Tahapan ini terjadi di glomerulus. Hasil dari tahapan ini berupa filtrat glomerulus atau urin primer yang
mengandung H2O dan zat-zat seperti glukosa, klorida, natrium, kalium, fosfat, urea, asam urat, dan
kreatinin.
2. Reabsorpsi
Tahapan ini terjadi di tubulus kontortus proksimal. Hasil dari tahapan ini berupa urin sekunder. Pada
tahapan ini, zat-zat yang diperlukan oleh tubuh diserap kembali dan dimasukkan ke dalam darah.
3. Augmentasi
Tahapan ini terjadi di tubulus kontortus distal dan tubulus kolektivus sebagai tempat penyimpanan urin
sementara. Pada tahap ini masih terjadi penyerapan kembali pada air, garam NaCl, dan urea sehingga
terbentuklah urin sebenarnya yang harus dibuang oleh tubuh.
Otot kandung kemih akan bereaksi ketika kandung kemih sudah penuh dan akhirnya menstimulasi otak
untuk menimbulkan rasa ingin buang air kecil. Pada orang yang terlalu sering mengonsumsi kafein,
kafein menyebabkan otot kandung kemih melemah. Hal ini membuat kandung kemih tidak bisa
menampung terlalu banyak cairan di dalamnya. Sehingga menyebabkan Anda semakin sering buang air
kecil.
Organ-organ limfoid terdiri atas sumsum merah, nodus limfa, limpa, timus, dan tonsil.
Mekanisme kerja hormone steroid, diawali dari hormone steroid yang melewati membrane sel,
kemudian masuk ke dalam area sitoplasma sel. Selanjutnya hormon steroid menuju ke daerah
sitoplasma karena akan menuju ke sel targetnya. Kemudian, hormone steroid akan berikatan dengan
reseptornya