Anda di halaman 1dari 58

BUKU PEGANGAN

LOKAKARYA
Pendidikan Guru Penggerak
Untuk Pengajar Praktik

LOKAKARYA KESATU
PENGEMBANGAN KOMUNITAS PRAKTISI

PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENGGERAK


ANGKATAN 9
2023
KATA PENGANTAR DIREKTUR JENDERAL GURU
DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Pemimpin sekolah, dalam berbagai literatur, disebut berperan besar dalam menentukan
keberhasilan sekolah karena ia mempunyai tanggung jawab dalam mensinergikan
berbagai elemen di dalamnya. Seorang pemimpin sekolah yang berkualitas akan mampu
memberdayakan seluruh sumber daya di ekosistem sekolahnya hingga dapat bersatu
padu menumbuhkan murid-murid yang berkembang secara utuh, baik dalam rasa, karsa
dan ciptanya. Tak dipungkiri, pemimpin sekolah merupakan salah satu aktor kunci dalam
terwujudnya Profil Pelajar Pancasila.

Untuk dapat menjalankan peran-peran tersebut, seorang pemimpin sekolah perlu


mendapatkan pendidikan yang berkualitas sebelum ia menjabat. Program Pendidikan
Guru Penggerak (PPGP), sebagai bagian dari rangkaian kebijakan Merdeka Belajar
episode kelima, didesain untuk mempersiapkan guru-guru terbaik Indonesia untuk
menjadi pemimpin sekolah yang berfokus pada pembelajaran (instructional leaders).
Melalui berbagai aktivitas pembelajaran dalam PPGP, kandidat kepala sekolah masa
depan diharapkan dapat memiliki kompetensi dalam pengembangan diri dan orang lain,
pengembangan pembelajaran, manajemen sekolah serta pengembangan sekolah. Kami
memiliki harapan besar agar lulusan PPGP dapat mewujudkan standar nasional
pendidikan untuk menjamin mutu pendidikan di seluruh wilayah negeri ini, di mana
keberpihakan pada murid menjadi orientasi utamanya.

Upaya pemenuhan kandidat kepala sekolah yang lebih optimal menuntut penyesuaian
pada desain pembelajaran PPGP. Karena itu, terhitung dari angkatan kelima durasi
program diefisiensikan dari sembilan menjadi enam bulan. Selain itu, PPGP juga
menerapkan diferensiasi proses untuk peserta di daerah yang memiliki akses terbatas,
baik dari segi transportasi maupun telekomunikasi. Namun, terlepas dari moda
penyampaian yang beragam, para Calon Guru Penggerak (CGP) di seluruh Indonesia
sama-sama mempelajari materi-materi bekal kepemimpinan dengan sistem on-the-job
learning dimana selama belajar, guru tetap menjalankan perannya di sekolah sekaligus
menerapkan pengetahuan yang didapat dari ruang pelatihan ke dalam pembelajaran di
kelas. Pendekatan pembelajaran juga tetap menggunakan siklus inkuiri yang sarat
dengan refleksi dan praktik langsung, baik bersama sesama CGP maupun rekan sejawat
di sekolah. Pendampingan di lapangan juga tetap menjadi kunci dari keberhasilan
implementasi konsep di kelas atau sekolah CGP.

Tentu saja, seluruh upaya tersebut tidak akan berhasil tanpa peran berbagai tim
pendukung yang telah bekerja keras dan berkontribusi positif mewujudkan
penyelesaian bahan ajar ini serta membantu terlaksananya PPGP. Kami mengucapkan
terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para pengembang modul, tim
digitalisasi, serta fasilitator, pengajar praktik dan instruktur. Semoga Allah Yang
Mahakuasa senantiasa memberkati upaya yang kita lakukan demi transformasi
pendidikan Indonesia. Amin.
Jakarta, Mei 2022

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga


Kependidikan,

Dr. Iwan Syahril, Ph.D.


DAFTAR ISI
Hlm.
KATA PENGANTAR DIREKTUR JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN .................i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ iii

SEKILAS PROGRAM ........................................................................................................... iv

JADWAL & RANGKUMAN SESI .......................................................................................... 1

GAMBARAN DETAIL SESI................................................................................................... 5

DAFTAR ISTILAH .............................................................................................................. 49

DAFTAR PERIKSA PERLENGKAPAN.................................................................................. 49


SEKILAS PROGRAM

PEMAHAMAN BERMAKNA

Komunitas Praktisi sebagai wadah untuk mengembangkan kompetensi pemimpin pembelajaran dalam
menggerakkan ekosistem pendidikan.

PRODUK YANG DIHASILKAN

● Pemetaan komunitas praktisi yang sudah ada untuk mengoptimalkan perannya sebagai guru penggerak.

TUJUAN BELAJAR

● Peserta dapat menjelaskan hubungan mindset pemimpin pembelajaran di konteks sekolah

● Peserta dapat menjelaskan pentingnya dan manfaat komunitas praktisi baik untuk dirinya sendiri dan
lingkungan belajar

● Peserta dapat menjelaskan konsep, filosofi dan prinsip komunitas praktisi sebagai bagian dari peran
guru penggerak

● Peserta dapat mengidentifikasi dan memetakan komunitas praktisi yang sudah ada
● Peserta dapat mengaitkan komunitas praktisi yang sudah ada untuk mewujudkan filosofi, nilai dan
peran guru penggerak.

INDIKATOR KEBERHASILAN

● Calon Guru Penggerak dapat menjelaskan definisi dan manfaat komunitas praktisi

● Calon Guru Penggerak dapat mengidentifikasi komunitas praktisi

● Calon Guru Penggerak dapat memetakan manfaat dan area kontrol di komunitas praktisi yang sudah ada

AGENDA

1. Kepemimpinan dalam diri (Aktivitas untuk menjelaskan hubungan mindset pemimpin pembelajaran di
konteks sekolah)
2. Melakukan diskusi komunitas praktisi

3. Komunitas praktisi sekelilingku (mengidentifikasi dan memetakan komunitas praktisi)

4. Peran guru penggerak dalam menggerakkan komunitas praktisi

5. Menggerakkan komunitas praktisi

TARGET PESERTA

● 1 kelas berisi 15 calon guru penggerak


● Kepala sekolah dari satuan pendidikan CGP
● Pengawas binaan CGP
PERAN TERLIBAT
● 1 kelas berisi 3 Pengajar Praktik

● Panitia dari dinas pendidikan setempat


● BBGP/BGP sebagai tim monitoring dan evaluasi (tidak wajib)

KETERANGAN TAMBAHAN

Kebutuhan sarana, prasarana, bahan, dan dokumen cetak pada pelaksanaan lokakarya 1, (terlampir)

Sarana dan prasarana pada kegiatan lokakarya 1:

● Ruangan/kelas pertemuan yang cukup nyaman bagi seluruh peserta


● Proyektor
● Layar proyektor
● Papan Pleno
● Laptop
● Kamera

Bahan yang digunakan pada lokakarya 1:

● Kertas plano
● Spidol marker
● Pointer
● Poster pos tahapan
● Lakban kertas
● Pulpen
● Post-it

Kebutuhan dokumen cetak pada lokakarya 1:

● Lembar Identifikasi Komunitas Praktisi


● Lembar Pemetaan Komunitas Praktisi
● Lembar Peran Guru Penggerak dalam Menggerakan Komunitas Praktisi
● Daftar absen
JADWAL & RANGKUMAN SESI

PERLENGKAPAN, MEDIA,
NO JUDUL SESI AKTIVITAS METODE DURASI JUMLAH JP
DAN APLIKASI

Pembukaan & Icebreaking Pleno 15’ ● Laptop

● Proyektor
Perkenalan Pengajar Praktik Pleno 5’
1 PEMBUKAAN 2/3 JP
● Layar
Penjelasan Tujuan & Pembuatan
Pleno 10’ ● Papan plano
Kesepakatan Belajar
● Kertas plano

Persiapan kegiatan Pleno 10 ● Spidol marker

KEPEMIMPINAN ● Pointer
2 Aktivitas: Mencari Benda Pleno 20 1 2/3 JP
DALAM DIRI ● Poster pos tahapan

Pembahasan aktivitas Pleno 15 ● Lakban kertas


Aktivitas ● Lembar evaluasi dalam LMS
Diskusi nilai, Peran, dan
kelompok 30
Kompetensi Guru Penggerak ● Pulpen
bersama pengajar
praktik ● Daftar absen

Diskusi Komunitas Praktisi: Aktivitas


● Post-it

Berbagi Tantangan 1 Bulan kelompok 45’ ● Lembar


Pertama bersama pengajar Identifikasi
DISKUSI praktik
Komunitas Praktisi
3 KOMUNITAS 1 2/3 JP
Refleksi Manfaat Komunitas ● Lembar Pemetaan Komunitas
PRAKTISI Pleno 10’
Praktisi Praktisi

Sekilas Materi Filosofi Komunitas


● Lembar Peran Guru
Pleno 20’
Praktisi Penggerak dalam
Menggerakkan Komunitas
4 ISTIRAHAT Praktisi

Energizer Pleno 15’


Aktivitas
Mengidentifikasi Komunitas
kelompok 25’
KOMUNITAS Praktisi yang ada
bersama pengajar
5 PRAKTISI praktik 1 1/3 JP
SEKELILINGKU
Aktivitas
Menganalisa pemetaan
kelompok 20’
Komunitas Praktisi
bersama pengajar
praktik

PERAN GURU Memahami Peran Guru Aktivitas


Penggerak Dalam Membuat kelompok 40’
PENGGERAK
Komunitas Praktisi bersama pengajar
DALAM
6 praktik 1 1/3 JP
MENGGERAKKAN
KOMUNITAS Menganalisis peran dalam
Pleno dan aktivitas
memaksimalkan Komunitas 20’
PRAKTISI diskusi berdua
Praktisi

Wisata Belajar Pleno 25’


MENGGERAKKAN
6 KOMUNITAS 2/3 JP
Melihat Potensi Komunitas
PRAKTISI Pleno 5’
Praktisi Baru
Benang Merah Materi Pleno 10’

7 PENUTUPAN Refleksi Hasil Belajar Pleno 15’ 2/3 JP

Penutupan dan Foto Bersama Pleno 5’

TOTAL JAM PELAJARAN 360 menit


8 JP
GAMBARAN DETAIL SESI

PEMBUKAAN DURASI: 30 MENIT

TUJUAN SESI

● Calon Guru Penggerak dapat menciptakan koneksi dengan peserta lain dan pengajar praktik

● Calon Guru Penggerak dapat memahami tujuan dan agenda pada lokakarya ini

PERLENGKAPAN YANG DIBUTUHKAN:

● Laptop

● Proyektor

● Layar

● Papan plano

● Kertas plano

● Spidol marker

● Pointer

PEMBUKAAN & ICEBREAKING (15’)

[Tayangkan slide 2]

Sesi pembukaan menjadi kunci keterlibatan peserta di pelatihan. Mulai pelatihan


dengan sapaan hangat dan bersemangat. Ingat bahwa Anda menjadi role-model akan
semangat peserta. Berikan ucapan:

Selamat pagi, Bapak/Ibu! Apa kabarnya?

Senang rasanya bisa melihat wajah Bapak/Ibu kembali di Lokakarya Pertama!


Sebelumnya kita hanya bisa bertatap muka secara online.

Apa habar bapak ibu pengawas dan kepala sekolah senang Bapak/ibu bisa hadir
disini , berkumpul bersama CGP hebat.
Setelah menyapa dengan semangat, berikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat
membuat peserta terlibat dan membentuk koneksi antar calon guru penggerak. Contoh
pertanyaan yang bisa Anda ajukan:

Siapa di antara Bapak/Ibu yang sebelum ke tempat ini sudah sarapan?

Siapa di antara Bapak/Ibu yang sebelum ke tempat ini sudah minum teh atau
kopi?

Siapa di antara Bapak/Ibu yang sudah berolahraga tadi pagi?

Setelah menyapa, lakukan icebreaking. Icebreaking digunakan di awal untuk membuat


koneksi antar calon guru penggerak, pengawas sekolah, kepala sekolah, dan pemandu
yang membawakan kegiatan, ataupun dengan kegiatan yang dilaksanakan. Walaupun
icebreaking telah diberikan juga di lokakarya sebelumnya, icebreaking kali ini digunakan
untuk membuat peserta nyaman dengan peserta lain dan pengajar praktik yang baru
bertemu dengan CGP secara tatap muka langsung, dan materi yang khususnya diberikan
di hari ini. Pimpin icebreaking dengan judul tembak nama.

Mari Bapak/Ibu kita berdiri melingkar. (lanjutkan setelah Calon Guru Penggerak
, pengawas sekolah, kepala sekolah telah berdiri melingkar)

Siapa yang pernah ke Amerika Bapak/Ibu?

Siapa yang tahu musuh Indian pada zaman dahulu? (koboi)

Siapa yang tahu perlengkapan yang digunakan oleh koboi? (tali laso, senapan)
Sekarang ceritanya saya akan menjadi koboi dan memiliki senapan. Saat ada

orang yang saya tembak dengan berkata ‘dor’, Bapak atau Ibu tersebut silakan
jongkok. Lalu orang yang berada di sebelah kiri dan kanan dari orang yang
jongkok tersebut harus beradu cepat nama orang yang ada di sebelahnya.
Contoh misalnya saya tembak Bapak Budi maka Pak Budi silakan jongkok. Lalu
orang yang di sebelah kiri dan kanannya misalnya bernama Bu Ais dan Pak Roy
harus beradu cepat memanggil lawannya. Jika Pak Roy lebih cepat, maka Bu Ais
kalah dan lingkaran kita mengecil.

Apakah ada pertanyaan Bapak/Ibu? Jika tidak, kita mulai ya permainannya.

Minta calon guru penggerak, Pengawas Sekolah, dan Kepala Sekolah kembali ke
tempat duduknya masing-masing.

Terimakasih sudah ikut bermain. Silakan Bapak/Ibu kembali ke tempat duduknya


masing-masing.

PERKENALAN PENGAJAR PRAKTIK (5’)

Setelah melakukan ice breaking, biasanya suasana kelas sudah lebih akrab dan terbuka,
gunakan kesempatan ini untuk mengingatkan mereka akan nama Anda dan pengajar
praktik yang lain. Untuk menghemat waktu dan lebih mengenal, sebutkan nama Anda
dan hal terbaik yang Anda alami sebagai guru di bulan ini dalam 1 kalimat ini. Setelah
Anda dan pengajar praktik lain berkenalan dengan cara ini, minta peserta juga
memperkenalkan diri kembali dengan cara Anda berkenalan.

Bapak/Ibu kita akan melakukan perkenalan kembali, karena mungkin saja kita
lupa dengan peserta lain ataupun bahkan bisa lupa juga dengan saya atau
pengajar praktik lainnya. Sebutkan nama Anda dan hal terbaik yang Anda alami
sebagai guru di 1 bulan ini. Mulai dari saya, pengajar praktik yang lain, baru
diikuti Bapak/Ibu. Saya mulai. Nama saya Niko (contoh). Hal terbaik yang saya
alami sebagai guru adalah saat ada 1 murid saya yang memberitahukan bahwa
saya telah menjadi guru yang lebih kreatif dibanding sebelumnya. Silakan
dilanjutkan. (lanjut ke pengajar praktik dan peserta)
PENJELASAN TUJUAN & PEMBUATAN KESEPAKATAN BELAJAR (10’)

[Tayangkan slide 3]

Jelaskan tentang tujuan lokakarya pertama ini. Setelah memberitahukan tujuan


lokakarya pertama. Beritahukan agenda kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai
tujuan tersebut. Tekankan bahwa materi yang akan dipelajari ini sudah tertera di buku
saku pembelajaran yang mereka punya sebagai calon guru penggerak

Di akhir lokakarya pertama ini, peserta dapat memetakan manfaat dan area
kontrol di komunitas praktisi yang sudah ada di lingkungan Bapak/Ibu, serta
peran Bapak/Ibu untuk memperbesar manfaat dari komunitas praktisi tersebut.

[Tayangkan slide 4]

Untuk mencapai tujuan ini, ada beberapa agenda yang harus kita pelajari dan
lakukan yaitu: … (bacakan menu belajar). Semua materi belajar ini sudah ada
juga di buku pembelajaran yang Bapak/Ibu punya.

Setelah memberitahukan tujuan dan agenda belajar lokakarya pertama ini, beri
kesempatan bertanya pada peserta. Setelah pemberian waktu untuk bertanya, ajak
peserta untuk membuat kesepakatan bersama. Berikut contoh instruksi yang bisa
digunakan:

Untuk mencapai tujuan belajar dan membuat situasi belajar yang nyaman, mari
kita membuat kesepakatan belajar untuk lokakarya pertama ini. Apakah ada ide
atau saran dari Bapak/Ibu yang bisa kita masukkan sebagai kesepakatan belajar
kita?
[Tayangkan slide 5]

Anda dapat memberikan salah satu saran untuk kesepakatan bersama. Saat salah satu
pengajar praktik, menggali saran kesepakatan belajar dari peserta, pastikan ada
pengajar praktik lain yang mendokumentasikan kesepakatan belajar tersebut di flipchart
atau powerpoint, yang bisa dilihat oleh peserta. Pastikan kesepakatan belajar yang
dibuat mendukung suasana belajar. Setelah semua ide terkumpulkan, pemandu
membacakan kembali kesepakatan yang telah dibuat dan menyepakatinya bersama
dengan peserta.

Terimakasih atas saran dan idenya. Saya bacakan kembali kesepakatan bersama
yang sudah dibuat. (bacakan kesepakatan bersama). Apakah Bapak/Ibu setuju
kesepakatan belajar ini? (jika ya) Berikan tepuk tangan untuk meresmikan
kesepakatan belajar ini. Ingat kesepakatan belajar ini sudah berlaku dari
sekarang hingga proses belajar selesai di sore nanti.
KEPEMIMPINAN DALAM DIRI DURASI: 75 MENIT

TUJUAN SESI

● Calon Guru Penggerak dapat menjelaskan hubungan mindset pemimpin pembelajaran di


konteks sekolah
● Calon Guru Penggerak dapat menjelaskan peran, nilai, serta kompetensi guru penggerak

berdasarkan pemahamannya sendiri

PERLENGKAPAN YANG DIBUTUHKAN:

● Laptop

● Proyektor

● Layar

● 10 Slayer/penutup mata

● Bola warna-warni (3 warna merah, 3 warna kuning, 3 warna hijau. 3 warna biru, 3 warna
orange)

● Plano

● Spidol

● Lakban kertas

PERSIAPAN KEGIATAN (10’)

Persiapan:

● Siapkan bola warna-warni untuk disebar ke sekeliling ruangan

● Siapkan slayer/penutup mata

Pelaksanaan:

Tanyakan kepada peserta.

Siapa di antara Bapak/Ibu yang suka naik kereta?


Siapa di antara Bapak/Ibu yang pernah main kereta-keretaan waktu masih

kecil? Siapa yang ingin bermain kereta-keretaan sekarang?

Berikan instruksi permainan.

Sekarang kita akan bermain kereta-keretaan. Berikut prosedurnya:

1. Peserta akan dibagi menjadi 5 kelompok. Tiap kelompoknya terdiri dari 3


orang CGP, kepala sekolah CGP, dan Pengawas (sesuai jumlah pengawas
yang hadir).

2. Tugas tiap kelompok adalah mengumpulkan bola dari suatu yang warna
yang akan ditentukan, di sekeliling ruangan ini.

3. Dalam mengumpulkan bola, kelompok perlu membuat sebagai kereta. Jadi 1


kelompok akan berbaris. Semua orang akan memegang pundak orang yang
didepannya, kecuali orang yang berada di paling depan barisan.

4. Orang yang dapat mengambil bola adalah orang yang ada di paling depan
barisan.

5. Jika saat mengumpulkan, barisan terputus atau tangan terlepas dari Pundak,
maka pengajar praktik akan mengurangi 1 bola yang sudah dikumpulkan dan
pengajar praktik akan menaruh bola tersebut di lokasi yang baru.

6. Kelompok tidak boleh mengambil warna bola yang berbeda.

7. Kelompok yang menjadi pemenang adalah kelompok yang paling cepat


mengumpulkan seluruh bola dengan warna yang ditentukan.

Apakah ada pertanyaan?

Bagi peserta menjadi 5 kelompok yang berisikan 3-4 anggota tiap kelompoknya, serta
beritahukan warna bola yang perlu dikumpulkan kepada tiap kelompok.
Kita akan berhitung 1-5. Orang yang mendapat angka 1 maka akan masuk
kelompok pertama, dst. Kalau sudah berhitung, silakan berkumpul dengan
kelompoknya.

Berikut adalah pembagian warna bola yang perlu dikumpulkan tiap kelompok.

1. Kelompok 1 – warna merah

2. Kelompok 2 – warna kuning

3. Kelompok 3 – warna hijau

4. Kelompok 4 – warna biru

5. Kelompok 5 – warna orange

Minta peserta untuk berbaris dan berikan aturan tambahan.

Silakan tiap kelompok menentukan urutan barisannya dan berdiri sesuai dengan
barisannya. Apakah sudah?

Tambahannya, di permainan ini setiap kereta memiliki keterbatasan. Berikut


keterbatasannya:

1. Peserta diminta menutup mata dengan slayer kecuali orang paling belakang
tidak ditutup matanya.
2. Semua peserta tidak boleh bersuara.

Apakah ada pertanyaan?

Jika tidak ada pertanyaan, silakan tiap kelompok mengambil penutup


mata/slayer.
Di saat peserta sedang memakai penutup mata, Pengajar Praktik menyebarkan semua
bola ke sekeliling ruangan.
AKTIVITAS: MENCARI BENDA (20’)

Mulai kegiatan bersama-sama.

Kita akan mulai bersama-sama dalam hitungan ketiga. Siap? 1-2-3!

Pengajar praktik perlu memastikan beberapa hal:

● Pastikan orang di paling belakang barisan tidak berbicara/berbisik

● Jika ada barisan yang terputus, maka ambil 1 bola yang sudah dipegang

● Pastikan warna bola yang diambil sesuai, jika tidak silakan dikembalikan

● Jika ada kelompok yang selesai duluan, biarkan kelompok lain menyelesaikannya.

● Jika semua kelompok sudah selesai di dalam 5 menit pertama, maka pengajar praktik
bisa mengadakan ronde kedua dengan mengubah formasi barisan tiap kelompok.

PEMBAHASAN AKTIVITAS (15’)

Ucapkan selamat kepada kelompok yang menang dan minta peserta duduk.

Selamat kepada kelompok yang menang!

Silakan duduk Bapak/Ibu. Mari kita membahas aktivitas yang tadi kita lakukan
Berikan pertanyaan-pertanyaan dengan mengikuti alur 4P untuk merefleksikan aktivitas
barisan mencari bola.
Pertanyaan Peristiwa:

Apa kegiatan yang tadi dilakukan?

Apa tugas dari tiap kelompok?

Apakah terdapat tantangan atau kesulitan dalam menjalankan tugas tersebut?

Apa hasilnya tadi? Kelompok mana yang menang?

Pertanyaan Perasaan:

Apa yang Bapak/Ibu rasakan saat menjadi orang paling depan, posisi tengah,
dan posisi paling belakang?

(jika ada) Apa rasanya saat barisan terlepas dan bola diambil Pengajar Praktik?

Apa rasanya saat tidak berhasil mengumpulkan bola?

Apa yang dirasakan setelah mengumpulkan semua bola tersebut?

Pertanyaan Pembelajaran:

Bagaimana cara bisa mengumpulkan seluruh bola dengan cepat? Apa


cara yang dilakukan oleh kelompok pemenang??
Peran mana yang paling penting di dalam permainan tadi? Posisi

mana yang memimpin di dalam permainan tadi?

(Poin pembelajaran: semua peranan penting dalam mewujudkan semua upaya


dan tiap peran adalah seorang pemimpin di areanya)

Apa kualitas seorang pemimpin yang bisa dipelajari dari aktivitas tadi?

Pertanyaan Penerapan ke depan:

Jadi apa hubungan peran Anda sebagai CGP hubungannya dengan


pemimpin pembelajaran?
Jadi apa nilai-nilai dari CGP yang bisa membuat Anda menjadi lebih baik sebagai
pemimpin?

Apa yang bisa Anda lakukan sebagai CGP atau pemimpin di dalam sekolah
sebagai organisasi pembelajaran?

Apa yang perlu ditingkatkan dari diri Anda, jika ingin menjadi pemimpin yang
efektif di organisasi pembelajaran?

Apa kualitas yang sudah Anda punya sebagai pemimpin pembelajaran?

DISKUSI NILAI, PERAN DAN KOMPETENSI GURU PENGGERAK (10’)

Persiapan:

● Siapkan plano dan spidol untuk diskusi kelompok

● Siapkan lakban kertas untuk menempelkan lembar plano yang sudah selesai
ditulis ke dinding
Pelaksanaan:

Tanyakan kepada peserta jika mereka masih mengingat tentang nilai, peran, dan
kompetensi guru penggerak.

Siapa diantara Bapak/Ibu yang masih ingat nilai Guru Penggerak?

Siapa diantara Bapak/Ibu yang masih ingat peran Guru Penggerak?

Siapa diantara Bapak/Ibu yang masih ingat kompetensi Guru Penggerak?

Minta peserta untuk kembali ke kelompoknya dan bagi topik yang perlu didiskusikan
dan dituliskan oleh tiap kelompok.
Sekarang silakan Bapak/Ibu kembali ke kelompoknya. Tiap kelompok akan
mendapatkan 1 topik untuk didiskusikan dan dituliskan di kertas plano. Anggota
kelompok terdiri dari CGP, Pengawas sekolah dan kepala sekolah

1. Kelompok 1 akan membahas nilai Guru Penggerak

2. Kelompok 2 akan membahas peran Guru Penggerak

3. Kelompok 3 akan membahas kompetensi Guru Penggerak

Silakan bahas tiap topiknya, apa yang sudah Bapak/Ibu pelajari dari topik
tersebut, contoh-contohnya atau ada yang ingin ditambahkan berdasarkan
pengalaman Bapak/Ibu sebagai CGP dalam hal ini pengawas sekolah, kepala
sekolah ikut berpartisipasi. Setelah dibahas, silakan dituliskan di kertas plano. Di
plano bisa dituangkan dalam bentuk tulisan atau gambar, serta bisa dihias ya
Bapak/Ibu.
Di dalam kelompok, minta kepala sekolah dan pengawas untuk terlibat
membagikan pengalamannya selama ini dalam konteks pemimpinan
pembelajaran di sekolah.

Waktu berdiskusi adalah 10 menit, setelah itu setiap kelompok mempunyai


waktu maksimal 4 menit untuk mempresentasikan hasil diskusinya kepada
kelompok lain.

Apakah ada pertanyaan?

Pengajar Praktik membagikan spidol dan plano kepada tiap kelompok. Pengajar Praktik
perlu memastikan setiap kelompok mendiskusikan sesuai dengan topiknya dan
memberhentikan waktu diskusi setelah 10 menit.

Minta tiap kelompok bergantian mempresentasikan pembelajarannya terhadap tiap


topik.

Kita akan bergantian untuk presentasi. Waktunya adalah 4 menit. Kelompok lain
silakan mendengarkan.
Setelah semua kelompok presentasi, tutup kegiatan dengan menyatakan bahwa ketiga
poin (nilai, peran, kompetensi) tersebut saling berhubungan dan berikan jembatan
pembelajaran ke materi komunitas praktisi.

Terimakasih tiap kelompok sudah berdiskusi dan presentasi.

Apakah bisa dari ketiga poin tersebut berdiri sendiri Bapak/Ibu?

Betul sekali!

Ketiga poin tersebut saling berhubungan dan kita sebagai Calon Guru Penggerak
perlu menguasainya untuk membuat kita menjadi pemimpin organisasi
pembelajaran yang lebih baik.

Sebagai pemimpin organisasi pembelajaran, salah satu aktivitas yang bisa kita
lakukan adalah memanfaatkan komunitas praktisi yang sudah ada untuk
mengefektifkan serta meningkatkan kualitas pembelajaran. Setelah ini, kita akan
masuk kepada penjelasan dan penerapan komunitas praktisi. Apakah Bapak/Ibu
siap?
DISKUSI KOMUNITAS PRAKTISI DURASI: 75 MENIT

TUJUAN SESI
● Calon Guru Penggerak dapat menjelaskan manfaat komunitas praktisi
● Calon Guru Penggerak dapat menjelaskan definisi dan karakteristik komunitas praktisi

PERLENGKAPAN YANG DIBUTUHKAN:


● Laptop
● Proyektor
● Layar
● Papan flipchart
● Kertas plano
● Post-it (kuning, hijau, biru)
● Spidol warna
● Spidol marker
● Pointer

DISKUSI KOMUNITAS PRAKTISI: BERBAGI TANTANGAN 1 BULAN PERTAMA (45’)

Persiapan:
● Siapkan papan plano dan spidol
● Pasang laptop dan sambungkan ke proyektor
● Siapkan post-it berwarna kuning, biru, dan hijau
● Tempelkan kertas plano di dinding aula

Pelaksanaan:
Minta peserta menuliskan permasalahan mereka di post-it berwarna kuning untuk CGP
dan post it warna hijau untuk pengawas dan kepala sekolah.

Bapak/Ibu telah menjalankan pelatihan guru penggerak selama 1 bulan.


Sedangkan pengawas sekolah, kepala sekolah sudah melihat bagaimana proses
pembelajaran yang dilakukan oleh CGP dan implementasi di kelas/sekolah. Saya
yakin terdapat beberapa permasalahan yang Bapak/Ibu alami sebagai guru di
sekolah masing-masing dan terpantau juga oleh pengawas sekolah dan kepala
sekolah. Sekarang, silakan Bapak/Ibu tuliskan masalah yang Bapak/Ibu alami
sebagai guru, di post-it berwarna kuning dan permasalahan berdasarkan
pemantauan pengawas sekolah/kepala sekolah di post-it warna hijau. 1 post-it
berisi 1 masalah, sehingga jika Bapak/Ibu terdapat 3 masalah maka dituliskan di
3 post- it yang berbeda.
Silakan teman-teman pengajar praktik membagikan post-it tersebut dan spidol
berwarna untuk peserta menulis.
Pengajar praktik membagikan post-it berwarna kuning untuk CGP , hijau untuk
pengawas sekolah/kepala sekolah dan spidol warna kepada peserta. Jumlah post-it yang
dibagikan bisa berbeda antar peserta, tergantung jumlah permasalahan yang dihadapi
selama satu bulan.
Minta peserta menuliskan permasalahan mereka di post-it.

Jika sudah dituliskan, silakan Bapak/Ibu menempelkan post-it tersebut ke plano


yang bertuliskan masalah. Kertas plano di bagi dua bagian, satu bagian untuk
permasalahan CGP satu bagian lagi permasalahan yang terpantau oleh
pengawas/kepala sekolah.
Pengajar praktik melakukan kategorisasi/pengelompokan permasalahan serta
menyandingkan permasalahan yang sama dari Pengawas sekolah/kepala sekolah
dengan mengatur post-it yang bertuliskan masalah yang sama atau setipe menjadi
berdekatan lalu menuliskan judul kategori masalah tersebut di post it berwarna hijau di
atas post-it post-it tersebut. Sebaiknya masalah dibuat menjadi 3 kategori sehingga
memudahkan proses selanjutnya.

Beritahukan kategorisasi masalah yang dimiliki oleh peserta selama 1 bulan pelatihan.

Jika dilihat dari permasalahan yang Bapak/Ibu alami selama 1 bulan ini, terdapat

3 kategori masalah, yang adalah … (sebutkan kategori-kategori masalah)


Contoh kategori masalah:

1. Relasi guru dengan siswa

2. Relasi guru dengan pihak sekolah (rekan guru, kepala sekolah, atau staf sekolah)

3. Mengajar dengan cara yang menarik

Minta perwakilan peserta yang menuliskan di tiap kategori masalah untuk bercerita.
Mari kita pahami permasalahan yang sudah Bapak/Ibu tuliskan. Minta tolong
untuk perwakilan tiap kategori untuk menceritakan lebih dalam tentang
masalah yang dialami. Kita mulai dari kategori 1 terlebih dahulu, Silakan
Bapak/Ibu yang menuliskan masalah di kategori tersebut boleh berbicara. Siapa
yang mau menceritakan permasalahannya? … (yang menceritakan
permasalahan CGP. Pengawas sekolah/kepala sekolah menambahkan
penjelasan)

(minta 1-2 peserta menjelaskan masalah yang telah dituliskannya) (minta


peserta menceritakan mulai dari kategori 1 hingga kategori 3)

Bagi peserta menjadi tiga kelompok dan tugaskan kelompok untuk


membahas solusi dari 1 kategori masalah.

Setelah mendalami tiap kategori masalah lebih dalam, sekarang kita akan
membahas solusi untuk tiap kategori di dalam 3 kelompok. Bapak/Ibu silakan
bilang ‘do’ , ‘re’ , ‘mi’ bergantian kemudian setelah ‘mi’ kembali lagi ke ‘do’.
Silakan mulai … (minta peserta menyebutkan ‘doremi’). Silakan Bapak/Ibu yang
mendapat ‘do’ bergabung dengan peserta lain mendapat ‘do’, begitu
seterusnya. Jadi kita memiliki 3 kelompok yaitu kelompok ‘do’, kelompok ‘re’, dan
kelompok ‘mi’. (Kepala Sekolah dan Pengawas ikut masuk di dalam kelompok-
kelompok).

- Tugas kelompok ‘do’ adalah membahas solusi untuk kategori masalah …


- Tugas kelompok ‘re’ adalah membahas solusi untuk kategori masalah …
- Tugas kelompok ‘mi’ adalah membahas solusi untuk kategori masalah …

Jika sudah didiskusikan, silakan tuliskan tiap solusi di post-it berwarna biru,
kemudian ditempelkan di samping kategori masalah.

Apakah ada pertanyaan?

Silakan mendiskusikan dengan anggota kelompoknya dalam waktu 10 menit.


Mulai! (setiap kelompok terdapat unsur pengawas sekolah/kepala sekolah)

Berhentikan diskusi peserta dan minta perwakilan kelompok untuk menceritakan solusi
yang dihasilkan oleh kelompok.
Waktu selesai Bapak/Ibu. Silakan kembali ke tempat duduk awal. Saya ingin
minta tiap perwakilan kelompok untuk menceritakan solusi yang dihasilkan
terhadap salah satu kategori masalah yang dibahas.

Kita mulai dari kelompok 1, silakan … (perwakilan kelompok 1 bercerita. Selesai


bercerita berikan apresiasi kepada kelompok 1)

Kita mulai dari kelompok 2, silakan … (perwakilan kelompok 1 bercerita. Selesai


bercerita berikan apresiasi kepada kelompok 1)

Kita mulai dari kelompok 3, silakan … (perwakilan kelompok 1 bercerita. Selesai


bercerita berikan apresiasi kepada kelompok 1)

Tutup pembahasan permasalahan dan solusi. Minta peserta mengaplikasikan solusi


terhadap permasalahan yang dimiliki.

Terimakasih Bapak/Ibu yang telah menceritakan permasalahannya dan juga


bekerja keras memikirkan solusi untuk permasalahan yang dimiliki. Silakan
menerapkan solusi yang disarankan oleh teman-temannya.
REFLEKSI MANFAAT KOMUNITAS PRAKTISI (10’)

Pelaksanaan:

Lakukan refleksi praktek diskusi komunitas belajar. Berikan pertanyaan-pertanyaan


dengan mengikuti alur 4P:

Pertanyaan Peristiwa:

- Apa kegiatan yang baru kita lakukan? (identifikasi masalah dan solusi)

- Apa saja tahapan dalam kegiatan tadi?

- Apa saja permasalahan yang muncul? Apa saja solusinya?

Pertanyaan Perasaan:

- Apa yang dirasakan saat menuliskan atau membahas permasalahan Bapak/Ibu?

Apakah Bapak/Ibu merasa nyaman untuk bercerita di dalam proses diskusi?

- Apa yang Bapak/Ibu rasakan saat masalahnya dicarikan solusi bersama-sama?

Pertanyaan Pembelajaran 1:

- Apakah Bapak/Ibu mengetahui apa istilah kegiatan tadi?

Poin Pembelajaran 1:

Diskusi tadi adalah aplikasi dalam melakukan komunitas praktisi. Seperti yang
Bapak/Ibu rasakan, dalam komunitas praktisi, harapannya para peserta merasa
nyaman menceritakan permasalahannya dan menemukan solusinya bersama.

Pertanyaan Pembelajaran 2:

- Apa saja manfaat dari diskusi komunitas praktisi seperti tadi?


Poin Pembelajaran 2:

Betul! Dalam komunitas praktisi, kita bisa dapat belajar satu sama lain dengan rekan
seprofesi kita termasuk pengawas sekolah dan kepala sekolah. Kita juga membagi
beban permasalahan dengan orang yang mengerti kita.

Pertanyaan Pembelajaran 3:

- Apa yang menjadi kunci penting dalam proses diskusi tadi?

- Apa yang Bapak/Ibu amati dari proses saya memfasilitasi diskusi?

Poin Pembelajaran 3:

Bapak/Ibu nantinya akan menjadi guru penggerak yang akan berperan menggerakan
komunitas praktisi dan memfasilitasi diskusi seperti yang telah saya lakukan. Seperti
yang Bapak/Ibu lihat dalam diskusi tadi, buat proses komunikasi positif. Dimana setiap
orang dapat mengajukan idenya dan tidak merasa dihakimi. Ingat kembali proses tadi
saat Bapak/Ibu memfasilitasi diskusi komunitas praktisi. Dalam membentuk dan
menjalankan komunitas praktisi dukungan dari kepala sekolah sangat dibutuhkan,
pendampingan dari pengawas diperlukan.

Pertanyaan Penerapan ke depan:

- Apa yang akan Bapak/Ibu lakukan jika diminta mengadakan diskusi komunitas
praktisi?
- Apa yang perlu Bapak/Ibu tingkatkan kedepannya agar bisa mengadakan diskusi

komunitas praktisi dengan baik?

Berikan apresiasi kepada guru-guru tersebut yang telah mempelajari juga melakukan
praktek diskusi komunitas praktisi.

Karena kita sama-sama mengapresiasi diri kita karena telah belajar diskusi
komunitas praktisi dengan dua kali jentik jari! (minta peserta mengikuti)
SEKILAS MATERI KOMUNITAS PRAKTISI (20’)

Pelaksanaan:

[Tayangkan slide 6]

Ajak peserta untuk belajar filosofi komunitas praktisi.

Sekarang, mari kita lihat sekilas tentang filosofi komunitas praktisi. Hal yang
akan dijelaskan ini dapat Bapak/Ibu pelajari lebih jauh dari buku saku yang
Bapak/Ibu punya.

[Tayangkan slide 7]

Bacakan pengertian komunitas praktisi.

Berikut adalah alasan pentingnya komunitas praktisi bagi guru termasuk


Bapak/Ibu Calon Guru penggerak, yaitu … (baca poin-poin di slide)

Jadi apakah itu komunitas praktisi?

[Tayangkan slide 8]

Bacakan tujuan komunitas praktisi

Apa saja tujuan dari komunitas praktisi?

Tujuan komunitas praktisi adalah … (baca poin-poin di slide)

[Tayangkan slide 9]
Jelaskan karakteristik komunitas praktisi.

Terdapat tiga karakteristik komunitas praktisi, yaitu … (baca poin-poin di slide)

Berikut contoh komunitas praktik guru di sekolah menengah pertama

[Tayangkan slide 10]

Beritahukan contoh komunitas praktik.

Domainnya adalah … (baca poin-poin di slide)

Jadi, kira-kira apa saja jenis aktivitas yang ada di dalam komunitas praktisi
dengan karakteristik seperti ini?

[Tayangkan slide 11]

Bacakan jenis aktivitas.

Jenis aktivitas di komunitas praktisi adalah … (baca poin-poin di slide) Apakah ada

pertanyaan Bapak/Ibu?

Pengawas sekolah dan kepala sekolah mengikuti kegiatan hanya sampai sesi siang.

Mereka boleh meninggalkan tempat kegiatan. Pengajar praktik menyampaikan ucapan

terimakasih atas kehadiran dari pengawas sekolah dan kepala sekolah. Pengajar praktik

juga menyampaikan dalam membentuk/menjalakan komunitas praktisi dukungan dari

kepala sekolah dibutuhkan dan bimbingan dari pengawas sekolah diperlukan.

ISTIRAHAT MAKAN SIANG DURASI: 60 MENIT


KOMUNITAS PRAKTISI DI SEKELILINGKU DURASI: 60 MENIT

TUJUAN SESI:

● Calon Guru Penggerak dapat mengidentifikasi komunitas praktisi di lingkungannya


● Calon Guru Penggerak dapat memetakan komunitas praktisi, sesuai dengan area kontrol dan
manfaat untuk dirinya

PERLENGKAPAN YANG DIBUTUHKAN:

● Laptop

● Proyektor

● Layar

● Pointer

● Lembar Identifikasi Komunitas Praktisi

● Lembar Pemetaan Komunitas Praktisi

ENERGIZER (15’)

Persiapan:

● Pastikan ruangan sudah kembali bersih dari istirahat makan siang

Pelaksanaan:

Sambut peserta kembali setelah istirahat makan siang. Berikan pertanyaan-pertanyaan


seperti:

Siapa di antara Bapak/Ibu yang sudah makan siang?

Siapa di antara Bapak/Ibu yang sudah kenyang?

Siapa di antara Bapak/Ibu yang ingin makan lagi?


Setelah makan siang biasanya kita merasa mengantuk, terutama saat kita makan
makanan yang kaya akan karbohidrat atau protein. Hal ini disebabkan karena ada
hormon yang dihasilkan oleh tubuh, dimana hormon ini membuat kita mengantuk. Oleh
karena itu setelah istirahat makan siang, kita perlu mengadakan energizer agar peserta
lebih bersemangat dan siap mengikuti sesi kembali. Pimpin energizer suit perkalian.

Mari Bapak/Ibu kita melakukan melakukan suit perkalian setelah makan siang.

Bagaimana caranya? Bapak/Ibu cari pasangan lalu berdiri berhadapan. Setelah


berdiri berhadapan, lakukan suit. Namun suitnya diganti dengan berikan jumlah
jari di tangan Bapak/Ibu. Contoh misalnya Bapak Udin menunjukkan jari
berjumlah 3 dan pasangannya menunjukkan jari berjumlah 4. Setelah itu, kedua
orang ini harus cepat-cepatan menebak total perkalian. Dalam contoh tadi,
jawabannya adalah 12. Peserta yang menebak lebih cepat dan benar, maka
dialah pemenang suit tersebut. Apakah ada pertanyaan Bapak Ibu? Nanti kita
akan memainkan ini 3 ronde. Jadi setelah tiap ronde, Bapak/Ibu yang menang
cari orang lain yang menang, sementara Bapak/Ibu yang kalah cari orang lain
yang kalah juga. Silakan Bapak/Ibu mencari pasangannya dan berdiri
berhadapan.

Sudah siap semua? Kita mulai ronde pertama.

Permainan dilanjutkan hingga 3 ronde.


MENGIDENTIFIKASI KOMUNITAS PRAKTISI YANG SUDAH ADA (25’)

Pelaksanaan:

Ajak peserta untuk belajar proses diskusi komunitas praktisi.

Tadi kita sudah belajar tentang komunitas praktisi. Sekarang mari kita
identifikasi komunitas praktisi yang sudah ada di lingkungan.

Agar kita dapat mengidentifikasi dengan baik, peserta akan dibagi menjadi 3
kelompok. Setiap orang akan mengidentifikasi komunitas praktisi yang ada di
lingkungannya masing-masing. Jika ada pertanyaan atau bingung, Bapak/Ibu
bisa bertanya kepada anggota kelompok lain atau bertanya kepada pengajar
praktik yang mendampingi kelompok Bapak/Ibu.

Bagi peserta menjadi 3 kelompok dan bagikan Lembar Identifikasi Komunitas Praktisi
kepada setiap kelompok.

Setiap orang sekarang sudah di kelompoknya dan sudah mendapat lembar


identifikasi Komunitas Praktisi. Saya ingatkan bahwa ini adalah tugas individu
karena Bapak/Ibu perlu mengetahui komunitas praktisi yang ada di
lingkungannya, dimana bisa berbeda dengan komunitas praktisi di daerah lain,
atau sama jika komunitas praktisi tersebut memiliki jangkauan kabupaten.

Sampai sini, ada pertanyaan?

Jika tidak ada silakan mengidentifikasi di lembar yang dibagikan, mulai dari
nama komunitas praktisi, PIC, target peserta, tujuan kegiatan, aktivitas apa saja
yang dilakukan, frekuensi kegiatan.

Setelah itu, analisa apa peran Bapak/Ibu di dalam kegiatan tersebut, manfaat
yang dirasakan, serta seberapa besar kontrol Bapak/Ibu di komunitas tersebut.
Apakah Bapak/Ibu bisa memberikan pengaruh atau mengontrol atau area
kontrol hanya kecil karena hanya bisa terlibat sebagai peserta.
Waktu dalam mengerjakan lembar tersebut adalah 15 menit.

Pengajar Praktik dapat membantu CGP mengerjakan lembar tersebut. Dalam


pengerjaannya, CGP juga diijinkan untuk bertanya kepada peserta lain terutama jika
berasal dari lingkungan yang berdekatan.

Setelah 15 menit, berhentikan pengerjaan secara individu dan minta CGP secara
berpasangan membagikan cerita hasil penulisannya dan melengkapi lembar tersebut
jika ada saran dari pasangannya.

Waktu habis! Sekarang silakan berpasangan dengan salah 1 atau 2 anggota di


dalam kelompoknya. Tiap orang menceritakan secara sekilas hasil yang
dituliskan di lembar identifikasi komunitas praktisi. Pasangannya dapat
menambahkan komunitas praktisi atau memberikan saran terhadap komunitas
praktisi yang sudah dituliskan.

Waktu dalam berdiskusi dan melengkapi lembar identifikasi adalah 10 menit.


Waktu dimulai dari sekarang!
Lembar Identifikasi Komunitas Praktisi

MENGANALISA PEMETAAN KOMUNITAS PRAKTISI (20’)

Pelaksanaan:

Setelah mengidentifikasi komunitas praktisi yang ada di lingkungannya, minta peserta


untuk memetakan komunitas praktisi yang sudah tertulis ke matrix komunitas praktisi.

Tadi kita sudah mengidentifikasi komunitas praktisi yang ada di lingkungan kita.
Sekarang mari memetakan komunitas praktisi tersebut!

Saya dan rekan pengajar praktik lain akan membagikan lembar pemetaan
komunitas praktisi dahulu.
Pastikan setiap peserta mendapat lembar pemetaan komunitas praktisi dan
beritahukan cara mengisi lembar tersebut.

Di dalam lembar yang Bapak/Ibu dapat, terdapat sumbu X dan Y untuk


memetakan komunitas praktisi. Sumbu X menandakan seberapa besar kontrol
Bapak/Ibu di Komunitas Praktisi tersebut, semakin besar maka posisi komunitas
praktisi tersebut semakin kekanan. Sumbu Y menandakan seberapa besar
manfaat yang Bapak/Ibu bisa dapatkan di Komunitas Praktisi tersebut, semakin
besar maka posisi komunitas praktisi tersebut semakin keatas.

Apakah ada pertanyaan?

Jika tidak ada pertanyaan, dalam waktu 15 menit silakan tuliskan komunitas
praktisi yang ada di lembar identifikasi berdasarkan posisi yang sesuai.

Pengajar Praktik berkeliling memastikan peserta memahami instruksi dan


mengerjakannya sesuai instruksi

Setelah 15 menit, berikan apresiasi kepada para peserta dan berikan jembatan kepada
materi selanjutnya.

Waktu habis! Tepuk tangan untuk Bapak/Ibu yang sudah mengidentifikasi dan
memetakan komunitas praktisi yang ada.

Jika dilihat, ternyata banyak komunitas praktisi yang ada ya di sekeliling kita.
Lalu, apakah peran kita sebagai Calon Guru Penggerak di Komunitas Praktisi ini
terutama untuk Komunitas Praktisi yang dapat memberikan manfaat untuk kita.
Mari kita lanjut ke materi selanjutnya!
LEMBAR PEMETAAN KOMUNITAS PRAKTISI

NAMA GURU PENGGERAK :


ASAL SEKOLAH :

SANGAT MEMBERIKAN MANFAAT

SAYA TIDAK MEMILIKI

SAYA SANGAT MEMILIKI PERAN/KONTROL

SANGAT TIDAK MEMBERIKAN MANFAAT


PERAN GURU PENGGERAK DALAM DURASI: 60 MENIT
MEMBUAT KOMUNITAS PRAKTISI

TUJUAN SESI

● Calon Guru Penggerak dapat menjelaskan peranan Guru Penggerak dalam menggerakan
Komunitas Praktisi
● Calon Guru Penggerak dapat menganalisa perannya dalam memaksimalkan komunitas praktisi

yang ada di lingkungannya

PERLENGKAPAN YANG DIBUTUHKAN:

● Laptop

● Proyektor

● Layar

● Pointer

● Lembar Peran Diri dalam Menggerakan Komunitas Praktisi

MEMAHAMI PERAN GURU PENGGERAK DALAM MEMBUAT KOMUNITAS PRAKTISI


(40’)

Pelaksanaan:

[Tayangkan slide 12]

Ajak peserta untuk belajar proses diskusi komunitas praktisi.

Menurut Bapak/Ibu, apa saja peran Bapak/Ibu sebagai calon guru penggerak?

[Tayangkan slide 13]


Bacakan dengan singkat alur peranan guru penggerak.

Diagram ini menjelaskan peran guru penggerak secara berurutan, dari


persiapan, pelaksanaan diskusi komunitas praktisi, hingga tindak lanjut dan
refleksi kegiatan. (baca poin-poin di slide)

Sekarang kita akan belajar lebih detail tentang ketujuh peranan guru secara
berurutan, namun kita akan belajar dengan cara berbeda.

Bagi peserta menjadi 3 kelompok. Tiap kelompok bertugas untuk mempelajari salah
satu strategi untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif. Beritahukan peserta
bahwa tiap orang perlu memahami strategi yang dipelajari karena setelah itu mereka
akan sharing kepada anggota kelompok yang lain.

Caranya adalah Bapak/Ibu akan dibagi menjadi 3 kelompok. Saya bagi dulu
kelompoknya (bagi menjadi 3 kelompok).

Tugas peserta di kelompok 1 mempelajari peran 1 dan peran 2:

● Menganalisis kebutuhan belajar anggota

● Memfasilitasi rencana kegiatan belajar berdasarkan hasil analisis kebutuhan

Tugas peserta di kelompok 2 mempelajari peran 3 dan peran 4:

● Mencari narasumber yang relevan terkait kebutuhan belajar

● Menyelenggarakan kegiatan belajar di komunitas

Tugas peserta di kelompok 3 mempelajari peran 5, peran 6, dan peran 7

● Mendokumentasikan dan mempublikasikan kegiatan

● Mendampingi rekan sejawat dalam mempraktikkan hasil belajar di


komunitas

● Memfasilitasi evaluasi dan refleksi pembelajaran dan penerapan kegiatan


Silakan mempelajari tiap peran tersebut dari buku panduan yang Bapak/Ibu
punya. Pastikan Bapak/Ibu mengerti tiap peran tersebut yang ditugaskan karena
setelah ini Bapak/Ibu akan masuk ke kelompok baru dan menjelaskan peran guru
penggerak yang telah dipelajari. Jika ada kebingungan dalam memahami peran
tersebut, silakan bertanya kepada pemandu.

Apakah ada pertanyaan? …(jawab pertanyaan jika ada)

Mari masuk ke kelompok masing-masing. Waktu untuk belajar adalah 10 menit.

Tiap pengajar praktik mengunjungi kelompok-kelompok. Pastikan tiap peserta


mempelajari peran sesuai yang ditugaskan. Para pengajar praktik dapat memberikan
pertanyaan kepada peserta di kelompok untuk memastikan peserta memahami materi
yang dipelajari.

Beritahukan waktu untuk mempelajari peran sudah selesai, lalu bagi peserta ke tiga
kelompok yang baru.

Waktu selesai Bapak/Ibu. Sekarang kita akan bergabung menjadi 3 kelompok


baru. Silakan Bapak/Ibu secara bergantian berhitung 1, 2, 3 dan kembali ke 1
lagi, di dalam kelompoknya. Peserta yang mendapat no 1 dari 1 kelompok akan
bergabung bersama peserta lain yang mendapat no 1 dari tiga kelompok lainnya,
begitu seterusnya. Silakan bergabung dengan kelompok yang baru dan tunggu
instruksi selanjutnya.

Di dalam kelompok yang baru terdapat peserta dari tiga kelompok materi peran guru
penggerak. Minta tiap peserta menceritakan tentang peran yang telah dipelajari di
kelompok sebelumnya, secara bergantian mulai dari peran pertama hingga ketujuh.

Sudah bersama dengan anggota kelompok barunya?


Di dalam kelompok, sudah terdapat perwakilan dari 3 kelompok awal betul?
(pastikan tiap kelompok baru terdapat perwakilan 3 kelompok awal)

Sekarang, tugas Bapak/Ibu menceritakan materi peran yang telah dipelajari di


kelompok awal. Mulai dari perwakilan kelompok peran pertama hingga ketujuh.
Kelompok diberikan waktu 15 menit sehingga tiap perwakilan mempunyai waktu
sekitar 5 menit untuk menceritakan materi yang dipelajari. Saat 1 peserta sedang
bercerita, peserta yang berasal dari kelompok awal berbeda boleh bertanya
untuk memperjelas materi. Sehingga di akhirnya, Bapak/Ibu dapat memahami 7
peran guru penggerak dalam membuat komunitas praktisi.

Apakah ada pertanyaan? …(jawab pertanyaan jika ada)

Jika tidak ada, waktu 15 menit mulai dari sekarang.

Tiap pengajar praktik mengunjungi kelompok-kelompok. Pengajar praktik dapat


memperjelas peran yang sedang dipresentasikan oleh seorang peserta di kelompok.
Pastikan pengajar praktik hanya memperjelas dan tidak mengambil waktu terlalu banyak
untuk menjelaskan materi di kelompok. Biarkan peserta yang menjelaskan, jika ada
materi yang salah dan kurang, silakan pemandu membantu untuk membenarkan materi
tersebut.
MENGANALISA PERAN DIRI DALAM MEMAKSIMALKAN KOMUNITAS PRAKTISI (20’)

Persiapan:

● Siapkan lembar peran diri dalam menggerakkan komunitas praktisi

● Siapkan pulpen

Pelaksanaan:

Minta peserta menganalisis dirinya dalam peran guru penggerak untuk membuat
komunitas praktisi.

Setelah mengenali peran-peran dari guru penggerak, mari kita menganalisa


peran diri kita masing-masing terhadap komunitas praktisi yang sudah kita
identifikasi dan petakan Hal yang perlu dituliskan ada 3, yaitu:

1. Komunitas praktisi, dituliskan urut berdasarkan yang paling memiliki


manfaat dan area kontrol Bapak/Ibu cukup besar

2. Peran yang bisa Bapak/Ibu lakukan di dalam komunitas tersebut

3. Hal yang perlu ditingkatkan dari diri Bapak/Ibu secara umum untuk
menjalankan perannya dengan baik

Apakah ada pertanyaan Bapak/Ibu?

Kita akan menganalisa 3 poin tersebut di lembar yang dibagikan oleh rekan-
rekan saya. Silakan Bapak/Ibu menyiapkan alat tulisnya untuk mengerjakan.
Pengajar praktik membagikan lembar peran diri dalam menggerakkan komunitas.
Pengajar praktik membagikan alat tulis kepada peserta yang tidak membawa alat tulis
Beri instruksi untuk peserta mulai mengerjakan.

Apakah Bapak/Ibu sudah dapat lembarnya? Jika sudah, waktu untuk


mengerjakan adalah 15 menit. Jika ada pertanyaan, Bapak/Ibu dapat
memanggil pengajar praktik untuk membantu Bapak/Ibu mengerjakan
tugasnya. Silakan dimulai.

Pengajar praktik berkeliling dan memastikan peserta memahami instruksi dan


mengerjakan lembar kerja yang telah dibagikan. Pengajar praktik dapat membantu
memberikan contoh hal yang perlu ditingkatkan dari Calon Guru Penggerak.

Setelah 15 menit, minta beberapa peserta untuk menceritakan komunitas, peran yang
dilakukan, serta hal yang perlu ditingkatkan.

Berikan apresiasi kepada guru-guru tersebut yang telah menganalisis peran dirinya.

Berikan tos siku kepada orang sebelahnya dan katakan kepada mereka ‘mantap’.
LEMBAR PERAN DIRI DALAM MENGGERAKKAN KOMUNITAS PRAKTISI
MENGGERAKKAN KOMUNITAS PRAKTISI DURASI: 30 MENIT

TUJUAN SESI

● Calon Guru Penggerak dapat menjelaskan tahapan menggerakkan komunitas praktisi

PERLENGKAPAN YANG DIBUTUHKAN:

● Laptop
● Proyektor
● Layar
● Pointer
● Poster tiap pos tahapan menggerakkan komunitas belajar
● Lakban kertas
● Pulpen

WISATA BELAJAR (25’)

Persiapan:

● Tempelkan poster tiga pos tahapan menggerakkan komunitas belajar di sudut


ruangan.
POSTER TIAP POS TAHAPAN MENGGERAKKAN KOMUNITAS PRAKTISI
Pelaksanaan:

[Tayangkan slide 14]

Bangkitkan antusiasme peserta untuk belajar tahapan menggerakkan komunitas


belajar.

Setelah Bapak/Ibu mengetahui komunitas praktisi yang ada di lingkungannya,

Siapa di antara Bapak/Ibu yang merintis komunitas praktisi baru?

Siapa di antara Bapak/Ibu yang pingin tau caranya untuk menggerakkan orang
mengikuti komunitas belajar?

Ajak peserta untuk belajar tahapan menggerakkan komunitas belajar dengan cara
berkeliling ruangan.

Sekarang, kita akan belajar tahapan menggerakkan komunitas praktisi.

Kira-kira menurut Bapak/Ibu ada berapa tahapannya? … (tanya peserta)

Betul sekali, ada 3! Apa saja?

[Tayangkan slide 18]

Ada tahapan merintis, menumbuhkan, dan merawat keberlanjutan.

Kita akan memperdalam ketiga tahapan ini dengan jalan-jalan.

Siapa yang suka jalan-jalan? … (tanya peserta)

Kita akan memulai pembelajaran kita dari pos merintis, menumbuhkan, lalu
merawat keberlanjutan. Di tiap pos terdapat pengajar praktik yang akan
menjelaskan. Waktu belajar di setiap pos adalah 5 menit. Setelah 5 menit, kita
akan lanjut ke pos selanjutnya.

Saat saya bilang ‘keliling’, saya bilang apa? …(tanya peserta)

Silakan menuju pos merintis. Keliling!


Hal yang perlu diperhatikan oleh pengajar praktik:

● Satu pengajar praktik yang memberikan instruksi akan menjadi pengingat waktu
(timekeeper). Setelah 5 menit di 1 pos, pengajar praktik meminta peserta berpindah
ke pos selanjutnya.

● Kedua pengajar praktik yang menjaga di pos menceritakan tentang materi tahapan
tersebut.

● Pengajar praktik yang menjaga di pos merintis langsung bergerak ke pos merawat
keberlanjutan, di saat peserta bergerak ke pos menggerakkan.

● Di tiap pos, pengajar praktik perlu menjelaskan dengan jelas dan padat karena durasi
yang diberikan terbatas. Setelah pengajar praktik menjelaskan, pastikan berikan
waktu untuk peserta bertanya

● Selesai di pos terakhir minta peserta untuk kembali ke tempatnya masing-masing

Berikan apresiasi kepada guru-guru tersebut yang telah mempelajari materi.

Itulah ketiga tahapan dalam menggerakkan komunitas belajar.

Apa saja Bapak/Ibu? … (tanya kepada peserta)

Karena Bapak/Ibu sudah belajar materi tahapan tersebut, berikan tepuk di


bahunya sendirinya dan katakan kepada diri sendiri ‘kamu keren’.
MELIHAT POTENSI KOMUNITAS PRAKTISI BARU (5’)

Pelaksanaan:

Minta peserta untuk lebih peka melihat potensi komunitas praktisi baru di
lingkungannya.

Setelah mengetahui langkah-langkah merintis, menumbuhkan, serta merawat


keberlanjutan dari komunitas praktisi. Mari setelah lokakarya ini lebih peka
melihat potensi komunitas praktisi baru di lingkungan Bapak/Ibu.

Ingat tidak perlu dipaksa untuk membuat komunitas praktisi. Yang penting dan
perlu diingat adalah komunitas praktisi yang di lingkungan Bapak/Ibu perlu
bermanfaat bagi diri Bapak/Ibu dan lingkungannya. Apakah itu dengan
memanfaatkan atau mengefektifkan komunitas praktisi yang sudah ada atau
membuat komunitas praktisi baru.

Jadi untuk itu, tugas dari lokakarya ini adalah melihat apakah ada potensi
komunitas praktisi baru di lingkungan Bapak/Ibu. Nantinya tugas ini akan
dibahas di pendampingan individu dua.

Apakah ada pertanyaan?


PENUTUPAN DURASI: 30 MENIT

TUJUAN SESI

● Calon Guru Penggerak dapat mengingat kembali materi yang diajarkan

● Calon Guru Penggerak dapat mengevaluasi hasil belajar dan kegiatan lokakarya yang
berlangsung
● Calon Guru Penggerak dapat mengetahui tugas yang perlu dilakukan untuk lokakarya

selanjutnya

PERLENGKAPAN YANG DIBUTUHKAN:

● Laptop

● Proyektor

● Layar

● Pointer

● Alat tulis

● Kamera

BENANG MERAH (10’)

Persiapan:

● Siapkan pulpen

Pelaksanaan:

Ajak peserta mengingat kembali materi yang telah dipelajari selama lokakarya pertama
ini. Dengan semangat, berikan pertanyaan-pertanyaan pemantik untuk peserta
mengingat materi.
Bapak/Ibu, kita telah tiba di penghujung lokakarya ini. Mari kita mengingat
kembali materi yang telah kita pelajari. Apakah siap Bapak/Ibu? Kita mulai!

[Tayangkan slide 16]

Tanyakan kepada peserta:

Apa pentingnya kita perlu komunitas praktisi?

Apa artinya komunitas praktisi?

Apa saja peranan kita sebagai guru penggerak di komunitas praktisi? Apa

saja tahapan dalam menggerakkan komunitas praktisi?

Beritahukan kepada peserta bahwa kegiatan lokakarya ini serta sharing yang dilakukan
di grup facebook, grup whatsapp, juga merupakan komunitas praktisi.

Bapak/Ibu, saya juga ingin memberitahukan bahwa lokakarya ini serta grup
facebook antar guru, atau grup whatsapp merupakan komunitas praktisi yang
telah kita pelajari hari ini. Karena komunitas praktisi memang digunakan untuk
mengembangkan kompetensi Bapak/Ibu guru, maka manfaatkanlah media
tersebut serta lokakarya kedepannya untuk mengembangkan kompetensi
Bapak/Ibu.

Apresiasi peserta karena telah mempelajari materi di lokakarya pertama ini.

Luar biasa, Bapak/Ibu! Karena Bapak/Ibu sudah sangat keren dalam


mempelajari materi di lokakarya ini. Berikan tepuk tangan kepada diri Bapak/Ibu
yang telah berusaha mempelajari materi. Kita mulai!
REFLEKSI HASIL BELAJAR (15’)

Pelaksanaan:

Pimpin refleksi hasil belajar dan membahas hal yang telah dipelajari dan hal yang ingin
ditingkatkan dari diri.

Ada pepatah yang mengatakan ‘guru terbaik adalah pengalaman’, namun kita
tidak akan belajar dari pengalaman jika pengalaman tersebut tidak dimaknai.
Oleh karena itu, mari kita memaknai pembelajaran 1 hari ini. Silakan Bapak/Ibu
dan berdiri membuat lingkaran (jika dimungkinkan)

Silakan dipikirkan 1 kalimat untuk menjelaskan hal yang telah Bapak/Ibu pelajari
hari ini. Sudah dipikirkan? Mulai dari saya, kemudian dilanjutkan ke orang
sebelah kanan saya, dan seterusnya hingga kembali ke saya.

(proses refleksi)

Silakan dipikirkan 1 kalimat untuk menjelaskan hal yang ingin Bapak/Ibu


tingkatkan sebagai calon guru penggerak. Sudah dipikirkan? Mulai dari saya,
kemudian dilanjutkan ke orang sebelah kiri saya, dan seterusnya hingga kembali
ke saya.

(proses refleksi)

Terimakasih telah melakukan refleksi, boleh tepuk tangan kepada Bapak/Ibu.


PENUTUPAN DAN FOTO BERSAMA (5’)

Persiapan:
● Siapkan kamera

Pelaksanaan:
Berikan ucapan penutupan dan minta peserta foto bersama untuk dokumentasi
lokakarya pertama.

Dengan ini, saya menyatakan lokakarya pertama selesai! Terimakasih atas


partisipasi dan keaktifan Bapak/Ibu selama proses lokakarya ini. Di zaman
sekarang ini, tidak lengkap sebuah kegiatan jika tidak ada foto bersama. Mari
kita foto bersama.

Pengajar praktik mengarahkan posisi Bapak/Ibu guru untuk foto bersama.

Selesai foto bersama, pengajar praktik mempersilakan Bapak/Ibu guru untuk


meninggalkan lokasi. Lokakarya pertama selesai
DAFTAR ISTILAH

Kegiatan di awal pelatihan untuk membangun koneksi antar peserta


dengan peserta, peserta dengan pengajar praktik, peserta dengan
Icebreaking
lokasi kegiatan. Manfaatnya adalah peserta merasa lebih nyaman
mengikuti kegiatan
Kegiatan di tengah pelatihan yang bertujuan untuk membuat peserta
Energizer lebih semangat dan lebih fokus mengikuti sesi

Sekelompok individu yang memiliki semangat dan kegelisahan yang


Komunitas Praktisi sama tentang praktik yang mereka lakukan dan ingin melakukannya
dengan lebih baik dengan berinteraksi secara rutin

DAFTAR PERIKSA PERLENGKAPAN

[V] JENIS PERLENGKAPAN TOTAL KETERANGAN

Laptop 1

Proyektor 1

Layar 1

Pointer 1

Kamera 1

Papan plano 1

Kertas plano 30

Spidol marker 5

Spidol warna-warni 20

Lakban kertas 3

Pulpen 20

Post-it
● Kuning 60
● Biru 60
● Hijau 60
Slayer/Penutup Mata 10

3 warna merah, 3 warna


Bola warna warni 15 kuning, 3 warna hijau. 3 warna
biru, 3 warna orange

Lembar Identifikasi Komunitas


Praktisi 20 Dicetak

Lembar Pemetaan Komunitas


20 Dicetak
Praktisi

Lembar Peran Diri dalam


20 Dicetak
Menggerakkan Komunitas
Poster Pos Tahapan Menggerakkan
Komunitas Praktisi 1 Dicetak

Lembar Absensi 1

Anda mungkin juga menyukai