Anda di halaman 1dari 3

Kadar glukosa darah akan meningkat sesaat setelah makan.

Inilah mengapa jika


Anda melakukan pemeriksaan gula darah tidak lama setelah makan, kadar gula
darah sewaktu (GDS) Anda akan menunjukkan angka yang tinggi.
Mendeteksi gula darah yang naik, tubuh Anda segera mengirimkan sinyal ke
pankreas. Organ pankreas menanggapinya dengan melepaskan insulin. Hormon ini
memberitahu sel-sel tubuh bahwa sumber energi utama (glukosa) sudah tersedia.
Selanjutnya, hormon insulin “membukakan pintu” sel tubuh agar glukosa dari
darah bisa memasukinya. Di dalam sel, glukosa melewati serangkaian proses
kimiawi bersama oksigen untuk menghasilkan adenosin trifosfat (ATP). Inilah
produk inti dari proses pembentukan energi.
ATP yaitu molekul pembawa energi yang membuat sel mampu beraktivitas. Tiap sel
pada tubuh Anda menggunakan ATP untuk menjalankan fungsinya masing-masing.
Contohnya, sel pada lambung menggunakan ATP untuk menggiling makanan.
Sementara itu, sel otot jantung menggunakan ATP untuk memompa darah dan sel
otot memanfaatkannya untuk beraktivitas. Apa pun yang Anda lakukan, mulai dari
mulai dari bernapas hingga berolahraga berat, membutuhkan ATP untuk dapat berfungsi.

Cara kerja hormon insulin


Setelah makan, makanan yang mengandung karbohidrat akan dicerna dan diubah
menjadi glukosa. Hal ini menyebabkan peningkatan glukosa dalam darah.
Peningkatan glukosa dalam darah merupakan tanda bagi pankreas untuk
melepaskan hormon ini ke dalam aliran darah.
Dalam membantu penyerapan glukosa, insulin akan berperan sebagai “kunci” di sel
tubuh agar glukosa bisa masuk ke sel tubuh. Sel-sel tersebut kemudian mengubah
glukosa menjadi energi energi.
Kaitannya dengan hormon glukagon
Glukagon adalah hormon protein yang diproduksi dalam pankreas yang berfungsi
sebagai penyeimbang insulin.
Tingkat glukosa dalam darah biasanya akan berkurang 4-6 jam setelah makan.
Penurunan glukosa dalam darah memicu produksi glukagon dalam pankreas.
Ketika pankreas mengeluarkan glukagon, produksi insulin akan ditekan.
Fungsi hormon glukagon adalah memberi tanda pada hati dan otot untuk
memecah glikogen menjadi glukosa dan mengeluarkannya kembali ke dalam aliran
darah. Hal ini bertujuan untuk menjaga kadar gula darah Anda agar tidak turun
terlalu rendah.
1. Filtrasi

Tahapan ini terjadi di glomerulus. Hasil dari tahapan ini berupa filtrat glomerulus atau urin primer yang
mengandung H2O dan zat-zat seperti glukosa, klorida, natrium, kalium, fosfat, urea, asam urat, dan
kreatinin.

2. Reabsorpsi

Tahapan ini terjadi di tubulus kontortus proksimal. Hasil dari tahapan ini berupa urin sekunder. Pada
tahapan ini, zat-zat yang diperlukan oleh tubuh diserap kembali dan dimasukkan ke dalam darah.

3. Augmentasi

Tahapan ini terjadi di tubulus kontortus distal dan tubulus kolektivus sebagai tempat penyimpanan urin
sementara. Pada tahap ini masih terjadi penyerapan kembali pada air, garam NaCl, dan urea sehingga
terbentuklah urin sebenarnya yang harus dibuang oleh tubuh.

Otot kandung kemih akan bereaksi ketika kandung kemih sudah penuh dan akhirnya menstimulasi otak
untuk menimbulkan rasa ingin buang air kecil. Pada orang yang terlalu sering mengonsumsi kafein,
kafein menyebabkan otot kandung kemih melemah. Hal ini membuat kandung kemih tidak bisa
menampung terlalu banyak cairan di dalamnya. Sehingga menyebabkan Anda semakin sering buang air
kecil.

Organ-organ limfoid terdiri atas sumsum merah, nodus limfa, limpa, timus, dan tonsil.

- Kekebalan humoral dihasilkan oleh sel B sedangkan kekebalan imunitas


dihasilkan oleh sel T.
- Pada imunitas humoral, sel B mensekresikan antibodi sedangkan pada
imunitas seluler, sel T tidak mengeluarkan reseptor. Tetapi Reseptor yang
terikat pada sel T akan mengikat dengan antigen sendiri.
- Kekebalan humoral yang lebih penting untuk menghilangkan antigen larut
dan menghancurkan mikroorganisme ekstraselular sedangkan imunitas
seluler lebih penting untuk menghilangkan organisme intraseluler (seperti
virus).
- kekebalan humoral menggunakan antibodi sedangkan reseptor yang
digunakan dalam imunitas seluler digunakan untuk membela terhadap
patogen.

Vaksinasi adalah proses pemberian vaksin dengan cara disuntikkan atau diteteskan ke dalam


mulut untuk meningkatkan produksi antibodi guna menangkal penyakit tertentu.
Sedangkan, imunisasi merupakan proses dalam tubuh agar seseorang memiliki kekebalan
terhadap suatu penyakit.
Sistem saraf menggunakan sel saraf (neuron) yang mengantarkan impuls berupa listrik. Sedangkan
endokrin menggunakan pesan kimiawi. Organ yang terlibat. Sistem saraf melibatkan otak dan sumsum
tulang belakang, sedangkan sistem endokrin melibatkan berbagai kelenjar

 Mekanisme kerja hormone steroid, diawali dari hormone steroid yang melewati membrane sel,
kemudian masuk ke dalam area sitoplasma sel. Selanjutnya hormon steroid menuju ke daerah
sitoplasma karena akan menuju ke sel targetnya. Kemudian, hormone steroid akan berikatan dengan
reseptornya 

Anda mungkin juga menyukai