Anda di halaman 1dari 3

11.

Langkah- Langkah Diagnosis

 Tanyakan Keluhan utama : berdasarkan Skenario cepat capek dan sesak napas
 Onset dan durasi: timbul mendadak, sejak kapan dan sudah berapa lama
 Sifat sesak napas : terus menerus atau intermitten Gejala khusus sesak nafas
yang berhubungan dengan kardiovaskular: DOE, PND, Orthopneu
 Faktor yang memperberat Anamnesis
 Identitas pasien : Nama, umur, jenis kelamin, alamat dan pekerjaan.
 : berdasarkan Skenario Sewaktu Bergiat
 Faktor yang memperingan: Ketika Beristirahat
 Tanyakan gejala lain yang berhubungan : -Edema (bengkak) di kaki, bengkak
perut (ascites) - Jantung berdebar-debar, nyeri dada, batuk, berkeringat, rasa
tertindih beban berat, rasa tercekik, masuk angina. Mual, muntah, nyeri perut/
ulu hati , Kejang, pusing, otot lemah/ lumpuh, nyeri pada ekstremitas,
Pingsan, badan lemah/ lelah
 Menggali penyakit dahulu serupa dan yang berkaitan, untuk menilai apakah
penyakit sekarang ada hubungannya yang lalu.
 Menggali penyakit keluarga dan lingkungan dengan :
- Tanyakan apakah ada anggota keluarga yang menderita/ pernah menderita
penyakit / ganguan yang sama
- Mengenai penyakit menular, tanyakan seberapa dekat/ sering bertemu
dengan anggota keluarga yang sakit
 Pemeriksaan Fisik
 Inspeksi
Perhatikan kesan pertama pasien : perilaku,ekspresi,penampilan umum, postur
tubuh dan gerakan dengan waktu cukup. Lakukan inspeksi secara
sistematis,bila perlu bandingkan bagian sisi tubuh paisen.
 Palpasi
Hal-hal yang ditemukan pada inspeksi harus dipalpasi untuk lebih
memperjelas mengenai lokalisasi punctum maksimum, apakah kuat angkat,
frekuensi, kualitas dari pulsasi yang teraba. Pada mitral insufisiensi teraba
pulsasi bersifat menggelombang disebut ”vantricular heaving”. Sedang pada
stenosis mitralis terdapat pulsasi yang bersifat pukulan-pukulan serentak
disebut ”ventricular lift”. Disamping adanya pulsasi perhatikan adanya
getaran ”thrill” yang terasa pada telapak tangan, akibat kelainan katup-katup
jantung. Getaran ini sesuai dengan bising jantung yang kuat pada waktu
auskultasi. Tentukan pada fase apa getaran itu terasa, demikian pula
lokasinya.
 Perkusi
Kegunaan perkusi adalah menentukan batas-batas jantung. Selain perkusi
batas-batas jantung, juga harus diperkusi pembuluh darah besar di bagian
basal jantung.
 Auskultasi Jantung
Pada kasus didengar adanya bunyi krepitasi.
 Pemeriksaan TTV
 Napas : ditemukan adanya pernapasan cepat
 Tekanan darah : tekanan darah sistemik dalam batas normal,
 Suhu : -
 Nadi : Nadi reguler
 Pemeriksaan terhadap vena jugularis
Peningkatan tekanan vena jugularis - Hepato megali / hepato jugular reflux
(+)
 Pemeriksaan Thoraks
 Pemeriksaan terhadap iktus kordis: Ictus cordis teraba dilinea axillaris anterior
kiri/ruang interkostal V.
 Pemeriksaan bunyi jantung dan bising jantung
 Kelainan bentuk pada thoraks
 Pemeriksaan batas batas jantung
 Pemeriksaan Abdomen
Perhatikan apakah terdapat ascites atau tidak
 Pemeriksaan Ekstremetas
Apakah terdapat edema, dan atau sianosis dan pemeriksaan refilling capiler
 Pemeriksaan penunjang
 EKG dilakukan untuk memeriksa kondisi jantung dan menilai efektivitas
pengobatan penyakit jantung melalui aktifitas listrik jantung
 Foto polos dada, menilai CTR dimana berdasarkan skenario gambaran
Rontgen dada menunjukkan CTR 0,69,, efusi pericardial, kelainan pembuluh
darah jantung pembuluh darah jantung
 Laboratorium: Hb, Leukosit, Ureum, Creatinin, BNP/NT-pro BNP, GDs, Ht,
Na+,K+
 Ekokardiografi transtorakal (USG jantung) adalah sebuah metode
pemeriksaan dengan menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk
menangkap gambar struktur organ jantung. ekokardiografi biasanya dibantu
oleh teknologi Doppler di mana teknologi ini dapat membantu mengukur
kecepatan dan arah aliran darah.

Sumber : Annisa F, Diana M, Putra R.W.K.2016.Buku Pemeriksaan Fisik


Head To Toe. Akademi Keperawatan Kerta Cendekia Sidoarjo. Sidoarjo

A Muzakir, Andi Alief U.A. 2018. Modul Pemeriksaan Fisis Sistem


Kardiovaskular Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo. Makassar

Anda mungkin juga menyukai