Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa karena atas berkat dan penyertaannya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Makalah tentang “Abses Odontogenik”. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung dalam
menyusun makalah ini.
Penulis,
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................1
DAFTAR ISI...............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................3
B. Identifikasi Masalah.................................................................................................4
C. Rumusan Masalah....................................................................................................4
D. Tujuan Penulisan.....................................................................................................4
E. Manfaat Penulisan....................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................24
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
lubang yang berisi nanah (pus) dalam jaringan yang sakit. Dental abses artinya
infeksi gigi atau perluasan dari ganggren pulpa. Abses yang terbentuk merusak
jaringan periapikal, tulang alveolus, tulang rahang terus menembus kulit pipi
C. Abses gigi terjadi ketika terinfeksi bakteri dan menyebar ke rongga mulut
atau dalam gigi, Penyebabnya adalah bakteri yang merupakan flora normal
dalam mulut. Yaitu bakteri coccus aerob gram positif, coccus anaerob gram
positif dan batang anaerob gram negatif. Bakteri terdapat dalam plak yang
berisi sisa makanan dan kombinasi dengan air liur. Bakteri-gakteri tersebut
jaringan yang lebih dalam melalui nekrosis pulpa dan pocket periodontal
D. Abses dental ini terjadi akibat adanya faktor iritasi seperti plak, kalkulus,
sangat memberi pengaruh yang sangat fatal untuk anak, tidak hanya terhadap
3
keadaan umum anak tetapi juga perkembangan dari rahang dan gigi-
geliginya.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang diatas dalam makalah ini penulis mengangkat Abses
Odontogenik.
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan
E. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan karya tulis ini adalah agar masyarakat/ penghuni Lembaga
a.
4
a. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
karies gigi. Bisa juga disebabkan oleh trauma gigi (misalnya apabila gigi patah
atau hancur). Email yang terbuka menyebabkan masuknya bakteri yang akan
menginfeksi bagian pulpa gigi. Infeksi ini menjalar hingga ke akar gigi dan
jaringan tubuh yang mati, bakteri yang telah mati atau masih hidup dan sel
darah putih) dan pembengkakan jaringan dalam gigi. Ini menyebabkan sakit
gigi. Jika struktur akar gigi mati, sakit gigi mungkin hilang, tetapi infeksi ini
Abses Gigi adalah suatu keadaan yang dapat ditemukan pada gigi
terbentuk pus pada gigi berlubang. Kondisi ini juga dapat mengakibatkan
seseorang merasakan sakit gigi yang berat, pembengkakan pada area gusi atau
Jika seseorang memiliki ini, disarankan agar segera pergi kedokter gigi
untuk mendapatkan perawatan. Jika penyakit ini tidak segera diobati, kondisi
penyakit ini akan cenderung semakin memburuk dan dapat pada kondisi parah
5
dapat menyebabkan seseorang menjadi kehilangan gigi pada area yang terkena
abses gigi tersebut. Seseorang yang terkena abses gigi jarang mendapatkan
Gejala utama dari abses gigi ini adalah, sakit berdenyut yang parah.
Rasa sakit ini biasanya datang secara tiba-tiba, dan keadaan ini akan secara
dan sensitif.
morfologi dan biochemical yang berada dalam rongga mulut dan gigi.
Kekomplesan flora rongga mulut dan gigi dapat menjelaskan etiologi spesifik
dari beberapa tipe terjadinya infeksi gigi dan infeksi dalam rongga mulut,
tetapi lebih banyak disebabkan oleh adanya gabungan antara bakteri gram
positif yang aerob dan anaerob. Dalam cairan gingival, kira-kira ada 1.8 x
otak.
6
Infeksi odontogen biasanya disebabkan oleh bakteri endogen. Lebih
campuran bakteri aerob dan anaerob yaitu sekitar 35%. Pada infeksi campuran
disekitarnya.
Ada banyak bakteri yang hidup dalam mulut kita. Bakteri yang
terdapat dalam mulut kita akan bergabung dengan sisa-sisa makanan yang
telah kita makan sehingga terbentuk plak gigi. Bakteri yang berada pada plak
7
periapikal jauh lebih sering dibandingkan dengan abses periodontal. Abses
periapikal.
akibat karies dentin (lubang kecil, disebabkan oleh kerusakan jaringan gigi)
yang terbentuk dari lapisan keras bagian luar gigi (email). Karies dental
periapikal.
biasanya dimulai dari permukaan gigi yaitu adanya karies gigi yang sudah
akhirnya akan terjadi kematian pulpa gigi (nekrosis pulpa). Infeksi gigi dapat
terjadi secara lokal atau meluas secara cepat. Adanya gigi yang nekrosis
menyebabkan bakteri bisa menembus masuk ruang pulpa sampai apeks gigi.
Foramen apikalis dentis pada pulpa tidak bisa mendrainase pulpa yang
atau jaringan lain yang dekat dengan struktur gigi yang nekrosis tersebut.
menyebabkan abses, abses ini dibagi dua yaitu penjalaran tidak berat (yang
prognosis tidak baik, di sini terjadi penjalaran hebat yang apabila tidak cepat
8
tidak berat adalah serous periostitis, abses sub periosteal, abses sub mukosa,
abses sub gingiva, dan abses sub palatal, sedangkan yang termasuk penjalaran
yang berat antara lain abses perimandibular, osteomielitis, dan phlegmon dasar
mulut.
gigi. Perpisahan ini menciptakan suatu celah kecil yang dikenal sebagai
bakteri masuk dan menyebar. Abses Periodontal dibentuk oleh bakteri dalam
sekitarnya merupakan area yang kaya dengan suplai darah. Hal ini
9
daerah yang terinfeksi ke dalam sirkulasi darah. Di lain pihak, infeksi
karena vena pada daerah ini tidak berkatup, maka aliran darah di
Seperti halnya suplai darah, gingiva dan jaringan lunak pada mulut
kaya dengan aliran limfatik, sehingga infeksi pada rongga mulut dapat
10
terkena adalah sebagai berikut: Banyaknya hubungan antara berbagai
ini dan infeksi dapat mengenai kepala atau leher atau melalui duktus
dalam tulang tanpa pointing Area yang terkena terbatas hanya di dalam
atas atau yang lebih sering pada rahang bawah. Di rahang atas, letak
Ini merupakan tipe infeksi yang serupa dengan tipe di atas, tetapi
11
perluasan tidak terlokalisis melainkan melewati tulang menuju jaringan
pointing terarah menuju lingual, dasar mulut dapat ikut terlibat atau
peritonsilar.
berbagai otot, kelenjar, pembuluh darah, dan saraf, serta karena adanya
ruang interfasial yang terisi oleh jaringan ikat longgar, sehingga infeksi
dapat menurun. Di bawah ini adalah beberapa fasia dan area yang
• Regio submandibula
• Ruang submaksila
• Ruang parafaringeal
mereka resisten dan meliputi pus di area ini. Pada regio infraorbita,
12
sering melibatkan rahang bawah karena lokasinya yang berdekatan
dengan fasia.
Gejala utama abses gigi adalah nyeri pada gigi yang terinfeksi, yang
dapat berdenyut dan keras. Pada umumnya nyeri dengan tiba-tiba, dan secara
Dapat juga ditemukan nyeri menjalar sampai ketelinga, turun ke rahang dan
13
2. Stadium serosa
Abses sudah menembus periosteum dan masuk kedalam tinika serosa dari
merah. Rasa sakit yang mendalam Palpasi sakit dan konsistensi keras,
4. Stadium subkutan
seperti bisul yang mau pecah. Turgor kencang, berkilat dan berfluktuasi
tidak nyata.
14
• Nafsu makan menurun sehingga tubuh menjadi lemas (malaise)
Gejala utama dari penyakit abses gigi yaitu adanya rasa sakit yang
berdenyut secara intens di area gigi atau gusi seseorang. Seperti yang telah di
katakana sebelumnya bahwa rasa sakit pada gigi seseorang tersebut biasanya
datang secara tiba-tiba dan juga secara bertahap dapat menjadi memburuk jika
Selain rasa sakit tersebut, ada juga tanda seperti nanah yang muncul pada area
sekitar gigi seseorang. Kadang-kadang rasa sakit ini dapat juga menjalar ke
telinga seseorang, selanjutnya rahang bawah dan juga leher pada sisi yang
sama dengan gigi yang terkena penyakit abses gigi tersebut. Ada juga yang
menggigit
3. Demam
15
6. Pembengkakan di kelenjar getah bening pada bagian bawah rahang atau di
leher
F. Komplikasi
Abses gigi tidak akan hilang tanpa pengobatan. Jika abses pecah, rasa
sakit mungkin menurun secara signifikan tapi Anda masih perlu melakukan
dan ke area lain dari kepala dan leher. Anda bahkan mungkin beresiko terkena
sepsis, yaitu infeksi mengancam jiwa yang menyebar ke seluruh tubuh Anda.
Jika Anda memiliki sistem imun yang lemah dan abses gigi tidak diobati,
Selain memeriksa gigi dan daerah sekitarnya, dokter gigi Anda juga akan:
16
1. Menekan gigi Anda: Gigi yang memiliki abses pada akarnya biasanya
dilakukan sebagai skrining awal untuk menentukan etiologi dan letak fokal
infeksi.
3. Tes Serologi
Tes Serologi yang paling sering digunakan adalah tes fiksasi komplemen
dan tes aglutinasi. Kedua tes ini digunakan untuk mengetahui etiologi.
ini:
1. Prosedur Dental
17
rusak dari pulpa. Kemudian ditumpat untuk mencegah infeksi
lanjut.
jaringan gingiva.
hangat dan kompres hangat, supaya abses masuk ke arah rongga mulut.
fluktuasi maka dilakukan insisi dan dimasukkan kain gaas steril atau
18
dilakukan sesudah pembengkakan sembuh dan keadaan umum
kecil ke abses untuk membuat nanah keluar, dan kemudian area dicuci
infeksi dan menyelamatkan gigi Anda. Untuk melakukan hal ini, dokter
dan saluran air abses. Dokter kemudian mengisi dan menyegel ruang pulpa
3. Mencabut gigi: Jika gigi yang terinfeksi tidak bisa diselamatkan, dokter
menyingkirkan infeksi.
Anda mungkin tidak perlu antibiotik. Tapi jika infeksi telah menyebar ke
gigi di dekatnya, rahang atau daerah lain, dokter gigi Anda akan cenderung
19
lanjut. Dokter juga merekomendasikan antibiotik jika Anda memiliki
J. Pencegahan
20
dokter gigi biasanya akan mulai untuk menguras nanah yang ada di sekitar
gigi jika seseorang tersebut memiliki nanah di sekitar giginya, hal ini adalah
perawatan dan pengobatan yang sesuai dengan gejala dari penyakit tersebut.
setelah menguras nanah tadi. Proses ini bertujuan untuk membersihkan infeksi
yang tersisa. Namun, dalam banyak kasus antibiotik sangat jarang diperlukan.
Namun, obat antibiotik tidak akan menghilangkan nanah pada gigi pasien dan
juga tidak dapat menyembuhkan abses. Penderita penyakit ini biasanya masih
giginya.
secara bersamaan jika nyeri tidak kunjung reda. Namun, pada beberapa orang
mungkin juga membutuhkan obat penghilang rasa sakit yang kuat dimana ini
21
Ketika area abses dalam proses penyembuhan, dokter gigi juga
22
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Abses subkutan Odontogenik merupakan komplikasi dari abses dari gigi yang
2. Etiologi dari abses odontogenik sendiri yaitu bakteri endogen terutama bakteri
anaerob dan jaran ditemukan oleh karena bakteri aerob. Penyebaran bakteri ini
keadaan umum anak misalnya daya tahan tubuh anak dan virulensi dari bakteri
perluasan abses dapat menggangu kondisi dari gigi-gigi permanen yang akan
erupsi.
5. Prinsip perawatan abses subkutan yaitu melakukan insisi pada abses kemudian
23
DAFTAR PUSTAKA
Hapsari LP. Profil Mikroorganisme pada Abses Leher Dalam akibat Infeksi
Odontogenik di RSUP Dr. Sardjito Tahun 2010-2015. Univ Gadjah Mada.
2016.
Novialdi, Pulungan MR. Pola Kuman Abses Leher Dalam. Bagian Telinga
Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher. :1–9.
Soepardi AE, et al. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok
Kepala dan Leher. 6th ed. Jakarta; 2007.
24