,selama periode 1990-2000, luas areal panen kedelai mulai mengalami pertumbuhan yang negatif, yaitu -
4,69%, dan pada tahun 2000-2005 laju pertumbuhannnya -5,51%/tahun, kemudian meningkat kembali secara
positif pada tahun 2007-2009. Produktivitas kedelai selama kurun waktu 1970 2009 memperlihatkan
kecenderungan yang meningkat, yaitu dari 0,72 t/ha pada tahun 1970 menjadi 0,89 t/ha pada tahun 1980
dengan laju pertumbuhan positif sebesar 2,21%/tahun. Pada periode 1980 1990, produktivitas meningkat dari
0,89 t menjadi 1,11 t/ha dengan laju pertumbuhan 2,26%/tahun.

https://www.ppmdindonesia.com, , https://app.ppmdindonesia.com support@ppmdindonesia.c


Pada periode 1970-1990, produktivitas kedelai meningkat sangat nyata sejalan dengan pelaksanaan program
intensifikasi kedelai menuju swasembada melalui penerapanteknologi budi daya. Selanjutnya pada periode
1990 2000, produktivitas tetapmenunjukkan peningkatan, tetapi pertumbuhannya lebih rendah dibanding periode
sebelumnya, yaitu hanya 1,02%/tahun. Demikian pula pada periode 2000 2005, laju pertumbuhan produktivitas
sebesar 1% dan pada periode 2004 2009 turunmenjadi 0,55%/tahun

PROSPEK DAN POTENSI AGRIBISNIS KEDELAI

Teknologi budi daya kedelai telah banyakdihasilkan Badan Litbang Pertanian. Ini berarti bahwa secara teknis
KementerianPertanian melalui Badan Litbang Pertanianmempunyai potensi besar untuk mening- katkan produksi
kedelai nasional. Namun, Swastika (2001) mengemukakanbahwa dalam upaya memanfaatkanpotensi yang besar
tersebut, pelaksanaannya masih menghadapi berbagai kendala, antara lain: 1) petani belum tertarikmenanam
kedelai karena tingkat insentif finansialnya kurang menarik, 2) sistemindustri perbenihan kedelai belum
berkembang, 3) petani sulit memperolehpupuk dan harga pestisida relatif mahal padahal kedelai termasuk
tanaman yang rentan terhadap OPT, 4) pola kemitraan belum berkembang karena sektor swasta belum tertarik
untuk melakukan agribisnis kedelai, dan 5) perhatian pemerintah dalam mengembangkan kedelai masih kurang
karena lebih terfokus pada upaya pencapaian swasembada beras. Secara finansial, usaha tani kedelai
menguntungkan. Namun, keuntungan tersebut belum dapat digunakan sebagai indikator keunggulan komparatif
karena masih terdapat komponen lain, yaitu subsidi dan proteksi melalui kebijakan harga, sehingga usaha tani
kedelai Indonesia belum mempunyai keunggulan komparatif.

https://www.ppmdindonesia.com, , https://app.ppmdindonesia.com support@ppmdindonesia.c


SEBARAN ANGGOTA PRIMKOPTI
Anggota primkopti merpakan anggota tetap berdasarkan hasil musyawarah
tahunan yang tergabung dalam kelompok usaha dan home industri Tahu dan
Tempe yang sebaranya mencangkup wilayah wilayah di Indonesia antaralain :

JAKARTA TIMUR 300 Home industri


JAKARTA SELATAN 350 Home industri
FOCUS
DKI JAKARTA JAKARTA PUSAT 350 Home industri MARKET
JAKARTA BARAT 150 Home industri
JAKARTA UTARA 150 Home industri

BOGOR TANGERANG BEKASI CIKARANG


CIBITUNG JAWA TIMUR JAWA TENGAH TASIKMALAYA
https://www.ppmdindonesia.com, , https://app.ppmdindonesia.com support@ppmdindonesia.c
SEBARAN JUMLAH ANGGOTA BERDASARKAN DATA ONLINE
JABODETABEK BANTEN JAWA TIMUR JAWA TENGAH

https://www.ppmdindonesia.com, , https://app.ppmdindonesia.com support@ppmdindonesia.c


RENCANA ANGGARAN BELANJA KEDELAI
N JENIS JUMLAH JUMLAH TOTAL (Rp) ALOKASI
O @(Rp)
1 KEDELAI 200 TON Rp. 9.000,- Rp. 1.800.000.000,- DKI JAKARAT

2 TRUCK 4 BAN 1 Rp. 150.000.000,- Rp. 150.000.000,- DKI JAKARTA

3 GUDANG Rp. 50.000.000,- Rp. 50.000.000,-

TOTAL Rp. 2.000.000.000,-

N JENIS JUMLAH @KG JUMLAH (KG) TOTAL GROS/Mont


O
1 JUAL Rp. 12.200,- 200.000 Rp. 2.440.000.000,- Rp. 640.000.000,-

SISTEM BAYAR
Perbulan

https://www.ppmdindonesia.com, , https://app.ppmdindonesia.com support@ppmdindonesia.c


Share hasil usaha
Laba Bersih

INVESTOR 50 %

PPMD I 50 %

SISTEM KERJASAMA

JOIN ACCOUNT JOIN OPERASI KONTRAK KERJA SAMA 2 (TAHUN)

Anda mungkin juga menyukai