Anda di halaman 1dari 25

PANDEMI BELUM SELESAI:

Variant Baru

DR. Dr. Erlina Burhan, Sp.P(K), M.Sc


Bidang Penyakit Menular PB IDI
Pandemi masih jauh dari “selesai”

• Virus terus bermutasi


• Omicron BA.2 masih dominan namun ada peningkatan kasus BA.4 danBA.5
• Peningkatan kasus COVID-19 di seluruh dunia
• Penting untuk melakukan usaha perlindungan diri dan berusaha mengurangi penyebaran virus dengan cara yang terbukti ampuh:
• Jaga jarak
• Masker
• 3T
• Vaksin tetap efektif mengurangi tingkat rawat inap dan kematian

Maria van Kerkhove, WHO ( 12 June 2022 )

2
BA.4 dan BA.5 masuk ke kelompok VOC
• Varian SARS-CoV-2 BA.4 dan BA.5 pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan masing-masing pada
Januari dan Februari 2022.

• BA.4 dan BA.5 menjadi varian dominan di negara itu pada Mei 2022 dan tren peningkatan paralel
dalam indikator epidemiologi menunjukkan bahwa kedua varian ini bertanggung jawab atas
lonjakan kasus yang diamati di Afrika Selatan pada April−Mei 2022.

• Peningkatan kecepatan penularan kasus BA.4 dan BA.5 saat ini mungkin karena kemampuan
mereka untuk menghindari perlindungan kekebalan terhadap infeksi yang disebabkan oleh
infeksi sebelumnya dan/atau vaksinasi,

• Pada 12 Mei 2022, ECDC mengklasifikasi ulang sub-garis keturunan Omicron BA.4 dan BA.5
dari variant of interest menjadi VOC

European Centre for Disease Prevention and Control. SARS-CoV-2 variants of concern as of 9 June 2022. Available from:
https://www.ecdc.europa.eu/en/covid-19/variants-concern
3
Variant of Concern (VOC)
Varian SARS-CoV-2 yang memenuhi definisi VOI dan melalui penilaian komparatif, telah terbukti
terkait dengan satu atau lebih perubahan berikut pada tingkat signifikansi kesehatan masyarakat
global:
▸ Peningkatan penularan atau perubahan yang merugikan dalam epidemiologi COVID-19;
ATAU
▸ Peningkatan virulensi atau perubahan presentasi penyakit klinis; ATAU
▸ Penurunan efektivitas kesehatan masyarakat dan tindakan sosial atau diagnostik yang tersedia,
vaksin, terapi.

World Health Organization. Tracking SARS-CoV-2 variants. Available from: https://www.who.int/activities/tracking-


SARS-CoV-2-variants 4
Varian Baru SARS CoV-2 Omicron
• Subvarian BA.4 sudah dilaporkan sebanyak 6.903 sekuens melalui GISAID dan
berasal dari 58 negara, dengan 5 negara dengan laporan BA.4 terbanyak, antara
lain Afrika Selatan, Amerika Serikat, dan Britania Raya

• Subvarian BA.5 sudah dilaporkan sebanyak 8.687 sekuens dari 63 negara. Ada 5
negara dengan laporan sekuens terbanyak yaitu Amerika, Portugal, Jerman,
Inggris, dan Afrika Selatan.

• Tidak ada indikasi perubahan tingkat keparahan untuk BA.4/BA.5 dibandingkan


dengan garis keturunan Omicron sebelumnya, namun bukan berarti kita
kemudian abai. Risiko gejala bertambah ada pada kelompok :Lansia, komorbid,
belum divaksin, anak anak

https://www.ecdc.europa.eu/en/news-events/epidemiological-update-sars-cov-2-omicron-sub-lineages-ba4-and-ba5 5
VOC yang Beredar Sebelumnya
Earliest
Pango GISAID Nextstrain clad
WHO label documente Date of designation
lineage• clade e
d samples
United Kingdom,
Sep-2020
Alpha VOC: 18-Dec-2020
B.1.1.7 GRY 20I (V1)
Previous VOC: 09-Mar-2022

Beta B.1.351 South Africa, VOC: 18-Dec-2020


GH/501Y.V2 20H (V2)
May-2020 Previous VOC: 09-Mar-2022

Gamma P.1 Brazil, VOC: 11-Jan-2021


GR/501Y.V3 20J (V3)
Nov-2020 Previous VOC: 09-Mar-2022

VOI: 4-Apr-2021
India,
Delta B.1.617.2 G/478K.V1 21A, 21I, 21J VOC: 11-May-2021
Oct-2020
Previous VOC: 7-Jun-2022

6
VOC yang saat ini Tersebar

European Centre for Disease Prevention and Control. SARS-CoV-2 variants of concern as of 9 June 2022. Available from:
https://www.ecdc.europa.eu/en/covid-19/variants-concern
7
Kasus Varian Baru BA.4 dan BA.5 sudah ditemukan di
Indonesia

8
Jumlah
Kasus
Harian
(data 20 Juni 2022)

9
Distribusi Demografi kasus 57 Kasus
Distribusi Sub-Varian Distribusi Sub-Varian
Distribusi Sub-Varian
berdasarkan Dosis
berdasarkan Provinsi 50 47
Vaksin
Domisili 27
45
16 40 40
12 14
20 6 20 14 3 27 7 1 5
10 3 2 4 35
0
0 30


s

s
si

si

si

si
la

lu
do

do

do

do
25
a…


li

en
Ba

da

be
KI

la
nt

4
w

da
Ba

Ja

20
BA4 BA5
BA4 BA5 15
10
10
Distribusi Sub-Varian Distribusi Sub-Varian 5
berdasarkan berdasarkan Jenis
0
kewarganegaraan Kelamin BA4 BA5
41 24
50 10 6 50 7 23
3 jumlah
0 0
WNI WNA laki-laki perempuan
10
BA4 BA5 BA4 BA5
Distribusi Demografi Kasus ( data dari 57 kasus)

Distribusi Sub-Varian Distribusi Sub-Varian Distribusi Sub-Varian


berdasarkan Hospitalisasi berdasarkan Tanda Gejala berdasarkan Komorbid
28 28
30 18 30 17 30 28
20 8 20 8
10 1 2 10 1 1 3 25
0 0 17
20
15



a
al

ak

m
ej
8
at

m
i
as

la
tid
rg
10
w

la

da
ol

be
ra

da
is

5 1 1 2
BA4 BA5 BA4 BA5
0

Distribusi Sub-Varian berdasarkan usia

p…
a
i

ia
ns

ad
on
rt e
14

ha
m

ak
pe
15

ta
eu

tid
hi
8 8

m
pn
10

la
5 5 5 5

da
5 1 1 1 1 2 1
0 BA4 BA5


-9

9
-1

-2

-3

-4

-5

-6

-7

m
10
0

la
20

30

40

50

60

70

da
11
BA4 BA5
Distribusi Gejala per 19 Juni

Distribusi
pilek dan Gejala BA 4
Distribusi Gejala
mualsesak
napas
BA 5 flu
sakit muntah 10%
kepala 4% 3%
5% batuk
batuk 30%
nyeri 28%
tenggoroka
n
nyeri
15%
tenggorok
an
30%

pilek dan
flu demam
demam
20% 30%
25%

12
Bila kita
membandingkan
kondisi omicron di
Afrika Selatan dan
Indonesia

13
TATA LAKSANA FARMAKOLOGIS COVID-19
Derajat Terapi
• Vitamin C, D
Tanpa Gejala • Pengobatan suportif
• Pengobatan komorbid dan komplikasi

• Vitamin C, D
Isoman/Isoter • Favipiravir atau Molnupiravir atau Nirmatrelvir/Ritonavir
Ringan • Pengobatan simtomatis
• Pengobatan suportif
• Pengobatan komorbid dan komplikasi

• Vitamin C, D
• Remdesivir atau alternatifnya: Favipiravir, Molnupiravir, atau Nirmatrelvir/Ritonavir
Sedang • Antikoagulan LMWH/UFH berdasarkan evaluasi DPJP
• Pengobatan simtomatis
• Pengobatan komorbid dan komplikasi

• Vitamin C, B1, D
• Remdesivir atau alternatifnya: Favipiravir, Molnupiravir, atau Nirmatrelvir/Ritonavir
• Kortikosteroid
Rawat Inap di RS • Anti IL-6 (Tocilizumab/Sarilumab)
Berat atau Kritis
• Antibiotik (pada suspek koinfeksi bakteri)
• Antikoagulan LMWH/UFH/OAC berdasarkan evaluasi DPJP
• Tata laksana syok (bila terjadi)
• Pengobatan komorbid dan komplikasi
14
Isolasi Mandiri atau Rumah Sakit ?
Long-COVID pada Omicron ??
Suatu studi di UK:
▸ Kasus Omicron: 2.501 (4.5%) dari 56.003 orang mengalami long COVID
▸ Kasus Delta, 4469 (10.8%) dari 41.361 orang mengalami long COVID
▸ Kasus Omicron lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami long COVID untuk
semua waktu pemberian vaksin, dengan odd ratio 0,24 (0,20–0,32) hingga 0,50
(0,43–0,59)

Antonelli M, Pujol JC, Spector TD, Ourselin S, Steves CJ. Risk of long COVID associated with delta versus omicron variants of SARS-CoV-2. 16
Lancet; 399 (10343): 2263-4.
Epidemi, Pandemi, dan Endemi

1 2 3

Epidemi Pandemi Endemi


Peningkatan secara tiba-tiba Jumlah penyakit tertentu yang
Epidemi yang telah menyebar
dalam jumlah kasus penyakit biasanya ada dalam suatu
ke beberapa negara atau benua
di atas yang diharapkan pada komunitas.
dan mempengaruhi banyak
populasi di wilayah tertentu Kasus yang terjadi secara
orang.
(situasi COVID-19 pada akhir konstan pada sebuah populasi
2019 disebut menjadi epidemi yang menyebar secara lambat
di China)
https://www.mayoclinichealthsystem.org/hometown-health/featured-topic/endemic-epidemic-pandemic
Endemi di Dunia

Influenza Tuberkulosis
1 milyar kasus per
tahun dengan 10 juta kasus per tahun
290.000 – 650.000
dengan 1,5 juta kasus
kasus kematian per
tahun Malaria kematian per tahun
241 juta kasus per
tahun dengan
627.000 kasus
kematian per tahun
https://www.aljazeera.com/news/2022/1/24/covid-infographic-endemic-vs-pandemic-diseases
Endemi tidak berarti penyakitnya tidak ada

Endemik HIV, Endemik TB dan Endemik Malaria masih membunuh


jutaan orang setiap tahun.
JANGAN SAMAKAN endemik dengan kondisi yang bebas penyakit”
▸ Situasi endemi menunjukan penyakitnya ada tetapi penularannya
terkendali.
▸ Tetap perlu menjalankan berbagai upaya kewaspadaan strategi
PENCEGAHAN dan sistem pengendalian penularan yang kuat

19
Kuatkan upaya pengendalian menuju Endemi
di Indonesia

Untuk menuju endemi persiapannya


adalah dengan menekan kasus
terkonfirmasi positif, salah satunya
melalui VAKSINASI baik dosis primer
dan juga dosis booster

Tracing diusahakan sesuai target 1:12

Masyarakat harus tetap patuh pada


protokol kesehatan

https://nasional.tempo.co/read/1588218/kata-kemenkes-soal-persiapan-transisi-pandemi-ke-endemi-covid-19/full&view=ok
Angka
Capaian
Vaksinasi
(data 20 Juni 2022)

21
Pandemi menjadi Endemi
Kementerian Kesehatan RI:
Transisi endemi marupakan suatu proses dimana periode dari pandemi menuju ke arah endemi
dengan sejumlah indikator, antara lain :

1.Laju penularan harus kurang dari 1


2.Angka positivity rate harus kurang dari 5%
3.Tingkat perawatan rumah sakit harus kurang dari 5%
4.Angka fatality rate harus kurang dari 3%,
5.Level PPKM berada pada transmisi lokal level tingkat 1.

Kondisi – kondisi ini harus terjadi dalam rentang waktu tertentu misalnya 6 bulan.
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20220315/1539530/pemerintah-tidak-terburu-buru-melakukan-transisi-dari-
pandemi-ke-endemi/
Langkah Antisipasi
Tetap Gunakan
Masker di Ruang
Tingkatkan Cakupan terbuka dan di
Vaksinasi termasuk ruang tertutup
Booster

Jangan Lengah
Tetap Patuhi
Walaupun bila
Protokol
nanti Kasus
Kesehatan!
Menurun!
Tantangan yang Mungkin Dihadapi

Menolak Memakai Penurunan Kesadaran


01 Masker 02 Masyarakat
Masyarakat dengan gejala flu dan batuk Kesadaran masyarakat akan pentingnya
tetap bandel menolak memakai masker perilaku hidup bersih dan sehat semakin
rendah

Melanggar Protokol Munculnya Golongan


03 Kesehatan 04 Baru
Munculnya orang-orang yang
Masyarakat abai dengan protokol menolak untuk melakukan protokol
kesehatan yang berlangsung kesehatan karena sudah lelah
Rekomendasi
▸ Pemakaian masker diruang terbuka kembali dianjurkan
▸ Aturan PCR atau Antigen Negatif untuk pelaku perjalanan kembali diberlakukan (mengingat harga
tes semakin murah)
▸ Tingkatkan kembali kegiatan Tracing and Testing
▸ Lakukan Edukasi masif dan terus menerus tentang upaya pencegahan karena pandemi belum
berakhir (di tengah masyarakat yang sudah jenuh dengan pandemi)
▸ Menghimbau para pemangku kebijakan spt gubernur dan bupati untuk melakukan berbagai upaya
untuk meningkatkan cakupan vaksinasi booster
▸ Laksanakan PHBS

25

Anda mungkin juga menyukai