Anda di halaman 1dari 3

RSUD Gandus SPO

PENYIMPANAN CAIRAN KONTRAS


No. Dokumen No. Revisi Halaman

1/1

Jl. TP. Sofyan Kenawas


Gandus Palembang
30149 Sumatera Selatan

Tanggal terbit Ditetapkan oleh,

Direktur RSUD Gandus

Standar Prosedur
Operasional

drg. Hj. Irma Novianty, M. Kes

NIP. 19681115 199903 2003

Penyuntikan cairan kontras I.V. merupakan suatu proses


Pengertian memasukkan cairan kontras ke dalam pembuluh darah vena
pasien yang diperlukan dalam salah satu tindakan radiologi.

Sebagai standar dalam pelaksanaan penyuntikan cairan


Tujuan
kontras I.V.

Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib


Kebijakan mematuhi ketentuan dalam K3 , sesuai (SK Direktur
RSUD Gandus Tentang Kebijakan Pelayanan Radiologi)
Prosedur 1. Sebelum dilakukan penyuntikan lihat dahulu hasil tes
darah yang menunjukkan bahwa fungsi ginjal, tekanan
darah dari pasien dalam batas normal
2. Pasien atau keluarga pasien harus mengisi Informed
Consent dengan lengkap.
3. Sebelum penyuntikan dilakukan harus ditanyakan
apakah pasien alergi terhadap obat-obatan :
 Alergi terhadap cairan kontras yang mengandung
yodium maka penyuntikan tidak boleh dilakukan.
 Alergi terhadap obat-obat biasa maka penyuntikan
masih dapat dilakukan.
4. Cairan kontras dipersiapkan terlebih dahulu :
 Ditentukan jenis kontras yang akan disuntikan dan
jumlah yang akan diberikan.
 Bila telah terpasang infus (abbocath), penyuntikan
dapat langsung dilakukan pada lubang yang
tersedia.

Untuk penyuntikan radiologi konvensional dengan kontras,


penyuntikan dilakukan secara manual sebagai berikut :
a. Ambil botol kontras sesuai dengan jumlah yang akan
dipergunakan.
b. Buka tutup segel
c. Oleskan kapas beralkohol pada tutup karet yang akan
ditusuk.
d. Ambil spuit 25/50cc, buka penutupnya dan tusukan
jarum pada tutup karet botol. Dilakukan penyedotan
kontras dengan menarik tungkai spuit sejumlah yang
diperlukan.
e. Tutup kembali jarum dan bekas tusukan pada botol
dioleskan kapas beralkohol (bila kontras masih
bersisa). Bila tidak bersisa, botol dapat dibuang pada
tempat yang disediakan.
f. Dilakukan pembebatan pada bagian proksimal lengan
atau tangan yang akan ditusuk (daerah lipatan siku
atau punggung tangan).
g. Bila telah muncul vena-vena yang menonjol, maka
dipilih vena yang terlurus dan terbesar.
h. Oleskan kapas beralkohol.
i. Diambil wing needle ukuran 18 (dewasa), 20 – 24
(anak-anak) dan dikeluarkan dari plastik
pembungkusnya. Plastik penutup jarum dikeluarkan
dan jarum diarahkan ke vena yang dipilih. Bagian
tajam jarum berada pada permukaan kulit dan sudut
jarum searah dengan pembuluh vena dan tusuk kulit
sekitar 10 – 20 derajat. Arahkan jarum searah dengan
pembuluh vena dan tusuk kulit secara perlahan-lahan.
Bila tampak darah pada selang wing needle, jarum
dimasukkan lebih dalam supaya terfiksasi dengan
baik.
j. Hubungkan spuit (tanpa jarum) yang berisi kontras ke
ujung wing needle. Sedot darah sampai masuk ke
spuit dan tidak ada gelembung udara lagi yang dapat
masuk ke pembuluh darah.
k. Suntikan perlahan-lahan kontras 0,5cc untuk test
alergi. Tunggu 2 – 3 menit. Bila tidak ada reaksi yang
timbul, maka penyuntikan kontras dilanjutkan sampai
selesai.
l. Kecepatan penyuntikan tergantung keadaan pasien
dan kebutuhan jenis pemeriksaan (makin cepat
penyuntikan, hasil akan semakin baik untuk
memvisualisasikan kelainan organ yang akan
diperiksa). Monitor efek samping yang timbul (dengan
menanyakan kepada pasien bila ada rasa eneg yang
timbul, ataupun gejala-gejala alergi lainnya). Bila
penyuntikan selesai, sambungan spuit, wing needle
dibuka dan penutup wing needle ditutup. Spuit
dibuang pada tempat yang telah disediakan.
Biarkan wing needle tetap di tempatnya sampai pemeriksaan
selesai. Bila dirasa mengganggu posisi pasien, dapat
langsung dibuka bila yakin tidak ada reaksi alergi yang
muncul.
Unit Terkait Semua unit terkait

Lampiran -

Anda mungkin juga menyukai