Anda di halaman 1dari 22

Bab 1

Dasar Kewirausahaan

1.1 PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAAN

isiplin ilmu kewirausahaan dalam perkembangannya meng- \

V alami perkembangan yang cepat diberbagai bidang seperti: \


industri, perdagangan, pendidikan, kesehatan dan pada bi-
dang lain. Kewirausahaan adalah ilmu yang mempelajari tentang nilai,
kemampuan, dan peri laku seseorang dalam menghadapi tantangan
hidup (usaha). Kewirausahaan merupakan ilmu yang memiliki obyek
kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (Zimmerer,
and Scarborough (1998). Dalam bidang tertentu seperti perdagangan
dan jasa, kewirausahaan dijadikan kompetensi inti guna meningkat-.
kan kemampuan bersaing, perubahan, inovasi, pertumbuhan dan daya
tahan usaha, perusahaaan. Kewirausahaan dapat digunakan un'tuk kiat
bisnis jangka pendek dan jangka panjang sebagai kiat kehidupan se-
cara umum.

Hisrich, et. al., (2005), Cunningham and Lisheron (199 1),


Zimmerer, and Scarborough (1998) mendiskripsikan pemahaman
wirausaha, entrepreneur sebagai : n entrepreneurs are individuals
who recogn ize oppourtunities where others see chaos of confusien.
They are aggressive catalysts foor change within the market place. Th,1
terms entrepreneurs and small business owner are sometimes used
interchangeably. entrepreneurship is the symbol of business tenacit y
and achievement. entrepreneurs were the pioneer of today's busines->
successes. entrepreneurs will continue to be critical contributors trJ
economic growth through their leadership, management, innovation,
research and development effectiveness, job creation, competitive-
ness, productivity and formation of new industry."
Peter Drucker berpendapat bahwa entrepreneurship dan ino-
vasi merupakan hal sentral dalam proses kreatif perekonomian. lno-
vasi adalah fungsi spesifik dari entrepreneurship, sebagai sebuah cara
mehciptakan sumberdaya baru yang mendayagunakan sumberdaya
yang ada untuk menghasilkan kekayaan. Proses kewirausahaan secara
tipikal sama dengan proses manajemen strategi (Peter Drucker, 1998).
Para ahli manajemen dan peneliti mendefinisikan wirausaha-
wan secara berbeda. Ada yang memandang bahwa seorang wirausaha
adalah orang atau kelompok yang menciptakan usaha baru. 5€orang
wirausahawan adalah pencipta, pemilik dan pemimpin eksekutif per-
usahaan. Pendapat lain mengungkapkan wirausahawan adalah orang
yang menciptakan usaha untuk mendapatkan laba dan terus berkem-
bang yang lebih menekankan risiko keuangan sebagai karakteristik
kunci dalam mengambil keputusan. Seorang wirausaha adalah seorang
yang menyukai perubahan, melakukan berbagai temuan yang membe-
dakan dirinya dengan orang lain, memiliki manfaat untuk dirinya dan
orang lain, karyanya dibangun berkelanjutan dan dilembagakan.
Definisi lain tentang wirausahawan adalah seseorang yang men-
ciptakan sebuah bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidak-
pastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan car2

L mengidentifikasi peluang dan menggambungkan sumberdaya yang


dimiliki (Zimmerer ~ Scarborough, 2004) .
Secara lebih ri nd Kuratko and Hoodgets (2007) mendefinisikar
entrepreneurship sebagai " entrepreneurship is a dynamic process of

2 Kewirausohaan Pendekatm Manajemen cm Prakb k


vision, change, and creation. It requires an aplication of energy and
passion toward the creation and implementation of new ideas and
creative solution. Essential ingredients include the wi/1/ingness to take
calculated risk-in terms on time, equity, or career; the ability to for-
mulate an effective venture team; the creative skill to marshal needed
resources; the fundamental skill of building a solid business plan; and
finally, the vision to recognize opportunity where others see chaos,
contradiction and confusion".
Dari definisi tersebut terlihat seorang wirausahawan dalam
melakukan aktivitas menggunakan pendekatan yang terencana dan
hati-hati yang mengaplikasikan konsep manajemen strategik di mana
dalam keputusan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan wi-
rausaha (internal) dan juga peluang dan hambatan yang ada dalam
lingkungan usaha (eksternal), bermanfaat untuk individu dan masyara-
kat.
Penulis berpendapat bahwa hakekat, kewirausahaan adalah ;
ilmu, seni maupun perilaku, sifat, ciri dan watak seseorang yang me-
miliki kemampuan dalam mewujudkan gagasan rnovatif ke dalam
dunia nyata secara kreatif (create new· & different) . Berpikir sesuatu
yang baru (kreativitas) dan bertindak melakukan sesuatu yang baru
(keinovasian) guna menciptakan nilai tambah (value added) agar
mampu bersaing dengan tujuan menciptakan kemakmuran individu .
dan masyarakat. Karya dari wirausaha dibangun berkelanjutan, dilem- J
bagakan agar kelak dapat tetap berjalan dengan efektif ditangan orang
lain --"'

1.2 OBYEK KEWIRAUSAHAAN


Seperti ilmu lain, kewirausahaan memiliki obyek studi yang
pada intinya adalah nilai-nilai dan kemampuan seseorang yang diwu-
judkan dalam bentuk perilaku di dunia nyata. Penulis menyimpulkan
beberapa pendapat akademisi, praktisi, seperti Soeparman Soemo-
hamidjaya (199n, Hisrich, et. al., (2005), Zimmerer, and Scarborough

Dasar Kewirausahaan 3
f (1998), Ambar Polah (2006), tentang beberapa obyek kewirausaha;,
/ sebagai berikut: ,
'" . t: merumuskan tujuan hidup dan mengelola
'V 1• Kemampuan . usaha
akan melakukan keg1atan usaha (wirau<:--.h
Seorang yan g . a) a' .
..>q
ikiran stud, dan merumuskan untuk tu· v"':l.
me Iakukan Pem ' . . Juan ~
egiatan usaha "what 1s our bussmess" Kern dfJ~
meIakukan k ' . . · arnpu2
kan tuJ·uan akan membenkan Jalan dan pedorna d •
merumus n alar•
melakukan kegiatan usaha. Kemampuan merumuskan t .
d" • b kf f UJlJc·
hidup sangat ditentukan oleh kon 151 0 ye '. seorang Wirau , _
yang dipengaruhi oleh kondisi internal sepert, keluarga, pend::,
an pengalaman dan kondisi ekternal seperti lingkungan u ir..
, rnum
ekonom i, indutri. ·
v i. Kemampuan memotivasi diri
Kemampuan memotivasi diri dalam menumbuhkan tekat sema- 1

ngat dalam melakukan kegiatan usaha. Kemampuan memotivasi


diri sangat ditentukan oleh locus of control dalam diri wirausaha.
/ Kemampuan memotivasi diri bisa berasal dari dalam diri sendin
(internal locus of contro~ dalam mencapai kehidupan yang lebih
baik, pengembangan diri, penataan financial. Kemampuan memo-
tivasi diri bias juga berasal dari pengaruh lingkungan luar, seper~
melihat mereka yang sudah bethasil, lingkungan sekitar bany~

L
\/3.
wirausaha, dorongan orang tua, keluarga bahkan juga dari anjur-
an konsultan, psikolog.
Kemampuan berinisiatif.
·

Kemampuan berinisiatif adalah mengerjakan sesuatu yang baik


tanpa menunggu perintah orang lain yang dilakukan secara ber·
ulang-ulang sehingga dalam jangka panjang menumbuhkan ke-
biasaan berinisiatif yang akan menghasilkan kreativitas dan inO\ ,·
si. lnovasi merupakan sebuah desakan dalam diri wirausahauntu',
selalu menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda yang dapt
dijadikan piranti dalam menghasilkan barang maupun jasa yar.~
dibutuhkan pengguna.

p,-akrii
4 Kewirausahaan Pendekatan Manajemen dan
~ - Kemampuan membentuk modal (capita/)
Kemapuan membentuk modal sangat menentukan kelancaran
dalam rnemulai usaha. Semangat dan tekat untuk berusaha dan
pemahaman tentang pengelolaan keungan (financial mana-
gement) menjadi dasar dalam kemampuan membentuk modal.
- Modal usaha dapat ~erasal dari ~odal sendiri, hutang jangka pen-
L dek, menengah, kerJasama manaJemen, bantuan, dan lain-lain.
J 5. Kemampuan mengatur waktu (time management skill)
Melakukan kegiatan usaha baik menghasilkan barang maupun
jasa, berkarir dalam organisasi membutuhkan ketekunan, keteliti-
an dan juga keseriusan yang juga berhubungan langsung dengan

r
kemampuan mengatur waktu. Wirausahan yang menanggung ber-
macam risiko, membutuhkan manajemen waktu yang tepat, ka-
pan memulai pekerjaan dan kapan selesai, skedul waktu bekerja
dan dalam menyelesaikan pekerjaan sangat menentukan keber-
hasilan kegiatan usaha. Ada pepatah "time is money". Contoh:
seorang ahli psikolog, dokter ahli dikatakan berhasil apa bila dia
bisa menjalankan profesi dan juga mampu memberikan waktu un-
tuk kel uarga.
v!G. Kemampuan mental yang dilandasi agama
Ada kalanya kesuksesan seorang wirausaha membutukan waktu
yang cukup lama. Perjalankan kesuksesan . wirausaha adakala-
r nya mengalami siklus naik-turun. Pada saat kehidupan wirausaha

L pada kondisi sulit kekuatan mental yang dilandasi keyakinan dan


agama sangat diperlukan guna menghadapi tekanan kesulitan.
V 7. Kemampuan mengambil hikmah dari pengalaman
Kehidupan bisnis dapat dibaratkan kehidupan manusia, kadang
kondisinya sehat, kadang kondisinya kurang sehat, bahkan mati.
Kehidupan wirausaha dalam menjalankan usaha pada umumnya
mengalami pasang surut. Kegalan, kemerosotan dalam bisnis
adalah haJ wajar. Pengalaman wirausaha yang baik dan peng- J
alaman yang menyakitkan dapat merupakan pengalaman yang

Dasar Kewtrausahaan 5
l

berharga apabila wirausaha tersebut mampu mengambil hikmah.


Pengalaman merupakan bahan referensi dalam bersikap, ber-
perilaku, mengambil kebijakan, dan menjalankan usaha dimasa
kini dan masa depan.

1.3 PENDORONG KEWIRAUSAHAAN


Kewirausahaan muncul dipicu oleh kondisi wirausaha (internal),
keluarga, komunitas, bangsa maupun kondisi suatu Negara. Dorongan
apa yang menyebabkan kewirausahaan (tumbuhnya para wirausaha-
wan) dalam sebuah komunitas, bangsa maupun dalam suatu Negara.
Ada beberapa faktor yang mendorong kewirausahaan (Zimmerer, and
, _ Scarborough, 1998):
~- Wirausahawan sebagai pahlawan.
Seorang yang sudah memiliki tanggung jawab sendiri, keluarga
dan masyarakat pada umumnya akan terdorong untuk melakukan
peningkatan nilai kehidupan. Desakan dan kemampuan dalam
diri wirausaha untuk mampu menghidupi diri sendiri, keluarga,
karyawan dan peran aktif didalam masyarakat akan memunculkan
kebanggaan dalam diri wirausaha. Keinginan untuk menjadi pionir
dalam bidang tertentu akan mendorong menculnya wirausaha.
'\,./2. Pendidikan kewirausahaan.
Pergeseran mitos" entrepreneurs are born, not made" ke: entre-
preneurs has a disciplines, model, processes and can be learned11
menunjukkan bahwa kewirausahaan mampu dipelajari dan di-
praktikan tanpa wirausaha tersebut berasal .dari keturunan seorang
wirausaha. Munculnya beberapa institusi pendidikan yang ber-
fokus atau berkonsentrasi pada ilmu kewirausahaan merupakan
bukti minat masyarakat terhadap kewirausahaan.
J 3. Faktor ekonomi dan kependudukan.

C Berkembangnya sikap kemandirian dan perbaikan ekonomi se-


cara umum akan menggerakan wirausaha dalam menghasilkan

6 Kewirausahaan Pendekatan Manajemen dan Praktik


(. barang maupun jasa yang dibutuhkan masyarakat. Pada masa kini
clan mendatang tidak ada batasan dalam berusaha, tidak peduli je--
nis kelamin, umur, ras status social, siapapun dapat sukses apabila
mereka mampu berusaha dan sukses dengan baik dengan memi-
liki usaha.
V 4. Pergeseran ke ekonomi jasa.
Kemajuan dibidang produksi barang memiliki kecenderungan
naiknya jumlah barang yang ada di pasar. Kondisi tersebut akan
memicu munculnya usaha memasarkan barang tersebut ke kon-
sumen, sehingga memiliki kecenderungan meningkatnya usaha
jasa pemasaran barang.
'-
v s. Gaya hidup bebas, peluang intemasional dan kemajuan teknolo-
gi.
Create new and different, kreativitas dan keinovasian sebagai
landasan kewirausahaan akan muncul apabila seorang memiliki
kebebasan dalam berpikir dan bertindak. Peluang internasional
didukung oleh kemajuan teknologi akan memunculkan peluang
untuk menciptakan barang dan jasa yang dapat dikonsumsi oleh
.... masyarakat luas (intemasional). Dibukanya peluang internasional
akan memunculkan transfer manusia, teknologi, barang dan jasa
yang memungkinkan wirausaha menciptakan barang dan jasa ke
pasar yang berbeda.

1.4 KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN

Wirausahawan yang unggul yang mampu menciptakan kreativi-


tas dan inovasi sebagai dasar untuk hidup, tumbuh dan berkembang
umumnya memiliki karakteristik atau ciri-ciri yang merupakan proses

t
jangka panjang berdasarkan pengalaman dan pendidikan. Beberapa
karakteristik .yang melekat pada diri wirausahawan (Zimmerer, and
Scarborough, 1998; Kuratko & Hoodgets, 2007) sebagai berikut:

Dasar Kewirausahaan 7
✓1 Desire for responsibility . • .
· merasa bertanggungJawab secara pnbact·1
Wirausaha yang unggu 1 .h d
. h d·,a lakukan. Mereka leb1 apat mengenda,
atas has, I usa a yang k b
. d g dimiliki dan mengguna an sum erdaya
likan sumber aya yan .
i cita-cita. Wirausaha yang berhas1 l dalarn
tersebut untu k men Capa • b
. . h lah memiliki rasa tanggung Jawa atas usaha
Jangka panJang arus ..
yang dilakukan. Kemampuan untuk menanggung ns1ko usa~a se-
perti: risiko keuangan, risiko teknik adaka~a~ya muncul, sehingga
wirausaha harus mampu meminimalkan ns1ko.
V 2. Tolerance for ambiguity b h b
Ketika kegiatan usaha dilakukan, mau-tidak mau harus er u ung-
an dengan orang lain, baik dengan karyawan, pelanggan, pe-
masok bahan, pemasok barang, penyalur, masyarakat, maupun
aturan legal formal. Wirausaha harus mampu menjaga dan mem-
r-- pertahankan hubungan baik dengan stakeholder. Keberagaman

i . bagi wirausaha adalah sesuatu hal yang biasa. Kemampuan un-


tuk menerima keberagaman merupakan suatu ciri khas wirausaha
guna menjaga kelangsungan hidup bisnis atau perusahaan dalam
L jangka panjang.
V 3. Vision
Wirausaha yang berhasil selalu memiliki cita-cita, tujuan yang
jelas kedepan yang harus dicapai secara terukur. Visi merupakan
filosofi, cita-cita dan motivasi mengapa perusahaan hidup, dan wi-
rausaha akan menterjemahkan ke dalam tujuan, kebijakan, ang-
garan, dan prosedur kerja yang jelas. Wirausaha yang tidak jelas
visi kedepan ibarat orang yang berjalan tanpa arah yang jelas, se-
hingga kecenderungan untuk gagal sangat tinggi.
v 14. Tolerance for failure,
.... Usaha yang berhasil membutuhkan kerja keras, pengorbanan
baik waktu biaya dan tenaga. Wirausaha yang terbiasa dengan
kreativitas dan inovasi kadangkala atau bahkan sering mengalami
ketidakberhasilan. Proses yang cukup panjang dalam mencapai

8 Kewfrousahaan.Pendelcatan Manojemen don Pral<tfk


Ii kesuksesan tersebut akan meningkatkan kepribadian toleransi ter-
[ hadap kegagalan usaha.
3. ✓ 5. Internal locus of control
l Didalam diri manusia ada kemampuan untuk mengendalikan diri
l yang dipengaruhi oleh internal diri sendiri. Wirausaha yang ung-
gul adalah yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan diri
dari dalam dirinya sendiri.
Kerasnya tekanan kehidupan, persaingan binis, perubahan yang
begitu cepat dalam dunia bisnis akan meningkatkan tekanan ke-
jiwaan baik mental,· maupun moral dalam kehidupan kesehari-
an. Wirausaha yang mampu mengendalikan dirinya sendiri akan
mampu bertahan dalam dunia bisnis yang makin komplek.
v 6. Continuous Improvement
. Wirausaha yang berhasil selalu bersikap positif, mengangap peng-
alaman sebagai sesuatu yang berharga dan melakukan perbaikan
(
terus-menerus. Pengusaha selalu mencari hal-hal baru yang akan

l memberikan manfaat baik dalam jangka pendek maupun jangka


panjang. Wirausaha memiliki tenaga, keinginan untuk terlibat
dalam petualangan inovatif yang akan membawa konsekuensi
menguntungkan dimasa depan.
J 7. Preference for moderate risk.
Dalam kehidupan berusaha, wirausaha selalu berhadapan dengan
intensitas risiko. Sifat wirausaha dalam menghadapi reiko dapat
· digolongkan ke dalam 3 macam sifat mengambil resoko, yaitu
risk seeking (orang yang suka dengan risiko tinggi), moderat risk
(orang yang memiliki sifat suka mengambil risiko sedang), dan
risk averse (orang memiliki sifat suka menghidari risiko) Pada
umumnya wirausaha yang berhasil memiliki kemampuan untuk
memil ih risiko yang moderate/sedang, di mana ketika mengambil
keputusan memerlukan pertimbangan yang matang, hal ini seja-
lan dengan ri siko w irausaha yang apabila mengalami kegagalan di
tanggung send iri. W irausaha akan melihat sebuah bisnis dengan

9
Dasar Kewirausahaan
tingkat pemahaman pribadi yang disesuaikan dengan perubahan
lingkungan (Zimmerer, and Scarborough, 1998)
\) 8. Confidence in their ability to success.
Wirausaha umumnya memiliki keyakinan yang cukup tinggi atas
kemampuan diri untuk berhasil. Mereka memiliki kepercayaan
yang tinggi untuk melakukan banyak hal dengan baik dan sukses.
Mereka cenderung untuk optimis terhadap peluang keberhasilan
dan optimisme, biasanya berdasarkan kenyataan. Tanpa keyakin-
an kepercayaan untuk sukses dan mampu menghadapi tantangan
akan menurunkan semangat juang dalam melakukan bisnis.
\J 9. Desire for immediate feedback.
Perkembangan yang begitu cepat dalam kehidupan usaha

l menunut wirausaha untuk cepat mengantisipasi pe~ubahan yang


terjadi agar mampu bertahan dan berkembang. W1rausaha pada
umumnya memiliki keinginan untuk mendapatkan respon atau
umpan balik terhadap suatu permasalahan. Persaingan yang begitu
ketat dalam dunia usaha menuntut untuk berpikir cerdas, cepat
menanggapi perubahan. Wirausaha memiliki kecenderungan
untuk mengetahui sebaik apa ia bekerja dan mencari pengakuan
atas prestasi secara terus-menerus.
J 10. High energy level

r Wirausaha pada umur:nnya memilik'. energi yang ~~kup tinggi


dalam melakukan keg,atan usaha seJalan dengan ns1ko yang ia
\_ tanggung. Wirausaha memiliki semangat atau energi yang cukup
tinggi dibanding kebanyakan orang. Risiko yang harus ditanggung
sendiri mendorong wirausaha untuk bekerja keras dan dalam
jangka waktu yang cukup lama. Bergairah dan mampu menggu-
nakan daya geraknya, ulet tekun dan tidak mudah putus asa.
v 11 . Future orientation
Keuntungan usaha yang tidak pasti mendorong wirausaha selalu
mefihat peluang, menghargai waktu dan berorientasi kemasa de-

10
------
( pan. Wirausaha memiliki kecenderungan melihat apa yang akan
~ -- ----
KrNlrausahaon Pendelcatan Mana)emen don Prattik
dilakukan sekarang dan besuk, tidak begitu mempersoalkan apa
yang telah dilakukan kemarin . Wirausaha yang unggul selalu
berusaha memprediksi perubahan dimasa depan guna meningkat-
kan ki nerja usaha.
v 12. Skill at organizing
Membangun usaha dari awal memerl ukan kemampuan mengor-
gan isasi sumberdaya yang dimiliki berupa sumber-sumber ekono-
mi berujud maupun sumber ekonomi tak berujud untuk mendapat
manfaat maksimal. Wirausaha memiliki keahlian dalam melaku-
kan organisasi baik orang maupun barang. Wirausaha yang ung-
gul ketika memiliki kemampuan portofolio sumberdaya yang cu-
kup tinggi untuk dapat bertahan dan berkembang .
.J 13. High Commitment
Memunculkan usaha baru membutuhkan komitmen penuh yang
(
tinggi agar berhasil. Disiplin dalam bekerja dan pada umumnya
wirausaha membenamkan diri dalam kegiatan tersebut guna ke-
\... berhasilan cita-citanya. Scarborough, et.all (2006) mengungkap-
kan step, langkah terakhir seorang wirausaha untuk meningkat-
kan kreativitas pendorong kewirausahaan adalah "work, work,
work, .... "
J 14. Flexibility
Perubahan yang begitu cepat dalam dunia usaha mengharuskan
wirausaha untuk mampu menyesuaikan diri dengan perubahan
apabila tetap ingin berhasil. Kemampuan beradaptasi dengan per-
ubahan lingkungan merupakan modal dasar dalam berusaha, ber-
tumbuh dan sukses. Fleksibilitas berhubungan dengan kolega se-
perti; kemampuan menyesuaikan diri dengan perilaku wirausaha
lain, kemampuan bernegosiasi dengan kolega mencerminkan
kompentensi wirausaha yang unggul.

______..------::;PA-:-;I1.~IK~
ptRPUST1'~A~

unversrt.as err,~'1a•
Dasar Kewirausahaan
( 1.5 MANFAAT KEWIRAUSAHAAN
Keberhasilan wirausaha dengan kerja keras, teliti dan dalarn

L jangka panjang, akan memiliki beberapa manfaat secara individu (m i-


. kro dan makro).
J 1. Memperoleh kontrol atas kemampuan diri
Proses mendirikan kegiatan usaha sampai berhasil memerlukan
kerja yang cukup lama dengan risiko yang cukup. Dalam jangka
panjang akan terbentuk kemampuan untuk melakukan kontrol
apa yang akan dilakukan dan yang telah dilakukan serta kemam-
puan dalam diri wirausaha.
J 2. Memanfaatkan potensi dan melakukan perubahan
Banyak wirausaha melakukan pekerjaan atau melakukan bisnis
karena melihat kesempatan yang ada sekarang maupun prospek
dimasa depan. Kesempatan yang yang cukup tinggi, perubahan
kehidupan yang sangat cepat mendorong banyak wirausaha men-
coba melakukan bisnis untuk sekedar mengukur kemampuan diri
sendiri, tuntutan kehidupan dan kesempatan melakukan perubah-
an.
v 3. Memperoleh manfaat finansial tanpa batas
Walaupun keuntungan finansial kadangkala bukan motivasi utama
melakukan kegiatan usaha, namun keuntungan finansial menjadi
[
faktor penting guna kelangsungan hidup usaha dan pertumbuhan.
Adakalanya pada suatu waktu keuntungan wirausaha sangat tinggi
di atas rata-rata keuntungan jenis usaha yang sama (rata-rata ln-
dustri). Dengan risiko usaha yang harus ditanggung sendiri, wi-
rausaha dalam melakukan kegiatan usaha dengan perencanaan,
implementasi yang cukup hati-hati.
. triew.si k~ada masyarakat dan mendapatkan pengakuan
a~ 6~ M ·--;::-~l
~ w,~w~haJnerupak~an:b~~rl\yqng tidak terpisahkan dengan ko-
<-'[rtM /Cf
* ' rl,O,~Qjas masyaraka 1',~
Wt
~ ( I. t~ \, '
"a~d1ada umumnya memiliki keingin-
.• l ': ,,.,, ,,, ,. ,/

12
--- -~.. . . .,------~~
\.J ~

- ~
- ~ ,

Sllb.gan Pendekatan Manajemen dan Praktik


an untuk dihormati, dianggap sebagai bagian dari kehidupan ma-
syarakat setempat. Pada masa sekarang dan mendatang kewajiban
wirausaha tidak bisa dilepaskan dari perilaku etis serta tanggung-
jawab sosial kemasyarakatan sebagai bagian dari kehidupan bis-
nisnya.

· 1.6 MOTIVASI KEWIRAUSAHAAN


Motivasi adalah suatu faktor yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu perbuatan atau kegiatan tertentu, sehingga moti-
vasi dapat diartikan sebagai pendorong perilaku seseorang. Motivasi
orang melakukan bisnis, wirausaha sering berbeda. Keanekaragaman
ini · menyebabkan perbedaan dalam perilaku yang berkaitan dengan
kebutuhan dan tujuan.

Kebutuhan Tindakan Hasil

- ·- - -
: ,••·1 101:r-. iro ;11 ~_: :. . • ~ .. .; :
-- - . ·- - - - .

Gambar 1.1. Motivasi

Adanya risiko yang cukup besar, banyaknya waktu dan energi


( yang dibutuhkan tidak menurunkan semangat munculnya wirausaha-
wirausaha baru. Seorang wirausaha termotivasi untuk melakukan ke-
giatan usaha dengan berbagai alasan:
a. lndependensi
b. Pengembangan diri

Dasar Kewirausahaan 13
e.· Altematif unggul terhadap pekerjaan yang tidak memuaskan

l d. Penghasilan
e. Keamanan
Berbagai macam teori motivasi juga mampu menjelaskan rnoti-
vasi orang melakukan kegiatan usaha sebagai seorang wirausaha:
1. Motif berprestasi kewirausahaan (Teori David McClelland, 1961 ):
seorang wirausaha melakukan kegiatan usaha didorong oleh ke-
butuhan untuk berprestasi, berhubungan dengan orang lain dan
untuk mendapatkan kekuasaan baik secara finansial maupun se-
cara sosial.Wirausaha melakukan kegiatan usaha dimotivasi oleh:
a. Motif berprestasi (need for achievement)
Orang melakukan kegiatan kewirausahaan didorong oleh ke-
ingginan mendapatkan prestasi dan pengakuan dari keluarga
maupun masyarakat.
b. Motif berafiliasi (need for affiliation)
Orang melakukan kegiatan kewirausahaan didorong oleh ke-
inginan untuk berhubungan dengan orang lain secara sosial
kemasyarakatan.
c. Motif kekuasaan (need for power)
Orang melakukan kegiatan kewirausahaan didorong oleh ke-
ingginan mendapatkan kekuasaan atas sumberdaya yang ada.
Peningkatan kekayaan, pengusahaan pasar sering menjadi
pendorong utama wirausaha melakukan kegiatan usaha.
2. Motif Kebutuhan Maslow (Teori Hirarki Kebutuhan Maslow,
1970):
Teori hira_rki kebutuhan Maslow mampu menjelaskan motivasi
orang melakukan kegiatan usaha. Maslow membagi ti ngkatan
motivasi ke dalam hirarki kebutuhan dari kebutuhan yang rendah
sampai yang berprioritas tinggi, di mana kebutuhan tersebut akan
mendorong orang untuk melakukan kegiatan usaha.

14 Kewirausahaan Pendekatan Manajemen dan Praktik


a. Physlologlca l Need
Motlvasi seorang melakukan kesiatan kewirausahaan dldo-
rong untuk mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
fisiologi seperti; makan, minum, kebutuhan hidup layak se:
cara fisik dan mental.
b. Security need
Motivasi melakukan kegiatan usaha, bisnis untuk memenuhi
rasa aman atas sumberdaya yang dimiliki, seperti : investasi,
perumahan, asuransi, dan lain-lain.
c. Social need
Motivasi seseorang melakukan kegiatan usaha, bisnis untuk
memenuhi kebutuhan sosial, berhubungan dengan orang lain
dalam suatu komunitas.
d. Esteem need
Motivasi melakukan kegiatan usaha, bisnis untuk memenuhi
rasa kebanggaan, diakuinya potensi yang dimiliki dalam
melakukan kegiatan bisnis.
e. Self actualization need
Motivasi melakukan kegiatan usaha untuk memenuhi kebutuh-
an aktualisasi diri. Keingginan wirausaha untuk menghasilkan
sesuatu yang diakui secara umum bahwa hasil kerjanya dapat
diteri ma dan bermanfaat bagi masyarakat.

1. 7 POTENSI KEKURANGAN
WIRAUSAHAWAN

Disamping ada banyak manfaat orang melakukan kegiatan kewi-


rausahaan. Adapula kekurangan atau kelemahan menjadi seorang wi-
1 usahawan, seperti:
t/1 . Pendapatan yang tidak pasti

L Pada awal orang melakukan usaha membutuhkan perencaaan


usaha yang cukup matang. Dalam pelaksanaannya akan me-

Dasar Kewirausahaan 15
munculkan ketidakpastian karena kondisi yang selalu berubah
Ketidakpastian. kondisi yang selalu berubah akan berakibat Pad~ ,
pendapatan atas usaha yang dilakukan. Pendapat~n yang tidak
[
pasti akan se\alu muncul pada kegiatan usaha w1rausaha. Ada
ka\anya pendapatan cukup tinggi adakalanya pula pendapatan
menjadi rendah bahkan berkurang. Keahlian dalam mengela\a
pandatan yang tidak pasti sangat dibutukan oleh wirausaha.
\/ 2. Risiko kehilangan seluruh investasi
( lnvetasi wirausaha adakalanya tidak dipisahkan dengan harta
L pribad1 wirausaha. Pada kondisi normal hal tersebut tidak men-~
jadi masalah~ Tetapi pada kondisi sulit dan merugi secara terus '
1

menerus dan kemampuan liktilditas sangat rendah, wirausaha di-


mungkinkan melakukan likuidasi yang berakibat akan kehilangan
sebagian bahkan seluruh investasi.
J 3. Kerja lama dan kerja keras
Wirausaha dalam melakukan bisnis berhubungan dengan ling-
kungan interen dan lingkungan umum yang selalu berubah de-
r ngan ,cepat. Dibutuhkan kerja keras dan waktu yang cukup lama
\ untuk mampu berkembang dan unggul. Jika wirausaha sudah

L benar-benar menjadi bagian dari hidupnya adakalanya waktu un-


tuk keluarga menjadi berkurang.
V 4. Mutu hidup yang rendah sampai bisnis mapan
Pada masa awal orang melakukan bisnis, terkondisikan oleh peng-
alaman yang belum cukup, kemampuan mengelola keuangan
[
yang kurang baik membuat wirausaha harus berhemat, menge-
cangkan ikat pinggang. Kebutuhan untuk likuiditas dan investasi
pada umumnya tinggi sehingga pendapatan ditekan untuk ke-
giatan usaha, sehingga mutu hidup manjadi rendah. Kehidupan
akan menjadi baik ketika terjadi perkembangan usaha sehingga
ada sisa pendapatan untuk menaikkan mutu hidup sampai pada
kehidupan yang mapan.

. 1
16 Kewirausahaan PendekQtan Manajemen don Prakt1
13 0096~
Js. Ketegangan mental yang tinggi
Wirausaha selalu memiliki kecenderungan untuk usahanya tidak
berhasil atau mengalami penurunan. Dengan risiko yang harus di-
tanggung sendiri sebagai bagian dari risiko wirausaha maka akan
I

memiliki kecenderungan mempengaruhi mental wirausaha. Ada-


kalanya wirausaha memiliki ketegangan mental yang cukup tinggi
jika berhubungan dengan munculnya risiko rugi maupun laba
yang tinggi . Pengharapan untuk rnendapatkan laba yang tinggi
dan kernungkinan rugi yang tinggi rnembuat ketegangan mental.
" J 6. Tanggung jawab pen uh
Pengambi Ian keputusan dalam rnelakukan kegiatan usaha, tran-
saksi dan kegiatan opersional setiap hari menjadi tanggung jawab
wirausaha sendiri . Keberhasilan dan kegagalan usaha menjadi
tanggung jawab penuh wirausaha.

1.8 SUMBER KEGAGAIAN


Kegagalan usaha rnerupakan fenomena umum dalam kehidup-
an wirausaha, tetapi banyak juga wirausaha yang berhasil. Beberapa
faktor yang menjadi sumber kegagalan usaha adalah:
1. Ketidakmampuan manajemen
Melakukan kegiatan membutuhkan energi yang cukup tinggi. Ke-
mampuan dalam mengelola usaha menjadi kunci keberhasilan.
Wirausaha harus memiliki basic management skill yang tinggi
guna kesuksesan kegiatan usaha. Kemampuan dalam perenca-
naan kegiatan, mengorganisasi dan tindakan, menata tenaga kerja,
mengarahkan karyawan, melakukan koordinasi kegiatan, evaluasi
dan kontrol atas kegiatan usaha, pengelolaan keuangan, pemasar-
an, produ ksi, pencatatan transaksi sebagai sumber informasi sa-
ngat dibutuhkan. Ketidakmampuan dalam manajemen usaha akan
rnembuat usaha menjadi tidak berjalan lancar, bahkan mengalami
kemu nduran sampai pada kegagalan. Misalkan ketidakmampuan

17
Dasar Kewirausahaan
- - - - ------ - - --·-------
'
mencatat transaksi kegiatan operasiooaJ, maka lambat laun wi-
rausaha akan lupa besamya pengeluaran usaha pada rentang wak-
tu terteotu.
2. Kurang pengalaman
Pengalaman merupakan guru yang terbaik. Kompetensi hanya
dapat dicapai dalam jangka panjang. Kompleksitas pelaku dan
perilaku bisnis akan mempengaruhi kehidupan bisnis. Kurang
pengalaman dalam bisnis adalah haJ yang wajar, tetapi pengalam-
an harus dipupuk terus-menerus. Adakalanya kurang pengalaman
dalam bergaul, memahami orang, memahami aturan komunitas,
hukum dan aturan lain daJam kehidupan bisnis menjadi sumber
kegagalan bisnis.
3. Lemahnya kendali keuangan
Salah satu sum.ber kehidupan perusahaan adalah keuangan yang
merupakan darah segar kehidupan perusahaan. Ket1angan meru-
paka.n sumber untuk kegiatan operasional usaha, investasi, sumber
pendanaan dan juga pembag:ian keuntungan. Keteledoran daJam
penggunaan keuangan akan menyebabkan kegjatan operasional
tidak lancar dan lambat laun akan mengurangi kelancaran usaha.
PengendaHan keuangan yang lemah membuat kegjatan usaha
sering tidak sesuai dengan anggaran yang ada dan dalam jangka
panjang akan mengerogoti kehidupan perusahaan.
4. Gagal mengembangkan perencanaan strategis
Kondisi lingkungan yang berubah sangat cepat dibutuhkan ke-
mampuan untuk memprediksi kehidupan bisnis dimasa depan .
Kemampuan memprediksi pe-rubahan lingkungan interen dan
ekteren, perencanaan yang berwawasan kedepan, kebijakan dan
keputusan yang tepat merupakan syarat k.emajuan usaha. Ada-
kaJanya wirausaha kurang mampu mengembangk.an perencanaan
yang betbasis kond isi riil pe-rusahaan dan lingkungan, sehingga
perencanaan kurang tepat, padahaJ perencanaan tentunya me-
ngetuarl<.an dana yang besar. Pengeluaran dana yang cukup bes.ar

18 Kewircuahacm Pendriatan Marajemen don Praktik


untuk perencanaan tidak mampu atau kurang sebanding dengan
hasil yang dicapai. Kegagalan perencanaan strategis akan mem-
bawa konsekuensi kegagalan sasaran usaha perusahaan.
5. Pertumbuhan tak terkendali
Kehidupan bisnis ibarat seperti kehidupan manusia (Renald
Kasal i, 2007) adakalanya kondisi naik, baik adakalanya buruk.
Pertumbuhan yang sangat tinggi dalam kehidupan bisnis tidak se-
lalu berdampak baik bagi wirausaha dalam jangka panjang tanpa
pengedalian yang ketat. Pertumbuhan yang sangat tinggi berdam-
pak pada cash flow yang tinggi , laba menjadi tinggi . Perubahan
kemajuan keuangan akan membawa konsekuensi perubahan pola
investasi, konsumsi dan gaya hidup wirausaha. Pola yang baru
tersebut apabila tidak dikendalikan akan berakibat sangat buruk
bagi kegiatan usaha, seperti salah investasi, pemborosan, gaya
hidup mewah wirausaha dan keluarga yang berakibat merosotnya
kegiatan usaha dalam jangka panjang.
6. Pengendalian persediaan
Persediaan barang dalam perusahaan baik persediaan bahan men-
tah, bahan setengah jadi maupun barang jadi merupakan dana
yang tertanam dalam persediaan. Ketidak lancaran dalam sirku-
lasi barang akan berakibat cost of capital mengalami peningkatan,
harga barang mengalami pen_ urunan kualiatas, maupun harga.
Ketidaktepatan dalam pengendalian persediaan berakibat pada
ketidaklancaran sirkulasi dana perusahaan. Ketidaklancaran per-
putaran persediaan, penyusutan nilai jual akan mengurangi aktiva
perusahaan yang akan berakibat pada merosotnya kekayaan pe-
rusahaan.
7. Ketidakmampuan membuat transisi kewirausahaan
Wirausahan yang berhasil pada umumnya melalui proses yang
cukup lama. Wirausaha tidak selamanya hidup, adakalanya ha-
rus berhenti atau diteruskan kepada generasi penerus. Perubahan
hidup mesti terjadi dan alaih generasi merupakan hal yang sangat

Dasar Kewirausahaan 19
7
sensitive bagi kelangsungan hidup perusahaan . Generasi peneru
. s
t1dak mesti memiliki perilaku yang sama dengan pendiri . Perbe-
daan dalam pengelolaan perusahaan oleh generasi penerus akan
membawa konsekuensi yang buruk apabila tidak sesuai dengan
perubahan lingkungan.

1.9 CARA MENGHINDARI KEGAGALAN


Kegagalan adalah bagian dari kehidupan bisnis dan wirausaha
yang sukses adalah wirausaha yang mampu menerima kegagalan se-
bagai sebuah pengalaman untuk bekal usaha dimasa depan. Berbagai
macam cara yang dapat dilakukan oleh wirausaha untuk meminimum-
kan kegagalan untuk menuju keberhasilan, sebagai berikut:
1. Mengenal bisnis secara mendalam dan mencari pengalaman dan
kompetensi.
2. Mengembangkan bisnis secara mendalam.
3. Selalu mengikuti perkembangan informasi dunia bisnis dan ber-
usaha memprediksi dan membuat perencanaan strategi secara te-
pat.
4. Memahami dasar-dasar manajemen bisnis (basic management
skill)
5. Mengelola sumberdaya keuangan dengan baik dan hati-hati .
6. Memahami laporan keuangan perusahaan sebagai bagian dari
laporan operasional perusahaan setiap hari yang disederhanakan.
7. Belajar mengelola manusia secara efektif sesuai dengan kondi si
perubahan jaman.
8. Memperdalam conceptual competence guna menghadapi per-
ubahan jaman .
9. Menjaga kondisi fisik dan mental agar siap menghadapi perubah-
an setiap waktu .
1O. Berusaha meningkatkan mental keagamaan sebagai landasan ke-
hidupan bisn is.

20 Kewjrausahaan Pendekatan Manajemen dan Prakti~


tiiiiiiiiiii:ii!S:~ ~ -----------

1.10 FUNGSI KEWIRAUSAHAAN

Kewirausahaan berhubungan usaha manusia meningkatkan nilai


kehidupan, menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dan peningkatan
kehidupan masyarakat. Kewirausahaan memiliki arti penting bagi in-
dividu (mikro) dan kehidupan masyarakat.
Secara mikro fungsi kewirausahaan dapat berfungsi sebagai
planner dan innovator. Planner atau perencanaan yang baik adalah
akumulasi dari pengalaman dan pendidikan wirausaha selama men-
jalankan kegiatan usaha yang selalu berubah. Pengalaman selama
beberapa waktu membuat wirausaha memiliki kemampuan untuk
merencanakan segala aktivitas bisnis dengan lebih baik, terstruktur,
sistemik dan terukur. Fungsi lnovator atau keinovasian adalah kemam-
puan wirausaha untuk melakukan perubahan terus menerus terhadap
aktivitas bisnis sesuai kemanjuan dan perkembangan jaman. Sifat ino-
vasi muncul berdasarkan pengalaman selama beberapa waktu dari ke-
mampuan wirausaha melihat, mendengar, bertanya dan melakukan
perubahan kehidupan bisnis.

Fungsi secara makro berhubungan dengan peran kewirausahaan


dalam meningkatkan nilai kehidupan atau kemakmuran masyarakat,
penggerak, pengendali dan pemakai perkembangan ekonomi suatu
bangsa. Bahkan pemerintah melalui peraturan, kebijakan berusaha
untuk meningkatkan kewirausahaan untuk mempercepat kemakmur-
an bangsa. Program pemberdayaan kewirausahaan telah dicanangkan
sejak 1995 melalui lmpres No. 4 yang pelaksanaannya dilakukan ber-
sama-sama dengan instansi terkait. Tujuan program diarahkan pada
pertumbuhan pemahaman wirausaha untuk pembina, pertumbuhan
wirausaha baru di ·kalangan generasi muda dan anggota kelompok
usaha, percepatan, pengembangan serta pemantapan kewirausahaan
di berbagai kalangan, kelompok masyarakat termasuk bagi pengusaha .
kecil dan pengelola koperasi (Ambar Tjahyono & Hari Dendy, 2006).
Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah pembudayaan kewirausa-

Dasar Kewirausahaan 21
haan bagi pembina dan serta pembudayaan kewirausahaan oleh ins.
tansi terkait.

Simple Case study


Pasca gempa Yogya-DIY ada seorang pengusaha Mrs. SLH rne-
miliki usaha di mana kondisi perusahaan mengalami penurunan dras-
tis karena beberapa sebab: penjualan mengalami penurunan (cash
flow turun) padahal harus membayar kegiatan opersional setiap hari
seperti: gaji pegawai, telpon, listrik, pajak, membeli bahan mentah
kebutuhan fisiologi, rusaknya asset perusahaan, berubahnya pasar dan
industri. Kondisi riel aset sangat tinggi. Mrs SLH melakukan beberapa
usaha pembenahan agar perusahaan tetap hidup dan berkembang:
1. Evaluasi diri berhubungan dengan sifat wirausaha yang bersang-
kutan terhadap risiko apakah high risk, atau low risk.
2. lndentifikasi permasalah pokok yaitu memunculkan cash flow
segar untuk bertahan pada masa sulit.
3. lnventarisasi harta bergerak maupun tidak bergerak yang dimiliki
perusahaan.
4. Cek harta tersebut apakah masih produktif atau kurang produktif.
5. Beberapa altematif yang bisa dilakukan segera:
a. Menata kembali asset yang rusak
b. Tetap jaga hubungan baik dengan kolega
c. Jika mengambil keputusan menjual asset yang tidak produktif,
tentunya dengan risiko berkurangnya nilai harta kesel uruhan.
d. Dengan pertimbangan sifat pengambil risiko low risk yang su-
lit melakukan mengambil keputusan hutang. Alternatif terbaik
adalah menyewakan harta yang tidak bergerak selama 1-4 ta·
h·an sehingga mendatangkan cash flow segar untuk kegiatan
operasional setiap hari bisa tetap berjala~. Alternatif sewa ti·
dak akan mengurangi nilai harta secara keseluruhan.

22
Kewfrausahaan Pendet4 tm, ManaJemen clan Praktik

Anda mungkin juga menyukai