Anda di halaman 1dari 5

No.

SOP
Tanggal Pembuatan
Tanggal Revisi
Tanggal Efektif
Disahkan Oleh :
Ketua Yayasan Kepala_________

YAYASAN PENDIDIKAN
ACPRILESMA dr. Satria Ghaibi Saputra _______________
SOP GURU TK-SD-SMP-SMK LABORATORIUM ISLAMIC TECHNOLOGY

NO AKTIVITAS PROSEDUR OPERASIONAL


1 A. Kehadiran Guru A. Waktu Kehadiran GTY dan GTTY:
A. Guru Tetap Yysn 1. Guru hadir selambat-lambatnya pukul 06.30 WIB.
(GTY) dan Guru 2. Guru piket hadir selambat-lambatnya pukul 06.25
Tidak Tetap WIB.
Yayasan (GTTY) 3. Guru hadir berpakaian seragam lengkap sesuai
dengan tata tertib sekolah.
B. Guru Temporari
(Guru Lepas) B. Waktu Keahdiran Guru Temporari :
1. Guru hadir sesuai hari yang sudah disepakati
Managemen sekolah
2. Guru hadir selambat-lambatnya 15 menit sebelum
pembelajaran dimulai
3. Guru hadir berpakaian seragam lengkap sesuai
dengan tata tertib sekolah.

B. Aktivitas B. Aktivitas Guru Awal Kehadiran :


1. Mengisi daftar hadir mesin jika tidak absen dianggap
terlambat.
2. Senyum, salam, sapa dan bersalaman sesuai syar’i.
3. Merapikan diri.

Kepulangan C. Kepulangan :
1. Waktu Pulang Guru pukul 15.00 WIB.
2. Waktu pulang guru piket pukul 15.00 WIB.
3. Sebelum pulang guru merapikan tempat kerja terlebih
dahulu. Berpamitan dengan teman sejawat.
2 Penyambutan Murid Sambutan diberikan guru kepada murid dengan tujuan agar
semua murid merasakan perlakuan khusus dan
pengistimewaan.

1. Guru piket menyambut dengan berdiri dibelakang atau


disamping gerbang dengan memberikan sambutan
senyum, salam, sapa dan bersalaman, cara bersalaman
guru perempuan dengan murid perempuan, dan guru
laki-laki dengan murid laki-laki kecuali murid kelas 1 dan
2.
2. Guru piket pengelola murid terlambat siap dengan buku
data murid terlambat.

3 C. Pengelolaan Murid 1. Pengelolaan murid terlambat adalah tanggung jawab


Terlambat guru piket.
2. Tugas Guru pengelola murid terlambat:
a) Mencatat di buku siswa terlambat.
b) Merapihkan dan membariskan siswa yang terlambat
(laki-laki dan perempuan terpisah).
c) Menanyakan alasan keterlambatan pada setiap siswa.
3. Siswa terlambat dikelola sebagaimana siswa tidak
terlambat.
4. Guru piket memberikan sanksi bagi siswa yang
terlambat.
5. Rekapan siswa terlambat setiap bulan dibuat dan
ditindak lanjuti bagian kesiswaan.

4 Dhuha Motivasi 1. Penanggung jawab Dhuha Motivasi koordinator dhuha


motivasi.
2. Penanggung jawab Dhuha Motivasi diawal tahun
menyusun panduan dhuha motivasi yang berisi tentang
hal-hal sebagai berikut: Jadwal petugas Sholat Dhuha,
jadwal Motivator, kurikulum dhuha motivasi.
3. Peserta Dhuha Motivasi adalah semua murid dan semua
guru.
4. Tata urutan Dhuha Motivasi sebagai berikut:
a) Persiapan
b) Pembacaan Asmaul Husna
c) Shalat Dhuha
d) Doa belajar
e) Motivasi
5. Laporan pelaksanaan Dhuha motivasi dicatat oleh
koordinator Dhuha Motivasi.
6. Hal-hal lain didalam kegiatan Dhuha Motivasi:
a) Pemberian reward kepada siswa setiap hari Jumat.
b) Murid indisipliner dicatat dan ditangani oleh guru
piket.
c) Murid indisipliner dapat diberikan training setelah
dhuha motivasi.

5 Kegiatan Proses Belajar 1. Kegiatan PBM sebelum bel berbunyi, guru masuk kelas
Mengajar dan Istirahat dengan menyiapkan perlengkapan belajar yang
diperlukan.
2. Setelah bel berbunyi:
a) Siswa yang datang setelah bel masuk,
diperbolehkan masuk setelah mendapatkan nota
terlambat dari guru yang mengajar.
b) Guru mengkondisikan siswa untuk siap belajar dan
melakukan presensi.
3. Pelaksanaan PBM
a) Guru Kelas menulis kalimat basmalah dalam huruf
arab, hari dan tanggal di papan tulis.
b) Guru kelas memulai perjumpaan dikelas dengan ice
breaking seperti: sekilas info, tebak-tebakan, joke,
permainan dan lain-lain, yang bertujuan untuk
mendapatkan perhatian murid dan mencairkan
suasana.
c) Guru melaksanakan muridan PBM dengan unsure
PAIKEM (Pendidikan Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif
dan Menyenangkan).
d) Menutup pelajaran dengan hamdalah dan salam.
e) Guru Olah Raga memulai pembelajaran dari dalam
kelas, menyiapkan alat-alat, mencarikan ruang ganti
pakaian dan mengaturnya, serta memastikan alat-
alat olahraga dikembalikan pada tempatnya.
f) Guru Tilawati langsung masuk pada kelompoknya
masing-masing, melaksmuridan klasikal, klasikal
individual dan individual serta tahfidz sesuai target
yang telah ditentukan.
g) Guru tidak memperbolehkan siswa keluar sebelum
bel berbunyi, kecuali seijin guru.

6 Makan 1. Wali kelas mendampingi siswa pada saat jam Podluck


dan makan.
2. TK,SD, SMP, SMK pukul 09.00-09.15 untuk podluck, TK,
SD, SMP, SMK pukul 12.30-13.00.untuk makan siang

7 Istirahat Jam istrahat bagi guru kondisional, menyesuaikan


dengan jam mengajarnya.
8 Sholat Zuhur/Jum’at Penanggung jawab pelaksanaan adalah koordinator
Dhuha motivasi.
1. Sholat Dhuhur diimami oleh petugas imam shalat dhuha.
2. Sholat Jumat dikoordinasi oleh kesiswaan.

9 Pengembangan Diri 1. Penanggung jawab pengembangan diri adalah bagian


(Ekskul) kesiswaan.
2. Guru pengampu adalah guru yang ditunjuk oleh pihak
sekolahan.
3. Tugas guru pengampu adalah:
a. Melaksanakan kegiatan pengembangan diri murid
sesuai jadwal.
b. Mencatat dan mengontrol semua perilaku dan
perkembangan siswa.
c. Memulangkan murid pada waktu yang telah
ditentukan.

10 Guru Ijin Meninggalkan 1. Guru tidak hadir karena suatu halangan, menyampaikan
Tugas permohonan ijin tidak hadir kepada kepala sekolah dan
ditembuskan kepada bagian kurikulum.
2. Ijin disampaikan melalui lisan atau tertulis.
3. Ijin yang diajukan bisa dikabulkan atau tidak dikabulkan
oleh kepala sekolah, mempertimbangkan alasan dan
kondisi sekolah.
4. Jika ijin dikabulkan, guru wajib melimpahkan atau
menyertakan tugas ke bagian kurikulum.
5. Ijin untuk Dinas luar harus mendapatkan SPPD dan
dicatat dibuku keluar.
6. Budayakan berpamitan dengan teman sejawat.

11 Pembinaan Guru Pembinaan guru diorientasikan sebagai pembinaan


ruhiyah, untuk membekali guru dalam menjalankan
tugansnya dengan ketaqwaan.
1. kamis pukul 15.00-17.00 WIB pembinaan ruhani untuk
guru laki-laki dan perempuan
2. Jum’at pukul 13.00 – 15.00 WIB pembinaan akademik
untuk guru laki-laki dan perempuan

12 Jenis Dan Bentuk Sanksi 1. Sanksi ringan :


Pelanggar pada kasus yang dinilai sanksi ringan, Yayasan
melalui Dewan Guru di sekolah atau organisasi akan
memberikan pembinaan kepada guru yang melakukan
pelanggaran. Serta mengingatkan kembali kepada guru
untuk menjaga harkat dan martabat profesi guru.

 2. Sanksi sedang :
Sanksi sedang umumnya diberlakukan bila guru tersebut
dinilai melanggar kode etik apabila Dewan Kehormatan
Guru atau organisasi dan sekolah menilai guru melakukan
kesalahan cukup serius. Sehingga sanksi yang diberikan
umumnya tidak hanya berupa teguran secara lisan.
Pihak yang berwenang berpotensi memberikan sanksi
seperti: non-aktif sementara, hingga teguran secara
tertulis.

 3. Sanksi berat :
Pelanggaran dengan sanksi berat diberikan bila guru
terlibat persoalan berat atau mengarah pidana yang
merugikan orang banyak. Pada sanksi berat diberikan bisa
berupa pemberhentian secara tidak hormat dan dikeluarkan
dari organisasi guru.

CATATAN :

Jenis-jenis pelanggaran

1. Guru memposisikan diri sebagai penguasa yang memberikan sanksi dan mengancam
murid apabila melanggar peraturan atau tidak mengikuti kehendak guru.
2. Guru tidak memahami sifat - sifat yang khas / karakteristik pada anak didiknya.
3. Guru memperlakukan muridnya secara tidak tepat sehingga membentuk prilaku yang
menyimpang.
4. Tidak memahami muridnya sesuai dengan proses perkembangan anak, sehingga
dalam melakukan bimbingan dan pembinaan sering menimbulkan kecelakaan
pendidikan.
5. Guru tidak mampu mengembangkan strategi, metode, media yang tepat dalam
pembelajaran disebabkan tidak memahami tingkah laku muridnya.
6. Guru tidak menunjukan kejujuran sehingga tidak pantas untuk ditiru. misalnya :
memanipulasi nilai. mencuri waktu mengajar, pilih kasih.
7. Tidak mengajar sesuai dengan bidangnya sehingga melakukan kesalahan secara
keilmuan.
8. Guru tidak mengkomunikasikan perkembangan anak kepada orang tua sehingga
orangtua tidak tahu kemajuan belajar anak.
9. Guru tidak menumbuhkan rasa kepercayaan dan penghargaan atas diri muridnya,
sehingga mematikan kreatifitas si anak.
10. Hubungan antar guru yang tidak harmonis. misal : saling menjatuhkan.
11. Guru menggunakan obat-obatan terlarang seperti Narkotika.dan terlibat tindak
pidana
12. Guru berbuat asusila baik verbal maupun non verbal kepada lawan jenis baik kepada
murid maupun kepada seluruh pendidik dan tenaga kependidikan disekolah baik
dilakukan secara langsung maupun dilakukan melalui media social.
13. Guru terlibat cinta terlarang kepada yang sudah memiliki pasangan yang sah kepada
warga sekolah baik orangtua siswa, guru, tenaga pendidik, dan orang lain diluar
sekolah.

Anda mungkin juga menyukai