LANDASAN TEORI
2.1 Manajemen
2.1.1 Pengertian Manajemen
Menurut Sapre (dalam Usman, 2013:6) menyebutkan, “Manajemen
adalah serangkaian kegiatan yang diarahkan langsung untuk penggunaan
sumber daya organisasi secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai
tujuan organisasi”.
9
10
Jadi, sumber daya manusia adalah modal yang paling penting dari
setiap kegiatan manusia, untuk menciptakan sebuah kemampuan yang padu
antara daya pikir serta daya fisik yang dimiliki seseorang, dan pada akhirnya
akan membuat manusia tersebut dapat memberikan kemampuannya untuk
disumbangkan untuk kepentingan tercapainya tujuan perusahaan.
2.4 Kompetensi
2.4.1 Pengertian Kompetensi
1) Motif
2) Sifat
3) Konsep Diri
4) Pengetahuan
5) Keterampilan
2) Kompetensi Mempengaruhi
3) Kompetensi Berkomunikasi
4) Kompetensi Interpersonal
5) Kompetensi Berpikir
6) Kompetensi Organisasional
7) Kompetensi SDM
8) Kompetensi Kepemimpinan
9) Kompetensi Pelayanan
1) Task Achievement
Kategori yang berhubungan dengan kinerja baik, seperti orientasi hasil,
fleksibilitas, inisiatif, inovasi dan peduli pada kualitas.
2) Relationship
Kategori yang berhubungan dengan komunikasi dan bekerja baik dengan
orang lain, seperti kepedulian pribadi, kerja sama dan orientasi pelayanan.
3) Personal Attribute
Kategori yang berhubungan dengan intrinsik individu, seperti integritas,
kejujuran, ketegasan dan pengembangan diri.
4) Managerial
Kategori yang berhubungan dengan kompetensi dalam pengelolaan,
pengawasan dan mengembangkan orang, seperti memotivasi,
memberdayakan dan mengembangkan orang lain.
5) Leadership
Kategori yang berhubungan dengan memimpin organisasi dan orang
untuk mencapai visi dan misi, seperti kepemimpinan visioner, berpikir
strategis dan membangun komitmen organisasi.
15
2) Keterampilan
3) Pengalaman
4) Karateristik Kepribadian
5) Motivasi
6) Isu Emosional
7) Kemampuan Intelektual
8) Budaya Organisasi
a) Praktik rekrutmen
sebaliknya. Bila lingkungan kerja tidak baik dan memadai, akan membuat
karyawan kehilangan motivasi. Jadi, diperlukan lingkungan kerja yang baik
agar karyawan lebih termotivasi dalam bekerja dan hal tersebut akan
berpengaruh besar terhadap kinerja karyawan dan juga akan berdampak pada
perkembangan perusahaan.
2.6 Pelatihan
2.6.1 Pengertian Pelatihan
1. Materi 4. Sarana
2. Metode 5. Peserta
3. Kemampuan Instruktur 6. Evaluasi
1) Produktivitas
2) Kualitas
4) Moral
Pelatihan akan bisa mengembangkan diri karyawan, dan tentu hal itu akan
berpengaruh pada keselamatan dan kesehatan karyawan tersebut. Artinya,
karyawan akan semakin teliti dalam bekerja agar tidak terjadi kesalahan.
7) Pencegahan Kadaluarsa
8) Perkembangan Pribadi
Tabel 2.6.1
Jenis – Jenis Pelatihan
2.6.5 Coaching
Menurut Wibowo (2007:378), “Coaching adalah proses interaktif
melalui manajer dan supervisor dengean tujuan penyelesaian masalah kinerja
atau mengembangkan kemapuan manusianya”.
3) Meningkatkan produktivitas
5) Memperbaiki ikatan
2.6.6 Mentoring
Proses dimana karyawan yang lebih senior atau berpengalaman
memberikan saran, nasihat, bimbingan dan sebaliknya meningkatkan
pengembangan professional karyawan baru.
1) Sponsorship
2) Coaching
3) Protection
4) Challenge
2.6.7 Counselling
“Konseling adalah dimaksudkan sebagai setiap aktivitas yang terjadi
di tempat pekerjaan, dimana seorang individu memikul tanggung jawab atas
dan mengelola pengambilan keputusan sendiri, baik yang bersifat ada
hubungan dengan pekerjaan atau bersifat pribadi”. (Armstrong dan Baron
dalam Wibowo, 2007:404).
3) Mendefinisikan masalah
4) Mengubah perspektif
6) Mengamati perilaku
23
7) Menyimpulkan pertemuan
2.7 Kinerja
2.7.1 Pengertian Kinerja
Kinerja adalah sebuah perwujudan atau bentuk dari kemampuan yang
dimiliki oleh seseorang dalam bentuk nyata. Dan dalam perusahaan berarti
kinerja adalah hasil kerja dari dicapai oleh karyawan setelah melaksanakan
tugas yang diberikan oleh perusahaan tersebut.
1) Kuantitas Pekerjaan
Mengukur kinerja karyawan berdasarkan jumlah pekerjaan dan
produktivitasnya dalam satu kurun waktu.
2) Kualitas Pekerjaan
Kinerja yang diukur berdasarkan ketelitian, presisi, kerapian dan
kelengakapan dalam penanganan tugas
3) Kemandirian
Kinerja diukur berdasarkan kemampuan mengerjakan tugas dengan
minimnya bantuan orang lain serta komitmen dalam bekerja
4) Insiatif
Mempertimbangkan kemandirian, fleksibilitas berfikir dan
kesediaan untuk mendapatkan tanggung jawab.
5) Adaptabilitas
6) Adaptabilitas
1) Peningkatan Kinerja
Memungkinkan manajer dan karyawan mengambil keputusan demi
peningkatan kinerja.
2) Penyesuaian Kompensasi
Membantu decision makers menentukan kompensasi setiap karyawan.
3) Keputusan Penempatan
Memberi masukan tentang promosi, transfer dan demosi karyawan.
6) Prosedur Perekrutan
Mempengaruhi prosedur perekrutan karyawan.
9) Tantangan Eksternal
Mengetahui bagaimana faktor eksternal mempengaruhi kinerja karyawan.
26
Rencana
Review Tindakan
Monitor
Kompetensi T-1
T-2
Kinerja
Pelatihan
Karyawan
T-3
Lingkungan
Kerja T-4
Hipotesis:
1. T-1
Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kompetensi dengan kinerja
karyawan.
Ha : Kompetensi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.
2. T-2
Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara lingkungan kerja dengan kinerja
karyawan.
Ha : Lingkungan kerja memiliki pengaruh yang signifikan dengan kinerja
karyawan.
3. T-3
Ho : Tidak ada pengaruh signifikan antara pelatihan dengan kinerja karyawan.
Ha : Pelatihan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.
4. T-4
Ho : Tidak ada pengaruh signifikan antara kompetensi, lingkungan kerja dan
pelatihan terhadap kinerja karyawan.
Ha : Kompetensi, lingkungan kerja dan pelatihan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja karaywan.
28