Anda di halaman 1dari 17

ASEAN +3: Upaya Peningkatan Kerjasama Ekonomi Association South East

Asia Organization (ASEAN) di Asia Timur

Disusun Oleh:

1. Nurul Isnaini 201810360311004


2. Farahlianan Ismahani 201810360311191
3. Ilham M. Nasution 201810360311126
4. Inayatul Bariah 201810360311262
5. Ahmad Rifki Yunanda 201810360311310

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2019
ASEAN +3: Upaya Peningkatan Kerjasama Ekonomi Association South East
Asia Organization (ASEAN) di Asia Timur

Abstraksi

Penelitian ini akan membahas bagaimana upaya ASEAN dalam peningkatan


kerjasama di bidang ekonomi dengan negara-negara di kawasan Asia lainnya
khususnya Asia Timur yang dalam penelitian ini ditunjukkan melalui ASEAN +3.
Yaitu, kerjasama ASEAN dengan tiga negara Asia Timur yang terdiri dari Jepang,
Cina, dan Korea Selatan. Dalam penelitian ini kami akan menggunakan salah satu
konsep interregionalisme yaitu hybrid regionalisme dengan teori neoliberal
institutionalis yang akan dikaitkan dengan bagaimana kerjasama ASEAN dengan
ketiga negara mitra telah meningkatkan eksistensi ASEAN sebagai organisasi
kawasan. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan
data melalui metode studi literatur, yaitu pengumpulan data-data dari sumber
literature terpercaya seperti jurnal, buku, dan website resmi pemerintah. Tujuan dari
penelitian ini pada umumnya adalah untuk melihat upaya ASEAN dalam menjadi
poros perekonomian tidak hanya dikawasan namun juga dalam kerjasama dengan
negara lain dan pada khususnya untuk menyelesaikan tugas akhir mata kuliah teori
regionalisme.

Kata Kunci : ASEAN, ASEAN +3, neoliberal institutionalis, hybrid regionalisme,


kerjasama, ekonomi.

Abstrack

This research aim to studying about ASEAN effort to increase the cooperation
in economics field with other countries in Asia region especially East Asia which in
this research shown through ASEAN +3. An ASEAN cooperation with three East
Asia countries consisting Japan, People Republic of China, and South Korea. In this
research we will use one of the concepts of inter-regionalism that is hybrid
regionalism with institutional neoliberal theory that will be related to how ASEAN
cooperation with three East Asia countries has increased the existence of ASEAN as a
regional organization. This research use qualitative analysis method with the study of
literature as data collection techniques from reliable literature sources such as
journals, books, and official government website. In general the purposes of this
study is to see how ASEAN’s effort in becoming an economic exist not on in the
region but also in other countries, and in particular to complete the final assignment
of regionalism theory courses,

Keywords: ASEAN, ASEAN +3, cooperation, economic.


PENDAHULUAN kawasan Asia Tenggara (Indonesia,
2012)1
Penelitian ini akan
membahasan bagaimana upaya Keberhasilannya dalam
ASEAN melalui ASEAN Plus Three bertahan sebagai organisasi regional
(APT) dalam meningkatkan kerjasama membuat ASEAN berambisi untuk
di bidang ekonomi dengan negara- meningkatkan eksistensinya melalui
negara di luar kawasan Asia Tenggara. kerjasama-kerjasama yang lebih luas.
Sebagai organisasi kawasan yang telah Dalam penelitian ini, kami akan
lama berdiri dan berhasil menunjukkan berfokus terhadap bagaimana ASEAN
eksistensinya, ASEAN kini tidak dalam upaya menjadikan dirinya
hanya berfokus terhadap kerjasama sebagai poros perekonomian global.
antar negara anggota ASEAN namun Yang salah satu upayanya terlihat
juga dengan negara dan organisasi di dalam pembentukan ASEAN Plus
luar maupun di dalam kawasan. Three, dimana ASEAN bekerjasama
Sebagai organisasi kawasan yang dengan tiga negara Asia Timur yaitu
berhasil bertahan dari berbagai Jepang, China, dan Korea Selatan yang
polemik politik maupun ekonomi salah satu fokus bidangnya adalah
dunia, ASEAN menunjukkan perekonomian.
ketahanan dan konsistensinya dalam
mengupayakan integrasi di kawasan. T. Van Hoa (dalam Mada,
Bahkan kini berkembang dengan 2014) mengatakan bahwa
integrasi antar kawasan, baik antar pembentukan ASEAN Plus Three
organisasi maupun dengan negara- (APT) ini diawali oleh proposal yang
negara sebagai mitra kerjasama. diajukan oleh Perdana Menteri Korea
Selatan Kim Young-Ho dalam Hanoi
Terbentuk pada 8 Agustus Plan of Action untuk Association of
1967, di Bangkok. ASEAN kini telah Southeast Asia Nation (ASEAN)
genap berusia 50 tahun dan telah Vision 2020. Kini proposal tersebut
melalui berbagai tantangan dan dikenal dan direalisasikan melalui
melakukan berbagai integrasi selama
kurun waktu tersebut. Pada awalnya 1
ASEAN. (2017). Overview of
pembentukan ASEAN diprakarsai oleh ASEAN Plus Three Cooperation.
lima negara pendiri yaitu Indonesia, ASEAN Secretariat Information
Malaysia, Singapura, Thailand dan Paper, (December 1998), 1–7.
Filipina dengan latar belakang Retrieved from
pembentukan untuk menciptakan https://asean.org/storage/2017/06/Ov
erview-of-APT-Cooperation-Jun-
perdamaian dan suasana damai di
2017.pdf
ASEAN Plus Three (ASEAN +3) dan Plus Three kembali mengeluarkan
juga dikenal dengan proposal Kim pernyataan bersama kedua yang
(Mada, 2014)2. dikenal dengan “Building on the
Foundations of The ASEAN Plus
Dikutip dari laman resmi Three Cooperation” yang menegaskan
ASEAN, proses pembentukan bahwa kerjasama ASEAN Plus Three
kerjasama ASEAN Plus Three pertama akan tetap menjadi kendaraan jangka
kali dimulai pada Desember 1997 panjang untuk membangun komunitas
dalam KTT informal kedua ASEAN di Asia Timur dengan ASEAN sebagai
Malaysia yang dihadiri oleh para kekuatan utama untuk mendorong
pemimpin negara ASEAN dan tiga terealisasikannya pembangunan
negara mitra yaitu China, Jepang, dan komunitas Asia Timur (ASEAN,
Korea Selatan. Lalu berlanjut pada 2017)4
tahun 1999, KTT ASEAN Plus Three
resmi diinstitusionalisasikan ketika Hingga saat ini integrasi
para pemimpin negara terkait ASEAN Plus Three telah
mengeluarkan pernyataan bersama menghasilkan progress yang
mengenai kerjasama ASEAN dan Asia signifikan, baik dalam bidang
Timur dalam KTT ASEAN Plus Three investasi, perkembangan pasar,
ketiga di Manila. Dalam pernyataan stabilitas financial, dan beberapa
bersama tersebut disebutkan apa tujuan inisiatif yang telah lahir dan
utama, prinsip, dan langkah kedepan diimplementasikan oleh negara
dari kerjasama ASEAN Plus Three anggota ASEAN Plus Three (Negara
dimana ASEAN dan ketiga negara anggota ASEAN, China, Jepang dan
Asia Timur melalui pemimpin Korea Selatan). Untuk itu dalam
negaranya sepakat untuk penelitian ini kami akan membahas
meningkatkan kerjasama di berbagai lebih lanjut bagaimana ASEAN
bidang, khususnya ekonomi dan sosial melalui ASEAN +3 telah
politik (ASEAN, 2017)3 mengupayakan sinergitas dalam
bidang ekonomi guna melebarkan
Perkembangan ASEAN Plus kerjasama dengan tiga negara Asia
Three berlanjut delapan tahun setelah Timur dan mendukung pencapaian
KTT ASEAN Plus Three (APT) ketiga Masyarakat Ekonomi ASEAN.
di Manila yaitu pada KTT APT
kesebelas dimana tiap negara ASEAN TINJAUAN TEORITIS DAN
KONSEP
2
Mada, Y. (2014). Tantangan ASEAN+3.
185–198. Konsep Interregionalisme
3
ASEAN. (2017). Overview of ASEAN
Plus Three Cooperation. In ASEAN
Julie
Gilson (dalam Siwi,
Secretariat Information Paper. Retrieved 2015) mengatakan bahwa
from interregionalisme adalah dialog antar
https://asean.org/storage/2017/06/Overvie
w-of-APT-Cooperation-Jun-2017.pdf 4
Ibid.
kawasan dengan kawasan lain, dimana dalam paper ini hanya akan ada 3
sektor sentral dalam interregionalisme fungsi yang dibahas yaitu fungsi
adalah kawasan atau region. Institutional Building, Agenda Setting,
Sedangkan menurut A.A. Banyu dan Stabilizing yang dikaitkan dengan
Perwita bahwa interregionalisme studi kasus dalam paper ini.
adalah mengacu pada kerjasama yang
melibatkan aktor-aktor ekstra regional Fungsi Institusional Building
(Perwita & Yani, 2005)5 seperti yang dikatakan oleh Doidge
(dalam Ph., 2012) memiliki peran
Heiner Hanggi kemudian penting dalam pembentukan norma-
menjelaskan bahwa interregionalisme norma dan institusi dalam organisasi,
terdiri dari tiga bentuk “First, baik dalam masing-masing organisasi
Relations between regional groupings. regional maupun dalam hubungan
Second, Biregional and transregional interregionalisme8. Anggota ASEAN
arrangements. Third, Hybrids (as dan tiga negara mitra dalam ASEAN
relations between regional groupings Plus Three memegang peranan yang
and single power”. (Hänggi, 2000) penting yaitu sebagai key players
dalam (Siwi, 2015)6. dalam Institutional Building di
kawasan Asia Timur, dan dalam
Fungsi Interregionalisme ASEAN plus Three hal ini diikuatkan
sendiri menurut Ruland dibagi menjadi dengan berbagai fokus kolaborasi yang
7 fungsi sistemik interregionalisme dilakukan dalam framework ini.
yang tersirat dari realis, liberal, Jangkauan kerjasama dalam
institusionalis, dan konstruktivis, framework APT ini telah tersebar
yaitu; Balancing of Power, Band dalam berbagai bidang seperti
Wagoning, Institutional Building, financial, energi, perdagangan,
Institutional Balancing, Rationalizing, kesehatan, dan agrikultur9.
Agenda Setting, Controlling, Identitiy
Building. Selain ketujuh fungsi Selanjutnya adalah Agenda
tersebut Ruland menambahkan dua Setting. Menurut Doidge adalah
fungsi lain yaitu Stabilizing dan sebuah kegiatan penetapan jadwal atau
Development (Valle, 2008)7. Namun agenda secara kolektif dan disetujui

5 2017.pdf
Siwi, P. A. (2015). Bab ii tinjauan
pustaka bakteri. 3–9.
6
Ibid., hlm 7 8
Ph., Y. P. H. (2012).
7
ASEAN. (2017). Overview of ASEAN Interregionalisme dan Tantangan
Plus Three Cooperation. ASEAN Pembentukan Komunitas ASEAN.
Secretariat Information Paper,
9
(December 1998), 1–7. Retrieved Yoshimatsu, H. (2014). Comparing
from Instituion-Building in East Asia: Power
https://asean.org/storage/2017/06/ Politics, Governance,and…(pp 2-3).
Overview-of-APT-Cooperation-Jun- Palgrave Macmillan.
bersama oleh seluruh anggota forum pembentukan institusi yang mengarah
untuk membahas mengenai pada kerjasama di bidang ekonomi.
permasalahan dan kerjasama yang Hal ini menjadi upaya dan kesadaran
akan dibahas kemudian akan berlanjut dari kepala-kepala negara untuk
kedalam tahap negoisas-negosiasi menghindari terjadinya ketidakstabilan
ditingkat yang lebih tinggi. Agenda ekonomi yang berdampak terhadap
setting dalam APT dapat dilihat dari keseluruhan perekonomian
berbagai pertemuan yang dilakukan kawasan(Tahun & Mardiana, 2014)11
untuk membahas dan menyetujui
berbagai kerjasama yang diinisiasi Dalam penelitian ini kami akan
dalam framework APT ini. Dalam menggunakan konsep hybrid
pertemuan pertama inisiasi framework regionalisme, yaitu suatu bentuk
APT, ASEAN berperan besar dalam interregionalisme yang melibatkan
proses pembentukan, namun untuk kerjasama antar suatu organisasi
agenda setting sendiri tidak di kontrol kawasan dengan suatu negara. Seperti
oleh ASEAN melainkan dengan dalam ASEAN +3 yang mewadahi
keterlibatan tiga negara mitra kerjasama ASEAN-Cina, ASEAN-
lainnya10. Jepang, dan ASEAN dengan Korea
Selatan. Melalui konsep hybrid
Sedangkan fungsi stabilizing regionalism akan dilihat bagaimana
menurut Ruland adalah suatu keadaan kerjasama ASEAN +3 mampu
dimana dengan adanya memperkuat institusi regional ASEAN
interreginalisme maka akan tercipta dan juga pencapaian komunitas Asia
suatu keadaan dimana perekonomian Timur.
kawasan dan negara terkait menjadi
stabil dengan ditandai berbagai inisiasi Teori Neoliberal Institusionalis
dalam hal ekonomi yang kedepannya
Neoliberal Institusionalis
akan berdampak kepada keamanan
berpendapat bahwa negara-negara
yang lebih baik. Dalam ASEAN Plus
akan membentuk suatu institusi yang
Three terlihat dalam perubahan pola
dilatarbelakangi untuk memenuhi
kerjasama negara-negara Asia Timur
kepentingan mereka, dan setelah
pasca krisis moneter yang melanda
institusi tersebut bediri akan dibentuk
Thailand yang memberikan efek
atau didirikan suatu norma untuk
domino kepada negara-negara
mengubah tingkah laku negara,
tetangga. Karena efek tersebut, terjadi
berbagi informasi, dan memangkas
perubahan pola kerjasama kearah
biaya transaksi (Yusran, Asnelly, &
munculnya kesepakatan dan
Elistania, 2017)12
pertemuan-pertemuan serta upaya

Simon, S C Tay J. P. (2001).


10 11
Tahun, Office Amro, and Oleh Dian
Reinvating ASEAN.  Institute of Mardiana. 2014. “Kepentingan
Southeast Asian Studies Asean Dalam Pembentukan
Asean+3” 2 (1): 1–13.
Dalam bukunya Security dari beberapa argument utama, salah
Studies : A Reader, Chrishtopher W. satunya adalah seperti yang dikatakan
Huges dan Yew Meng Lai mengatakan oleh Rober Keohane dalam (Lawson,
bahwa untuk memahami politik dunia, 2009)14
harus menekankan dua hal penting
yaitu desentralisasi dan “Institutionalism do not elevate
international regimes to mythical
institusionalisasi. Tidak seperti yang
positions of authority over state:
dikatakan oleh Waltz bahwa politik on the contrary, such regimes are
internasional dipenuhi partikel-partikel established by states to achieve
pemerintah, namun politik their purposes. Facing dilemmas
internasional adalah of coordination and collaboration
diinstitusionalisasikan. Lebih lanjut under condition of
dijelaskan dalam (Lai, Security Studies interdependence, government
: A Reader, 2011)13 bahwa: demand international institutions
to enable them to achieve their
“This perspective on interest through limited collective
international relations action.”
which I call “neoliberal
institutionalism” does not Dalam teori ini norma, aturan,
assert that states are dan institusi lahir dan dibentuk karena
always highly constrained hal-hal tersebut akan membantu negara
by international dalam menyelesaikan masalah dan
institution. Nor does it juga meningkatkan kesejahteraan. Di
claim that states ignore wilayah Asia-Pasific sendiri
the effect of their actions perkembangan integrasi regional
on the wealth or power of ketika ditelaah melalui teori neoliberal
other states.” institusionalis adalah karena
menunjukkan kebutuhan untuk
Neoliberal institusionalis mengatur tingkat ketergantungan
sendiri sudah sering digunakan untuk ekonomi yang kian hari semakin tinggi
menganalisis tingkat integrasi regional. di antara kawasan, seperti yang Peter
Fried H. Lawson dalam bukunya Petri katakana dalam (Lawson, 2009)15
Comparative Reginalisme mengatakan :
bahwa teori institusionalis didasarkan
“The importance of a
particular partner in a
12
Yusran, Asnelly, A., & Elistania. country’s transactions is likely
(2017). Mengkaji Neoliberal to be closely related to the
Institusionalisme Uni Eropa dalam country’s investments in
Problematika Implementasi Kebijakan
Migrasi Pada Traktat Lisbon. Jurnal
14
Lawson, F. H. (2009). Comparative
Ilmiah Hubungan Internasional, 8(16), 1– Reginalism. United Kingdom: Taylor &
Francis Ltd
Lai, C.W. (2011). Security Studies: A
13 15
Ibid
Reader. New York: Routledge
linkages with that partner. It is Serikat, selain itu dengan terbentuknya
thus not surprising that a wide ASEAN Plus Three tujuan Cina dan
array of regional initiatives Jepang dalam mencapai keinginannya
have recently emerged to untuk menjadi poros perekonomian
address the new issues dunia dapat dicapai16 (Ghassani, 2017).
generated by East Asian
interdependence. From an Sedangkan bagi Korea Selatan
analytical perspective, these kepentingannya dalam pembentukan
initiative can be seen as
ASEAN Plus Three juga tidak jauh
attempts to reduce transaction
costs in regional trade, manage berbeda dengan kedua negara mitra
intraregional trade frictions, yaitu Cina dan Jepang. Korea Selatan
and marshal regional economic berkeyakinan bahwa ASEAN adalah
force against external economic mitra kerjasama yang menjanjikan
challenges.” dalam upaya Korea Selatan untuk
menjadi pemain penting dalam
Terbentuknya ASEAN +3 perekonomian di kawasan Asia
dikaitkan dengan teori neoliberal Timur17(Dugis & Wardhani, 2016).
institusionalis terlihat dalam
kepentingan masing-masing pihak baik PEMBAHASAN
ASEAN maupuan tiga negara mitra
yaitu Jepang, Korea, dan Cina. Bagi ASEAN+3 sudah terbentuk
ASEAN sendiri pembentukan ASEAN sejak tahun 1997 dengan anggota yang
+3 tidak terlepas dari kepentingan terlibat di dalamnya adalah seluruh
untuk meningkatkan eksistensinya anggota ASEAN dan ditambah 3
sebagai organisasi regional dan negara mitra yaitu Jepang, China, dan
meluaskan kerjasama dengan negara- Korea Selatan. Awal mula kemunculan
negara Asia Timur karena kesadaran ASEAN Plus Three dilatarbelakangi
bahwa negara-negara ASEAN +3 oleh ketika terjadi krisis dikawasan
memiliki tingkat interdependensi Asia, hingga menyebabkan adanya
ekonomi yang tinggi. KTT ASEAN Pluss Three pertama
yang terjadi pada bulan Desember di
Sedangkan bagi tiga negara
16
mitra ASEAN dalam ASEAN Plus Ghassani, M. (2017). EKONOMI
Three yaitu Jepang, Cina, dan Korea POLITIK ASIA TENGGARA “Free
Selatan memiliki kepentingan Trade kawasan ASEAN dengan China,
tersendiri juga. Bagi Cina misalnya, Jepang, Korea (ASEAN+3).” Retrieved
terbentuknya institusi ini dapat from
file:///C:/Users/ASUS/Documents/Downlo
menunjukkan kemampuan Cina
ads/348299433-Free-Trade-Area-di-
sebagai negara sponsor untuk kawasan-ASEAN-3-China-Jepang-Korea-
membuktikan bahwa kawasan Asia Selatan-Malsya-Ghassani.pdf
Timur dan Asia Tenggara dapat
memiliki institusi regional sendiri 17
Dugis, V., & Wardhani, B. (2016). THE
tanpa ada campur tangan Amerika FUTURE DIRECTIONS OF ASEAN + 3
*. (May 2007)
Kuala Lumpur. Sepuluh tahun awal Statement on East Asia Coorporation
mula terbentuknya ASEAN Plus Three melahirkan ASEAN Plus Three
didasarkan pada Joint Statement on Corpooration Fund (APTCF).
East Asia Coorporation18 (Indonesia,
2018) Inisiasi-inisiasi tersebut muncul
karena kepentingan dari kedua pihak
Joint Statement on East Asia baik ASEAN maupun 3 negara mitra
Coorporation yang pertama pada yaitu Cina, Jepang, dan Korea Selatan.
tahun 1997 memfokuskan kerjasama Kemunculan inisiasi tersebut
pada bidang perdagangan, investasi, membuktikan teori neoliberal
keuangan dan perbankan, dan berbagai institusionalis yang mengatakan bahwa
bidang lainnya. Dalam bidang kehadiran institusi dengan berbagai
ekonomi dan moneter difokuskan pada inisiasi di dalamnya sebagai alat untuk
penguatan sistem keuangan dan mencapai tujuan dari masing-masing
perbankan. Pada tahap ini terbentuklah pihak.
East Asia Study Group (EASG)19
Inisiasi pertama yang berdiri
Berjalan 10 tahun kemudian, dari ASEAN +3 adalah East Asia
dan untuk melanjutkan program Study Group (EASG), yang
kerjasama ASEAN+3 para pemimpin diresmikan di Ho Chi Minh, Vietnam
negara melakukan pengesahan tepatnya pada tanggal 17 Maret 2001.
terhadap Second Joint Statement on Draft pembentukann EASG pada
East Asia Coorporation bersamaan awalnya ditawarkan oleh President
dengan perumusan dan pengesahan Korea yang selanjutnya disetujui oleh
work plan tahun 2007-2017 yang di negara-negara ASEAN Plus Three.
selenggarakan di SIngapura pada tahun Tugas utama EASG adalah untuk
2007. Berbeda dari First Joint Stament mengkaji program-program kerjasama
yang hanya berfokus pada masalah ASEAN Plus Three yang diajukan
keuangan, pada Second Joint oleh East Asia Vision Group (EAVG)
Statement ini ASEAN +3 melebarkan yaitu salah satu inisiasi dari ASEAN
fokus kerjasamanya pada berbagai Plus Three untuk mewujudkan
bidang seperti keamanan, politik, kerjasama negara-negara ASEAN Plus
ekonomi, energi, lingkungan hidup, Three yang beranggotakan intelektual
dan masalah iklim juga pembangunan dari masing-masing negara APT.
berkelankutan20. Second Joint EASG sendiri beranggotakan pejabat
senior masing-masing kementerian
18
Indonesia, K. L. PERUTUSAN TETAP luar negeri negara anggota APT yang
REPUBLIK INDONESIA UNTUK akan mengkaji program EAVG apa
ASEAN. Retrieved Desember 5, 2019, saja yang akan direalisasikan. Dalam
from Kemlu: https://kemlu.go.id/ptri- perjalannya EASG menyetujui 26 dari
asean/id/pages/asean_plus_three/978/etc- 57 program kerjasama yang diajukan
menu EAVG (Indonesia: 2018)21
19
Ibid
20
Ibid 21
Ibid
East Asia Study Group pada KTT APT-11 di Singapura tahun
memaparkan final reportnya pada 2007. Selain mengesahkan The Second
pertemuan keenam EASG yang Joint Statement on East Asia
diadakan di Kamboja pada tanggal 13 Cooperation, dibentuk juga APTCF
Oktober 2002. Final report tersebut yang disetujui oleh para Menteri Luar
merupakan hasil dari studi bersama Negeri negara APT pada Pertemuan
antara negara ASEAN dengan tiga Tingkat Menteri APT. Tujuan dari
negara mitra juga sekretarian ASEAN pembentukan APTCF ini adalah untuk
selama hampir dua tahun. Anggota mendukung pendanaan program-
dari EASG dalam pertemuan ini program ASEAN Plus Three yang
mengatakan bahwa kerjasama antara tertuang dalam The Second Joint
negara-negara Asia Timur bukanlah Statement On East Asia Cooperation
sebuah pilihan namun sebuah Work Plan 2007-2017 (Indonesia,
kebutuhan yang mendesak untuk 2018)23
dilakukan guna menghadapi tantangan
dan merealisasikan visi Asia Timur APTCF diresmikan pada 22
yang dijabarkan pada tahun 1999 oleh Juli 2008 dengan kontribusi dana awal
negara ASEAN Plus Three yang sebesar US$ 3 juta. Masing-masing
dikenal dengan Join Statement on East negara anggota APT memiliki nominal
Asia Cooperation (EASG, 2002)22 sumbangsih dana yang berbeda-beda.
Ketiga negara mitra masing masing
Inisiasi lain yang hadir dari akan berkontribusi sebesar US$
kerjasama ASEAN Plus Three adalah 900.000 sedangkan ASEAN akan
ASEAN Plus Three Cooperation Fund berkontribusi sebesar US$ 300.000
(APTCF), inisiasi ini dicanangkan (EABC)24.
22
ASEAN. (2017). Overview of Salah satu bukti keberhasilan
ASEAN Plus Three Cooperation. adanya ASEAN Plus Three yang
ASEAN Secretariat Information paling sukses dan tampak berhasil
Paper, (December 1998), 1–7. adalah adanya inisiasi mengenai
Retrieved from Chiang Mai Initiative (CMI).
https://asean.org/storage/2017/06/Ov Keberhasilan yang paling terlihat dari
erview-of-APT-Cooperation-Jun- adanya ASEAN+3 ini disebabkan
2017.pdf karena CMI terfokus pada bidang

23
Indonesia, K. L. PERUTUSAN TETAP
REPUBLIK INDONESIA UNTUK
ASEAN. Retrieved Desember 5, 2019,
from Kemlu: https://kemlu.go.id/ptri-
asean/id/pages/asean_plus_three/978/etc-
menu
24
EABC. (n.d.) East Asia Bussiness
Council. http://www.eabex.org/asean-
plus-three-cooperation-fund
keuangan yang di dalamnya antara lain sebanyak 20% dari jumlah yang
membahas mengenai skema bilateral berlaku saat ini. Penaikan ini akan
Swap Arrangement diantara anggota- resmi berjalan ketika CMIM sudah
anggota ASEAN+3 untuk membantu berdiri dan mekanisme Surveillance ini
kestabilan keuangan di kawasan mulai diterapkan26
dengan tujuan untuk menghindari
terjadinya krisis keuangan kembali di Pada perkembangannya kini
kawasan ASEAN (Indonesia, 2018)25. CMIM telah memberikan batasan
Keberhasilan yang dicapai oleh CMI pinjaman kepada peminjam sebanyak
ini kemudian membuat para pemimpin 20% dari total pinjaman yang
negara sepakat untuk melakukan diberikan oleh IMF, kecuali Hongkong
pembaruan terhadap kebijakan CMI yang bukan merupakan anggota IMF
menjadi secara multilateral. Pada dan hanya menjadi anggota ASEAN
tanggal 22 Oktober 2008 diantara +3. CMIM juga melakukan
pertemuan yang dilakukan pemimpin pengawasan kepada negara peminjam
negara ASEAN +3 dibahas mengenai dengan melakukan pemantauan dan
krisis global hingga mengusulkan agar konsultasi, dengan ingin negara
segera dilakukan pembaharuan kreditur dapat mengetahui kemampuan
terhadap CMI menjadi multilaterasi negara debitur untuk mengembalikan
Chiang Mai Initiative. pinjaman atau tidak, dan juga
membantu negara kreditur untuk
Pada tanggal 22 Februari 2009 memnguatkan pondasi ekonomi
di Phuket, Thailand dilakukan mereka agar tidak mengalami krisis
Pertemuan Menteri Keuangan ASEAN (Ciorciari, 2011)27
yang menyepakati 1) Perubahan
jumlah dana Chiang Mai Initiative Dalam keanggotannya negara-
Multilateralism dari US$80 milyar negara ASEAN Plus Three terkait
berubah menjadi US$ 120 milyar CMIM tidak mengutamakan
dengan rasio perbandingan untuk kemenangan absolute atas dirinya
ASEAN +3 adalah 20:80. 2) Akan ada sendiri melainkan keuntungan bersama
pembentukan Regional Surveillance dengan secara kolektif menghindari
Unit yang bersifat secara independen. krisis global melalui pendirian reserve
3) Akan ada perubahan jumlah bank bagi negara-negara Asia Timur
peminjaman yang dapat ditarik tanpa dan ASEAN dengan kesepakatan yang
harus melibatkan IMF dalam seadil-adilnya. Kedua pihak saling
prosesnya, dalam CMIM meningkat diuntungkan dalam pendirian CMIM,
ASEAN sendiri diuntungkan dengan
25

Indonesia, K. L. PERUTUSAN TETAP 26


Ibid
27
REPUBLIK INDONESIA UNTUK Ciorciari, J. D. (2011). Chiang mai
ASEAN. Retrieved Desember 5, 2019, initiative Multilateralization: International
from Kemlu: https://kemlu.go.id/ptri- politics and institution-building in Asia.
asean/id/pages/asean_plus_three/978/etc- Asian Survey, 51(5), 926–952.
menu https://doi.org/10.1525/as.2011.51.5.926
hanya menyumbang sebesar 1/5 dari Kerjasama Free Trade Area antara
keseluruhan kontribusi dana CMIM ASEAN-Cina pertama kali
sedangkan ketiga negara mitra (Korea, ditandatangani dalam pertemuan kedua
Cina dan Jepang) diuntungkan melalui kepala negara di Kamboja pada tahun
hadirnya reserve bank milik kawasan 2004 yang dikenal dengan
yang dapat mengurangi penandatanganan Framework
ketergantungan dengan International Agreement on Comprehencive
Monetery Fund (IMF) (Ciorciari, Economic Cooperation between the
2011)28 ASEAN and People’s Republic of
China. Setelah melalui negosiasi dan
ASEAN bahkan berhasil pertemuan-pertemuan untuk
menginiasi Free Trade Area dengan menetapkan bentuk kerjasama,
kawasan Asia Timur, hal ini hasilnya secara resmi dikenal dengan
menunjukkan bagaimana ASEAN ACFTA (Indonesia K. P., 2018)29
mampu meyakinkan negara-negara
mitra untuk segera melakukan Free Lebih awal dari kerjasama Free
Trade Area. Jika dilihat dari urutan Trade Area dengan Cina, kerjasama
pemberlakuan Free Trade Area, FTA antara ASEAN dan Korea sudah
negara-negara Asia Timur termasuk berawal sejak tahun 1989, dimulai
pendatang baru dalam penerapan Free pada forum dialog yang dibentuk oleh
Trade Area. Pemberlakuan Free Trade pemerintah Korea dan negara-negara
Area di kawasan Asia Timur pada ASEAN pada tahun 1991, yang
awalnya dimulai oleh tiga negara mitra menjadikan Korea sebagai salah satu
dalam ASEAN Plus Three yaitu Cina, negara partner dialog ASEAN.
Jepang, dan Korea. Kerjasama Free Trade Area antar
ASEAN dengan Korea dikenal dengan
Ide awal East Asia Free Trade AKFTA yang dalam pelaksanaannya
Area pertama kali dibahas pada KTT masih berdasarkan prinsip-prinsip
ASEAN Plus Three di Manila pada perdagangan internasional yang diatur
November 1999. Ide ini diinisasi oleh oleh World Trade Organization
East Asia Vision Group (EAVG) (WTO). Dengan Korea, fokus
untuk segera memberlakuan EAFTA. kerjasama ASEAN lebih kepada
Sejak krisis yang melanda Asia, bidang ECOTECH30
negara-negara Asia Timur telah
menaruh perhatian lebih dalam Tidak lama setelah perjanjian
terhadap integrasi ekonomi di regional, Free Trade Area Cina dengan ASEAN
terutama terkait Free Trade Area. 29
Indonesia, K. P. (2018, May 30).
Pada awalnya ASEAN telah Direktorat Jenderal Perdagangan
melakukan kerjasama Free Trade Area Internasional. Retrieved desember 5
denga tiga negara mitra namun tidak 2019. From Ditjenppi Kemendag:
dalam framework ASEAN Plus Three. http://ditjenppi.kemendag.go.id/index.
php/asean/asean-1-fta/asean-china
28
Ibid 30
Ibid
diresmikan, Jepang juga melakukan Bio Energy Development. Komitmen
kerjasama FTA dengan ASEAN. tersebut membahas mengenai
Kerjasama ini dikenal denganASEAN- ketahanan pangan dan energi di
Japan Comprehensive Economic kawasan dengan program dalam
Partnership (AJCEP), perjanjian ini jangka waktu yang panjang serta
resmi ditandangani pada Desember secara berkelanjutan. KTT ini juga
2008. Tujuan dari kerjasama ini mendorong untuk segera adanya
adalah meningkatkan peluang daya pengesahan pendirian ASEAN Plus
saing produk ASEAN dan Jepang di Three Emergency Rice Reserve
pasar dunia juga memfasilitasi (APTERR) yan dirikannya sebagai
perdagangan dan investasi bagi kedua program lanjutan East Asia Emergency
pihak31 Rice Reserve Pilot Project pada bulan
Februari 2010. APTERR ini bertujuan
Setelah ASEAN Plus Three untuk menjamin keberlangsungan
resmi berdiri, kerjasama Free Trade kerjasama mengenai ketahanan pangan
Area yang dulunya berdiri sendiri- di kawasan32
sendiri mulai dirancang agar berada di
bawah framework ASEAN Plus Three Perjanjian APTEER ditandai
yang kini dikenal dengan EAFTA. oleh masing-masing menteri pertanian
Bagi ketiga negara mitra EAFTA dan kehutanan negara-negara ASEAN
dapat memberikan keuntungan dalam Plus Three. Tujuan utama dari
hal peningkatan perekonomian dengan APTEER adalah untuk memperkuat
memberikan kesempatan pasar yang ketahan pangan, menuntaskan
lebih luas bagi barang hasil produksi kemiskinan, danmemberantas
mereka, yang kedepannya diharapkan kekurangan gizi di negara-negara
mampu menciptakan kestabilan politik anggotanya. Sedangkan tujuan umum
dan ekonomi di kawasan. Sedangkan dari APTEER adalah menjaga
bagi ASEAN, Free Trade Area dapat ketahanan pangan para anggotanya.
mendukung pembangunan bagi Dalam mencapai tujuannya anggota
negara-negara ASEAN yang masih APTEER sepakat untuk membangun
berada di tingkat perekonomian stok APTEER yang terdiri dari
menengah yang dapat terbantu dengan Earmarked Emergency Rice Reserves
kemudahan masuknya dana investasi dan Stockpiled Emergency Rice
dari negara-negara mitra. Reserves. Untuk Stockpiled Emergecy
Rice Reserves bersumber dari bantuan
Inisiasi lainnya terbentuk pada atau sumbangan beras oleh beberapa
KTT ke-12 yang diadakan oleh negara anggota yang akan digunakan
ASEAN+3 di Cha-am Hua Hin, untuk membantu beberapa negara yang
Thailand yang digelar pada tanggal 24 membutuhkan (APTEER, 2017)33
Oktober 2009 disahkan mengenai
Statement on ASEAN Plus Three
Ibid
32
Coorporation on Food Security and 33
APTEER. 2017. Asean Plus Three
31
Ibid Emergency Rice Reserve.
Stok beras yang dicadangkan pihak mengenai pentingnya integrasi
berjumlah 787.000 ton, dengan 87.000 kawasan khususnya dalam bidang
ton berasal dari kontribusi negara- ekonomi. Melalui ASEAN Plus Three
negara ASEAN dan 700.000 ton kedua pihak baik itu ASEAN dengan
berasal dari negara Plus Three. Berikut ketuga negara mitra bersama-sama
gambaran pembagian beras bagi mewujudkan kepentingannya masing-
negara anggota APTEER: masing. Pembentukan ASEAN Plus
Three telah menunjukkan bagaimana
ASEAN sebagai suatu organisasi
kawasan berhasil melebarkan
sayapnya dengan bekerjasama dengan
negara-negara di luar Asia Tenggara.
Keinginan negara mitra untuk terikat
dalam ASEAN Plus Three juga
mendukung besarnya bentuk
kepercayaan negara-negara di luar
keanggotaan ASEAN untuk
membentuk suatu institusi dengan
ASEAN yang mampu mewadahi
Gambar 1: What is APTEER? kepentingannya masing-masing.
https://www.apterr.org/what-is-apterr
Munculnya berbagai inisiasi di
Sedangkan cadangan beras darurat dalam ASEAN Plus Three juga
diperoleh dari sumbangan negara- menunjukkan bagaimana kemampuan
negara anggota baik berupa dana tunai dari ASEAN untuk mengatur berbagai
maupun berupa bentuk fisik (beras). kesepakatan yang hadir dari integrasi
Yang menjadi kepemilikan kolektif ini. Dengan hadirnya EASG, APTCF,
negara-negara anggota APTEER dan CMIM, EAVG, dan APTEER terlihat
akan dikelola oleh Sekretarian bahwa integrasi kawasan antar
APTEER dengan pengawasan dari ASEAN dengan tiga negara mitra
Dewan APTEER. Cadangan darurat yaitu Cina, Korea dan Jepang mampu
tersebut digunakan untuk menjadikan kawasan asia patut
mengantisipasi jika negara-negara diperhitungkan dengan
anggota menghadapi keadaan darurat kemampuannya dalam menghasilkan
pangan34 kerjasama yang mendukung
kepentingan nasional masing-masing
KESIMPULAN
anggotanya.
Tidak diragukan lagi bahwa
Dikaitkan dengan teori
pembentukan dari ASEAN Plus Three
neoliberal institusionalis pembentukan
dilatarbelakangi oleh kesadaran antar
ASEAN Plus Three mendukung
pendapat dari Peterson yang
https://www.apterr.org/what-is-apterr mengatakan bahwa negara-negara
34
Ibid
akan membentuk suatu institusi guna
mencapai kepentingannya masing-
masing, dan setelah institusi itu
berhasil didirikan akan terjadi
pembentukan norma maupun aturan
yang akan dipatuhi oleh masing-
masing negara tersebut. ASEAN Plus
Three menunjukkan bagaimana
ASEAN sebagai pondasi utama
kerjasama APT dengan mendirikan
norma dan aturan yang dibuktikan dalam
munculnya berbagai inisiasi
dalamASEAN +3 untuk mendukung
kepentingan masing-masing negara.
APTCF misalnya, dapat diliihat
bagaimana negara-negara APT mematuhi
aturan dalam APTCF dan melakukan
kontribusi dana sesuai dengan apa yang
telah disahkan dalam perjanjian mengenai
APTCF dan juga mempercayai ASEAN
sebagai pihak yang akan mengelola dana
tersebut. Hal ini menunjukkan
kemampuan ASEAN dalam menjadikan
dirinya sebagai organisasi kawasan yang
diakui oleh komunitas Asia Timur.

REFERENCES
APTEER. 2017. Asean Plus Three Retrieved from
Emergency Rice Reserve. https://ex.kemlu.go.id/Documents/A
https://www.apterr.org/what-is-apterr SEAN/ASP_2012_Edisi_20.pdf

ASEAN. (2017). Overview of ASEAN Mada, Y. (2014). Tantangan ASEAN+3.


Plus Three Cooperation. ASEAN 185–198.
Secretariat Information Paper,
(December 1998), 1–7. Retrieved Ph., Y. P. H. (2012). Interregionalisme
from dan Tantangan Pembentukan
https://asean.org/storage/2017/06/Ov Komunitas ASEAN.
erview-of-APT-Cooperation-Jun- Siwi, P. A. (2015). Bab ii tinjauan pustaka
2017.pdf bakteri. 3–9.
Ciorciari, J. D. (2011). Chiang mai Tahun, O. A., & Mardiana, O. D. (2014).
initiative Multilateralization: Kepentingan asean dalam
International politics and institution- pembentukan asean+3. 2(1), 1–13.
building in Asia. Asian Survey,
51(5), 926–952. Valle, V. M. (2008). Interregionalism : A
https://doi.org/10.1525/as.2011.51.5. Case Study of the European Union
926 and Mercosur. (July), 1–27.
Dugis, V., & Wardhani, B. (2016). THE Yusran, Asnelly, A., & Elistania. (2017).
FUTURE DIRECTIONS OF ASEAN Mengkaji Neoliberal
+ 3 *. (May 2007). Institusionalisme Uni Eropa dalam
Problematika Implementasi
EASG. (2002). Final Report of the East Kebijakan Migrasi Pada Traktat
Asia Study Group. East Asian Study Lisbon. Jurnal Ilmiah Hubungan
Group, (November), 1–65. Retrieved Internasional, 8(16), 1–16.
from
papers3://publication/uuid/927D11E
B-F07A-4A1A-B20F-
0FCF53110CFC

Ghassani, M. (2017). EKONOMI


POLITIK ASIA TENGGARA “Free
Trade kawasan ASEAN dengan
China, Jepang, Korea (ASEAN+3).”
Retrieved from
file:///C:/Users/ASUS/Documents/D
ownloads/348299433-Free-Trade-
Area-di-kawasan-ASEAN-3-China-
Jepang-Korea-Selatan-Malsya-
Ghassani.pdf

Indonesia, D. J. K. S. A. K. L. N. R.
(2012). ASEAN selayang
pandang.pdf (p. 266). p. 266.

Anda mungkin juga menyukai