Disusun Oleh:
Abstraksi
Abstrack
This research aim to studying about ASEAN effort to increase the cooperation
in economics field with other countries in Asia region especially East Asia which in
this research shown through ASEAN +3. An ASEAN cooperation with three East
Asia countries consisting Japan, People Republic of China, and South Korea. In this
research we will use one of the concepts of inter-regionalism that is hybrid
regionalism with institutional neoliberal theory that will be related to how ASEAN
cooperation with three East Asia countries has increased the existence of ASEAN as a
regional organization. This research use qualitative analysis method with the study of
literature as data collection techniques from reliable literature sources such as
journals, books, and official government website. In general the purposes of this
study is to see how ASEAN’s effort in becoming an economic exist not on in the
region but also in other countries, and in particular to complete the final assignment
of regionalism theory courses,
5 2017.pdf
Siwi, P. A. (2015). Bab ii tinjauan
pustaka bakteri. 3–9.
6
Ibid., hlm 7 8
Ph., Y. P. H. (2012).
7
ASEAN. (2017). Overview of ASEAN Interregionalisme dan Tantangan
Plus Three Cooperation. ASEAN Pembentukan Komunitas ASEAN.
Secretariat Information Paper,
9
(December 1998), 1–7. Retrieved Yoshimatsu, H. (2014). Comparing
from Instituion-Building in East Asia: Power
https://asean.org/storage/2017/06/ Politics, Governance,and…(pp 2-3).
Overview-of-APT-Cooperation-Jun- Palgrave Macmillan.
bersama oleh seluruh anggota forum pembentukan institusi yang mengarah
untuk membahas mengenai pada kerjasama di bidang ekonomi.
permasalahan dan kerjasama yang Hal ini menjadi upaya dan kesadaran
akan dibahas kemudian akan berlanjut dari kepala-kepala negara untuk
kedalam tahap negoisas-negosiasi menghindari terjadinya ketidakstabilan
ditingkat yang lebih tinggi. Agenda ekonomi yang berdampak terhadap
setting dalam APT dapat dilihat dari keseluruhan perekonomian
berbagai pertemuan yang dilakukan kawasan(Tahun & Mardiana, 2014)11
untuk membahas dan menyetujui
berbagai kerjasama yang diinisiasi Dalam penelitian ini kami akan
dalam framework APT ini. Dalam menggunakan konsep hybrid
pertemuan pertama inisiasi framework regionalisme, yaitu suatu bentuk
APT, ASEAN berperan besar dalam interregionalisme yang melibatkan
proses pembentukan, namun untuk kerjasama antar suatu organisasi
agenda setting sendiri tidak di kontrol kawasan dengan suatu negara. Seperti
oleh ASEAN melainkan dengan dalam ASEAN +3 yang mewadahi
keterlibatan tiga negara mitra kerjasama ASEAN-Cina, ASEAN-
lainnya10. Jepang, dan ASEAN dengan Korea
Selatan. Melalui konsep hybrid
Sedangkan fungsi stabilizing regionalism akan dilihat bagaimana
menurut Ruland adalah suatu keadaan kerjasama ASEAN +3 mampu
dimana dengan adanya memperkuat institusi regional ASEAN
interreginalisme maka akan tercipta dan juga pencapaian komunitas Asia
suatu keadaan dimana perekonomian Timur.
kawasan dan negara terkait menjadi
stabil dengan ditandai berbagai inisiasi Teori Neoliberal Institusionalis
dalam hal ekonomi yang kedepannya
Neoliberal Institusionalis
akan berdampak kepada keamanan
berpendapat bahwa negara-negara
yang lebih baik. Dalam ASEAN Plus
akan membentuk suatu institusi yang
Three terlihat dalam perubahan pola
dilatarbelakangi untuk memenuhi
kerjasama negara-negara Asia Timur
kepentingan mereka, dan setelah
pasca krisis moneter yang melanda
institusi tersebut bediri akan dibentuk
Thailand yang memberikan efek
atau didirikan suatu norma untuk
domino kepada negara-negara
mengubah tingkah laku negara,
tetangga. Karena efek tersebut, terjadi
berbagi informasi, dan memangkas
perubahan pola kerjasama kearah
biaya transaksi (Yusran, Asnelly, &
munculnya kesepakatan dan
Elistania, 2017)12
pertemuan-pertemuan serta upaya
23
Indonesia, K. L. PERUTUSAN TETAP
REPUBLIK INDONESIA UNTUK
ASEAN. Retrieved Desember 5, 2019,
from Kemlu: https://kemlu.go.id/ptri-
asean/id/pages/asean_plus_three/978/etc-
menu
24
EABC. (n.d.) East Asia Bussiness
Council. http://www.eabex.org/asean-
plus-three-cooperation-fund
keuangan yang di dalamnya antara lain sebanyak 20% dari jumlah yang
membahas mengenai skema bilateral berlaku saat ini. Penaikan ini akan
Swap Arrangement diantara anggota- resmi berjalan ketika CMIM sudah
anggota ASEAN+3 untuk membantu berdiri dan mekanisme Surveillance ini
kestabilan keuangan di kawasan mulai diterapkan26
dengan tujuan untuk menghindari
terjadinya krisis keuangan kembali di Pada perkembangannya kini
kawasan ASEAN (Indonesia, 2018)25. CMIM telah memberikan batasan
Keberhasilan yang dicapai oleh CMI pinjaman kepada peminjam sebanyak
ini kemudian membuat para pemimpin 20% dari total pinjaman yang
negara sepakat untuk melakukan diberikan oleh IMF, kecuali Hongkong
pembaruan terhadap kebijakan CMI yang bukan merupakan anggota IMF
menjadi secara multilateral. Pada dan hanya menjadi anggota ASEAN
tanggal 22 Oktober 2008 diantara +3. CMIM juga melakukan
pertemuan yang dilakukan pemimpin pengawasan kepada negara peminjam
negara ASEAN +3 dibahas mengenai dengan melakukan pemantauan dan
krisis global hingga mengusulkan agar konsultasi, dengan ingin negara
segera dilakukan pembaharuan kreditur dapat mengetahui kemampuan
terhadap CMI menjadi multilaterasi negara debitur untuk mengembalikan
Chiang Mai Initiative. pinjaman atau tidak, dan juga
membantu negara kreditur untuk
Pada tanggal 22 Februari 2009 memnguatkan pondasi ekonomi
di Phuket, Thailand dilakukan mereka agar tidak mengalami krisis
Pertemuan Menteri Keuangan ASEAN (Ciorciari, 2011)27
yang menyepakati 1) Perubahan
jumlah dana Chiang Mai Initiative Dalam keanggotannya negara-
Multilateralism dari US$80 milyar negara ASEAN Plus Three terkait
berubah menjadi US$ 120 milyar CMIM tidak mengutamakan
dengan rasio perbandingan untuk kemenangan absolute atas dirinya
ASEAN +3 adalah 20:80. 2) Akan ada sendiri melainkan keuntungan bersama
pembentukan Regional Surveillance dengan secara kolektif menghindari
Unit yang bersifat secara independen. krisis global melalui pendirian reserve
3) Akan ada perubahan jumlah bank bagi negara-negara Asia Timur
peminjaman yang dapat ditarik tanpa dan ASEAN dengan kesepakatan yang
harus melibatkan IMF dalam seadil-adilnya. Kedua pihak saling
prosesnya, dalam CMIM meningkat diuntungkan dalam pendirian CMIM,
ASEAN sendiri diuntungkan dengan
25
REFERENCES
APTEER. 2017. Asean Plus Three Retrieved from
Emergency Rice Reserve. https://ex.kemlu.go.id/Documents/A
https://www.apterr.org/what-is-apterr SEAN/ASP_2012_Edisi_20.pdf
Indonesia, D. J. K. S. A. K. L. N. R.
(2012). ASEAN selayang
pandang.pdf (p. 266). p. 266.