Anda di halaman 1dari 13

Nama : Fery

Nim : H0317008

Kelas : Pendidikan Biologi B

Makul : Anatomi Fisiologi Manusia (UTS)

Soal !

A. Ketika berpuasa mahasiswa A melakukan makan sahur dengan menu nasi, ikan goreng
dan susu tinggi protein. Jam 9 pagi mahasiswa A merasa lapar, tetapi satu jam kemudian
rasa laparnya hilang.
Jelaskan proses fisiologis yang terjadi pada kasus di atas, uraikan sistem organ dan organ-
organ yang terlibat !
B. Mahasiswa B adalah peserta mata kuliah PPL. Ketika giliran praktek mengajarnya tiba.
Mahasiswa B merasa gugup, jantungnya berdebar cepat dan selalu merasa ingin kencing.
Jelaskan proses fisiologis yang terjadi pada kasus diatas, uraikan sistem organ dan organ-
organ yang terlibat!
C. Tuliskan organ reproduksi pria dan wanita beserta fungsinya !

Jawaban :

A. Proses fisiologis yang terjadi pada kasus mahasiswa merasa lapar di jam 9 setelah makan
sahur dan 1 jam kemudian rasa lapar tersebut hilang.
Rasa lapar merupakan hasil dari beberapa serangkaian proses yang terjadi ketika
kadar glukosa atau gula dalam darah menipis. Saat berpuasa, biasanya ini terjadi setelah 5-
6 jam setelah makan sahur. Kurang lebih, menjelang dzuhur. Dimana didalam tubuh,
glukosa merupakan bahan bakar. Jenis gula sederhana ini didapatkan dari makanan dan
minuman manis, serta hasil pemecahan karbohidrat dari nasi yang didalam tubuh disimpan
dalam bentuk glikogen.
Ketika kadar glukosa menipis, sistem pencernaan tersebut melepaskan berbagai jenis
hormon, termasuk insulin. Pelepasan hormon-hormon tersebut merupakan sinyal bahwa
tubuh membutuhkan asupan bahan bakar. Di otak, sinyal ini diterjemahkan sebagai rasa
lapar. Dimana dalam tubuh tidak akan serta merta kolaps ketika cadangan glukosa terus
menipis. Ketika glukosa habis, saat itu juga tubuh akan menggunakan lemak yang
memang berfungsi sebagai cadangan energi. Dimana makanan yang disimpan dalam
bentuk lemak di dalam tubuh akan dipecah-pecah menjadi asam lemak untuk
menggantikan glukosa sebagai bahan bakar untuk menghasilkan energi. Jika tubuh tetap
tidak mendapat asupan makan, maka proses ini akan berlangsung berhari-hari hingga
cadangan lemak habis, maka yang akan dipakai sebagai bahan bakar adalah protein.
Artinya, pada tahap ini tubuh akan mulai memakan dirinya sendiri.
Berdasarkan peristiwa tersebut dimana mahasiswa A pada jam 9 dia merasa lapar dan
satu jam kemudian rasa lapar tersebut menjadi hilang keadaan ini dapat terjadi akibat
adanya proses metabolisme yang terjadi dalam tubuh mahasiswa tersebut. Menurut saya
ada beberapa proses metabolisme yang terjadi dalam tubuh mahsiswa tersebut dimana
pada mahasiswa tersebut saat makan sahur memakan nasi, ikan goreng serta susu yang
tinggi protein sedangkan kita ketahui bahwa dari jenis makanan yang dimakan dominan
adalah protein. Dimana salah satu fungsi protein adalah sebagai penghasil energi apabila
penghasil energi utama (karbohidrat dan lemak) tidak mencukupi. Dalam hal ini protein
memfungsikan dirinya sebagai pngganti karbohidrat ketika mahsiswa tersebut merasa
lapar dan akhirnya rasa lapar tersebut hilang karena sudah terjadi proses metabolisme
protein di dalam tubuhnya. Proses metabolismenya disebut dengan glikoneogenesis.
Proses metabolisme yang terjadi yaitu asam amino akan di anabolisasi (dikombinasi dan
diubah) menjadi jaringan, hormone, dan enzim. Asam amino juga dapat diubah menjadi
lemak dan disimpan sebagai jaringan adipose atau dikatabolisme (dipecahkan) menjadi
energi melalui glikoneogenesis.
Adapun organ-organ yang membantu dalam proses tersebut yaitu :
1. Otak dan jaringan saraf lain sangat bergantung pada glukosa untuk memenuhi
kebutuhan energinya. Kecuali pada keadaan kelaparan, glukosa adalah satu-satunya
bahan bakar utama yang dibutuhkan sebanyak 150 gram setiap hari.
2. Sel darah merah hanya dapat menggunakan glukosa sebagai bahan bakar karena sel ini
tidak memiliki mitokondria. Glukosa mengalami glikolisis di dalam sitoplasma.
Hasilnya yaitu piruvat dapat dilepaskan secara langsung ke dalam darah atau diubah
menjadi laktat kemudian dibebaskan.
3. Otot rangka yang sedang bekerja dapat menggunakan glukosa dari darah atau dari
simpanan glikogennya sendiri, untuk diubah menjadi laktat melalui glikolisis atau
menjadi CO2 dan H2O. Otot yang sedang bekerja juga menggunakan bahan bakar lain
dari darah, misalnya asam lemak. Setelah makan, glukosa digunakan oleh otot untuk
memulihkan simpanan glikogen yang berkurang selama otot bekerja.
4. Hormone Insulin merangsang penyaluran glukosa ke dalam sel-sel adiposa serta ke
dalam sel-sel otot. Adiposit mengoksidasi glukosa untuk menghasilkan energi, dan sel-
sel tersebut juga menggunakan glukosa sebagai sumber untuk membentuk gugus
gliserol pada triasilgliserol yang mereka simpan.
5. Hati Pada awalnya, menyimpanan glikogen kemudian diuraikan untuk memasukkan
glukosa ke dalam darah, tetapi simpanan ini terbatas. Walaupun kadar glikogen hati
dapat meningkat sampai 200-300 gr setelah makan, hanya sekitar 80 gr yang masih
tersisia setelah puasa 1 malam. Hati memiliki mekanisme lain untuk menghasilkan
glukosa darah. Proses ini yang dikenal sebagai glukoneogenesis yang menggunakan
sumber-sumber karbon berupa laktat (glikolisis di dalam sle darah merah), gliserol
(lipolisis triasilgliserol adiposa), dan asam amino (pemecahan protein otot).
B. Proses fisiologis yang terjadi pada seseorang merasa gugup, jantung berdebar cepat dan
selalu merasa ingin kencing.
Pada situasi tertentu, ketika kita tidak sedang merasa deg-degan atau cemas, kandung
kemih mengalami relaksasi sehingga urine (air kencing) dari ginjal dapat mengalir masuk
ke kandung kemih tersebut. Terdapat katup di kandung kemih yang dapat berfungsi untuk
menahan agar urine tidak langsung keluar. Namun sebaliknya, ketika kandung kemih
sudah terisi penuh, kandung kemih akan mengirimkan sinyal melalui saraf ke otak. Setelah
itu, akan timbul respon berupa kontraksi kandung kemih dan terbukanya katup sehingga
urine dapat mengalir keluar.
Pertanyaannya kenapa rasa gugup atau cemas bikin seseorang ingin kencing terus?
Berdasarkan kasus tersebut dimana mahasiswa merasakan sensasi rasa ingin buang air
kecil saat eseorang merasa gugup adalah sesuatu yang lumrah. Sebab saat seseorang
merasa tegang yang disertai dengan jantung yang berdetak kencang mengakibat proses
metabolisme dalam tubuhnya meningkat serta memacu kinerja ginjal dengan cepat
sehingga dengan cepat pula ginjal menghasilkan urin. Dimana saat seseorang berada pada
kondisi tersebut akan segera mengosongkan kandung kemih. Kondisi yang terjadi saat
nervous inilah yang menyebabkan banyak orang yang selalu merasa ingin segera ke kamar
kecil. Ketika seseorang mengalami hal tersebut, jangan pernah menundanya dan segeralah
pergi ke toilet untuk menuntaskannya. Saat seseorang tengah merasa gugup, kandung
kemih dengan sendirinya akan mengisi urin dari ginjal. Sementara sfingter (otot halus
berbentuk cincin) eksternal di kandung kemih akan tertutup rapat untuk memastikan urine
tidak bocor. Pada orang yang sehat, kandung kemih dapat menampung setidaknya 2 gelas
atau sekitar 0,4 liter cairan urin. Dan saat kandung kemih telah penuh, otak akan menerima
sinyal yang dikirim melalui tulang belakang sebagai tanda harus segera melepaskan cairan
tersebut. Saat sinyal telah diterima dan tubuh siap melepaskan urin, otot sfingter eksternal
akan rileks dan membiarkan urin mengalir. proses untuk buang air kecil dikendalikan oleh
banyak faktor, termasuk saraf sepanjang sumsum tulang belakang, otak, dan emosi
seseorang. Namun, sebagian besar ahli meyakini bahwa ketika seseorang cemas atau
gugup, tubuh akan masuk ke mode fight-or-flight. Respon fight-or-flight dapat
meningkatkan produksi urin di ginjal, dan mendesaknya untuk segera keluar. Anggapan
lainnya menyebutkan bahwa ketika seseorang merasa gugup, otot akan merasa tegang.
Salah satu otot yang tegang tersebut bisa jadi adalah kandung kemihnya secara otomatis
hal ini akan memicu perasaan ingin buang air kecil menjadi semakin kuat.
Beberapa penelitian yang dilakukan untuk mengetahui penyebab mengapa kita
menjadi ingin kencing terus ketika gugup atau cemas. Berikut ini adalah penjelasan
beberapa mekanisme tubuh yang terjadi. Ketika seseorang merasa gugup atau cemas,
tubuh masuk ke dalam fase fight-or-flight alias melawan atau melarikan diri dari ancaman.
Untuk melakukan salah satu pilihan tersebut secepat mungkin, tubuh tersebut
membutuhkan hormon yaitu adrenalin. Adanya hormon stres berupa adrenalin akan
beredar di aliran darah dan dibawa ke berbagai organ tubuh yang nantinya akan
menimbulkan reaksi tubuh yang berbeda-beda.
Salah satu organ tubuh yang dipengaruhi yaitu ginjal. Dimana Pada fase tersebut, ginjal
akan meningkatkan produksi urine yang akhirnya menimbulkan rasa ingin pipis terus.
Selain itu, menurut dr. Alan Wein, seorang dokter bagian urologi di University of
Pennsylvania, pada kondisi gugup atau cemas, sistem saraf pusat akan jadi lebih aktif dan
sensitif sehingga refleks buang air kecil pun terjadi lebih cepat.
Reaksi tubuh lainnya berkaitan dengan otot. Ketika seseorang gugup atau cemas,
terjadi kontraksi otot, salah satunya otot kandung kemih. Kontraksi otot kandung kemih
tersebut dapat memicu terjadinya rasa ingin kencing. Rasa ingin kencing terus ketika
seseorang gugup tentu sangat mengganggu. Nah, adanya keinginan untuk kencing terus
merupakan salah satu respon stres yang dialami. Oleh karena itu, tenangkan diri kita untuk
menurunkan respon stres tubuh. Dengan begitu, hasrat untuk kencing akan berkurang
dengan sendirinya.
Setiap orang punya cara yang berbeda-beda untuk mengelola rasa cemas dan gugup.
Namun, beberapa trik yang bisa dicoba adalah dengan menarik napas dalam beberapa kali
sampai kita merasa lebih tenang. Selain itu, kita bisa mengalihkan fokus dari kecemasan
tersebut dengan cara seperti mendengarkan lagu kesukaan, mengobrol dengan orang
terdekat, melakukan meditasi, atau yang paling berguna, siapkan diri sebaik mungkin
untuk menghadapi penyebab kecemasan. Misalnya ketika kita cemas karena mau
mengikuti ujian masuk universitas atau perusahaan besar. Belajar atau melatih
keterampilan semaksimal mungkin bisa membantu meyakinkan diri bahwa kita memang
sudah siap akan segala kemungkinan, bahkan kalau harus ditolak sekalipun.
Adapun beberapa organ yang terlibat dalam proses tersebut diantaranya :
1. Organ pada sistem saraf dimana pada tahapan yang petama yaitu penerimaan
rangsangan yang kemudian rangsangan diterima akan di proses oleh saraf sensori
setelah itu barulah akan diberikan berupa tanggapan, tanggapan yang diterima adalah
berupa rasa ingin pipis. Rangsangan yang diterima ini adalah kerja dari hormone
adrenalin yang memberikan tanggapan berupa rasa ingin pipis. Jadi cara kerja saraf ini
adalah tidak sadar. Dimana sistem saraf ini melibatkan hormone.
2. Organ pada sistem urinaria berperan penting dalam proses tersebut. Sistem urinaria
yang terlibat lansung dalam mengeluarkan urin. Pada sistem urinaria proses ini akan
melalui beberapa tahapan yaitu filtrasi atau penyaringan darah kemudian hasil
penyaringan ini akan menjadi urine primer yang di simpan dalam kapsula bowman
kemudian menuju ke tubulus kontraktus proksimal yang terjadi adalah proses
reabsorbsi setelah dari tubulus kontrakstus proksimal maka yang terjadi adalah urine
sekunder yang terjadi di lengkung henle setelah dari lengkung henle kemudian urine
sekunder menuju tubulus konstraktus distal yang terjadi adalah proses augmentasi atau
pengumpulan setelah itu baru masuk atau menuju ke tubulus pengumpul yang dimana
urine sudah menjadi urine sesungguhnya kemudian menuju ke kandung kemih lalu
dikeluarkan melalui uretra.
3. Organ otot juga berperan dalam proses tersebut dimana terjadi kontraksi otot pada
kandung kemih, yang mengakibatkan sistem saraf mengirimkan sinyal ke otak untuk
mengeluarkan urin.
C. Organ reproduksi pria dan wanita
1. Organ reproduksi pria
Organ reproduksi pada pria dibedakan menjadi 2 bagian yaitu interna dan eksterna.
a. Organ Reproduksi Interna :
1) Testis
Testis merupakan dua buah organ glandula yang memproduksi semen,
terdapat di dalam scrotum dan digantung oleh fenikulus spermatikus. Pada janin
testes terdapat dalam kavum abdominalis di belakang peritoneum. Sebelum
kelahiran akan turun ke kanalis inguinalis bersama dengan fenikulus spermatikus
kemudian masuk ke dalam skrotum. Testis terdiri dari belahan-belahan yang
disebut lobulus testis, testes dibungkus oleh :
(a) Fasia spermatika eksterna, suatu membrane yang tipis memanjang ke arah
bawah diantara fenikulus dan testes, berakhir pada cincin subkutan inguinalis
(b) Lapisan kremasterika, terdiri dari selapis otot. Lapisan ini sesuai dengan M.
obilqus abdominalis internus dan kasies abdominus internus.
(c) Fascies spermatikus interna, suatu membrane tipis dan menutupi fenikulus
spermatikus. Fasia ini akan berakhir pada cincin inguinalis interna bersama
dengan fasia transversalis. Lapisan ini sesuai dengan M. obliqus abdominis
internus dan fasianya
Fungsi Testis yaitu berfungsi menyekresikan testosteron dan melaksanakan
spermatogenesis (produksi dan pelepasan spermatozoa).
2) Epididimis
Epididmis adalah saluran halus yang panjangnya kira-kira 6 cm, terletak di
sepanjang tepi dan atas testes. Diantara korpus dan testis terdapat sebuah ruangan
yang disebut sinus epididymis (fossa digitalis). Epididimis sebagian ditutupi oleh
lapisan visceral. Lapisan ini bagian mediastinum menjadi bagian parietal,
dikelilingi oleh jaringan ikat spermatozoa melalui duktus eferen, merupakan
bagian dari kaput epididymis tempat bermuaranya spermatozoa lalu di simpan
masuk ke dalam vas deferens.
Fungsi Epididimis berfungsi sebagai tempat keluarnya sperma dari testis serta
sebagai tempat penyimpanan, motilitas dan fertilitas sperma.
3) Ductus Deferens
Duktus deferens adalah duktus ekskretorius dari testis, merupakan lanjutan
dari kanalis epididymis, panjangnya 50-60 cm. mulai dari bagian bawah kauda,
epididymis berbelit-belit, secara berangsur-angsur naik sepanjang tepi posterior
testis dan sisi medialis bagian fenikulus spermatikus. Melalui cicin kanalis
inguinalis masuk ke fenikulus spermatika, membelok sepanjang sisi lateral arteri
epigastrika kemudian menju kebelakang agak turun ke fosa iliaka eksterna dan
mencapai kavum pelvis. Diantara peritoneal dan dinding lateralis pelvis,
selanjutnya saluran ini turun pada sisi medialis arteri umbilikalis dan nervus
obturatorius, menyilang di depan ureter dan mencapai sisi medial ureter,
berbelok-belok membentuk sudut turun ke medial agak ke depan di antara vundus
vesika urinary bagian atas vesika seminalis. Berlanjut menjurus kebawah antara
vundus vesika urinary dan rectum menuju basis glandula prostate bergabung
dengan duktus vesika seminalis, membentuk duktus ejakulatorius, bermuara pada
pars prostatika uretra melalui orifisium utrikulus prostatikus. Duktus diferen keras
seperti tali dan berbentuk silinder. Dinding salurannya sangat kecil. Pada fundus
vesika urinary membesar dan mebelok-belok , disebut ampula.
Fungsi Ductus Deferens berfungsi mengantar sperma matang ke uretra, sebagai
persiapan ejakulasi.
4) Vesikula Seminalis
Merupakan kantong terkonvulsi (berkelok-kelok) yang bermuara ke dalam
duktus ejakulator. Sekretnya adalah cairan kental dan basa yang kaya akan
fruktosa, berfungsi untuk memeberi nutrisi dan melindungi sperma. Stengah lebih
sekresi vesikula seminalis adalah semen (cairan sperma yang meninggalkan
tubuh).
Fungsi Vesikula seminalis berfungsi untuk menyekresikan cairan yang membantu
pergerakan sperma
5) Duktus Ejakulatori
Pada kedua sisi terbentuk dari pertemuan pembesaran (ampula) di ujung
duktus deferen dan duktus dari vesikel seminalis. Setiap duktus ejakulator
panjangnya sampai dengan sekitar 2 cm dan menembus kelenjar prostat untuk
bergabung dengan uretra yang berasal dari kandung kemih.
Fungsi Ductus Ejakulatori berfungsi untuk mengeluarkan sperma dari vesica
seminalis agar masuk kedalam uretra.
6) Prostate
Menyelubungi uretra saat keluar dari kandung kemih. Sekresi prostat
bermuara ke dalam uretra prostatiksetelah melalui 15 sampai 30 duktus prostatic.
Kelenjar prostat membesar saat remaja dan mencapai ukuran optimalnya pada
laki-laki yang berusia 20-an pada banyak laki-laki ukuran terus bertambah seiring
pertambahan usia. Saat berusia 70 tahun 2/3 dari laki-laki mengalami pembesaran
prostat yang mengganggu perkemihan.
Fungsi Kelenjar prostat berfungsi untuk mengeluarkan cairan basa yang
menetralkan sekresi vagina yang asam.
7) Kelenjar Bulbouretra
Kelenjar ini terdapat dibelakang lateral par membranasea uretra, diantar
kedua lapisan diafragma urogenitalis dan disebelah bawah kelenjr prostat.
Bentuknya bundar, kecil, dan warnanya kuning, panjangnya 2,5 cm.
Fungsi Kelenjar bulbouretra berfungsi menyekresikan suatu zat yang melumasi
ujung penis untuk membantu penetrasi ke dalam vagina dan membantu
menetralkan lingkungan asam pada vagina.
b. Organ Reproduksi Eksterna :
1) Skrotum
Skrotum adalah sepasang kantong yang menggantung di dasar pelvis. Di
depan skrotum terdapat penis dan dibelakngnya terdapat anus. Skrotum atau
kandung buah pelir berupa kantong terdiri dari kulit tanpa lemak dan memiliki
sedikit jaringan otot. Pembungkusnya disebut tunika vaginalis yang dibentuk dari
peritoneum skrotum yang mengandung pigmen, di dalamnya terdapat kantong-
kantong, setiap kantong berisi epididymis fenikulus spermatikus.
Skrotum kiri tergantung lebih rendah dari skrotum kanan. Skrotum bervariasi
dalam beberapa keadaan, misalnya pengaruh panas pada lansia, dan keadaan
lemah, skrotum akan meanjang dan lemas. Sedangkan dalam keadaan dingin dan
pada orang muda akan memendek dan berkerut.
Skrotum terdiri dari dua lapisan :
(a) Kulit : Warna kecoklatan, tipis memiliki flika/rugae, terdapat folikel sebasea
dikelilingi oleh rambut keriting yang akarnya terl;ihat melaui kulit
(b) Tunika dartos : berisi lapisan otot polos yang tipis sepanjang basis skrotum.
Tunika dartos ini membentuk septum yang mebagi skrotum menjadi dua
ruangan untuk testis yang terdapat dibawah penis.
Pada skrotum terdapat M. kremaster yang muncul dari M obligue internus
abdominalis yang menggantungkan testis dan mengangkat testis menurut
kemauan ejakulasi.
Fungsi Skrotum berfungsi untuk melindungi dan menyangga testis dan sperma
dengan mempertahankan suhu yang lebih rendah dari suhu tubuh normal
(sehingga memungkinkan spermatogenesis). Karena skrotum sensitive terhadap
nyeri, tekanan, dan dingin, dan akan mengalami retraksi, mendekati tubuh ketika
ada kondisi tersebut, skrotum juga melindungi testis dari kemungkinan cedera
fisik.
2) Penis
Penis terletak menggantung di depan skrotum. Bagian ujung desebut glans
penis, bagian tengah korpus penis, dan bagian pangkal radiks penis. Kulit
pembungkus amat tipis tidak berhubungan dengan bagian permukaan dalam dari
organ dan tidak mempunyai jaringan adipose. Kulit berhubungan dengan pelvis,
skrotum dan perineum.
Di belakang orifisium uretra eksterna kulit ini mebentuk perlipatan kecil
yang disebut frenulum preposium. Kulit yang menutupi glans penis bersambung
dengan membrane mukosa uretra pada orifisium dan tidak mempunyai rambut.
Prepusium menutupi glans, dipisahkan dari prepusium terdapat rungan yang
dangkal.
Fasia superfisialis secara langsung berhubungan dengan fasia skrotum
dengan lapisan sel otot polos. Di antara lapisan superfisialis dan profunda
terdapat celah yang menyebabkan kulit bergerak bebas. Pada bagian anterior dari
ujung M. bubukavernosus dan M. iskia kavernosus terbelah menjadi lapisan
dalam dan lapisan luar. Lapisan luar menutupi permukaan superior otot-otot ini
pada fasiia perinealis dari perineum, lapisan dalam merupakan lanjutan fasia
penis, lamina profunda, dan fasia profunda dari penis menutupi organ dengan
kapsul yang kuat.
Korvora kavernosa dari penis terdiri dari dua masa silinder yang erektil
terdiri dari ¾ dari bagian batang penis. Pada simfisis pubis bagian posterior
secara berangsung-angsung membentuk bangun yang lonjong. Korvora
kavernosus penis ditutupi oleh kapsul yang kuat terdiri dari benang-benang
superfisialis dan profunda, mempunyai arah longitudinal dan membentuk satu
saluran masing-masing mengelilingi korpora dan membentuk septum penis.
Septum ini tebal terdiri dari bangunan vertical, disebut septum pektiniformis.
Permukaan atas terdapat celah kecil tempat pena dorsalis penis profunda dan
permukaan bawah terdapat celah yang dalam dan luas berisi korpus kavernosa
uretra. Bagian anterior korvus kavernosa penis akan melebar, disebut bulbus
kavernosa penis. Bagian ini terikat kuat pada ramus iskium pubis yang ditutupi
oleh M. iskium kavernosus. Korpus kavernosa uretra bagian dari penis yang
berisi uretra di dalam batang penis berbentuk silinder, lebih kecil dari kavernosa
penis, padea ujungnya agak melebar, bagian anterior membentuk glans penis dan
posterior membentuk bulbus uretra.
Glans penis adalah bagian akhir anterior dari korpus kavernosa uretra,
memanjang ke dalam dan bentuknya seperti jamur, glans penis licin dan kuat,
bagian perifer lebih besar sehingga membentuk tepi yang bundar, disebut korona
glandis. Bagian perifer menyempit membentuk bulbus retroglandularis dari leher
penis, dan pada puncak glans penis terdapat celah dari orifisium uretra eksterna.
Bulbus uretra merupakan pembesar bagian posterior 3-4 cm dari korpus
kavenosa. Uretra letaknya superfisialis dari diafragma urogenetalis. Fasia
superfisialis bercampur dengan kapsula fibrosa, disebut ligamentum bulbus dan
ditutupi oleh fasia bulbus kavernosus.
Penggantung penis :
(a) Ligamentum fungiformis penis : Lapisan tebal yang berasal dari fasia
superfisialis dari dinding abdominalis posterior di atas pubis
(b) Ligamentum suspensorium penis : berupa benang berbentuk segitiga bagian
ekterna dari fasia profunda, menggantung pada dorsum, dan akar penis ke
bagian inferior linea alba, simpisis pubis, dan ligamentum aquarta pubis.
Kruris iskhio pubis dan bulbus diafragma urogenitalis segai alat penggantung
penis
Fungsi utama organ reproduksi penis adalah menempatkan sperma dalam vagina
wanita selama hubungan seksual untuk fertilisasi/ pembuahan ovum. Penis juga
berfungsi sebagai saluran keluar urine melalui uretra , sangat penting untuk fungsi
perkemihan pria.
2. Organ Reproduksi Wanita
Organ reproduksi pada wanita dibedakan menjadi 2 bagian yaitu interna dan
eksterna.
a. Organ Reproduksi Interna
1) Ovarium
Merupakan dua organ glandular berbentuk almond yang terletak di bagian
atas rongga panggul pada kedua sisi uterus. Ovarium melekat di lipatan posterior
ligamentum latum uteri dan di sanggama oleh ligamentum suspensorium,
ovarium, dan mesovarium. Ovarium terdiri atas tiga lapisan: tunika albuginea,
yang berfungsi sebagai pelindung korteks yang berisi ovum, folikel de graaf,
korpus luteum, korpus albikans, dan folikel yang berdegenerasi, dan medulla,
yang berisi saraf dan pembuluh darah serta pembuluh limfatik. Walaupun ukuran
ovarium bervariasi di antara para wanita dan sesuai dengan fase siklus
menstruasi, berat setiap organ adalah sekitar 6 sampai 19 gram dengan lebar 1,5
sampai 3 cm dan panjang 2 sampai 5 cm.
Fungsi Ovarium yaitu sebagai produksi, penyimpanan serta pematangan folikel-
folikel ovarium dan pelepasan ovum serta sebagai organ yang menghasilkan
hormon (estrogen dan progesteron.
2) Tuba Fallopii
Merupakan dua tuba otot berbentuk trompet, tipis, fleksibel, dengan panjang
sekitar 12 cm, memanjang dari kornu uterus di sepanjang batas atas ligamentum
latum uteri ke ovarium. Setiap tuba memiliki tiga bagian: istmus, ampula, dan
infundibulum. Istmus merupakan daerah yang sempit dan lurus, dengan dinding
otot yang tebal dan lumen berdiameter 2 sampai 3 mm. kurva ampula yang terdiri
atas dua per tiga bagian luar tuba, merupakan tempat fertilisasi oosit primer oleh
spermatozoa.ampula berakhir di infundibulum yang berbentuk corong, yang
terdiri atas banyak tonjolan menyerupai jari tangan yang dikenal sebagai fimbria.
Tuba fallopii memiliki dua lubang, satu menuju rongga uterus dan satu lagi
menuju rongga abdomen.
Tuba fallopii menerima suplai darah dari arteri uterine dan arteri ovarium.
Vena tuba menyertai serangkaian arteri ini, masuk ke badan uterus dan badan
ovarium. Tuba dipersarafi oleh saraf sensorik dan motoric simpatis dan
parasimpatis dari pleksus pelvis dan pleksus ovarium.
Fungsi Tuba Fallopi yaitu:
(a) Sebagai jalan transportasi ovum dari ovarium sampai kavum uteri.
(b) Untuk menangkap ovum yang dilepaskan saat ovulasi.
(c) Sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi.
(d) Tempat terjadinya konsepsi.
3) Uterus
Uterus Atau Rahim adalah organ otot yang berlubang dan berdinding tebal
yang terletak di rongga pelvis mayor pada wanita yang tidak hamil, di belakang
kandung kemih dan di depan rectum. Uterus merupakan organ menstruasi.
Ukuran dan bentuk uterus bervariasi meskipun pada umumnya berbentuk seperti
buah pir, sesuai dengan usia wanita dan apakan ia mengandung anak atau tidak.
Uterus memiliki dua bagian. Bagian segitiga atas yang disebut korpus, terutama
disusun olehmiometrium, bagian bawah berbentuk silindris , berkontriksi , yaitu
srviks atau leher, menonjol ke vagina. Bagian atas yang melingkar pada uterus
antara tempat insersi tuba fallopii adalah fundus.
Fungsi Uterus yaitu:
(a) Menerima ovum yang telah dibuahi difertilisasi dan mempertahankan serta
memberinya nutrisi sampai dilahirkan.
(b) Melindungi janin dari cedera
(c) Berkontraksi selama persalinan
(d) Selama kehamilan berfungsi sebagai nutrisi konseptus, retensi dan
implantasi.
4) Vagina
Merupakan saluran yang dilapisi membrane mukosa yang dapat berdilatasi
antara kandung kemih dan rectum. Lubang vagina terdapat di bagian bawah
vestibulum. Panjang vagina sekitar 8 sampai 12 cm. pada ujung atas vagina yang
disebut kubah buntu, terdapat resesus yang menjadi tempat penonjolan bagian
bawah serviks. Dinding vagina berwarna merah muda dengan ruga, struktur
menyerupai punggung bukit yang disebabkan oleh lipatan membrane mukosa.
Dinding vagina mampu meregang untuk memfasilitasi distensi jalan lahir dalam
proses melahirkan.
Fungsi utama vagina yaitu sebagai saluran untuk mengeluarkan lendir uterus dan
darah menstruasi, alat hubungan seks dan jalan lahir pada waktu persalinan
b. Organ Reproduksi Eksterna
1) Mons Veneris
Mons veneris, atau mons pubis adalah pebentukan jaringan lemak subkutan
dan jaringan ikat longgar yang menyerupai bantalan keras pada simfisis pubis.
Mons pubis ditutupi oleh rambut pubis, dengan beragam tekstur di antara
kelompok etnik atau ras mulai dari tebal, kasar, dan keriting.
Fungsi Mons Veneris mengandung banyak kelenjar sebasea (minyak) berfungsi
sebagai bantal pada waktu melakukan hubungan seks.
2) Labia Mayora
Labia mayora merupakan dua lipatan longitudinal jaringan aiposa yang
menonjol dan ditutupi oleh kulit, memanjang ke bawah dan ke belakang dari
mons pubis dan menghilang sehingga membentuk batas anterior pada badan
perineum. Dua lipatan kulit yang tebal ini, yang setelah pubertas permukaan
luarnya ditutupi oleh rambut, sangat lunak dan lembab di permukaan dalamnya.
Di bawah, labia mayora berangsur hilang ke perineum secara posterior,
bergabung bersama-sama untuk membentuk lipatan yang melintang, yaitu
komisura posterior, secara langsung di depan fourchette.
Fungsi Labia Mayora berfungsi menutup dan melindungi struktur alat kelamin.
3) Labia Minora
Labia minora merupakan dua lipatan tipis yang seluruhnya ditutupi oleh
membrane tipis, yang terletak diantara labia mayora. Permukaan luar labia minora
berhubungan dengan permukaan dalam labia mayora.labia minora memanjang
dari klitoris ke bawah dan ke belakang pada kedua sisi lubang vagina. Pada
bagian atasnya, setiap bagian minora dipisahkan menjadi dua cabang, yang jika
disatukan dengan sisi yang berlawanan, akan menutupi klitoris. Lipatan atas
membentuk preposium, dan lipatan bawah membentuk frenum klitoris. pada
bagian bawah, labia minora bersatu membentuk fourchette pada wanita nulipara,
pada wanita multipara, labia minora pada umumnya tidak dipersepsikan masuk
kedalam labia mayora.
Fungsi Labia Minora utama Labia Minora untuk melindungi organ-organ
reproduksi yang letaknya lebih dalam
4) Klitoris
Klitoris adalah sebuah tonjolan kecil yang sangat sensitive, disusun oleh
jaringan erektil, saraf dan pembuluh darah, dan ditutupi oleh epidermis yang tipis.
Organ ini merupakan struktur anatomi yang komplek dengan bagian eksternal dan
tersembunyi, atau tersembunyi sebagian, di antara ujung anterior labia minora.
Klitoris sebanding dengan penis dan dianggap sebagai area utama kenikmatan
seksual wanita. Terdapat empat bagian dari klitoris: glans, batang, krus, dan
bulbus vestibula. Glan dan batang merupakan bagian terluar dan terkecil dan
tersembunyi di bawah prepusium. Glans klitoris merupakan area erogen wanita
yang paling sensitive. Struktur klitoris yang tersembunyi tersiri atas krus dan
bulbus vestibula.
Organ ini mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga
sangat sensitive analog dengan penis laki-laki. Fungsi utama klitoris adalah
menstimulasi dan meningkatkan ketegangan seksual.
5) Vestibulum Vagina
Merupakan area berbentuk almond yang ditutupi oleh labia minora,
memanjang dari klitoris ke fourchette. Vestibulum diperforasi oleh empat lubang:
uretra, lubang vagina, duktus kelenjar bartholin, dan duktus kelenjar skene.
Kelenjar bartholin adalah dua kelenjar kecil yang terletak dibawah vestibulum
pada kedua sisi vagian. Kelenjar bartholin menyekresi mucus yang jernis dan
kental yang meningkatkan viabilitas dan motilitas sperma dalam vestibulum.
Kelenjar skene merupakan struktur tubulus yang terbuka pada vestibulum kedua
sisi uretra. Kelenjar skene memproduksi skene mucus yang melumasi vestibulum
vagina sehingga memfasilitasi hubungan seksual. Hymen menandai batas antara
organ eksternal dan internal. Hymen merupakan selaput tipis membrane mukosa
yang terletak pada introitus. Hymen dapat tidak ada atau dapat berbentuk sebuah
septum lengkap yang menutupi bagian bawah vagina. Meatus uretra terletak
sekitar 2,5 cm di bawah klitoris pada garis pertengahan vestibulum. Lubang
uretra berwarna merah muda atau kemerahan dan bentuknya dapat bervariasi.
Fungsinya dari Vestibulum Vagina ini adalah sebagai tempat bermuaranya uretra
atau saluran kencing dan vagina atau liang senggama.
6) Perineum
Terdiri atas otot-otot dan fasia yang terletak antara paha dan meluas dari
introitus vagina ke anus. Salah satu otot terpenting yang menyandang panggul
adalah otot pubokoksigeus, yang sangat berdekatan dengan uretra, vagina, dan
rectum. Jika otot ini melemah akibat melahirkan, penyangga struktur tersebut
berubah, dengan keungkinan herniasi kandung kemih (sistokel) dan rectum
(rektokel) dan menurun kedalam vagina, serviks dan uterus.
Fungsi Perineum yaitu untuk menopang rongga panggul dan membantu menjaga
organ panggul tetap pada tempatnya.

Anda mungkin juga menyukai