Anda di halaman 1dari 40

MAKALAH

OPERASI TEKNIK KIMIA I

POMPA HIDROLIK

Disusun oleh:

Dhea Retnoningsih 2021710450216


Agnesia Ardika 2021710450215
Arganesa Erniko Putri K 2021710450273
Dafril Elycius Sihaloho 2021710450271

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK KIMIA


UNIVERSITAS JAYABAYA
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................... 2


KATA PENGANTAR ..................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 5
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 5
1.3 Tujuan ......................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 6
2.1 Pengertian dan Sejarah Penemuan Pompa Hidrolik ................................... 6
2.1.1 Pengertian Pompa Hidrolik .......................................................... 6
2.1.2 Sejarah Pompa Hidrolik ............................................................... 6
2.2 Jenis-Jenis Pompa Hidrolik ......................................................................... 7
2.2.1 Klasifikasi Pompa ........................................................................ 7
2.3 Konsep Termodinamika Terkait Pompa Hidrolik ...................................... 11
2.3.1 Tekanan dan Gaya ....................................................................... 13
2.4 Komponen Pompa Hidrolik ....................................................................... 15
2.4.1 Komponen dan Simbol yang Terdapat pada Pompa Hidrolik ... 17
2.4.2 Rancangan Rangkaian Hidrolik .................................................. 22
2.5 Mekanisme Kerja Pompa Hidrolik............................................................. 23
2.6 Aplikasi Pompa Hidrolik ........................................................................... 26
2.7 Keuntungan dan Kekurangan Pompa Hidrolik ......................................... 27
2.8 Kerusakan dan Hambatan Serta Perbaikan pada Pompa Hidrolik ............. 29
2.9 Perawatan Pompa Hidrolik ........................................................................ 38
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 39
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 39
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 40
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai
Pompa Hidrolik ini.

Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Operasi
Teknik Kimia 1 jurusan Teknik Kimia Universitas Jayabaya. Penyusunan makalah
dilakukan berdasarkan hasil diskusi dari para penyusun, pencarian referensi dan
literatur, serta bantuan dari berbagai pihak hingga akhirnya makalah ini dapat
selesai dengan baik. Kami berharap makalah ini dapat membantu pembaca dalam
memahami materi tentang Pompa Hidrolik.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari malakah ini baik
dari segi materi maupun penulisan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya
kritik dan saran untuk menjadi bahan evaluasi di masa mendatang. Demikian yang
dapat kami sampaikan, atas perhatian anda kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, 20 April 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Termodinamika adalah ilmu yang mempelajari tentang keterkaitan antara


usaha, energi, kalor, tekanan disertai dengan transformasinya. Hampir semua alat
yang kita gunakan sehari-hari ada kaitannya dengan Ilmu Termodinamika,
misalnya termos, dispenser, rice cooker, pompa hidrolik, dan sebagainya.

Sistem hidrolik adalah suatu sistem yang paling banyak digunakan dalam
kehidupan, yang merupakan suatu pemindah tenaga dengan menggunakan zat cair
atau fluida sebagai perantara, seperti pompa hidrolik. Pompa hidrolik merupakan
salah satu alat yang canggih dan masih asing bagi masyarakat biasa. Namun, pompa
hidrolik sebetulnya sudah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat biasa. Pompa
hidrolik mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kehidupan terutama bagi
mereka yang memiliki lapangan pekerjaan cuci kendaraan mobil, karena apabila
mereka menggunakan pompa hidrolik akan terasa mudah dalam melakukan
pekerjaannya.

Kami yakin, di tempat pecucian mobil anda pernah melihat mobil yang berat
bisa terangkat tinggi oleh suatu alat, sehingga mobil lebih mudah untuk dibersihkan.
Pada dasarnya teknologi semacam ini merupakan konsep yang sederhana dan
mudah dipahami. Sehubungan dengan adanya tugas membuat makalah yang
berkaitan dengan pompa, kami akan mengangkat tentang mekanisme kerja pompa
hidrolik tersebut. Karena kami selaku penulis merasa tertarik dan termotivasi untuk
mengetahui dan membahas hal tersebut.

Konsep yang terkait dalam pompa hidrolik diantaranya adalah tekanan fluida
statis zat cair yang diberikan didalam ruang tertutup akan diteruskan sama besar
kesegala arah, yang dikenal dengan istilah Hukum Pascal. Berdasarkan hukum
inilah diperoleh prinsip bahwa dengan gaya yang kecil akan dapat menghasilkan
gaya yang lebih besar.

4
5

Dalam makalah ini akan dibahas lebih rinci lagi bagaimana prinsip kerja dari
pompa hidrolik tersebut.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Makalah ini akan membahas dari beberapa poin rumusan masalah berikut,
diantaranya:
1. Apa itu pompa hidrolik dan bagaimana sejarah penemuannya?
2. Apa saja jenis pompa hidrolik?
3. Konsep ilmu termodinamika apa saja yang ada ada pompa hidrolik?
Jelaskan!
4. Apa saja komponen yang ada pada pompa hidrolik?
5. Bagaimana mekanisme kerja dari pompa hidrolik?
6. Bagaiman pengaplikasian pompa hidrolik?
7. Apa keuntungan dan kekurangan pompa hidrolik?
8. Apa saja kerusakan yang mungkin terjadi serta perbaikannya pada pompa
hidrolik?
9. Bagaiman perawatan alat pompa hidrolik?

1.3 TUJUAN
Dengan penyusunan makalah ini, diharapkan mampu:
1. Menjelaskan yang dimaksud pompa hidrolik dan sejarah penemuannya.
2. Menjelaskan jenis-jenis pompa hidrolik.
3. Mendeskripsikan konsep ilmu termodinamika pada pompa hidrolik.
4. Mengetahui komponen yang ada pada pompa hidrolik.
5. Menjelaskan mekanisme kerja dari pompa hidrolik.
6. Mengetahui pengalikasian pompa hidrolik.
7. Mengetahui keuntungan dan kekurangan pompa hidrolik.
8. Mengidentifikasi kerusakan yang terjadi dan perbaikannya pada pompa
hidrolik.
9. Mengetahui cara merawat alat pompa hidrolik tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN DAN SEJARAH PENEMUAN POMPA HIDROLIK

2.1.1 Pengertian Pompa Hidrolik

Kata hidrolik berasal dari bahasa inggris “hydraulic” yang berarti cairan
atau minyak. Pompa hidrolik merupakan komponen dari sistem hidrolik yang
membuat oli mengalir atau pompa hidrolik sebagai sumber tenaga yang mengubah
tenaga mekanis menjadi tenaga hidrolik. Mesin hidrolik yang dapat mengangkat
benda-benda dengan masa yang besar tersebut bekerja dengan memanfaatkan
prinsip Pascal. Karena itu, pada sistem hidrolik dibutuhkan power unit untuk
membuat fluida bertekanan.

Mesin hidrolik menghasilkan gaya yang besar dengan hanya memberikan


gaya yang sangat kecil. Dengan kata lain, mesin hidrolik dapat melipatgandakan
gaya.

2.1.2 Sejarah Pompa Hidrolik

Sejarah penemuan hidrolik berawal dari abad ke-17, dimana seorang filsuf
Perancis dengan nama Blaise Pascal, menemukan bahwa cairan tidak dapat
dikompresi dari keberadaan. Ketika dikompresi, tekanan fluida ditransmisikan ke
segala arah dengan kekuatan yang sama pada tiap bidang yang sama. Memahami
prinsip ini, seorang mekanik Inggris bernama Joseph Bramah membangun sebuah
sistem hidrolik selama revolusi industri yang menempatkan ilmu pengetahuan ke
dalam praktiknya.

Mesin pertamanya adalah mesin tekan hidrolik sederhana yang difungsikan


oleh tuas tunggal. Ia menemukan bahwa ketika menggunakan sistem fluida
dorongan kecil pada silinder kecil bisa menyeimbangkan kekuatan besar pada
silinder besar. Hidrolik menjadi banyak digunakan di tahun 1940-an oleh para
Insinyur ketika mereka menyadari teknologi hidrolik dapat dengan cepat diadaptasi
untuk berbagai aplikasi militer dan mesin.

6
7

Para Insinyur mencatat bahwa hidrolik mengambil sangat sedikit ruang dan
berat dan sebagai imbalannya mereka mampu menghasilkan tenaga besar.

Tidak seperti pipa logam tua konduktor, selang plastik dikepang baja juga
mampu menahan goncangan konstan dan getaran dari pompa hidrolik memdorong
cairan melalui jenis mesin. Ada berbagai jenis selang hidrolik untuk berbagai jenis
mesin. Selang tekanan tinggi biasanya diperkuat dengan empat atau enam lapisan
tabung sintetik tahan minyak dan kawat baja dikepang. Ini selang yang digunakan
dalam mesin tugas berat dimana 2500 psi tekanan lonjakan terjadi. Selang tekanan
rendah biasanya penguatan oleh bahan tekstil dan digunakan untuk mengangkut
cairan minyak bumi, bahan bakar diesel, minyak pelumas panas, udara, glikol anti-
freeze dan air hingga 300 psi. Di zaman modern, selang hidrolik digunakan secara
teratur dan dapat ditemukan di hampr semua mesin industri dan pertanian.

Gambar 1. Pompa Hidrolik

2.2 JENIS-JENIS POMPA HIDROLIK

Semua pompa menimbulkan aliran (flow). Prinsip operasinya disebut


displacement dimana zat cair atau fluida diambil dan dipindahkan ke tempat lain.
Secara umum pompa mengubah tenaga mekanikal menjadi tenaga fluida hidrolik.
Sedangkan yang dimaksud dengan displacement adalah volume zat cair yang
dipindahkan tiap putaran dari pompa.

2.2.1 Klasifikasi Pompa

Pada dasarnya pompa hidrolik diklasifikasikan menjadi:


8

1. Non Positive Displacement


Yang dimaksud dengan pompa non positive displacement ialah bila pompa
mempunyai karakteristik sebagai berikut:
a. Internal leakage besar.
b. Perubahan tekanan mempunyai pengaruh yang besar terhadap
kapasitasnya.

Pompa tekanan dinamis disebut juga dengan “Non Positive Displacement”.


Pompa tekanan dinamis terdiri dari poros, sudu-sudu impeller, rumah
volute, dan saluran keluar. Energi mekanis dari luar diberikan pada poros
pompa untuk memutar impeller. Akibat putaran dari impeller menyebabkan
head dari fluida menjadi lebih tinggi karena mengalami percepatan. Ditinjau
dari arah aliran yang mengalir melalui sudu-sudu gerak, maka pompa
tekanan dinamis digolongkan atas tiga bagian, yaitu:

a. Pompa aliran radial


Arah aliran dalaam sudu gerak pada pompa aliran radial pada
bidang yang tegak lurus terhadap poros dan head yang timbul akibat
dari gaya sentrifugal itu sendiri. Pompa aliran radial mempunyai
head yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan pompa jenis yang
lain.
b. Pompa aliran aksial
Arah aliran dalam sudu bergerak pada pompa aliran aksial
terletak pada bidang yang sejajar dengan sumbu poros dan head
yang timbul akibat dari besarnya gaya angkat dari sudu-sudu
geraknya. Pompa aliran aksial mempunyai head yang lebih rendah
tetapi kapasitasnya lebih besar.
c. Pompa aliran campuran
Pada pompa ini fluida yang masuk sejajar dengan sumbu
poros dan keluar sudu dengan arah miring (merupakan perpaduan
dari pompa radial dan pompa aliran aksial). Pompa ini mempunyai
head yang lebih rendah namun mempunyai kapasitas lebih besar.
9

Jadi prinsip kerja dari pompa tekanan dinamis adalah dengan mengubah
energi mekanis dari poros menjadi energi fluida, dan energi inilah yang
menyebabkan pertambahan head tekanan, head kecepatan, dan head potensial
pada fluida yang mengalir secara kontinu.

Pada pompa tekanan dinamis terjadinya aliran fluida akibat dari kenaikan
tekanan di dalam fluida bukan akibat pergeseran volume impeller
pemindahannya seperti yang terjadi pada pompa tekanan statis. Pada pompa
tekanan dinamis dijumpai poros putar dengan kurungan sudu disekelilingnya,
dan melalui sudu-sudu inilah fluida mengalir secara kontinu.

2. Positive Displacement
Yang dimaksud dengan pompa positive displacement ialah bila pompa
mempunyai karakteristik sebagai berikut:
a) Internal leakage kecil (untuk mendapatkan ini dibuat seal atau presisi).
b) Perubahan tekanan berpengaruh kecil terhadap kapasitasnya (dengan
dibuatnya presisi atau seal akan melawan kebocoran pada saat tekanan
naik).

Pompa positive displacement terbagi menajdi beberapa tipe, yaitu:

1) Gear Pump
Bersifat murah, memiliki ketahanan yang lama (awet) dan sederhana
pengoperasiannya. Tetapi kelemahannya adalah memiliki efisiensi yang
rendah, karena sifat pompa yang ber-displacement tetap dan lebih cocok
untuk digunakan pada tekanan dibawah 20 MPa (3000 psi).

Gambar 2. Gear Pump


10

2) Vane Pump
Murah dan sederhana, biaya perawatan yang rendah, dan baik untuk
menghasilkan aliran tinggi dengan tekanan rendah.

Gambar 3. Vane Pump


3) Axial Piston Pump
Satu jenis pompa hidrolik yang menarik adalah axial piston pump.
Pompa ini dapat berjenis swashplate atau juga checkball. Jenis pomp
aini didesain untuk dapat bekerja pada displacement yang bervariasi,
sehingga dapat menghasilkan aliran dan tekanan fluida hidrolik yang
bervariasi sesuai dengan kebutuhan. Jenis yang paling banyak
digunakan adalah swashplate pump. Pompa ini dapat kita ubah sudut
swashplatenya untuk menghasilkan langkah piston yang bervariasi tiap
putaran. Jika sudut semakin besar akan menghasilkan debit aliran yang
besar dengan besar tekanan yang lebih kecil, dan begitu pula sebaliknya.
11

Gambar 4. Axial Piston Pump


4) Radial Piston Pump
Digunakan untuk menghasilkan tekanan fluida hidrolik yang tinggi
dengan debit aliran yang rendah.

Gambar 5. Radial Piston Pump

2.3 KONSEP TERMODINAMIKA TERKAIT POMPA HIDROLIK

Prinsip kerja yang digunakan adalah Hukum Pascal yaitu, benda cair yang
ada di ruang tertutup apabila diberi tekanan, maka tekanan tersebut akan
dilanjutkan ke segala arah dengan sama besar. Prinsip Pascal menyatakan
bahwa tekanan tersebut dipindahkan melalui fluida tanpa berubah besarnya.
12

Berdasarkan rumus diatas dapat disimpulkan bahwa dengan gaya yang


kecil akan dapat menghasilkan gaya yang lebih besar, sehingga pada pompa
hidrolik dapat mengangkat mobil yang berat.

Setelah mengetahui bunyi hukum Pascal, maka anda sudah seharusnya tahu
dimana prinsip hukum Pascal tersebut diaplikasikan atau diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Tanpa penerapan atau aplikasi ilmu teori tersebut tidak
akan berguna dan bermanfaat. Tujuannya adalah untuk memudahkan hidup kita
dalam menghadapi permasalahan sehari-hari serta dapat menciptakan peluang
dari sistem tersebut. Prinsip-prinsip hukum Pascal dapat diterapkan pada alat-
alat seperti pompa hidrolik, alat pegangkat air, alat pengepres, alat pengukur
tekanan darah (tensimeter), rem hidrolik, dongkrak hidrolik, dan dump truk
hidrolik. Ternyata dengan memahami sifat fluida, hukum Pascal dapat
diterapkan dengan mudah untuk kemudahan hidup manusia.

Prinsip dasar dari hidrolik adalah sifat fluida cair yang sangat sederhana dan
sifat cair tidak mempunyai bentuk tetap, tetapi selalu menyesuaikan bentuk
yang ditempatinya. Karena sifat cairan yang selalu menyesuaikan bentuk yang
ditempatinya, sehingga akan mengalir ke berbagai arah dan dapat melewati
13

dalam berbagai ukuran dan bentuk, sehingga fluida cair tersebut dapat
mentransferkan tenaga dan gaya. Dengan kata lain sistem hidrolik adalah sistem
pemindahan dan pengontrolan gaya dan gerakan dengan fluida cair dalam hal
ini adalah oli. Fluida yang digunakan dalam sistem hidrolik adalah oli. Dimana
jika suatu zat cair dikenakan tekanan, maka tekanan itu akan merambat kesegala
arah dengan tidak bertambah atau berkurang kekuatannya.

Dalam sistem hidrolik fluida cair berfungsi sebagai penerus gaya. Minyak
mineral adalah jenis fluida cair yang umumnya dipakai. Pada prinsipnya
mekanika fluida dibagi menjadi 2 bagian yaitu:

1. Hidrostatik
Yaitu mekanika fluida dalam keadaan diam disebut juga teori persamaan
kondisi dalam fluida diam. Energi yang dipindahkan dari satu bagian ke
bagian lain dalam bentuk energi tekanan. Contohnya adalah pesawat
tenaga hidrolik.
2. Hidrodinamik
Yaitu mekanika fluida yang bergerak disebut juga teori aliran fluida
yang mengalir. Dalam hal ini kecepatan aliran fluida cair yang berperan
memindahkan energi. Contohnya Energi Pembangkit Listrik tenaga
turbin air pada jaringan tenaga hidro elektrik.

Jadi, perbedaan yang menonjol dari kedua sistem diatas adalah


keadaan fluida itu sendiri. Syarat-syarat cairan hidrolik yang digunakan
harus memiliki kekentalan (viskositas) yang cukup, memiliki indek
viskositas yang baik, tahan api, tidak berbusa, tahan dingin, tahan korosi
dan tahan aus, minim compressibility.

2.3.1 Tekanan dan Gaya

Untuk menimbulkan tekanan maka fluida harus dikompress. Jumlah fluida


yang dikompress dan nilai tekanan tergantung dari gaya yang digunakan untuk
mengalirkan fluida dan gaya yang menghambat (resisting) aliran fluida.
14

Pompa hidrolik menyebabkan gerakan aliran fluida dan resisting yang


diakibatkan oleh sirkuit hydraulic. Hal-hal ini yang menyebabkan aliran fluida
terhambat adalah:

a. Beban piston silinder, semakin besar beban semakin besar tekanan yang
dibutuhkan.
b. Jika ada back pressure, maka aliran akan terhambat.
c. Sirkuit hydraulic yang ada, hose, valve, fitting, filter dan orifice akan
menyebabkan gesekan dan fluida sulit untuk mengalir.

Catatan:

Gesekan aliran akan semakin besar jika:

 Bertambah panjangnya pipa atau hose.


 Kecepatan oli.
 Berkurang besarnya diameter saluran.
 Berkurang karena temperature oli.

Apabila suatu zat cair mendapat tekanan maka zat cair itu akan selalu mengalir
melalui jalan yang termudah, karena sifat zat cair diatas tersebut adalah merupakan
suatu kelemahan karena akan dapat merusak sistem, misalnya:

a. Kebocoran pada fitting-fitting yang kendor.


b. Kebocoran pada seal-seal yang rusak.
15

2.4 KOMPONEN POMPA HIDROLIK

Gambar 6. Pompa Hidrolik

Sistem hidrolik ini didukung oleh 3 unit komponen utama, yaitu:

1. Unit Tenaga, berfungsi sebagai sumber tenaga dengan liquid atau minyak
hidrolik. Pada sistem ini unit tenaga terdiri atas:
 Penggerak mula yang berupa motor listrik atau motor bakar.
 Pompa hidrolik, putaran dari poros penggerak mula memutar pompa
hidrolik sehingga pompa hidrolik bekerja.
 Tangka hidrolik, berfungsi sebagai wadah atau penampung cairan hidrolik.
 Kelengkapan (accessories), seperti : pressure gauge, gelas penduga, dan
relief valve.
2. Unit Penggerak (Actuator), berfungsi untuk mengubah tenaga fluida menjadi
tenaga mekanik. Hidrolik actuator dapat dibedakan menjadi dua macam yakni:
 Penggerak lurus (linier actuator) : silinder hidrolik.
 Penggerak putar : motor hidrolik, rotary actuator.
3. Unit Pengatur, berfungsi sebagai pengatur gerak sistem hidrolik. Unit ini
biasanya diwujudkan dalam bentuk katup atau valve yang berbagai jenis sebagai
berikut:
a. Katup pengarah (directional control valve/DCV)
Katup (valve) adalah suatu alat yang menerima perintah dari luar
untuk melepas, menghentikan atau mengarahkan fluida yang melalui katup
16

tersebut. Contoh jenis katup pengarah adalah katup 4/3 penggerak lever,
katup pengarah dengan piring putar, dan katup dengan pegas bias.
b. Jenis-jenis katup pengaruh khusus
1) Check valve adalah katup satu arah, berfungsi sebagai pengarah aliran
dan juga sebagai pressure control (pengontrol tekanan).
2) Pilot operated chech valve, katup ini dirancang untuk aliran cairan
hidrolik yang dapat mengalir bebas pada satu arah dan menutup pada
arah lawannya, kecuali ada tekanan cairan yang dapat membukanya.
3) Katup pengatur tekanan, tekanan cairan hidrolik diatur untuk berbagai
tujuan misalnya untuk membatasi tekanan operasional dalam sistem
hidrolik, untuk mengatur tekanan agar penggerak hidrolik dapat bekerja
secara berurutan dan mengurangi tekanan yang mengalir dalam saluran
tertentu menjadi kecil.
Jenis-jenis katup pengatur tekanan adalah:
 Relief valve, digunakan untuk mengatur tekanan yang bekerja
pada sistem dan juga mencegah terjadinya beban lebih atau
tekanan yang melebihi kemampuan rangkaian hidrolik.
 Sequence valve, berfungsi untuk mengatur tekanan dan
mengurutkan pekerjaan yaitu menggerakkan silinder hidrolik
yang satu kemudian yang lainnya.
 Pressure reducing valve, berfungsi untuk menurunkan tekanan
fluida yang mengalir pada saluran kerja karena penggerak yang
akan menerimanya didesain dengan tekanan yang lebih rendah.
4) Flow control valve, katup ini digunakan untuk mengatur volume aliran
yang berarti mengatur kecepatan gerak actuartor (piston).
Fungsi katup ini adalah sebagai berikut:
 Untuk membatasi kecepatan maksimum Gerakan piston atau
motor hidrolik.
 Untuk membatasi daya yang bekerja pada sistem.
 Untuk menyeimbangkan aliran yang mengalir pada cabang-
cabang rangkaian.

Jenis-jenis dari Flow Control Valve:


17

 Fixed flow control yaitu apabila pengaturan aliran tidak dapat


berubah-ubah melalui fixed orifice.
 Variable flow control yaitu apabila pengaturan aliran dapat
berubah-ubah sesuai dengan keperluannya.
 Flow control yang dilengkapi dengan check valve.
 Flow control yang dilengkapi dengan relief valve guna
menyeimbangkan tekanan.

Komponen hidrolik dalam sistem pemindah tenaga dengan sistem hidrolik


sangat penting untuk diketahui, fungsi, dan cara kerjanya. Pembacaan simbol-
simbol hidrolik sangatlah sederhana namun sangat lengkap dan mewakili sesuai
dengan kerja komponen yang sebenarnya. Sebagai contoh pada simbol pompa,
maka simbol digambar sama persis dengan cara kerja pompa yang sebenarnya.

2.4.1 Komponen dan Simbol yang Terdapat pada Pompa Hidrolik


1. Hidrolik Tangki (Hydraulic Reservoir)
Tangki hidrolik sebagai wadah oli untuk digunakan pada sistem
hidrolik. Oli panas yang dikembalikan dari sistem atau actuator
didinginkan dengan cara menyebarkan panasnya. Dan menggunakan oli
cooler sebagai pendingin oli, kemudian kembali ke dalam tangki.
Gelembung-gelembung udara dari oli mengisi ruangan diatas
permukaan oli. Untuk mempertahankan kondisi oli baik selama mesin
operasi, dilengkapi dengan saringan yang bertujuan agar kotoran jangan
masuk kembali ke tangki. Hidrolik tangki diklasifikasikan sebagai
Vented Type Reservoir atau pressure reservoir, dengan adanya tekanan
di dalam tangk, masuknya debu dari udara akan berkurang dan oli akan
didesak masuk kedalam pompa.
2. Pompa
Pompa hidrolik berfungsi seperti jantung dalam tubuh manusia
adalah sebagai pemompa darah. Pompa hidrolik merupakan komponen
dari sistem hidrolik yang membuat oli mengalir atau pompa hidrolik
sebagai sumber tenaga yang mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga
hidrolik.
18

3. Motor
Simbol untuk Fixed displacement motor adalah sebuah lingkaran
dengan sebuah segitiga di dalamnya. Simbol pompa mempunyai
segitiga yang menunjukkan arah aliran, dan simbol motor memiliki
segitiga yang mengarah ke dalam. Simbol untuk single elemen
pump/motor yang juga termasuk reversible meiliki dua segitiga di dalam
lingkaran, masing-masing menunjukkan arah aliran. Sebuah variable
displacement pump/motor diperlihatkan sebagai simbol dasar tanda
anak panah yang digambarkan menyilang.
4. Saluran Hose (pipa)
Ada tiga macam garis besar yang dipergunakan dalam
penggambaran simbol grafik untuk melambangkan pipa, selang dan
saluran dalam sehubungan dengan komponen-komponen hidrolik. Pipa
kerja ini menyalurkan aliran utama oli dalam suatu sistem hidrolik.
Dashed line digunakan untuk melambangkan pipa control hidrolik. Pipa
control ini menyalurkan sejumlah kecil oli yang dipergunakan sebagai
aliran bantuan untuk menggerakkan atau mengendalikan komponen
hidrolik.
Suatu ilustrasi simbol grafik terdiri dari line kerja, line control, dan
line buang yang saling berpotongan. Perpotongan digambarkan dengan
sebuah setengah lingkaran pada titik perpotongan antara satu garis
dengan garis line, atau digambarkan sebagai dua garis yang
berpotongan. Hubungan antara dua garis tidak dapat diduga kecuali jika
diperhatikan dengan sebuah titik penghubung. Titik penghubung
digunakan untuk memperlihatkan suatu ilustrasi dimana garis-garis
berhubungan. Jika sambungan terjadi pada bentuk T, titik penghubung
dapat diabaikan karena hubungan garis antara kedua garis tersebut
terlihat jelas.
Bila diperlihatkan suatu arah aliran tertentu, tanda kepala panah bisa
ditambahkan pada garis didalam gambar yang menunjukkan arah aliran
oli.
19

5. Silinder Hidrolik
Silinder hidrolik merubah tenaga zat cair menjadi tenaga mekanik.
Fluida yang tertekan, menekan sisi piston slinder untuk menggerakkan
beberapa gerakan mekanis. Single acting cylinder hanya mempunyai
satu port, sehingga fluida bertekanan hanya masuk melalui satu saluran,
dan menekan ke satu arah. Silinder ini untuk gerakan membalik dengan
cara membuka valve atau karena gaya gravitasi atau juga karena
kekuatan spring.
Double acting cylinder mempunyai port pada tiap bagian sehingga
fluida bertekanan bisa masuk melalui kedua bagian shinggan bisa
melakukan dua gerakan piston. Kecepatan gerakan slinder tergantung
pada fluid flow rate (gallon/minute) dan juga volume piston. Cycle time
adalah waktu yang dibutuhkan oleh silinder hidrolik untuk melakukan
Gerakan memanjang penuh. Cycle time adalah hal yang sangat penting
dalam mendiagnosa problem hidrolik.
Volume = Area x Stroke
Cycle Time = (volume/flow rate) x 60
6. Pressure Control Valve
Tekanan hidrolik dikontrol melalui penggunaan sebuah valve yang
membuka dan menutup pada waktu yang berbeda berdasarkan aliran
fluida by pass dari tekanan tinggi ke tekanan yang lebih rendah. Tanda
panah menunjukkan arah aliran oli. Pressure control valve biasanya tipe
pilot, yaitu bekerja secara otomatis oleh tekanan hidrolik, bukan oleh
manusia. Pilot oil ditahan oleh spring yang biasanya bisa di adjust.
Semakin besar tegangan spring, maka semakin besar pula tekanan fluida
yang dibutuhkan untuk menggerakan valve.
7. Pressure Relief Valve
Pressure Relief Valve membatasi tekanan maksimum dalam sirkuit
hidrolik dengan membatasi tekanan maksimum pada komponen-
komponen dalam sirkuit dan diluar sirkuit dari tekanan yang berlebihan
dan kerusakan komponen. Saat pressure relief valve terbuka, oli
bertekanan tinggi dikembalikan ke reservoir pada tekanan rendah.
20

Pressure relief valve biasanya terletak didalam directional control


valve. Ada dua macam relief valve yang digunakan yaitu:
 Direct acting relief valve yang menggunakan sebuah pegas
kuat untuk menahan aliran dan membuka pada saat tekanan
hidrolik lebih besar daripada tekanan pegas.
 Pilot operated relief valve yang menggunakan tekanan pegas
dan tekanan oli untuk menjalankan relief valve dan
merupakan jenis yang lebih umum dipakai.
8. Directional Control Valve
Aliran fluida hidrolik dapat dikontrol dengan menggunakan valve
yang hanya memberikan satu arah aliran. Valve ini sering dinamakan
dengan check valve yang umumnya menggunakan sistem bola. Simbol
directional control valve ada yang berupa gabungan beberapa simbol.
Valve ini terdiri dari bagian yang menjadi satu blok atau juga yang
dengan blok terpisah. Garis putus-putus menunjukkan pilot pressure.
Saluran pilot pressure ini akan menyambung atau memutuskan valve
tergantung dari jenis valve ini normally close atau normally open.
Spring berfungsi untuk mengkondisikan valve dalam posisi normal.
Jika tekanan sudah build up pada sisi flow side valve, saluran pilot akan
menekan dan valve akan terbuka. Ketika pressure sudah turun kembali
maka spring akan mengembalikan ke posisi semula dibantu pilot line
pada sisi satunya sehingga aliran akan terputus. Valve ini juga umum
digunakan sebagai flow divider atau sebagai flow control valve.
9. Flow Control Valve
Fungsi katup pengontrol aliran adalah untuk mengontrol arah dari
gerakan silinder hindrolik atau motor hidrolik dengan merubah arah
aliran oli atau memutuskan aliran oli. Flow control valve ada beragam
macam, tergantung dari beberapa posisi, sebagai contoh: Flow control
valve dua posisi biasanya digunakan untuk mengatur aliran ke actuator
pada sistem hidrolik sederhana.
21

Simbol-simbol flow control valve dibawah ini menunjukkan


beberapa jenis cara pengoperasiannya, ada yang menggunakan handle,
pedal, solenoid, dan lain sebagainya.
10. Flow Control Mechanis
Ada kalanya sistem hidrolik membutuhkan penurunan laju aliran
atau menurunkan tekanan oli pada beberapa titik dalam sistem. Hal ini
bisa dilakukan dengan memasang restricator. Restricator digambarkan
seperti pengecilan dalam sistem, dapat berupa fixed dan juga variable,
bahkan bisa dikontrol dengan sistem lain.
11. Filter
Pengkondisian oli bisa dilakukan dengan berbagai cara, biasanya
berupa filter, pemanas, dan pendingin.
Ada 2 jenis saringan yang umum dipakai yaitu:
 Strainer
Terbuat dari saringan kawat yang berukuran halus. Saringan ini
hanya memisahkan partikel-partikel kasar yang ada didalam oli.
Saringan ini biasanya dipasang didalam reservoir tank pada saluran
masuk ke pompa.
 Filter
Terbuat dari kertas khusus. Saringan ini memisahkan partikel-
partikel halus yang ada didalam oli. Saringan ini biasanya terdapat pada
saluran balik ke reservoir tank. Tugas hidrolik oil filter.
Menepis kotoran, partikel logam, dsb. Kotoran dapat menyebabkan
terjadinya keausan Oil pump, Hydrlic Cylinder, dan Valve. Saringan
filter yang halus akan menjadi buntu secara berangsur-angsur sejalan
dengan jam operasi mesin, maka elemennya perlu diganti secara
berkala. Dilengkapi dengan by pass valvei sehingga bila filter buntu,
oli dapat lolos dari filter dan kembali ke tangki. Hal ini dapat mencegah
terjadinya tekanan yang berlebihan dan kerusakan pada sistem tersebut.
12. Akumulator
Akumulator berfungsi sebagai peredam kejut dalm sistem. Biasanya
akumulator terpasang parallel dengan pompa dan komponen lainnya.
22

Akumulator menyediakan sedikit aliran dalam kondisi darurat pada


sistem steering dan juga rem, menjaga tekanan konstan dengan kata lain
sebagai pressure damper. Umunya pada sistem hidrolik modern
digunakan akumulator dengan tipe gas.
2.4.2 Rancangan Rangkaian Hidrolik
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang rangkaian
hidrolik adalah:
 Tujuan penggunaan rangkaian.
 Ketersediaan komponen.
 Konduktor dan konektor yang digunakan macam apa.
 Tekanan kerja sistem hidrolik berapa.

Rancangan rangkaian hidrolik perlu dituangkan dalam bentuk diagram


rangkaian hidrolik dengan menggunakan simbol-simbol grafik, dengan
bantuan simbol-simbol grafik para desainer dapat menuangkan pemikiran
lebih mudah, lebih tenang sehingga dapat berkreasi seoptimal mungkin.

Cara membuat diagram rangkaian biasanya dengan membuat tata letak


komponen sebagai berikut:

 Actuator diletakkan pada gambar yang paling atas.


 Unit pengatur diletakkan dibawahnya.
 Unit tenaga diletakkan pada bagian paling bawah.
 Setelah simbol-simbol komponen lengkap dalam lay out (tata letak)
barulah digambar garis-garis penghubung sebagai gambar konduktor
dengan garis-garis sesuai dengan macam konduktor yang digunakan.
23

Gambar 7. Tata Letak Komponen Hidrolik

Gambar 8. Diagram Rangkaian Hidrolik Lengkap

2.5 MEKANISME KERJA POMPA HIDROLIK

Gambar 9. Hidraulic Power Pack


24

1. Tekanan Hidrolik menggunakan sebuah pompa (gear pump piston pump


no.4) didalam tangka hidrolik yang digerakkan oleh sebuah motor yang
terpasang vertikal diatas tangka hidrolik.
2. Minyak hidrolik didorong oleh Radial Piston Pump (no.4) melalui sebuah
Check Valve ke pompa penghisap menuju ke Pressure control valve/Relief
valve (no.7) melalui Four way 2 ball valve-manifold block (no.5).

Gambar 10. Rangkaian Hidrolik


3. Minyak hidrolik yang berada di dalam Pressure Control Valve dapat diatur
secara manual oleh sebuah Hand Control Valve (no.6) ini, berfungsi
mengatur dengan tangan terhadap posisi hidrolik silinder maju dan mundur,
apabila sistem otomatis maju mundur tidak bisa bekerja lagi atau rusak.
4. Tekanan minyak dalam pressure control valve (no.7) digabung dengan
sebuah solenoid unloading valve (no.8) yang dipasang diatas manifold block
(no.5) mendapat perintah dari amplifier card (relay control) untuk
membuka katupnya pada saat beban screw press naik dan menutupnya pada
saat beban screw press turun, sehingga sumbu silinder dapat maju mundur
sesuai dengan beban yang distel di amplifier card (relay control) yang dapat
mendeteksi ampere screw press melalui sebuah CT yang terpasang didalam
kotak starter.
5. Silinder hidrolik mempunyai dua jalur sambungan, satu didepan dan satu
dibelakang. Tekanan minyak yang masuk ke jalur depan, sumbu silinder
25

hidroliknya mundur, dan yang masuk ke jalur belakang sumbu hidroliknya


maju.
6. Minyak hidrolik dapat bersirkulasi secara otomatis dan teratur oleh pompa
hidrolik ke dalam tangka hidrolik, didinginkan melalui sebuah Integral Oil
Cooler (no.17), kemudian disaring oleh Return Line Filter (no.12). minyak
hidrolik harus tetap bersih dan tidak berkurang.
7. Untuk menambah (atau berkurang) tekanan hidrolik dapat dibuka dengan
cara memutar baut yang terdapat di Pressure Control Valve/Relief Valve
(no.7) dan Solenoid Unloading Valve (no.11) berfungsi untuk mengatur arus
tekanan ke hidrolik silinder dan Shutt Off Valve (no.10) yang berfungsi
untuk menutup tekanan hidrolik ke Pressure Gauge (no.11).
8. Ketinggian level dan suhu minyak hidrolik didalam tangka dapat dilihat
pada Fluid Level Gauge (no.15).
9. Pengoperasian sistem hidrolik tersebut diatas, jika menghendaki Elektro
Motor Hidrolik (no.2) dapat berhenti pada tekanan kerja tertentu dan
berjalan kembali apabila tekanan kerja berkurang, maka untuk itu harus
dipasang sebuah Pressure Switch.
10. Untuk menstabilkan tekanan kerja agar tetap, jika elektro motor berhenti
harus pula dipasang akumulator (integral oil cooler no.17 ditiadakan).
Catatan: tanpa akumulator sistem hidrolik diatas, maka tekanan kerja
tetap stabil dan konstan karena pompa hidrolik tetap bekerja.
11. (point 9 dan 10 diatas) dengan menggunakan pressure switch dan
akumulator dalam sistem hidrolik ini agar elektrik motor dan pompa
hidrolik dapat berhenti sejenak (5-30 detik) sangatlah tidak efisien karena
biaya perawatannya mahal dan tidak memperoleh hasil yang setimpal.

Adapun elektrik motor dan pompa hidrolik selalu dalam keadaan ON/OFF
seketika karena beban ampere terlalu tinggi dan suhu panas sehingga mudah
terbakar. Pompa yang digerakkan via fleksibel kopling selalu disentakkan oleh
ON/OFF elektrik motor, maka gigi dan piston pompa cepat rusak dan sompel.
Perawatan akumulator tidak dapat dilakukan sendiri setelah beroperasi selama 1-2
tahun, karena harus diisi ulang dengan gas nitrogen setiap tahun dengan alat suntik
khusus charging kit.
26

Apabila penghisap 1 ditekan dengan gaya F1, maka zat cair menekan ke atas
dengan gaya pA 1. Tekanan ini akan diteruskan ke penghisap 2 yang besarnya pA
2. Karena tekanannya sama ke segela arah, maka didapatkan persamaan sebagai
berikut:

2.6 APLIKASI POMPA HIDROLIK

Pompa hidrolik adalah komponen daya sistem hidrolik, perannya adalah


mengubah energi mekanik penggerak utama menjadi energi tekanan cairan,
mengacu pada pompa oli dalam sistem hidrolik, memberikan daya ke seluruh sistem
hidrolik. Struktur pompa hidrolik umumnya memiliki gear pump, vane pump dan
plunger pump. Komponen hidrolik yang menyediakan cairan bertekanan untuk
transmisi hidrolik. Ini adalah jenis pompa. Fungsinya untuk mengubah energi
mekanik mesin tenaga menjadi energi tekanan cairan. Berikut adalah
pengaplikasian pompa hidrolik di kehidupan industri dan sehari-hari:

1. Tambang industri pertambangan dan metalurgi perlu menggunakan drainase


pompa, dalam proses pengolahan mineral, peleburan dan penggulungan,
perlu menggunakan pompa untuk memasok air terlebih dahulu.
27

2. Di sektor listrik, pembangkit listrik tenaga nuklir membutuhkan pompa


utama nuklir, pompa sekunder, pompa tersier, dan pembangkit listrik termal
membutuhkan sejumlah besar pompa umpan boiler, pompa kondensat,
pompa sirkulasi dan pompa abu dan terak, dll.
3. Dalam produksi pertanian, pompa adalah mesin drainase dan irigasi utama.
Daerah pedesaan Cina' sangat luas, setiap tahun di daerah pedesaan
membutuhkan sejumlah besar pompa, secara umum, pompa pertanian
menyumbang lebih dari setengah dari total output.
4. Di departemen produksi kimia dan minyak, bahan baku, produk setengah
jadi dan produk jadi adalah cair, dan bahan baku, produk setengah jadi dan
produk jadi harus melalui proses yang kompleks, pemompaan bermain
dalam proses ini untuk menyampaikan cairan dan memberikan peran
tekanan aliran reaksi kimia, selain itu, juga digunakan di banyak pompa roda
gigi untuk menyesuaikan suhu.
5. Baik itu pesawat terbang, roket, tank, kapal selam, pengeboran,
pertambangan, kereta api, kapal laut, atau kehidupan sehari-hari, pompa
dibutuhkan di mana-mana, di mana pun pompa beroperasi. Persis begitu,
jadi pompa sebagai mesin umum, itu adalah jenis produk utama di industri
permesinan.

2.7 KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN POMPA HIDROLIK

Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh alat hidrolik:

1. Lebih aman
Air dan listrik tidak akan pernah bisa bersatu. Bahkan, kalua disatukan bisa
menghasilkan sentruman dahsyat yang dapat mengakibatkan korban jiwa.
Oleh karena itu, mesin hidrolik yang tidak menggunakan tenaga listrik pasti
lebih aman daripada mesin elektronik.
2. Lebih tahan lama
Mesin hidrolik lebih tahan terhadap karat daripada mesin elektronik.
Meskipun karat memang mudah muncul pada bagian besi mesin hidrolik,
hal tersebut tidak banyak mempengaruhi kinerja motornya. Tidak seperti
mesin elektronik.
28

3. Lebih murah
Motor yang menggerakkan mesin hidrolik biasanya 4 atau 5 kali lebih
murah harganya daripada motor penggerak mesin elektronik. Performa
merekapun padahal hampir sama.
4. Hasil kerja lebih rapi
Salah satu kelemahan mesin hidrolik adalah oli yang terkadang bisa bocor
dan membuat kekacauan. Padahal sebenarnya, masalah oli bocor pada
mesin hidrolik bukanlah masalah besar yang tidak dapat dhindari. Dengan
perawatan berkala, kebocoran oli tidak akan menjadi sesuatu yang perlu
dikhawatirkan. Bukan hanya itu, bahkan mesin elektronik yang lebih mahal
pun dapat mengakibatkan kebocoran oli. Dan kebocoran oli pada mesin
elektronik lebih sulit dihindari daripada masalah pada mesin hidrolik.
5. Lebih fleksibel dari segi penempatan transmisi tenaga
Pada sistem energi hidrolik salura-saluran energi hidrolik dapat ditempatkan
pada hamper setiap tempat.
6. Dapat menghasilkan gaya yang besar
Dengan gaya yang relative kecil dengan sistem hidrolik ini dapat
menghasilkan gaya yang besar sehingga mampu mengangkat beban (berat
mobil) yang berat.
7. Gesekan yang dihasilkan kecil
Pompa hidrolik menggunakan oli sebagai media pemindah gaya sehingga
pada komponen-komponennya terlumasi dengan sendiri dan akan
meminimalisir gesekan yang terjadi.
8. Mudah dikontrol
Energi mekanik yang dihasilkan dari perubahan energi hidrolik lebih mudah
di kontrol menggunakan katup control arah/tekanan.
9. Pembalikan gerakannya mudah
Pada sistem hidrolik, pembalikan Gerakan pada elemen kerja dapat
dilakukan dengan segera pada kecepatan maksimum tanpa menimbulkan
kerusakan.
10. Tenaga mudah tersimpan
29

Tenaganya dapat disimpan dalam akumulator dan sewaktu-waktu dapat


digunakan tanpa harus merubah posisi.
11. Memerlukan lingkungan yang bersih
Komponen-komponennya sangat peka terhadap kerusakan yang
diakibatkan oleh debu, korosi, dan sebagainya. Selain itu, temperaturnya
juga dapat mempengaruhi sifat minyak hidrolik. Jika lingkungannya kotor
akan mengakibatkan masuknnya debu tersebut lalu bergesekan dengan
komponen hidrolik yang dapat menyebabkan kebocoran.
12. Memerlukan perawatan kebersihan yang baik.

2.8 KERUSAKAN DAN HAMBATAN SERTA PERBAIKAN PADA


POMPA HIDROLIK
Pompa Berisik (Noisy)
No Penyebab Mengatasi dan Cara Perbaikan
Pastikan bahwa permukaan oli dalam
tangki hidrolik masih pada garis batas
sehingga pipa intake masih di bawah
permukaan oli, jadi tidak menyedot
udara.

Periksa setiap sambungan yang


Udara bocor masuk kedalam memungkinkan adanya kebocoran
1.
sistem. seperti seal poros pompa, sambungan
pipa atau konektor.

Cara menemukan kebocoran adalah


dengan menuangkan oli pada bagian
yang dicurigai bocor, kemudian bila
berisiknya berhenti berarti anda telah
menemukannya.
30

Perbaikilah bagian tersebut dengan


mengeraskan baut konektronya atau
mengganti seal.
Timbul gelembung udara
2.
dalam saluran masuk. Permukaan oli turun atau pipa intake
terpasang diatas permukaan oli.
Tambah oli atau perbaiki pemasangan
pipa intake.
Kemungkinan saluran intake
tersumbat, ada bagian yang sobek
(berlubang), saringan tersumbat dan
pipanya bocor, oli terlampau kental dan
Terjadinya cavitation
sebagainya.
3. (rongga dalam pipa/saluran
hidrolik).
Atasi kemungkinan tersebut dengan
membersihkan bagian yang tersumbat,
mengganti yang sobek, mengganti oli
yang terlalu kental dan sebagainya.
Ada bagian yang rusak atau Periksa manufacture’s maintence
4.
hilang. instruction.
Kencangkan semua baut-baut pengikat
dimana terdapat kebocoran.

Ganti gasket atau packing yang kira-


Sudu atau kipas dari pompa kira aus.
5. ada yang macet atau paka
katup atau pada piston. Bila kekentalan oli kurang cocok, ganti
saja.

Bagian dari komponen mungkin


tertusuk (kemasukan) tatal logam atau
31

benda atau terlilit majun. Bila demikian


bersihkanlah dan setel kembali.

Bila karena oli yang digunakan terlalu


pekat dan banyak endapan sehingga
kompponen menajdi seret (keset) atau
susah bergerak, maka bersihkan dengan
larutan pembersih, keringkan baru
dipasang lagi.

Bila karena korosi dan sudah terlalu


jelek, sebaiknnya diganti saja dan
periksa oli apakah mempunyai daya
tahan korosi.
Bersihkan filter dan strainer dengan
pembersih yang cocok. Ganti filter dan
Filter dan strainer sangat strainer bila terlalu kecil.
6.
kotor atau terlalu kecil.
Gunakan oli dengan kualitas baik yan
tidak mudah memberikan endapan.
Periksa buku manual untuk mengetahui
Pompa berputar terlalu
7. berapa putaran maksimum yang
cepat.
direkomendasikan.
Periksa motor penggerak, puli, dan
ukuran roda, barangkali ada yang
mengganti. Untuk itu
sesuaikan/betulkan sesuai dengan yang
8. Pompa lepas dari motornya. direkomendasikan.

Periksa kelurusan (alignment) dari puli


pompa dan puli motor. Karenabelt
dapat lepas disebabkan puli tidak lurus
32

(misalignment) atau terlalu kendor.


Keadaan ini kemungkinan disebabkan
overheating.

Betulkan alignment dengan menyetel


kembali kelurusan puli-puli tersebut.

Setel juga jarak antara puli agar belt


tidak terlalu kendor.

Pompa tidak memompa.


No Penyebab Mengatasi dan Cara Perbaikan
Bila terjadi demikian segeralah
matikan. Periksa penginstalan motor,
belt, roda gigi, dan sebagainya.
Biasanya kesalahan penginstalan motor
3 fase sering membuat motor berputar
terbalik.
Putaran poros pompa
1.
terbalik.
Betulkan penginstalan motor dengan
memindahkan pemasangan kabel.

Bila belt terpasang bersilang akan


mengakibatkan putara terbalik, maka
luruskan.
Periksa pipa saluran dari tangka ke
pompa.

2. Saluran hisap tersumpat.


Bila ada pipa yang tersumbat,
bersihkan.
33

Bila filter atau strainer tersumbat,


bersihkan.
Tambahkan oli sehingga saluran intake
terendam oli.
Permukaan oli turun (terlalu
3.
rendah). Tuangkan oli pada bagian yang bocor,
bila suara berisiknya hilang berarti
bagian itulah yang bocor.
Udara masuk kedalam Kencangkan baut-baut pengikatnya
4.
saluran hisap (intake) atau perapatnya.
Putaran pompa hidrolik telah
ditentukan sejak perencanaan. Bila
putaran terlalu rendah kemungkinan
pompa tidak memompa. Untuk itu
periksa berapa putara pompa yang
direkomendasikan.

Putara poros pompa terlalu


5. Turunnya putaran kemungkinan terjadi
rendah
selip pada belt, maka betulkan
(kencangkan) atau mungkin kena oli,
bersihkan.

Mungkin salah puli yang dipasang


(terlalu besar), ganti dengan puli yang
sesuai perbandingannya.
Keluarkan oli yang terlalu kental
6. Oli terlalu kental.
kemudian ganti dengan oli yang sesuai.
Kerusakan mekanik seperti Gantilah bagian yang rusak tersebut
7. lepas kopling, poros patah dan ingat penggantinya harus sesuai
dan sebagainya. dengan spesifikasi yang diganti.
34

Bocor di sekeliling pompa.


No Penyebab Mengatasi dan Cara Perbaikan
Kencangkan penjepitan perfak atau bila
tidak membaik berarti packing benar-
benar sudah aus. Maka gantilah dengan
yang baru.
1. Perfak (packing) aus.
Bila kebocoran disebabkan oleh
pengikisan oli, maka segera periksa
bagian mana yang mengikis perfak dan
perbaikilah.

Overheating.
No Penyebab Mengatasi dan Cara Perbaikan
Ganti dengan oli yang kekentalannya
sesuai dengan yang direkomendasikan.

1. Viskositas oli terlalu tinggi.


Bila bekerja pada suhu yang relative
tinggi gunakan oli dengan indeks
viskositas yang tinggi.
Periksalah keausan dan kehilangan
perapatan, kemudian perbaiki dan setel
Kebocoran dalam terlalu kembali.
2.
besar.
Viskositas terlalu kecil (encer) gantilah
dengan oli yang sesuai.
Terlalu banyak oli yang dilepas lewat
Terlalu sering membuang relief valve akan menyebabkan panas,
3.
oli pada relief valve. maka harus disetel kembali (reset)
relief valve.
Penyetelan/perakitan Bagian-bagian yang kendor, tidak
4.
bagian-bagian pompa yang sejajar, misalignment, menyebabkan
35

tidak sempurna (kurang gesekan yang besar dan menimbulkan


kencang, kurang lurus, panas.
kuras sejajar)
Periksa dan setel kembali hingga
sempurna.
Bersihkan pendingin oli dengan
5. Pendingin oli tersumbat. meniup hingga bersih atau semprotkan
bahan pelarut.

Mesin bekerja tak teratur (Erratic action)


No Penyebab Mencegah dan Cara Perbaikan
Pertama-tama periksalah bagian yang
dicurigai mendapat kelainan mekanik
seperti misalignment pada poros,
keausan bearing dan sebagainya.

Carilah tanda-tanda oli yang kotor. Oli


Katup-katup piston
yang mengandung varnish, dan
1. kemungkinan bengkok atau
endapan.
seret.

Untuk bagian yang aus perlu diganti,


yang bengkok diluruskan bila
mungkin. Tapi ingat bahwa pemakaian
oli yang salah dapat mengakibatkan
kerusakan mekanik.
Ini biasanya disebabkan oli yang terlalu
Mesin sangat lamban pada
2. kental, oleh karena itu warming up
waktu start pertama.
mesin beberapa waktu dahulu.
36

Tekanan dalam sistem rendah


No Penyebab Mengatasi dan Cara Perbaikan
Untuk memeriksa penyetelan relief
valve, bloklah saluran buangnya dan
Relief valve disetel terlalu
1. periksalah tekanan pada saluran dengan
rendah.
pressure gauge. Setel relief untuk yang
dikehendaki.
Bersihkan kotoran atau lumpur
(endapan) yang mengganjal relief
valve.
Relief valve terbuka
2.
(terganjal). Katup yang terganjal ini menandakan
bahwa oli yang digunakan kotor, maka
bersihkanlah dengan menyaring lagi oli
tersebut.
Periksalah seluruh sistem. Kebocoran
yang besar pada bagian yang terbuka
mudah dideteksi, tetapi kebocoran juga
sering terjadi pada pipa yang
tersembunyi. Untuk mendeteksi
kebocoran tadi caranya, pasang
pressure gauge pada saluran, tekan
dekat pompa, kemudian bloklah sirkuit
3. Kebocoran pada sistem.
dengan cepat. Bila pressure gauge
menunjukkan penurunan tekanan
berarti ada kebocoran di antara titik
pengecekan sebelumnya dan titik
pressure gauge.

Perbaiki kebocoran dengan mengganti


pipa.
37

Untuk memeriksanya, pasang pressure


gauge dan bloklah sistem pada
seberang (dekat) relief valve. Bila
tekanan tidak meningkat sedangkan
relief valve kondisinya baik berarti
Rusak, aus, atau macet pada
4. pompa tidak memompa atau dikatakan
komponen pompa.
ada kelainan atau kerusakan mekanik
dalam pompa.

Gantilah bagian yang rusak atau au situ


dengan komponen yang sesuai.
Kesalahan atau keausan pada katu-
Salah penyetelan katup katup, piston dan silinder dapat
sehingga terjadi hubung menyebabkan kelainan ini.
5. singkat oli (oli shorted
circuited) yang langsung Gantilah bagian-bagian yang aus
kembali ke tangki. tersebut dengan komponen baru yang
sesuai.
38

2.9 PERAWATAN POMPA HIDROLIK

Agar dapat mencegah dari kerusakan, maka ada beberapa aturan yang harus
diperhatikan saat sebelum dan sesudah menggunakannya. Diantaranya adalah:

A. Memeriksa semua bagian dari komponen pastikan komponen tidak kotor,


tidak terkena cahaya matahari langsung, dan semua materi atau bahan
yang diperlukan sudah terpenuhi, seperti minyak dan sebagainya.
B. Setelah pemakaian bersihkan kembali komponen dan pastikan semua alat
dalam keadaan OFF.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kata hidrolik berasal dari bahasa Inggris yaitu hydraulic yang berarti cairan
atau minyak. Pompa hidrolik merupakan komponen dari sistem hidrolik yang
membuat oli mengalir atau pompa hidrolik sebagai sumber tenaga yang mengubah
tenaga mekanis menjadi tenaga hidrolik. Penemuan hidrolik berawal dari abad ke-
17, dimana seorang filsuf Perancis dengan nama Blaise Pascal dan seorang
mekanik Inggris Bernama Joseph Bramah membangun sebuah sistem hidrolik.

Pompa hidrolik bekerja berdasarkan prinsip hukum Pascal, dimana benda


cair yang ada di ruang tertutup apabila diberi tekanan maka tekanan tersebut akan
dilanjutkan ke segala arah dengan sama besar.

Pompa hidrolik memiliki berbagai jenis dengan masing-masing jenis


perawatan yang berbeda. Selain itu, pompa hidrolik memiliki kelebihan dan
kekurangan disbanding pompa lainnya yang berbeda konsep.

39
DAFTAR PUSTAKA

Paul A. Tipler. 1998. Fisika untuk sains dan tekni jilid I edisi ketiga (terjemahan).
Jakarta:Erlangga.
https://id.jiangchenghydraulic.com/news/application-of-hydraulic-pump-
49399083.html
http://ryatblog.blogspot.com/2013/01/sistem-hidrolik_24.html
http://infobursa-otomotif.blogspot.com/2011/08/macam-macam-pompa-
hidrolik.html
http://pistonsekertorakjaya.blogspot.com/2011/11/hidrolik-kelas-x-smk.html

40

Anda mungkin juga menyukai