Modul Kegiatan
Modul Kegiatan
Penulis
ii 2022
DAFTAR ISI
PRAKATA ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................... iv
PENYAKIT COVID-19: APA DAN BAGAIMANA ............................ 1
A. Pengantar .......................................................................... 1
B. Apa Covid-19 ..................................................................... 2
C. Perbedaan Covid-19 varian Alpha, Beta, Gamma, Delta,
Lambda, dan Kappa ............................................................... 4
1. Varian Alpha .................................................................. 4
2. Varian Beta .................................................................... 5
3. Varian Gamma ............................................................... 6
4. Varian Delta ................................................................... 7
5. Varian Lambda ............................................................... 8
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF..................................... 11
TIPE PICTURE and PICTURE ...................................................... 11
A. Pengantar ........................................................................ 11
B. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture
............................................................................................ 11
C. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture
And Picture .......................................................................... 20
D. Prosedur Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture
And Picture .......................................................................... 21
E. Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture
And Picture .......................................................................... 25
POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI SEKOLAH ............. 28
A. Pengantar ........................................................................ 28
B. Cuci Tangan Pakai Sabun ( CTPS) ..................................... 29
C. Pakai Masker ................................................................... 32
D. Jaga Jarak ........................................................................ 34
E. Lakukan Aktivitas Fisik Secara Teratur dengan Ceria ....... 36
F. Konsumsi Makanan Sehat dan Bergizi ............................. 38
Referensi ................................................................................. 40
DAFTAR GAMBAR
iv 2022
Kebersihan Sebagian dari Iman
v 2022
PENYAKIT COVID-19: APA DAN BAGAIMANA
A. Pengantar
Pada akhir tahun 2019 terjadi wabah penyakit yang
sangat cepat penyebarannya dan sangat mematikan. Awal
tahun 2020 telah menyebar ke berbagai Negara, dengan
ditemukan kasus kesakitannya. Penyakit tersebut oleh WHO
(Wold Heath Organisation atau organisasi kesehatan dunia)
diberi nama Covid-19.
Penyakit Covid-19 oleh ICTV (the International
Committee on Taxonomy of Viruses) atau komite internasional
untuk taksonomi virus disebut SARS-CoV-2 (Severe Acute
Respiratory Syndrome Corona Virus 2). Penyakit ini diawali di
China dan menyebar ke berbagai Negara, sehingga oleh WHO
1 2022
dinyatakan sebagai pandemic (menyebar dengan cepat ke
berbagai wilayah atau Negara dan menjangkit banyak orang).
Di Indonesia pada Rabu 21 September 2022 dilaporkan
Satgas Penanganan Covid-19 terjadi penambahan 2.162 kasus
(news.detik.com). Sehingga terlaporkan sejak Maret 2020
sampai Rabu 21-9-2022 menjadi 6.417.490 kasus
(news.detik.com).
B. Apa Covid-19
Covid-19 demikian WHO memberikan nama penyakit
yang disebabkan oleh Corona virus yang awal terjangkit tahun
2019. Sedangkan ICTV (the International Committee on
Taxonomy of Viruses) yaitu Komite Internasional untuk
Taksonomi Virus memberikan nama penyakit akibat virus ini
yaitu SARS-CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Corona
Virus 2), yaitu suatu penyakit yang disebabkan oleh virus
corona yang mengakibatkan infeksi pernapasan.Disebut virus
corona karena bentuk virus seperti corona atau bermahkota.
Penamaan virus secara resmi dilakukan oleh ICTV yang
bertujuan untuk memudahkan dalam kajian penularan
2 2022
penyakit, penyebaran, keparahan, pencegahan dan
pengobatannya. Dalam pemberian nama virus umumnya
berdasarkan struktur genetikanya, sehingga memudahkan
dalam pengembangan tes dianostik, pencarian vaksinnya dan
obat-obatannya.
Pada tahun 2020 terlaporkan kejadian virus Corona
telah bermutasi menjadi berbagai jenis baru atau varian. Varian
virus corona, yaitu varian Alfa, Beta, Gamma, Delta, Lambda,
dan Kappa. Varian-varian ini memiliki ciri dan sifat yang
berbeda dan berakibat yang berbeda pula.
1. Varian Alpha
Virus ini adalah varian yang awalnya terdeteksi di
Inggris. Alpha memiliki nama lain yaitu varian Kent atau virus
B117. Disebutkan jika virus ini setidaknya lebih mudah
menular daripada jenis yang pertama kali terdeteksi di China.
Pada September 2020, strain ini hanya terjadi pada 3 persen
dari total kasus di Inggris, tetapi pada awal Februari 2021,
tercatat sebanyak 96 persen dari jumlah seluruhnya sehingga
menimbulkan gelombang ketiga.
a) Kode varian: B. 1.1.7
b) Kasus pertama kali ditemukan: Inggris, September
2020
c) Tingkat penularan virus: 43–90% lebih mudah menular
dari virus Corona sebelumnya
4 2022
d) Tingkat keparahan infeksi: lebih berpotensi
menimbulkan gejala berat dan risiko peningkatan risiko
rawat inap dari virus Corona jenis awal
Laporan kasus sejauh ini menunjukkan bahwa pasien
Covid-19 yang terinfeksi virus Corona varian Alpha bisa
mengalami gejala yang lebih parah. Namun, pada orang yang
telah menerima vaksin COVID-19, gejala infeksi virus Corona
varian ini umumnya lebih ringan.
2. Varian Beta
Varian Beta pertama kali terdeteksi di Afrika dan telah
ditemukan di lebih dari 80 negara. Virus ini membawa mutasi
yang disebut dengan E484K, yang dapat membantu penyakit ini
menghindari sistem kekebalan. Jenis virus yang disebut juga
dengan B1351 ini, disebut-sebut tidak bekerja dengan baik
pada seseorang yang mendapatkan vaksin AstraZeneca, karena
hanya memberikan perlindungan 10 persen terhadap gejala
ringan hingga sedang
a) Kode varian: B. 1.351
b) Kasus pertama kali ditemukan: Afrika Selatan, Mei
2020
c) Tingkat penularan virus: belum diketahui
d) Tingkat keparahan infeksi: lebih berisiko menyebabkan
COVID-19 gejala berat
Covid-19 varian Beta juga diketahui lebih mudah
menular antarmanusia. Gejala infeksi virus Corona varian ini
umumnya mirip dengan gejala Covid-19 secara umum, tetapi
5 2022
varian Beta diketahui lebih kebal terhadap beberapa jenis
pengobatan.
Namun, penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa
gejala COVID-19 varian Beta cenderung lebih ringan pada orang
yang telah mendapatkan vaksin seperti vaksin Sinovac, Pfizer,
dan Moderna.
3. Varian Gamma
a) Kode varian: P. 1
b) Kasus pertama kali ditemukan: Brazil, November 2020
c) Tingkat penularan virus: belum diketahui
d) Tingkat keparahan infeksi: cenderung kebal terhadap
pengobatan COVID-19
6 2022
Covid-19 varian ini pertama kali ditemukan di Brazil dan
Jepang. Meski jenis mutasinya berbeda dengan varian lainnya,
virus Corona varian Gamma diketahui dapat menimbulkan
gejala yang mirip dengan varian lain, seperti varian Beta.
Hingga saat ini, efektivitas vaksin Covid-19 terhadap
varian Gamma masih belum diketahui dengan jelas dan terus
diteliti.
4. Varian Delta
Varian Delta ditemukan di India yang pertama kali
terdeteksi pada bulan Oktober, sehingga menyebabkan
gelombang kedua yang awalnya telah surut. Jenis virus Covid-
19 ini lebih menular dan mampu menghindari respons imun
tubuh akibat mutasi yang terjadi. Bahkan, varian ini
diperkirakan 40 % lebih menular dibandingkan jenis Alpha serta
strain aslinya.
a) Kode varian: B.1.617.2
b) Kasus pertama kali ditemukan: India, Oktober 2020
c) Tingkat penularan virus: 30–100% lebih mudah menular
dari varian Alfa
d) Tingkat keparahan infeksi: potensi peningkatan risiko
dibutuhkannya rawat inap hampir dua kali lipat dari
varian Alpha
Varian Delta dari virus Corona adalah varian yang paling
mudah menular dan menyebar dengan cepat. Sejak awal
ditemukan kasus hingga Juni 2021, infeksi varian Delta sudah
menyebar ke 74 negara dan bahkan sudah menjadi varian
dominan di India dan Inggris.
7 2022
Hingga saat ini, penyebab mengapa virus Corona varian
Delta sangat cepat menyebar dan lebih berbahaya masih belum
diketahui. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa
ada dua kemungkinan alasannya, yaitu virus Corona varian
Delta lebih cepat berkembang biak dan lebih mudah memasuki
serta kuat melawan sel tubuh manusia.
Namun, kabar baiknya penelitian sejauh ini
menunjukkan bahwa vaksin Covid-19, seperti vaksi
Astrazeneca dan vaksin Pfizer, dinilai mampu memberikan
perlindungan hingga sekitar 60–79% terhadap varian Delta
dengan dosis pemberian penuh sebanyak 2 dosis.
5. Varian Lambda
a) Kode varian: C. 37
b) Kasus pertama kali ditemukan: Peru, Desember 2020
c) Tingkat penularan virus: belum diketahui
d) Tingkat keparahan infeksi: belum diketahui
Virus Corona varian Lambda pertama kali ditemukan di
Peru dan beberapa negara lain di Amerika latin dan kini telah
menyebar ke Eropa dan Inggris.
Berbeda dengan jenis varian Alpha, Beta, Gamma, dan
Delta, WHO menyatakan bahwa varian jenis Lambda
sebagai variant of interest atau masih diteliti lebih lanjut
tingkat penularan dan keparahan infeksinya.
Hingga saat ini, belum ditemukan bukti yang cukup
untuk memastikan apakah Covid-19 varian Lambda lebih
mudah menular atau lebih berat gejalanya dibandingkan varian
lain tersebut. Namun, laporan kasus sejauh ini menunjukkan
8 2022
bahwa tingkat penularannya tidak berbeda jauh dengan virus
Corona jenis pertama.
6. Varian Kappa
a) Kode varian: 1.617.2
b) Kasus pertama kali ditemukan: India, Oktober 2020
c) Tingkat penularan virus: belum diketahui
d) Tingkat keparahan infeksi: belum diketahui
Menurut laporan di Indonesia bahwa varian
Kappa diketahui telah masuk ke Indonesia di bulan Juli 2021.
Covid-19 varian Kappa memiliki pola mutasi yang mirip dengan
varian Delta, tetapi tingkat penularan dan keparahan infeksinya
masih belum diketahui.
Meski demikian, beberapa penelitian sejauh ini
mengatakan bahwa Covid-19 varian Kappa tidak menunjukkan
tingkat penularan atau keparahan infeksi yang lebih parah
dibandingkan Covid-19 jenis awal. Efektivitas vaksin dan
pengobatan Covid-19 terhadap varian jenis baru ini juga masih
terus diteliti. Sama seperti varian Lambda, Covid-19 varian
Kappa juga hingga saat ini masih dikategorikan sebagai variant
of interest oleh WHO.
Selain berbagai jenis varian baru Covid-19 di atas, ada
juga varian Covid-19 baru yang penularannya cukup cepat,
yaitu varian Omicron. Varian Omicron ini pertama kali
ditemukan di Afrika Selatan pada bulan November 2021.
Secara umum, gejala Covid-19 yang timbul akibat infeksi
virus Corona varian baru tersebut tidak jauh berbeda dengan
gejala Covid-19 pada umumnya, antara lain:
9 2022
a) Batuk
b) Demam
c) Sakit kepala
d) Sakit tenggorokan
e) Nyeri otot
Pada kasus tertentu, Covid-19 varian Alfa, Beta, Gamma,
dan Delta juga bisa menimbulkan gejala yang lebih parah,
seperti sesak napas, dada berdebar-debar, berkurangnya nafsu
makan, hingga penurunan kesadaran atau koma. Gejala berat
tersebut umumnya akan lebih berisiko muncul pada kelompok
lansia atau penderita penyakit penyerta, seperti diabetes,
tekanan darah tinggi, atau asma.
10 2022
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE PICTURE and PICTURE
A. Pengantar
Banyak model pembelajaran yang menyenangkan untuk
anak usia dini, salah satunya adalah picture and picture. Melalui
gambar, anak usia dini akan mudah memahami konsep,
prosedur, dan keterampilan pada suatu topik dan pembahasan.
Oleh sebab itu, akan disajikan penjelasan yang konkrit tentang
picture and picture agar bisa digunakan dalam pembelajaran
anak usia dini.
15 2022
peningkatan interaksi antara siswa lebih baik, kelas terbagi dala
kelompok-kelompok yang terdiri dari 3-6 siswa.
Tipe picture and picture merupakan bagian dari model
pembelajaran kooperatif, yang menerapkan model
pembelajaran kerjasama aktif, inovatif, kreatif dan
menyenangkan dengan menggunakan gambar sebagai media
instruksional dengan berpasangan yang diurutkan secara
sistematis, dengan mengurutkan gambar, menunjukkan
gambar, menginformasikan gambar, dan menjelaskan gambar,
dan melalui gambar dapat menjelaskan tentang suatu tema
dengan konkrit dan jelas, (Astuti et al., 2020); (Rozi etc, 2021);
(Turut et al., 2020); (Sanjaya, F.D., 2020); (Sarifah & Apsari,
2020).
Model pembelajaran kooperatif tipe picture and
picture merupakan model pembelajaran aktif untuk
mengoptimalkan kegiatan belajar anak dan meningkatkan
minat belajar anak dengan menyajikan kegiatan melalui media
gambar yang dipasangkan secara berurutan sehingga anak
secara mandiri dapat mengkonstruksi pemahamannya secara
mandiri sesuai dengan konsep berpikirnya. Pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
menunjukkan bahwa terdapat penghargaan kepada tim dan
tanggung jawab yang diberikan kepada tiap individu yang
merupakan faktor utama untuk mencapai keberhasilan dalam
pembelajaran, (Nur, 2011).
Pembelajaran bagi anak usia dini dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and
picture sangat tepat sekali sesuai dengan fitrah anak usia dini
16 2022
yang kegiatan belajarnya melalui kegiatan bermain. Kegiatan
belajar anak melalui bermain dilakukan dengan senang dan
tanpa tekanan, kegiatan tersebut dapat merangsang
perkembangan panca indera anak serta memberikan makna
yang bermanfaat untuk masa depannya, (Ardini &
Lestariningrum, 2018).
Penelitian dalam bidang pendidikan anak usia dini
yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
picture and picture telah sekian lama sudah banyak dilakukan
dan hasilnya beberapa diantaranya adalah, penelitian oleh
(Tutupary, 2017) yang dilakukan pada siswa usia 4-5 tahun KB
Mawar FKIP Unpatti Ambon yang berjumlah 10 orang, hasil
penelitiannya yaitu pada siklus I masih terdapat siswa yang
belum memenuhi kriteria, namun pada siklus II siswa sudah
terlihat aktif mendengarkan penjelasan dari guru serta
berinteraksi dan berkomunikasi dengan guru, sehingga
disimpulkan bahwa melalui pembelajaran kooperatif tipe
picture and picture dapat mengembangkan kognitif anak usia
dini.
Penelitian yang dilakukan pada anak kelompok B1 TK
Laboratorium Undiksha Singaraja Tahun Tahun Pelajaran
2018/2019 dengan jumlah subjek sebanyak 26 anak, (Mila
Puspita & Gading, 2018) hasil penelitian diperoleh kemampuan
berbicara anak pada siklus I sebesar 67,91% dan siklus II sebesar
82,58%, hal ini menunjukkan adanya peningkatan rata-rata
persentase kemampuan berbicara pada anak dari siklus I ke
siklus II sebesar 14,67% yang termasuk pada kategori tinggi,
sehingga hal tersebut menunjukkan bahwa melalui penerapan
17 2022
model pembelajaran picture and picture sangat efektif untuk
meningkatkan kemampuan berbicara pada anak; (Vava,
Hidayatu, Muyanadhifa, 2019) melakukan penelitian di anak
usia dini pada kelompok B RA Muslimat NU Kalilembu
Karangdadap Pekalongan.
Hasil dari penelitian tersebut adalah terdapat
peningkatan kemandirian anak usia dini siswa di RA Muslimat
NU Kalilembu Karangdadap Pekalongan dengan menggunakan
metode picture and picture. Dibuktikan dari hasil uji t diperoleh
thitung sebesar 3,97, hasil pelaksanaan tindakan siklus II
mengalami peningkatan mencapai target 80%. Hal ini
menunjukkan bahwa penerapan model picture and picture
dapat meningkatkan aspek perkembangan kognitif matematika
melalui kemampuan mengenal konsep bilangan 1-10 pada
anak. (Harahap, 2020).
Penelitian yang dilakukan pada 9 orang anak Kelompok
A TK Pertiwi Barito Kuala (Mohammad Dani, 2021) yang
menyebutkan hasil penelitiannya adalah dinyatakan bahwa
guru telah berhasil melaksanakan proses pembelajaran dengan
hasil kriteria sangat baik, pada saat kegiatan tersebut keaktifan
anak meningkat pada saat melakukan proses pembelajaran
yang mencapai 55% dengan kriteria sangat aktif dan hasil dari
perkembangan kognitif anak juga meningkat berkembang
sebesar 82% sesuai dengan indikator perkembangan anak,
kesimpulannya bahwa dengan menggunakan model Picture
and Picture dan Creative Problem Solving dapat meningkatkan
perkembangan kognitif anak.
18 2022
Penelitian yang dilakukan pada pembelajaran anak
usia dini menggunakan model Picture and Picture terbukti
efektif untuk dapat meningkatkan perkembangan anak,
pembelajaran yang menggunakan model Picture and Picture
menjadi salah satu sarana pembelajaran yang menyenangkan
karena dilakukan dengan bermain menjadi sarana anak untuk
bersosialisasi, bereksplorasi, berkreasi dan mengekspresikan
perasaan anak.
Pembelajaran untuk anak usia perlu menggunakan
strategi yang tepat agar dapat mengembangkan dan
mempersiapkan generasi emas berkualitas secara menyeluruh,
dikarenakan pendidikan untuk anak usia dini merupakan
pondasi awal untuk kehidupan di masa mendatang.
Konsep pembelajaran untuk anak usia dini yaitu: 1)
Pembelajaran berorientasi pada kebutuhan anak, 2)
Pembelajaran berorientasi pada perkembangan anak, 3)
Pembelajaran dilakukan dengan bermain, 4) Menciptakan
lingkungan yang kondusif, 5) Menerapkan pembelajaran
terpadu, 6) Mengembangkan kecakapan hidup, 7)
Mengoptimalkan media dan sumber belajar di lingkungan
sekitar, 8) Pembelajaran dilaksanakan secara bertahap dan
berulang-ulang, 9) Meningkatkan pemanfaatan tekhnologi dan
informasi dalam pembelajaran, (Mulyasa, 2017).
Pembelajaran untuk anak usia dini mengoptimalkan
proses perkembangan aspek panca indera dan kecerdasannya,
kegiatan bermain yang dilakukan oleh anak merupakan sarana
interaksi dan komunikasi antar individu dan juga dengan
lingkungannya.
19 2022
C. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture
And Picture
Model Picture and Picture merupakan model
pembelajaran kooperatif yang mengutamakan pembentukan
adanya kelompok-kelompok kecil di dalamnya dengan
menggunakan media gambar, yang selanjutnya media gambar
tersebut akan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan-
urutan yang teratur dan logis.
Model Picture and Picture mengandalkan gambar
sebagai media konkret dalam proses pengembangan untuk
kegiatan pembelajaran. Gambar yang tersedia akan menjadi
faktor utama tercapainya indikator perkembangan, melalui
gambar penting digunakan untuk memperjelas pengertian,
melalui gambar yang tersedia anak akan mengetahui hal-hal
yang belum pernah dilihatnya secara konkret dan nyata,
(Purwanti & Suhaimi, 2020).
Pembelajaran yang menggunakan model Picture and
Picture merupakan model pembelajaran kooperatif yang
sekaligus juga dapat meningkatkan hasil belajar anak usia dini,
gambar yang telah disiapkan oleh guru akan lebih memudahkan
anak untuk dapat memahami materi kegiatan pembelajaran,
karena dengan gambar anak lebih mudah untuk konsentrasi
dan lebih fokus dalam belajar, serta pengetahuan dan
pemahaman anak menjadi lebih meningkat, lebih luas dan lebih
bermakna dan tidak mudah untuk dilupakan, (Rozi etc, 2021).
Karakteristik model Picture and Picture lebih
menekankan pada proses kegiatan kerja sama dalam
kelompok, pengelolaan tahapan pembelajaran kooperatif, dan
20 2022
kemampuan dan keterampilan untuk kerja sama, (Slavin, 2005).
Model Picture and Picture dalam pelaksanaan kegiatannya
sebagai ciri khusus menggunakan gambar-gambar sesuai
dengan materi pembelajaran yang akan diberikan, yang akan
dipasangkan atau diurutkan sesuai dengan tahapan yang benar,
kegiatan belajarnya dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil
sehingga anak akan saling berkomunikasi dan berinteraksi
dalam pelaksanaan kegiatan.
21 2022
berargumentasi terkait dengan materi belajar yang sedang
dilaksanakan.
Guru mempunyai peranan penting terhadap
keberhasilan pelaksanaan pembelajaran kooperatif sehingga
memberikan pengalaman bermakna bagi anak dan
mengembangkan eksplorasi dan eksperimen dalam proses
pembelajaran berkelanjutan. Langkah-langkah yang dilakukan
oleh guru sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran
kooperatif adalah: 1) Menciptakan suasana pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan; 2) Menyusun pembentukan
kelompok-kelompok; 3) Mempersiapkan materi pembelajaran;
4) Menyusun kompetensi dan tujuan pembelajaran; 5)
Merancang pola-pola untuk pengalaman belajar anak; 6)
Melaksanakan kegiatan pembelajaran; 7) Melaksanakan
evaluasi kegiatan pembelajaran, (Mulyasa, 2017).
Guru sebagai fasilitator mempersiapkan dan
melaksanakan pembelajaran secara kreatif dan inovatif salah
satunya melalui model pembelajaran kooperatif untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Peran guru hanya sebagai
fasilitator dan mediator, memberikan kebebasan anak untuk
berpartisipasi aktif dalam pembelajaran sehingga anak mampu
mengkonstruksi pengetahuan secara mandiri dan interaksi
sosial yang saling menguntungkan. Selain hal tersebut guru
berperan untuk dapat menyediakan sarana pembelajaran agar
tidak monoton dan membosankan.
Kelompok-kelompok kecil yang telah dibentuk diberi
pemahaman dan aturan main agar dalam pelaksanaannya
dapat berfungsi secara efektif dan efisien, dan masing-masing
22 2022
individu paham untuk tugas dan tanggung jawabnya dalam
kegiatan berkelompok tersebut. Beberapa hal yang harus
diperhatikan yaitu: 1) Mendengarkan dan menghargai
pendapat dari orang lain; 2) Menyampaikan pendapat dengan
sopan; 3) Mengajukan dan pertanyaan dengan tertib; 4)
Membantu orang lain dengan cara yang baik, (Wahyu. Sujana,
2020).
Tata laksana dalam kegiatan kelompok yang dipahami
dan dimengerti oleh anggota kelompok, akan memudahkan
dan melancarkan proses pembelajaran kooperatif yang akan
dilaksanakan. Setiap individu secara bebas dapat berpartisipasi
aktif dalam pembelajaran.
Pembelajaran kooperatif membutuhkan komitmen
yang kuat dari anggota kelompok untuk secara bersama-sama
bekerja sama dengan anggota yang lain, serta mempunyai
keterampilan untuk dapat berinteraksi dan berkomunikasi
dengan orang lain untuk bekerja sama menyelesaikan suatu
tugas pembelajaran yang diberikan. Pengelolaan kelas yang
menggunakan pembelajaran kooperatif terdapat tiga hal yang
harus diperhatikan yaitu pengelompokan, pemberian motivasi
kepada kelompok, dan penataan ruang kelas, (Anita, 2010).
Langkah-langkah yang digunakan guru dalam
melaksanakan pembelajaran kooperatif, (Isjoni, 2011) pada
tabel 1.
23 2022
Tabel 1 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif
25 2022
Mengembangkan kreativitas dan inovasi siswa; 7)
Pembelajaran lebih bermakna dan konkret.
Pembelajaran kooperatif akan menjadi bermakna dan
menyenangkan bagi siswa jika setiap siswa mempunyai
pemahaman tentang pembelajaran kooperatif untuk dapat
saling mendukung dan memotivasi dalam penguasaan materi
pembelajaran yang diberikan agar dapat mencapai prestasi.
Penerapan pembelajaran kooperatif dapat
memberikan pengaruh terhadap pembentukan karakter pada
anak, (Suyadi, 2013) karakter yang terbentuk diantaranya
adalah kepekaan dan kepedualian sosial; bertanggung jawab;
toleransi; bekerja keras; cinta tanah air dan bangsa; bersahabat
dan komunikatif; cinta kedamaian. Pembentukan karakter
merupakan hal yang sangat penting dilakukan sejak usia dini,
agar anak mempunyai mental yang tangguh untuk bekal di
masa mendatang. Keberhasilan pembentukan karakter
memerlukan keteladanan dan pembiasaan dalam kehidupan
sehari-hari, merupakan proses yang bertahap dan secara
berulang-ulang agar terwujud dalam perilaku secara nyata
kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran kooperatif harus dipersiapkan secara
matang oleh guru, dikarenakan pembelajaran kooperatif
mempunyai tahapan-tahapan yang harus dipersiapkan dahulu
agar tercapai tujuan pembelajaran dan kesuksesan belajar anak
melalui pembelajaran kooperatif, sehingga jika pembelajaran
kooperatif ini tidak dipersiapkan dengan baik maka juga tidak
akan berhasil dan mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan. Pembelajaran kooperatif merupakan
26 2022
pembelajaran yang berpusat pada siswa, sehingga guru perlu
meningkatkan kreativitas dan inovasi pembelajaran agar dapat
memberikan kegiatan pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan bagi siswa.
Kelemahan atau kekurangan dari pembelajaran
kooperatif, (Isjoni, 2011) diantaranya yaitu: 1) Guru secara
matang mempersiapkan pembelajaran; 2) Memerlukan
dukungan fasilitas sarana dan prasarana termasuk biaya; 3)
Saat pelaksanaan diskusi kelompok cenderung topik
permasalahan meluas sehingga tidak sesuai dengan perkiraan
waktu yang telah ditentukan; 4) Saat diskusi cenderung
didominsai oleh satu orang saja yang aktif. Kelemahan atau
kekurangan pembelajaran kooperatif dapat diatasi oleh guru
yaitu dengan mempersiapkan perencanaan pembelajaran
dengan baik, memastikan siswa aktif terlibat dalam kegiatan
diskusi dengan cara pembagian tugas dalam kelompok tersebut
sehingga setiap individu mempunyai tanggung jawab masing-
masing, sehingga waktu yang digunakan lebih efektif dan
tujuan pembelajaran tercapai (Wahyu. Sujana, 2020)
27 2022
P OLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI SEKOLAH
A. Pengantar
Pandemi covid masih belum berakhir, namun
kebutuhan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka
terbatas sangat diperlukan, sehingga kekhawatiran terjadinya
learning loss bisa dihindari. Pembelajaran tatap muka terbatas
sebaiknya dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan
yang ketat, salah satunya dengan menerapkan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah
adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta
didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri
28 2022
mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya,
serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat.
Apakah peserta didik kita baru pertama sekolah atau
kembali ke sekolah? Bergaul dengan banyak peserta didik lain
akan membuatnya terpapar lebih banyak kuman daripada di
rumah. Meskipun Anda tidak dapat mencegah kontak dengan
semua kuman (dan ingat bahwa paparan terhadap beberapa
kuman adalah hal yang baik), Anda dapat membantu
mengurangi risiko peserta didik Anda terkena infeksi (termasuk
virus COVID-19) melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
di sekolah.
Munculnya sebagian penyakit yang sering menyerang
anak usia sekolah, ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS.
Pembiasaan perilaku hidup bersih dan sehat menjadi kunci
keberhasilan pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas.
Oleh karena itu, penanaman nilai PHBS di sekolah merupakan
kebutuhan mutlak dan dapat dilakukan melalui pendekatan
Usaha Kesehatan sekolah (UKS) (Supriyanto & dkk, 2021).
31 2022
C. Pakai Masker
COVID-19 menyebar terutama dari orang ke orang
melalui tetesan kecil Droplet dari saluran pernapasan ini
melayang ke udara saat Anda berbicara, batuk, bersin, ber-
teriak, atau bernyanyi. Droplet ini kemudian dapat mendarat di
mulut, hidung, atau mata orang yang berada di dekat Anda
yang mung- kin menghirup droplet ini. Masker merupakan
penghalang sederhana untuk membantu mencegah droplet
pernapasan seseorang mencapai orang lain. Penelitian
menunjukkan bahwa masker mengurangi droplet saat
dikenakan menutupi hidung dan mulut.
Penggunaan masker disarankan bagi semua orang,
terutama di tempat umum dan kerumunan, karena banyak
kasus orang terinfeksi virus COVID-19 tanpa merasakan gejala
(Penyusun, 2020).
32 2022
Berikut cara menggunakan masker.
33 2022
D. Jaga Jarak
34 2022
Untuk jarak antar peserta didik, berikut ilustrasi dan
ketentuannya.
35 2022
E. Lakukan Aktivitas Fisik Secara Teratur dengan Ceria
36 2022
Berikut gambar aktivitas ringan pada anak usia dini.
37 2022
F. Konsumsi Makanan Sehat dan Bergizi
38 2022
Bila sekolah akan memberikan makanan sehat secara
teratur, maka gambaran makanan sehat yang bisa diberikan
sekolah tampak pada gambar berikut ini.
39 2022
Referensi
43 2022