Anda di halaman 1dari 172

PENERAPAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)

ADEMPIERE PADA PERUSAHAAN


PT GLOBAL AGROTEK NUSANTARA (GAN)

TESIS

Oleh
YUSUF EKO NURCAHYO
NIM: 106060200111023

PROGRAM MAGISTER TEKNIK MESIN


MINAT TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI

PROGRAM MAGISTER DAN DOKTOR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012

i
IDENTITAS PENGUJI

Penerapan Enterprise Resource Planning (ERP) Adempiere Pada


Perusahaan
PT Global Agrotek Nusantara (GAN)

Nama Mahasiswa : Yusuf Eko Nurcahyo


NIM : 106060200111023
Program Magister : Teknik Mesin
Kekhususan : Teknik Dan Manajemen Industri

KOMISI PEMBIMBING :

Ketua : Ir. Purnomo Budi Santosa, M.Sc., Ph.D.


Anggota : Prof. Dr. Ir. Rudy Soenoko, M.Eng.Sc.

TIM DOSEN PENGUJI :

Dosen Penguji 1 : Dr. Ir. Pratikto, M.MT.


Dosen Penguji 2 : Hary Sudjono, S.Si., MT.

Tanggal Ujian Tesis : 04 Juni 2012


SK Penguji :

ii
Tidaklah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan
untuk(kepentingan)mu apa yang ada dilangit dan apa yang ada dibumi dan
menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan diantara
manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu
pengetahuan atau petunjuk dan tanpa kitab yang memberi penerangan
(Qs.Luqman: 20)

Dan diantara kebesaranMu


yang telah Engkau berikan kepada
hambaMu yang terdahulu
kini Engkau berikan Rahmat dan HidayahMu
kepada hambaMu ini
di hari yang sangat berarti dalam hidupku
Engkau anugrahkan Kelulusan dalam studi yang telah aku jalani
semoga ilmu yang kudapat akan menjadi manfaat
bagi sesama manusia

Karya Ilmiah ini kutujukan dan kupersembahkan kepada


Ayahanda Sukirman dan Ibunda Suantini tercinta,
serta seluruh keluargaku
atas segala do’a dan bantuan serta pengertian
yang telah diberikan kepadaku
hingga selesainya penulisan karya ilmiah ini
untuk itu kuucapkan rasa terima kasih
yang sebesar-besarnya

iii
RIWAYAT HIDUP PENULIS

YUSUF EKO NURCAHYO, Lahir di Nganjuk, 1 Juli 1986, anak dari ayah

Sukirman dan ibu Suwantini. Pendidikan SD di SDN 1 Tirtobingangun,

Patianrowo, Nganjuk, lulus pada tahun 1998 dan SMP N. 1 Kertosono-Nganjuk

Lulus tahun 2001 dan SMA Negeri 1 Kertosono-Nganjuk, lulus pada tahun 2004.

Pada tahun 2004 kuliah di Universitas Negeri Trunojoyo Madura Lulus 2009.

Pengalaman kerja sebagai wiraswasta membuka usaha counter dan

servis handphone, membuka budidaya ikan Lele. Dan sebagai surveyor di CV

Bhumi Langit Group.

Malang, Juni 2012

Penulis,

Yusuf Eko Nurcahyo

iv
UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya


kepada:

Ir. Purnomo Budi Santosa, M.Sc., Ph.D. selaku Ketua Komisi


Pembimbing, yang telah banyak memberikan perhatian dan bantuannya
serta memberikan motivasi yang terus menerus hingga selesainya tesis
ini

Prof. Dr. Ir. Rudy Soenoko, M.Eng. Sc. selaku Anggota Komisi
Pembimbing dan Ketua Program Magister Teknik Mesin, yang telah
banyak meluangkan waktu dan pikirannya serta dorongan semangat
hingga selesainya penulisan tesis ini.

Ketua Program Magister Teknik, atas bantuan dan perhatian yang telah
diberikan selama ini.

Direktur Program Magister Dan Doktor Universitas Brawijaya, atas


bantuan dan perhatian yang telah diberikan selama ini.

Rektor Universitas Brawijaya Malang, atas bantuan dan perhatian yang


telah diberikan selama ini.

PT Global Agrotek Nusantara (PT. GAN) yang telah berkenan memberi


ijin penelitian ini.

Rekan-rekan penulis yang telah banyak membantu memperlancar


penelitian dan penulisan tesis ini.

Sembah sujud dan terima kasih yang dalam penulis persembahkan


kepada Ayahanda Sukirman dan Ibunda tercinta, Suwantini atas do’a dan
dorongan serta bantuan yang begitu besar.

Ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada Soul


Mates Saya atas segala pengertian, dorongan, bantuan dan do’a nya
selama ini.

Malang, Juni 2012

Penulis

v
ABSTRAK

Yusuf Eko Nurcahyo, Program Studi Teknik Mesin Minat Teknik dan Manajemen
Industri. Program Magister Dan Doktor Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.
Penerapan Enterprise Resource Planning (ERP) Adempiere Pada Perusahaan
PT Global Agrotek Nusantara (GAN). Pembimbing I: Ir.Purnomo Budi
Santosa,M.Sc.,Ph.D, Pembimbing II : Prof.Dr.Ir.Rudy Soenoko,M.Eng.Sc

Globalisasi dunia menuntut perusahaan untuk dapat mengelola informasi,


sehingga kebutuhan informasi masing – masing pihak yang berkepentingan
dapat terpenuhi dengan cepat dan tepat. PT GAN, adalah sebuah perusahaan
Agroindustri dan manufaktur yang memproduksi pupuk organik. Dalam
menjalankan proses manufakturing pembuatan pupuk organik perusahaan ini
menggunakan strategi sistem make to stock, karena produk yang diproduksi oleh
perusahaan ini di stock untuk mengantisipasi permintaan. Pada aktivitas
accounting perusahaan masih menggunakan sistem akuntansi tradisional dimana
dalam mengalokasi akuntansi didasarkan pada sebuah subjektif atau tidak
langsung dihitung kisaran pengeluaran untuk biaya langsung.
Teknologi ERP dapat mengintegrasikan fungsi marketing, fungsi produksi,
fungsi logistik, fungsi finance, fungsi produksi, dan fungsi lainnya. Enterprise
Resource Planning merupakan salah satu cara untuk mengelola sumber daya
perusahaan dengan menggunakan teknologi informasi. Kemampuan ERP untuk
mengintegrasikan proses dan informasi, juga diharapkan membawa perbaikan
pada proses bisnis perusahaan. ERP Adempiere, merupakan aplikasi open
source yang merupakan turuan dari Compiere, yang kualitasnya tidak kalah
dengan compiere maupun SAP didukung dengan bebagai modul dari
manufaktur, accountant, CRM yang saling terintegrasi satu dengan yang lainnya.
Hasil penerapan sistem perencanaan kebutuhan bahan dan kapasitas
produksi modul manufacturing management pada perusahaan PT GAN, diawali
membuat manufacturing order pupuk organik kemudian dilakukan pengecekan
ketersediaan material (Material Requirement Planning) pada gudang dan
kapasitas produksi (Capacity Requirement Planning) tiap work centre, dimana
pada bulan april 2012 terjadi kekurangan material botol, label, tutup botol, urine
sapi, gula, urea, gula merah, EM4, karung, benang, sekam, kotoran sapi dan
dedak sehingga dilakukan requisition untuk melaksanakan suatu pembelian.
Proses pembelian merupakan jumlah bahan yang akan dipesan ditambah
dengan safety stock selama perencanaan. Hasil rancangan sistem informasi
akuntasi pada pembelian, penjualan dan produksi diperusahaan PT GAN
didapatkan report accounting yang meliputi accounting purchasing, account
penjualan, account manufacturing, finacial report dan neraca saldo yang
semuanya terintegrasi dalam sistem ERP pada modul performance analysis.
Hasil implementasi ERP Adempiere modul master data management, Quote to
Invoice (sales management), Requisition to Invoice (Requisition dan Purchasing),
Material Management, Performance Analysis dan manufacturing management,
menunjukan modul yang saling terkait sebagai relasi satu sama lain dalam
memperoleh data yaitu manufacturing management, procurement management,
sales management dan accounting.

Kata kunci : Enterprise Resource Planning, ERP Adempiere, open source,


PT GAN

vi
ABSTRACT

Yusuf Eko Nurcahyo, Program Studi Teknik Mesin Minat Teknik dan Manajemen
Industri. Program Magister Dan Doktor Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.
Penerapan Enterprise Resource Planning (ERP) Adempiere Pada Perusahaan
PT Global Agrotek Nusantara (GAN). Pembimbing I: Ir.Purnomo Budi
Santosa,M.Sc.,Ph.D, Pembimbing II : Prof.Dr.Ir.Rudy Soenoko,M.Eng.Sc

The globalization of the world requires companies to be able to manage


information, so the information needs of stakeholder can be met quickly and
appropriately. PT GAN, is a company Agro-industry and manufacturing are
producing organic fertilizer. In running an organic fertilizer manufacturing process
the company uses the system to share strategies, because the products
manufactured by this company in the stock in anticipation of demand. On the
activities of accounting firms still use traditional accounting system which
allocates the accounting is based on the range of subjective or not directly
calculated from the expenditure to direct costs.
ERP technology can integrate the functions of marketing, production
functions, logistic functions, financial functions, production functions, and other
functions. Enterprise Resource Planning is a way to manage corporate resources
by using information technology. The ability to integrate ERP and process
information, is also expected to bring about improvements in business processes.
Adempiere ERP, an open source application which is derived from Compiere, the
quality is not inferior to Compiere and SAP-modules supported by many
manufacturers, accountants, a CRM integrated with each other.
The results of the design and material requirements planning system
module production capacity in manufacturing management company PT GAN,
started to make organic fertilizer manufacturing orders and then checked the
availability of materials (Material Requirement Planning) in storage and
production capacity (Capacity Requirements Planning) of each work center,
which in April 2012 shortage of bottles, labels, bottle caps, cow urine, sugar,
urea, sugar, EM4 bags, yarn, leather, cow dung and chaff so to do to carry out a
purchase request. The purchase process is the amount of material to be ordered
during the planning plus safety stock. Accounting information system design
results in sales, purchasing and production company PT GAN obtained in the
accounting statements which include purchase accounting, sales account,
manufacturing accounts, financial statements and trial balance all of which are
integrated in the ERP system on the performance analysis module. Results
Adempiere ERP implementation of master data management module, offer for
Invoices (sales management), a request for invoice (request and purchase),
Materials Management, Performance Analysis and management of
manufacturing, which are interrelated modules show relation to one another in
obtaining manufacturing data management, procurement, sales management
and accounting.

Keywords: Enterprise Resource Planning, ERP Adempiere,open source,


PT GAN

vii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. serta atas

limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

TESIS ini dengan judul: ” Penerapan Enterprise Resource Planning (ERP) Pada

Perusahaan PT Global Agrotek Nusantara (GAN). Judul ini dilatar belakangi

banyaknya kemajuan teknologi sekarang ini terutama teknologi dalam

perusahaan agar dalam produksinya bisa berjalan dengan lancar, efisien, cepat

dan dengan biaya yang murah. Untuk itu perlu adanya suatu integrasi didalam

perusahaan maka diterapkannya suatu software terintegrasi ERP adempiere.

Dalam penelitian ini penulis banyak menemui kendala-kendala, terutama

kekomplekan suatu software sistem ERP yang saling terintegrasidan minimnya

sumberdaya manusia perusahaan akan teknologi ERP. Penulis menyadari masih

banyak kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam penelitian ini, sehingga

penulis sangat mengharapkan saran-saran ataupun kritik yang sifatnya

membangun demi penyempurnaan penelitian ini, olehnya itu penulis

mengucapkan terima kasih

Malang, Juni 2012

Penulis

viii
DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK ................................................................................................... i
ABSTRACT ................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................... 5
1.3 Perumusan Masalah.................................................................... 6
1.4 Tujuan Penelitian ......................................................................... 6
1.5 Batasan Masalah ......................................................................... 7
1.6 Manfaat Penelitian ....................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ........................................................... 8
2.2 Konsep Sistem ERP .................................................................... 10
2.2.1 Pengertian ERP ................................................................ 10
A. Produksi ...................................................................... 13
B. Pengadaan ................................................................... 15
C. Pergudangan ............................................................... 16
D. Human Resource ........................................................ 17
E. Custumer Relationship Management (CRM) ................. 18
2.3 Perencanaan Produksi dan Perencanaan Kapasitas .................. 18
2.3.1 Proses Peramalan ............................................................. 18
2.3.2 Proses Agregat dan JIP ..................................................... 19
2.3.3 MRP ................................................................................. 20
2.4 Sistem Informasi Akuntansi ......................................................... 21
2.4.1 Prinsip-prinsip Sistem Informasi Akuntansi ........................ 23
2.4.2 Siklus Transaksi Perusahaan Manufaktur .......................... 24

ix
2.5 Net Present Value (NPV)................................................................................................... 27

BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN


3.1 Deskripsi Masalah ...................................................................... 29
3.2 Konsep Pemecahan Masalah ..................................................... 29
3.2.1 Konsep Solusi Adempiere .................................................. 31
3.2.2 Kerangka IPO ................................................................... 31
3.2.3 Integrasi Modul ERP ......................................................... 32

BAB IV METODE PENELITIAN


4.1 Metode Penelitian ....................................................................... 34
4.1.1 Penelitian Pendahuluan Perusahaan ................................. 34
4.1.2 Studi Pustaka..................................................................... 35
4.1.3 Indentifikasi Masalah ......................................................... 35
4.1.4 Penetapan Tujuan Penelitian ............................................ 35
4.1.5 Penetapan Studi Pustaka .................................................. 35
4.1.6 Pengumpulan Data ........................................................... 35
4.1.7 Implementasi Sistem ERP Adempiere ............................... 37
4.1.8 Pembahasan ..................................................................... 39
4.1.9 Kesimpulan Dan Rekomendasi .......................................... 40
4.1.10 Diagram Alir Penelitian ................................................... 40

BAB V PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA


5.1 Pengantar ................................................................................... 42
5.2. Pengumpulan Data .................................................................... 43
5.2.1 Data Bussiness Partner ..................................................... 43
5.2.2 Data Asset Perusahaan .................................................... 47
5.2.3 Data Jenis Produk ............................................................. 47
5.2.4 Data Pembelian ................................................................ 48
5.2.5 Data Penjualan ................................................................. 49
5.2.6 Data Waktu Tiap Aktifitas Proses Produksi Pupuk
Organik.............................................................................. 50
5.2.6.1 Data Waktu Tiap Aktifitas Proses Produksi
Pupuk Organik Padat.................................................. 50

x
5.2.6.2 Data Waktu Tiap Aktifitas Proses Produksi
Pupuk Organik Cair .................................................... 51
5.2.7 Data mesin ....................................................................... 52
5.2.8 Data Inventory On Hand, Lot Order dan Lead Time ......... 55
5.2.9 Data Bill Of Material ........................................................... 55
5.2.10 Data Harga Tiap Produk .................................................. 59
5.3 Analisa Data ............................................................................... 60
5.3.1 Analisa Peramalan ............................................................ 60
5.3.2 Analisa Jadwal Induk Produksi ......................................... 62
5.3.3 Analisa Bisnis Proses Awal Dan Usulan
Adempiere Perusahaan .................................................. 65
5.3.4 Perancangan Sistem Usulan.............................................. 67

BAB VI PERSIAPAN DAN IMPLEMENTASI MODUL ERP ADEMPIERE


6.1 Persiapan Modul Sistem ERP Adempiere.................................... 71
6.1.1 Persiapan Sistem ERP ..................................................... 71
6.1.2 Instalasi Software Adempiere ............................................ 71
6.1.3 Perencanaan Modul .......................................................... 74
6.1.3.1 Modul Master Data Management .................................. 76
6.1.3.2 Modul Quote to Invoice ................................................. 77
6.1.3.3 Modul Requisition to Invoice ......................................... 77
6.1.3.4 Modul Material Management ....................................... 77
6.1.3.5 Modul Performance Analysis ....................................... 78
6.1.3.6 Modul Manufacturing Mangement ................................ 78
6.2 Implementasi Sistem ERP Adempiere
6.2.1 Penerapan Sistem ERP Adempiere .................................. 79
6.2.1.1 Membangun Client ...................................................... 79
6.2.1.2 Master Data Management ........................................... 81
6.2.1.3 Modul Quote to Invoice ................................................ 85
6.2.1.4 Modul Requisition to Invoice ........................................ 88
6.2.1.5 Modul Material Management ....................................... 93
6.2.1.6 Modul Performance Analysis ....................................... 96
6.2.1.6.1 Calender Year And Period ................................... 97
6.2.1.6.2 Account Element ................................................... 97
6.2.1.7 Manufacturing Management ........................................ 98

xi
6.2.1.7.1 Engineeing Management ..................................... 98
6.2.1.7.2 Planning Management ......................................... 101
6.2.1.7.3 Production Management ..................................... 103
6.3 Report Accounting ...................................................................... 106
6.3.1 Accounting Purchasing ..................................................... 106
6.3.2 Account Penjualan ............................................................. 110
6.3.3 Account Manufacturing ..................................................... 112
6.3.4 Financial Report ................................................................ 114
6.3.5 Nerca Saldo ( Trial Balance) .............................................. 115
6.4 Pembahasan .............................................................................. 115
6.4.1 Pembahansan Integrasi Sistem ERP Pada Perusahaan .... 115
6.4.2 Kelebihan dan Kekurangan ERP Adempiere ..................... 118
6.4.3 Perhitungan NPV Perusahaan ........................................... 119
6.4.3.1 Sebelum Penerapan ERP Adempiere ...................... 119
6.4.3.2 Setelah Penerapan EPR Adempiere ........................ 120
6.4.4 Kesulitan Penerapan ERP Adempiere Bagi UKM .............. 120

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN


7.1 Kesimpulan ................................................................................. 122
7.2 Saran........................................................................................... 123

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 124

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Urutan proses terbentuknya ERP ………………. ...................... 11


Gambar 2.2 Konsep Dasar ERP ................................................................... 13
Gambar 2.3. Input, Jenis, Output dan Umpan Balik Proses Peramalan ........ 18
Gambar 2.4. Sistem Perencanaan Produksi Agregat ................................... 20
Gambar 2.5 Sistem Pengolahan Transaksi ................................................... 22
Gambar 2.6 Siklus Transaksi Perusahaan Manufaktur ................................ 25
Gambar 3.1 Arus-Arus Transaksi Diperusahaan Manufaktur ........................ 31
Gambar 4.1. Diagram Alir Implementasi Software ........................................ 38
Gambar 4.2 Diagram Alir Penelitian ............................................................. 40
Gambar 5.1 OPC Pupuk Organik Padat........................................................ 50
Gambar 5.2 OPC Pupuk Organik Cair .......................................................... 51
Gambar 5.3 BOM Pupuk Organik Padat Tipe 1 ........................................... 55
Gambar 5.4 BOM Pupuk Organik Padat Tipe 2 ........................................... 55
Gambar 5.5 BOM Pupuk Organik Padat Tipe 3 ........................................... 55
Gambar 5.6 BOM Pupuk Organik Padat Tipe 4 ........................................... 56
Gambar 5.7 BOM Pupuk Organik Padat Tipe 5 ........................................... 56
Gambar 5.8 BOM Pupuk Organik Cair Tipe 6 .............................................. 56
Gambar 5.9 BOM Pupuk Organik Cair Tipe 7 .............................................. 57
Gambar 5.10 BOM Pupuk Organik Padat Tipe 8 ......................................... 57
Gambar 5.11 BOM Pupuk Organik Padat Tipe 9 .......................................... 57
Gambar 5.12 BOM Pupuk Organik Padat Tipe 10 ....................................... 58
Gambar 5.13 Prosedur Umum Bisnis PT GAN.............................................. 64
Gambar 5.14 Proses Bisnis Raw Material PT GAN....................................... 65
Gambar 5.15 Sistem Usulan Proses Bisnis Penaganan Produk Jadi ............ 66
Gambar 5.16 Flowchart Production Management ......................................... 67
Gambar 5.17 Flowchart MRP ....................................................................... 68
Gambar 6.1 Environment Variables .............................................................. 71
Gambar 6.2 pgAdmin III ............................................................................... 72
Gambar 6.3 Run Setup Adempiere ............................................................... 73
Gambar 6.4 Kustomisasi Arus Transaksi Manufaktur Perusahaan PT GAN . 75
Gambar 6.5 Setup Business Partner Group .................................................. 81
Gambar 6.6 Setup Greeting .......................................................................... 81
Gambar 6.7 Payment Term .......................................................................... 82

xiii
Gambar 6.8 Invoice Schedule ....................................................................... 82
Gambar 6.9 Dunning..................................................................................... 83
Gambar 6.10 Business Partner ..................................................................... 84
Gambar 6.11 Sales Region ........................................................................... 85
Gambar 6.12 Sales Order ............................................................................. 85
Gambar 6.13 Report Sales Order ................................................................. 86
Gambar 6.14 Kebutuhan Bahan Produksi ..................................................... 87
Gambar 6.15 Requisition .............................................................................. 89
Gambar 6.16 Report Requisition ................................................................... 89
Gambar 6.17 Purchase Orde ........................................................................ 90
Gambar 6.18 Report Purchase Order ........................................................... 90
Gambar 6.19 Material Receipt ...................................................................... 91
Gambar 6.20 Report Material Receipt........................................................... 92
Gambar 6.21 Warehouse and Locator .......................................................... 93
Gambar 6.22 Unit Of Measurement .............................................................. 93
Gambar 6.23 Product Category .................................................................... 94
Gambar 6.24 Product.................................................................................... 94
Gambar 6.25 Price List ................................................................................ 95
Gambar 6.26 Year ....................................................................................... 96
Gambar 6.27 Account Element .................................................................... 96
Gambar 6.28 Resource Type ........................................................................ 97
Gambar 6.29 Manufacturing Resource ........................................................ 97
Gambar 6.30 Manufacturing Workflow .......................................................... 98
Gambar 6.31 Manufacturing Workflow editor ................................................ 98
Gambar 6.32 Bill Of Material & Formula........................................................ 99
Gambar 6.33 Report Multi level BOM & Formula Detail ................................ 99
Gambar 6.34. Material Requirement Planning .............................................. 100
Gambar 6.35 Calculate Capacity Plan .......................................................... 100
Gambar 6.36 CRP Info ................................................................................. 101
Gambar 6.37 Manufacturing Order ............................................................... 102
Gambar 6.38 Report Manufacturing order..................................................... 103
Gambar 6.39 Order Receipt And Issue ......................................................... 104
Gambar 6.40 Account Info Shipment/Receipt ............................................... 105
Gambar 6.41 Report Account Viewer Shipment April 2012 ........................... 105
Gambar 6.42 Report Account Fact Details Purchasing April 2012 ................ 106

xiv
Gambar 6.43 Report Account Viewer Purchasing Mei 2012 ......................... 107
Gambar 6.44 Report Account Fact Details Purchasing Mei 2012 .................. 108
Gambar 6.45 Report Account Penjualan April 2012 ...................................... 109
Gambar 6.46 Report Account Penjualan Custumer1 April 2012.................... 110
Gambar 6.47 Report Account Penjualan Mei 2012 ....................................... 110
Gambar 6.48 Report Account Penjualan Custumer1 Mei 2012 ..................... 110
Gambar 6.48 Report Account Cost BOM ...................................................... 111
Gambar 6.49 Cost Collector Manufacturing .................................................. 112
Gambar 6.50 Report Cost Collector Manufacturing ....................................... 112
Gambar 6.51 Finacial report ......................................................................... 113
Gambar 6.52 Trial Balance ........................................................................... 114

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penjelasan untuk gambar Siklus Transaksi Perusahaan


Manufaktur ................................................................................. 25
Tabel 2.2 Tabel Arus Transaksi .................................................................. 26
Tabel 2.3 Keunggulan dan Kelemahan NPV ................................................. 28
Tabel 2.4 Tingkat Suku Bunga ...................................................................... 28
Tabel 3.1 Kerangka Input-Proses-Output (IPO) Penelitian ........................... 30
Tabel 5.1 Data Bussines Partner Karyawan.................................................. 43
Tabel 5.2 Data Bussines Partner Customer .................................................. 44
Tabel 5.3 Data Bussines Partner Suppliyer (vendor) .................................... 45
Tabel 5.4 Data Asset Perusahaan ................................................................ 46
Tabel 5.5 Data Jenis Produk ......................................................................... 47
Tabel 5.6 Data Pembelian Perusahaan ........................................................ 48
Tabel 5.7 Data Penjualan Perusahaan ......................................................... 48
Tabel 5.8 Data Waktu Proses Produksi Pupuk Organik Padat ...................... 49
Tabel 5.9 Data Waktu Proses Produksi Pupuk Organik Cair ......................... 50
Tabel 5.10 Data Mesin Pupuk Organik Padat ............................................... 52
Tabel 5.11 Data Mesin Pupuk Organik Cair .................................................. 52
Tabel 5.12 Work centre Pupuk Organik Padat .............................................. 53
Tabel 5.13 Work centre Pupuk Organik Cair ................................................. 53
Tabel 5.14 Kapasitas Kerja Reguler Dan Over Time ..................................... 53
Tabel 5.15 Data Inventory, Lot Order dan Lead Time Perusahaan .............. 54
Tabel 5.16 Harga Material dan Produk Pupuk Organik Padat ....................... 58
Tabel 5.17 Harga Material dan Produk Pupuk Organik Cair .......................... 59
Tabel 5.18 Mean Absolute Deviation ............................................................ 60
Tabel 5.19 Nilai Peta Kontrol Tracking Signal ............................................... 60
Tabel 5.20 Peramalan Metode Terpilih 6 Bulan (Unit) ................................... 61
Tabel 5.21 Jadwal Induk produksi bulanan (dalam satuan unit) .................... 61
Tabel 5.22 Jadwal Induk produksi harian (dalam satuan unit) ....................... 63
Tabel 6.1 Kustomisasi Arus Transaksi PT PT GAN dengan Software
Adempiere .................................................................................. 73
Tabel 6.2 Penyesuaian Sistem Perusahaan Dengan Adempiere .................. 74
Tabel 6.3 Jumlah Pemesanan ...................................................................... 88

xvi
Tabel 6.4 Analisa Perbedaan Sistem Perusahaan Dan Usulan
Adempiere .................................................................................. 115
Tabel 6.5 Usulan Sistem proses penanganan Bahan Baku........................... 116

xvii
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 GAMBAR PRODUK PUPUK ORGANIK


LAMPIRAN 2 PERAMALAN DENGAN WINQSB
LAMPIRAN 3 JADWAL INDUK PRODUKSI DENGAN WINQSB
LAMPIRAN 4 BISNIS PERTNER
LAMPIRAN 5 ACCOUNT VIEWER ADEMPIERE

xviii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Globalisasi dunia menuntut perusahaan untuk dapat mengelola informasi,

sehingga kebutuhan informasi masing – masing pihak yang berkepentingan

dapat terpenuhi dengan cepat dan tepat. Perusahaan memerlukan informasi

untuk melangsungkan roda industrinya. Tanpa informasi yang akurat,

perusahaan tidak dapat menentukan kebijakan, keputusan, bahkan peraturan

yang dapat menunjang perbaikan maupun perkembangan perusahaan. Oleh

karena itu, perusahaan perlu memiliki sebuah sistem informasi yang terintegrasi

agar dapat meningkatkan efisiensi dari sistem informasi untuk menghasilkan

manajemen yang lebih efisien dalam business processes (Shebab et al., 2004)

Teknologi informasi telah menjadi unsur utama dalam strategi bersaing

pada banyak dunia usaha. Penekanan stratejik ini telah memungkinkan para

manajer untuk mengintegrasikan teknologi informasi di seluruh organisasi dan

menghubungkan semua unit bisnis menjadi satu. Integrasi teknologi diseluruh

perusahaan memungkinkan pengguna informasi dalam perusahaan memiliki

akses ke informasi yang dibutuhkan secara tepat waktu/cepat dan mengambil

keputusan yang tepat. Saat ini, pendekatan yang populer untuk pengembangan

sistem yang terintegrasi di seluruh perusahaan adalah penerapan sistem (ERP).

Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan suatu cara untuk

mengelola sumber daya perusahaan dengan menggunakan teknologi informasi

(Spathis and Constantinides, 2003). Teknologi ini berfungsi untuk

mengintegrasikan data informasi pada setiap area bisnis proses sehingga

menghasilkan pengambilan keputusan yang cepat karena menyediakan analisa


dan laporan keuangan yang cepat, laporan penjualan yang on time, laporan

produksi dan inventori (Gupta, 2000).

Sistem ERP adalah serangkaian aplikasi bisnis atau modul, yang

menghubungkan berbagai unit bisnis dalam sebuah organisasi seperti keuangan,

akuntansi, produksi, dan sumberdaya manusia menjadi sebuah sistem tunggal

yang terintegrasi secara kuat dengan platform umum untuk arus informasi di

seluruh perusahaan. ERP system terdiri atas modul-modul yang didasarkan pada

teknologi client/server. Data diletakkan pada sebuah server yang akan diakses

oleh semua departemen yang terkait (Davenport, 1998). Fokus ERP terutama

pada bagian operasional dan level taktik perusahaan karena dapat megurangi

perbedaan kondisi operasional dengan kondisi report yang disampaikan (Fahy,

2000).

Saat adanya integrasi sistem manajemen informasi dengan manjemen

accounting merupakan hal yang penting untuk menerapkan management

accounting in practice (Chenhall and Langfield-Smith, 1998a; Booth et al., 2000),

didalam management accounting in practice terdapat sistem informasi akuntansi

yang canggih yang mempunyai karakteristik menyediakan suatu sistem kendali

yang handal agar dapat menghasilkan data yang handal dapat dijadikan dasar

pembuatan laporan keuangan dan mencatat dan mengkonversi transaksi

keuangan yang terintegrasi.

PT GAN, adalah sebuah perusahaan Agroindustri dan manufaktur yang

memproduksi pupuk organik, penanaman dan mengolah serat kenaf. Dalam

menjalankan proses manufakturing pembuatan pupuk organik perusahaan ini

menggunakan strategi sistem make to stock, karena produk yang diproduksi oleh

perusahaan ini di stock untuk mengantisipasi permintaan. Saat ini

pengembangan kenaf dilakukan oleh PT GAN seluas 3.000 hektar di Jawa Timur,

Jawa Tengah, dan Kalimantan Timur. Varietas yang digunakan adalah KR 11


hasil perakitan Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat (Balittas) yang

dilepas Menteri Pertanian tahun 2001. Dengan jumlah pegawai dan buruh yang

berjumlah 55 orang. PT”X” memproduksi pupuk organik dan agro industri kenaf

adapun produksinya tiap tahun adalah produksi pupuk organik yang mencapai

7,07 juta ton per tahun dan serat kenaf sekitar 3.000–5.000 ton serat per tahun

(Sudjindro et al.,1999).

Dalam aktivitas transaksi pada order penjualan diperusahaan sistem yang

tersedia masih kurang mendukung jalannya proses jual beli secara efektif dan

efisien, masalah interaksi antar-bagian dalam perusahaan tersebut marketing

dengan gudang, produksi dan penagihan. Didalam penjualan juga belum

terdapat catatan kronologis transaksi-transaksi keuangan atau dalam bahasa

akuntansinya disebut jurnal sehingga berdampak pada penyusunan buku besar

dan laporan keuangan perusahaan.

Pada aktivitas pembelian perusahaan belum mampu mengendalikan

jenis dan jumlah dari material yang dibeli, stok material yang ada digudang sering

terjadi penumpukan (over stock) dan terjadi kekurangan (stockout) material

disaat material dibutuhkan sehingga total cost inventory tinggi yang akan

berdampak pada keuntungan yang akan dihasilkan perusahaan.

Pada pengelolaan produksi, yang menjadi kebutuhan utama adalah

kemampuan untuk menaikkan setinggi mungkin nilai tambah dengan cara

membuat produk yang sesuai dengan fungsi, dengan waktu yang sesingkat

mungkin, dan dengan ongkos produksi yang semurah mungkin. Untuk mengatasi

permasalahan ini diperlukan pengoptimalan dalam pengendalian seluruh elemen

produksi. Elemen-elemen produksi yang dimaksud adalah peralatan produksi,

manusia atau operator, material atau produk, dan informasi produksi.

Pada aktivitas accounting perusahaan masih menggunakan sistem

akuntansi tradisional dimana dalam mengalokasi akuntansi didasarkan pada


sebuah subjektif atau tidak langsung dihitung kisaran pengeluaran untuk biaya

langsung. Karena kenaikan tidak langsung dan biaya overhead dalam beberapa

dekade terakhir, metode biaya konvensional telah menjadi tidak efektif.

Gasperz, (2001) menunjukan bahwa sistem enterprise resource planning

(ERP) memberikan informasi komprehensif dan terintegrasi yang berguna untuk

komunikasi di antara orang-orang dalam sistem manufaktur itu, serta

memudahkan manajemen industri manufaktur untuk mengambil tindakan atau

membuat keputusan tepat waktu dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan.

Sinegar (2005) menggunakan ERP SAP merupakan aplikasi sistem baru

dalam sistem informasi akuntansi (siklus pengeluaran) memiliki tingkat

keamanan dan fleksibililas yang lebih tinggi dan jika dilihat dari proses input data,

pengolahan data, dan output data dalam bentuk laporan keuangan dan

informasi-informasi penting. Dan sistem informasi akuntansi ERP sebagai sistem

teknologi informasi berbasis komputer sudah memenuhi syarat dan kriteria

sistem teknologi infomasi yang batk dan berskala internasional.

Azis (2009) meneliti tentang analisis efektivitas penerapan ERP SAP

(Sytem Application Product) r/3 terhadap informasi akuntansi. Berdasarkan hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa ERP SAP terhadap informasi akuntansi telah

berjalan dengan baik dan menghasilkan informasi akuntansi yang efektif, akurat

dan aman.

Teknologi ERP dapat mengintegrasikan fungsi marketing, fungsi produksi,

fungsi logistik, fungsi finance, fungsi produksi, dan fungsi lainnya. ERP

merupakan salah satu cara untuk mengelola sumber daya perusahaan dengan

menggunakan teknologi informasi. Kemampuan ERP untuk mengintegrasikan

proses dan informasi, juga diharapkan membawa perbaikan pada proses bisnis

perusahaan. Pengharapan tersebut telah mendorong banyak perusahaan

menerapkan ERP (Febriano, 2006).


Banyak perusahaan yang kemudian menerapkan ERP untuk mengatur

sumber dayanya. Dengan ERP sistem yang tadinya berada pada komputer

terpisah, bisa diintegrasikan dalam satu sistem saja namun bisa tetap diakses

oleh banyak komputer lainnya yang disebut sistem server dan client. Ada

beberapa enterprise software yang dikenal secara umum, seperti SAP (System

Application and Product in data processing), Oracle, PeopleSoft, JDEdwards dan

lainnya. Untuk SAP harga yang ditawarkan per modul adalah 300-500 juta. Dan

untuk Oracle harga yang ditawarkan mulai dari Rp. 300 juta. Perusahaan skala

besar, dengan dukungan kondisi ekonomi yang relatif besar, akan dengan

mudah memilih software mana yang akan digunakan sekalipun harus merubah

kebutuhan bisnisnya.

ERP Adempiere, merupakan aplikasi open source yang merupakan

turuan dari Compiere, yang kualitasnya tidak kalah dengan compiere maupun

SAP didukung dengan bebagai modul dari manufaktur, accountant, CRM yang

saling terintegrasi satu dengan yang lainnya. Dengan menggunakan adempiere

implementasi akan lebih cepat karena tidak memerlukan proses pengambilan

keputusan yang panjang, yang umumnya terjadi karena masalah biaya.

Mengingat semua faktor diatas maka perlu dilakukan riset dan

pengembangan sistem terintegrasi dalam proses manufaktur pada PT GAN

dengan menggunakan ERP Adempiere.

Dengan Menggunakan ERP Adempiere diharapkan segala yang

berhubungan dengan masalah yang terjadi pada proses manufakturing

perusahaan dapat lebih baik dan lebih efektif.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang diatas, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Terdapat persoalan aktivitas transaksi pada penjualan diperusahaan.


2. Terdapat persoalan aktivitas pembelian karena perusahaan

menggunakan sistem persediaan (tradisional/independent demand) yang

kurang tepat pada perusahaan yang dapat menyebabkan masalah

kelebihan stok (over stock) sering terjadi sehingga harapan memperoleh

keuntungan hilang

3. Belum terintegrasinya antar departemen sehingga antar departemen

kurang responsive.

4. Perusahaan masih belum menerapkan sistem informasi terutama sistem

informasi akuntansi untuk pembuatan laporan keuangan perusahaan.

5. Belum mengetahui adanya ERP adempiere yang open source.

1.3 Perumusan Masalah

Perumusan masalahan pada penelitian ini setelah diketahui batasan

masalah adalah sebagai berikut, yaitu:

1. Bagaimana merancang sistem kebutuhan bahan dan kapasitas pada

modul production management ?

2. Bagaimana Merancang Sistem Informasi akuntasi pada pembelian,

penjualan dan produksi di modul performance analysis ( accounting) ?

3. Bagaimana mengimplementasikan ERP Adempiere pada perusahaan ?

1.4 Tujuan Penelitian

Untuk menjawab masalah diatas, perlu ditetapkan tujuan penelelitian,

tujuan seringkali dipecah menjadi sub-sub tujuan agar memudahkan pencapaian

dan pengukuran hasil penelitian. Tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah:

1. Merancang sistem perencanaan kebutuhan bahan dan kapasitas produksi

modul manufacturing management pada PT GAN

2. Merancang Sistem Informasi akuntasi pada pembelian, penjualan dan

produksi di modul performance analysis ( accounting) ERP (Enterprise

Resource Planning) open source Adempiere pada PT GAN


3. Mengimplementasikan ERP Adempiere pada PT GAN.

1.5 Batasan Masalah

Batasan masalah yang digunakan pada penelitian ini agar peneletian bisa

dicapai tepat waktu dan biaya yang diperlukan tidak terlalu banyak adalah

sebagai berikut :

1. Untuk penerapan industri lain memerlukan adjustment karena karakter

setiap perusahaan berbeda.

2. Penelitian dilakukan pada proses manufaktur pembuatan pupuk organik.

3. Modul tentang financial dibahas pada arus transaksi pembelian,

penjualan dan produksi dengan menggunakan sistem ERP Adempiere.

4. Pada modul Human Resource dan Payroll tidak dibahas dalam penelitian.

1.6 Manfaat Penelitian

1. Dari Sisi Akademik

Pengembangan ilmu dari sisi integrasi antara pembelian, produksi,

penjualan, dan sistem database yang ada di sistem ERP.

2. Dari sisi aplikasi

Metode integrasi sistem ERP dianggap lebih baik dari pada sistem

yang digunakan perusaahan saat ini.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang mendasari penelitian ini antara lain :

1. Aprilia,L. (2010) meneliti tentang Perancangan Sistem Enterprise Resource

Planning (ERP) Menggunakan Openbravo Modul sales management Sub

Modul sales order Pada PT.ABC. Berdasarkan hasil penelitian yang telah

dilakukan, bahwa dengan perancangan sistem ERP menggunakan

Openbravo pada modul Sales Management sub modul Sales Order, dapat

menyelesaikan permasalahan yang dihadapi terutama di bagian penjualan

pada PT.ABC sehingga dapat membantu menghasilkan pengelolaan order

yang lebih baik dengan memperkirakan kebutuhan (demand) customer dalam

proses produksinya, terutama dari segi jenis dan jumlah barang yang harus

dihasilkan

2. Dana Marsetiya Utama (2011) Meneliti Tentang Implementasi Sistem

Enteprise Resource Planning (Erp) Berbasis Opensource Pada Usaha Kecil

Menengah (Ukm) (Studi Kasus Pada Perusahaan “X”) . Dari hasil penelitian

Hasil rancangan sistem perencanaan kebutuhan bahan dan kapasitas

produksi modul manufacturing management (production management)

diawali membuat production order (manufacturing order) kemudian dilakukan

pengecekan ketersediaan material dan kapasitas produksi pada tiap work

centre, dimana perencanaan harus mempertimbangkan ketersediaan bahan

baku dan kapasitas yang dimiliki perusahaan.

3. Tarigan, et al. (2005 ) meneliti tentang Integrasi Sales dan Production

Planning Pada Penerapan ERP Perusahaan Elektronik. Dari hasil penelitian


menunjukan bahwa konsep dan implementasi enterprise resources planning

(ERP) pada perusahaan manufaktur akan memberikan efisiensi dan

keuntungan. Penentu dasar keberhasilan implementasinya adalah penentuan

integrasi antara sistem penjualan dengan sistem perencanaan produksi.

Berdasarkan studi kasus pada perusahaan furniture terdapat empat kali

perubahan penentuan hubungan integrasi sistem penjualan dengan sistem

perencanaan produksi, consumer good adanya ketepatan dan kegunaan

yang langsung sesuai dengan tujuan perusahaan, sedangkan pada industri

elektornik terdapat satu kali perubahan penentuan integrasi antara sales dan

production planning.

4. Rahayu Azis (2009) meneliti tentang analisis efektivitas penerapan SAP

(Sytem Application Product) r/3 terhadap informasi akuntansi pada pt

telekomunikasi indonesia, tbk. Divisi regional i sumatera. Berdasarkan hasil

penelitian yang dilakukan bahwa Penerapan modul SAP/R3, PT Telkom

melakukan secara bertahap yaitu ada dua fase. Fase satu, Magnus Asia

Consulting sebagai partner yang dipilih PT Telkom dalam penerapan SAP R/3

membantu penerapan SAP untuk modul Financial Accounting (FI), Controlling

(CO), Investment Management (MM) Dan Material Management (MM).

magnus asia bertanggung jawab dalam configuration project, project

management, dan project methodology disaat yang sama juga bertanggung

jawab dalam memberikan knowledge dan pelatihanpelatihan mengenai

sistem yang baru di area penerapan sistem. Pada fase ke dua dari

penerapan SAP, Magnus Asia membantu PT Telkom dalam penerapan modul

Human Resource (HR-PA) yang mengatur administrasi pegawai, manajemen

waktu, pembayaran gaji, personnel cost planning, career dan succession

planning. Magnus Asia juga mengawasi penerapan modul piutang (TREMS)

di financial area I pada bulan Februari 2008 dan Penerapan SAP (System
Application Product) R/3 dalam menghasilkan informasi akuntansi pada PT

Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Divisi Regional I Sumatera telah

menghasilkan informasi akuntansi yang efektif.

5. Linda Mora Sinegar (2005) meneliti tentang penerapan SAP dalam sistem

informasi akuntansi siklus pengeluaran pada PT Indosat West Region Office.

Berdasarkan hasil penelitiannya Sistem informasi akuntansi yang

dipergunakan adalah sislem aplikasi SAP (sistem aplikasi baru) dan Oracle

(sistem aplikasi lama) yang masih dipakai pada masa transisi sebagai

dampak dari perubahan struktur organisasi (merger vertikal). SAP sebagai

aplikasi sistem banu dalam sistem informasi akuntansi (siklus pengeluaran)

memiliki tingkat keamanan dan fleksibililas yang lebih tinggi dan jika dilihat

dari proses input data, pengolahan data, dan output data dalam bentuk

laporan keuangan dan informasi-informasi penting (untuk manajemen PT

Indosat) dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi akuntansi sebagai

sistem teknologi informasi berbasis komputer sudah memenuhi syarat dan

kriteria sistem teknologi infomasi yang batk dan berskala internasional.

Berdasarkan penelitian terdahulu diatas, menunjukan bahwa sistem

Enterprise Resource Planning (ERP) akan memberikan sistem perusahaan lebih

efektif, efisiensi dan mempunyai banyak keuntungan.

2.2 Konsep Sistem ERP

2.2.1 Pengertian ERP

Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sistem informasi dan proses

bisnis yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa. ERP

berperan melakukan integrasi dan otomisasi proses bisnis yang berhubungan

dengan aspek operasional, produksi maupun distribusi di perusahaan

bersangkutan (Wallace & Kremzar, 2001). Pada perkembangannya, ERP

berevolusi dari Material Requirement Planning (MRP) ,Manufacturing Resource


Planning (MRP II), dan closed loop MRP (Rondeau & Literral, 2001). ERP

muncul karena MRP, MRP II dan closed loop MRP dinilai tidak dapat

menyampaikan informasi ke seluruh fungsi yang ada dalam perusahaan dengan

cepat dan akurat (Rao S. S., 2000).

MRP MRP ERP


II

Gambar 2. 1 Urutan proses terbentuknya ERP

Sebagaimana kita ketahui bahwa MRP, MRP II dan ERP adalah suatu

sistem, baik sebagai sistem perencanaan, maupun suatu sistem informasi. Oleh

karena itu ERP sangat erat hubungannya dengan perangkat lunak. Sesuai yang

dikutip juga definisi mengenai mengenai sistem tersebut yang dirumuskan oleh

APICS adalah sebagai berikut sesuai (Indrajit dan Permono: 2005;297) :

1. MRP adalah suatu teknik yang menggunakan bill of material, data

persediaan, dan dan master production schedule untuk mengkalkulasi

kebutuhan material. Hal tersebut dibuat untuk direkomendasikan pada

penempatan jumlah pesanan material.

2. MRP II adalah metode yang efektif untuk perencanaan pada semua

sumber yang ada dalam proses produksi pada perusahaan. Terdapat unit

perencanaan operasional, perencanaan keuangan, dan kemampuan

mensimulasikan dalam menjawab pertanyaan. Hal tersebut dibuat dalam

berbagai bentuk fungsi, diantaranya perencanaan bisnis, pemasaran dan

perencanaan operasional, perencanaan produksi, MPS, MRP,

perencanaan kapasitas permintaan dan sistem pendukung untuk

penentuan kapasitas material.

3. ERP mendasarkan pada solusi software untuk kegiatan bisnis. Sistem

ERP terdiri dari software yang didukung beberapa modul seperti


pemasaran, lokasi layanan, design produk dan pengembangan, produksi

dan persediaan, pengendalian, pengadaan, distribusi, fasilitas

manajemen industri, design proses dan manufaktur, kualitas sumber daya

manusia, finance dan accounting, layanan informasi.

Daniel O Leary memberikan definisi mengenai ERP adalah ERP suatu

sistem yang didasarkan pada desain sistem untuk memproses organisasi dan

fasilitas terintegrasi dan perencanaan sesuai waktu, produksi, respon

konsumen.. komponen sistem akan diterima untuk kepastian

karakteristik.(Indrajit dan Permono:2005;298).

Vollman menjabarkan ERP yaitu Enterprise Resource Planning (ERP)

dapat diartikan beberapa makna yang berbeda, tergantung dari point of view.

Dari manajer perusahaan memaknainya dengan suatu perencanaan, ERP

adalah suatu pendekatan software komprehensip untuk mendukung suatu

keputusan dengan perencanaan dan pengendalian bisnis. Sedang yang

lainnya untuk teknologi komunikasi, ERP adalah suatu sistem software yang

diintegrasikan dari program aplikasi finance, manufakture, logistik, sales dan

marketing, human resource, dan fungsi yang lainnya. Pada integrasi ini adalah

digabungkan suatu database dari proses aplikasi fungsi data dalam suatu firm.

Sistem ERP adalah suatu tipe yang sangat efisien dalam suatu transaksi yang

mana aktivitas dan dokumen perusahaan berada dalam satu audit informasi.

Enterprise Resource Planning system(ERPs) integrasi semua proses

data pada organisasi kedalam suatu system. Suatu tipe ERP adalah system

menggunakan berbagai komponen yaitu komponen software computer dan

hardware untuk mencapai integrasi. Suatu kunci penting ERP adalah

menggunakan kesatuan data base untuk memasukkan data pada berbagai

modul tersebut. Sistem terintegrasi pada konsep ERP adalah (Dhewanto dan

Falahah;2007:4):
1. Menghubungkan antara berbagai aliran proses

2. Metode dan teknik berkomunikasi

3. Keselarasan dan sinkronisasi operasi bisnis

4. Koordinasi operasi bisnis

Berdasarkan padanan kata ERP berasal dari Enterprise (Perusahaan

atau organisasi yang dianggap sebagai sebuah sistem dan masing-masing

departemen adalah sub sistem yang mana informasi mengenai segala aspek

organisasi disimpan dan dikelola secara terpusat dan dapat diakses oleh

departemen lain secara terpusat). Resource (sumber daya yang berupa asset

perusahaan yang meliputi keuangan, sumber daya manusia, konsumen,

supplier, order, teknologi dan strategi) dan planning (aspek perencanaan).

Gambar 2.2 Konsep Dasar ERP (Dhewanto dan Falahah;2007:4)

A. Produksi

Dukungan sistem ERP pada manajemen proses produksi dilakukan

melalui serangkaian modul-modul, yaitu (Dewanto,2007):

1. Material and Capacity Planning

Perangkat ini digunakan untuk menentukan perencanaan dan

informasi mengenai komponen yang digunakan pada suatu produk tertentu.

Dengan permintaan yang berubah-ubah tidak mengacaukan rencana produksi.

Perusahaan dapat memodifikasi proses perencanaan karena


masukkannya diberikan sebagai parameter sistem yang berubah-ubah. Untuk

kemudahan komunikasi antara rantai pasok, order yang sudah direncanakan

dapat dikonfirmasi dan dikonversi secara otomatis atau manual menjadi order

produksi atau pembelian.

2. Shop Floor Control

Sistem ini memberikan fleksibilitas dan adaptasi akan adanya

kebutuhan dalam perencanaan. Sistem shop floor dapat mencetak order shop

setiap terjadi realokasi material.

3. Quality Management

Fasilitas ini dapat memberikan analisa terhadap akar permasalahan

dan untuk melakukan arah perbaikan yang secara terus-menerus dapat

dilakukan selama proses produksi dengan menggunakan berbagai macam

metode.

4. Just In Time/Repetitive Manufacturing

Suatu sistem zero waste yang mendukung transisi ke rate based

production dengan penjadwalan berulang meskipun produk tersebut bukan rate

based production.

5. Cost Management

Modul ini menyediakan berbagai macam informasi biaya pada

berbagai tingkatan yang nantinya dapat mengidentifikasi penentuan biaya dan

pengurangan biaya produksi. Selain hal tersebut untuk mengurangi kecacatan

administrasi, mencegah kesalahan input, dan menyediakan informasi secara

detail berdasarkan waktu-waktu tertentu dan data material yang terdapat dalam

Shop floor.

6. Engineering Data Management

Modul ini digunakan untuk meningkatkan kontrol perusahaan secara

efektif, jika tahapan ini telah dilakukan maka secara otomatis menerapkan
perubahan tersebut pada data base production.

7. Engineering Cost Control

Modul ini digunakan untuk peningkatan kontrol atas perubahan order

re engineering secara efektif.

8. Tooling

Modul ini merupakan perluasan sistem inventory dan capacity untuk

mencakup komponen tools dengan menjamin material dan alat berada ditempat

yang telah dijadwalkan dengan menyimpan tools pada inventory dan membuat

perencanaan alokasi tools yang diperlukan.

B. Pengadaan

Modul utama pada pengadaan adalah sebagai berikut

(Dewanto,2007):

1. Pre Purchasing

Modul ini bersifat penawaran, mengelola kontrak dan tingkat

penerimaan pelayanan, dimana aktivitas yang berada dalam modul ini meliputi

database utama layanan/jasa serta item dengan material yang dibutuhkan

dalam proses produksi suatu produk.

2. Purchasing

Modul ini mendukung penuh proses pembelian material. Sistem

pembelian material dan service, menentukan kemungkinan pemasok sebuah

kebutuhan yang teridentifikasi dari material planning.

3. Vendor Evaluation

Modul ini mendukung optimalisasi proses pengadaan material dan

jasa pada pengadaan material, sistem ini dapat membantu memilih sumber

pemasok dan memfasilitasi monitoring yang kontinyu atas hubungan yang telah

terjalin. Sistem ini dapat membantu mengidentifikasi masalah pengadaan yang

mungkin timbul. Informasi yang disimpan dalam modul ini meliputi tanggal
pengiriman, harga dan jumlah yang disesuaikan dengan order pembelian.

4. Inventory Management

Modul ini digunakan untuk mengelola stock. Pada sistem ini stock fisik

mencerminkan semua transaksi yang dihasilkan dalam perubahan stock dan

dalam tingkatan perubahan inventory, sehingga unit usaha tersebut dapat

dengan mudah mendapatkan gambaran menyeluruh stock terkini pada material

tertentu.

5. Invoice Verification and Material Inspection

Modul ini sebagai fasilitator antar sistem material management

dengan akuntansi keuangan dan komponen pengendalian dan akuntansi aset.

Verifikasi invoice pada material management melayani berbagai fungsi

diantaranya melengkapi proses pembelian material, memungkinkan invoice

yang tidak beerasal dari pengadaan material, pengolahan memo kredit.

Verifikasi invoice tidak melayani pembayaran ataupun analisis penagihan,

namun informasi ini akan dilanjutkan ke departemen lain.

C. Pergudangan (Warehouse Management)

Modul warehouse management yang baik biasanya meliputi modul-

modul sebagai berikut (Dewanto,2007):

1. Inventory Planning

Meliputi semua perencanaan perpindahan inventory yang

informasinya diperlukan untuk membuat prediksi trend yang akurat dan

konsekuensi penyesuaian pada titik reordering, safety stock, leadtime untuk

order, service level.

2. Inventory Handling

Digunakan untuk memonitor semua skenario order di pergudangan

yang meliputi penerimaan, isu, dan transfer inventory. Hal ini untuk

mempercepat komunikasi dengan konsumen dan pemasok dengan


menggunakan fasilitas EDI (Electronic Data Interchange)

3. Intelligent Location Assignment

Modul ini memungkinkan digunakan untuk membuat intelligent storage

list yang memungkinkan pemeriksaan kualitas atas penyimpanan barang

secara otomatis dan deteksi lokasi tertentu berdasarkan kriteria item, kondisi

penyimpanan, packaging, pembatasan ukuran, ketersediaan lokasi.

4. Inventory Reporting

Penggunaan ini berfungsi untuk memonitor inventory di berbagai

lokasi dan membantu perusahaan untuk memperkirakan waktu pengiriman

yang tepat pada konsumen.

5. Inventory Analysis

Modul ini digunakan untuk menganalisa informasi yang dihasilkan dari

aktivitas warehousing yang menggunakan umpan balik dari optimasi proses,

yang mana hal ini mendukung prediksi inventory, analisis ABC (Analysis Based

Costing), dan analisis slow moving.

6. Lot control

Fasilitas ini digunakan untuk membantu pengumpulan data kualitas

produk dan proses sertifikasi standart produk.

7. Distribution Data Collection

Modul ini mendukung proses warehousing yang bersifat paperless

dengan menyediakan jalur komunikasi antara sistem pengiriman dan

penyimpanan, dan peralatan warehousing seperti bare code.

D. Human Resources

Sumber daya manusia adalah faktor penting dalam mendukung

keberhasilan suatu bisnis. Pada modul ini tersedia beberapa fitur yang

terintegrasi dengan modul-modul yang lain serta dapat dimodifikasi sesuai

dengan kondisi usaha tertentu. Dimana modulnya adalah sebagai berikut:


1. Human Resource

2. Payroll

3. Time and Attendance

4. Organizational Management

E. Customer Relationship Management (CRM)

CRM adalah strategi yang digunakan untuk mempelajari kebutuhan

dan perilaku konsumen untuk membangun relasi yang kuat dengan konsumen.

2.3 Perencanaan Produksi dan Perencanaan Kapasitas

2.3.1 Proses Peramalan

Menurut Biegel (2009), peramalan adalah suatu perkiraan tingkat

permintaan yang diharapkan untuk suatu produk atau beberapa produk dalam

periode waktu tertentu di masa yang akan datang.

INPUT PROSES OUTPUT

Perhitungan Dengan Perhitungan Akurasi


Data. Historis Item Pilih MAD Perhitungan Tracking Peramalan Ya
Beberapa Metode Metode Peramalan Hasil Peramalan
, Horison Waktu terkecil Signal Valid/
Peramalan Dengan Kriteria MAD

Tidak

Gambar 2.3. Input, Jenis, Output dan Umpan Balik Proses Peramalan
(Biegel, 2009 )

Dalam penelitian ini metode peramalan yang dipertimbangkan adalah :

 Single Exponential Smoothing (SES)

ˆ 
t 1
ˆ    
t t
ˆ
t   ; 0    1

ˆ     1      1   2   ......   1   n   ......
t 1 t t 1 t 2 t n

 Linear Regression (LR)

ˆ t  b0  b1t
Kriteria dalam pemilihan metode peramalan yang terbaik adalah dengan

menggunakan Kriteria Mean Absolute Deviation (MAD):

1 n
MAD   i  ˆ i
n i 1

Jika: i = data actual pada pengamatan ke-i dalam time series

̂i = hasil forecasted data pada pengamatan ke-i

i = 1, 2, 3, …………., n

n = banyaknya perioda

Cara yang digunakan untuk verifikasi peramalan (forecasting) adalah

dengan menghitung tracking signal. Menurut Fogarty (1991), untuk menghitung

tracking signal adalah sebagai berikut:

RSFE
Tracking signal = , Dimana :
MADi

RSFE = Komulatif absolut eror

Dan peramalan dikatakan valid apabila nilai tracking signal dari peramalan

berada pada batas-batas ± N. dimana N adalah jumlah periode observasi.

Informasi permintaan tidak hanya menggunakan ramalan penjualan dan

revisi ramalan penjualan produk. Informasi permintaan juga harus

mempertimbangkan pesanan atau order. Sehingga perkiranan permintaan

dapat dihitung dengan:

Permintaan = ramalan penjualan Atau revisi ramalan penjualan + order

Setelah dilakukan permalan, maka selanjutnya adalah proses proses Agregat

dan Jadwal Induk Produksi (JIP).

2.3.2 Proses Agregat dan Jadwal Induk Produksi (JIP)

Perencanaan Agregat adalah kuantitas dan pengaturan waktu keluaran


selama periode waktu tertentu ( 3 bulan sampai satu tahun ) melalui penyesuaian

variabel-variabel tingkat produksi karyawan, persediaan, variabel yang dapat

dikendalikan lainya jumlah tenaga kerja yang diperlukan.


PEMBATAS :
Kapasitas Untuk Alternatif
Produksi
OUTPUT
INPUT

Hasil Ramalan Permintaan Produk Jadwal Induk Produksi

Alternatif Biaya produksi yang Perencaaan Aggregat


mungkin (RT, OT) Ukuran Tersimpan
dan JIP dengan
Program Linier
Data Biaya pada Item Produk Total Biaya Produksi

Master Data History (I) Inventory

KRITERIA PERFORMAN:
Peminimalan Total Biaya Produksi

Gambar 2.4. Sistem Perencanaan Produksi Agregat (Baroto, 2002)

Dalam penelitian ini perencanaan agregat dan jadwal induk produksi yang dapat

diformulasikan sebagai berikut:

Fungsi Tujuan

j n

Min =  CR i
i t 1
it t COit it  CI it it

Dengan batasan

Jumlah permintaan tiap periode

Kapasitas

Dimana :

i...j = item produk

perioda t = 1, 2, 3, ….., n

CR, CO, CI = Biaya regular, Biaya Overtime, Biaya Inventory

2.3.3 Proses Material Requirement Planning (MRP)

MRP merupakan penjabaran dari jadwal induk produksi (JIP) ke dalam

jadwal kebutuhan dari setiap komponen/material yang menyusunnya.Metode


MRP merupakan metode perencanaan dan pengendalian pesanan dan inventori

untuk item-item dependent demand. Sehingga Perencanaan kebutuhan material

(MRP) dibuat Setelah JIP diketahui dan telah dilakukan perhitungan RCCP. Data

lain yang dibutuhkan dalam proses MRP adalah

 Jadwal induk produksi (JIP) Item Product

 Data master inventory Product

 Bill of material Product

Perhitungan MRP dimulai dari perhitungan kebutuhan bersih (netting),

kemudian dilakukan dengan penentuan lot (lotting), melakukan offset rencana

penerimanan berdasarkan lead time, dan dilakukan explode sampai seluruh level

produk selesei. Suatu sistem MRP mengidentifikasi item apa yang harus

dipesan, berapa banyak jumlah item yang harus dipesan dan kapan waktu

memesan item itu.

2.4 Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi yang digunakan untuk tingkat operasional disebut

dengan SPT (Sistem Pengolahan Transaksi) atau TPS (transaction processing

system). Disebut dengan TPS karena sistem ini mencakup transaksi-transaksi

bisnis yang terjadi, mencatatnya di dalam dokumen dasar, memasukkannya ke

dalam sistem informasi, dan merekamnya ke basis data serta mengolahnya

menjadi informasi pencatatan nilai. Gambar berikut menjelaskan proses sistem

pengolahan transaksi yang dimulai dengan adanya data transaksi bisnis yang

diolah dalam sistem pengolahan transaksi dan disimpan dalam media basis data

sebagai sumber database yang akan menghasilkan laporan-Iaporan pencatatan

nilai. Data transaksi bisnis diolah dalam TPS yang selanjutnya disimpan dalam

basis data yang menghasilkan laporan-Iaporan yang disajikan bagi pihak-pihak

yang bertransaksi, stakeholder, dan manajer-manajer level bawah,


Gambar 2.5 Sistem Pengolahan Transaksi Sumber : HM, Jogiyanto, 1997.

Sistem Informasi Berbash Komputer, Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta

Laporan-Iaporan yang berisi informasi pencatatan nilai tersebut

digunakan oleh:

a. Pihak yang terlibat di transaksinya, misalnya pelanggan.

b. Manajer-manajer level bawah yang menggunakan informasi ini untuk

pengendalian informasi.

c. Stakeholders yang meminta pertanggung-jawaban manajer.

Transaksi-transaksi bisnis terjadi di tingkat operasional organisasi.

Transaksi-transaksi ini berupa transaksi keuangan dan non-keuangan. Transaksi

bisnis keuangan operasional dicakup oleh TPS sistem informasi akuntansi dan

transaksi bisnis non-keuangan dtcakup oleh TPS masing-masing sistem

informasinya. Pada umumnya transaksi bisnis berupa iransaksi keuangan

sehingga TPS dihubungkan dengan sistem informasi keuangan untuk mengolah

transaksi tingkat operasional. Jika suatu organisasi telah memiliki TPS yang baik,

dapat dipastikan organisasi lersebut juga memiliki basis data berisi iransaksi-

transaksi bisnis yang telah direkam TPS sehingga basis data ini perlu

dimanfaatkan dan dipergunakan sebaik mungkin daiam menghasilkan laporan-

laporan yang dibutuhkan semua tingkatan manajemen. Basis data diakses

dengan menggunakan perangkat lunak yang disebut dengan DBMS (Database


Management Systems). Sistem informasi dalam fungsi organisasi yang

memanfaatkan basis data ini adalah sistem informasi fungsional atau sistem

informasi bisnis, salah satu cakupannya adalah sistem informasi akuntansi.

Akuntansi adalah bahasa bisnis dan setiap penisahaan akan

menggunakan akuntansi sebagai alat komunikasi dan informasi. Informasi

merupakan sumber daya yang potensial bagi penisahaan. Setiap hari ams

informasi mengalir menjadi suatu siklus yang saling mempengaruhi komponen-

komponen yang ada di dalamnya. Informasi akuntansi merupakan suatu bagian

terpenting yang diperlukan pihak internal manajemen perusahaan dalam proses

pengambilan keputusan. Informasi yang dibasilkan meliputi informasi akuntansi

keuangan dan informasi akuntansi manajemen. Informasi akuntansi keuangan

menghasilkan laporan keuangan, seperti : neraca, laporan iaba rugi, laporan

perubahan modal, dan laporan aliran kas, yang ditujukan kepada pihak eksternal

perusahaan. Cara penyajian dan isinya diatur oleh prinsip akuntansi yang baku.

Informasi manajemen disusun untuk menghasilkan laporan yang akurat dan

kompatibel bagi pihak internal/manajemen perusahaan dalam melakukan

pengendalian internal perusahaan, Pada umumnya laporan yang dihasilkan

berupa ikhtisar estimasi input dan output biaya operasional.

2.4.1 Prinsip-Prinsip Sistem Informasi Akuntansi

Dalam penyusunan sistem informasi akuntansi yang efektif diperlukan

adanya prinsip-prinsip, yaitu :

a. Kontrol

Prinsip ini mengharuskan sistem informasi akuntansi menyediakan semua

cirri pengendalian internal yang dibutuhkan untuk melindungi aktiva-aktiva

perusahaan dan memastikan data yang dihasilkan dapat diandalkan.

b, Kompatibilitas

Prinsip ini menyatakan bahwa desain sistem informasi akuntansi harus


sesuai dengan faktor-faktor organisasional dan sumber daya manusia

perusahaan. Sistem yang kompatibel adalah sistem yang berjajan Iancar dengan

kegiatan-kegiatan operasional, sumber daya manusia, dan struktur organisasi

perusahaan.

c. Fleksibilitas

Sistem informasi akuntansi haruslah fleksibel sehingga semua transaksi

bisnis berjalan Iancar dan dapat disesuaikan dengan perubahan yang ada.

Sistem informasi akuntansi juga harus dapat menampung semua kebutuhan

pemakai dan kebutuhan perubahan informasi.

d. Keseimbangan Biaya dengan Manfaat

Sistem informasi akuntansi seyogyanya efektif daiam ha! biaya. Manfaat

yang didapat ataupun yang dihasilkan harus lebih besar dari biaya yang

dikeluarkan.

2.4.2 Siklus Transaksi Perusahaan Manufaktur

Siklus arus data transaksi yang berada dalam perusahaan manufaktur.

Untuk lebih jelasnyanya kejadian kejadian yang ada pada perusahaan

manufaktur yang mewakili pihak pelanggan, penjual atau karyawan dapat dilihat

pada gambar dibawah ini:

Gambar 2.6 Siklus Transaksi Perusahaan Manufaktur (George H dan William S)


Diatas menunjukkan suatu siklus transaksi pada perusahaan manufaktur

agar lebih jelas dapat dijelasakan pada tabel 2.1 dibawah ini :

Tabel 2.1 Penjelasan untuk gambar Siklus Transaksi Perusahaan

Manufaktur

Kode Penjelasan
1 Penganggan mengorder barang
2 Pengiriman pemberitahuan dari sales order ke pelanggan
3 Sales order mengirim memo ke penagihan
4 Penagihan mengirim fatur kepada pelanggan
5 Penagihan mengirim nota fatur ke piutang dagang
6 Piutang dagang mengirim laporan ke pelanggan
7 Sales order mengirim order kegudang
8 Order pelanggan mensyaratkan bahwa order produksi harus dikirim kebagian
produksi
9 Order produksi yang dibuat penjualan dikirim ke Jadwal Produksi
10 Setelah barang dikirim ke pelanggan bagian pengiriman memberikan rangkapan
order pengiriman ke penagihan.
11 Barang yang dikirim dari gudang ke bagian pengiriman
12 Barang jadi dari produksi dikirim ke gudang
13 Order produksi dikirim ke pembelian
14 Barang diserahkan kepelanggan
15 Jadwal produksi mengirim JIP ke produksi
16 Laporan posisi produksi dikirim kesistem penjadwalan sehingga jadwal produksi
dapat direvisi
17 Produksi mengirim permohonan pembelian ke pembeli
18 Produksi mengirim laporan tenaga kerja ke sistem penggajian
19 Bagian pembelian mengirim nota penerimaan ke aplikasi penerimaan
20 Pembelian mengirim order kepemasok
21 Nota pembelian dikirim ke sistem aplikasi hutang dagang
22 Barang dagangan diterima dari pemasok
23 Pemasok mengirim fatur kepada perusahaan untuk pembayaran
24 Bagian penerimaan memberitahuan huatang dagang bahwa barang yang diorder
telah diterima
25 Bagian hutang dagang mengotorisasi pembayaran ke pemasok
26 Nota pembayaran dikirim ke akuntansi untuk pemrosesan
27 Karyawan menerima pembayaran cek dari penggajian
28 Nota pembayaran dikirim kesistem aplikasi akuntansi
29 Pelanggan mengirimkan pembayaran keperusahaan
30 Bukti penerimaan kas dikirm ke akuntansi
31 Barang yang dibeli dikirimkan dari bagian penerimaan kegudang untuk disimpan

Setelah mengetahui siklus transaksi perusahaan manufaktur arusa

transasi dapat dibedakan menjadi 4 yaitu : pendapatan, pengeluaran, produksi

dan keuangan.
Tabel 2.2 Tabel Arus Transaksi

Pendapatan Pengeluaran Produksi Keuangan

1 17 8 25

2 19 9 29

3 20 12 30

4 21 13

5 22 15

6 23 16

7 24 18

10 26

11 27

14 28

31

Tabel diatas merupakan kelompok dari siklus transaksi perusahaan

manufaktur dapat dijelaskan sebagai berikut :Pendapatan melalui siklus

1,2,3,4,5,6,7,10,11 dan 14, Pengeluaran 17,19,20,21,22,23,24,26,27,28 dan 31,

Produksi 8,9,12,13,15,16 dan 18, Keuangan 25,29 dan 30.

Istilah pemrosesan transaksi merupakan beragam aktivitas dalam

perusahaan yang harus dilakukan untuk mendukung operasi sehari-hari. Konsep

siklus pemrosesan transaksi disarankan bahwa arus transaksi operasi

dikelompokan sesuai dengan empat siklus aktivitas bisnis seperti yang

dikemukakan oleh George H. Bodnar dan William S. Hopwood yang

diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusuf dalam bukunya “Sistem Informasi

Akuntansi”, antara lain:

1) Siklus Pendapatan
2) Siklus pengeluaran
3) Siklus Keuangan
4) Siklus Produksi
(2003:136)
Keempat siklus tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Siklus Pendapatan, kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pendistribusian

barang dan jasa-jasa kepada pihak lain dan penagihan pembayaran yang

berkaitan.

2) Siklus pengeluaran, kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan

barang dan jasa-jasa pihak lain dan penetapan kewajiban yang berkaitan.

3) Siklus Produksi, kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pengubahan

sumberdaya menjadi barang dan jasa-jasa.

4) Siklus keuangan, kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan dan

manajemen dana-dana modal termasuk kas.

2.5 NET PRESENT VALUE (NPV)

NPV merupakan selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah

didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital sebagai diskon

faktor, atau dengan kata lainmerupakan arus kas yang diperkirakan pada masa

yang akan datang yang didiskontokan padasaat ini. Untuk menghitung NPV

diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi, biaya operasi, dan

pemeliharaan serta perkiraan manfaat/benefit dari proyek yang direncanakan.

Jadi perhitungan NPV mengandalkan pada teknik arus kas yang didiskontokan.

Rumus NPV adalah sebagai berikut:

NPV = I0 + I1/(1+r) + I2/(1+r)2 + I3/(1+r)3 + .+ In/(1+r)n .........(1)

dimana:

I0 adalah investasi tahun ke-0

In merupakan net income tahun ke-1, 2, 3, .n

r merupakan discount rate

NPV > 0, proyek diterima

NPV < 0, proyek ditolak


NPV mempunyai keunggulan dan kelemahan yang dapat dijelaskan pada

tabel berikut ini:

Tabel 2.3 Keunggulan dan Kelemahan NPV

Sumber : Data Analisis

Dalam menghitung NPV diperlukan suatu tingkat suku bunga atau tingkat

diskonto yang didapatkan dari Bank Indonesia.

Tabel 2.4 Tingkat Suku Bunga

Sumber : www.Bi.go.id
BAB III

KERANGKA KONSEP PENELITIAN

3.1 Deskripsi Masalah

Mengulas kembali permasalahan yang terjadi pada PT”X” adalah

Dalam aktivitas transaksi pada order penjualan diperusahaan sistem yang

tersedia masih kurang mendukung jalannya proses jual beli secara efektif

dan efisien, masalah interaksi antar-bagian dalam perusahaan tersebut

marketing dengan gudang, produksi dan penagihan. Pada aktivitas

pembelian perusahaan belum mampu mengendalikan jenis dan jumlah

dari material yang dibeli, stok material yang ada digudang sering terjadi

penumpukan (over stock) dan terjadi kekurangan (stockout) material.

Pada pengelolaan produksi, yang menjadi kebutuhan utama adalah

kemampuan untuk menaikkan setinggi mungkin nilai tambah dengan cara

membuat produk yang sesuai dengan fungsi, dengan waktu yang

sesingkat mungkin, dan dengan ongkos produksi yang semurah mungkin.

Pada aktivitas accounting perusahaan masih menggunakan sistem

akuntansi tradisional dimana dalam mengalokasi akuntansi didasarkan

pada sebuah subjektif atau tidak langsung dihitung. Berdasarkan referensi

penelitian sebelumnya bahwa untuk menyikapi kondisi tersebut langkah

pertama dan terpenting adalah membuat Material Requirement Planning

(MRP) agar tidak terjadi penumpukan ataupun kekurangan material kemudian

mengintegrasikan lini penjualan, pembelian, produksi dan akuntan serta

membuat laporan keuangan dengan sistem Enterprise Resource Planning


(ERP). Untuk membahas lebih lanjut detail permasalahan yang ada pada

PT ”X” adalah sebagai berikut :

1. Sering terjadi kekurangan dan kelebihan material EM4 dan pembiakan

MOL (Mikro Organisme Lokal) yaitu : Kotoran hewan, gula merah dan

bekatol (dedak).

2. Perusahaan masih menggunakan sistem persediaan tradisional

sehingga menyebabkan tingginya biaya inventori

3. Sering terjadi kesalahan manajemen pembayaran (cash

management) pada slip pembayaran, (cash receipts) dan

disbursements. Sehingga perusahaan kurang responsip dalam

melakukan deposit (penyimpanan) dan invest kelebihan dana.

4. Interaksi antar departemen kurang sehingga sering terjadi kesalahan

informasi yang diberikan.

5. Arus-arus transaksi pada perusahaan sering terjadi kesalahan karena

akuntan hanya menggunakan MS.Ofiice Excel jadi biasanya barang

yang sudah dimasukkan kekomputer terulang kembali atau duplikasi

yang menyebabkan pembengkakan biaya.

6. Perusahaan tidak melakukan sebuah evaluasi keuntungan dan

dampak keuangan dari pengeluaran.

7. Pengetahuan tentang teknologi informasi yang masih rendah. Ini

terlihat dari karyawan PT GAN.

8. Sumber daya manusia yang masih gaptek tentang teknologi informasi.

Ini terlihat PT GAN hanya menggunakan pensil dan kertas untuk

mengkomunikasikan antar departement.


9. Penerapan software sistem ERP yang membutuhkan investasi yang

sangat besar. Ini terlihat dari harga jual tiap modul SAP berkisar 300-

500 juta.

10. Keinginan PT”X” menerapkan ERP yang murah dan resiko kegagalan

penerapan yang redah.

3.2 Konsep Pemecahan Masalah

3.2.1 Konsep solusi Adempiere

Adempiere aplikasi ERP berbasis opensource yang merupakan dari

compiere ERP. Sebagai turunan dari compiere adempiere memiliki hampir

semua keistimewaan yang dimiliki oleh compiere ditambah dengan modul-modul

yang dikembangkan oleh komunitas Adempiere. Adapun modul-modul yang

dimiliki adempiere adalah Master data management, Sales, Purchase

,Manufacturing Management, Material Management, Finance acoountant dan

Human Resource. Berdasarkan modul-modul yang tersedia diatas dimungkinkan

penerapan ERP Adempiere dapat menyelesaikan masalah yang dialami

perusahaan.

3.2.2 Kerangka Input-Proses-Output (IPO)

Kerangka Input-proses-output (IPO) pada ERP Adempiere dapat dilihat

pada kerangka konsep penelitian pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1 Kerangka Input-Proses-Output (IPO) Penelitian

Input Proses Output

1. JIP 1. MRP 1. jumlah kebutuhan

2. Data master 2. Perencanaan material

inventory Product Agregat. 2. waktu pemesanan

Pupuk Organik 3. Material Reciept 3. Menentukan jadwal


3. BOM (Bill of pembuatan

material) pupuk komponen

organik

1. Transaksi keuangan 1. Laporan keuangan

penjualan. 2. Report Transaksi

2. Transaksi keuangan Sistem Informasi keluar masuk

produksi Akuntansi ERP 3. Jurnal (catatan)

3. Transaksi keuangan penjualan,

pembelian pembelian.

Sumber: Tela’ah teoritis

3.2.3 Integrasi Modul Manufacturing Mangement, Purchasing, Sales dan

Performance Analaysis (Accounting)

Sistem ERP merupakan sistem informasi terintegrasi yang menyediakan

layanan untuk semua aspek bisnis sebuah perusahaan dan menangani

pengelolaan data transaksi perusahaan. Arus transaksi yang terjadi pada

perusahaan manufakturing ( Bodnar dan hopwood : 134) adalah sebagai berikut

Gambar 3.1 arus-arus transaksi diperusahaan manufaktur


Berdasarkan gambar 3.1 diatas integrasi yang akan diterapkan pada

perusahaan adalah sales penerimaan dan produksi dengan menggunakan

sistem ERP Adempiere. Pada proses integrasi tersebut pertama dimulai dari

memasukan sales order, jadwal induk produksi (JIP), data master inventory, dan

bill of material, data routing dari tiap item produk (workflow). Selanjutnya

membuat laporan transaksi keuangan pada sales, penerimaan dan produksi

yang nantinya akan dijadikan report dalam buku besar


BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Metode Penelitian

Sebelum melakukan penelitian ada tahapan yang harus dilakukan terlebih

dahulu agar penelitian bisa berjalan dengan lancar dan tepat waktu. Metode

penelitian merupan suatu alur pengerjaan penelitian dimana dari sebelum

melakukan penelitian sampai dengan penelitian itu mendapatkan suatu simpulan

dan saran. Pada penelitian penerapan enterprise resource planning (ERP)

adempiere pada perusahaan PT GAN adapun tahapan yang kan dilakukan

adalah sebagai berikut:

1. Penelitian pendahuluan perusahaan

2. Identifikasi masalah

3. Penetapan tujuan penelitian

4. Studi pustaka

5. Pengumpulan data

6. Implementasi Sistem

7. Pembahasan

8. Kesimpulan dan rekomendasi

4.1.1 Penelitian Pendahuluan Perusahaan

Penelitian terhadap perusahaan dimulai pada awal bulan November 2011

sampai selesai. Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui situasi dan

kondisi perusahaan apa yang dibutuhkan perusahaan. Masalah – masalah yang

terjadi pada perusahaan sehingga bisa diangkat dan dilakukan penelitian lebih

lanjut. Dalam penelitian pendahuluan ternyata perusahaan PT GAN

membutuhkan suatu aplikasi software ERP yang murah atau gratis dan tertuju

pada software ERP opensource adempiere


4.1.2 Studi Pustaka

Langkah berikutnya adalah melakukan studi pustaka dengan

mengumpulkan dan mempelajari buku-buku, literatur, jurnal, baik dari

perpustakaan maupun website tentang sistem Enterprise Resource Planning

(ERP), serta sumber lain yang berhubungan dengan permasalahan yang sedang

dibahas.

4.1.3 Identifikasi Masalah

Pada tahap ini juga memunculkan beberapa masalah yang terdapat

pada perusahaan sebagai hasil survey lapangan yang dilakukan oleh peneliti.

Dari survei lapangan tersebut dapat diketahui bahwa didalam perusahaan perlu

adanya perbaikan pada aktivitas transaksi order penjualan, aktivitas pembelian

perusahaan belum mampu mengendalikan jenis dan jumlah dari material yang

dibeli, pengelolaan produksi, aktivitas accounting perusahaan, belum adanya

sistem informasi manajemen dan perlunya software ERP opensource.

4.1.4 Penetapan Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian perlu ditetapkan agar penulisan Tesis ini terarah dan

tidak menyimpang dari permasalahan yang dibahas. Selain itu juga berguna

untuk mengukur apakah target yang ditetapkan telah tercapai.

4.1.5 Penetapan Studi Pustaka

Metode ini dilakukan dengan dua cara yaitu melihat referensi literature

buku yang berhubungan dengan tema ERP (Opensource Adempiere). Tahap

kedua dilakukan dengan cara temu kembali informasi yang diperlukan melalui

fasilitas internet berupa (jurnal – jurnal ERP dan paketan download software

ERP).

4.1.6 Pengumpulan Data

Selama pengumpulan data, yang dilakukan adalah mengumpulkan

informasi yang berkaitan dengan apa yang seharusnya dilakukan oleh sistem
dari sumber sebanyak mungkin. Informasi dapat ada dalam berbagai bentuk

seperti: transkip wawancara, catatan dari observasi dan dokumen analisa,

analisa respon dari questionnaires, sekumpulan form, laporan, dan job

description. Macam – macam metode yang digunakan dalam mengumpulkan

informasi, yaitu:

 Wawancara dengan individu

Mewawancara individu tentang operasi dan isu dari system awal dan

kebutuhan sistem dalam aktivitas organisasi mendatang.

 Observasi pekerja

Mengobservasi pekerja pada waktu tertentu untuk melihat bagaimana

data ditangani dan informasi yang dibutuhkan untuk melakukan

pekerjaannya.

 Dokumen bisnis

Studi dokumen bisnis untuk menemukan isu yang dilaporkan,

kebijakan, peraturan, dan aliran data dan informasi dalam organisasi.

 Joint Application Design

Pengumpulan data dengan membawa bersama-sama pengguna

utama, manajer, dan analisa system terlibat dalam analisa system yang

ada sekarang.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

primer. Data primer disini adalah data yang diperoleh secara langsung

dari sumber data (Indriantoro dan Supomo 1999). Sedangkan menurut

Marzuki, 1995, data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

sumber data, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Dalam penelitian ini

data diperoleh secara langsung dari responden dengan cara membagikan

kuesioner pada responden. Kuesioner yang diajukan disusun berdasarkan

variabel yang telah ditentukan. Juga disediakan jawaban alternatif untuk


menambah informasi yang mungkin diperlukan dalam penelitian ini. Adapun

data-data yang diperlukan antara lain :

1) Business partner category (Supplier, customer, Employee)

2) Produk

3) Tagihan

4) Permintaan penjualan, Order penjualan,

5) Transaksi penjualan, dan pemasaran (marketing)

6) Data Attribute Product, Data Jenis Gudang, Data Harga List Product, Data

Pembagian Discount, Data BOM (Bill of Material), Data Replenish, dan

Data Vendor

7) Costing (pembiayaan) dan Payment (pembayaran)

8) OPC

9) Waktu proses

10) Data mesin, waktu kerja, alternatif produksi

11) Inventory on hand, lead time dan lot order

12) Data harga produk

13) Data biaya produksi

Semua data diatas akan diolah dalam system ERP. Dan data tersebut

akan dijadikan sebagai input untuk setiap modul yang akan digunakan untuk

mengimplementasikan system ERP.

4.1.7 Implementasi Sistem ERP Adempiere

Implementasi sistem ERP merupakan implementasi sistem manajemen

perusahaan dengan model konsep ERP. Membangun dan merancang sistem

Enterprise Resources Planning (ERP) berbasis Opensource Adempiere. dan

penerapan sistem ERP terhadap perusahaan.

Dalam tahap ini dilakukan langkah-langkah perancangan yang diilhami

oleh McFadden dan Hoffer (2004) sebagai berikut:


1. Perencanaan (planning)

Pada tahap perencanaan (planning) adalah merencanakan modul apa

saja dari system information enteprise yang sesuai dengan kebutuhan

akan dipakai dalam menyelesaikan permasalahan dalam perusahaan.

2. Analisis (analysis)

Pada tahap analisis (analysis) adalah menganalisa pemilihan modul

enterprise resource planning (ERP) untuk disesuaikan dengan sistem

information enterprise resource planning (ERP) yang dipakai untuk

diimplementasikan diperusahaan.

3. Perancangan (design)

Pada tahap perancangan (design) adalah merancang proses bisnis

dan menyesuaikan (customizing) modul sistem Information Enteprise

yang akan dipakai dalam menyelesaikan permasalahan.

4. Penerapan (implementation)

Pada tahap penerapan (implementation) adalah mengintegrasikan

modul yang dipakai pada sistem ERP open source ke masalah nyata

di perusahaan.

5. Uji coba (testing)

Setelah tahapan tersebut dilakukan, kemudian dilakukan pengujian

program yang bertujuan untuk mengevaluasi program yang telah

dibuat dengan melakukan pengujian pemakaian. Apabila masih

terdapat kesalahan, maka akan dilakukan debugging hingga program

dapat digunakan. Oleh karena itu pengujian program ini ditinjau dari

dua segi, yaitu:

a. Verifikasi

Menguji apakah program berjalan sesuai dengan rencana.

b. Validasi
Menguji apakah prototipe sesuai dengan fungsinya.

c. Uji prototipe

Menguji apakah prototipe tersebut sesuai dengan kebutuhan

pengguna.

Gambar 4.2 menunjukan diagram alir implementasi software yang

dimaksud.

Start

Perencanaan sistem

Analisa sistem

Desain sistem

Implementasi Sistem

Valid?

Siap
digunakan

End

Gambar 4.1. Diagram Alir Implementasi Software

4.1.8 Pembahasan

Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap hasil perancangan dan

implementasi sistem yang telah dibuat kemudian dianalisa hasil implementasi

sistem ERP apakah sesuai dengan kebutuhan dan penggunaan oleh user pada

PT GAN.
4.1.9 Kesimpulan Dan Rekomendasi

Pada tahap ini, telah menyelesaikan seluruh tahap awal dan tahap

pengumpulan dan pengolahan data kemudian dilanjutkan dengan analisa,

sehingga didapatkan hasilnya dan dilanjutkan kesimpulan dan saran. Pada tahap

akhir ini menarik kesimpulan penelitian yang dilakukan juga memberikan saran

untuk penelitian selanjutnya dan saran bagi perusahaan mengenai solusi.

4.1.10 Diagram Alir Penelitian

Diagram alir penelitian menunjukkan langkah – langkah yang akan

dilakukan dalam penelitian. Adapun fungsi dan tujuan dibuat diagram alir

penelitian agar lebih mudah dalam melakukan penelitian ini dan bisa lebih jelas

arah dari penelitian.


START

Penelitian Pendahuluan
Study Literatur
Identifikasi Masalah

Tahap Pendahuluan
Tujuan Penelitian

Pengumpulan Data

Orientasi perbaikan
Sistem perusahaan

Studi Modul pada Adempiere


 Sales
Observasi & Deskripsi masalah  Procurement
· Permasalahan di perusahaan “X”  Manufacturing Management
(sistem persediaan dan sistem  Material Management
komunikasi antar bagian)  Finance
· Arah perbaikan yang di inginkan  Human Resource
di perusahaan “X”  Project Management
 Maintenance Management Tahap Implementasi Sistem
ERP

Input datapenelitian
· Bisnis Partner (Karyawan, Suplier,
customer)
Proses perancangan dan implementasi ERP · Jenis Produk
perencanaan (planning) · Waktu proses
Analisis (Analysis) · Data mesin, waktu kerja, alternatif
Perancangan (Design) produksi
Penerapan (Implementation) · Inventory on hand, lead time dan
Uji coba (Testing) lot order
· Bill of material (BOM)
· Data harga produk
· Data biaya produksi
· OPC
· dll

Hasil perbaikan sistem perusahaan

Pembahasan Tahap Pembahasan

Kesimpulan dan
rekomendasi

End

Gambar 4.2 Diagram Alir Penelitian


BAB V

PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

5.1 Pengantar

Pada bab ini akan dibahas mengenai pengumpulan data dan analisa data

pada penelitian kali ini sebagai pengantar untuk bab ini akan dibahas sekilas

yaitu sebagai berikut

a. Pengumpulan data

Data yang diperlukan pada penelitian tentang penerapan Enterprise

Resource Planning (ERP) dilakukan langsung keperusahaan agar dapat

dikustumisasi kedalam ERP. Adapun data-data yang diperlukan adalah data

bisnis partner, data penjualan dan jenis produk, data aktitas transaksi

keuangan perusahaan, data waktu tiap aktifitas proses produksi, data mesin,

data persediaan bahan baku, bill of material.

b. Analisa

Sebelum dilakukan penerapan sistem ERP adalah melakukan proses

peramalan tiap jenis produk ini berguna untuk menentukan jadwal induk

produksi (JIP). Agar dalam aktivitas pembelian bahan baku bisa lebih efisien

dan mengurangi biaya, serta pada aktivitas produksi perusahaan bisa tepat

waktu dan menambah output perusahaan.

Setelah dibuatkan peramalan, jadwal induk produksi (JIP), sales order

dan aktivitas akuntansi maka dimulai penerapan ERP. Langkah-langkah

penerapan ERP adalah dimulai perencanaan, Analisis, Perancangan,

Penerapan dan uji coba.


c. Data – data yang tercantum dibab ini bersifat Dummy dan Applicatle, artinya

data menyerupai data aslinya. Hal ini penting untuk menjaga kerahasiaan

dan keamanan bisnis perusahaan

5.2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data disini diperlukan karena data merupakan penunjang

dalam pengolahan dan analisis permasalahan yang dihadapi perusahaan. Dalam

penelitian ini data yang dikumpulkan merupakan jenis data skunder yaitu data

yang diperoleh langsung dari perusahaan. Adapun data yang diperlukan untuk

menunjang penelitian ini adalah :

1. Data bussines partner

2. Data Asset Perusahaan

3. Data jenis produk

4. Data Pembelian

5. Data penjualan

6. Data waktu tiap aktifitas proses produksi pupuk organik

7. Data mesin

8. Data persediaan bahan baku,

9. Data bill of material

10. Data harga tiap produk

5.2.1 Data Bussiness Partner

Data bussiness partner pada Perusahaan terdapat 3 kelompok data yaitu

Customer, Vendor, dan Employee. Berikut ini data bussines partner pada

Perusahaan :

a. Data Bussiness Partner Karyawan (Employee)

Data bussiness partner karyawan dalam perusahaan terdapat 50

karyawan yang terdiri dari 1 direktor, 1 manajer keuangan, 1 HRD, 1 manajer

produksi, 2 administrasi, 4 security dan 45 karyawan. Pada data bussiness


partner karyawan (employee) data dibuat dummy dan applicable (valid).

Pada tabel 5.1 menunjukkan data bussiness partner karyawan (employee)

dan alamat karyawan perusahaan

Tabel 5.1 Data Bussines Partner Karyawan


No Nama Jabatan Alamat
1 Employee 1 Direktur Malang
2 Employee 2 Hrd Malang
3 Employee 3 Produksi Malang
4 Employee 4 Manager Keungan Malang
5 Employee 5 Adm 1 Malang
6 Employee 6 Adm 2 Malang
7 Employee 7 Satpam Malang
8 Employee 8 satpam Malang
9 Employee 9 satpam Malang
10 Employee 10 satpam Malang
11 Employee 11 Karyawan Malang
12 Employee 12 Karyawan Malang
13 Employee 13 Karyawan Malang
14 Employee 14 Karyawan Malang
15 Employee 15 Karyawan Malang
16 Employee 16 Karyawan Malang
17 Employee 17 Karyawan Malang
18 Employee 18 Karyawan Malang
19 Employee 19 Karyawan Malang
20 Employee 20 Karyawan Malang
21 Employee 21 Karyawan Malang
22 Employee 22 Karyawan Malang
23 Employee 23 Karyawan Malang
24 Employee 24 Karyawan Malang
25 Employee 25 Karyawan Malang
26 Employee 26 Karyawan Malang
27 Employee 27 Karyawan Malang
28 Employee 28 Karyawan Malang
29 Employee 29 Karyawan Malang
30 Employee 30 Karyawan Malang
31 Employee 31 Karyawan Malang
32 Employee 32 Karyawan Malang
33 Employee 33 Karyawan Malang
34 Employee 34 Karyawan Malang
35 Employee 35 Karyawan Malang
36 Employee 36 Karyawan Malang
37 Employee 37 Karyawan Malang
38 Employee 38 Karyawan Malang
39 Employee 39 Karyawan Malang
40 Employee 40 Karyawan Malang
41 Employee 41 Karyawan Malang
42 Employee 42 Karyawan Malang
43 Employee 43 Karyawan Malang
44 Employee 44 Karyawan Malang
45 Employee 45 Karyawan Malang
46 Employee 46 Karyawan Malang
47 Employee 47 Karyawan Malang
48 Employee 48 Karyawan Malang
49 Employee 49 Karyawan Malang
50 Employee 50 Karyawan Malang
51 Employee 51 Karyawan Malang
52 Employee 52 Karyawan Malang
53 Employee 53 Karyawan Malang
54 Employee 54 Karyawan Malang
55 Employee 55 Karyawan Malang
Sumber : PT GAN

b. Data Bussiness Partner konsumen (Customer)

Data bissniess partner customer merupakan konsumen pembeli

atau pemakai produk dari perusahaan adalah sebagai berikut:

Tabel 5.2 Data Bussines Partner Customer


No Custumer Alamat
1 Customer 1 Malang
2 Customer 2 Malang
3 Customer 3 Malang
4 Customer 4 Malang
5 Customer 5 Malang
6 Customer 6 Malang
7 Customer 7 Malang
8 Customer 8 Malang
9 Customer 9 Malang
10 Customer 10 Malang
11 Customer 11 Malang
12 Customer 12 Malang
13 Customer 13 Kediri
14 Customer 14 Kediri
15 Customer 15 Sidoarjo
16 Customer 16 Sidoarjo
17 Customer 17 Sidoarjo
18 Customer 18 Surabaya
19 Customer 19 Surabaya
20 Customer 20 Surabaya
21 Customer 21 Surabaya
22 Customer 22 Surabaya
23 Customer 23 Nganjuk
24 Customer 24 Nganjuk
25 Customer 25 Nganjuk
26 Customer 26 Nganjuk
27 Customer 27 Lamongan
28 Customer 28 Lamongan
29 Customer 29 Jember
30 Customer 30 Gresik
31 Customer 31 Gresik
32 Customer 32 Gresik
33 Customer 33 Gresik
34 Customer 34 Jombang
35 Customer 35 Pandaan
Sumber : PT GAN

c. Data Bussiness Partner Suppliyer (vendor)

Data bussiness partner vendor merupakan data perusahaan

maupun perorongan yang menyuplai semua bahan baku yang dibutuhkan

oleh perusahaan dimana bahan bakunya misalnya kotoran sapi, bekatul,

gula merah dan lain-lain

Tabel 5.3 Data Bussines Partner Suppliyer (vendor)


No Vendor Alamat Supplyer
1 Supplyer 1 Malang Kotoran Sapi
2 Supplyer 2 Malang Kotoran Sapi
3 Supplyer 3 Malang Kotoran Sapi
4 Supplyer 4 Malang Urine Sapi
5 Supplyer 5 Malang Urine Sapi
6 Supplyer 6 Malang Urine Sapi
7 Supplyer 7 Malang Dedak
8 Supplyer 8 Malang Sekam
9 Supplyer 9 Malang Gula
10 Supplyer 10 Malang Label
11 Supplyer 11 Malang Karung
12 Supplyer 12 Malang Benang
13 Supplyer 13 Malang Gula Merah
14 Supplyer 14 Malang Empon-empon
15 Supplyer 15 Malang Urea
16 Supplyer 16 Kediri Botol
17 Supplyer 17 Kediri Tutup Botol
18 Supplyer 18 Bali EM4
Sumber : PT GAN

5.2.2 Data Asset Perusahaan

Data asset perusahaan diperlukan sebagai input ERP adempiere yang

nantinya digunakan sebagai SIA ERP atau sistem informasi akuntansi pada

modul finnancial (Perform Analays). Berikut adalah asset yang dimiliki

perusahaan baik berupa harta tetap maupun harta berubah :

Tabel 5.4 Data Asset Perusahaan


Harta lancar Harta tetap Harta lainnya
Asset Jumlah (current assets) (fixed assets) (other assets)
Tanah 3 ha Rp2.250.000.000
Truk fuso 125 ps 2 unit Rp376.000.000
Kas - Rp1.000.000.000
Truk tanki nissan cwa 260 2 unit Rp2.000.000.000
Gedung 1 Rp1.000.000.000
Peralatan kantor 1 Rp5.000.000
Pengering 10 unit Rp500.000.000
Granul 5 unit Rp500.000.000
Ayakan 5 unit Rp250.000.000
Packing 5 unit Rp375.000.000
Fregmentator 5 unit Rp195.000.000
Penutup botol 10 unit Rp60.000.000
Mesin label 10 unit Rp500.000.000
Mesin segel 10 unit Rp10.000.000
Mesin lain - Rp20.000.000
Piutang dagang Rp1.000.000.000
Total Rp2.000.000.000 Rp8.021.000.000 Rp20.000.000
Sumber : PT GAN
Asset yang dimiliki perusahaan bila dinominalkan dengan uang sekitar

harta lancar sebesar Rp2.000.000.000, harta tetap sebesar Rp8.021.000.000

dan harta lainnya sebesar Rp20.000.000

5.2.3 Data Jenis Produk

Jenis produk yang dihasilkan PT GAN memiliki 10 jenis pupuk organik

yang diproduksi.
Tabel 5.5 Data Jenis Produk
No Pupuk Organik Padat Pupuk Organik Cair

Tipe 1 Tipe 5

Tipe 2 Tipe 6
Sumber : PT GAN

Terdapat 2 jenis produk pupuk yang diproduksi perusahaan yaitu pupuk

organik padat dan pupuk organik cair. Dimana dalam pupuk organik padat

terdapat 5 macam tipe yaitu tipe 1, tipe 2, tipe 3, tipe 4 dan tipe 5, sedang untuk

pupuk organik cair tipe 6, tipe 7, tipe 8, tipe 9 dan tipe 10. Masing-masing tipe

diproduksi dengan alur yang sama dalam proses produksinya hanya tiap tipe

diberi suatu komponen yang dirahasiakan perusahaan sehingga mempunyai

keunggulan sendiri-sendiri.

5.2.4 Data Pembelian

Data pembelian diperoleh dari aktivitas pembelian bahan baku

perusahaan dimana bahan baku yang dibeli merupakan bahan baku pembuatan

pupuk organik baik pupuk organik padat maupun cair.


Tabel 5.6 Data Pembelian Perusahaan
Pembelian (Sudah ditambahkan safety stock)
Bahan (Satuan) Apr-12 Mei-12
Kotoran sapi (Kg) 55500 1553766
Urine sapi (Liter) 4000 72440
Dedak(Kg) 1200 30984
Sekam (Kg) 22500 621200
Gula Pasir (Kg) 50 271
Gula Merah (Kg) 100 3622
EM4 (liter) 300 24899
Urea (kg) 100 3622
Botol (unit) 3000 72440
Tutup Botol (Unit) 3000 72440
Label (unit) 3000 72440
Benang (meter) 150 31035
Karung (Unit) 150 31065
Empon-empon (Kg) - -
Sumber : Data Diolah

5.2.5 Data Penjualan

Data penjualan diperoleh dari bagian pemasaran berupa data penjualan

24 periode yang lalu, mulai bulan April 2010 sampai dengan maret 2012. Data ini

dipergunakan untuk meramalkan jumlah penjualan 6 periode yang akan datang

dan digunakan untuk menrencanakan jadwal induk produksi. Data penjualan dari

masing-masing jenis produk dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5.7 Data Penjualan Perusahaan


Pupuk organik Padat (Unit) Pupuk organik Cair (Unit)
Periode Tipe 1 Tipe 2 Tipe 3 Tipe 4 Tipe 5 Tipe 6 Tipe 7 Tipe 8 Tipe 9 Tipe 10
Apr-10 6450 7892 6660 4714 6180 14900 14990 13040 16540 14910
Mei-10 5400 5444 7614 7902 5210 12890 15240 14960 13160 14550
Jun-10 5472 6654 6780 5942 4518 13890 13360 12990 13300 15020
Jul-10 4220 4129 6520 5704 7400 15210 14770 13690 15330 12140
Agust-10 5460 4948 4728 6094 7912 16000 12500 15990 12090 15010
Sep-10 7660 4632 6058 4198 6200 13000 15980 14540 12360 12980
Okt-10 7532 4651 7608 5448 7648 15170 14750 15620 13890 19860
Nop-10 4079 7596 4020 5948 4020 12850 14800 12130 15160 13100
Des-10 7992 4544 6818 6290 4460 13120 12760 12180 13380 15320
Jan-11 5960 5878 6476 7198 4852 14910 13660 14810 12300 12230
Feb-11 7336 4236 6660 4220 7986 15760 12250 14240 13600 15030
Mar-11 4520 6480 5656 7438 7452 15890 16260 12060 12660 13150
Apr-11 7920 5482 7798 7516 7066 13460 15550 15150 19610 13290
Mei-11 4100 5156 4770 5714 6548 13190 14430 15960 12950 12700
Jun-11 5640 7892 5000 4210 6362 15530 13170 12330 15900 13960
Jul-11 6180 7288 5228 5648 5558 14100 12990 15210 14900 15250
Agust-11 7650 4789 7536 7590 5830 15400 13990 17300 15310 15210
Sep-11 4410 5150 6318 5166 4920 13900 14610 15810 14400 14630
Okt-11 4150 7780 5662 6600 4240 12190 14540 13280 15790 12170
Nop-11 6020 5354 5058 4166 7318 14420 12970 15510 12620 15730
Des-11 7580 6510 4138 7220 7320 12520 12580 15570 14600 15900
Jan-12 6400 4024 5106 5664 5570 13620 14720 15460 12400 13520
Feb-12 7060 5754 5040 5390 7060 13100 13690 15210 14120 12010
Mar-12 6820 7840 6060 5690 7292 13010 14830 13100 13350 15640
Sumber : Data Perusahaan

5.2.6 Data Waktu Tiap Aktifitas Proses Produksi Pupuk Organik

Data waktu tiap aktivitas proses produksi perlu diketahui karena ini

diperlukan untuk menghitung perencanaan kapasitas. Adapun waktu tiap proses

produksi adalah sebagai berikut :

5.2.6.1 Data Waktu Tiap Aktifitas Proses Produksi Pupuk Organik Padat

Pada proses pembuatan pupuk organik padat terdapat 6 operasi dimana

terdiri dari Pencampuran (O-1), sampai dengan pengepakan (O-5). Tabel

dibawah ini menunjukkan waktu proses granulisasi sampai pengepakan pupuk

organik.

Tabel 5.8 Data Waktu Proses Produksi Pupuk Organik Padat

OPC Keterangan Proses Waktu (Jam)


O-1 Pencampuran 0,025
O-2 Pengeringan 0,025
O-3 Granulisasi 0,035
O-4 Pengayakan 0,04
O-5 Pengepakan 0,025
Total 0,15
Sumber : Data Perusahaan

Proses pembuatan pupuk organik padat memerlukan waktu 0,15 jam atau

9 menit untuk tiap pupuk organik. Dimana dalam pembuatan pupuk organik

melaui tahap Pencampuran (O-1) setelah itu proses Pengeringan (O-2),

Granulisasi (pembulatan bentuk pupuk) (O-3) pengayakan (O-4) dan terakhir

proses pengepakan atau pengemasan (O-5).


Pupuk Organik Sekam Dedak Kotoran Sapi EM4

O-1 Pencampuran
0,025

0,025 O-2 Pengeringan

0,035 O-3 Granulisasi

0,04 O-4 pengayakan

0,025 O-5 Pengepakan

Penyimpanan

Gambar 5.1 OPC Pupuk Organik Padat

5.2.6.2 Data Waktu Tiap Aktifitas Proses Produksi Pupuk Organik Cair

Data waktu proses produksi pupuk organik cair dihitung dari proses

pencampuran, memasukkan pupuk ke botol, memasang tutup botol, pemberian

label sampai penyegelan. Berikut adalah proses pembuatan pupuk organik cair.

Tabel 5.9 Data Waktu Proses Produksi Pupuk Organik Cair


OPC Keterangan Proses Waktu (Jam)
O-1 Pencampuran 0,02
O-2 Memasukkan pupuk kebotol 0,01
O-3 Memasang Tutup Botol 0,01
O-4 Pemberian Label 0,015
O-5 Penyegelan 0,01
Total 0,065
Sumber : Data Perusahaan
Pupuk Organik Urine Sapi Gula merah Empon-empon EM4

O-1 Pencampuran
0,02

Memasukkan Pupuk
0,01 O-2
Cair Ke Botol

0,01 O-3

0,015 O-4 Pemberian Label

0,01 O-5 Peyegelan

Penyimpanan

Gambar 5.2 OPC Pupuk Organik Cair

5.2.7 Data mesin

Data mesin disini ada 2 yaitu mesin untuk pembuatan pupuk organik

padat dan pupuk organik cair.

a. Pupuk Organik Padat

Jam kerja Perusahaan adalah Senin- Sabtu : 08.00 – 16:00 WIB dan

istirahat : 12.00 – 13.00 WIB ( 7 jam kerja efektif) dengan jumlah jam lemburnya

3 jam seteleh jam regular dengan 25 tenaga kerja di lantai produksi. Dalam

menjalankan produksinya Perusahaan biasanya menggunakan dua alternatif

produksi, yaitu regular time (jam kerja biasa) dan over time. Sedangkan jumlah

mesin yang ada diperusahaan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 5.10 Data Mesin Pupuk Organik Padat
Jumlah Kapasitas
Mesin (Alat) Utilitas Efisiensi Jam tersedia
Mesin tersedia
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=3x4x5
Pencampuran 5 95% 100% 6 jam 6,65
Pengering 5 95% 100% 7 jam 6,65
Granul 5 95% 100% 7 jam 6,65
Ayakan 5 95% 100% 7 jam 6,65
Packing 5 95% 100% 7 jam 6,65
Sumber : Data Diolah

b. Pupuk Organik Cair

Jam kerja Perusahaan adalah Senin- Sabtu : 08.00 – 16:00 WIB dan

istirahat : 12.00 – 13.00 WIB ( 7 jam kerja efektif) dengan jumlah jam lemburnya

3 jam seteleh jam regular dengan 25 tenaga kerja di lantai produksi. Dalam

menjalankan produksinya Perusahaan biasanya menggunakan dua alternatif

produksi, yaitu regular time (jam kerja biasa) dan over time. Sedangkan jumlah

mesin yang ada diperusahaan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.11 Data Mesin Pupuk Organik Cair


Jumlah Jam Kapasitas
Mesin (Alat) Utilitas Efisiensi
Mesin tersedia tersedia
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=3x4x5
Fregmentator 5 95% 100% 7 jam 6,65
Pemasuk Pupuk Cair 5 95% 100% 7 jam 6,65
Penutup Botol 5 95% 100% 7 jam 6,65
Mesin Label 5 95% 100% 7 jam 6,65
Mesin Segel 5 95% 100% 7 jam 6,65
Sumber : Data Diolah

c. Data Work Center Tiap Jenis Produk

Setelah diketahui waktu pembuatan tiap jenis pupuk organik baik padat

maupun cair, maka selanjutnya adalah menghitung waktu proses pada masing-

masing work centre. Perhitungan waktu proses untuk tiap-tiap work centre

diperoleh dari membagi waktu tiap operasi pada mesin dengan jumlah mesin

yang beroperasi.
Tabel 5.12 Work centre Pupuk Organik Padat
Waktu proses Pembuatan Pupuk Organik Padat
Jumlah Tiap
Mesin (Alat) Durasi Tiap Work Durasi Tiap Work
Mesin operasi
cetre (menit) cetre (second)
(menit)
1 2 3 4=3/2 5
Pencampuran 5 1,5 0,3 18
Pengering 5 1,5 0,3 18
Granul 5 2,1 0,42 25,2
Ayakan 5 2,4 0,48 28,8
Packing 5 1,5 0,3 18
Sumber : Data Diolah

Tabel 5.13 Work centre Pupuk Organik Cair


Waktu proses Pembuatan Pupuk Organik Padat
Jumlah Tiap Durasi Tiap
Mesin (Alat) Durasi Tiap Work
Mesin operasi Work cetre
cetre (menit)
(menit) (second)
-1 -2 -3 (4)=3/2 -5
Pencampuran 5 1,2 0,24 14,4
Pemasuk Pupuk Cair 5 0,6 0,12 7,2
Penutup Botol 5 0,6 0,12 7,2
Mesin Label 5 0,9 0,18 10,8
Mesin Segel 5 0,6 0,12 7,2
Sumber : Data Diolah

Tabel diatas menunjukkan bahwa data work centre tiap jenis pupuk

berbeda adapun untuk jenis pupuk padat mempunyai durasi tiap work centre

sebesar 108 detik. Pada jenis pupuk cair untuk mesin fregmentator mempunyai

durasi work centre sebesar 46,8 detik.

Setelah menghitung work centre langkah selanjutnya yaitu menghitung

kapasitas kerja reguler dan over time perusahaan pada bulan-bulan selanjutnya

Tabel 5.14 Kapasitas Kerja Reguler Dan Over Time


Kapasitas Kapasitas
Jumlah Hari Reg jam/ Lembur
No Bulan Hari Minggu Hari Libur Hari Kerja Bulan jam/Bl
1 Apr-12 30 5 1 24 192 64
2 Mei-12 31 4 1 26 208 69
3 Jun-12 30 4 0 26 208 69
4 Jul-12 31 5 0 26 208 69
5 Agust-12 31 4 2 25 200 67
6 Sep-12 30 5 0 25 200 67
Sumber : PT GAN
5.2.8 Data Inventory On Hand, Lot Order dan Lead Time

Data inventory on hand menunjukan jumlah dari masing produk jadi dan

raw material yang masih dimiliki perusahaan pada awal perencanaan. Data

inventory on hand masing-masing jenis produk dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.15 Data Inventory, Lot Order dan Lead Time Perusahaan
Lead Safety
Produk Katagori Jumlah Satuan time Lot Order Stock
Pupuk Organik Tipe 1 Produk jadi 258 Unit - 360 100
Pupuk Organik Tipe 2 Produk jadi 316 Unit - 360 100
Pupuk Organik Tipe 3 Produk jadi 266 Unit - 360 100
Pupuk Organik Tipe 4 Produk jadi 189 Unit - 360 100
Pupuk Organik Tipe 5 Produk jadi 247 Unit - 360 100
Pupuk Organik Tipe 6 Produk jadi 596 Unit - 800 500
Pupuk Organik Tipe 7 Produk jadi 600 Unit - 800 500
Pupuk Organik Tipe 8 Produk jadi 522 Unit - 800 500
Pupuk Organik Tipe 9 Produk jadi 662 Unit - 800 500
Pupuk Organik Tipe 10 Produk jadi 596 Unit - 800 500
Kotoran Sapi Raw material 1500000 Kilogram 1 hari 1510000 -
Dedak Raw material 30000 Kilogram 1 hari 31000 -
Sekam Raw material 600000 Kilogram 1 hari 601000 -
Gula Raw material 300 Kilogram 1 hari 310 -
EM4 Raw material 25000 Liter 1 hari 26000 -
Karung Raw material 31000 Unit 1 hari 31000 -
Benang Raw material 31000 Meter 1 hari 31000 -
Urine Sapi Raw material 71000 Liter 1 hari 71000 -
Gula Merah Raw material 3600 Kilogram 1 hari 3600 -
Empon-empon Raw material 70000 Kilogram 1 hari 71000 -
Urea Raw material 3600 Kilogram 1 hari 3600 -
Botol Raw material 71000 Unit 1 hari 71000 -
Tutup Botol Raw material 71000 Unit 1 hari 71000 -
Label Raw material 71000 Unit 1 hari 71000 -
Sumber : Data Diolah

5.2.9 Data Bill Of Material

Data bill of material digunakan sebagai intput dari perhitungan material

requirement planning :
a. BOM Pupuk Organik Padat

Pada BOM pupuk organik padat terdapat 5 tipe yang masing-

masing memiliki BOM sebagi berikut.

1. BOM Tipe 1
Pupuk Organik Padat
(1 Unit)

Pupuk Organik Kemasan


(50kg) (1 unit)

Kotoran Sapi Dedak Sekam Gula EM4 Karung Benang


(50 kg) (1 kg) (20 kg) (0,01 kg) (0,5 liter) (1 unit) (1 meter)

Gambar 5.3 BOM Pupuk Organik Padat Tipe 1

2. BOM Tipe 2

Pupuk Organik
Padat
(1 Unit)

Pupuk Organik Kemasan


(50kg) (1 unit)

Kotoran Sapi Dedak Sekam Gula EM4 Karung Benang


(50 kg) (1 kg) (20 kg) (0,01 kg) (0,4 liter) (1 unit) (1 meter)

Gambar 5.4 BOM Pupuk Organik Padat Tipe 2

3. BOM Tipe 3

Pupuk Organik
Padat
(1 Unit)

Pupuk Organik Kemasan


(50kg) (1 unit)

Kotoran Sapi Dedak Sekam Gula EM4 Karung Benang


(50 kg) (1 kg) (20 kg) (0,01 kg) (0,2 liter) (1 unit) (1 meter)

Gambar 5.5 BOM Pupuk Organik Padat Tipe 3


4. BOM Tipe 4

Pupuk Organik
Padat
(1 Unit)

Pupuk Organik Kemasan


(50kg) (1 unit)

Kotoran Sapi Dedak Sekam Gula EM4 Karung Benang


(50 kg) (1 kg) (20 kg) (0,01 kg) (0,1 liter) (1 unit) (1 meter)

Gambar 5.6 BOM Pupuk Organik Padat Tipe 4

5. BOM Tipe 5

Pupuk Organik
Padat
(1 Unit)

Pupuk Organik Kemasan


(50kg) (1 unit)

Kotoran Sapi Dedak Sekam Gula EM4 Karung Benang


(50 kg) (1 kg) (20 kg) (0,01 kg) (0,02 liter) (1 unit) (1 meter)

Gambar 5.7 BOM Pupuk Organik Padat Tipe 5

Gambar bill of material (BOM) pada pupuk organik telah digambarkan dari

mulai pupuk organik tipe 1 gambar 5.3 sampai dengan pupuk organik tipe 5

gambar 5.7

b. BOM Pupuk Organik Cair

1. BOM Pupuk Organik Tipe 6

Pupuk Organik
cair
(1 Unit)

Pupuk Organik Kemasan


(1 liter) (1 unit)

Urine Sapi Gula Merah Urea Empon-empon EM4 Botol Tutup Botol Label
(1 liter) (0,05 kg) (0,05 kg) (0,25 kg) (0,5 liter) (1 unit) (1 unit) (1 unit)

Gambar 5.8 BOM Pupuk Organik Cair Tipe 6


2. BOM Pupuk Organik Tipe 7

Pupuk Organik
cair
(1 Unit)

Pupuk Organik Kemasan


(1 liter) (1 unit)

Urine Sapi Gula Merah Urea Empon-empon EM4 Botol Tutup Botol Label
(1 liter) (0,05 kg) (0,05 kg) (0,25 kg) (0,4 liter) (1 unit) (1 unit) (1 unit)

Gambar 5.9 BOM Pupuk Organik Cair Tipe 7

3. BOM Pupuk Organik Tipe 8

Pupuk Organik
cair
(1 Unit)

Pupuk Organik Kemasan


(1 liter) (1 unit)

Urine Sapi Gula Merah Urea Empon-empon EM4 Botol Tutup Botol Label
(1 liter) (0,05 kg) (0,05 kg) (0,25 kg) (0,2 liter) (1 unit) (1 unit) (1 unit)

Gambar 5.10 BOM Pupuk Organik Padat Tipe 8

4. BOM Pupuk Organik Tipe 9

Pupuk Organik
cair
(1 Unit)

Pupuk Organik Kemasan


(1 liter) (1 unit)

Urine Sapi Gula Merah Urea Empon-empon EM4 Botol Tutup Botol Label
(1 liter) (0,05 kg) (0,05 kg) (0,25 kg) (0,1 liter) (1 unit) (1 unit) (1 unit)

Gambar 5.11 BOM Pupuk Organik Padat Tipe 9


5. BOM Pupuk Organik Tipe 10

Pupuk Organik cair


(1 Unit)

Pupuk Organik Kemasan


(1 liter) (1 unit)

Urine Sapi Gula Merah Urea Empon-empon EM4 Botol Tutup Botol Label
(1 liter) (0,05 kg) (0,05 kg) (0,25 kg) (0,01 liter) (1 unit) (1 unit) (1 unit)

Gambar 5.12 BOM Pupuk Organik Cair Tipe 10

Gambar bill of material (BOM) pada pupuk organik cair dapat dilihat pada

gambar 5.8 yaitu gambar Bill Of Material untuk pupuk organik tipe 6 sampai

gambar 5.12 gambar BOM pupuk organik tipe 10

5.2.10 Data Harga Tiap Produk

Data harga yang digunakan pada tiap-tiap produk terdapat 4 jenis yaitu

list price (data yang tertera diproduk), standart price (harga standart), dan limit

price (Harga batas) dalam menjual. Dan purchase price adalah harga membeli

produk selengkapnya dapat dilihat tabel berikut ini:

Tabel 5.16 Harga Material dan Produk Pupuk Organik Padat


Daftar Harga Batas Purchase
No Produk Unit Satuan Harga Standar Harga Price
1 Kotoran Sapi 1 Kilogram Rp.300 Rp.250 Rp.200 Rp.250

2 Dedak 1 Kilogram Rp.3000 Rp.2000 Rp.1500 Rp.2000

3 Sekam 1 Kilogram Rp.400 Rp.300 Rp.250 Rp.300


4 Gula 1 Kilogram Rp.15000 Rp.8500 Rp.5000 Rp.8500

5 EM4 1 Liter Rp.10000 Rp.9000 Rp.5000 Rp.9000

6 Karung 1 Unit Rp.2000 Rp.1750 Rp.1000 Rp.1750


7 Benang 1 Meter Rp.80 Rp.45 Rp.30 Rp.45

8 P O Tipe 1 1 Unit Rp.110000 Rp.100000 Rp.90000 -


9 P O Tipe 2 1 Unit Rp.90000 Rp.87500 Rp.80000 -

10 P O Tipe 3 1 Unit Rp.80000 Rp.75000 Rp.70000 -

11 P O Tipe 4 1 Unit Rp.70000 Rp.62500 Rp.55000 -


12 P O Tipe 5 1 Unit Rp.60000 Rp.50000 Rp.45000 -
Sumber : PT GAN
Tabel 5.17 Harga Material dan Produk Pupuk Organik Cair
Daftar Harga Batas Purchase
No Produk Unit Satuan
Harga Standar Harga Price
1 Urine Sapi 1 Liter Rp.600 Rp.500 Rp.300 Rp.500

2 Gula Merah 1 Kilogram Rp.8000 Rp.6500 Rp.5000 Rp.6500

3 Empon-empon 1 Kilogram Rp.6000 Rp.5000 Rp.4000 Rp.5000

4 Urea 1 Kilogram Rp.2000 Rp.1800 Rp.1600 Rp.1800

5 EM4 1 Liter Rp.10000 Rp.9000 Rp.5000 Rp.9000

6 Botol 1 Unit Rp.4000 Rp.3500 Rp.3000 Rp.3500

7 Tutup Botol 1 Unit Rp.150 Rp.100 Rp.75 Rp.100

8 Label 1 Unit Rp.250 Rp.200 Rp.150 Rp.200

9 POC tipe 6 1 Unit Rp.35000 Rp.30000 Rp.25000 -

10 POC tipe 7 1 Unit Rp.30000 Rp.25000 Rp.22500 -

11 POC tipe 8 1 Unit Rp.25000 Rp.22500 Rp.20000 -

12 POC tipe 9 1 Unit Rp.25000 Rp.20000 Rp.17500 -

13 POC tipe 10 1 Unit Rp.17500 Rp.15000 Rp.10000 -

Sumber : PT GAN

5.3 Analisa Data

Setelah mendapatkan data sebelum dilakukan input data ke adempiere

terlebih dahulu dilakukan sebuah analisa yaitu analisa peramalan, analisa

penentuan jadwa induk produksi (JIP) dan analisa bisnis proses awal

perusahaan .

5.3.1 Analisa Peramalan

Dalam analisa data pertama dilakukan adalah meramalkan permintaan 6

bulan kedepan. Dalam melakukan peramalan disini menggunakan bantuan

software WinQSB metode peramalan yang akan dipakai adalah moving average,

weight moving average, exponential smooting with trend, exponential smooting,

regresi linier, multiplication seasonal dan additive seasonal.


Selanjutnya dalam memilih metode peramalan terbaik yaitu dengan melihat

hasil MAD terkecil dan memeriksa keandalan model berdasarkan peta kontrol

tracking signal.

Tabel 5.18 Mean Absolute Deviation


Moving
Average Single Single
Linier Weighted With Exponential Exponential Adaptive
Regression Moving Moving Linier Smoothing Smoothing Exponential
With Time Average Average Trend (SES) Whit Trend Smooting
Tipe 1 1089,1 1709,2 1650,7 1709,2 1386,8 1280,8 1386,8
Tipe 2 1111,6 1677,9 1511,9 1677,9 1312,1 1421,0 1312,1
Tipe 3 781,2 1218,4 1165,9 1218,4 1011,0 903,9 1011,0
Tipe 4 893,7 1526,4 1402,4 1526,4 1199,9 1126,4 1199,9
Tipe 5 1071,1 1158,8 1154,4 1158,8 1190,3 1178,7 1190,3
Tipe 6 957,1 1411,7 1325,4 1411,7 1203,2 1084,3 1203,2
Tipe 7 940,9 1311,3 1286,4 1311,3 1094,4 976,7 1094,4
Tipe 8 1177,6 1722,6 1673,7 1722,6 1440,9 1345,5 1440,9
Tipe 9 1329,9 2046,5 1832,2 2046,5 1575,0 1646,9 1575,0
Tipe 10 1330,0 2167,4 2123,0 2167,4 1713,7 1460,9 1713,7
Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai MAD terkecil adalah

peramalan model Linier Regression With Time maka untuk selanjutnya model

diperiksa dengan melihat nilai peta kontrol tracking signal.

Tabel 5.19 Nilai Peta Kontrol Tracking Signal


Moving
Average Single Single
Linier Weighted With Exponential Exponential Adaptive
Regression Moving Moving Linier Smoothing Smoothing Exponential
With Time Average Average Trend (SES) Whit Trend Smooting

Tipe 1 4,48E-06 0,22 0,897 0,216 0,489 0,616 0,489


Tipe 2 3,51E-06 -0,031 1,443 -0,031 -1,903 -2,661 -1,903
Tipe 3 -8,75E-06 -0,492 -1,472 -0,492 -2,229 -6,788 -2,229

Tipe 4 9,29E-06 0,639 -1,529 0,639 1,604 2,547 1,604


Tipe 5 -7,29E-06 0,960 1,880 0,960 1,285 1,335 1,285
Tipe 6 2,04E-06 -1,339 -0,045 -1,339 -2,941 -6,061 -2,941
Tipe 7 4,15E-06 -0,122 -0,420 -0,122 -1,229 -4,021 -1,229

Tipe 8 -1,66E-06 0,035 -0,982 0,035 1,607 5,607 1,607


Tipe 9 8,81E-06 -1,559 -0,028 -1,559 -3,810 -4,356 -3,810
Tipe 10 5,87E-06 0,337 0,377 0,337 -0,574 -1,675 -0,574
Sumber : Data diolah
Berikut ini merupakan data hasil peramalan produk berdasarakan tiap

jenis model peramalan yang telah dipilih untuk masing-masing jenis produk:

Tabel 5.20 Peramalan Metode Terpilih 6 Bulan (Unit)

Bulan Tipe 1 Tipe 2 Tipe 3 Tipe 4 Tipe 5 Tipe 6 Tipe 7 Tipe 8 Tipe 9 Tipe 10

Apr-12 6400 6132 5184 5845 6452 13458 13798 15116 14212 14098

Mei-12 6425 6155 5121 5840 6472 13408 13771 15172 14216 14081

Jun-12 6450 6179 5058 5835 6492 13357 13743 15227 14221 14064

Jul-12 6475 6202 4995 5831 6512 13307 13716 15283 14225 14048

Agust-12 6501 6226 4932 5826 6531 13257 13688 15338 14230 14031

Sep-12 6526 6249 4869 5821 6551 13207 13661 15394 14234 14015
Sumber : Data diolah

5.3.2 Analisa Jadwal Induk Produksi

Dalam mencari jadwal induk produksi (JIP) setelah diketahui permintaan

6 bulan kedepan dengan menggunakan software WinQSB, selanjutnya

dirancang sebuah perencanaan agregat dan disagregat menggunakan bantuan

software WinQSB.

Setelah diolah dengan bantuan software winQSB perencanaan agregrat

dengan linier programing untuk mencari minimasi biaya dan tenaga kerja

diadapatkan suatu output JIP sebagai berikut :

Tabel 5.21 Jadwal Induk produksi bulanan (dalam satuan unit)


Periode Tipe 1 Tipe 2 Tipe 3 Tipe 4 Tipe 5 Tipe 6 Tipe 7 Tipe 8 Tipe 9 Tipe 10

Apr-12 6500 6232 5284 5945 6552 13958 14298 15616 14712 14598

Mei-12 6425 6155 5121 5840 6472 13408 13771 15172 14216 14081

Jun-12 6450 6179 5058 5835 6492 13357 13743 15227 14221 14064
Reguler
Jul-12 6475 6202 4995 5831 6512 13307 13716 15283 14225 14048

Agust-12 6501 6226 4932 5826 6531 13257 13688 15338 14230 14031

Sep-12 6526 6249 4869 5821 6551 13207 13661 15394 14234 14015

Apr-12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mei-12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Overtime
Jun-12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Jul-12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Agust-12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sep-12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Apr-12 100 100 100 100 100 500 500 500 500 500

Mei-12 100 100 100 100 100 500 500 500 500 500

Jun-12 100 100 100 100 100 500 500 500 500 500
Inventory
Jul-12 100 100 100 100 100 500 500 500 500 500

Agust-12 100 100 100 100 100 500 500 500 500 500

Sep-12 100 100 100 100 100 500 500 500 500 500

Sumber : Data diolah

Jadwal induk produksi bulanan yang disusun berdasarkan output dari

winQSB tiap tipe pupuk organik yang disusun berdasarkan waktu reguler,

overtime dan inventori, dimana dalam jadwal induk produksi bulanan tidak

terdapat lembur (overtime) untuk tiap tipe dan bulan.


Tabel 5.22 Jadwal Induk produksi harian (dalam satuan unit)
april-12 Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Tipe 1 0 0 0 0 0 0
275 275 275 275 275 275 275 275 275 275 275 275 275 275 275 275 275 275 275 275 275 275 275 275 6600

Tipe 2 0 0 0 0 0 0
265 265 265 265 265 265 265 265 265 265 265 265 265 265 265 265 265 265 265 265 265 265 265 265 6360

Tipe 3 0 0 0 0 0 0
225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 5400

Tipe 4 0 0 0 0 0 0
253 253 253 253 253 253 253 253 253 253 253 253 253 253 253 253 253 253 253 253 253 253 253 253 6072

Tipe 5 0 0 0 0 0 0
278 278 278 278 278 278 278 278 278 278 278 278 278 278 278 278 278 278 278 278 278 278 278 278 6672

Tipe 6 0 0 0 0 0 0
586 586 586 586 586 586 586 586 586 586 586 586 586 586 586 586 586 586 586 586 586 586 586 586 14064

Tipe 7 0 0 0 0 0 0
600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 14400

Tipe 8 0 0 0 0 0 0
655 655 655 655 655 655 655 655 655 655 655 655 655 655 655 655 655 655 655 655 655 655 655 655 15720

Tipe 9 0 0 0 0 0 0
618 618 618 618 618 618 618 618 618 618 618 618 618 618 618 618 618 618 618 618 618 618 618 618 14832

Tipe 10 0 0 0 0 0 0
613 613 613 613 613 613 613 613 613 613 613 613 613 613 613 613 613 613 613 613 613 613 613 613 14712
Sumber : Data diolah
Jadwal induk produksi harian pada bulan april 2012 dimana pada tanggal

1,6,8,15,22 dan 29 merupakan hari libur dan proses produksi tidak dilaksanakan

untuk tipe 1 produksi harian sebesar 6500 dibagi hari efektif 24 hari seingga

jadwal produksinya menjadi 275 unit per hari.

5.3.3 Analisa Bisnis Proses Awal Dan Usulan Adempiere Perusahaan

Secara umum dapat dijelaskan procedure proses bisnis pada PT GAN

yang merupakan kinerja secara umum dari aktivitas yang berada pada

perusahaan. Berikut ini merupakan gambaran secara sekilas, bagaimana proses

aktivitas yang terjadi pada perusahaan.

PROSEDUR UMUM PT GAN


Konsumen

Start Terima
Pesanan
Marketing &
Sales

Pelunasan
Identifikasi DP
Pembayaran
Awal
Supplier

Kebutuhan Raw
Material
Shipment
Produksi & Purchasing &

Tidak
Gudang

Pengadaan
Bahan Baku Bahan
Baku

Ada
PPIC

Proses
Produksi
Accounting
Finance &

Perhitungan Biaya,
Awal
Akhir Keuangan, dan Harga
Barang
Sales

Produk

Gambar 5.13 Prosedur Umum Bisnis PT GAN

Berdasarkan pemetaan proses bisnis secara umum yang telah dilakukan

pada perusahaan, identifikasi proses bisnis ini terkait dengan penanganan


bahan baku dan barang jadi pada sistem awal perusahaan. Proses bisnis untuk

bahan baku dan barang jadi sistem awal perusahaan seperti berikut ini:

Proses Bisnis Raw material PT GAN


Perencanaan dan Produksi

Jadwal produksi

Penggunaan
bahan baku

Pelaksanaan
Purchase request Tidak Tersedia? Ya
Produksi
Purchasing

Distribusi
Purchase Order
Purchase Order
Suplier

Terima
Delivery Order
Purchase Order

Terima Penerimaan
Gudang Raw Material

Purchase Order Barang


Laporan
persediaan

Cek Barang No Return ke suplier

Yes

Penerbitan
Proses Transfer
Penerimaan
antar gudang
Barang

Gambar 5.14 Proses Bisnis Raw Material PT GAN

Pada proses bisnis penanganan bahan baku bagian perencanaan dan

produksi membuat jadwal produksi apabila bahan baku tersedia maka akan

dilaksanakan suatu produksi namun apa bila bahan baku belum tersedia maka

bagian perencanaan dan produksi membuat suatu purchase request yang

diserahkan pada bagian purchasing selanjutnya bagian purchasing mengirim

purchase order ke supplier dan gudang. Pada sistem perusahaan jumlah

pemesanan menggunakan fixed order quantity dimana jumlah pemesanan, dan

perusahaan belum mempertimbangkan lead time dalam pemesanan. Dengan


sistem diatas proses purchase request dilakukan setiap kali ada permintaan

bahan baku yang tidak dapat dipenuhi karena kekurangan persediaan. Waktu

yang lama untuk proses purchase request sampai dengan penerimaan bahan

baku dapat menggakibatkan keterlambatan proses produksi.

5.3.4 Perancangan Sistem Usulan

Setelah menganlisa sistem perusahaan PT GAN maka selanjunya

memperbaiki sistem awal yang diterapkan perusahaan menjadi sistem usulan

adempiere. Berikut adalah proses bisnis produk jadi.

Usulan Sistem Proses Bisnis Produk Jadi


Produksi

Barang Jadi Kirim ke gudang

Laporan
Barang jadi masuk
Stock
Gudang

ke gudang
barang

Cek Barang
availible?
Ya Order kirim
Marketing

Penerimaan Sales
Penerima Order
Order Tidak
PPIC

Perencanaan
produksi (jadwal
produksi)
Konsumen

Terima barang

Gambar 5.15 Sistem Usulan Proses Bisnis Penaganan Produk Jadi

Pada proses bisnis penanganan bahan jadi bagian perencanaan dan

produksi melakukan pengiriman produk jadi hasil produksi ke bagian gudang

produk jadi. Pada bagian sales/marketing akan menerimaan order penjualan


produk dan bagian gudang akan mengecek ketersediaan produk jadi. Apabila

produk jadi yang dipesan tersedia maka produk akan dikirim ke customer, dan

apabila produk jadi yang dipesan tidak tersedia maka informasi pemesanan

produk akan dikirim ke bagian perencanaan dan produksi.

Pada sistem ERP, semua proses aliran informasi perusahaan akan

diintegrasikan dalam satu sistem yaitu pada Adempiere 3.7.0 LTS yang akan

diimplementasikan dalam modul Manufacturing Management, Procurement

Management, dan Sales Management. Berikut ini proses aliran informasi seperti

tampak pada gambar berikut ini:

Production management Flowchart

Input Perencanaan Produksi Output

Mengkonversi
pesanan yang
Perencanaa direncanakan
n order
kedalam order
produksi

Production
order

Material Availibility
check (MRP)

Availbility ?
No

Yes

Evaluate Material
(Purchase)
No

Capacity Reschedule
Order Schedule Yes
analisys production

Overload

Normal Production
Production order
order
Approved
execution

Gambar 5.16 Flowchart Production Management


Pada modul production management input proses production

management adalah data rencana order penjualan pada periode tertentu dan

data analisa kapasitas. Langkah proses production management dimulai dari

merubah rencana order penjualan kedalam production order (manufacturing

order), setelah production order (manufacturing order) dibuat dilakukan proses

perencahaan kebutuhan bahan yang dimulai dengan mengecek ketersediaan

bahan yang ada digudang. Apabila bahan baku tersedia maka langsung akan

dibuat jadwal produksi dan apabila bahan baku tidak tersedia maka akan

dilakukan purchase order bahan baku dan selanjutnya dibuat jadwal produksi.

Jadwal produksi harus mempertimbangkan kapasitas lantai produksi. Apabila

kapasitas normal production order (manufacturing order) siap untuk

direalisasikan. Dan Apabila kapasitas overload maka production order

(manufacturing order) perlu di jadwal ulang. Proses perencanaan kebutuhan

bahan baku dapat dilihat gambar berikut ini:

MRP Flowchart

Input Production Planner Output

Production
master MRP process
data

BOM MRP result

Material
master Check Komponen
Update

MRP
Availbility ? Yes
production

Proposal
No
Purchase

Gambar 5.17 Flowchart MRP


Dari gambar ditas input dari proses MRP adalah data production order

(manufacturing order), bill of material, dan master data inventory. Kemudian akan

dilakukan perhitungan MRP, dan hasil perhitungan MRP akan dilihat

ketersediaan komponen yang ada digudang. Apabila komponen tersedia maka

jadwal produksi siap untuk direalisasi, dan apabila komponen tidak tersedia maka

akan dilakukan proses usulan pembelian bahan.


BAB VI

PERSIAPAN DAN IMPLEMENTASI MODUL ERP ADEMPIERE

6.1 Persiapan Modul Sistem ERP Adempiere

6.1.1 Persiapan Sistem ERP

Dalam Menjalankan sistem ERP Adempiere hal yang mendasar yang

perlu dilakukan adalah kesiapan dari pihak manajemen dalam hal ini adalah

SDM pada perusahaan tersebut yaitu mulai dari jajaran direksi terkait dan

jabatan struktural yang ada di bawahnya. Sehingga diperlukan seorang trainer

atau jasa konsultan dalam membantu menerapkan sistem ERP.

6.1.2 Instalasi Software Adempiere

Instalasi software ERP adempiere cukup rumit karena dalam instalasi

adempiere terdapat 3 software agar adempiere itu bisa berjalan yaitu java dan

posgreSQL

1. Siapkan file instalasi Java JDK versi terbaru

2. Siapkan file instalasi PostgreSQL versi terbaru

3. Siapkan file instalasi ADempiere

Setelah menyiapkan java, postgresql dan adempiere selanjutnya

melakukan penginstallan sofware tersebut dimulai dari:

1. Install file Java JDK versi terbaru, selanjutnya kita harus mengatur terlebih

dahulu environment dari komputer yang akan digunakan. Untuk itu silahkan

masuk ke System properties melalui menu Setting>Control

Panel>System>Advance system setting dan tekan “New” kemudian

tambahkan nilai Patch.


Gambar 6.1 Environment Variables

a. Untuk Adempiere Server, masukkan variable berikut:

Variable Name = JAVA_HOME ,

Variable Value = C:\Program Files\Java\Jdk versi terbaru

Pilih new kembali dan masukkan variable berikut:

Variable Name = ADEMPIERE_HOME

Variable Value = C:\Adempiere

b. Untuk Adempiere Client, masukkan variable berikut:

Variable Name = JAVA_HOME ,

Variable Value = C:\Program Files\Java\Jre versi terbaru

Pilih new kembali dan masukkan variable berikut:

Variable Name = ADEMPIERE_HOME

Variable Value = C:\Adempiere

Kemudian pilih Path dan tekan “Edit”, dan tambahkan path berikut:

a. Untuk Adempiere Server, tambahkan Path berikut:

%JAVA_HOME%\bin;%JAVA_HOME%\jre\bin\client;C:\Program

Files\PostgreSQL\8.4\bin
b. Sedangkan untuk Adempire Client, tambahkan path berikut:

%JAVA_HOME%\bin;%JAVA_HOME%\jre\bin\client

2. Install software PostgreSQL dengan cara dobel klik file postgresql sampai

instalasi selesai dan membuat User dan Databarudengan cara sebagai

berikut :

a. Setelah anda menginstal PostgreSQL, anda harus membuat user dan

database di postgresql. Untuk itu jalankan pgAdminIII dengan mendoble

klik pqAdminIII dari menú windows.

b. Connect ke postgresql, dengan menekan klik kanan dan pilih connect.

Gambar 6.2 pgAdmin III

3. Install Adempiere Server penginstalan adempiere dilakukan setelah

penginstalan java dan postgresql selesai adapun langkah-langkah instalasi

adempiere adalah sebagai berikut ini:

a. Unzip / Ekstrak Adempiere_360LTS.zip kedalam folder C:\Adempiere

b. Dobel klik RUN_setup.bat


Gambar 6.3 Run Setup Adempiere

6.1.3 Perencanaan Modul

Perencanaan modul yang dilakukan disesuaikan dengan gambar 3.1

Arus-arus transakasi manufaktur yang dimana pada produksi pertama yang

dilakukan adalah membuat order produksi yang dapat dikustomisasi dalam

adempiere pada modul Manufacturing Management dan Costing ( Manufacturing

Order) yang didapatkan dari penjualan produk dari pelanggan (Modul Quote to

Invoice) setelah membuat order produksi dapat diketahui ketersediaan bahan

dan kapasitas produksi dalam modul Material Management, bila terjadi

kekurangan material pada waktu sebelum dilakukan produksi dapat dilakukan

permintaan untuk pembelian material (Modul Quote to Invoice) sehingga tidak

akan terjadi kelebihan ataupun kekurangan material. Untuk memperjelas model

hubungan modul Adempiere tersebut dapat dideskripsikan dalam gambar

sebagai berikut:
Gambar 6.4 Kustomisasi Arus Transaksi Manufaktur Perusahaan PT GAN

Untuk lebih jelas kustomisasi arus transaksi manufakturing perusahaan

dengan Adempiere dapat dilihat tabel dibawah ini :

Tabel 6.1 Kustomisasi Arus Transaksi PT GAN dengan Software Adempiere

No Departemen PT GAN Software Adempiere


1 Sales Order Modul Quote to Invoice
2 JIP Manufacturing Management
Material Management,
3 Produksi
Manufacturing Management
4 Permintaan dan Pembelian Requisition to Invoice
5 Keuangan Performance Analysis
Sumber : Hasil Analisis

Pada implementasinya masing-masing modul tidak berdiri sendiri,

beberapa modul tersebut saling terintegrasi. Dimana data tersebut diolah menjadi

informasi atau output data sebagai data input untuk proses selanjutnya.

Perencanaan modul dari sistem nyata perusahaan dengan ERP

adempire memerlukan suatu penyesuaian agar modul yang digunakan

perusahaan bisa sesuai dengan sistem ERP Adempire


Tabel 6.2 Penyesuaian Sistem Perusahaan Dengan Adempiere

Sistem Perusahaan Adempiere Penyesuaian


1. Pesanan konsumen 1. Customer request Modul Master
2. Menentukan harga 2. Business partner Data
3. Tanggal Transaksi 3. Termin Pembayaran Management
(partner
4. Schedule Invoice relations)
1. Menentukan material 1. Menentukan BOM Modul Quote
2. Menentukan harga 2. Menentukan Price list to Invoice,
3. Membuat produk 3. Procurement Requisition to
4. Pengiriman produk 4. Purchasing Invoice dan
5. Penjualan Order Material
6. Sales Invoice Management
1. PPIC 1. Planning Management
Manufacturing
2. Manajemen biaya 2. Standart Costing Management
3. Manajemen Produksi 3. Production Management
4. Manajemen
Permesinan 4. Engineering Management

1. Laporan Keuangan 1. SIA


2. Jurnal Transaksi 2. Biaya produksi Modul
3. Harga Jual Produk 3. Harga jual produk Performance
4. Pendapatan 4. Costing Analysis

Sumber : Hasil Analisis

6.1.3.1 Modul Master Data Management

Modul Master Data Management digunakan untuk mendefinisikan mulai

dari setup awal Business Partner Group sampai dengan Greeting, Payment term,

Invoice schedule, Dunning, Product set up, Import data dan pricing. Modul ini

adalah urgen dalam implementasi Adempiere, karena data awal masuk di dalam

modul ini.

Di dalam modul ini tersedia sub modul Customer Relationship

Management, berfungsi untuk mengelola data pelanggan dan partner bisnis.

Selain itu juga, dapat mengatur berbagai kegiatan yang berkaitan dengan

pelanggan (customer) seperti aktivitas penjualan, surat menyurat, pengiriman,

brosur, dan lain-lain.


6.1.3.2 Modul Quote to Invoice

Modul Quote to Invoice memiliki sub modul yaitu: Sales and Marketing,

Order Management/Sales Orders, Shipments, Returns, Sales Invoices, Invoice

Inquiry, and Customer Payment.

Fungsi modul ini digunakan untuk menjalankan proses penjualan,

pembuatan penawaran ke customer/pelanggan, serta melakukan

dunning/penagihan pembayaran, serta dapat pula membuat invoice dan

menerima pembayaran dari customer.

6.1.3.3 Modul Requisition to Invoice

Pada Modul Requisition to Invoice berfungsi untuk mengendalikan

proses pembelian barang, penjadwalan hutang, serta mengatur pembayaran ke

supplier. Aktivitas pada modul ini juga menyediakan resources untuk setup dan

entry data pembelian material (mencakup data-data transaksi pembelian dan

penerimaan barang yang dilakukan oleh perusahaan).

Aktivitas pada modul ini menangani masalah transaksi sementara yang

dilakukan oleh perusahaan terhadap business partnernya, misalnya menerima

pesanan produk/pesanan projek kontrak dari pihak luar direkuisisi sementara

dalam modul Requisition to Invoice.

Kemudahan dalam modul ini adalah bisa menampung aktivitas

pelayanan sementara oleh business partner baru ataupun aktivitas transaksi

lainnya yang dilakukan pihak perusahaan.

6.1.3.4 Modul Material Management

Pada Modul Material Management mendefinisikan resources untuk

setup dan entry data product (mulai dari Bill Of Material, Substitute, Replenish,

Purchasing, Costing, Price dan Accounting) dan Pricing (penetapan harga List

price (Daftar Harga), Standard Price (Harga standar) dan Limit Price (Harga

Batas).
Di dalam modul ini juga tersedia sub modul supply chain management

yang berfungsi untuk mengendalikan stok barang sehingga kondisi stok yang

tersedia dapat selalu dipantau. Selain itu juga, dapat memonitor status barang –

barang yang dibeli dari supplier (pemasok) maupun yang akan dikirim ke

pelanggan.

Kebutuhan data untuk setup modul material management ialah data

Data Attribute Product, Data Product/Sparepart/Mesin, Data Jenis Gudang, Data

Harga List Product, Data Pembagian Discount, Data BOM (Bill of Material), Data

Replenish, dan Data Vendor.

6.1.3.5 Modul Performance Analysis

Modul Performance Analysis ini adalah bentuk dari modul akuntansi

dalam sistem Adempiere, dimana aktivitas pada modul ini adalah mencatat

semua transaksi yang terjadi di perusahaan dan menyajikannya dalam bentuk

laporan keuangan/financial. Pada modul ini dapat dilihat posisi keuangan dan

laba rugi perusahaan.

Fungsi dari penggunaan modul ini adalah untuk mengendalikan sistem

Costing (pembiayaan) dan Payment (pembayaran). Modul ini adalah muara dari

semua transaksi yang dilakukan dari beberapa modul yang ada dalam

Adempiere.

6.1.3.6 Modul Manufacturing Mangement

Modul manufacturing management merupakan modul kontribusi dari e-

evolustion sebuah perusahaan dari mexico. Modul manufacturing management

ini digunakan untuk menentukan perencanaan komponen yang digunakan pada

suatu produk tertentu. Perusahaan dapat memodifikasi proses perencanaan

karena masukkannya diberikan sebagai parameter sistem yang berubah-ubah.

Untuk kemudahan komunikasi antara rantai pasok, order yang sudah

direncanakan dapat dikonfirmasi dan dikonversi secara otomatis atau manual


menjadi order produksi pada Modul manufacturing management juga

menjelaskan daily work requirement report dan production run status report.

Perencanaan prioritas menentukan jumlah dan waktu dari item/produk

yang harus diproduksi atau dipesan dalam sebuah manufakturing untuk

memenuhi permintaan pasar, seperti : produk apa yang dibutuhkan, berapa

banyak yang dibutuhkan, bilamana dibutuhkan, termasuk spesifikasi kualitas,

dan lain-lain. Perencanaan kapasitas menentukan kapasitas sumber daya yang

diperlukan operasi manufakturing untuk memenuhi jadwal produksi atau ouput

yang diinginkan, membandingkan kebutuhan produksi dengan kapasitas yang

tersedia, dan menyesuaikan tingkat kapasitas atau jadwal produksi

6.2 Implementasi Sistem ERP Adempiere

6.2.1 Penerapan Sistem ERP Adempiere dalam Perusahaan

6.2.1.1 Membangun Client

Dalam persiapan Instalasi client, perlu dilakukan karena terkait dengan

rahasia perusahaan, agar data-data tersebut tidak secara mudah dapat diakses

oleh siapapun. Dalam menginstall Client juga memperhatikan organisasi client

tersebut, dimana suatu organisasi telah memiliki data-data atau kode accounting

yang nantinya dapat dimasukkan dalam kolom accounting pada perintah initial

client set up Adempiere.

a. Role (Peran)

Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah tentang hak akses

pada masing – masing departemen PT GAN yang memiliki perbedaan

aktivitas sebagai berikut:

1. Super User

 Aktivitasnya : dapat menggunakan semua role di dalam hak

akses PT GAN (satu user memiliki semua hak akses dalam

semua organisasi).
2. System Administrator

 Aktivitasnya : hanya dapat melihat record system – level seperti

UoM dan jenis dokumen transaksi.

3. PT GAN ClientAdmin

 Aktivitasnya : dapat menyediakan data dan memasukkan

transaksi (akses transaksi (insert data, edit data) dan view

laporan hasil transaksi).

4. PT GAN Client User

 Aktivitasnya : dapat melakukan transaksi dan menerima data

transaksi (terbatas pada input transaksi saja).

5. Departemen/Manager (User)

 Aktivitasnya : menyesuaikan hak akses sesuai dengan

kebutuhan perusahaan PT GAN.

Pada type jenis role ini menggantikan fungsi login dari role

PT GANclient User.

b. Sistem Security

Sistem keamanan hak akses login ke aplikasi software Adempiere

diperlukan untuk menjaga privasi dan rahasia perusahaan, mulai dari hak

akses presiden direktur, level manager, sampai dengan level User. Oleh

karena itu, untuk mengatur hak akses tersebut dapat di atur pada System

Admin sebagai berikut:

a. Setup system general rules dilakukan dalam beberapa tahapan

yaitu mulai dari system rules, system security (membangun dan

mengatur beberapa client dan user), system password, server,

workflow, printing, collaboration, data (data import), utility,

organization rules.
b. Pengaturan sisi keamanan bagi para user dan admin terkait

dengan limitasi penggunaan sistem dan entry, edit, dan update

data transaksi perusahaan.

c. Analisis System Remote Connection

Penggunaan sistem jaringan dalam proses instalasi Adempiere

dapat dilakukan dalam 2 (dua) jenis connection diantaranya melalui:

a) Jaringan Internet Connection

Pada jenis jaringan internet connection ini kelebihannya adalah

bisa melakukan transaksi dalam jarak jauh. (IP address langsung

ditujukan ke bagian Admin Server).

b) Kabel LAN TCP/IP

Pada jenis ini dilakukan dalam sistem ruangan departemen

kantor PT GAN, yaitu sistem komputerisasi jaringan kabel LAN

TCP/IP dengan melakukan setup organisasi client terkoneksi

langsung pada sistem pusat Admin.

6.2.1.2 Master Data Management

Proses memasukkan data (data entry) diperlukan untuk menjalankan

proses, sebagaimana memasukkan data adalah sebagai input. Input data yang

dimasukkan dan diperlukan dalam menjalankan modul pada Adempiere.

1. Setup Business Partner

a. Business Partner Group

Business Partner category adalah beberapa kategori partner bisnis

yang terkait pada usaha tersebut. Beberapa jenis data dari business

partner category yang dimasukkan adalah sebagai berikut:

1. Supplier (Sup)

2. Customer (Cus)
3. Employee (Em)

Untuk mengawali proses pada software Adempiere ini langkah yang

paling utama adalah masuk ke setup Business Partner, untuk memasukkan

item-item terkait dengan mitra bisnis baik konsumen internal maupun

ekternal.

Untuk membuka windows Busniess Partner Group agar dapat

memasukkan semua data bisnis partner dapat melalui Partner relation>>

Business Partner Rules>> Business Partner Group.

Gambar 6.5 Setup Business Partner Group

b. Greeting

Greeting digunakan untuk sebutan atau panggilan awal bisnis

partner perusahaan sebagai contoh Mr, Mr, PT, CV. Untuk mendefinisikan

gretting business partner perusahaan adalah di System Admin>>Partner

Relations>>Business Partner Rules>>Greeting

Gambar 6.6 Setup Greeting


c. Payment Term

Payment term digunakan untuk mendefinisikan termin pembayaran

yang harus digunakan untuk bisnis partner, mulai dari penentuan %

discount, discount day, dan net day. Untuk membuka Payment term adalah

dengan Partner Relations >> Business Partner Rules >> Payment Term

Gambar 6.7 Payment Term

d. Invoice Schedule

Proses untuk mendefiisikan suatu jadwal faktur penagihan jika telah

melebihi dari batas waktu yang telah dilakukan, dimana penagihan

dilakukan pada waktu tertentu, sebagai contoh pada akhir bulan, triwulan

dan mingguan. Untuk masuk ke Partner Relations >> Business Partner

Rules >> Business Partner Set Up >> Invoice Schedule.

Gambar 6.8 Invoice Schedule


e. Dunning (Tagihan)

Dunning digunakan untuk mendefinisikan parameter yang akan

digunakan untuk menerbitkan surat tagihan berdasarkan: barang atau

layanan yang dijual, membuat catatan kredit dan debet berdasarkan

dokumen tagihan yang terkait, membatalkan transaksi penagihan,

mengembalikan sebagian nilai tagihan dan lain-lain. Untuk membuka

window adalah Partner Relations >> Business Partner Rules >> Business

Partner Setup >> Dunning

Gambar 6.9 Dunning

f. Business partner

Windows business partner digunakan untuk mendefinisikan dengan

pihak mana dan siapa perusahaan bertransaksi. Beberapa jenis business

partner ini dimasukkan sesuai dengan kelompok pada business partner

group. Sedangkan memasukkan kedalam bentuk Adempiere adalah

sebagai berikut. Partner Relations >> Business Partner Rules >> Business

Partner
Gambar 6.10 Business Partner

6.2.1.3 Modul Quote to Invoice

Modul Quote to Invoice memiliki sub modul yaitu: Sales and

Marketing, Sales Orders, Shipments, Sales Invoices dan Invoice Inquiry.

a. Sales and Marketing

Sales and Marketing digunakan untuk mendefinisikan aktivitas mulai

dari penjualan (sales) dan pemasaran (marketing) produk (mencakup data-

data transaksi penjualan dan pengiriman barang yang dilakukan oleh

perusahaan).

Sales region digunakan untuk mendefinisikan area penjualan. Ini

bisa berupa area-area dimana perusahaan melakukan bisnis. Untuk

membuka windows Sales region adalah sebagai berikut : Quote to Invoice

>> Sales and Marketing >>Sales Setup >> Sales Region.


Gambar 6.11 Sales Region

Sales region perusahaan terdapat 10 wilayah daerah pemasaran

yang terdiri dari daerah pemasaran wilayah kediri, sidoarjdo, surabaya,

nganjuk, jember, lamongan, jombang, gresik , pandaaan dan malang

b. Sales Order

Sales Order digunakan untuk mendefinisikan pembuatan

penawaran kepada pelanggan dimana pada modul ini menggambarkan

siklus interaksi yang sangat penting antara perusahaan dengan konsumen.

Untuk membuka windows Sales Order adalah sebagai berikut :

Quote to Invoice >> Sales and Marketing >>Sales Orderes >> Sales Order.
Gambar 6.12 Sales Order

Setelah membuat sales order dengan lengkap, document dapat

diselesaikan dengan menekan tombol complete. Report untuk sales order dapat

dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 6.13 Report Sales Order


6.2.1.4 Modul Requisition to Invoice

Purchasing digunakan untuk mendefinisikan permintaan quotation

(penawaran) dari customer kepada supplier sebelum proses pembuatan

order pembelian.

a. Requisition

Setelah melihat produk info pada adempiere perusahaan atau pihak

produksi meminta requisition karena terjadi kekurangan bahan untuk

produksi pada produksi tanggal 29 april 2012 dan perusahaan melakukan

requisition pada tanggal 27 april 2012.

Gambar 6.14 Kebutuhan Bahan Produksi

Pada perencanaan kebutuhan bahan selama 1 bulan 1-30 april 2012

terjadi kekurangan bahan pada tanggal 30 april 2012 yaitu botol 2728 unit, label

2728 unit, tutup botol 2728, urine sapi 3728 liter, gula 11,04 kg, urea 86,4 kg,

gula merah 86,4 kg, EM4 230,96 liter, karung 104 unit, benang 104 meter, sekam

22080 kg, kotoran sapi 55200 kg dan dedak 1104 kg. Komponen tersebut

diperlukan pembelian bahan dengan menambahkan faktor pengaman (safety

stock).

Apabila dalam melakukan perencanaan produksi terjadi kekurangan pada

material maka langkah selanjutnya adalah pengadaan bahan baku (raw material)
untuk kebutuhan produksi produk. Sebagaimana kriteria dari proses pembelian

adalah adalah sebagai berikut:

a. Tipe document : Requisition

b. Alamat : Kediri

c. Product : Botol

d. Tanggal produksi : 29 April 2012

e. Tanggal dibutuhkan : 28 April 2012 (karena lead time 1 hari)

f. Tanggal order : 27April 2012

Dimana data jumlah pemesanan sesuai dengan sistem usulan adalah

menghitung jumlah kebutuhan bersih dalam 2 hari kedepan dapat dilihat seperti

table berikut ini:

Tabel 6.3 Jumlah Pemesanan


Jumlah Pesanan (Sudah
ditambahkan safety stock)
Bahan (Satuan) 30-April-2012
Kotoran sapi (Kg) 55500
Urine sapi (Liter) 4000
Dedak(Kg) 1200
Sekam (Kg) 22500
Gula Pasir (Kg) 50
Gula Merah (Kg) 100
EM4 (liter) 300
Urea (kg) 100
Botol (unit) 3000
Tutup Botol (Unit) 3000
Label (unit) 3000
Benang (meter) 150
Karung (Unit) 150
Sumber : Hasil Analisis

Cara membuat requisition pada adempiere adalah sebagai berikut :

Requisition To Invoice >> Requisition


Gambar 6.15 Requisition

Setalah membuat requisition selanjutnya melihat report yang

dihasilkan dari adempiere adalah sebagai berikut ini :

Gambar 6.16 Report Requisition


b. Purchasing

Setelah membuat requisition maka kita dapat merubah data tersebut ke

dalam dokumen purchase order dengan langkah-langkah masuk ke requisition to

invoice>> create PO from requisition seperti berikut ini:


Gambar 6.17 Purchase Order

Report untuk purchase order dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 6.18 Report Purchase Order

Setelah membuat purchase order dan selanjutnya dikirim ke vendor

untuk melakukan pembelian. Dan apabila supplier mengirim barang yang

sudah kita pesan maka selanjutnya adalah membuat document material

receipt seperti gambar berikut ini: Requisition To Invoice >> Material

Receipt

Gambar 6.19 Material Receipt


Material receipt dokumen dapat diselesaikan dengan menekan

tombol complete. Ini menunjukan bahwa komponen sudah masuk ke

gudang. Report untuk material receipt dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 6.20 Report Material Receipt

6.2.1.5 Modul Material Management

Pada Modul Material Management mendefinisikan resources untuk setup

dan entry data product (mulai dari Bill Of Material, Substitute, Replenish,

Purchasing, Costing, Price dan Accounting) dan Pricing (penetapan harga List

price (Daftar Harga), Standard Price (Harga standar) dan Limit Price (Harga

Batas).

Kebutuhan data untuk setup modul material management ialah data Data

Attribute Product, Data Product, Data Jenis Gudang, Data Harga List Product,

Data Pembagian Discount, Data BOM (Bill of Material), Data Replenish, dan Data

Vendor.

a. Warehouse and Locator

Masuk pada warehouse and locator, sebagaimana pada tampilan

dibawah ini. Material Management >> Material Management Rules >>

Product Set Up >> Warehouse and Locator


Gambar 6.21 Warehouse and Locator

b. Unit Of Measurement

Unit of measurement merupakan satuan pengukuran yang nantinya

akan dibutuhkan. Cara memasukkan adalah sebagai berikut Material

Management >>Material Management Rules>>Unit Of Measurement

(UoM)

Gambar 6.22 Unit Of Measurement

c. Product Category

Pada product category ini memasukkan jenis-jenis produk yang

yang diproduksi yang terdiri dari produk jadi dan raw material. Material

Management >> Material Management Rules >> Product Set Up >>

Product Category
Gambar 6.23 Product Category

Setelah Kategori Produk maka selanjutnya memasukkan macam-

macam dari jenis produk yang termasuk dalam Product Category. Material

Management >> Material Management Rules >> Product Set Up >>

Product

Gambar 6.24 Product

d. Pricing

Fungsi Pricing digunakan untuk mendefinisikan aktivitas:

perhitungan harga (untuk ditawarkan kepada pihak luar baik konsumen


maupun supplier) dan biaya (untuk kepentingan pihak internal perusahaan,

misalnya akuntansi biaya).

Informasi pricing tersebut dapat diakses oleh seluruh staff bagian

penjualan sehingga memudahkan dalam mengambil keputusan dan

meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Langkah selanjutnya dalam modul ini adalah penentuan harga

sebagaimana langkah-langkah dalam penentuan harga sebagaimana

berikut ini. Pada mulanya masuk ke Material Management >> Material

Manaagement Rules >> Price List Set Up >> Price List.

Gambar 6.25 Price List

6.2.1.6 Modul Performance Analysis

Seluruh proses sistem ERP akan berujung kepada proses akuntansi

dimana aktivitas pada modul ini adalah mencatat semua transaksi yang terjadi di

perusahaan dan menyajikannya dalam bentuk laporan keuangan/financial. Pada

modul ini dapat dilihat posisi keuangan dan laba rugi perusahaan.

Fungsi dari penggunaan modul ini adalah untuk mengendalikan sistem


Costing (pembiayaan) dan Payment (pembayaran). Modul ini adalah muara dari

semua transaksi yang dilakukan dari beberapa modul yang ada dalam

adempiere.

6.2.1.6.1 Calender Year And Period

Calender didalam adempiere digunakan untuk kontrol dan tujuan

pelaporan/reporting. Masing-masing client mempunyai satu atau beberapa

calender sebagai periode kontrol dalam pelaporan keuangan. Untuk membuka

Performance Analysis >> Accounting Rules >> Accounting Setup >> Calendar

Year and Period >> Year

Gambar 6.26 Year

6.2.1.6.2 Account Element

Digunakan untuk mendefinisikan nilai akun dan parameter yang akan

digunakan untuk posting. Untuk membuka Performance Analysis >> Accounting

Rules >> Account Element

Gambar 6.27 Account Element


6.2.1.7 Manufacturing Management

6.2.1.7.1 Engineeing Management

Modul ini digunakan untuk mengelola data sumberdaya pada lantai produksi

diantanya, resource type, manufacturing work flow dan bill of material.

A. Resource management

Pada modul ini menjelaskan sumberdaya perusahaan yang akan

digunakan dalam memproduksi suatu barang. Dimana secara umum tipe

sumberdaya perusahaan untuk memproduksi dibai menjadi 2 yaitu perencanaan

dan work centre. Proses input type resource adalah Manufacturing

management>> Resource Management>> Resource Type:

Gambar 6.28 Resource Type

Setelah membuat type resource langkah selanjutnya adalah menginputkan

manufacturing resource yang ada diperusahaan seperti gambar berikut ini

Manufacturing Management>> Resource Management>> Manufacturing

Resource:

Gambar 6.29 Manufacturing Resource


B. Manufacturing Workflow

Perencanaan proses ini terkait dengan proses-proses produksi yang

dijalankan. Sebagaimana pada dasarnya perencanaan proses pada pembuatan

pupuk organik . Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah window yang ditampilkan

dari aplikasi Adempiere Manufacturing Management >> Engineering

Management >> Manufacturing Workflow

Gambar 6.30 Manufacturing Workflow

Setelah di setting pada aplikasi Adempiere maka workflow untuk proses

produksi pembuatan pupuk organik dapat dilihat seperti gambar berikut ini

Manufacturing Management >> Engineering Management >> Manufacturing

Workflow editor:

Gambar 6.31 Manufacturing Workflow editor


C. Bill of material formula

Modul ini digunakan untuk membuat bill of material (struktur produk) dari

suatu produk yang akan diproduksi. Bill of material (struktur produk) dari tiap-tiap
jenis produk dapat dilihat pada bab 5 gambar 5..3 - 5.13. sedangkan Setelah di

setting pada aplikasi Adempiere maka workflow untuk proses produksi

pembuatan pupuk organik adalah Manufacturing Management >> Engineering

Management >> Bill Of Material & Formula>> Bill Of Material & Formula

Gambar 6.32 Bill Of Material & Formula

Setelah di setting maka report untuk bill of material (struktur produk) dari suatu

produk pupuk organik adalah seperti berikut ini Manufacturing Management >>

engineering management >> Bill of material formula>>Multi level BOM & Formula

Detail:

Gambar 6.33 Report Multi level BOM & Formula Detail


6.2.1.7.2 Planning Management

Dalam modul planning mangement terdapat MRP dan CRP yaitu untuk

mengetahui ketersediaan bahan baku dan kapasitas produksi tiap workflow area.

A. Material Requirement Planning

Pada tab modul MRP digunakan untuk mengetahui ketersediaan bahan yang

berada pada gudang. Untuk membuka windows MRP Manufacturing

Management >> planning management >> MRP:

Gambar 6.34. Material Requirement Planning

Dari gambar diatas terlihat bahwa ketersediaan bahan-bahan misalnya

empon-empon on hand quantity sebesar 69703,5 kg, sekam sebesar 563580 kg.

B. Capacity Requirement Planning (CRP)

Tampilan capacity requirement planning (CRP) dimunculkan dalam

window Adempiere Manufacturing Management >> Planning management >>

CRP>> Calculate Capacity Plan seperti berikut ini

Gambar 6.35 Calculate Capacity Plan


Setelah calculate capacity plan diproses maka report dari calculate capacity plan

(CRP) dapat dilihat pada Manufacturing Management >> Planning management

>> CRP info seperti berikut ini:

Gambar 6.36 CRP Info


Pada output diatas pada work centre ayakan area actual load yang

dibutuhkan untuk memperoduksi dalam horizon penencanaan kapasitas harian

sebesar 1,7 jam (sesuai kapasitas tersedia perusahaan tiap hari) sehingga actual

load lebih kecil dari kapasitas harian sehingga produksi dapat dilaksanakan.

Dalam capacity palaning perlu di lihat actual load pada semua work centre.

Apabila actual load melebihi kapasitas tersedia diperusahaan (dalam hal ini

adalah 1,7 jam per hari) maka manufacturing perlu di lakukan revisi atau perlu

penambahan jam lembur. Semua kebijakan ini revisi atau penambahan jam

lembur di lakukan oleh manajer perencanaan dan produks. dalam contoh kasus

ini manufacturing order atau master production scheduling tidak perlu untuk

direvisi atau menambah jumlah jam lembur.

6.2.1.7.3 Production Management

Proses production planning mengijinkan kita untuk mengecek aktivitas

eksekusi dalam rangka memastikan dan memenuhi perencanaan material.

A. Manufacturing Order

Kasus yang sesuai dengan karakteristik tersebut, maka dapat

dimunculkan dalam window Adempiere berikut ini. Manufacturing Management

>> Production Management >> Discreat Manufacturing>> Manufacturing Order


Gambar 6.37 Manufacturing Order

Apabila manufacturing order sudah diperiksa ketersediaan bahan dan

kapasitas maka dokumen dapat disetujui dengan menekan tombol complete.

Report untuk maufacturing order dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 6.38 Report Manufacturing order


B. Order Receipt And Issue (Proses Pengiriman Barang Setelah Produksi

Ke Gudang Barang Jadi)

Setelah manufacturing order dilakukan produksi dilantai produksi oleh

bagian produksi, maka langkah selanjutnya adalah melakukan proses

pengiriman barang yang telah dilakukan oleh bagian produksi ke gudang barang

jadi. Tampilan Order receipt and issue dimunculkan dalam window Adempiere

Manufacturing Management >> discreat manufacturing >> Order receipt and

issue seperti berikut ini

Gambar 6.39 Order Receipt And Issue

Setelah proses tersebut selesai, maka proses pada kegiata manufactur

selesaii karena produk hasil produksi sudah di kirim ke bagian gudang jadi.
6.3 Report Accounting

6.3.1 Accounting Purchasing

Laporan keuangan untuk pembelian didalam adempiere yaitu pda

purchase order dan material receipt dimana laporan keuangan berupa jurnal

pembelian dan jurnal penerimaan.

A. Accounting Purchasing Bulan April 2012

Accounting purchasing bulan april pada adempiere dapat dilihat

dengan cara Adempiere >> view >> account info >> select document >>

shipment/receipt

Gambar 6.40 Account Info Shipment/Receipt

Setelah itu akan muncul report account viewer shipment untuk

masing-masing pilihan yang akan ditampilkan misalnya untuk material

kotoran sapi akan muncul account debit sebesar Rp.13.875.000,- dan

account credit sebesar Rp.13.875.000,- untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada gambar 6.41 report account viewer shipment


Gambar 6.41 Report Account Viewer Shipment April 2012

Selain pada account info report account dapat dlihat pada

performance analysis disini akan lebih dijelaskan lagi mengenai sisa

pembayaran berada pada supplyer yang belum terbayarkan. Pada

performance analysis juga dijelaskan tentang kategori General Ledger (GL).

Untuk membuka windows account Shipment/Receipt klik Performance

Analysis>>Account Fact Details Report


Gambar 6.42 Report Account Fact Details Purchasing April 2012

B. Accounting Purchasing Bulan Mei 2012

Accounting Purchasing pada bulan mei 2012 didapatkan pada

pembelian yang terjadi pada bulan mei mengenai pembelian bahan baku

produksi dan penambahan safety stock yang datanya bisa dilihat pada Bab 5

Tabel 5.6 Data Pembelian Perusahaan. Berikut adalah gambar akuntansi

pembelian perusahaan pada bulan mei 2012

Gambar 6.43 Report Account Viewer Purchasing Mei 2012


Pada Performance Analysis juga dijelaskan tentang kategori General

Ledger (GL) pada periode mei 2012. Untuk membuka windows account

Shipment/Receipt klik Performance Analysis>>Account Fact Details

Report>>Period (Mei-12)

Gambar 6.44 Report Account Fact Details Purchasing Mei 2012


6.3.2 Account Penjualan

Account penjualan dalam adempiere didapatkan dari penjualan (sales)

yang sudah dijelaskan pada sub bab 6.2.1.3 modul Quote-to-invoice dimana

keuangannya dihitung berdasarkan nilai penjualan.

A. Account Penjualan Bulan April 2012

Account penjualan bulan april 2012 didapatkan dari jumlah penjualan

perusahaan pada bulan april 2012 dimana penjualan untuk custumer 1 mencapai

nialai sebesar Rp.158.400.000,00 dan total penjualan bulan mei didapatkan

sebesar Rp.3.859.491.400,00. Untuk membuka nilai penjualan perusahaan dapat

dilhat pada windows Adempiere >> view >> account info >> select document >>

order

Gambar 6.45 Report Account Penjualan April 2012

Penjualan perusahaan pada bulan april tercatat dengan jumlah

Rp.3.859.491.400,00 dari custumer 1 sebesar Rp.158.400.000,00 yang bisa

dilihat dari report sales order dibawah ini


Gambar 6.46 Report Account Penjualan Custumer 1 April 2012

B. Account Penjualan Bulan Mei 2012

Account penjualan bulan Mei 2012 didapatkan dari jumlah penjualan

perusahaan pada bulan Mei 2012 dimana penjualan untuk custumer 1 mencapai

nialai sebesar Rp.642.500.000,00 dan total penjualan bulan mei didapatkan

sebesar Rp.4.083.547.500,00

Gambar 6.47 Report Account Penjualan Mei 2012


Gambar 6.48 Report Account Penjualan Custumer 1 Mei 2012

6.3.3 Account Manufacturing

A. Bill Of Material (BOM) Costing

Dalam account BOM dijelaskan tentang biaya produksi tiap jenis produk

yang dilihat dari BOM sebuah produk namun dalam account produksi biaya yang

dimasukkan merupakan biaya-biaya materialnya saja belum ditambah biaya lain-

lain. Cara melihat biaya produksi tiap produk Manufacturing Management >>

Standart Costing Management>> Cost BOM Multi Level Review

Gambar 6.48 Report Account Cost BOM


B. Cost Collector Manufacturing

Cost collector adalah tempat penyimpanan semua transaksi

manufacturing order. Disini kita bisa membandingkan transaksi sesungguhnya

dengan transaksi standart dalam order agar bisa menghitung variasi oleh cost

element. Untuk dapat mengakses cost collector dapat melalui menu :

Manufacturing Management >> Standart Costing Management >> Cost Collector

Gambar 6.49 Cost Collector Manufacturing

Untuk lebih jelasnya report Cost collector juga dapat dilihat pada

performance analysis. Berikut adalah contoh report untuk cost collector

perusahaan
Gambar 6.50 Report Cost Collector Manufacturing
6.3.4 Financial Report

Finacial report merupakan laporan akuntansi perusahaan dimana

akuntansi merupakan induk dari semua proses transaksi, demikian juga

dengan Adempiere. Semua transaksi yang dilakukan akan menginduk

kedalam sistem akuntansi yang terintegrasi secara realtime. Untuk

membuka Financial Report adalah Financial Management>>Financial

Reporting>> Financial Report

Gambar 6.51 Finacial report


6.3.5 Nerca Saldo ( Trial Balance)

Neraca saldo (Trial Balance) dalam adempiere berfungsi untuk

melihat saldo keuangan saat ini yang dimiliki oleh perusahaan. Terlihat

perusahaan saat ini memiliki saldo sebesar Rp.3.997.831.750,00. Untuk

melihat neraca saldo klik-ganda Performance Analysis >> Financial

Reporting >> Trial Balance.

Gambar 6.52 Trial Balance

6.4 Pembahasan

6.4.1 Pembahansan Integrasi Sistem ERP Pada Perusahaan

Analisa perbedaan bisnis proses penanganan pembelian, penjualan,

manufacturing (barang jadi dan bahan baku) dan akuntansi keuangan antara

sistem awal perusahaan dan sistem usulan yang disesuaikan dengan Adempiere
adalah dapat dilihat table berikut:

Tabel 6.4 Analisa Perbedaan Sistem Perusahaan Dan Usulan Adempiere


Sistem Sistem Usulan
Proses Perusahaan Adempiere
Purchasing Ada Ada
Accounting Purchasing Tidak Ada Ada
Sales order Ada Ada
Account Penjualan Tidak Ada Ada
Manufacturing order Ada Ada
Component Check (Material
Tidak Ada Ada
Requirement Planning)
Capacity Requirement Plannin
Tidak Ada Ada
(CRP)
Bill Of Material (BOM) Costing Tidak Ada Ada
Cost Collector Manufacturing Tidak Ada Ada
Financial Report Tidak Ada Ada
Nerca Saldo ( Trial Balance) Tidak Ada Ada
Penerimaan order produksi ke
Ada Ada
gudang
Proposal purchase (requisition) Ada Ada
Material receipt Ada Ada
Sumber : Hasil Analisis
Pada tabel diatas terlihat bahwa perbedaan perbedaan sistem

perusahaan dan usulan dengan Adempiere adalah pada sistem awal perusahaan

belum terdapat proses Accounting Purchasing, Account Penjualan Component

Check (Material Requirement Planning), Capacity Requirement Plannin (CRP),

Bill Of Material (BOM) Costing, Cost Collector Manufacturing, Financial Report

dan Nerca Saldo .

Dari perancangan sistem manufaktur perencanaan kebutuhan bahan dan

kapasitas produksi modul manufacturing management diawali membuat

production order kemudian dilakukan pengecekan ketersediaan material dan

kapasitas produksi pada tiap work centre, dimana perencanaan harus

mempertimbangkan ketersediaan bahan baku dan kapasitas yang dimiliki

perusahaan. Sedangkan sistem usulan untuk penanganan bahan baku dengan

berfokus pada pengendalian bahan baku dijelaskan pada tabel berikut ini.
Tabel 6.5 Usulan Sistem proses penanganan Bahan Baku
Sistem Usulan dengan
No. Sistem awal perusahaan
Adempiere
1 Perencanaan yang berjalan belum Perencanaan disusun dengan
memperhitungkan kebutuhan bersih, memperhitungkan kebutuhan
lead time dan bill of material dari bersih, lead time dan bill of material
struktur produk. dari struktur produk.
2 Purchase request dilakukan setiap Penyederhanan proses purchase
kali ada permintaan bahan baku request yang dilakukan hanya pada
yang tidak dapat dipenuhi karena setiap awal periode berdasarkan
kekurangan persediaan. jadwal produksi.
3 Waktu yang lama untuk proses Keterlambatan proses produksi
purchase request bahan baku yang dapat dihindari dengan adanya
dapat menggakibatkan perencanaan kedatangan bahan
keterlambatan proses produksi. baku dalam perencanaan
kebutuhan bahan baku.
Sumber : Hasil analisis

Perencanaan kebutuhan bahan disusun memerlukan masukan berupa

jadwal produksi, strukur produk dan bill of material, serta laporan persediaan.

Dengan menggunakan perencanaan kebutuhan diharapkan akan terjadi

peningkatan kinerja dapat diperoleh karena adanya perbaikan pada rencana

pembelian yang disusun berdasarkan lead time dari setiap item, dapat diketahui

besarnya kebutuhan bahan pada setiap tingkatan bahan dalam struktur produk,

keadaan persediaan secara otomatis (dalam database) akan terus terpantau,

karena dalam penyusunan rencana pembelian selalu melihat pada jumlah

persediaan yang dimiliki, sehingga dapat mengurangi kemungkinan kekurangan

persediaan dan penghitungan pemakaian bahan baku yang lebih akurat, karena

dapat diketahui kebutuhan kotor dan kebutuhan bersih, tidak hanya pada end

item, tetapi juga pada setiap komponen atau item pada tingkatan yang rendah.

Seluruh proses dalam sistem ERP Adempiere akan berujung kepada

proses accounting, yaitu berupa hasil perhitungan keuangan yang akan

menunjukkan biaya-biaya produksi, biaya pembelian, hasil dari penjualan. Pada

sistem awal perusahaan terlihat belum adanya Accounting Purchasing, Account

Penjualan, Bill Of Material (BOM) Costing, Cost Collector Manufacturing,


Financial Report dan Nerca Saldo. Maka dalam sistem usulan Adempiere

dilakukan penerapan Accounting perusahaan yang terdapat pada modul

Performance Analysis Adempiere.

Pada proses install software Adempiere membutuhkan beberapa urutan

yang harus dijalankan, jika terlangkahi satupun juga tidak akan berjalan

sebagaimana mestinya. Implementasi modul yang diharapkan mempermudah

kinerja suatu usaha. Pada implementasi modul ini data yang dimasukkan dalam

keadaan lengkap sehingga output dapat dengan mudah dibaca dan dapat

menjadi input untuk proses transakasi selanjutnya. Selain itu jika data yang

diintrusikan tidak disertakan maka proses selanjutnya juga akan terhambat.

6.4.2 Kelebihan dan Kekurangan ERP Adempiere

Merupakan turunan dari Compiere yang dikembangkan oleh komunitas,

hal ini muncul karena Compiere dipandang kurang mengakomodir keingininan

komunitas. Menggunakan databse postgreSQL maupun Oracle. Karena baru

saja “berpisah” dengan Compiere, maka fiturnya masih sangat mirip dengan

Compiere. Adempiere tidaklah dibuat berdasarkan patern atau langkah langkah

proses bisnis yang fix dan kaku, melainkan berdasarkan opsi opsi yang bisa kita

pilih sesuai dengan proses bisnis dari perusahaan yang kita jalankan. Compiere /

Adempiere juga menyediakan opsi opsi yang bisa anda tentukan sendiri yang

paling tepat dengan proses usaha yang anda jalankan saat ini. Adapun

Kelebihan dan kekurangan Adempiere adalah sebagai berikut :

a. Kelebihan Dari Adempiere

Kelebihan adempiere hampir sama dengan software ERP Compiere

yaitu sebagai berikut :

1. Adempiere memiliki fleksibiltas yang sangat tinggi dalam menyesuaikan

proses bisnis perusahaan di seluruh dunia.

2. Adempiere selalu bisa di Kustomisasi bila diinginkan


3. Full Feature, fitur secara lengkap ditambah fitur fitur tambahan yaitu

seperti Posterita, Libero, dll

4. Pengoperasian dapat menggunakan database PostgreSQL, Selain

Oracle

5. Dukungan support dari komunitas dan dokumentasi

b. Kekurangan dari Adempiere

1. Adempiere bukanlah aplikasi siap pakai yang begitu anda install langsung

bias digunakan (meskipun sebagian besar proses bisnis defaultnya

mengacu kepada proses bisnis standard).

2. implementasi Adempiere selalu membutuhkan proses setup, configurasi

dan kustomisasi agar benar benar sesuai dengan proses bisnis di

perusahaan, sehingga pada umumnya anda akan membutuhkan bantuan

dari konsultan, atau paling tidak orang yang pernah menggunakan

Adempiere untuk melakukan setup dan konfigurasi yang sesuai dengan

bisnis proses di perusahaan.

3. Performa kecepatannya Adempiere lebih lambat dibanding dengan

software ERP berbayar.

6.4.3 Perhitungan NPV Perusahaan

6.4.3.1 Sebelum Penerapan ERP Adempiere

Sebelum penerapan ERP Adempiere NPV dihitung 2 bulan yaitu

bulan Februari 2012 dan bulan Maret 2012 yang berdasarkan Tabel 2.4

Tingkat Suku Bunga sebesar 3,56%% dan 3,97% yang mepunyai

investasi sebesar Rp. 1.886.690.000 untuk bulan Februari 2012 dan Rp.

1.947.705.000 untuk bulan Maret 2012. Sedangkan pendapatan bulan

Februari 2012 sebesar Rp. 3.817.375.000 dan bulan Maret 2012 sebesar

Rp. 4.100.125.000.
Dengan bantuan Microsoft Excel didapatkan NPV bulan Februari

2012 Sebesar Rp. 1.799.458.126,69 dan pada bulan Maret didapatkan

NPV sebesar Rp. 1.995.860.451,57

6.4.3.2 Setelah Penerapan ERP Adempiere

Setelah penerapan ERP Adempiere NPV dihitung 2 bulan yaitu

bulan April 2012 dan bulan Mei 2012 yang berdasarkan Tabel 2.4 Tingkat

Suku Bunga sebesar 4,50%% dan 4,45% yang mepunyai investasi

sebesar Rp. 42.367.500 untuk bulan April 2012 dan Rp. 1.615.992.936

untuk bulan Mei 2012. Sedangkan pendapatan bulan April 2012 sebesar

Rp. 3.837.772.500 dan bulan Mei 2012 sebesar Rp. 3.837.157.500.

Dengan bantuan Microsoft Excel didapatkan NPV bulan April 2012

Sebesar Rp. 3.630.142.069,37 dan pada bulan Mei didapatkan NPV

sebesar Rp. 2.057.685.857,68

6.4.4 Kesulitan Penerapan ERP Adempiere Bagi Usaha Kecil Menengah

(UKM)

Kesulitan penerapan ERP Adempiere pada sentral usaha kecil

menengah (UKM) adalah sebagai berikut :

1. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

Sebagian besar usaha kecil tumbuh secara tradisional dan

merupakan usaha keluarga yang turun temurun. Keterbatasan kualitas

SDM usaha kecil baik dari segi pendidikan formal maupun

pengetahuan dan keterampilannya sangat berpengaruh terhadap

manajemen pengelolaan usahanya, sehingga usaha tersebut sulit

untuk berkembang dengan optimal. Disamping itu dengan

keterbatasan kualitas SDM-nya, unit usaha tersebut relatif sulit untuk

menerapkan suatu teknologi ERP Adempiere.


2. Stadar Operasi Prosedur (SOP) ERP Adempiere.

ERP Adempiere mempunyai SOP dalam penerapannya dan

kurang pas bila diterapkan pada UKM karena dalam UKM belum

terdapat Standar Operasi Prosedur dalam pelaksanaan aktivitas

produksinya.

3. Output Financial Yang Dihasilkan ERP Adempiere

Pada output Financial ERP Adempiere begitu banyak dan

kompleks sehingga untuk UKM belum tentu bisa membaca report

financial yang dihasilkan ERP Adempiere. Maka dari itu disarankan

untuk UKM dalam menjalankan aktivitas financial accounting

menggunakan software akuntansi yang murah dan sangat cocok untuk

kalangan UKM yaitu MYOB.


BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Dari analisa di bab 5 maka kesimpulan yang dapat diambil adalah:

1. Hasil rancangan sistem perencanaan kebutuhan bahan dan kapasitas

produksi modul manufacturing management pada perusahaan PT GAN,

diawali membuat manufacturing order pupuk organik kemudian dilakukan

pengecekan ketersediaan material (Material Requirement Planning) pada

gudang dan kapasitas produksi (Capacity Requirement Planning) tiap work

centre, dimana pada bulan april 2012 terjadi kekurangan material botol,

label, tutup botol, urine sapi, gula, urea, gula merah, EM4, karung, benang,

sekam, kotoran sapi dan dedak sehingga dilakukan requisition untuk

melaksanakan suatu pembelian. Proses pembelian merupakan jumlah

bahan yang akan dipesan ditambah dengan safety stock selama

perencanaan.

2. Hasil rancangan sistem informasi akuntasi pada pembelian, penjualan dan

produksi diperusahaan PT GAN didapatkan report accounting yang meliputi

accounting purchasing, account penjualan, account manufacturing, finacial

report dan neraca saldo yang semuanya terintegrasi dalam sistem ERP

pada modul performance analysis.

3. Hasil implementasi ERP Adempiere modul master data management, Quote

to Invoice (sales management), Requisition to Invoice (Requisition dan

Purchasing), Material Management, Performance Analysis dan

manufacturing management, menunjukan modul yang saling terkait sebagai

relasi satu sama lain dalam memperoleh data yaitu manufacturing


management, procurement management, sales management dan

accounting.

7.2. Saran

Beberapa saran untuk mengimplementasikan ERP terutama

menggunakan Adempiere adalah sebagai berikut ini:

A. Dari sisi aplikasi :

Diharapkan perusahaan dapat menerapkan ERP open source

Adempiere semua modul dimulai dari modul master data management

sampai dengan modul human resource secara lengkap dan berkelanjutan.

A. Dari sisi akademis

Diharapkan dalam penelitian selanjutnya diterapkan modul human

resource dan untuk financial accounting dilengkapi dengan software

accounting open source MYOB.


DAFTAR PUSTAKA

Aprilia, L. 2001. Perancangan Sistem Enterprise Resource Planning (ERP)

Menggunakan Openbravo Modul Sales Management Sub Modul Sales

Order Pada PT.ABC. Jurnal Informatika Gunadarma. Vol. 5. No. 6. 67-

78.

Astana, Yudha I.N. 2007. Perencanaan Persediaan Bahan Baku Berdasarkan

Metode MRP (Material Requirement Planning). Jurnal Ilmiah Teknik

Sipil Vol.11, No.2.

Azis Rahayu. 2009. Analisis Efektivitas Penerapan SAP (Sytem Application

Product) r/3 Terhadap Informasi Akuntansi Pada Pt Telekomunikasi

Indonesia, Tbk. Divisi Regional I Sumatera. Skripsi Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara. Medan

Baroto, T. 2002. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Ghalia

Indonesia.

Dewanto, Wawan. dan Falahah. 2008. ERP: Menyelaraskan Teknologi

Informasi dengan strategi Bisnis. Informatika. Jogjakarta.

Elsayed A.E. and Boucher, Thomas O. 1985, Analysis and Control of

Pruduction System. 2nd Ed. Prentice-Hall International Inc. USA.

Fogarty, D.W., Blackstone, J.H., dan Hoffman, T.R. 1991. Production and

Inventory Management. 2D Edition. South-Western Publishing Co.

Gaspersz,V. 2008. Production Planning And Inventory Control Berdasarkan

Pendekatan Sistem Terintegrasi MRP II dan JIT Menuju Manufakturing

21. PT. Gramedia Pustaka Utama.


Gaspersz,V. 2001. Desain Sistem Manufaktur Menggunakan ERP

System:Suatu Pendekatan Praktis. Jurnal Siasat Bisnis. Vol. 1. No. 6.

77-88.

Kusuma, H. 2009. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Andi

Yogyakarta.

Marsetiya Utama. 2010. Implementasi Sistem Enteprise Resource Planning

(Erp) Berbasis Opensource Pada Usaha Kecil Menengah (Ukm)

(Studi Kasus Pada Perusahaan “X”). Tesis Pascasarjana Teknik Mesin

Universitas Brawijaya.

Mora Sinegar. 2005. penerapan SAP dalam sistem informasi akuntansi siklus

pengeluaran pada PT Indosat West Region Office. Universitas

Sumatera Utara. Medan

Nasution, A, H. 1999. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Guna

Widya.

Nur,S. 2010. Analisis Dan Implementasi Modul Voucher Financial

Management Pada Openerp. Jurnal Informatika Gunadarma. Vol. 5.

No. 6. 47-58.

Pamungkas, Bayu. 2009. Adempiere 3.4 ERP solution. PCKT Publishing.

Birmingham.

Ptak, Carol. and Shragenheim, Eli. 2005. ERP : tools, techniques, and

applications for integrating the supply chain. 2nd Ed. The St. Lucie

Press. London.

Santoso, Agung. 2010. Implementsai ERP langkah demi langkah dengan

Adempiere. Alpha Media. Batam.

Tarigan, Zeplin. 2005. Perancangan Penjualan Dan Perencanaan Produksi

Yang Terintegrasi Dengan Menerapkan Teknologi Enterprise

Resources Planning. Jurnal Teknik Industri Vol. 7, No. 2. 138- 144


Wallace, Thomas. F. and Kremzar, Michail H. 2001. ERP Making It Happen,

2nd Ed. Prentice-Hall International Inc. USA.


Jenis Tipe Produk

Padat

Tipe 5
Tipe 1 Tipe 2 Tipe 3 Tipe 4

Cair

Tipe 6 Tipe 7 Tipe 8 Tipe 9 Tipe 10


FORECAST LINIER REGRESSION WITH TIME LINIER REGRESSION
WITH TIME

TIPE 1
TIPE 2
TIPE 3
TIPE 4
TIPE 5
TIPE 6
TIPE 7
TIPE 8
TIPE 9
TIPE 10
Bisinees Partner
Account viewer
JADWAL INDUK PRODUKSI DENGAN WIN QSB

Tipe 1

Output

Planning Result for PUPUK ORGANIK (LP Model)

03-12-2012 Regular Overtime Total Ending Number of

16:48:28 Demand Production Production Production


Inventory Employees

Initial 0,00 25,00

Period 1 6.400,00 6.500,00 0,00 6.500,00 100,00 25,00

Period 2 6.425,00 6.425,00 0,00 6.425,00 100,00 25,00

Period 3 6.450,00 6.450,00 0,00 6.450,00 100,00 25,00

Period 4 6.475,00 6.475,00 0,00 6.475,00 100,00 25,00

Period 5 6.501,00 6.501,00 0,00 6.501,00 100,00 25,00

Period 6 6.526,00 6.526,00 0,00 6.526,00 100,00 25,00

Total 38.777,00 38.877,00 0,00 38.877,00 600,00


Tipe 2

Planning Result for PUPUK ORGANIK (LP Model)

03-12-2012 Regular Overtime Total Ending Number of

16:54:16 Demand Production Production Production


Inventory Employees

Initial 0,00 25,00

Period 1 6.132,00 6.232,00 0,00 6.232,00 100,00 25,00

Period 2 6.155,00 6.155,00 0,00 6.155,00 100,00 25,00

Period 3 6.179,00 6.179,00 0,00 6.179,00 100,00 25,00

Period 4 6.202,00 6.202,00 0,00 6.202,00 100,00 25,00

Period 5 6.226,00 6.226,00 0,00 6.226,00 100,00 25,00

Period 6 6.249,00 6.249,00 0,00 6.249,00 100,00 25,00

Total 37.143,00 37.243,00 0,00 37.243,00 600,00


Tipe 3

Planning Result for PUPUK ORGANIK (LP Model)

03-12-2012 Regular Overtime Total Ending Number of

16:54:44 Demand Production Production Production


Inventory Employees

Initial 0,00 25,00

Period 1 5.184,00 5.284,00 0,00 5.284,00 100,00 25,00

Period 2 5.121,00 5.121,00 0,00 5.121,00 100,00 25,00

Period 3 5.058,00 5.058,00 0,00 5.058,00 100,00 25,00

Period 4 4.995,00 4.995,00 0,00 4.995,00 100,00 25,00

Period 5 4.932,00 4.932,00 0,00 4.932,00 100,00 25,00

Period 6 4.869,00 4.869,00 0,00 4.869,00 100,00 25,00

Total 30.159,00 30.259,00 0,00 30.259,00 600,00


Tipe 4

Planning Result for PUPUK ORGANIK (LP Model)

03-12-2012 Regular Overtime Total Ending Number of

16:57:08 Demand Production Production Production


Inventory Employees

Initial 0,00 25,00

Period 1 5.845,00 5.945,00 0,00 5.945,00 100,00 25,00

Period 2 5.840,00 5.840,00 0,00 5.840,00 100,00 25,00

Period 3 5.835,00 5.835,00 0,00 5.835,00 100,00 25,00

Period 4 5.831,00 5.831,00 0,00 5.831,00 100,00 25,00

Period 5 5.826,00 5.826,00 0,00 5.826,00 100,00 25,00

Period 6 5.821,00 5.821,00 0,00 5.821,00 100,00 25,00

Total 34.998,00 35.098,00 0,00 35.098,00 600,00


Tipe 5

Planning Result for PUPUK ORGANIK (LP Model)

03-12-2012 Regular Overtime Total Ending Number of

16:56:37 Demand Production Production Production


Inventory Employees

Initial 0,00 25,00

Period 1 6.452,00 6.552,00 0,00 6.552,00 100,00 25,00

Period 2 6.472,00 6.472,00 0,00 6.472,00 100,00 25,00

Period 3 6.492,00 6.492,00 0,00 6.492,00 100,00 25,00

Period 4 6.512,00 6.512,00 0,00 6.512,00 100,00 25,00

Period 5 6.531,00 6.531,00 0,00 6.531,00 100,00 25,00

Period 6 6.551,00 6.551,00 0,00 6.551,00 100,00 25,00

Total 39.010,00 39.110,00 0,00 39.110,00 600,00


Tipe 6

Planning Result for PUPUK ORGANIK (LP Model)

03-12-2012 Regular Overtime Total Ending Number of

17:11:49 Demand Production Production Production


Inventory Employees

Initial 0,00 20,00

Period 1 13.458,00 13.958,00 0,00 13.958,00 500,00 20,00

Period 2 13.408,00 13.408,00 0,00 13.408,00 500,00 20,00

Period 3 13.357,00 13.357,00 0,00 13.357,00 500,00 20,00

Period 4 13.307,00 13.307,00 0,00 13.307,00 500,00 20,00

Period 5 13.257,00 13.257,00 0,00 13.257,00 500,00 20,00

Period 6 13.207,00 13.207,00 0,00 13.207,00 500,00 20,00

Total 79.994,00 80.494,00 0,00 80.494,00 3.000,00


Tipe 7

Planning Result for PUPUK ORGANIK (LP Model)

03-12-2012 Regular Overtime Total Ending Number of

17:12:30 Demand Production Production Production


Inventory Employees

Initial 0,00 20,00

Period 1 13.798,00 14.298,00 0,00 14.298,00 500,00 20,00

Period 2 13.771,00 13.771,00 0,00 13.771,00 500,00 20,00

Period 3 13.743,00 13.743,00 0,00 13.743,00 500,00 20,00

Period 4 13.716,00 13.716,00 0,00 13.716,00 500,00 20,00

Period 5 13.688,00 13.688,00 0,00 13.688,00 500,00 20,00

Period 6 13.661,00 13.661,00 0,00 13.661,00 500,00 20,00

Total 82.377,00 82.877,00 0,00 82.877,00 3.000,00


Tipe 8

Planning Result for PUPUK ORGANIK (LP Model)

03-12-2012 Regular Overtime Total Ending Number of

17:12:52 Demand Production Production Production


Inventory Employees

Initial 0,00 20,00

Period 1 15.116,00 15.616,00 0,00 15.616,00 500,00 20,00

Period 2 15.172,00 15.172,00 0,00 15.172,00 500,00 20,00

Period 3 15.227,00 15.227,00 0,00 15.227,00 500,00 20,00

Period 4 15.283,00 15.283,00 0,00 15.283,00 500,00 20,00

Period 5 15.338,00 15.338,00 0,00 15.338,00 500,00 20,00

Period 6 15.394,00 15.394,00 0,00 15.394,00 500,00 20,00

Total 91.530,00 92.030,00 0,00 92.030,00 3.000,00


Tipe 9

Planning Result for PUPUK ORGANIK (LP Model)

03-12-2012 Regular Overtime Total Ending Number of

17:13:12 Demand Production Production Production


Inventory Employees

Initial 0,00 20,00

Period 1 14.212,00 14.712,00 0,00 14.712,00 500,00 20,00

Period 2 14.216,00 14.216,00 0,00 14.216,00 500,00 20,00

Period 3 14.221,00 14.221,00 0,00 14.221,00 500,00 20,00

Period 4 14.225,00 14.225,00 0,00 14.225,00 500,00 20,00

Period 5 14.230,00 14.230,00 0,00 14.230,00 500,00 20,00

Period 6 14.234,00 14.234,00 0,00 14.234,00 500,00 20,00

Total 85.338,00 85.838,00 0,00 85.838,00 3.000,00


Tipe 10

Planning Result for PUPUK ORGANIK (LP Model)

03-12-2012 Regular Overtime Total Ending Number of

17:13:33 Demand Production Production Production


Inventory Employees

Initial 0,00 20,00

Period 1 14.098,00 14.598,00 0,00 14.598,00 500,00 20,00

Period 2 14.081,00 14.081,00 0,00 14.081,00 500,00 20,00

Period 3 14.064,00 14.064,00 0,00 14.064,00 500,00 20,00

Period 4 14.048,00 14.048,00 0,00 14.048,00 500,00 20,00

Period 5 14.031,00 14.031,00 0,00 14.031,00 500,00 20,00

Period 6 14.015,00 14.015,00 0,00 14.015,00 500,00 20,00

Total 84.337,00 84.837,00 0,00 84.837,00 3.000,00

Anda mungkin juga menyukai