Tatalaksana Pejantan
Tatalaksana Pejantan
RINGKASAN
Sejalan dengan meningkatnya permintaan daging kambing dan domba, mengakibatkan terjadinya pengurasan
ternak di tingkat petani ternak khususnya di pedesaan . Untuk mengatasi terjadinya kelangkaan ternak, pada
petani ternak perlu diberikan informasi mengenai pentingnya tatalaksana pemeliharaan dan perawatan ternak
kambing/domba yang benar untuk meningkatkan produktivitas . Tatalaksana meliputi penyiapan kandang,
pemilihan bibit unggul, pemberian pakan, perawatan temak dan pencegahan penyakit . Dengan
memperhatikan berbagai aspek budidaya yang benar dimaksudkan agar usaha para petani temak tetap
berjalan dengan baik dan meningkatkan produktivitas . Segala kerugian pada kegiatan budidaya diharapkan
dapat dihindari, karena pengalaman yang dimiliki peternak merupakan modal dasar dan bila dipadukan
dengan teknologi budidaya maka akan menjadikan petemak yang mandiri dan berhasil.
Kata Kunci : Kambing, Domba, Pemeliharaan, Perawatan .
pejantan . Untuk dewasa ukuran kandang 1 . Pemilihan Bibit Untuk Calon Induk
adalah 1-1,5 meter persegi .
Tanda-tanda calon Induk yang balk
Perawatan kandang adalah :
• Ternak kesihatan what, tidak cacat clan
Untuk kesehatan ternak, kandang
tidak terlalu gemuk
harus dibersihkan secara rutin seperti
• Kaki lurus clan kuat
membersihkan lantai kandang dan kokopan
• Alat kelamin normal
tempat pakan . Jika terdapat bagian yang
• Harus mempunyai sifat keibuan (mau
rusak, segera diperbaiki .
mengasuh anaknya) dengan balk
Jenis kandang : Kambing normal
• Berasal dari keturunan kembar
1 . Kandang Panggung
• Bulu bersih clan mengkilap
Kelebihan kandang panggung adalah : • Minimal umur 5-6 bulan
• Ternak lebih bersih karena kotoran dan
2 . Pemilihan Bibit Pejantan
air kencing jatuh ke bawah .
• Kandang lebih kering, sehingga kuman Tanda-tandan bibit pejantan yang balk
penyakit, parasit daan jamur tidak adalah :
berkembang. • Tubuh besar, badan selaktif panjang
• Tidak carat
Kekurangannya adalah :
• Dana dalam clan lebar
• Biaya pembuatan kandang lebih mahal .
• Kaki kuat clan lurus
• Risiko kecelakaan lebih tinggi, seperti
• Tumit tinggi
terperosok atau jatuh .
• Buah zakar normal (2 bush) sama besar
• Kandang memikul beban berat dari clan kenyal
ternak, sehingga harus cliperhitungkan
• Alat kelamin kenyal clan clapat ereksi
kekuatannya.
• Berasal dari keturunan kembar
2 . Kandang Depok (lantai tanah) : • Bulu bersih clan mengkilap
• Minimal telah berumur 5-8 bulan
Kelebihan kandang depok adalah :
• Biaya pembuatan lebih murah .
PEMELIHARAAN TERNAK
• Risiko kecelakaan dapat dihindari .
• Tidak memikul beban . Pemeliharaan clan perawatan
kesehatan cara mengerjakannya satu sama
Kekurangannya adalah :
lain saling terkait dan saling berhubungan
• Kebersihan kurang terjamin karena
maka dalam hal ini tidak bisa terpisahkan .
kotoran, air kencing dan sisa pakan
berserakan . Pemeliharaan
• Kandang menjadi becek dan lembab
Pemeliharaan ternak kambing clan
yang dapat menggangu kesehatan domba yang pads umumnya oleh petani
akibat berkembangnya kuman
dianggap sebagai tabungan clan bukan
penyakit, parasit dan jamur .
sebagai pendapatan pokok dengan
∎ Ternak menjadi kotor .
menjadikan faktor-faktor pemeliharaan yang
balk clan benar . Faktor-faktor pemeliharaan
PEMILIHAN BIBIT diantaranya meliputi
Untuk mencapai keberhasilan dalam
Makanan
usaha ternak kambing clan domba, pemilihan
bibit yang baik sangat penting . Bibit ternak Rumpus merupakan makanan pokok
yang baik dijamin akan mendapatkan yang harus tersedia setiap hari, yang
produktivitas yang baik, sehingga akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
memberikan keuntungan pada petani . Oleh kebutuhan hidup seperti untuk metabolisms,
karena itu, maka carilah dari bangsa (ras) untuk kebutuhan produksi susu clan untuk
dari bibit kambing atau domba unggul . kebutuhan bereproduksi (kawin, bunting,
beranak clan menyusui) . Untuk ternak-ternak
DIREKTORAT JENDRAL PETERNAKAN, 1995 . Buku THOMAS, THEOFORD . DVM, 1984 . Penuntun
Statistik Petemakan, Direktorat Jendral Kesehatan Ternak Kambing, Alih Bahasa
Petemakan, Jakarta . Purnomo Renoharjo dan R. Soetedjo .
Balai Peneftian Penyakit Hewan Bogor .
DIREKTORAT JENDRAL PETERNAKAN, 1998 . Buku
Statistik Petemakan, Direktorat Jendral
Petemakan, Jakarta .