Anda di halaman 1dari 35

Panduan Komunitas Praktisi Program Sekolah Penggerak Edisi Revisi

Perbaikan pada nama penyusun.


Pengarah:
Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Penyusun:
Miranda Yasella
Cahya Wulandari
Medira Ferayanti

Editor:
Direktorat Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Layout/desain:
Dwinanda Setiya Haryadi

Diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Hak Cipta © 2022


Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Hak cipta dilindungi undang-undang


Dilarang menyalin sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan
komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi

1 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat, rahmat,
dan hidayah-Nya Panduan Komunitas Praktisi Sekolah Penggerak dapat disusun.

Panduan Komunitas Praktisi Sekolah Penggerak memuat bagaimana kepala sekolah,


pengawas sekolah, dan fasilitator Sekolah Penggerak untuk membentuk dan
membudayakan budaya berbagi praktik baik di komunitas praktisi. Panduan ini
diharapkan membantu berbagai pihak dalam implementasi Program Sekolah
Penggerak.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi aktif
dalam penyusunan panduan ini. Semoga rangkaian kegiatan dalam Program
Sekolah Penggerak dapat menjadi ruang untuk bertumbuh, berkembang, dan
menunjang pembelajaran yang berpusat pada murid.

Jakarta, Maret 2022


Direktur,

Dr. Praptono, M.Ed.

2 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

TUJUAN DAN LINGKUP 5


TUJUAN PANDUAN 5
RUANG LINGKUP PANDUAN 5

ALUR PENGEMBANGAN KOMUNITAS PRAKTISI DI SEKOLAH 6

GAMBARAN UMUM 9
KOMUNITAS PRAKTISI 9
PERAN FASILITATOR SEKOLAH PENGGERAK DALAM KOMUNITAS PRAKTISI 9
PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM KOMUNITAS PRAKTISI 9
PERAN PENGAWAS SEKOLAH DALAM KOMUNITAS PRAKTISI 11
ALUR BELAJAR DI DALAM KOMUNITAS PRAKTISI 11
PELAKSANAAN KOMUNITAS PRAKTISI 11
NARASUMBER DALAM KOMUNITAS PRAKTISI 11

PANDUAN DISKUSI KOMUNITAS PRAKTISI 12

DUKUNGAN TEKNOLOGI PLATFORM MERDEKA MENGAJAR 14


CARA UNTUK AKSES PLATFORM MERDEKA MENGAJAR 14
MEMANFAATKAN PLATFORM MERDEKA MENGAJAR 15
ALUR BELAJAR KURIKULUM MERDEKA DI PLATFORM 16
Video Mengenai Dasar-Dasar Penerapan Kurikulum 16
Video Mengenai Adaptasi Kurikulum di Satuan Pendidikan 17
Video Mengenai Pembelajaran di Kelas 17

BUDAYA POSITIF DI KOMUNITAS PRAKTISI 19


STRATEGI UNTUK MENCIPTAKAN LINGKUNGAN YANG POSITIF 19

PEMETAAN RENCANA PENGEMBANGAN PROFESI GURU 21


CARA PEMETAAN RENCANA PENGEMBANGAN GURU 21
FASILITASI RENCANA PENGEMBANGAN GURU 22

MEMBERIKAN DAN MERESPON UMPAN BALIK 24


POLA PIKIR BERKEMBANG 24
UMPAN BALIK 24

MENGENAL PRAKTIK BAIK 27

3 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2


PENGELOLAAN DOKUMENTASI PENGETAHUAN DAN DOKUMEN SUMBER
BELAJAR 29

CONTOH PELAKSANAAN KOMUNITAS PRAKTISI 31

DAFTAR PUSTAKA 32

4 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2


TUJUAN DAN LINGKUP

TUJUAN PANDUAN

Panduan ini disusun sebagai:


● bahan mempersiapkan sekolah dalam mengimplementasikan kurikulum
merdeka secara mandiri pasca penugasan Pelatih Ahli/ Fasilitator Sekolah
Penggerak selesai.
● bahan fasilitasi oleh Fasilitator Sekolah Penggerak ke sekolah dampingan,
● acuan kepala Sekolah Penggerak dalam menyelenggarakan Komunitas
Praktisi di dalam satuan pendidikan,
● bahan pengawas Sekolah Penggerak untuk mendorong kepala sekolah
dalam menggerakkan Komunitas Praktisi.

RUANG LINGKUP PANDUAN

Panduan ini berisi:


1. Alur pengembangan Komunitas Praktisi di Sekolah Penggerak.
2. Gambaran umum yang juga meliputi peran masing-masing pihak yang
terlibat dalam Komunitas Praktisi.
3. Dukungan teknologi platform Merdeka Mengajar dalam Komunitas Praktisi.
4. Panduan diskusi Komunitas Praktisi
5. Budaya positif di Komunitas Praktisi.
6. Pemetaan rencana pengembangan profesi guru.
7. Memberikan dan merespon umpan balik.
8. Mengenal praktik baik.
9. Pengelolaan dokumentasi pengetahuan dan dokumen sumber belajar.

5 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2


ALUR PENGEMBANGAN KOMUNITAS
PRAKTISI DI SEKOLAH

Tahap Merintis
Tahap merintis adalah tahapan memulai Komunitas Praktisi di dalam sekolah.
Tujuan tahap ini adalah memperkenalkan dan membentuk Komunitas Praktisi.

Pihak: Pelatih Ahli/ Pengawas Kepala Sekolah Capaian


Fasilitator Sekolah
Sekolah
Penggerak

Tujuan Mengenalkan visi dan tujuan Komunitas Praktisi


bersama setiap
pihak:

Peran: Mengenalkan dan Mengenal dan Melakukan Sekolah


memfasilitasi mendukung inisiasi menyadari
terbentuknya Kepala Sekolah terbentuknya pentingnya
Komunitas untuk Komunitas Komunitas
Praktisi melalui membentuk Praktisi bersama Praktisi dengan
kegiatan Komunitas komite membuat
pendampingan. Praktisi. pembelajaran komitmen
dengan bersama.
mengadakan
pertemuan rutin Terdapat
Komunitas pembagian peran
Praktisi. dan tanggung
jawab dalam
kegiatan
Komunitas
Praktisi.

Terbentuk jadwal
belajar reguler.

6 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2


Tahap Menumbuhkan
Tahap menumbuhkan adalah tahapan di mana Komunitas Praktisi sudah menjadi
agenda rutin di satuan pendidikan.
Tujuan tahap ini adalah menjadikan proses belajar dan refleksi di Komunitas Praktisi
menjadi sebuah rutinitas.

Pihak: Pelatih Ahli/ Pengawas Kepala Sekolah Capaian


Fasilitator Sekolah
Sekolah
Penggerak

Tujuan Aktif dan rutin belajar di Komunitas Praktisi


bersama setiap
pihak:

Peran: Menjadi Mendorong Memotivasi guru Sekolah rutin


narasumber kepala sekolah untuk aktif untuk melakukan
dalam kegiatan untuk aktif dalam berpartisipasi refleksi terhadap
Komunitas Komunitas dalam Komunitas rencana belajar
Praktisi Praktisi. Praktisi. guru dan kepala
(opsional). sekolah.
Ikut serta dalam Ikut serta dalam
berbagi praktik berbagi praktik Refleksi dan
baik di Komunitas baik di Komunitas review menjadi
Praktisi. Praktisi. sebuah kebiasaan
di dalam
Komunitas
Praktisi.

7 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2


Tahap Merawat Keberlanjutan
Tahap merawat keberlanjutan adalah tahapan saat sekolah mulai bergerak
menyebarluaskan pengetahuan dan praktik baik ke sekolah lain.
Tujuan tahap ini adalah Komunitas Praktisi menyebarkan semangat belajar dan
refleksi di luar sekolah.

Pihak: Pelatih Ahli/ Pengawas Kepala Sekolah Capaian


Fasilitator Sekolah
Sekolah
Penggerak

Tujuan Pelibatan di luar sekolah (Sekolah Penggerak maupun selain Sekolah


bersama setiap Penggerak) untuk ikut belajar bersama
pihak:

Peran: Menjadi Menyebarluaskan Menyebarluaskan Sistem belajar di


narasumber praktik baik praktik baik Komunitas
dalam kegiatan melalui melalui Praktisi sudah
Komunitas komunitas belajar komunitas belajar terbentuk.
Praktisi di luar sekolah di luar sekolah
(opsional). maupun maupun Kelompok belajar
organisasi organisasi sudah mulai
profesi. profesi. membuat
portofolio
bersama dan
artikel yang
bermakna
misalnya PTK
atau PTS.

8 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2


GAMBARAN UMUM

KOMUNITAS PRAKTISI

Komunitas Praktisi adalah wadah belajar antar kepala sekolah atau guru di setiap
satuan pendidikan untuk berbagi praktik baik dan mendukung peningkatan
kompetensi termasuk dalam implementasi kurikulum Merdeka.

PERAN FASILITATOR SEKOLAH PENGGERAK DALAM KOMUNITAS


PRAKTISI

Fasilitator Sekolah Penggerak mendorong terbentuk dan aktifnya Komunitas Praktisi


di dalam sekolah melalui kegiatan pendampingan berikut:

Kegiatan Pendampingan Peran Fasilitator Sekolah Penggerak (FSP)

Lokakarya Perencanaan FSP mendorong guru dan kepala sekolah yang merupakan
Pembelajaran 1 anggota komite pembelajaran untuk meneruskan
pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan selama
Lokakarya Perencanaan lokakarya ke guru lain melalui kegiatan Komunitas Praktisi.
Pembelajaran 2

Lokakarya Pengolahan dan


Pelaporan Hasil Asesmen

Refleksi Satuan Pendidikan FSP mendorong guru dan kepala sekolah untuk
menyelesaikan tantangan dalam implementasi kurikulum
melalui diskusi rutin misalnya dalam kegiatan Komunitas
Praktisi.

Lokakarya Kepemimpinan FSP melakukan fasilitasi kepala sekolah bagaimana menjadi


pemimpin sekolah yang mendorong Komunitas Praktisi.

Lokakarya Pengawas FSP melakukan fasilitasi pengawas sekolah untuk


Sekolah 1: Komunitas mengenali kegiatan belajar di dalam Komunitas Praktisi.
Praktisi

Lokakarya Pengawas FSP mendorong pengawas sekolah untuk dapat membuat


Sekolah 2: rencana pendampingan kepala sekolah dalam memfasilitasi
kebutuhan belajar dan berbagi praktik baik secara berkala di
dalam Komunitas Praktisi.

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM KOMUNITAS PRAKTISI

Secara umum, kepala sekolah bersama dengan guru dalam komite pembelajaran
serta pengawas sekolah memiliki peran dalam Komunitas Praktisi yaitu:

9 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2


● Membangun kebiasan memberikan dan merespon umpan balik secara
konstruktif.
● Melakukan pemetaan rencana pengembangan profesi guru.
● Memfasilitasi kegiatan berbagi praktik baik dan refleksi tentang tantangan
dan alternatif solusi yang dihadapi dalam praktik mengajar.
● Membangun dialog antar rekan sejawat yang dapat mengeksplorasi strategi
dan solusi atas tantangan yang dihadapi agar saling mendukung
pengembangan diri.
● Mendorong proses kolaborasi antar rekan sejawat untuk mendorong
gagasan dan pertukaran informasi.
● Membangun kebiasaan refleksi untuk pengembangan diri.
● Melakukan dokumentasi proses pembelajaran guru dan bahan belajar yang
digunakan agar dapat dipelajari kembali.

Jika dikaitkan dengan pendampingan Program Sekolah Penggerak, maka peran


kepala sekolah adalah sebagai berikut:

Kegiatan Pendampingan Peran Kepala Sekolah

Lokakarya Perencanaan Kepala sekolah bersama perwakilan guru dalam komite


Pembelajaran 1 pembelajaran yang mengikuti lokakarya meneruskan
informasi dan pengetahuan yang didapatkan kepada guru
Lokakarya Perencanaan lain.
Pembelajaran 2

Lokakarya Pengolahan dan


Pelaporan Hasil Asesmen

Refleksi Satuan Pendidikan Kepala sekolah bersama perwakilan guru meneruskan apa
yang didapatkan selama proses refleksi dan mengajak
seluruh guru untuk terlibat dalam rencana tindak lanjut.

Lokakarya Kepemimpinan Kepala sekolah memfasilitasi kegiatan berbagi praktik baik


dan refleksi tantangan dan alternatif solusi yang dihadapi
dalam praktik mengajar dalam Komunitas Praktisi.

Kepala sekolah bersama guru yang tergabung dalam komite pembelajaran bisa
memulai terbentuknya Komunitas Praktisi dengan cara:
● Mendorong adanya wadah untuk berbagi pengetahuan dan keterampilan
yang didapatkan ketika pelatihan komite pembelajaran selain in house
training (IHT).
● Membangun pentingnya diskusi berkala dan kelompok belajar untuk
memantau perkembangan sekolah dalam melakukan implementasi
kurikulum Merdeka misalnya dengan pertemuan Komunitas Praktisi setiap
bulan.
● Melakukan analisis kebutuhan belajar kepala sekolah dan guru dengan
dukungan pengawas sekolah.

10 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2


PERAN PENGAWAS SEKOLAH DALAM KOMUNITAS PRAKTISI

Pengawas sekolah memiliki peran di dalam Komunitas Praktisi yaitu:


● Mendampingi kepala sekolah dalam melakukan analisis kebutuhan belajar
sebagai pemimpin pembelajaran.
● Menyusun, melakukan, dan mengembangkan analisis kebutuhan kepala
sekolah dalam memfasilitasi kebutuhan belajar kepala sekolah dan berbagi
praktik baik guru.
● Melakukan coaching kepada kepala sekolah untuk memotivasi terbentuk dan
aktifnya Komunitas Praktisi di satuan pendidikan.
● Turut berperan aktif dalam belajar dan berbagi praktik baik di Komunitas
Praktisi.

ALUR BELAJAR DI DALAM KOMUNITAS PRAKTISI

Proses belajar di Komunitas Praktisi merupakan suatu siklus merancang, melakukan,


dan meninjau kembali rencana belajar baik kepala sekolah maupun guru.

PELAKSANAAN KOMUNITAS PRAKTISI

Komunitas praktisi bisa diadakan setiap bulan selama 4 JP di dalam satuan


pendidikan. Durasi ini bersifat rekomendasi dan dapat disesuaikan dengan kondisi,
kebutuhan, serta kesepakatan antar anggota Komunitas Praktisi.

NARASUMBER DALAM KOMUNITAS PRAKTISI

Setiap kepala sekolah, pengawas sekolah, dan guru dapat menjadi teman belajar
sekaligus sumber belajar/narasumber. Siapapun di dalam Komunitas Praktisi, bisa
membagikan praktik baik dan ilmu yang dimiliki.

11 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2


PANDUAN DISKUSI KOMUNITAS PRAKTISI
Komunitas praktisi merupakan salah satu cara membentuk ekosistem belajar dalam
implementasi kurikulum Merdeka. Beberapa topik di bawah ini bisa dijadikan bahan
diskusi di satuan pendidikan dengan mempertimbangkan kebutuhan dari
implementasi kurikulum Merdeka di setiap bulannya.

Bulan Topik Diskusi**

Juni Analisis karakteristik satuan pendidikan


Visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan

Juli Memahami Capaian Pembelajaran


Memahami prinsip pembelajaran
Menyelaraskan kebutuhan murid dengan alur tujuan pembelajaran*
Merancang modul ajar*

Agustus Memahami Capaian Pembelajaran


Memahami prinsip pembelajaran
Menyelaraskan kebutuhan murid dengan alur tujuan pembelajaran*
Merancang modul ajar
Merancang fasilitasi projek penguatan profil pelajar Pancasila

September Perkembangan pelaksanaan projek penguatan profil pelajar


Pancasila
Monitoring pelaksanaan modul ajar*

Oktober Pelaksanaan pembelajaran terdiferensiasi (bagi sekolah yang sudah


memulai)
Diskusi mengenai bahan ajar*

November Pelaksanaan pembelajaran terdiferensiasi (bagi sekolah yang sudah


memulai)
Pelaporan dan pengolahan hasil asesmen

Desember Pelaporan dan pengolahan hasil asesmen

Januari Meninjau ulang alur tujuan pembelajaran*


Merancang modul ajar*

Februari Merancang fasilitasi projek penguatan profil pelajar Pancasila

Maret Diskusi alur tujuan pembelajaran dan modul ajar*


Perkembangan pelaksanaan projek penguatan profil pelajar
Pancasila

April Pelaporan dan pengolahan hasil asesmen

Mei Pelaporan dan pengolahan hasil asesmen


*bisa dilakukan dalam kelompok kecil per kelas
**satuan pendidikan bisa menambahkan topik lain yang sesuai dengan kebutuhan

12 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2


Kepala sekolah dan perwakilan guru anggota komite pembelajaran dapat
memasukkan tema pendampingan Program Sekolah Penggerak ke dalam topik
diskusi di setiap bulannya sebagai berikut:

Bulan Topik Diskusi

Juli Perencanaan Pembelajaran 1: Pembelajaran Berdiferensiasi


Topik lain sesuai kebutuhan sekolah terkait pengembangan
pembelajaran

Agustus Perencanaan Pembelajaran 2: Fasilitasi Projek Penguatan Profil


Pelajar Pancasila
Topik lain sesuai kebutuhan sekolah terkait pengembangan
pembelajaran

September Rencana Tindak Lanjut Refleksi Satuan Pendidikan

Oktober Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen


Topik lain sesuai kebutuhan sekolah terkait pengembangan
pembelajaran

November Toleransi/Kebhinekaan
Topik lain sesuai kebutuhan sekolah terkait pengembangan
pembelajaran

Desember Rencana Tindak Lanjut Refleksi Satuan Pendidikan

Januari Rencana Tindak Lanjut Refleksi Satuan Pendidikan

Februari Fasilitasi Komunitas Praktisi (oleh Kepala Sekolah)


Topik lain sesuai kebutuhan sekolah terkait pengembangan
pembelajaran

Maret (disesuaikan dengan kebutuhan sekolah terkait pengembangan


pembelajaran)

April Tindak Lanjut Forum Pemangku Kepentingan Daerah


Topik lain sesuai kebutuhan sekolah terkait pengembangan
pembelajaran

Mei Tindak Lanjut Refleksi Akhir Tahun Ajaran

13 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2


DUKUNGAN TEKNOLOGI PLATFORM
MERDEKA MENGAJAR
Proses belajar di Komunitas Praktisi dapat memanfaatkan platform Merdeka
Mengajar untuk mendukung secara alur belajar, bahan diskusi, dan pendalaman
setelah mendapatkan pendampingan dari fasilitator Sekolah Penggerak.

CARA UNTUK AKSES PLATFORM MERDEKA MENGAJAR

Berikut ini merupakan tautan panduan, infografik, dan video tutorial untuk
mengakses platform Merdeka Mengajar (PMM):

Infografik Pelatihan Mandiri dan Video Inspirasi


Menggunakan Aksi Nyata
Pengenalan Bukti Karya Saya
Cara Menggunakan Bukti Karya Saya

Video Tutorial Instal dan Login Platform Merdeka Mengajar


Mengenal Platform Merdeka Mengajar
Mencari dan Mengunduh Perangkat Ajar
Menandai dan Membuat Folder Modul Ajar
Memanfaatkan Menu Kelas
Menggunakan Asesmen Murid

User Manual Instal dan Masuk PMM


Menu Kelas
Pelatihan Mandiri dan Video Inspirasi
Bukti Karya Saya
Asesmen Murid
Perangkat Ajar
(klik untuk membuka tautan)

14 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2


MEMANFAATKAN PLATFORM MERDEKA MENGAJAR

Platform Merdeka Mengajar menyediakan referensi bagi guru untuk


mengembangkan praktik mengajar sesuai dengan Kurikulum Merdeka.

Guru dapat menggunakan fitur Pelatihan Mandiri di Platform Merdeka Mengajar


untuk mempelajari implementasi Kurikulum Merdeka.

15 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2


ALUR BELAJAR KURIKULUM MERDEKA DI PLATFORM

Kepala sekolah dan guru dapat mempelajari secara bertahap bagaimana


mengimplementasikan kurikulum Merdeka mengikuti alur berikut ini:

Video Mengenai Dasar-Dasar Penerapan Kurikulum


Video yang perlu ditonton terlebih dahulu untuk mempelajari dasar-dasar Kurikulum
Merdeka.

Topik Merdeka Belajar Topik Kurikulum

Modul Mengenali dan Memahami Diri Modul Apa Itu Kurikulum


sebagai Pendidik ● Apa Itu Kurikulum?
● Mengenali Diri dan Perannya sebagai ● Mengapa Kurikulum Perlu Berubah?
Pendidik ● Mengapa Kurikulum Perlu
● Apa Peran Saya sebagai Guru Diadaptasi?
● Ingin Menjadi Guru Seperti Apa Saya ● Kurikulum dalam Pembelajaran

Modul Mendidik dan Mengajar Modul Pembelajaran dengan Paradigma


● Mendidik Menyeluruh Baru
● Pendidikan Selama Satu Abad ● Prinsip Umum Pembelajaran
● Menjadi Manusia ● Capaian Pembelajaran
● Capaian Pembelajaran dan Kurikulum
Modul Mendampingi Murid dengan Utuh ● Kompetensi, Capaian Pembelajaran,
dan Menyeluruh dan Profil Pelajar Pancasila
● Yang Tetap dan Berubah: Kodrat ● Struktur Pembelajaran dengan
Keadaan Paradigma Baru
● Trikon
● Kodrat Alam
● Kodrat Zaman

16 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2


Video Mengenai Adaptasi Kurikulum di Satuan Pendidikan
Video lanjutan yang perlu ditonton oleh guru untuk mengadaptasi Kurikulum
Merdeka di satuan pendidikan.

Topik Perencanaan Pembelajaran

Modul Kurikulum Operasional Satuan


Pendidikan
● Visi dan Misi Sekolah
● Lingkungan Belajar yang Nyaman
● Merumuskan ATP dan TP

Video Mengenai Pembelajaran di Kelas


Video lanjutan yang perlu ditonton oleh guru untuk menerapkan kurikulum Merdeka
pada pembelajaran di kelas.

Topik Perencanaan Pembelajaran Topik Penyesuaian Pembelajaran dengan


Kebutuhan dan Karakteristik Murid

Modul Membuat dan Memodifikasi Modul Modul Memahami Murid


Ajar ● Memetakan Kompetensi dan
● Pemahaman Bermakna dan Kebutuhan Murid
Pertanyaan Pemantik ● Ragam Strategi Pemetaan Murid
● Indikator Pencapaian Kompetensi ● Identifikasi Kebutuhan Kognitif
● Merancang Asesmen Pembelajaran Murid
● Modul Ajar ● Identifikasi Kebutuhan Membaca
● Membuat Modul Ajar Awal
● Memodifikasi Modul Ajar ● Asesmen Diagnostik (untuk
memahami murid)
● Menyelaraskan Kebutuhan murid
dengan Tujuan Pembelajaran
● Ragam Strategi Manajemen Kelas
● Ragam Strategi Manajemen Kelas
Campuran

Modul Persiapan Pembelajaran


Berdiferensiasi
● Pelepasan Tanggung Jawab
Bertahap
● Pelibatan Murid dalam Belajar
● Contoh Penerapan: Memodifikasi
Modul Ajar Sesuai Prinsip
Pembelajaran Berdiferensiasi

Topik Asesmen

Modul Memahami Asesmen Modul Penggunaan Hasil Asesmen

17 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2


● Asesmen Sebagai Understanding ● Merencanakan Tindak-Lanjut
Evidence Asesmen
● Asesmen as, for, dan of learning ● Contoh: Merencanakan
● Metode Asesmen tindak-lanjut asesmen di
● Format Asesmen PAUD/SD/SMP/SMA
● Kurikulum dan Asesmen ● Memberikan Umpan Balik
● Menganalisis dan Mengolah Hasil
Modul Menyiapkan Asesmen Asesmen (PAUD)
● Asesmen Diagnostik ● Laporan Hasil Belajar (PAUD)
● Contoh Penerapan: ● Mengolah Hasil Asesmen dan
Diagnostik/Asesmen Harian Laporan Hasil Belajar Alternatif 1
● Membuat Lembar Amatan ● Mengolah Hasil Asesmen dan
● Membuat Rubrik Penilaian Laporan Hasil Belajar Alternatif 2
● Mengolah Hasil Asesmen dan
Laporan Hasil Belajar Alternatif 3
● Pelaporan Belajar oleh Murid

Bagi sekolah yang mengikuti Program Sekolah Penggerak dapat menggunakan


video di dalam platform Merdeka Mengajar sebagai bahan belajar selanjutnya di
Komunitas Praktisi. Berikut ini adalah rekomendasi topik dan modul dari setiap
kegiatan pendampingan berkaitan dengan implementasi kurikulum:

Bulan Kegiatan Pendampingan Topik dan Modul

Juli Perencanaan Pembelajaran 1: Topik Penyesuaian Pembelajaran


Pembelajaran Berdiferensiasi dengan Kebutuhan dan Karakteristik
Murid
● Modul Memahami Murid
● Modul Persiapan Pembelajaran
Berdiferensiasi

Agustus Perencanaan Pembelajaran 2: Topik Penyesuaian Pembelajaran


Fasilitasi Projek Penguatan Profil dengan Kebutuhan dan Karakteristik
Pelajar Pancasila Murid
● Modul Memahami Murid
● Modul Persiapan Pembelajaran
Berdiferensiasi

Oktober Pengolahan dan Pelaporan Hasil Topik Asesmen


Asesmen ● Modul Penggunaan Hasil
Asesmen

3
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

18 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2


BUDAYA POSITIF DI KOMUNITAS PRAKTISI
Lingkungan yang positif adalah aspek penting dalam belajar tidak hanya bagi murid,
tetapi juga bagi orang dewasa karena dapat menimbulkan aman dan nyaman saat
belajar.

Lingkungan belajar yang positif akan mendorong anggota komunitas untuk dapat
terbuka menunjukkan rasa ingin tahunya dan nyaman mengemukakan pemikiran
yang berbeda dari anggota komunitas yang lain. Selain itu, berada dalam
lingkungan belajar yang positif membuat anggota terbuka terhadap kegagalan dan
tantangan yang dialami sehingga memungkinkan bagi Komunitas Praktisi
bersama-sama mencari solusi yang tepat.

STRATEGI UNTUK MENCIPTAKAN LINGKUNGAN YANG POSITIF


● Pembelajaran yang relevan bagi anggota komunitas
Motivasi belajar orang dewasa akan meningkat jika topik pembelajaran
relevan bagi kebutuhan profesionalnya sehari-hari. Anggota Komunitas
Praktisi perlu mengidentifikasi tujuan dan alasan belajarnya dengan jelas
sehingga dapat tergambarkan dampak hasil belajarnya bagi dirinya sendiri
dan hal-hal yang dianggap penting.

● Membangun nilai-nilai bersama


Anggota Komunitas Praktisi perlu menyepakati nilai-nilai bersama agar
interaksi antara anggota dapat berjalan dengan nyaman. Menentukan nilai
dan kode etik yang perlu ada di dalam komunitas, bisa dengan menanyakan
kepada para anggota bagaimana mereka ingin diperlakukan satu sama lain
atau bagaimana suasana yang mereka ingin rasakan saat belajar di dalam
komunitas.
Contohnya: Setiap anggota memiliki kesempatan belajar dan berkontribusi
yang setara, setiap anggota terbuka pada ide-ide yang berbeda, dan setiap
anggota harus memperlakukan anggota lain dengan hormat dan santun.
Nilai dan kode etik dalam komunitas perlu dibangun melalui dialog yang
positif agar dapat dijalankan dengan nyaman oleh seluruh anggota
komunitas.

● Melibatkan anggota dalam pengambilan keputusan


Orang dewasa adalah pembelajar yang mandiri yang ingin turut mengelola
proses belajarnya. Oleh karena itu, anggota komunitas juga perlu dilibatkan
dalam pengambilan keputusan-keputusan dalam Komunitas Praktisi.

19 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2


Menentukan topik pertemuan komunitas atau cara belajar di komunitas
bahkan menentukan pembagian peran di komunitas dengan dialog adalah
contoh pengambilan keputusan yang dapat dilakukan bersama anggota.

● Membangun relasi yang positif antar anggota


Hubungan anggota di dalam Komunitas Praktisi perlu dibangun secara
positif. Kepala sekolah dapat memfasilitasi aktivitas-aktivitas yang memberi
kesempatan kepada anggota untuk saling mengenal lebih dekat satu sama
lain. Relasi yang positif antara anggota juga meningkatkan rasa percaya dan
aman saat belajar di dalam komunitas. Relasi yang positif juga dapat
diciptakan dengan membangun sikap saling mendukung dan mengapresiasi
setiap capaian kecil yang terjadi di antara anggota komunitas.

● Menjadikan refleksi dan umpan balik menjadi bagian dari proses rutin
Lingkungan belajar yang positif dapat dibangun dengan menjadikan refleksi
sebagai bagian dari proses rutin di Komunitas Praktisi sehingga anggota
komunitas terbiasa melakukan refleksi secara mandiri, begitu pula dengan
memberikan dan menerima umpan balik. Terbuka terhadap umpan balik
adalah karakteristik kepala sekolah dan guru yang dapat terus berkembang.
Lingkungan belajar yang positif akan mendukung proses belajar guru.

20 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2


PEMETAAN RENCANA PENGEMBANGAN
PROFESI GURU
Motivasi belajar guru di Komunitas Praktisi akan meningkat jika topik pembelajaran
relevan bagi kebutuhan profesionalnya sehari-hari.

CARA PEMETAAN RENCANA PENGEMBANGAN GURU

Kepala sekolah dapat melakukan pemetaan rencana pengembangan dengan


berbagai cara, antara lain:

● Survei sederhana
Survei sederhana dapat dilakukan dengan menyebarkan kuesioner berisi
pertanyaan-pertanyaan terkait praktik pembelajaran atau kebutuhan belajar
dari guru.

● Rembuk diskusi
Sebagai permulaan rembuk diskusi dapat dilakukan pada forum-forum yang
sudah ada. Misalnya pertemuan rutin mingguan di sekolah atau lainnya.

● Bincang santai
Kepala sekolah juga dapat menganalisis kebutuhan pendampingan guru
melalui bincang-bincang santai di berbagai kesempatan seperti saat pulang
sekolah. Bincang santai dengan guru dapat menggali informasi yang lebih
dalam terkait masalah sehari-hari guru terkait pembelajaran.

● Observasi di kelas
Kepala sekolah dapat melakukan observasi di kelas untuk melihat
bagaimana guru melakukan pembelajaran.
Untuk melakukan observasi, pastikan hal-hal berikut ini:
1. Mendapatkan persetujuan guru yang akan diobservasi. Pastikan guru
memahami tujuan dan manfaat dari proses observasi. Ceritakan
hal-hal yang akan diobservasi dan bagaimana akan mengolah data
hasil observasi.
2. Siapkan jadwal untuk observasi.
3. Siapkan instrumen observasi yang meliputi perencanaan
pembelajaran, proses pembelajaran, dan penilaian pembelajaran.
4. Berikan umpan balik dari hasil observasi kepada guru yang
diobservasi dan refleksikan bersama hasil observasi tersebut.
5. Berdasarkan hasil observasi, biasanya terhimpun persoalan dan
tantangan umum yang dihadapi sehingga menjadi ide untuk fokus isu
yang dicari solusinya bersama.

Setelah melakukan cara di atas, strategi analisis dapat dilakukan dengan:

21 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2


1. memetakan tantangan dan persoalan yang dihadapi oleh guru disertakan
dengan contoh, data, atau bukti yang mengkonfirmasi bahwa persoalan
tersebut adalah nyata,
2. memetakan sebab dan akar masalah yang terjadi,
3. memetakan hal-hal yang sudah dicoba dilakukan selama ini untuk mengatasi
persoalan atau tantangan tersebut,
4. menggali praktik baik dari guru lain yang sudah berhasil mengatasi
tantangan atau persoalan.

FASILITASI RENCANA PENGEMBANGAN GURU


Rencana kegiatan belajar di Komunitas Praktisi perlu dilakukan bersama-sama oleh
anggota komunitas agar seluruh anggota bertanggung jawab dan terlibat aktif
dalam proses pengembangan dirinya dan rekan komunitas.

Kepala sekolah dapat mengikuti tips berikut untuk memfasilitasi rencana kegiatan
belajar:

1. Diskusikan dengan rekan Komunitas Praktisi mengenai isu pembelajaran


spesifik yang paling menjadi tantangan dalam praktik proses pembelajaran
sehari-hari.

2. Tetapkan tujuan secara SMART.


SMART singkatan dari Specific (spesifik), Measurable (terukur), Achievable
(dapat tercapai), Realistic (dapat direalisasikan), Timely (ada jangka waktu).
Contohnya tujuan yang terlalu umum seperti “meningkatkan praktik belajar
guru”, dapat lebih spesifik menjadi “mempraktikkan satu teknik penilaian
formatif dalam pembelajaran tematik untuk satu bulan ke depan”. Semakin
spesifik dan terukur, semakin besar kemungkinan kegiatan belajar akan tepat
sasaran.

3. Diskusikan bagaimana kegiatan belajar yang dapat dilakukan untuk


mengatasi permasalahan pembelajaran tersebut.
Contohnya kegiatan belajar dapat berbentuk pelatihan mandiri di sekolah,
mengobservasi proses pembelajaran antar guru, kegiatan berbagi di
KKG/kegiatan gugus/MGMP, dan lainnya.

4. Bagi peran dan tanggung jawab kepada sesama Komunitas Praktisi.


Peran yang dapat dibagi sesuai kebutuhan Komunitas Praktisi antara lain:
● Koordinator
● Tim dokumentasi
● Tim acara/konten
● Peran lain sesuai kebutuhan

22 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2


Cobalah membuat rencana pengembangan guru secara sederhana dengan
mengumpulkan data dengan cara yang sesuai dengan sekolah. Baik dengan cara
survei sederhana, rembuk diskusi, bincang santai, observasi kelas. Mulai dari salah
satu jenjang kelas misalnya rencana pengembangan guru kelas 1 untuk sekolah
dasar.

23 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2


MEMBERIKAN DAN MERESPON UMPAN
BALIK

Komunitas Praktisi adalah wadah untuk saling memberikan umpan balik baik
kepada kepala sekolah maupun guru di dalam satuan pendidikan. Terbuka terhadap
umpan balik adalah karakteristik kepala sekolah dan guru yang dapat terus
berkembang.

Sebelum memberikan atau menerima umpan balik, kita perlu memiliki pola pikir
berkembang untuk siap belajar.

POLA PIKIR BERKEMBANG


Perbedaan pola pikir berkembang dengan pola pikir menetap.

Pola Pikir Berkembang Pola Pikir Menetap

Saya ingin belajar. Saya sudah tahu semuanya

Saya terbuka dengan hal baru dan Saya tidak perlu umpan balik.
umpan balik.

Saya belajar dari orang lain. Saya sudah menguasai semuanya.

Saya akan selalu berusaha berlatih. Saya tidak perlu latihan.

Kesalahan adalah peluang belajar. Bagi saya, kesalahan dan kegagalan itu
buruk sehingga harus dihindari.

Saya akan bekerja keras untuk lebih Saya tidak bisa.


baik dalam sesuatu hal.

Saya terbuka dengan tantangan. Saya nyaman dengan keadaan


sekarang.

UMPAN BALIK
Umpan balik adalah informasi atau kritik yang bermanfaat tentang tindakan atau
perilaku masa lampau yang disampaikan ke individu lain (atau kelompok). Biasanya
informasi yang diberikan untuk menyesuaikan dan meningkatkan perilaku saat ini
dan di masa depan.

24 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2


Umpan balik bisa memiliki dua tujuan yaitu untuk:
● Umpan balik untuk penguatan
● Umpan balik untuk melakukan koreksi

Bagaimana ciri umpan balik yang informatif?

Tujuan umpan balik informatif adalah memberikan kesempatan kepada penerima


untuk mendapatkan informasi pembelajaran setelah mempraktikan sesuatu.

Informasi yang perlu diketahui adalah:


1. Menginformasikan benar atau keliru.
2. Jika keliru, masih bisa diperbaiki.
3. Penerima tahu mengapa bisa dikatakan salah atau keliru.
4. Informasikan strategi yang keliru dengan petunjuk yang tepat.
5. Sampaikan juga indikator yang digunakan.
6. Bila perlu, lakukan simulasi agar jelas.
7. Umpan balik menunjukkan kepekaan.
8. Sampaikan umpan balik pada waktu yang tepat.

Bagaimana cara memberikan umpan balik?

Ada 4 prinsip yang perlu diperhatikan ketika memberikan umpan balik.

Spesifik Berimbang Tepat Waktu Tulus

Merujuk pada perilaku Dimulai dengan Segera setelah Diniatkan untuk


bukan sifat/karakter menyampaikan kejadian/pada periode kemajuan orang lain
perilaku positif tertentu
Menjelaskan kapan Menjaga harga diri
perilaku itu terjadi Kemudian Tidak menumpuk
menyampaikan daftar kesalahan Memberikan alternatif
Menjelaskan mengapa perilaku yang perlu perbaikan untuk
perilaku itu dikembangkan Tidak perilaku yang
efektif/tidak efektif mengulang-ulang apa membutuhkan
Diakhiri dengan yang sudah pernah perbaikan
perilaku positif disampaikan

Bagaimana langkah kita saat memberikan umpan balik?

1. Persiapan
Persiapkan semua data yang relevan. Gunakan bahasa yang terdapat dalam
rubik misalnya hasil observasi kelas. Fokuskan pada tujuan spesifik.
Identifikasi perilaku tertentu yang perlu diberi umpan balik. Pilih 3-4
pertanyaan yang akan diberikan ke penerima umpan balik.

25 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2


2. Memaparkan data
Lakukan reviu data yang relevan dengan penerima umpan balik. Gunakan
bahasa yang terdapat dalam rubik saat melakukan paparan. Fokus utama
ada pada hasil pengumpulan data. Hindari memberi opini atau saran.
3. Fokus diskusi
Ungkapkan tujuan pengembangan dalam pemberian umpan balik. Mengajak
penerima umpan balik untuk memilih fokus yang akan dibahas. Lakukan
fasilitasi ketika proses misalnya ajukan pertanyaan pemantik, parafrase dan
mendengarkan aktif untuk dapat memahami, dan menyediakan waktu yang
cukup untuk melakukan pengenalan dan refleksi diri.
4. Membuat rencana
Identifikasi kemampuan penerima umpan balik dalam membuat perubahan.
Ajukan pertanyaan yang mengarahkan pada ide dan pemikiran berkembang.
Visualisasikan ide dalam bentuk tulisan atau gambar. Identifikasi langkah
yang dapat dilakukan oleh penerima umpan balik. Lakukan identifikasi luaran
spesifik. Tawarkan bantuan, dukungan, dan scaffolds.
5. Melakukan tindak lanjut
Reviu proses tindak lanjut yang sedang dilakukan. Atur waktu untuk
melakukan cek perkembangan luaran. Sediakan kesempatan penerima
umpan balik untuk bertanya dan memperjelas ekspektasi atau luaran.

Bagaimana sikap kita ketika diberi umpan balik?

1. Melihat umpan balik sebagai kesempatan belajar.


2. Menunjukkan sikap terbuka.
3. Fokus pada perilaku.
4. Dengarkan umpan balik dengan penuh perhatian.
5. Hindari reaktif dan bersikap defensif.
6. Ajukan pertanyaan jika membutuhkan klarifikasi

Cobalah merancang umpan balik untuk guru yang mengajar jenjang kelas yang
sama. Misalnya guru kelas 4A dan 4B saling memberikan umpan balik.
Tentukan terlebih dahulu fokus umpan balik dan instrumen yang akan digunakan..
Kemudian diskusikan hasilnya dan buat rencana perbaikan bersama-sama.

26 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2


MENGENAL PRAKTIK BAIK

Komunitas Praktisi merupakan wadah belajar kepala sekolah dan guru di dalam
satuan pendidikan untuk berbagi praktik baik. Untuk bisa berbagi praktik baik, kita
perlu mengenal apa itu praktik baik.

Apa itu praktik baik?

Best practice (disebut juga praktik baik) adalah istilah yang digunakan untuk
mendeskripsikan pengalaman terbaik dari keberhasilan seseorang dalam
melaksanakan tugas profesinya.

Jika ditarik ke konteks pendidikan artinya pengalaman terbaik dalam menyelesaikan


sebuah permasalahan yang dihadapi pendidik dan tenaga kependidikan sehingga
mampu memperbaiki mutu layanan pendidikan dan pembelajaran. Guru, kepala
sekolah, dan pengawas sekolah tentu memiliki banyak pengalaman yang berhasil
mengatasi berbagai permasalahan pendidikan dalam menjalankan tugasnya.

Bagaimana cara mengenali pengalaman yang termasuk praktik baik?

Suatu pengalaman dapat dikategorikan sebagai praktik baik karena memiliki


karakter sebagai berikut ini:
● Mampu mengembangkan cara baru dan inovatif dalam mengatasi suatu
masalah pendidikan khususnya pembelajaran.
● Mampu memberikan sebuah perubahan atau perbedaan, sehingga sering
dikatakan hasilnya luar biasa (outstanding result).
● Mampu mengatasi persoalan tertentu secara berkelanjutan atau dampak dan
manfaatnya berkelanjutan (tidak sesaat).
● Mampu menjadi moden dan memberi inspirasi dalam membuat kebijakan.
● Cara atau metode yang digunakan bersifat ekonomis dan efisien.

Apa manfaat berbagi praktik baik?

Manfaat dari berbagi praktik baik di Komunitas Praktisi adalah:


● Membantu mengidentifikasi dan memetakan dan mengganti praktik-praktik
yang sudah dicoba dan belum berhasil.
● Mendorong peningkatan kinerja menuju yang terbaik
● Mengurangi hilangnya pengetahuan
● Mendorong terciptanya budaya kolaborasi
● Memupuk budaya senang belajar

27 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2


Coba kumpulkan apa saja kemajuan yang terjadi di kelas. Silakan berbagi salah
satu pengalaman yang dapat membantu kelas lain untuk menghadapi tantangan
di kelas. Ceritakan pengalaman tersebut saat kegiatan Komunitas Praktisi.

28 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2


PENGELOLAAN DOKUMENTASI
PENGETAHUAN DAN DOKUMEN SUMBER
BELAJAR

Mengapa perlu melakukan pengelolaan dokumentasi pengetahuan dan dokumen


sumber belajar?

Pengelolaan dokumentasi pengetahuan dan dokumen sumber belajar merupakan


upaya untuk mendokumentasikan pengetahuan dan sumber belajar di Komunitas
Praktisi melalui penciptaan, penyimpanan, penyebaran dan penerapan pengetahuan
untuk mengembangkan kompetensi anggota Komunitas Praktisi.

Hal ini penting untuk dilakukan karena dokumentasi tersebut dapat dijadikan
sebagai tempat untuk menyimpan sumber belajar dan sebagai media refleksi bagi
anggota. Anggota komunitas dapat mengidentifikasi praktik-praktik baik yang harus
dipertahankan dan aspek mana saja yang harus diperbaiki serta pengetahuan yang
diperoleh dari kegiatan-kegiatan esensial dalam Komunitas Praktisi tidak hilang.

Apa saja sumber belajar yang perlu didokumentasikan?

Sumber belajar yang penting untuk didokumentasikan adalah :


● Praktik baik anggota Komunitas praktisi
● Ringkasan kegiatan esensial dari Komunitas Praktisi
● Hasil pelatihan
● Video pembelajaran atau kegiatan
● Dokumen-dokumen pembelajaran (rencana pembelajaran)
● Alat peraga
● Kegiatan dengan orang tua murid dan lain-lain

Contoh dokumentasi sumber belajar bisa diakses melalui laman Ayo Guru Berbagi
(https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/)

Apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam pengumpulan sumber belajar?

Hal yang dapat dipertimbangkan dalam menyusun strategi pengumpulan sumber


belajar dan pengetahuan adalah:
● Pembagian peran anggota Komunitas Praktisi terkait dengan pengumpulan
dan pengelolaan sumber belajar.

29 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2


● Siapa tim yang bertanggung jawab untuk mendokumentasikan sumber
belajar.
● Pengetahuan dan sumber belajar apa saja yang harus dikumpulkan dan
didokumentasikan.
● Media apa yang digunakan untuk mendokumentasikan pengetahuan dan
sumber belajar (ditulis, dicetak, disimpan dalam folder, atau disimpan dalam
file Google Drive agar dapat diakses semua orang).
● Kapan pengumpulan dokumentasi pengetahuan dan sumber belajar ini
dilakukan secara berkala.
● Di mana sebaiknya dokumen pengetahuan dan sumber belajar ini disimpan
agar mudah diakses oleh semua anggota Komunitas Praktisi (dan khalayak
yang lebih luas jika memungkinkan).
● Jika harus ada pembiayaan pengumpulan pengetahuan dan dokumentasi
sumber belajar ini, alokasi anggarannya diperoleh dari mana.
● Bagaimana cara anggota Komunitas Praktisi dapat menggunakan dokumen
tersebut.

Amati apakah progres di kelas sudah terdokumentasikan dengan baik. Apakah


dokumen pembelajaran sudah mudah diakses. Jika belum, coba membuat rencana
untuk mendokumentasikan rencana belajar mulai dari rencana 3 bulan ke depan.

30 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2


CONTOH PELAKSANAAN KOMUNITAS
PRAKTISI

Berikut ini merupakan contoh aktivitas yang dilakukan dalam Komunitas Praktisi.
Setiap sekolah bisa melakukan modifikasi dengan menyesuaikan kebutuhan dan
kesepakatan anggota Komunitas Praktisi.

Rekomendasi durasi: 4 JP/180 menit


Rekomendasi pertemuan: Setiap bulan

Durasi Aktivitas

15 menit Pembukaan.

15 menit Pembentukan kelompok belajar (bisa per kelas maupun per mata
pelajaran).

30 menit Refleksi fokus belajar murid yang sudah dikembangkan dalam 1


tahun terakhir.

30 menit Diskusi fokus capaian belajar murid yang akan dikembangkan


dalam 1 tahun ke depan.

60 menit Membuat rencana belajar kepala sekolah dan guru 3 bulan ke


depan untuk mendukung capaian belajar murid.

15 menit Membuat kesepakatan mengenai agenda dan persiapan untuk


pertemuan selanjutnya.

15 menit Penutupan.

31 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2


DAFTAR PUSTAKA

Kasiman, Puspowati, A., Jabar, U., Pratama, P., Lestari, P. R. D., & Silasakti, W.

(2020). Belajar di Komunitas Praktisi Panduan Membangun Komunitas

Praktisi bagi Guru Penggerak. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia.

University of Missouri. (2021). A Guide to Effective Feedback Conversations.

Network for Educator Effectiveness.

https://neeadvantage.com/wp-content/uploads/2021/09/NEE-Guide-to-Effec

tive-Feedback-Conversation.pdf

Novalita, D. (2021). Bahan Bacaan Umpan Balik Rekan Sejawat. Kementerian

Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Tuttaqwa, E. (2021). Bahan Bacaan Pengelolaan Dokumen Sumber Belajar dan

Berbagi Praktik Baik. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan

Teknologi.

32 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2

Anda mungkin juga menyukai